Anda di halaman 1dari 4

MASTITIS

Penyakit yang menyerang payudara ternyata tak hanya kanker payudara saja. Ada penyakit
lain yang tak kalah berbahayanya. Yaitu mastitis atau biasa juga disebut dengan
pada payudara/ radang payudara.
Mastitis ini  biasanya diderita oleh  ibu yang baru melahirkan dan menyusui.
terjadi karena si ibu tidak menyusui atau puting payudaranya lecet karena menyusui. Kondisi
ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus.

Namun jangan khawatir, tidak semua perempuan dapat terkena mastitis.


Banyak faktor yang menyebabkan perempuan menderita penyakit ini. Di
antaranya adalah daya tahan tubuh yang lemah, dan kurangnya menjaga
kebersihan puting payudara saat menyusui.

Penyebab
Biasanya terjadi karena adanya bakteri jenis staphylococcus aureus. Bakteri
biasanya masuk melalui puting susu yang pecah-pecah atau terluka. Atau bisa
juga karena  adanya sumbatan pada saluran ASI.

Gejala
Jika sudah terinfeksi, payudara akan bengkak dan terasa nyeri, terasa keras
saat diraba dan tampak memerah. Permukaan kulit dari payudara yang
terkena infeksi juga tampak seperti pecah-pecah. Badan demam seperti
terserang flu. Namun bila karena sumbatan tanpa infeksi, biasanya badan
tidak terasa nyeri dan tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian
yang keras dan nyeri, serta merah.

Pencegahan
Sama dengan penyakit lain. Mastitis bisa dihindari jika ibu yang baru melahirkan cukup
istirahat dan bisa secara teratur menyusui bayinya agar payudara tidak menjadi bengkak.
Gunakan BH yang sesuai dengan ukuran payudara. Serta usahakan untuk selalu menjaga
kebersihan payudara dengan cara membersihkan dengan kapas dan air hangat sebelum dan
sesudah menyusui.

Pengobatan
Jika disebabkan oleh bakteri, maka pengobatan yang tepat dengan pemberian
antibiotika. Mintalah pada dokter antibiotika yang baik dan aman untuk ibu
sedang menyusui. Selain itu, bila badan terasa panas, ibu dapat meminum
obat penurun panas. Kemudian. untuk bagian payudara yang terasa keras dan
nyeri, dapat dikompres dengan menggunakan air dingin untuk mengurangi
rasa nyeri.
Bila tidak tahan nyeri, dapat meminum obat penghilang rasa sakit. Istirahat
yang cukup amat diperlukan agara kondisi tubuh ibu kembali sehat dan segar.
Makan makanan yang bergizi tinggi sangatlah dianjurkan. Minum banyak air
putih juga akan membantu menurunkan demam. Biasanya rasa demam dan
nyeri itu akan hilang dalam dua atau tiga hari dan Anda akan mampu
beraktivitas seperti semula.
 
Infeksi Nifas

Defenisi
Infeksi nifas adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia, terjadi sesudah melahirkan, ditandai
kenaikan suhu sampai 38 derajat selsius atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca
persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama.

Etiologi
Organisme yang menyerang bekas implantasi plasenta atau laserasi akibat persalinan adalah
penghuni normal serviks dan jalan lahir, mungkin juga dari luar. Biasanya lebih dari satu
spesies. Kuman anaerob adalah kokus gram positif (peptostreptokok, peptokok, bakteriodes
dan clostridium). Kuman aerob adalah berbagai macam gram positif dan E. coli. Mikoplasma
dalam laporan terakhir mungkin memegang peran penting sebagai etiologi infeksi nifas.

Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi infeksi nifas, yaitu :
- Semua keadaan yang dapat menurunkan dayaa tahan tubuh, seperti perdarahan
yang banyak, pre eklampsia; juga infeksi lain seperti pneumonia, penyakit
jantung, dsb.
- Partus lama, terutama partus dengan ketuuban pecah lama.
- Tindakan bedah vaginal yang menyebabkan  perlukaan jalan lahir.
- Tertinggalnya sisa plasenta, selaput kettuban dan bekuan darah.

Manifestasi Klinis
Infeksi nifas dapat dibagi atas 2 golongan, yaitu :
1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium.
2. Penyebaran dari tempat-tempat tersebut melalui vena-vena, jalan limfe dan
permukaan endometrium.

Infeksi perineum, vulva, vagina, dan serviks :


- Gejalanya berupa rasa nyeri dan panas paada tempat infeksi, kadang-kadang perih
saat kencing.
- Bila getah radang bisa keluar, biasanya  keadaannya tidak berat, suhu sekitar 38
derajat selsius dan nadi dibawah 100 per menit. Bila luka yang terinfeksi, tertutup
jahitan dan getah radang tidak dapat keluar, demam bisa naik sampai 39-40
derajat selsius, kadang-kadang disertai menggigil.

Endometritis :
- Kadang-kadang lokia tertahan dalam uteruus oleh darah, sisa plasenta dan selaput
ketuban yang disebut lokiometra dan dapat menyebabkan kenaikan suhu.
- Uterus agak membesar, nyeri pada perabaaan dan lembek.

Septikemia :
- Sejak permulaan, pasien sudah sakit dan  lemah.
- Sampai 3 hari pasca persalinan suhu meniingkat dengan cepat, biasanya disertai
menggigil.
- Suhu sekitar 39-40 derajat selsius, keaddaan umum cepat memburuk, nadi cepat
(140-160 kali per menit atau lebih).
- Pasien dapat meninggal dalam 6-7 hari paasca persalinan.

Piemia :
- Tidak lama pasca persalinan, pasien sudaah merasa sakit, perut nyeri dan suhu
agak meningkat.
- Gejala infeksi umum dengan suhu tinggi sserta menggigil terjadi setelah kuman
dengan emboli memasuki peredaran darah umum.
- Ciri khasnya adalah berulang-ulang suhu  meningkat dengan cepat disertai
menggigil lalu diikuti oleh turunnya suhu.
- Lambat laun timbul gejala abses paru, pnneumonia dan pleuritis.

Peritonitis :
- Pada peritonotis umum terjadi peningkataan suhu tubuh, nadi cepat dan kecil, perut
kembung dan nyeri, dan ada defense musculaire.
- Muka yang semula kemerah-merahan menjadii pucat, mata cekung, kulit muka
dingin; terdapat fasies hippocratica.
- Pada peritonitis yang terbatas didaerah  pelvis, gejala tidak seberat peritonitis
umum.
- Peritonitis yang terbatas : pasien demamm, perut bawah nyeri tetapi keadaan
umum tidak baik.
- Bisa terdapat pembentukan abses.

Selulitis pelvik :
- Bila suhu tinggi menetap lebih dari satuu minggu disertai rasa nyeri di kiri atau
kanan dan nyeri pada pemeriksaan dalam, patut dicurigai adanya selulitis pelvika.
- Gejala akan semakin lebih jelas pada perrkembangannya.
- Pada pemeriksaan dalam dapat diraba tahaanan padat dan nyeri di sebelah uterus.
- Di tengah jaringan yang meradang itu bissa timbul abses dimana suhu yang mula-
mula tinggi menetap, menjadi naik turun disertai menggigil.
- Pasien tampak sakit, nadi cepat, dan nyeeri perut.

Diagnosis
Untuk penegakan diagnosa diperlukan pemeriksaan seksama. Perlu diketahui apakah infeksi
terbatas pada tempat masuknya kuman ke dalam badan atau menjalar keluar ke tempat lain.
Pasien dengan infeksi meluas tampak sakit, suhu meningkat, kadang-kadang menggigil, nadi
cepat dan keluhan lebih banyak.
Jika fasilitas ada, lakukan pembiakan getah vagina sebelah atas dan pada infeksi yang berat
diambil darah untuk maksud yang sama. Usaha ini untuk mengetahui etiologi infeksi dan
menentukan pengobatan antibiotik yang paling tepat.

Diagnosis Banding
Radang saluran pernapasan (bronkitis, pneumonia, dan sebagainya), pielonefritis, dan
mastitis.
Penatalaksanaan
Pencegahan infeksi nifas :
- Anemia diperbaiki selama kehamilan. Beriikan diet yang baik. Koitus pada
kehamilan tua sebaiknya dilarang.
- Membatasi masuknya kuman di jalan lahir  selama persalinan. Jaga persalinan
agar tidak berlarut-larut. Selesaikan persalinan dengan trauma sesedikit
mungkin. Cegah perdarahan banyak dan penularan penyakit dari petugas dalam
kamar bersalin. Alat-alat persalinan harus steril dan lakukan pemeriksaan hanya
bila perlu dan atas indikasi yang tepat.
- Selama nifas, rawat higiene perlukaan jaalan lahir. Jangan merawat pasien dengan
tanda-tanda infeksi nifas bersama dengan wanita sehat yang berada dalam masa
nifas.
Penanganan infeksi nifas :
- Suhu harus diukur dari mulut sedikitnya  4 kali sehari.
- Berikan terapi antibiotik.
- Perhatikan diet.
- Lakukan transfusi darah bila perlu.
- Hati-hati bila ada abses, jaga supaya naanah tidak masuk ke dalam rongga
perineum.

Prognosis
Prognosis baik bila diatasi dengan pengobatan yang sesuai. Menurut derajatnya, septikemia
merupakan infeksi paling berat dengan mortalitas tinggi, diikuti peritonitis umum dan piemia.

Anda mungkin juga menyukai