BAB I
PENDAHULUAN
1.a. latar belakang masalah
Pendidikan merupakan aspek tinjauan yang tidak pernah habis dibicarakan. Hal
ini disebabkan bahwa pendidikan dalam praktek sehari-hari adalah sebuah proses
yang terus-menerus berlangsung yang perlu penyesuaian dengan perkembangan
zaman serta inovasi yang terus-menerus tiada henti.
Islam telah menyatakan, bahwa proses pendidikan ini ditegaskan dalam hadits-
hadits Rasul yang secara langsung memerintahkan dan memotivasi untuk belajar
mengajar (transformasi ilmu). Semisal hadits yang diriwayatkan dari Anas: طلب العلم
فريضة على كل مسلم, artinya: Mencari ilmu diwajibkan terhadap orang Islam (HR. Al-
Baihaqi).
1
Diambil dari makalah Kasuwi Saiban. 2008. Inovasi Pendidikan Versi KH. Hasyim Asy’ari. Malang. hlm 1.
2
Di ambil dari makalah Mujamil Qomar. 2008. Inovasi Pendidikan Islam. Malang. hlm 1.
2
Keadaan ini diperparah lagi oleh perilaku umat Islam yang kontra-produktif
seperti sikap praktis-pragmatis-materialistis dan mengutamakan kegiatan-kegiatan
yang kurang strategis.
3
Ibid.
4
Ibid. hlm 3.
3
Untuk melakukan inovasi pendidikan Islam ada banyak strategi yang dapat
ditempuh. Apabila diasumsikan bahwa pendidikan Islam itu ada yang bersifat
teoritis-konseptual dan aplikatif-intitusional, maka ada baiknya strategi itu
dikelompokkan menjadi dua; yaitu strtegi untuk inovasi untuk pendidikan Islam
secara teoritis-konseptual dan strategi inovasi pendidikan secara aplikatif-
institusional.5
5
Ibid. hlm 5.
4
b. Progresi peningkatan dalam sistem pembelajran baik dalam bidang sains dan
teknologi.
BAB II
5
KAJIAN TEORI
Apa itu strategi? Dalam organisasi, setiap individu tentu punya strateginya
sendiri, tapi strategi yang matang dan berhasil mencapai “goal” yang ditentukan adalah
strategi yang variatif dan fleksibel. Seorang pemimpin harus matang dalam persiapan
dan perencanaan, jika awalnya saja sudah salah otomatis aksi apapun yang dilakukan
akan menghasilkan kekecewaan, jikapun berhasil tentunya tidak akan mencapai target.
Itulah strategi, tahap persiapan untuk mencapai suatu tujuan.6
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia. Strategi adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus atau suatu ilmu atau seni
yang menggunakan semua sumber daya untuk melaksanakan kebijaksanaan tetentu. 7
Sedangkan inovasi, sistem inovasi, dan kapasitas inovatif adalah di antara sekian
banyak istilah yang sering dikemukakan dalam beragam kesempatan, baik dalam
pembicaraan yang tidak formal hingga diskusi-diskusi akademis. Istilah-istilah tersebut
diartikan cukup bervariasi. Mengingat pengertian dari istilah yang dimaksud akan
menjadi penting bagi pembahasan selanjutnya, maka pengertian beberapa istilah kunci
akan mengawali penulisan yang disampaikan di sini. 8
Walaupun bagian ini disajikan sebagai suatu tinjauan tentang konsep atau
pendekatan, namun ini tidak dimaksudkan sebagai pembahasan akademis yang
mendalam. Sejalan dengan maksud penulisan ini, maka penulisan yang disampaikan
lebih dimaksudkan untuk menyampaikan secara ringkas dan dalam format yang
diupayakan sesederhana mungkin tentang beberapa pandangan dan untuk
meningkatkan pemahaman atau setidaknya menyampaikan perspektif pengertian
tentang beberapa isu yang dipandang perlu untuk pembahasan selanjutnya. 9
a. Inovasi adalah ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi ataupun inmateri) yang
memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan).
6
http:// /bkamigas.htm
7
Kamus besar bahasa indonesia. 2002. Jakarta: Balai Pustaka. hlm 1092.
8
http://. sistem inovasi dan kapasitas inovatif. htm
9
Ibid.
6
b. Inovasi adalah aplikasi komersial yang pertama kali dari suatu produk atau proses
yang baru.
c. Inovasi merupakan suatu proses kreatif dan interaktif yang melibatkan
kelembagaan.
d. Inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada produk, proses dan jasa baru,
dan bahkan tindakan.
e. Menggunakan sesuatu yang baru
f. Inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil dari suatu gagasan baru,
atau dengan kata lain merupakan mobilisasi pengetahuan, keterampilan
teknologis dan pengalaman untuk menciptakan produk, proses dan jasa baru.
2. Definisi pendidikan
Banyak sekali cendikiawan mendifinisikan tentang arti suatu pendidikan. Di
antaranya ialah;
a. Menurut Ahmad Tafsir, mengutip Marimba (1989:19) menyatakan bahwa
pendidikan tak lain adalah proses bimbingan atau pimpinan yang dilakukan secara
sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik
menuju terbentuknya kepribadian yag utama.11
b. Menurut Herman H. Horne, berbeda dengan definisi yang dipaparkan oleh Ahmad
Tafsir. Menurutnya, pendidikan adalah proses penyesuaian diri manusia secara
timbal balik dengan alam sekitar, dengan sesama manusia.12
c. Pendidikan Islam yaitu bimbingan jasmani dan rohani menuju terbentuk
kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain
pendidikan Islam merupakan suatu bentuk kepribadian utama yakni kepribadian
muslim. Kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam. Memilih dan
10
Ibid.
11
Ahmad Tafsir. 2005. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. hlm
24.
12
Muzayyin Arifin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Askara. hlm 13.
7
yang semakin mengikat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia
kini dan di akherat nanti.15
b. Teori pengembangan kurikulum pendidikan Islam
Terlebih dahulu kita ketahui apa itu kurikulum?. Sebelum mengeetahui apa
tujuan kurikulum tesebut. Sebagian pakar pendidikan menyatakan:
“kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidiakan, kebudayaan, sosial,
olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam
dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh
dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujaun-tujauan
pendidikan”.
Sedangkan tujuan kurikulum pendidikan ialah:
1. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu sendiri. Dengan lebih
tegas lagi orang yang bagaimana yang ingin kita bentuk melalui kurikulum
tersebut.
2. Pengetahaun (knowledge), informasi-informasi, data-data, aktivitas-aktivitas,
dan pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kuriklum itu. Bagian inilah
yang dimsukkan dalam silabus.
3. Metode-metode mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan
mendorong murid-murid belajar dan membawa mereka ke arah yang
dikehendaki oleh kurikulum.
4. Metode dan cara penilaian yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai
kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan dalam kurikulum. 16
c. Teori pengembangan metode pendidikan Islam
Metode berasal dari dua suku kata yaitu meta yang artinya melalui dan hodos
yang artinya jalan atau cara. Jadi metode adalah suatu cara yang dilalui untuk
mencapai suatu tujuan. Sedangkan metodelogi pendidikan Islam dalam
penerapannya banyak menyangkut wawasan keilmuan pendidikan yang
sumbernya berada di dalam Al-Quran dan Al-Hadits. 17
d. Teori pengembangan evaluasi pendidikan Islam
15
Ibid. hlm 41.
16
I bid. hlm 75-76.
17
Ibid. hlm 99.
9
18
Ibid. hlm 129-131.
19
Ibid. hlm 154-155.
10
20
Ahmad Tafsir. Op. Cit. hlm
11
bermanfaat bagi kehidupan di masa ini. Kehidupan masyarakat saat ini ditandai oleh
kemajuan sains dan teknologi, seperti penggunaan computer, atau alat teknologi lain,
karena itu bagi lulusan pendidikan Islam diharapkan hal itu bukan suatu yang asing.
Sehingga dengan penguasaan terhadap alat teknologi itu mereka dapat berkiprah
secara optimal di tengah-tengah masyarakat. Bahkan bukan saja dapat menggunakan,
menguasai, tetapi dapat mengembangkannya.21
Ayat al-Quran yang senada dengan ayat di atas dapat juga dilihat umpamanya pada
surat al-Baqarah ayat 21, al-Anbiya’ ayat 25, dan al-Nahl ayat 36.
Jalal menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah itu hanya terbatas pada
menunaikan shalat, saum pada bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, ibadah haji,
dan mengucapkan syahadat. Di luar itu bukan ibadah. Sebenarnya ibadah itu
mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan (atau disandarkan)
kepada Allah. Ibadah adalah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan
serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan,
pemikiran yang disangkutkan dengan Allah. Dalam kerangka inilah maka tujuan
pendidikan haruslah mempersiapkan manusia agar beribadah seperti itu, agar
menjadi hamba Allah (‘ibad al-Rahman).22
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan penelitian
21
Hasbi Indra. 2005. Pendidikan Islam Melawan Globalisasi. Jakarta: Rida Mulia. hlm 189-192.
22
Ahmad Tafsir. Op. Cit. hlm 46-47.
12
4. Instrumen penelitian
23
Nana Syodih Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. hlm 52.
13
Dan lain-lain
Pendidikan Islam Tingkat Bagaimanakah
Dan lain-lain tingkat
pendidikan
Islam yang
berada di
Indonsesia
menurut anda?
Dan lain-lain
6. Analisis data
Analisis data yang penulis gunakan ialah:
a. Membuat kode pada hasil survai, interview, dan angket. Untuk setiap tema
ataupun kelompok data dapat dibuat kode, umpamanya untuk kode
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hasil, dan sebagainya.
b. ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci: siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaiamana?. Pertanyaan kunci dapat membantu mensistematiskan data,
sehingga membentuk satu kesatuan yang bermakna.
c. Analisis faktor yang mendahului dan mengikuti. Menganalisis faktor-faktor yang
mndahulumungkin juga menjadi penyebab dan yang mengikuti atau yang
diakibatkan oleh sesuatu hal, kegiatan, masalah, dan sebagainya. 24
24
Ibid. hlm 156.
14
DAFATAR PUSTAKA
Tafsir, Ahmad. 2005. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Uhbiyati, Nur. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.
http:// /bkamigas.htm
http://. sistem inovasi dan kapasitas inovatif. htm
http://.pendidikan-islam-indonesia.htm