Kondisi drainase baik di Kecamatan Kerinci Kanan maupun Lubuk Dalam memiliki kesamaan, yaitu sama sama tidak memilki saluran drainase di sepanjang koridor jalan utama (koridor pengamatan RTBL) Hal tersebut diperburuk dengan kondisi penggunaan lahan di sepanjang jalan didominasi oleh perkebunan kelapa sawit yang berbatasan lansung dengan jalan raya yang mengakibatkan tanah dari perkebunan sawit tersebut ketika hujan terbawa ke jalan raya. Dampak dari hal tersebut salah satunya adalah jalan menjadi licin tertutup oleh lumpur sehingga terjadi kepadatan lalu lintas dikarenakan kendaraan akan bergantian satu arah untuk menghindari tergelincir.
Kondisi lalu lintas setelah hujan . Kesimpulan yang diperoleh dari kondisi drainase di kedua kecamatan tersebut adalah : 1. Di sepanjang koridor jalan utama di kedua kecamatan belum dilengkapi saluran drainase terutama pada kawasan terbangun yang berada di sepanjang koridor jalan yang menjadi titik pengamatan belum terd apat saluran drainase yang mengakibatkan terjadi genangan air di pinggir jalan ketika terjadi hujan. Saluran drainase hanya terdapat di sekitar Pasar Lama dan Pasar Baru walaupun dengan kondisi yang kurang memadai.
2. Hampir seluruh wilayah satuan permukiman (SP) sudah dilengkapi saluran drainase di sepanjang jalan lingkungan (depan rumah) yang sudah terpisah dengan saluran air limbah.
Kendaraan pengeruk lumpur yang beroperasi setiap hari Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah setempat mengoperasikan kendaraan untuk penyiraman jalan yang beroperasi siang hari .
Mas sesuaikeun jeung titik GPS,saya datana tina laptop,laptopna poho nyimpen..