Anda di halaman 1dari 10

c cc c 


  


       

 c  

















   c  













 c        

 c 
  
 c

 

c


    

Danau memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi ekologi dan fungsi
kemasyarakatan (sosial-ekonomi-budaya).Sebagai penyimpan air, danau
memiliki fungsi utama sebagai sumber daya air pengisi air tanah dan air
permukaan. Fungsi ekologi adalah sebaga i habitat kehidupan biota air
(keanekaragaman hayati) seperti jenis -jenis ikan endemik dan sumber pakan
hewan liar.
Keberadaan danau selama berabad -abad telah membuat fungsi
kemasyarakatannya sangat beragam dan sangat dominan.Berbagai kegiatan
(sosial-ekonomi-budaya) dapat dilakukan di perairan danau secara bebas tanpa
prioritas.Danau selain berfungsi sebagai penyedia air keperluan permukiman,
pertanian, peternakan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air, juga berfungsi
sebagai sarana transportasi, keg iatan pendidikan -penelitian, berbagai macam
kegiatan usaha perikanan, pariwisata, dan olahraga air. Beberapa fungsi
ekosistem danau adalah sebagai berikut :
a) Sumber plasma nuftah; tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora
dan fauna yang penting .
b) Sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya
(rumah tangga, industri dan pertanian)
c) Reservoir alam tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air
hujan, aliran permukaan, sungai -sungai atau sumber-sumber air bawah
tanah; juga berfu ngsi sebagai pengendali banjir .
d) Memelihara iklim mikro, dimana keberadaan ekosistem danau dapat
mempengaruhi kelembaban dan tingkat curah hujan setempat .
e) Sumber daya energi terbarukan sebagai penghasil energi hidraulik untuk
PLTA.
f) Sarana pendidikan, rekrea si dan objek wisata.
g) Berfungsi mengurangi atau menguraikan bahan pencemar; namun bila
melebihi daya tampungnya akan terkena dampak dan kerusakan
Keberadaan sejumlah danau di Indonesia sudah mengkhawatirkan,
sedikitnya 10 danau di Indonesia rusak, sehingga fungsinya menurun. Beberapa
contoh danau-danau tersebut antara lain: Danau Laut Tawar (Nanggroe Acer
Darussalam), Danau Singkarak dan Danau Maninjau (Sumatera Barat), Danau
Toba (Sumatra Utara), Danau Tempe(Sulawesi Selatan), Danau Limboto
(Sulawesi Utara) dan sebagainya.Hal tersebut akibat penggundulan hutan dan
sedimentasi.Selain itu, sejumlah danau juga mengalami masalah dalam
fungsinya sebagai daerah tangkapan air akibat kerusakan hutan di sekitarnya
yang menyebabkan sedimentasi di dasar danau.Selain di keruk, juga dilakukan
peningkatan kualitas air, peningkatan komitmen pemerintah, pemulihan kawasan
terpadu, pengawasan pemanfaatan multifungsi danau, peningkatan pariwisata,
dan program perubahan iklim.
Masifnya kerusakan danau -danau di Indonesia menambah deret ironi
kekayaan alam Tanah Air setelah pembabatan hutan dan eksploitasi sumber
daya alam besar-besaran. Dari data KNLH, ada 840 danau besar dan 735 danau
kecil di Indonesia. Danau -danau itu menyedia kan 72 % suplai air permukaan di
Indonesia. Danau juga dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, wisata, irigasi,
dan budidaya perikanan.Namun, daya dukungnya terus menyusut drastis akibat
pola pembangunan dan pengelolaan yang mengabaikan fungsi penting dan daya
tampungnya (Anonim, 2010).
Di bawah ini contoh kerusakan lingkungan beberapa danau di Indonesia:
Berbagai permasalahan lingkungan yang berdampak kepada kelestarian
fungsi danau telah menjadi isu nasional, kerusakan lingkungan dan erosi lahan
yang disebabkan oleh penebangan hutan dan pengolahan lahan yang tidak
benar, sehingga menimbulkan erosi dan sedimentasi dan menyebabkan
pendangkalan serta penyempitan danau, pembuangan limbah penduduk,
industri, pertambangan dan pertanian yang me nyebabkan pencemaran air
danau.
Kegiatan yang berlangsung pada perairan danau yang berpotensi
merusak antara lain: penangkapan ikan dengan cara yang merusak sumber daya
(h  ), pembudidayaan ikan dengan keramba jaring apung yang tidak
terkendali sehingga berp otensi pembuangan limbah pakan ikan dan pencemaran
air, pengambilan air danau sebagai air baku ataupun sebagai tenaga air (PLTA)
yang kurang memperhitungkan keseimbangan hidrologi danau sehingga
mengubah karakteristik permukaa n air danau dan sempadan danau .
Pencemaran air dan kerusakan daerah tangkapan air danau telah terjadi
pada beberapa danau di Indonesia. Sumber pencemar air danau adalah limb ah
domestik berupa bahan organik dari permukiman penduduk di daerah tang kapan
air dan sempadan danau. A danya kegiatan lain berupa usaha pertanian,
peternakan, industri rumah tangga dan pariwisata menambah limbah bahan
organik yang masuk ke perairan danau. Se dangkan kerusakan yang terjadi
antara lain pendangkalan dan penyempitan danau, yang telah merusak
ekosistem danau bertipe paparan banjir, pencemaran kualitas air danau yang
menggangu pertumbuhan biota akuatik dan pemanfaatan air danau seperti
bencana arus balik (overturn) bahan pencemaran dari dasar danau yang
terangkat ke permukaan air, kehilangan keanekaragaman h ayati (biodiversity)
danau, pertumbuhan gulma air sebagai akibat pencemaran limbah organik dan
zat penyubur (unsur Nitrogen dan Phosphor), pertumbuhan alga atau marak alga
(O O
hh ) yang disebabkan proses penyuburan air danau akibat pencemaran
limbah organik dan zat penyubur, perubahan fluktuasi muka air danau yang
disebabkan oleh kerusakan daerah tangkapan air danau dan pengambilan air
untuk PLTA yang akan mengganggu keseimbangan ekologis daerah sempadan
danau.Danau-danau di Indonesia pada umumnya memi liki waktu tinggal yang
sangat lama, sehingga kemampuan penggelontoran rendah yang menyebabkan
daya tampung beban pencemaran air rendah, namun rawan mengakumulasi
beban pencemaran serta peningkatan proses eutrofikasi .























 

Menurut Hanson dan Manuel (1987) °O O Anwar, E. K (2000) k onservasi
mengacu kepada pengertian pengelolaan penggunaan biosfer oleh manusia
sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat lestari tertinggi bagi generasi
sekarang, sementara itu mempertahankan po tensinya untuk memenuhi
kebutuhan aspirasi generasi mendatang. Ketika terjadi kerusakan pada alam
maka manusialah yang paling bertanggung jawab.Karena peranan tingkah laku
manusia bisa menjadi titik sentral dalam hubungan manusia dengan
lingkungan.Sebenarnya kerusakan danau tidak lain disebabkan aktivitas warga
yang kurang memperhatikan lingkungan. Kekayaan alam Indonesia yang
memanjakan tidak dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Saat semua sudah
tidak lagi baik keadaannya, barulah masyarakat menyesal dan sadar akan
perbuatan yang keliru selama ini.
Guo  O  (2001) menyatakan degradasi lingkungan perairan sungai dan
danau sangat dipengaruhi oleh subsistem populasi penduduk, subsistem
sumberdaya air, subsistem sumberdaya air, subsistem industry, subsistem
populasi (pencemaran), subsistem kualitas air, subsiste m pariwisata, dan
subsistem pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa pencemaran dapat timbul
sebagai akibat kegiatan manusia (selain yang disebabkan oleh gunung meletus,
gas beracun).Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang
disebabkan oleh aktivitas m anusia, yang dapat dicegah dan
dikendalikan.Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat
dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan
meningkatkan kesadaran, partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan (Walukow dkk., 2008).
Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut pada perairan alami tidak bersifat
toksik, tetapi jika jumlahnya berlebihan dapat menimbulkan nilai kekeruhan yang
selanjutnya menghambat penetrasi cahaya matahari masuk ke kolom air dan
akhirnya berpengaruh pada proses fotosintesis di perairan. Kondisi ini dapat
mengakibatkan punahny a kehidupan di ekosistem danau.Selain aktivitas
tangkapan, penyebab punahnya beberapa jenis ikan yang kemungkinan
disebabkan oleh pencemaran.Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan terhadap
sumber pencemar melalui intervensi kebijakan dan penguatan kelembagaan.
Perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan untuk pengelolaan
danau harus didasarkan pada penelitian ilmiah yang baik dan informasi yang
dapat diandalkan.Kerjasama antara para pemang ku kepentingan yang beragam
merupakan sesuatu yang esensial demi keberhasilan upaya pengelolaan
danau.Selama ini pemanfaatan perairan danau lebih mengedepankan faktor
ekonomi daripada faktor keseimbangan lingkungan, akibatnya terjadi kerusakan
lingkungan.Un tuk mencegah kerusakan lingkungan, program kegiatan harus
ditingkatkan agar seimbang hingga berbentuk pemanfaatan yang bertanggung
jawab.Peraturan perundangan yang ada dapat dijadikan landasan ko ordinasi dan
kerjasama antara instansi dan masyarakat.
Dalam upaya mempertahankan, melestarikan, dan memulihkan fungsi
ekosistem danau juga diperlukan visi dan misi yang dapat dijadikan tekad dan
landasan semua pemangku kepentingan pengelola dan pemanfaat an danau
yaitu masyarakat, instansi terkait dan pemerintah dae rah agar kelestarian
ekosistem danau dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat pada masa kini dan yang akan
datang. Danau adalah unsur lingkungan hidup yang diatur pengelolaannya dalam
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air d an Pengendalian Pencemaran
Air.
Pengelolaan ekosistem danau dalam dekade terakhir sudah mengalami
perubahan dari sistem yang hanya berorientasi pada upaya untuk
memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya ke arah pendekatan yang bersifat
kolaboratif dan partisipasif dari semua pemangku kepentingan dalam rangka
pengelolaan sumberdaya yang lestari dan berkelanjutan. Pengelolaan
sumberdaya berbasis masyarakat sebagai pengel olaan terpadu, desentralistik
dan partisipatif , dilakukan untuk menangani isu -isu yang mempengaruhi
lingkungan sumberdaya melalui partisipasi a ktif dan nyata dari
masyarakat.Berbasis masyarakat berarti pengguna sumberdaya utama
(masyarakat) menjadi pengelo la sumberdaya mereka, sehingga dapat
memperkuat rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap sumberdaya
mereka sendiri.
Pengelolaan ekosistem danau pada saat ini belum terpola berdasarkan
pengaturan dan perencanaan yang komprehensif, sehingga tidak menjami n
kesinambungan fungsi dan pemanfaatannya.Pengetahuan dan informasi tentang
karakteristik danau juga belum banyak dip ahami oleh pihak pengelola dan
pengguna danau sehingga pengelolaan danau dan pemanfaatan sumber
dayanya kurang berwawasan ekosistem. Oleh k arena itu strategi dan program
pengelolaan danau harus mencakup: pengelolaan perairan danau, pengelolaan
sempadan danau, pengelolaan daerah tangkapan air danau, pemanfaatan
sumber daya air danau, pengembangan sistem informasi danau, pengembangan
kelembagaan dan koordinasinya, peningkatan peran masyarakat, dan
pendanaan yang berkelanjutan .
Sebagai salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan
iklim, perlu dilakukan aksi tindak untuk menyelamatkan kelestarian fungsi danau -
danau Indonesia yang mempun yai ciri khas sebagai danau tropis kepulauan
yang memiliki keunikan dan karakteristik yang beragam yang perlu dilindungi,
dipelihara dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kajian dan riset tentang
dampak perubahan iklim terhadap danau -danau di Indonesia pe rlu dilakukan
termasuk mengadakan inventarisasi dan identifikasi terhadap di seluruh wilayah
rentan terhadap perubahan iklim dan yang mempunyai resiko bencana dan
melakukan pemantauan kualitas air danau pada danau -danau strategis dan
prioritas mengembangka n sistem informasi danau yang mudah diakses oleh
masyarakat luas yang dilengkapi dengan data -data peta citra satelit, morfologi
danau, hidrologi, kualitas air, keanekaragaman hayati, tata guna air danau, dan
lain-lain.

   

Berdasarkan pembahasan maka dapat diambil kesim pulan sebagai
berikut:
1. Permasalahan lingkungan yang berdampak pada kelestarian fungsi
danau,antara lain : kerusakan lingkungan, erosi, sedimentasi, penyempitan
danau, pembuangan limbah penduduk, industri, pertam bangan dan
pertanian,overfishing dan jaring apung.
2. Penyebab terjadinya perma salahan lingkungan, antara lain: penebangan
hutan dan pengolahan lahan yang tidak benar, pembuangan limbah ,
pencemaran air, dan pengambilan air danau yang kurang
memperhitungkan keseimbangan hidrologi danau.
3. Strategi dan program pengelolaan danau dalam upaya konservasi
ekosistem danau harus mencakup:pengelolaan perairan,sempadan, dan
daerah tangkapa n air danau, pemanfaatan sumber daya air,
pengembangan sistem informasi danau, pengembangan kelembagaan
dan koordinasinya, peningkatan peran masyarakat, serta pendanaan
yang berkelanjutan .

















c  

Anonim, 2009.Gambaran Potensi Dan Kondisi Danau Indonesia Dan Dampak
Perubahan Iklim.http://menyelamatkandanaulimboto.wordpress.com.
Diakses tanggal 20 Mei 2011.

______, 2010.Kerusakan Danau Indonesia. http://alfonsussimalango.blogspot.


com/2010/01/kerusakan-danau-indonesia. Diakses tanggal 22Mei 2011.
Anwar, E. K dan M. Badjoen. 2000. Upaya Konservasi Sumber Daya Perairan
Danau Semayang di Kalimantan Timur Melalui Pengembangan Ternak
Sapi. LIPI.
Guo, H. C.  O  2001. A System Dynamics Spproach for Regional Enviromental
Planning and Management: A Study for the Lak e Erhai Basin. Journal
Enviromental Management 61, 93 -111.
Walukow, A. F., D. Djokosetiyanto, Kholil dan Dedi Soedharma. 2008. Analisis
Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Danau Sentani, Papua
Sebagai Upaya Konservasi Lingkungan Perairan.Berita Biolog i 9 (3).

Anda mungkin juga menyukai