Anda di halaman 1dari 12

STATUS PSIKIATRI I.

Identitas pasien
Nama Jenis kelamin Tempat/ tanggal lahir Usia Agama Alamat Suku bangsa Pendidikan Status pernikahan Pekerjaan Tanggal masuk RSIJ Riwayat perawatan : : Tn. F.W : Laki-laki : Jakarta/ 18Juli 1977 : 33 tahun : Kristen Protestan : Jl. Warakas IV,Gg 6/68, Rt 009/Rw 006 : Menado : Tamatan SMP : Belum Menikah : Pengangguran : 19 Februari 2011

1. Tahun 2011 rawat inap di RSJSH karena suka marah-marah, gelisah, mudah tersinggung.

II. Riwayat psikiatri


Berdasarkan Autoanamnesis Alloanamnesis : Diambil tanggal 11, 12,13 - 03 - 2011 : Diambil tanggal 12-03 2011

II.A Keluhan utama Pasien datang ke UGD karena dipukuli oleh orang-orang setelah membuat gaduh di bandara Soekarno Hatta

II.B Keluhan tambahan Pasien gelisah, tidak bisa diam, marah-marah, susah tidur.

II.C Riwayat gangguan sekarang Menurut cerita pasien, sebelum masuk RSJSH pasien sempat masuk dipanti sosial tanggal 16 Februari 2011, pasien menceritakan pasien membuat gaduh di bandara Soekarno Hatta sehingga pasien dipukuli beberapa orang yang

mengakibatkan tungkai kiri bawah pasien mengalami luka. Polisi menangkap pasien dan membawanya ke panti sosial. Karena pasien tidak dapat tenang, marah- marah dan luka pasien yang belum sembuh sehingga pada tanggal 18 februari 2011 petugas panti sosial membawa pasien ke UGD RSJSH.

Menurut cerita dari paman pasien, pasien baru 1 tahun berada di Jakarta. Selama berada di Jakarta Pasien jarang berada dirumah, pasien berpergian tanpa tujuan yang jelas. Pasien menceritakakan saat pergi keluar rumah paman nya pasien suka marah marah, suka melempar bus dengan batu. Pasien menceritakan bahwa apa yang di perbuat pasien itu merupakan perintah bisikan dari opa dan saudara saudara pasien yang telah meninggal.

Paman pasien menceritakan, pasien sebelum datang ke Jakarta sudah suka marah marah, suka merusak sesuatu. Pasien juga menceritakan awal terjadinya sekitar kelas 3 SMP, tahun 1991, pasien mengetahui ternyata ayahnya saat ini adalah ayah angkat, saat mengetahui itu pasien mengalami depresi, sehingga pasien jadi pemurung,pendiam, dan mudah marah. Pasien juga menceritakan pasien sempat dua kali ketemu ayah kandungnya, pasien sangat memebenci ayah kandungnya. Pasien mengatakan ayah kandung macam apa dia, cuma bias membuat tapi tak mau mengurusnya . Pasien ingin memukul ayah kandungnya. Pasien lebih menyayangi ayah angkatnya karena dia yang mengurus pasien.

Sesudah putus sekolah pasien ikut bekerja di menado sekitar tahun 2004,bekerja di kapal ikan. Pasien bekerja selama 2 tahun bersama saudaranya. Saat bekerja di Menado pasien mulai merasakan terasukan iblis. Pasien menceritakan iblis itu arwah opa dan saudara saudara pasien yang telah meninggal. Arwah opa dan Saudarasaudara suka mengikuti pasien. Pasien mengatakan seperti di control oleh iblis ini. Saat pasien mendengar atau melihat arwah opa dan saudara-saudaranya pasien langsung marah-marah.

Pasien juga mengatakan kalo opa dan saudara-saudara yang suka pasien liat dan dengar itu sudah meninggal menjadi korban kerusuhan di ternate tahun 1999. Pasien juga menceritakan ibunya telah meninggal, pasien mengatakan kalo ibu nya meninggal karena di santet oleh tetangganya Kejadian ini menjadi pasien tambah depresi. Semenjak itu pasien mulai minum alkohol bersama teman-temannya.

Sekitar tahun 2006 setelah bekerja di Menado pasien ikut saudara lagi bekerja di Ternate. Sekitar 1 tahun 6 bulan pasien ikut saudara di Ternate, bekerja di kapal. Sesudah bekerja pasien kembali lagi ke Senger. Di Senger pasien menjadi aktif meminum alkohol. Kalo tidak minum alkohol badan pasien suka gemetar. Pasien juga mengatakan sehabis minum alkohol pasien suka marah-marah.

Tahun 2010 pasien dating ke Jakarta. Selama dating di Jakarta pasien tinggal bersama pamannya dan saudara-saudaranya. Selama di Jakarta pasien masih tetap minum alcohol. Pasien jarang sekali di rumah. Pasien mengatakan bahwa pasien mendengar bisikan untuk keluar rumah. Sehingga akhirnya pasien di tangkap polisi akibat membuat kegaduahan di bandara Soekarno Hatta.

II.D Riwayat gangguan sebelumnya 1. Gangguan psikiatri Sebelumnya pasien belum pernah mengalami gangguan jiwa atau di rawat di rumah sakit jiwa. Pasien tamatan SMP, disaat SMP kelas 3 pasien mengetahui bahwa ayah pasien adalah ayah anggkat, hal ini membuat pasien depresi. Sekitar tahun 1999 terjadi kerusuhan di Ternate, opa dan saudara-saudara pasien menjadi korban kerusuhan itu. Ibu pasien telah meninggal Karena di santet oleh tetangganya.Pasien sudah lama menjadi peminum alkohol.Pasien tidak bias lepas dari minuman beralkohol,tiap malam pasien minum alcohol.

2. Gangguan medik Pasien tidak memiliki kelainan bawaan sejak lahir, tidak menderita sakit serius sampai di rawat di RS. Pasien juga tidak memiliki riwayat kejang, namun memiliki riwayat cedera di tungkai bawah kaki kiri. Kejadian tersebut terjadi saat pasien di pukuli di bandara karena membuat kegaduhan.

3. Gangguan zat psikoaktif


Menurut pengakuan pasien memiliki kebiasaan merokok Pasien juga mengkonsumsi alkohol, Pasien mengkonsumsi alkohol sekitar tahun 1999, biasanya ia minum dengan teman temannya. Menurutnya pasien bisa menghabiskan 2-3 botol tiap malam.Pasien merasakan badannya gemetar bila tidak minuman beralkohol. Pasien

mengetahui bahwa minuman beralkohol itu berbahaya,pasien biasanya marah-marah setelah minum alcohol, tapi pasien tidak dapat mengehentikannya saat itu. Pasien saat ini ia sudah tidak minum-minuman lagi karena sudah bertobat dan mendekati diri kepada Tuhan.

Grafik Perjalanan Gangguan Penyakit

1991

1999

2004

Keterangan : 1991 : Pasien mengalami depresi karena pasien mengetahui bahwa ayah pasien saat ini terbyata ayah angkat. Pasien membenci ayah kandung dan ingin memukulnya 1999 : Keluarga pasien di ternate meninggal Karen menjadi korban kerusuhan Ternate. Opa dan saudara saudara pasien banyak yang meninggal atas tragedy itu. Kejadian itu menyebabkan pasien trauma dan depresi. Karena itu pasien mulai mecoba minuman beralkohol sehingga pasien jadi tak bias lepas dari alkohol 2004 : Pasien bekerja bersama saudaranya di menado. Di saat itu pasien merasakan terasuk iblis, sehingg suka mendengar bisikan yang menyuruh pasien,pasien merasa di kendalikan, dan pasien suka melihat arwah opa dan saudara yang meninggal saat tragedi Ternate.

II.E Riwayat kehidupan pribadi 1. Riwayat prenatal dan perinatal Menurut paman pasien, selama kehamilan ibu pasien sehat dan tidak pernah mengalami sakit atau hal-hal yang mempengaruhi tumbuh kembang janin. Pasien dilahirkan cukup bulan, lahir normal presentasi kepala, tanpa ada trauma dengan bantuan bidan. Kelahiran pasien dikehendaki orangtuanya, tidak ada penggunaan obat pada kehamilan.

2. Masa kanak-kanak dini (0-3 tahun) Pasien diasuh oleh ibu pasien diberi ASI sampai usia 10 bulan. Nutrisi dan asupan makanan pasien juga baik. Pasien tidak pernah mengalami kejang, maupun penyakit lainnya yang dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Pasien tumbuh normal seperti anak seusianya (belajar berdiri, berjalan, berbicara dan mengontrol BAB serta BAK).

3. Masa kanak-kanak pertengahan (3-11 tahun) Pasien tumbuh seperti anak seusianya.tidak ada gangguan pertumbuhan. Kebiasaan ngompol di tempat tidurpun sudah mulai hilang. Menurut paman pasien, ketika masuk SD pasien bukan seorang anak yang manja dan pasien cukup senang karena bisa bersekolah dan bertemu dengan banyak teman. Pasien tidak ada kesulitan dalam pergaulan maupun kesulitan dalam belajar dan intelektualnya cukup, walaupun peringkat pasien di kelas tidak terlalu menonjol.

4. Masa pubertas dan remaja y Hubungan sosial Pasien termasuk orang yang cukup memiliki teman,baik di lingkungan sekolah maupun dilingkungan dia bekerja. Hubungan pasien di rumah dengan anggota keluarga cukup baik.

Riwayat pendidikan formal Pasien tamatan SMP. Pendidikan pasien sejak SD dan SMP di Senger.

Perkembangan motorik dan kognitif Dalam perkembangan fisik, pasien terlihat sesuai dengan usianya dan dalam perkembangan kognitifnya tidak terlihat adanya gangguan. Pasien ketika dapat menyelesaikan pendidikan SD, SMP tepat waktu, tidak sampai harus tinggal kelas.

Gangguan emosi dan fisik Pasien seorang anak yang agak pendiam, namun masih bisa bergaul dengan baik. Pasien juga berhati baik dan memiliki emosi yang cukup tinggi serta gampang marah. Tidak ada kelainan fisik.

Riwayat psikoseksual Pasien tidak mempunyai riwayat gangguan psikoseksual.

5. Masa dewasa y Riwayat pekerjaan Menurut pasien, pasien pernah bekerja.Pertama pasien bekerja di Menado di Menado pasien ikut saudara bekerja di kapal ikan. Pasien bekerja sekitar 2 tahun. Kedua pasien bekerja di Ternate. Sekitar 1 tahun 6 bulan pasien ikut saudara di Ternate. Di Ternate pasien bekerja di kapal atau pelabuhan y Aktivitas sosial Setelah pasien mengalami mengetahui ayahnya ternyata ayah angkat dan kejadian tragedy Ternate emosi pasien jadi meningkat,pasien depresi dan murung. Pasien juga tidak begitu dekat dengan tetangga karena pasien mengira ibu nya meninggal Karena di santet oleh tetangganya

Riwayat pernikahan Pasien belum pernah menikah, atau pun memiliki calon untuk di nikahi.

Masalah seksual Pasien dan keluarga pasien mengatakan tidak pernah mengalami masalah seksual dan tidak pernah mengalami pelecehan seksual.

II.F Riwayat keluarga Gambar silsilah keluarga

Keteranagan : : Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

Pasien adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adik-adik pasien perempuan. Ayah pasien yang sekarang merupakan ayah tiri. Ibu pasien telah meninggal

II.G Keadaan sosial sekarang


Pasien selama ini suka tinggal bersama saudaranya dan ikut kerja bersama saudaranya. Hubungan pasien dengan orang tua dan adik-adiknya harmonis. Tetapi pasien sangat membenci ayah kandung pasien sendiri, karena pasien telah merasa di campakan oleh ayah kandungnya.

II.H Mimpi, khayalan, sistem penilaian Mimpi Khayalan : tidak ada : tidak ada

Sistem penilaian : penilaian tentang baik dan buruk, dinilai baik y Ketika ditanya apakah mencuri adalah suatu perbuatan baik atau suatu perbuatan buruk, pasien menjawab mencuri adalah perbuatan yang buruk. y Ketika dilontarkan perihal memukul binatang, pasien menjawab perbuatan tidak baik.

III. STATUS MENTAL


A. Deskripsi umum 1. Penampilan Pasien seorang laki-laki, usia 33 tahun, tinggi badan 167 cm, berat badan 65 kg.

Berat badan pasien tidak gemuk dan tidak kurus. tampak penampilan sesuai dengan usianya, berkulit sawo matang. Tidak berkumis dan tidak berjenggot. Rambut potongan cepak. Pasien berpakaian rapi memakai kaos warna biru dan celana pendek warna abu-abu, badan terawat, kuku kaki dan tangan terpotong pendek dan bersih

2. Perilaku dan aktivitas psikomotor Wawancara pertama : (tanggal 11 Maret 2011, pkl 10.30 WIB) Pasien tampak duduk disofa bersama teman-temanya, pandangannya tajam,mimic muka sangar, ketika didekati pasien tampak ramah dan cukup baik ketika menyapa pewawancara. Saat wawancara pasien kontak mata dengan pewawancara. Pasien kurang kooperatif, namun pasien kadang

menjawab sedikit, dan kadang pasien suka menjawab lama bila di tanya tahun

terjadinya, dan apabila di tanya ulang tentang tahun terjadinya pasien kadang menjawab salah dengan jawaban pasien yang sebelumnya.

Wawancara kedua: (tanggal 12 Maret 2011, pkl 11:45 WIB) Terlihat pasien sedang berdiri seperti melamun. Saat bertemu dan bersalaman pasien ingat dengan saya yang wawancara kemarin. Pasien mengajak duduk di kursi dekat meja makan. Pasien ramah tapi kurang kooperatif dalam menjawab pertannyaan dari pewawancara. Tapi sama dengan hari sebelumnya pasien suka menjawab lama bila di tanya tahun terjadinya, dan apabila di tanya ulang tentang tahun terjadinya pasien kadang menjawab salah dengan jawaban pasien yang sebelumnya.

Wawancara kedua: (tanggal 13 Maret 2011, pkl 16.40 WIB) Terlihat pasien sedang santai disofa. Pasien mengajak duduk di meja makan. Tak lama wawancara waktunya pasien untuk makan. Dan sehabis makan pasien mengajajk duduk di sofa untuk melanjutkan wawancara. Pasien terlihat berkomunikasi dengan pasien lain. Pasien dikasih jeruk yang sudah dikupas oleh pasien lain.

3. Pembicaraan Kurang kooperatif dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan.Jawaban pasien tidak melenceng dari pertanyaan. mengeluarkan kata kata yang aneh - Kecepatan - Volume - Irama : Sedang : Sedang : Teratur Pasien tidak pernah berbicara atau pun

- Kelancaran : Lancar - Pembicaraan : Tidak spontan

4. Sikap terhadap pewawancara Pasien tidak kooperatif, tidak melawan, dan menjawab pertanyaan sesuai yang di tanya saja. Selama wawancara, pasien bersikap ramah, tampak tenang dan kontak mata kurang.

B. Keadaan afektif  Suasana perasaan/ mood : Hipotim ( pasien merasa murung dan tidak percaya diri atau takut kata orang apabila keluar dari rumah sakit )  Afek berekspresi, bicara pasien  Keserasian C. Gangguan persepsi  Halusinasi y Auditorik : Ada ( pasien mendengar bisikan opa dan saudaranya untuk keluar dari rumah, berbuat gaduh, lempar batu, dan maki-maki) y Visual : Ada ( pasien melihat arwah opa dan saudaranya yang telah meninggal karena jadi korban tragedi ternate ) y y y Taktil Olfaktorik Gustatorik : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Serasi dengan yang dibicarakan : Menyempit ( mimik wajah pasien kurang

 Ilusi  Derealisasi  Depersonalisasi D. Gangguan pikir  Proses pikir y y Produktivitas Kontinuitas

: Cukup ide :

- Blocking - Assosiasi longgar - Inkoherensi - Word salad - Neologisme - Flight of ideas  Isi pikir a. Preokupasi

: tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada

: pasien ingin dijenguk keluarganya dan pasien ingin cepat pulang .

Gangguan isi pikiran

Anda mungkin juga menyukai