Anda di halaman 1dari 5

Learning Objective Skenario My Beautifull Body Modul IV Nutrisi 1. Antropometri : besar, berat, dan proporsi tubuh manusia a.

BMI b. Tebal lemak di bawah kulit triceps : normal pria 12,5 mm, wanita 16,5 mm c. Lingkar lengan atas: normal pria 29,3 cm, wanita 28,5 cm Fungsi antropometri : mendapatkan komposisi tubuh dari lemak & dapat melihat status gizi. sebagai index prognostic morbiditas & mortalitas terkait malnutrisi. untuk mengukur komposisi sebagai terapi nutrisi yang diberikan

Nilai : Underweight Overweight : 18,5 22,9 kg/m2 : > 23 kg/m2

Antropometri sebagai screening obesitas IMT Lingkar pinggang : normal pada etnis asia pada pria >90 cm, wanita >80 cm Lingkar perut-pinggul : normal pada pria <0,90 pada wanita <0,85

2. Cara penghitungan BMR (Basic Metabolisme Rate) pada pria : 66 + (13,7 x BB(kg)) + (5 x TB(cm)) (6,8 x Umur) pada pria : 655 + (9,6 x BB(kg)) + (1,8 x TB(cm)) (4,7 x Umur)

BMR = Koefisien BMR x BBI x 24 jam BBI = TB 100 (10% dari TB 100) BMR memerlukan puasa dalam 12 jam, tidur nyenyak, tidak melakukan gerakan badan yang berat setelah bangun tidur.

3. Menilai Obesitas dengan antropometri untuk melihat BMI, dan untuk memperkirakan massa lemak jaringan (bila BMI tidak dapat dilakukan). Lingkar perut (costa bawah hingga crista illiaca dan mengukurnya secara horizontal pada akhir respirasi) Pada pria <94cm (obesitas level 1), 94-101,9 cm (obesitas antara level 1 & 2), >102cm (obesitas level 2). Pada wanita <80cm (obesitas level 1), 80-87,9 cm (obesitas antara level 1 & 2), >88cm (obesitas level 2). Densitometri : untuk melihat massa tubuh

4. Management Obesitas a. Mengubah perilaku : memonitor dirinya b. Mengontrol stimulus : menahan rasa lapar atau dengan alternative lain c. Pengaturan pola makan : makanan yang bervariasi, menjaga porsinya, mengurangi asupan lemak jenuh, meningkatkan asupan sayur dan buah (paling tidak 5x sehari), menurunkan asupan gula dan garam, mengatur asupan kalori (500-600 kal/hari) d. Olahraga Berjalan 30 menit setiap 3 x seminggu, bila sudah terbiasa ditingkatkan menjadi 40 menit setiap 5 x seminggu. Naik sepeda 8,2 kkal/menit Berenang 11,2 kkal/menit Berlari 19,4 kkal/menit Berbaring 5 kJ/menit

e. Farmakologi Orlistad : untuk menghambat lipase pancreas BB menurun 5-10% Sibutramin : menghambat noreadrenalin dan serotonin BB menurun 5-10%

f.

Rimonoban : Menghambat pusat otak utk merasa lapar BB menurun 5-10%

Bedah : untuk pasien 40 / 35, dilakukan sebagai alternative terakhir dengan komplikasi meninggi

g. Harus memperhatikan apakah ada defisiensi vitamin larut lemak (vit. A,D,E,K) pada manajemen obesitas

5. Hormon pada metabolisme makanan. insulin : menurunkan lipoisis, pada hepar meningkatkan glucagon, pada otot dan adiposa meningkatkan glukosa glukagon : meningkatkan lipolisis asam lemak dan gliserol meningkat Kortisol : meningkatkan lipolisis somatostatin : menurunkan absorpsi nutrisi dan menurunkan insulin, TSH, dan glucagon GH : seperti insulin

6. Tanda dan Gejala Malnutrisi a. Marasmus wajah terlihat seperti orang tua penurunan kesadaran Kulit kering, dingin, dan kendor ototnya mengecil sehingga tulang nampak sering ada diare atau konstipasi tekanan darah, frequensi jantung, dan pernafasan menurun

b. Kwashiorkor Nampak gemuk penurunan kesadaran lebih sering daripada anak yang marasmus sering menolak makan rambutnya kusam dan mudah rontok

gangguan kulit (bercak merah yang meluas dan dapat berwarna hitam serta mudah terkupas) dapat terjadi pembesaran hepar

c. Obesitas wajah bulat dagunya nampak rangkap Leher pendek perut buncit gynecomastia pubertas dini hidung dan mulut kecil

7. Genetik dan Obesitas terdapat gangguan leptin (pengatur jaringan adiposa), dan bila rusak bekerja terus menerus lapar terus menerus. Bila kedua orang tua obesitas, anaknya berisiko obesitas 75-80% Bila salah satu orang tua obesitas, anaknya berisiko obesitas 40% Bila orang tua tidak obesitas, anaknya berisiko obesitas <10% Mutasi MCR 4 obesitas monogenic (jarang) Mutasi reseptor leptin.

Mind Mapping
Penilaian Status Gizi : - densitometry - BMI - MRI - Imaging

Etiologi & Faktor risiko

Overnutrisi

Obesitas

Manifestasi Klinik

Nutrisi
Undernutrisi Jenis-Jenis Nutrisi Prosedur Diagnostik

Manajemen
Makro Mikro Latihan Nutrisi Farmakologi Bedah

Komplikasi

Anda mungkin juga menyukai