Anda di halaman 1dari 20

PENGURUSAN

JENAZAH

Drs. H. Choliluddin AS, MA


• Orang Muslim berkewajiban mengurusi
jenazah. Hukum mengurusi jenazah fardu
kifayah, artinya gugur kewajiban ini
apabila hanya dilakukan oleh seorang
muslim
• Yang dimaksudkan pengurusan jenazah
yaitu memandikan, mensholatkan,
mengkafani dan menguburkannya.
Hukum Menjenguk yang Sakit Hukumnya
SUNAT MUAKADAH (Sunah yang
mengikat)

Hadits Rasulullah SAW, Riwayat Bukhari)


◙ Menjenguk Lawan jenis boleh
berdasarkan tentang Ummula’la
◙ Menengok non muslim tidak
dilarang,berdasarkan Hadits ttg anak orang
yahudi (Hr.. Bukhari)
• Sebaiknya berwudhu lebih dahulu.
• Gunakan ucapan dan sikap yang
membawa ketenangan yang sakit.
• Doa menjenguk orang sakit :
• Yaa Rabbannas Adzhib Hadzal Ba’sa Isyfi
anta syafin la syifa a illa syifauka syifaan
la yughadiru saqaman
TALKIN
• Talkin menurut istilah syara yaitu mengingatkan
atau mendiktekan kalimat Laa Ilaaha Illa allah
kepada orang yang akan meninggal agar dia
mengikutinya. Hukum Talkin sunnah.
• Tata Cara Talkin
• Ucapkan dekat telinga
• Suara cukup dapat didengar oleh penderita dan
tidak tergesa-gesa
• Cukup satu kali apabila sipenderita telah
mengikuti /memberi isyarat.
Adab thd yg telah menghembuskan
nafas terakhir
• Mengucapkan “innaa lillahi wainna ilaihi raaji’un”
• Menutupkan matanya
• Letakkan tangan kanan diatas tangan kiri
• Menutup mulutnya
• Mengikat kedua ibu jari kakinya
• Menutupinya dengan kain panjang
• Menghadapkan ke arah kiblat
• Menyegerakan pengurusan mayit.
Memandikan Jenazah
• A. PERALATAN :
• Air secukupnya
• Keranda untuk menyimpan jenazah
• Ember besar dan ciduknya minimal 2 buah atau lebih
• Keran dan selang yang panjangnya memadai.
• B. YANG MEMANDIKAN :
• Suami oleh istri atau sebaliknya
• Orang tua oleh anak dan sebaliknya
• Kerabat dekat, yang tentunya mengetahui caranya.
ADAB DAN CARA MEMANDIKAN
MAYIT
• Dengan cara yang lembut
• Tidak banyak berbicara (bicara yang sopan)
• Menjaga auratnya (menutupi auratnya)

CARA MEMANDIKAN JENAZAH


• Bawa jenazah ke tempat memandikan dan tutuplah
seluruh tubuhnya dengan kain kemudian letakkan
ditempat yang telah tersedia.
• Mulailah dibasuh seluruh anggota wudhu (bukan
mewudhukan)
• Berniat memandikan mayit
• Basuhlah seluruh anggota tubuhnya dalam keadaan
tertutup kain.
• Gosoklah seluruh tubuhnya dengan sabun
sampai seluruh kotoran ditubuhnya hilang
• Bersihkan lubang hidung dan telinga serta
bagian bawah kuku seluruh jarinya
menggunakan cotton bud atau yg sejenisnya.
• Tinggikan posisi bagian atas badan (agak
menyandar)
• Perutnya ditekan perlahan-lahan sehingga
kotoran dari dalam perut keluar. Anusnya
dibersihkan menggunakan selang
• Basahi kembali seluruh tubuhnya dengan
bilangan ganjil min.3
• Tutupilah anusnya dengan kain kapas
secukupnya
• Diwudhukan sebagaimana kita berwudhu
• Gantilah kain yang basah dengan kain yang
kering (jaga auratnya)
• Kemudian bawalah dengan hati-hati ke tempat
mengkafani.
• Menyisiri rambutnya dan mengkepangnya bagi
mayit perempuan
• Catatan: bagi yg sdh memandikan mayit
disunahkan mandi.
ADAB MENGKAFANI DAN TATA
CARANYA
• Hukum mengafani jenazah fardu kifayah
• Adab mengafani jenazah sebagaimana adab
memandikannya.
• Kain kafan yang digunakan berwarna putih, panjang kain
secukupnya (kurang lbh 12 m) harganya tidak terlalu
mahal dan tidak terlalu murah.

• CARA MENGAFANI MAYIT


• Seharusnya kain kafan telah tersedia sebagaimana
mestinya, dihamparkan ditempat yang khusus sebelum
jenazah dimandikan.
Mengafani Mayit laki-laki dan
Perempuan
• Potonglah kain kafan seukuran panjang tubuh
mayit ditambah tiga atau empat jengkal
• Pinggiran kain diambil 2 cm untuk persediaan
tali.
• Untuk mayit laki-laki cukup 3 lembar kain kafan
(berdasar hadis nabi HR.Jamaah)
• Untuk kepuasan ditambah cawat, sarung
pendek, baju kurung dan sorban semua ini dari
kain kafan.
• Sediakan kapas secukupnya untuk menutup
rongga-rongga badan jenazah
Mengafani mayit perempuan

• Dua lembar kain sebagaimana bagi mayit laki-


laki. Ditambah cawat, sarung, baju kurung dan
kerudung
• Kain kafan yang diperlukan tergantung lebar
kain dan besar kecilnya mayit (8-12 meter)
• Letakkan pinggir kain sebelah kanan diatas
pinggiran kain sebelah kiri (baik bagi mayit laki-
laki ataupun perempuan
• Dari kain kafan dibuat kain basahan untuk
menutupi tubuh mayit setelah dimandikan dan
dibuat 2 buah sarung tangan untuk digunakan
membersihkan kotoran.
• Setelah mayit dibungkus rapi ujung kepala dan
ujung kaki diikat tidak dengan simpul/tali mati.
• Tutuplah dengan kain yang berwarna/kain batik,
kemudian diletakkan didalam keranda jenazah.

MENSHOLATI JENAZAH
• Jenazah diletakkan di arah kiblat
• Imam sholat berdiri disetentang kepala kalau
jenazah laki-laki, dan disetentang lambung kalau
jenazah perempuan.
• Makmum berbaris dibelakang Imam, berbaris
agak rapat dan memanjang ke belakang.
• Sholat Jenazah terdiri dari empat takbir, tiga
setelah takbiratul ihram
• Tidak ada qamat cukup dengan ucapan imam “
Sholatul janazah Jamia’h rahimakumullah”
• Niat Shalat Jenazah “ Pulan bin Pulan/pulanah
binti Pulan Ma’muman fardhal lillahi taala, Allahu
Akbar, kemudian membaca fatihah
• Takbir kedua membaca shalawat sampai
filalamina innaka hamidum majid.
• Takbir ke tiga bagi mayit Allahumagfirlahu
warhamhu waa’fihi wa’fu anhu (bagi mayit laki-
laki), bagi mayit perempuan hu diganti ha.
• Takbir keempat membaca doa “Allahumma laa
tahrimna ajrahu/ha wala ta’tinna ba’dahu
wagfirlana walahu/ha birahmita ya
arhamarrahimin.
• Mengucapkan salam sebagaimana shalat biasa
ditambah wabarakatuh.
• Selesai shalat membaca doa khusus bagi mayit
dipimpin oleh imam.
PENGUBURAN JENAZAH

• Membawa jenazah ke Pemakaman, berjalan


kaki dengan tenang tidak sambil lari, demikian
juga para pengiringnya
• (atau menggunakan kendaraan)
• Dalamnya kuburan setinggi orang biasa
ditambah satu hasta (1,80 m), lebarnya cukup
untuk empat orang jongkok yang bertugas
meletakkan jenazah.
• Lubang Lahad dibuat didasar kuburan bagian
arah Kiblat.
TATA CARA PENGUBURAN
JENAZAH
• Sebelum Jenazah dimasukkan ke kuburan
masuklah terlebih dahulu tiga atau empat orang
yang akan meletakkan jenazah di dalam kubur.
Wanita tidak diperbolehkan.
• Turunkan jenazah mendahulukan bagian kepala
dari arah selatan sambil membaca “Bismillah
a’la millati Rasulillah”
• Setelah sampai dibawah semua ikatan dilepas,
masukkan jenazah ke lubang lahad, dihadapkan
ke arah qiblat dengan posisi miring dan
tempelkan pipinya ke tanah.
• Ganjal pinggul, punggung dan kepalanya
dengan gumpalan tanah agar posisi
jenazah tetap miring.
• Tutuplah lubang lahad dengan papan kayu
atau bambu sampai rapat.
• Setelah itu timbumlah dengan tanah
sambil membaca “ Khalaqnakum minha
wa fiha nuidukum waminha nuhrijukum
taratan ukhra”
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai