c
Menurut Hanson dan Manuel (1987) °O O Anwar, E. K (2000) k onservasi
mengacu kepada pengertian pengelolaan penggunaan biosfer oleh manusia
sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat lestari tertinggi bagi generasi
sekarang, sementara itu mempertahankan po tensinya untuk memenuhi
kebutuhan aspirasi generasi mendatang. Ketika terjadi kerusakan pada alam
maka manusialah yang paling bertanggung jawab.Karena peranan tingkah laku
manusia bisa menjadi titik sentral dalam hubungan manusia dengan
lingkungan.Sebenarnya kerusakan danau tidak lain disebabkan aktivitas warga
yang kurang memperhatikan lingkungan. Kekayaan alam Indonesia yang
memanjakan tidak dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Saat semua sudah
tidak lagi baik keadaannya, barulah masyarakat menyesal dan sadar akan
perbuatan yang keliru selama ini.
Guo O (2001) menyatakan degradasi lingkungan perairan sungai dan
danau sangat dipengaruhi oleh subsistem populasi penduduk, subsistem
sumberdaya air, subsistem sumberdaya air, subsistem industry, subsistem
populasi (pencemaran), subsistem kualitas air, subsiste m pariwisata, dan
subsistem pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa pencemaran dapat timbul
sebagai akibat kegiatan manusia (selain yang disebabkan oleh gunung meletus,
gas beracun).Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang
disebabkan oleh aktivitas m anusia, yang dapat dicegah dan
dikendalikan.Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat
dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan
meningkatkan kesadaran, partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan (Walukow dkk., 2008).
Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut pada perairan alami tidak bersifat
toksik, tetapi jika jumlahnya berlebihan dapat menimbulkan nilai kekeruhan yang
selanjutnya menghambat penetrasi cahaya matahari masuk ke kolom air dan
akhirnya berpengaruh pada proses fotosintesis di perairan. Kondisi ini dapat
mengakibatkan punahny a kehidupan di ekosistem danau.Selain aktivitas
tangkapan, penyebab punahnya beberapa jenis ikan yang kemungkinan
disebabkan oleh pencemaran.Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan terhadap
sumber pencemar melalui intervensi kebijakan dan penguatan kelembagaan.
Perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan untuk pengelolaan
danau harus didasarkan pada penelitian ilmiah yang baik dan informasi yang
dapat diandalkan.Kerjasama antara para pemang ku kepentingan yang beragam
merupakan sesuatu yang esensial demi keberhasilan upaya pengelolaan
danau.Selama ini pemanfaatan perairan danau lebih mengedepankan faktor
ekonomi daripada faktor keseimbangan lingkungan, akibatnya terjadi kerusakan
lingkungan.Un tuk mencegah kerusakan lingkungan, program kegiatan harus
ditingkatkan agar seimbang hingga berbentuk pemanfaatan yang bertanggung
jawab.Peraturan perundangan yang ada dapat dijadikan landasan ko ordinasi dan
kerjasama antara instansi dan masyarakat.
Dalam upaya mempertahankan, melestarikan, dan memulihkan fungsi
ekosistem danau juga diperlukan visi dan misi yang dapat dijadikan tekad dan
landasan semua pemangku kepentingan pengelola dan pemanfaat an danau
yaitu masyarakat, instansi terkait dan pemerintah dae rah agar kelestarian
ekosistem danau dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat pada masa kini dan yang akan
datang. Danau adalah unsur lingkungan hidup yang diatur pengelolaannya dalam
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air d an Pengendalian Pencemaran
Air.
Pengelolaan ekosistem danau dalam dekade terakhir sudah mengalami
perubahan dari sistem yang hanya berorientasi pada upaya untuk
memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya ke arah pendekatan yang bersifat
kolaboratif dan partisipasif dari semua pemangku kepentingan dalam rangka
pengelolaan sumberdaya yang lestari dan berkelanjutan. Pengelolaan
sumberdaya berbasis masyarakat sebagai pengel olaan terpadu, desentralistik
dan partisipatif , dilakukan untuk menangani isu -isu yang mempengaruhi
lingkungan sumberdaya melalui partisipasi a ktif dan nyata dari
masyarakat.Berbasis masyarakat berarti pengguna sumberdaya utama
(masyarakat) menjadi pengelo la sumberdaya mereka, sehingga dapat
memperkuat rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap sumberdaya
mereka sendiri.
Pengelolaan ekosistem danau pada saat ini belum terpola berdasarkan
pengaturan dan perencanaan yang komprehensif, sehingga tidak menjami n
kesinambungan fungsi dan pemanfaatannya.Pengetahuan dan informasi tentang
karakteristik danau juga belum banyak dip ahami oleh pihak pengelola dan
pengguna danau sehingga pengelolaan danau dan pemanfaatan sumber
dayanya kurang berwawasan ekosistem. Oleh k arena itu strategi dan program
pengelolaan danau harus mencakup: pengelolaan perairan danau, pengelolaan
sempadan danau, pengelolaan daerah tangkapan air danau, pemanfaatan
sumber daya air danau, pengembangan sistem informasi danau, pengembangan
kelembagaan dan koordinasinya, peningkatan peran masyarakat, dan
pendanaan yang berkelanjutan .
Sebagai salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan
iklim, perlu dilakukan aksi tindak untuk menyelamatkan kelestarian fungsi danau -
danau Indonesia yang mempun yai ciri khas sebagai danau tropis kepulauan
yang memiliki keunikan dan karakteristik yang beragam yang perlu dilindungi,
dipelihara dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kajian dan riset tentang
dampak perubahan iklim terhadap danau -danau di Indonesia pe rlu dilakukan
termasuk mengadakan inventarisasi dan identifikasi terhadap di seluruh wilayah
rentan terhadap perubahan iklim dan yang mempunyai resiko bencana dan
melakukan pemantauan kualitas air danau pada danau -danau strategis dan
prioritas mengembangka n sistem informasi danau yang mudah diakses oleh
masyarakat luas yang dilengkapi dengan data -data peta citra satelit, morfologi
danau, hidrologi, kualitas air, keanekaragaman hayati, tata guna air danau, dan
lain-lain.
Berdasarkan pembahasan maka dapat diambil kesim pulan sebagai
berikut:
1. Permasalahan lingkungan yang berdampak pada kelestarian fungsi
danau,antara lain : kerusakan lingkungan, erosi, sedimentasi, penyempitan
danau, pembuangan limbah penduduk, industri, pertam bangan dan
pertanian,overfishing dan jaring apung.
2. Penyebab terjadinya perma salahan lingkungan, antara lain: penebangan
hutan dan pengolahan lahan yang tidak benar, pembuangan limbah ,
pencemaran air, dan pengambilan air danau yang kurang
memperhitungkan keseimbangan hidrologi danau.
3. Strategi dan program pengelolaan danau dalam upaya konservasi
ekosistem danau harus mencakup:pengelolaan perairan,sempadan, dan
daerah tangkapa n air danau, pemanfaatan sumber daya air,
pengembangan sistem informasi danau, pengembangan kelembagaan
dan koordinasinya, peningkatan peran masyarakat, serta pendanaan
yang berkelanjutan .
c
Anonim, 2009.Gambaran Potensi Dan Kondisi Danau Indonesia Dan Dampak
Perubahan Iklim.http://menyelamatkandanaulimboto.wordpress.com.
Diakses tanggal 20 Mei 2011.