Anda di halaman 1dari 12

Nama NIM SEJARAH

: Liza Umami : 108015000101

Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis

Sebab-sebab timbulnya Revolusi Amerika adalah sebagai berikut. Sebab Umum


1) Adanya Paham Kebebasan dalam Politik Koloni Inggris di Amerika tidak didirikan oleh

pemerintah Inggris, tetapidiciptakan oleh pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama,sosial, ekonomi, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham kebebasan kaum koloni bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya.
2) Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan Kaum koloni juga menganut paham

kebebasan dalam perdagangan. Hal itu bertentangan dengan paham pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni di Amerika. Oleh karena itu, pemerintah Inggris memerintahkan agar hasil bumi dari daerah koloni harus dijual kepada negara induk saja. Sebaliknya, peraturan penduduk bersifat koloni diwajibkan dan pemerintah menghendaki Inggris adanya hanya membeli barang-barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni menentang yang monopoli kebebasan dagang.
3) Berbagai macam pajak diterapkan, berkaitan dengan adanya krisis keuangan Inggris

akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Dengan kemenangan tersebut, menimbulkan beban baru bagi pemerintah Inggris terutama masalah keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh, pajak gula, pajak meterai dan lain-lain) yang sangat memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga koloni dengan tokohnya Samuel Adams

menentang kebijakan tersebut dengan semboyan no taxation without representation, artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan. Sebab Khusus
1) Sebab khusus meletusnya Revolusi Amerika ialah adanya peristiwa yang

dikenal dengan nama The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat itu, pemerintah Inggris memasukkan teh ke Pelabuhan Boston, Amerika. Pada malam harinya, muatan teh itu dibuang ke laut oleh orang-orang Amerika yang menyamar sebagai orang Indian suku Mohawk. Hal inilah yang menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga menuntut pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tidak ada yang mau bertang-gung jawab sehingga menimbulkan pertempuran yang menandai terjadinya Revolusi Amerika. Revolusi Prancis Sebab khusus Terjadinya revolusi Perancis adalah karena masalah penghamburan uang negara yang dilakukan oleh permaisuri raja Louis XVI yakni Marie Antoinette beserta putri-putri istana lainnya. Klimak dari situasi tersebut adalah serangan terhadap penjara Bastille tanggal 14 juli 1789. Penjara ini merupakan lambang kekuasaan dan kesewenangan raja-raja Louis. Kerajaan Perancis diubah menjadi sebuah republik dan diperintah oleh pemerintahan Terror atau Reign of Terror (suatu sistem pemerintahan dengan cara-cara diktator). Pada tahun 179, untuk menggantikan sistem pemerintahan Terror itu dibentuk sistem pemerintahan Directorie (1795-1799), tetapi tidak berhasil mengatasi kekacauan-kekacauan yang terjadi di Perancis. Keadaan seperti ini memberikan kepada seorang Jenderal muda yang bernama Napoleon Bonaparte untuk menyelamatkan negara Perancis dari kekacauan pergolakan dan peperangan. Keberhasilan ini membawa namanya terkenal dan mendapat kepercayaan dari rakyat Perancis untuk menjadi pemimpin, sehingga rakyat Perancis mengangkatnya menjadi seorang konsul pada Republik Perancis pada tahun 1799.

Akibat Revolusi Perancis Bidang Ekonomi


timbulnya industri-industri di Eropa kehidupan perdagangan beralih dari pantai ke pedalaman Inggris Kehilangan pasar di Eropa, karena Perancis menjalankan politik kontinental

Bidang Politik
Menyadarkan rakyat menuntut kebebasan, menentang kekuasaan asing, dan

memunculkan semangat nasionalisme, dan keinginan membentuk Negara. Bidang Sosial Muncul golongan buruh, petani, kaum kapitalis. Perang Dunia I Latar belakang
1) Pembunuhan Pangeran Austria Franz Ferdinand oleh kelompok teroris Serbia, Gavrilo

Princip di Sarajevo.
2)

Persaingan merebut daerah sumber bahan baku, penanaman modal, dan daerah pemasaran.

3) Munculnya persekutuan atau Blok persaingan politik antar negara-negara.

(Triple Alliance : Jerman, Austria, Italia) dan (Triple Entente : Inggris, Perancis, Uni Soviet) Terjadinya Perang Di Eropa abad ke-19, penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan politiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombaan ini. Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan

Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya. Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat, hingga akhirnya suatu pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu perang. Pangeran Franz Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran tersebut di daerah Balkan. Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria. Lalu satu demi satu, Jerman, Inggris, dan Prancis, memasuki peperangan. Sumbu sudah dinyalakan. Bahkan sebelum perang dimulai, Dewan Jenderal Jerman telah membuat rencana dan memutuskan untuk menguasai Prancis melalui serangan mendadak. Untuk mencapai tujuan ini, orang-orang Jerman memasuki Belgia dan kemudian melintasi perbatasan memasuki Prancis. Menanggapi dengan cepat, pasukan Prancis menghentikan pasukan Jerman di tepi Sungai Marne dan memulai suatu serangan balik. Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran. Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benarbenar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak hentihentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit ini, dan sebagian besar meninggal di sana. Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan Jerman pada tahun 1914, garis barat perang ini sebenarnya

terpaku di jalan buntu. Para serdadu yang bersembunyi di parit-parit ini terjebak dalam jarak yang hanya beberapa ratus meter jauhnya satu sama lain. Setiap serangan yang dilancarkan sebagai upaya mengakhiri kebuntuan ini malah menelan korban jiwa yang lebih banyak. Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis. Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari. Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari parit mereka," namun tiap serdadu yang melakukannya justru telah tewas atau sekarat dalam sekitar tiga menit. Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun. Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme. Pabrikpabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam. Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu. Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur. Akhir perang Kekalahan Jerman di Front Barat mengakibatkan kehidupan rakyat semakin bertambah susah. Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum komunis (spartacis) yang hendak menggulingkan pemerintahan. Jerman menghadapi serangan dua kali yaitu dari pihak sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis. Karena serangan itu Jerman terpaksa menyerah

pada tahun 1918. Hitler menamakan gerakan spartacis itu sebagai tusukan pisau dari belakang punggung Jerman, yang menyebabkan Kaisar Wilhelm II turun takhta dan pemerintahan dipegang oleh Elbert (beraliran sosialis). Akhirnya, Jerman dijadikan republik dan selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu. Sementara itu di Austria timbul pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum Slavia, yang mengakibatkan Kaisar Karl (pengganti Kaisar Frans Joseph II) terpaksa turun takhta tahun 1918 sehingga Austria-Hongaria menjadi republik. Setelah Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang perang maupun yang kalah perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian damai seperti : Perjanjian Versailles, Perjanjian St.Germain, Perjanjian Neuilly, Perjanjian Trianon, dan Perjanjian Sevres. Kolonialisme dan Imperialisme Persamaan dari kolonialisme dan imperialisme adalah keduanya merupakan penjajahan atau penguasaan terhadap suatu daerah atau suatu bangsa oleh bangsa lainnya. Sedangkan perbedaan dari kolonialisme dan imperialisme, yaitu :
1) Kolonialisme berasal dari kata colonia dalam bahasa latin yang artinya tanah

permukiman atau

jajahan. Kolonialisme adalah suatu sistem dimana suatu negara

menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal. Kolonialisme tujuannya untuk menguras sumber-sumber kekayaan daerah koloni demi perkembangan industri dan memenuhi kekayaan negara yang melaksanakan politik kolonial tersebut.
2) Imperialisme berasal dari kata imperator yang artinya memerintah. Atau dari kata

imperium yang artinya kerajaan besar dengan memiliki daerah jajahan yang amat luar. Imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lainnya. Tujuan Imperialisme, melakukan penjajahan dengan cara membentuk pemerintahan jajahan dan dengan menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan di daerah jajahan. Masuknya kekuatan barat dan berkembangnya kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia Latar belakang pelayaran orang-orang eropa ke dunia timur dimulai dengan peristiwa dikuasainya kota Konstantinopel(ibukota Romawi Timur) oleh bangsa Turki dalam perang

salib (1453) membawa perubahan besar bagi bangsa eropa. Kesultanan Turki melarang orang kristen membeli rempah-rempah dari Konstantinopel yang waktu itu menjadi satu-satunya pusat perdagangan rempah-rempah di eropa. Hal inilah yang akhirnya memaksa orang orang eropa untuk berlayar ke dunia timur dengan tujuan mencari sendiri pusat rempah-rempah dunia. Perang Dunia II Dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada tanggal 1 September 1939. Pada saat itu pukul 4.45 Adolf Hitler menyerang Polandia dengan pasukan darat dan udaranya tanpa pernyataan perang. Karena Jerman menganggap wilayah Polandia adalah wilayah Jerman sebab banyak warga Jerman yang tinggal di Polandia (saat itu Polandia dalam kekuasaan Inggris). Inggris dan perancis segera bereaksi dengan menyatakan perang terhadap Jerman. Saat itulah perang dunia kedua yang akhirnya mengakibatkan lebih dari 60 juta jiwa mati sia-sia mulai berkecamuk di daratan Eropa hingga menyebar keseluruh pelosok dunia. Awalnya Benito Mussolini pemimpin Italia bercita-cita ingin membentuk Italia raya. Sedang beberapa waktu Hitler mendirikan satu partai yang bernama NAZI (Nationalis Sozialisme) lambang nazi berarti penjahat perang. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kejayaan bangsa Jerman. Hitler juga menanamkan ULTRA NASIONALISME, ultra nasionalisme berarti rasa ke bangsaan yang berlebihan. Hitler memiliki semboyan untuk rakyatnya, yaitu : Ein Volk yang berarti Satu tekat, Ein vatherland artinya Satu bangsa, dan Ein fuhrer : artinya Satu pemimpin (yaitu Hitler). Sementara dibelahan timur, Kaisar Meiji juga menggerakkan fasisme militer di Asia. Mereka bertiga membentuk pakta Axis pada 27 September 1940. Ketiga Negara fasis itu bersama telah mengobarkan perang besar-besaran demi kejayaan Negara. Jepang memelopori perang pasifik sedangkan Jerman dan Italia sama-sama mengobarkan perang di Eropa dan Afrika. Serangan-serangan blok fasis ini mendapat perlawanan sengit dari pihak sekutu yang dipelopori oleh Iggris, Prancis, dan Amerika serikat. Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua, yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut adalah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua, diantaranya ;
1) Perang Dunia II di Benua Asia

Perang Jepang (1937-1945)

Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian di Eropa. Jepang telah menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret. Pada 1937, perang telah dimulai ketika Jepang mengambil alih Manchuria. Kejadian ini menyulut perang besar China dengan Jepang yang akhirnya dimenangkan Jepang.

Jajahan Indo-china Pada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam). Aksi ini menguatkan

konflik Jepang dengan Amerika Serikat. Amerika lalu mengirim pesawat-pesawat tempurnya untuk menggempur Jepang. Akibat tindakan itu, selama tujuh bulan tentara Jepang kehilangan 600 pesawat tempurnya.

Serangan udara terhadap USS West Virginia dan USS Tennessee di Pearl Harbor Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi

Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut Amerika Serikat terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. Serangan mendadak mematikan ini telah menyebabkan pasukan Amerika tidak berdaya. Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara Amerika Serikat di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma, dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai oleh Jepang. Akan tetapi, kegemilangan Jepang tidak bertahan lama. Franklin Delano presiden Amerika telah mengumumkan perang terbuka terhadap Jepang dan pasukan sekutu. Amerika dan Australiab telah melancarkan aksi balasan secara besar-besaran terhadap Jepang pada tahun 1943. Sekutu berhasil merebut kembali kepulauan Solomon di laut Pasifik, lalau melancarkan perang di teluk Leyte, untuk merebut Filiphina. Diwilayah China, Jepang juga mendapat serangan hebat dari para pejuang bangsa China, dan Jepang juga harus menerima gempuran hebat pasukan tentara Inggris yang dipimpin Mayor

Jenderal Wingate. Dengan kondisi yang makin melemah, tentara Jepang dibeberapa wilayah di Pasifik dan Asia ditarik pulang. Kondisi ini menguntungkan sekutu, serangan penting yang ditunjukan ke Jepang lalu dipersiapkan. Serbuan pertama diputuskan terhadap pulau Iwojima dan Okinawa. Dan dalam waktu singkat, kota Tokyo juga di bom hingga menyebabkan 90.000 orang tewas. Pengeboman Tokyo belum membuat Jepang menyerah, pasukan sekutu dibawah komando Amerika akhirnya melancarkan serangan mematikan berikutnya. Tanggal 6 Agustus 1945, pesawat terbag Little Boy ke kota Hiroshima dan menghancurkan kota tersebut.tidak cukup itu, pada tanggal 9 Agustus 1945, pesawat Amerika sekali lagi menjatuhkan satu bom atom bernama fat man di kota Nagasaki. Akibat dua bom itu, sekitar seratus ribu jiwa mati dan menyebabkan Jepang kalah.
2) Perang Dunia II di Benua Afrika dan Eropa

Jatuhnya Polandia disebabkan karena saat itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang dan koordinasinya dan lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu tidak berarti melawan Angkatan Udara Jerman "Luftwaffe". Dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori Inggris dan Prancis di bawah komando Jenderal Gamelin dari Prancis, membuat Jerman dan Italia leluasa menyerbu Negara-negara lemah di Eropa. Dengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark serta Norwegia pada 9 April 1940. Tindakan Jerman ini menghambat pergerakan tentara sekutu sehingga ribuan tentara Inggris, Polandia, dan Prancis harus dievakuasi pada awal Juni dan Norwegia akhirnya takluk. Dari waktu yang hampir bersamaan, Jerman menundukkan Prancis pada 10 mei 1940. Pada tahap awal menyerang Prancis tentara Jerman telah bertempur untuk mengalahkan Belgia, Belanda, dan Lixemburg. Tentara Jerman berhasil memecah pasukan sekutu melaju sampai ke selat Inggris, Belgia, Belanda, Luxemburg dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya yaitu penyerbuan ke Prancis. Tentara Jerman memang tidak lagi bisa terbendung, mereka melaju hingga kea arah pantai Atlantik. Kemenangan Jerman pun akhirnya tercapai, Prancis menyerah dan mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 juni 1940.

Kini Jerman semakin dekat ke Negara Inggris dan bersiap melancarkan serangan ke Inggris. Kala itu dimulailah apa yang disebut dengan pertempuran Inggris atau Battle of Britain, sebuah pertempuran udara antara angkatan udara Jerman yang disebut Luftwaffe melawan angkatan udara Inggris yang dijuluki Royal air force pada tahun 1940. Luftwaffe berhasil dikalahkan dan tentara Jerman membatalkan operasi singa laut atau seelowe untuk menginvasi daratan Inggris. Hal itu karena perubahan strategi Luftwaffe dari menyerang landasan menjadi serangan besar-besaran pesawat pengebom ke London. Perang juga berkecamuk dilaut, dilaut Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-boat) berusaha menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan Inggris dari Amerika serikat. Inilah yang membuat Amerika bergabung memerangi Jerman. Di sisi lain, Jerman dan Italia, juga menyerbu Yunani pada 28 oktober 1940 melalui Albania, tetapi ditahan oleh tentara Yunani yang mampu menyerang balik Italia. Hitler lalu mengutus tentaranya untuk membantu Italia menaklukkan Yunani. Pertempuran meluas hingga wilayah Yugoslavia. Pasukan jerman dan Italia mendapat dukungan dari sebagian milisi Kroasia dan Bosnia, tetapi juga mendapat perlawanan hebat dari kaum nasionalis yang didominasi oleh orang-orang Serbia dan beberapa etnis lain dipimpin Josep Broz Tito. Hitler kemudian mengarahkan serangannya ke timur, ke Uni Soviet. Awalnya Jerman dan Uni Soviet sepakat untuk tidak saling serang, tetapi dengan serangan Jerman ini, Uni Soviet terpaksa ikut terlibat perang dan bergabung dengan pihak sekutu. Tentara Jerman menyerbu secara besar-besaran dan dalam poertempuran Stalingrad yang terjadi hingga Februari 1943, tentara Soviet berhasil dengan telak menghancurkan pasukan Jerman. Pertempuran Stalingrad sendiri menjadi bukti pertempuran terdahsyat sepanjang sejarah umat manusia. Sementara di front Amerika Utara, pertempuran antara blok Axis dan sekutu berlangsung dengan sengit sejak 1940 hingga 1943. Dalam sebuah pertempuran yang berkecamuk pada bulan Mei 1943, tentara Jerman kalah di Afrika Utara sehingga memungkinkan sekutu untuk menyerang balik Jerman dan Italia melalui pantai Afrika Utara. Pasca dua kekalahan itu, pertempuran Stalingrad dan front Amerika Utara, pihak Axis semakin terpojok. Pertempuran-pertempuran di wilayah Timur Tengah yang diharapkan Hitler

sedikit memberikan hasil menyenangkan juga tidak sesuai kenyataan, Jerman bersama dengan sekutunya seolah menunggu untuk hancur. Dalam satu kesempatan, pihak sekutu merencanakan menyerang Sisilia dari pantai Afrika utara untuk menembus Italia. Perang berkobar dahsyat dan Italia akhirnya menyerah pada 8 september 1943. Kota Roma diamankan dan Mussolini tertawan hingga akhirnya terbunuh. Sekutu terkuat Jerman telah hancur dan kini tinggal jerman sendirian. Pihak sekutu kemudian mengalihkan penyerangan melalui wilayah Normandia. Invasi Normandia yang disebut operasi pendaratan pasukan sekutu pada 6 juni 1944. Dengan susah payah menghadapi tentara Jerman yang menghadang, jutaan tentara sekutu akhirnya memenangkan perang Normandia. Setelah itu pengepungan terhadap Jerman terjadi. Kota-kota besar di Jerman mendapat serangan dan Berlin sebagai pusat kekuasaan Hitler diserang habis-habisan dari segala arah. Tentara Soviet dari timur dan tentara gabungan Inggris dan Amerika menyerang dari sisi barat dan selatan. Dalam pengepungan itu kekuatan NAZI Jerman akhirnya runtuh. Dampak Perang Dunia II bagi Dunia Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal karena keganasan perang, ekonomi pun menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.
a) Bidang Politik

Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet) dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negaranegara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia. Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling

berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.
b) Bidang Ekonomi

Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat. Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya). Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika.
c) Bidang Sosial

Semakin kuatnya kedudukan golongan cerdik pandai (para ilmuwan). Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations). Tugas pokok badan ini adalah meringankan penderitaan dan memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan Jerman.

Anda mungkin juga menyukai