Anda di halaman 1dari 7

FOTO – FOTO YANG MENGUBAH SEJARAH

1.

Saat Jenderal Nguyen Ngoc Loan, kepala kepolisian Vietnam Selatan mulai menarik pelatuk
pistol kearah seorang komandan gerilyawan vietkong, fotografer Associated Press Eddie
Adams mulai menekan tombol shutter kameranya. Eddie Adams memperoleh penghargaan
jurnalisme tertinggi, Pulitzer, lewat foto yang diambilnya ini. Namun lebih dari itu, foto ini
mengubah opini masyarakat Amerika terhadap Perang Vietnam, memicu gerakan anti perang
dan menginspirasi lahirnya generasi bunga di Amerika waktu itu. Bagi sang jenderal, foto ini
membuatnya menjadi ikon kekejaman dan ejekan serta penolakan selalu menyertainya
kemanapun dia pergi sampai akhir hayatnya.
2.

Foto diatas didapatkan tahun 2001, dan sulit untuk mengingat sumber aslinya. Pak Dirman adalah
Jenderal pertama dan termuda yang dimiliki Indonesia, salah satu teladan dan tokoh terbesar yang
dilahirkan bangsa. Tokoh yang dikenal sangat teguh berpegang pada prinsip ini juga sangat tangguh.
Dalam keadaan sangat lemah karena paru-parunya tinggal sebelah, dia memimpin gerilya selama 7
bulan menghadapi agresi militer ke-2, berpindah dari hutan ke hutan dengan ditandu dan tanpa
pengobatan sama sekali. Hanya semangat pasukan dan kepasrahan dirinyalah yang menjaganya tetap
tegar. Semangat dan keteguhan Pak Dirman terus menjadi penggerak perjuangan kala itu. Dan foto ini
seharusnya terus menjadi pengingat “dunia Indonesia” akan begitu banyak nilai baik, prinsip dan
keteguhan yang mulai luntur dimana-mana.

3.

Kevin Carter berangkat ke Sudan dengan niatan untuk mengambil foto pemberontakan yang terjadi.
Namun sesampainya disana, justru korban kelaparan-lah yang menarik minatnya. Dijalan dia
mendapati seorang bocah perempuan kelaparan merangkak lemah susah payah menuju pusat
pembagian makan, berhenti ditengah jalan dan mengumpulkan tenaga. Ditengah kejadian itu, seekor
burung bangkai datang dan menunggu bocah tersebut. Carter-pun mengabadikan kejadian tersebut.
Foto ini pertama dimuat dikoran New York Times, dan reaksi keras bermunculan mengkritik Carter
yang tidak menolong gadis kecil ini. Carter beralasan dia sudah mengusir burung bangkai tersebut
sesudah mengambil foto, namun tidak menolong si bocah karena konvensi fotografer yang tidak boleh
ikut campur dalam konflik. Kontroversi terus menghujani Carter, meskipun hadiah Pulitzer dia terima
atas karyanya ini. Tahun 1994, Carter ditemukan bunuh diri dengan sengaja mengalirkan gas CO dari
knalpot mobil kedalam ruangannya. Dia meninggalkan catatan yang isinya berupa penyesalan dan
kesedihan karena tidak menolong si bocah, frustasi akibat terjerat hutang dan kesedihan karena
sahabat karibnya tertembak. Foto ini selalu mengingatkan akan tragedi kemanusiaan di Afrika dan
tragedi dalam dunia fotografi itu sendiri, keduanya memang tidak bisa dipisahkan.

4.

Robert Capa memiliki pakem yang sangat terkenal, “Jika hasil fotomu tidak
bagus, berarti kamu kurang dekat.” Sebelum era Capa, jurnalisme foto masih
belum begitu dihargai. Robert Capa seperti menjadi penanda pentingnya
jurnalisme fotografi yang kemudian menjadi sangat berpengaruh dibanyak
peristiwa besar dunia. Karya Capa paling dikenal adalah serangkaian foto
pendaratan Normandia dimana dia ikut dalam rombongan airborne yang
mendarat di pantai Omaha -Perancis selama perang dunia 2. Terjebak dalam
hujan peluru dan granat antara Sekutu - Jerman, dan selama beberapa jam awal
berhasil mengambil 106 foto dari kamera Comtax berlensa pendek 50mm dan 6
roll film untuk mengabadikan invansi yang menjadi awal tumbangnya Adolf Hitler
ini. Kesalahan yang dilakukan staf pencucian film membuat semua fotonya
terlihat kabur, namun pakem Capa kemudian diikuti seluruh jurnalis foto sampai
detik ini: mengabadikan peristiwa dari jarak sedekat mungkin. Karya Capa
lainnya bisa anda lihat disini.
5.

10.000 massa kulit putih nekad mengamuk dan menggelandang dua pemuda kulit hitam dari penjara,
serta menghukum mereka dengan hukuman gantung tanpa keputusan hakim. Kedua pemuda ini
dituduh memperkosa seorang gadis kulit putih, peristiwa terjadi di Marion-Indiana, dimana
pengadilan massal sering sekali terjadi jika pelaku yang menjadi tertuduh adalah warga kulit hitam.
Foto pengadilan masal seperti ini dulu sering dibuat menjadi postcard untuk menunjukkan supremasi
kulit putih. Wajah mayat yang digantung berbanding kontras dengan kepuasan yang diperlihatkan
warga, sebuah monumen kekejaman dan sikap barbarian.
6.

Demonstrasi sekitar 3000 mahasiswa di Beijing berubah menjadi demosntrasi masal jutaan rakyat
Cina, meminta reformasi pemerintahan yang tidak adil. Selama 7 minggu, rakyat dan tentara
berhadap-hadapan dan saling mengejek. Saat partai komunis mulai mengerahkan tank untuk
membubarkan masa, seorang mahasiswa nekad menghadang laju sebarisan tank, berdiri tegap
didepannya sambil memegang tas. Seorang pahlawan lahir. Pahlawan kedua lahir, saat pengemudi
tank menolak perintah komandannya untuk melindas mahasiswa tersebut dan memilih berjalan
memutarinya. Kejadian ini memang tidak berakhir indah karena pembantaian akhirnya terjadi di
lapangan Tiananmen. Namun sejak itu masyarakat Cina mulai sadar, selalu ada harapan akan kesatuan
antara tentara dan rakyatnya.

7.
Saat bereksperiman dengan tabung sinar katoda yang ditambahi barium platinosianida, Rontgen
terkejut ketika mendapati bahwa hasil foto ternyata menghasilkan efek pendaran yang berbeda.
Menyadari kekuatan sinar yag dihasilkan tabung itu, Rontgen memotret tangan istrinya (perhatikan
cincin kimpoi yang melingkar) dan membuat foto sinar X yang pertama. Sebelum itu, dokter tak
pernah bisa melihat bagian dalam tubuh manusia kecuali membedahnya. Rontgen sendiri memperoleh
hadiah Nobel fisika tahun 1901.

Sumber : http://myokezone.blogspot.com/2009/05/foto-foto-yang-mengubah-sejarah-dunia.html

8.
Legenda monster Lochness di Skotlandia sebenarnya sudah berhembus sejak abad ke 1, namun tidak
sebelum foto diatas dicetak dan tersebar, cerita palsu ini menjalar keseluruh penjuru dunia. Foto ini
bertanggungjawab atas puluhan tahun spekulasi, milyaran dolar uang dari kantong wisatawan yang
datang dari seluruh dunia serta eksplorasi bawah air yang mahal dan menghabiskan tenaga. Semua
gara-gara foto palsu ini. Christian Spurling, Marmaduke dan Ian Wetherell merakit monster palsu dari
mainan kapal selam dan kayu dan mengambangkannya diatas danau, kemudian menjepretnya dengan
kamera. Pengakuan mereka 60 tahun kemudian (1994) mengakhiri spekulasi tentang kebenaran cerita
monster Loch Ness. Foto ini mungkin sekali adalah foto rekayasa pertama kali didunia, selain itu
menandaskan kembali pernyatan “kamera tidak pernah berbohong… manusialah yang berbohong…”

Anda mungkin juga menyukai