Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nevy Yunda Pratiwi

NIM : 2201670096

SIAPAKAH GURU?

Guru dalam filosofi Bahasa Jawa adalah sebuah kata yang mempunyai makna "digugu
lan ditiru". Maksud dari digugu lan ditiru adalah bahwa seorang guru harus bisa memenuhi 2
kata tersebut, yakni pertama digugu yang artinya bahwa perkataannya harus bisa dijadikan
panutan dan dapat dipertanggungjawabkan; lalu sosok seorang guru harus bisa ditiru, baik
tingkah lakunya, segala hal yang diucapkannya (pengetahuannya), semangatnya, dan budi
pekertinya harus bisa dijadikan teladan. Karena, guru adalah menjadi teladan bagi murid-
muridnya, bukan memberi teladan.
Guru adalah sosok yang dapat membentuk jiwa dan watak peserta didik. Pada Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dikatakan bahwa guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur
formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru profesional adalah orang yang
terlibat dalam pendidikan yang tugasnya tidak hanya sekedar mentransfer ilmu dari guru
kepada peserta didik akan tetapi lebih dari itu. Guru berperan sebagai pengganti orang tua di
sekolah yang tugasnya mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan dan
menjadikan mereka menjadi manusia seutuhnya melalui teladan yang bisa dicontoh, semangat
atau dorongan untuk menjadi lebih baik dan bimbingan atau arahan agar selalu pada jalur
kebenaran dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Perkembangan baru
terhadap pandangan belajar-mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk
meningkatkan peranan dan kompetensinya. Karena pada dasarnya proses belajar-mengajar
dan hasil belajar peserta didik sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru.
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta didik berada pada
tingkat optimal.
Seorang guru yang baik harus memiliki konsep diri, karena konsep diri yang positif
akan membuat seorang guru dapat menjalankan peran dan fungsinya secara profesional,
efektif, dan efisien, sebaliknya konsep diri yang negatif akan menjadi penghambat bagi
seorang guru dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai pendidik. Motivasi dengan
teori determinasi diri merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan individu, karena
guru yang termotivasi secara intrinsik dalam lingkungan kerja seperti mengajar dapat
meningkatkan berbagai hasil positif. Guru yang termotivasi secara intrinsik atau memiliki
Nama : Nevy Yunda Pratiwi
NIM : 2201670096

motivasi determinasi diri lebih mungkin untuk meningkatkan usaha, keterlibatan dalam
kegiatan sekolah dan belajar.
Saya memilih profesi menjadi guru karena itu merupakan cita-cita saya. Dengan
demikian jika profesi guru sudah menjadi pilihan hidup, maka konsekuensi yang harus kita
lakukan adalah berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi seluruh kompetensi yang
disyaratkan. Akhirnya mulai saat ini, sebagai seorang guru mulai meremajakan kembali tekad
untuk menjadi guru yang professional, memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional, serta melaksanakan tugas
keprofesian dengan sepenuh hati, agar menjadi guru yang dapat digugu dan ditiru demi
terwujudnya tugas mulia sekaligus cita-cita luhur bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai