KAJIAN MATERI
HOW TO SOLVE IT: A NEW ASPECT OF
MATHEMATICAL METHOD
OLEH:
KELOMPOK 6
MATEMATIKA ICP
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI MAKSSAR
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
formation), (7) pembentukan aturan (principle formation) dan (8)
pemecahan masalah (problem solving) (Ruseffendi, 1988). Terdapat
2 di antara 8 tipe belajar yang dikemukakan oleh Gagne yang erat
kaitannya dengan pendekatan pengajuan masalah matematika,
yaitu: (1) rangkaian verbal (verbal chaining) dan (2) pemecahan
masalah (problem solving).
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
5
Langkah 2 : Menyusun strategi
Hal-hal yang dilakukan ketika menyusun strategi
penyelesaian diantaranya
Menyatakan kembali masalah itu ke dalam bentuk yang
lebih operasional
Mengingat kembali apakah masalah yang dihadapi telah
dikenal dengan baik sebelumnya, baik masalah yang
sama maupun dalam bentuk yang berbeda.
Menentukan definisi atau aturan yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Perhatikan apa yang harus dicari (dibuktikan), dapatkah
kita mengkondisikan sesuatu yang lebih sederhana
sehingga kita dapat memperoleh apa yang dicari
(dibuktikan).
Menyelesaikan masalah dalam bentuk atau formulasi
yang lebih sederhana
Mengembangkan data yang diberikan berdasarkan aturan
yang sudah diketahui
Langkah 3 : Menjalankan strategi
Hal-hal yang dilakukan ketika menjalankan strategi
diantaranya:
Lakukan rencana strategi itu untuk memperoleh
penyelesaian dari masalah
Perhatikan apakah setiap langkah yang dilakukan sudah
benar (validitas argumen dapat dipertanggungjawabkan).
Langkah 4 : Memeriksa hasil yang diperoleh
Hal-hal yang dilakukan dalam memeriksa penyelesaian yang
dihasilkan diantaranya
Memeriksa validitas argumen pada setiap langkah yang
dilakukan
6
Menggunakan hasil yang diperoleh pada kasus khusus
atau masalah lainnya
Menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda.
Contoh Penerapan Pemecahan Masalah:
Dalam contoh penerapan masalah, Polya dalam bukunya
(1973:23) memaparkan beberapa contoh, yaitu:
1. Konstruksi masalah
“Sebuah persegi”
“Apa syaratnya?”
7
“Apa yang anda maksud bagian dari syarat?”
“Empat”
Gambar 2
8
“Persegi, seperti yang anda katakan, tidak terbentuk hanya
dengan menggunakan sebagian syarat. Bagaimana dapat
mencobanya?”
…..
“Tiga sudut dari persegi yang anda buat berada pada keliling
segitiga tapi sudut keempat tidak berada pada tempat
seharusnya. Persegi itu, seperti yang anda katakan, tidak
dapat terbentuk, dapat bervariasi; yang sama adalah benar
dari sudut keempat. Bagaimana itu dapat bervariasi?”
……
9
2. Pembuktian Masalah
Dua sudut yang berada pada bidang berbeda tetapi tiap sisi
dari salah satu bidang sejajar dengan sisi yang bersesuaian
pada bidang yang lain, dan juga memiliki arah yang sama.
Buktikan bahwa sudut-sudutnya sama.
“Apa hipotesisnya?”
“Dua sudut pada bidang berbeda. Tiap sisi pada salah satu
bidang sejajar dengan sisi yang bersesuaian pada bidang
yang lain, dan juga memiliki arah yang sama.”
“Apa kesimpulannya?”
“Sudut-sudutnya sama.”
10
“Apa hipotesisnya? Katakan, silahkan menggunakan notasi
anda.”
“Apa kesimpulannya?”
“ ”
11
“Haruskah anda memperkenalkan beberapa elemen
tambahan lainnya sehingga memungkinkan untuk
digunakan?”
….
Gambar 5
12
“Sangat baik! Sekarang, apa yang ingin anda buktikan?”
“Dua segitiga kongruen jika ada tiga sisi dari salah satu
segitiga sama dengan sisi-sisi dari segitiga yang lain.”
“Untuk membuktikan .”
13
“Dapatkah anda memperlihatkan beberapa elemen
tambahan lainnya sehingga memungkinkan untuk
digunakan?”
…..
…..
14
“Dua. Bukan, Tiga. Bukan, Dua. Maksud saya, ada dua
yang dapat dibuktikan bahwa gambar tersebut jajar
genjang. Yang ketiga tampak jajar genjan; saya harap saya
dapat membuktikan bahwa ada satu berbentuk jajar
genjang dan pembuktian selesai.”
3. Masalah Kecepatan
15
Para siswa diharuskan mengetahui aturan sederhana
diferensiasi dan gagasan "laju perubahan"
"Data apa?"
16
"Apa itu? Bisakah Anda mengatakannya kembali dengan
kalimat yang berbeda? "
"dy/dt"
17
"Apa itu? bisa anda mengatakannya dengan istilah lain? "
"r=dV/dt"
....
...
18
"Jadi, terdapat koneksi. Apa koneksinya? "
"V = "
x : y=a : b."
"Saya punya
19
"Sangat baik. Hal ini terlihat seperti batu loncatan, bukan?
Tetapi Anda seharusnya tidak melupakan tujuan Anda.
Apa yang tidak diketahui? "
"Baik, dy/dt."
B. Pembahasan
1. Mengkonstruksi masalah
Mengkonstruksi artinya membangun sebuah masalah.
Masalah yang diberikan pada contoh pertama adalah
mengenai bangun persegi dalam segitiga. Yang jadi
20
pertanyaan adalah bagaimana menggambarkan model
bangun seperti itu?
Dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan
masalah:
Memahami masalah
- Bagaimana bentuk bangun segitiga tersebut?
- Bagimana bentuk bangun persegi tersebut?
- Bagaimana caranya menggambar sebuah bangun
persegi dalam sebuah segi tiga?
- Apa syarat-syarat yang dibutuhkan untuk
sehingga bangun tersebut dapat terbentuk?
Menyusun strategi
- Syarat yang dibutuhkan adalah bahwa empat
sudut dari persegi seharusnya berada pada
keliling dari segitiga, dua sudut pada alas, pada
sudut di setiap dua sisi lainnya.
Menjalankan strategi
- Gambar sebuah segitiga dengan tiga titik sudut.
- Gambar sebuah persegi yang mana dua titik
sudut dari persegi tersebut menjadi alas segitiga,
dua titik sudut yang lain dari perdegi terxebut
berada pada dua sisi lainnya dari segitiga
sebelumnya.
- Untuk lebih memperjelas, coba gambar sebuah
persegi lagi di salah satu sudut segitiga tetapi
masih tetap memperhatikan syarat yang
diberikan
Memeriksa kembali
- Perhatikan bangun yang terbentuk, apakah
sudah merupakan persegi yang dimaksud.
21
2. Pembuktian masalah
Pembuktian matematika adalah suatu cara formal untuk
mengungkapkan alasan dan justifikasi khusus. Dengan
mengembangkan ide, melihat tanda-tanda, membuat
kesimpulan, dan menggunakan hasil dalam semua
cabang matematika, maka diharapkan siswa memahami
matematika sebagai sebuah hal yang selalu masuk akal.
Untuk itu sangat diperlukan kemampuan siswa
membuat argumen-argumen yang meliputi deduksi logis
yang kuat tentang kesimpulan suatu hipotesis.
Masalah yang diberikan oleh guru di sini adalah
bagaimanakah bahwa sebuah bangun dikatakan
kongruen?
Memahami masalah
- Perhatikan syarat-syarat kapan bangun itu
dikatakan kongruen
- Perhatikan teorema yang digunakan
Menyusun strategi
- Menyusun hipotesis sementara bahwa akan ada
sudut yang bersesuaian.
- Memberikan simbol-simbol
- Perkenalkan notasi yang sesuai
Menjalankan strategi
- Menggambar sebuah segitiga lengkap dengan
notasi-notasinya
- Menggambar sebuah segitiga lagi yang memiliki
bentuk yang sama dengan bangun sebelumnya
tapi dengan notasi yang berbeda.
22
- Dapat dilihat bahwa, A, B, C tidak berada pada
bidang yang sama dengan A‟, B‟, C‟ dan AB||A‟B‟,
AC||A‟C‟. AB juga memiliki arah yang sama
dengan A‟B‟ dan AC sama dengan A‟C‟.
- Kesimpulannya . Hal ini sesuai
denga teorema yang mengatakan bahwa “jika dua
segitiga kongruen, sudut-sudut yang bersesuaian
sama.
- Kesimpulan sama denga hipotesi semula
Memeriksa kembali
- Periksa kembali kesimpulan yang didapatkan
apakah sama dengan hipotesis semula.
3. Masalah kecepatan
Maslah yang diberikan adalah mengenai air yang
mengalir dalam suatu wadah kerucut, yang kemudian
ingin diketahui berapa kecepatan dari air tersebut.
Memahami masalah
- Berapa kecepatan air yang berada dalam wadah
berbentuk kerucut tersebut.
- Kecepatan dimana permukaan meningkat ketika
kedalam air diketahui atau laju perubahan
kedalaman air. (r)
Menyusun strategi
- Kumpulkan semua data yang diketahui dari soal
a = 4 ft.
b = 3 ft.
r = 2 cu. Ft.
y = 1 ft.
- y merupakan fingsi dari t, jadi
dy/dt
r = dy/dt
23
- V yang dimaksud adalah volume
r = dV/dt
- V adalah kerucut dengan ketinggian y. Karena jari-
jari dari alas kerucut belum diketahui, maka
dimisalkan dengan x.
V= x : y=a : b
Menjalankan strategi
- menemukan hubungan antara dy/dt, dV/dt, dan
kuantitas lainnya.
- Turunkan
Memeriksa kembali
- Periksa lagi setiap rumus yang dihasilkan
- Priksa hasil yang diperoleh
24
BAB III
KESIMPULAN
25
DAFTAR PUSTAKA
http://www.doocu.com/pdf/search/contoh+makalah+metode+pe
mbuktian+matematika
http://mardhiyanti.blogspot.com/2010/01/mengajar-melalui-
penyelesaian-soal-1.html
http://dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id
=1867%3Apendekatan-kontekstual-dalam-pembelajaran-
matematika-untuk-meningkatkan-berpikir-kritis-pada-
siswa-sekolah-dasar&catid=159%3Aartikel-
kontributor&Itemid=228
26