Anda di halaman 1dari 4

Cerpen Kamen Rider Di Ponorogo (ANEH).

KAMEN RIDER DI PONOROGO 1. Panji Kado (Aku) sebagai KAMEN RIDER RYUKI 2. Jen sebagai KAMEN RIDER KNIGHT 3. Kenjaki Shore sebagai KAMEN RIDER ODIN CERITA: Aku adalah seorang murid SMP di salah satu SMP di Ponorogo. Namaku adalah Panji Kado. Aku mempunyai dua sahabat, yaitu Jen dan Kenjaki. Dan berikut ini adalah cerita hayalanku yang agak kocak. Di dalam hayalanku, aku mengalami suatu peristiwa. Peristiwa itu dimulai pada pagi hari tanggal 1 September 2010, Aku pergi sekolah diantar ayahku. Sepanjang perjalanan aku mendengar suara desingan aneh yang sangat mengacaukan gendang telingaku. Suara itu berbunyi seperti "NGIIING-NGIIING-NGIIING". Lalu ku tanya ayah ku tapi ternyata ayah ku tidak mendengar suara aneh tersebut. Sesampainya di halaman sekolahan aku bertemu gadis yang bernama Tuti sambil mendengar suara aneh tadi yang mulai reda. Lalu ia menyapaku. Setelah itu, aku berpaling darinya dan tiba-tiba aku mendengar suara jeritan Tuti. Aku langsung menengok ke sana-sini tetapi ia tidak ada. Aku sempat mengira kalo tiba-tiba gak ada itu dia pasti diculik setan atau sejenisnya. Hii, bikin ngeri and merinding. Terus aku melihat sebuah motor yang warnanya kinclong mengkilap tergoyang sendirinya seperti telah tersenggol seseorang. Dan kebetulan pagi itu sekolah masih sepi. Lalu tiba-tiba ada sebuah kartu yang jatuh di depanku dengan posisi terbalik. Aku ambil kartu itu dan ternyata kartu itu bertulisan "BLANK" dan tidak ada gambar. Tiba-tiba kartu itu bersinar dan berubah menjadi deck kartu berwarna hitam. Di dalam deck kartu itu ada satu kartu. Lalu ku ambil kartu itu dari deck tersebut dan kartu itu terdapat tulisan "CONTRACT". Lalu aku simpan kartu dan deck itu. Aku menjadi penasaran dengan peristiwa itu. Tetapi tanpa pikir panjang aku cari si Tuti ke kelasnya tapi ia tak ada. Aku cari ke mana-mana tapi tetap aja gak ada. Sesampainya di tempat halaman sekolah, aku mendengar suara aneh tadi untuk kedua kalinya. Lalu tiba-tiba ada seekor monster naga merah dan besar yang ingin menerkamku dari dalam kaca. Kemudian aku berlari menghindari naga itu, tapi naga itu tetap mengikutiku bahkan juga menyemburku dengan api. Tapi untung saja gak kena. Lalu ada suara misterius yang kayaknya aku kenal suara itu. Suara itu berkata "Ji, jangan takut dengan naga itu. Dan carilah cermin atau permukaan apa saja yang dapat memantulkan." Aku sempat merasa bingung. Dan kemudian aku mencari cermin tapi tidak ada. Lalu aku melihat ada mobil Suzuki APV yang putih mengkilap milik sekolah ku yang parkir di halaman sekolah. Aku pikir mobil itu bisa dipakai. Setelah itu aku mendengar suara misterius tadi. Dan suara itu berkata, "Ambil deck tadi. Kemudian arahkan kepada mobil itu." Lalu sambil bersembunyi dari naga itu aku mengambil deck itu dan mengarahkan kepada permukaan mobil itu. Tiba-tiba ada sebuah ikat pinggang keren nempel di pinggang ku. Kemudian ada suara misterius itu tadi, "Masukkan deck itu ke dalam kepala ikat pinggang itu." Lalu aku coba dan tiba-tiba di seluruh badanku dilapisi baju baja ringan seperti baju perang yang berwarna hitam. "Ini sich kamen rider", ujarku. Tapi warnanya masih hitam jelek tak bertenaga karena aku belum melakukan perjanjian dengan monsterku. Kemudian suara misterius itu muncul lagi. Ia berkata, "Ambil Kartu Contract yang ada di

deck kartu tadi dan arahkan ke naga itu." Aku turuti apa kata suara misterius itu. Dan aku menjadi yakin bahwa naga itu adalah monsterku. Setelah aku arahkan Kartu Contract itu kepada naga tersebut, tiba-tiba naga itu menjadi jinak dan langsung terbang merasuki ke arahku. Aku sempat ketakutan. Tiba-tiba ada cahaya yang menyelimutiku dan melapisi tubuhku menjadi warna merah yang keren dan deck ku terisi penuh oleh beberapa kartu. Lalu suara misterius itu muncul lagi, "Ji, sekarang kau menjadi KAMEN RIDER RYUKI. Dan segeralah masuk ke dunia cermin untuk menyelamatkan gadis yang tadi pagi hilang. Ia diculik oleh monster laba-laba yang besar." Kemudian aku masuk ke dunia cermin dan melihat ada seekor monster laba-laba besar sedang membawa gadis tadi ke suatu tempat. Lalu aku teriak mencegat, "Berhenti laba-laba kebanyakan kaki! Cepat lepaskan dia! Atau gak aku buat kau sate 10 tusuk." Lalu laba-laba itu menjawab, "Siapa kau? Orang ini akan aku makan agar energiku bertambah kuat. Jika kau berani menghalangku, akan ku bunuh kau dengan kaki-kaki ini." Lalu laba-laba itu meletakkan gadis itu disebuah dinding dalam keadaan pingsan. Lalu kami mulai bertarung. Untung aja aku pernah lihat Kamen Rider di TV, sehingga aku cukup lihai untuk bertarung. Lalu aku ambil kartu "SWORD VENT" yang ada di deck ku dan ku masukkan ke dalam DRAGVISOR yang berbentuk kepala naga di tangan kiriku. Kemudian sebuah pedang jatuh dari langit dan mudah ku dapat.

Lalu aku semakin semangat untuk membunuh monster laba-laba itu. Ternyata laba-laba itu sangat kuat hingga hampir kakinya menusuk ke dadaku. Tiba-tiba ada seseorang datang dan langsung menusukkan tombak hitamnya ke badan monster laba-laba itu. Ia menggunakan baju baja berwarna hitam. Lalu ku tanya siapa dia. Dia menjawab dengan gaya cool, "Aku adalah KAMEN RIDER KNIGHT."

Ku dengar suaranya sama dengan suara misterius tadi. Setelah ku perhatikan suaranya yang sok cool itu ternyata adalah teman sebangku ku, yaitu si Jen. Tapi ia malah mengelak "Masak sih?" "Woi, jangan sok cool loe. Biar pake baju apapun sampe kepalamu tertutup gitu tetep aja kalo suara loe gak berubah", ujarku. "Siapa peduli?", katanya sok cool dan emosi seolaholah tidak percaya identitasnya berhasil ketahuan dengan secepat ini. Ternyata ia lebih dulu jadi kamen rider dari pada aku. Kemudian monster laba-laba itu bangkit kembali. Ia mengeluarkan jurus belah diri menjadi puluhan, eh bukan. Bahkan ribuan. Aku dan Knight sangat kewalahan untuk membunuhnya. Kami sempat hampir putus asa. Tapi tiba-tiba datanglah monster burung PHOENIX yang berwarna keemasan yang mengebas sayap-sayapnya sekali langsung memusnahkan hampir setengah dari monster-monster laba-laba itu. "Hai para KAMEN RIDER yang tangguh! Aku ini adalah KAMEN RIDER ODIN.

Jika kalian ingin menyelamatkan Tuti temanmu itu, ku berikan kartu-kartu ini untuk kalian." Seorang Kamen Rider berkostum emas datang dan memberikan kami kartu sayap. Aku mendapatkan kartu sayap kiri berelemen api karena aku ini adalah RYUKI yang berelemen api. Sedangkan KNIGHT yang berelemen angin mendapatkan kartu sayap kanan berelemen angin. KAMEN RIDER yang tadi itu ternyata juga bodoh sekali. Ia juga lupa menutupi suaranya. Aku dan KNIGHT mengenali suara itu. Dia itu yang sebagai KAMEN RIDER ODIN ternyata adalah salah satu sahabat kami yaitu si Kenjaki. "Sudah ya! Aku pergi dulu! Aku masih ada urusan!", kata ODIN sambil membalikkan

badannya dan pergi meninggalkan kami. Ia pergi dengan menaiki PHOENIX-nya dan terbang. Kami bingung melihat kelakuannya yang sok sibuk itu. Kartu yang diberikan ODIN itu adalah Kartu SURVIVE yang dapat membuat kami berubah wujud lagi ke bentuk terakhir atau istilah kerennya final form dari kemampuan kami dan dapat menaikkan kekuatan kami. Kemudian kami masukkan kartu-kartu SURVIVE tadi ke dalam Card Reader kami. Tiba-tiba tubuh kami merasakan kekuatan super baru yang maha dahsyat yang meresap ke tubuh kami. Lalu bentuk kostum super kami berubah. Kami tampak gagah dan keren mengenakan kostum super baru kami. "

Melihat kekuatan baru maha dahsyat yang kami miliki ini, monster laba-laba itu segera berusaha mengambil Tuti untuk mengancam kami agar tidak membunuhnya. " RYUKI! ", kata si Jen. " KNIGHT! ", ujarku. Beberapa detik sebelum laba-laba idiot itu mengambil Tuti, kami menarik kartu FINAL VENT dari deck kami. Kartu itu membuat naga milikku dan kelelawar milik KNIGHT bertransformasi menjadi sepeda motor yang dapat melesat secepat kilat. Tapi kupikir-pikir sich sepeda motorku lebih keren dan kuat daripada punyanya KNIGHT. Kemudian kami langsung menaiki sepeda motor itu dan meng-gas dengan tenaga dan torsi yang penuh. Dalam sekejap jurus andalan kami ini menghancurkan monster laba-laba itu hingga tak ada sisa debunya sedikit pun. Kemudian kami menggendong Tuti yang sudah sadar ke luar kaca. Tapi Tuti masih shock dan trauma akan kejadian tadi itu. Ia juga sudah tau siapa kami ini. Kami meminta Tuti agar menjaga rahasia ini. " !..TAMAT..!

Anda mungkin juga menyukai