Perilaku Manusia adalah suatu fungsi dari interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya. Individu akan membawa kemampuannya, kepercayaan pribadi, harapan, kebutuhan dan pengalaman ke dalam tatanan Organisasi. BF Skinner dengan Reinforcement theory nya menyatakan bahwa; Tindakan manusia tidak selamanya bebas (Self-Controlled beings) tetapi ditentukan oleh lingkungannya. Sigmund Freud Banyak tindakan manusia yang terjadi karena dorongan yang tidak dia sadari (Instinktif). Machiavelli tokoh Administrator praktis: - LEBIH BAIK DITAKUTI DARIPADA DICINTAIPandangan ini terasa kejam, tetapi banyak yang menggunakannya karena dianggap logis, praktis dan memberikan manfaat dalam melaksanakan kepemimpinan.
2. Reinforcement Approach
Penguatan Konsepsi Stimulus adalah sesuatu yang mengubah perilaku seseorang. Respon adalah setiap perubahan dalam perilaku. Penguatan adalah hasil dari kenaikan hubungan Respon & Stimulus Jika penguat negatif cenderung muncul Avoidance behavior Dua hal penting dalam Reinforcement : a. Extinction (pemadaman) adalah melemahnya hubungan Response & Stimulus b. Punishment (hukuman) - Dapat memperbaiki perilaku - Pemberian harusnya tepat waktu - Sanksi berdasarkan penelaah yang teliti - Diberikan oleh orang yang berwenang.
ATTITUDES (SIKAP)
Definisi Dasar Sikap adalah kumpulan perasaan, keyakinan, dan kecenderungan perilaku yang relatif stabil terhadap objek, orang, atau institusi tertentu Sikap yang terkait dengan kerja sikap yang berkaitan/berhubungan dengan berbagai aspek kerja atau lingkungan kerja Kepuasan kerja: sikap seseorang tehadap pekerjaan yang dimiliki Komitmen organisasional: perasaan terikat terhadap organisasi Prejudice: sikap negatif terhadap orang lain
Perilaku Organisasi by Noormiyono 5
3. Psychoanalysis approach Susunan Kepribadian FREUD: a. ID ( ketidaksadaran ) sub sistem kepribadian yang memerlukan pemuasan secepatnya (Libido, agresi,dll) Perbuatan reflek dan halusinasi. b. EGO (sumber rasa sadar ) : - melayani dan mengendalikan ID dan Superego - Mediasi dengan lingkungan luar yang berkaitan dengan putusan Menolak, menekan, menimbang, menunda, dll. - Meliputi proses Persepsi, berfikir, menilai. c. SUPEREGO ( kekuatan moralitas ) - Penyerapan nilai moral, kultural dari lingkungan. - Kekuatan moral dari personalitas. - Menetapkan ego untuk memutuskan benar - salah - Mencakup proses Evaluasi dan sanksi.
Perilaku Organisasi by Noormiyono 6
Kepribadian
Apa itu kepribadian ? Apa bisa diukur? Kunci kerja Affectivity Self Efficacy
Perilaku Organisasi by Noormiyono 9
Kepribadian
pola yang unik dan relatif stabil dari perilaku, pemikiran, dan emosi yang diperlihatkan oleh individu serangkaian karakteristik yang relatif stabil, berfungsi untuk menentukan cara individual berperilaku pada beragam situasi atau pada saat berinteraksi dengan lingkungannya Secara alami, beberapa individu sangat ekspresif, dan cenderung memperlihatkan perasaan mereka secara terbuka. Tapi, beberapa yang lainnya cenderung menahan perasaan mereka jauh di dalam hati. Perbedaan seperti ini sangat mungkin terlihat di berbagai macam situasi di tempat kerja.
Perilaku Organisasi by Noormiyono 10
pakan hasil dari saling mempengaruhi yang kompleks antara kepribadian dan faktor situasional Ada keyakinan bahwa orang dan situasi memiliki peran dalam menentukan perilaku di dalam organisasi. Dengan kata lain bahwa perilaku individu merupakan hasil interaksi antara karakteristik individu (pengetahuan, kemampuan, ketram-pilan, dan kepribadian) dan sifat dari situasi
11
12
HEREDITARY FORCES
INDIVIDUAL PERSONALITY
13
Mengukur kepribadian
Bagaimana Mengukur Kepribadian Objective test : mengindikasikan pada kertas dan pensil siapa kita Reliability and validity : persyaratan penting dalam tes kepribadian - Reliability (reliabilitas); tingkat dimana hasil tes konsisten nilainya pada berbagai kesempatan - Validity (validitas); tingkat dimana sebuah tes mengukur secara aktual apa yang ingin diukur
14
1. Conscientiousness
Yaitu tingkat dimana individu tersebut bekerja keras, terorganisir, dapat diandalkan, dan tekun (sifat berhatihati/conscientiousness tinggi) melawan malas, tak terorganisir, dan tidak dapat dipercaya (conscientiousness rendah).
15
2. Extraversion
Yaitu tingkat dimana individu tersebut suka berteman, tegas, dan ramah/suka bergaul (extraversion tinggi) melawan tak ramah, pemalu, dan pendiam (extraversion rendah/introversion).
3. Agreeableness
Yaitu tingkat dimana individu tersebut mudah bekerja sama (kooperatif) dan hangat (agreeable tinggi) melawan individu yang dingin dan suka bertengkar (disagreeable tinggi).
16
4. Emotional Stability
Yaitu tingkat dimana individu tersebut tidak mantap, khawatir/cemas, depresi, dan emosional (emosi tidak stabil) melawan tenang, percaya diri, dan mantap/kokoh (emosi stabil).
5. Openness to Experience
Yaitu tingkat dimana individu tersebut kreatif, punya rasa ingin tahu, dan terpelajar (terbuka pada pengalaman) melawan orang yang praktis dan ketertarikan yang sempit/terbatas (tertutup pada pengalaman).
Perilaku Organisasi by Noormiyono 17
Affectivity
Positive Affectivity dan Negative Affectivity: Tendensi terhadap Perasaan Baik atau Buruk
Positive Affectivity Yaitu tendensi kepada pengalaman suasana hati (moods) yang positif dan perasaan dalam keadaan yang luas dan di bawah berbagai kondisi yang berbeda. Negative Affectivity Yaitu tendensi kepada pengalaman suasana hati (moods) yang negatif dan perasaan dalam keadaan yang luas dan di bawah berbagai kondisi yang berbeda.
Perilaku Organisasi by Noormiyono 18
Self Efficacy
SelfSelf-Efficacy Yaitu kepercayaan individual mengenai kemampuan mereka dalam melakukan tugas spesifik dengan sukses.
Penilaian dalam self-efficacy terdiri dari tiga komponen dasar Magnitude Strength Generality
Perilaku Organisasi by Noormiyono 19
Bagaimana kepercayaan terhadap self-efficacy dibangun? Bukti mengindikasikan terdapat dua faktor utama:
Vicarious experience (pengalaman seolah-olah melakukan sendiri) Observasi pada pelaksanaan lain dalam tugas tersebut.
Direct experience (pengalaman langsung) Feedback dari pelaksanaan tugas yang mirip/sama di masa lalu.
Efeknya?
Perilaku Organisasi by Noormiyono 20
Self Monitoring
Yaitu ciri kepribadian yang meliputi tingkat dimana individu beradaptasi dalam tingkah laku mereka terhadap permintaan dalam situasi spesifik untuk membuat impresi yang bagus kepada orang lain. Self-monitoring dan work performance Secara spesifik, orang yang memiliki self-monitoring yang tinggi cenderung melakukan sesuatu dengan lebih baik dibanding yang memiliki self-monitoring rendah dalam tugas wajib, yang dikenal dengan istilah boundary-spanning Self-monitoring dan kesuksesan karir Self-monitoring yang tinggi cenderung menghasilkan promosi yang lebih tinggi, khususnya ketika promosi ini menyangkut perpindahan dari perusahaan ke perusahaan.
Perilaku Organisasi by Noormiyono 21
Abilities
Cognitive intelligence :
Kemampuan untuk memahami ide kompleks, untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, unyuk belajar dari pengalaman, untuk berhubungan dengan segala bentuk alasan dan
Practical Intelligence:
Kemampuan untuk menyelesaikan practical problem dalam kehidupan sehari-hari.
Successful Intelligence
Intelegensi yang paling berguna tehadap enterpreuneur atau Intellegensi yang mewakili keseimbangan yang antara cognitive intellegence, practical intellegenc, dan creative intellegence.
Perilaku Organisasi by Noormiyono 22
Emotional Intelligence:
Kemampuan mengatur emosi secara efektif Penggolongan Emotional intelligence adalah sebagai berikut: 1.Kemampuan untuk mengatur emosi kita 2.Kemampuan untuk mempengaruhi emosi orang lain 3.Menyemangati diri sendiri 4.Kemampuan untuk berhubungan lama dengan orang lain.
Successful Intelligence:
Intelligence yang mewakili keseimbangan yang antara cognitive intelligence, practical intelligence, dan creative intelligence.
23
Physical abilities:
Kapasitas seseorang untuk berhubungan dengan aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Yang temasuk dalam kemampuan fisik: -Strength -Flexibility -Stamina -Speed
24