Anda di halaman 1dari 27

BAB III PELAKSANAAN PKL

A. Pemeriksaan Hematologi 1. Pengambilan Darah Kapiler a. Tujuan : untuk mengambil darah kapiler seseorang guna hematologi. b. c. Alat dan Reagen : Lancet steril Kapas kering Alkohol70% Prosedur: 1) 2) Pilihlah daerah tusukan yang kemudian didesinfektan dengan alkohol 70% dan membiarkan kering. Kemudian diurut dari preksimal kedistal dan berhenti pada 1 cm dari daerah penusukan dan kemudian dijepit dengan ibu jari dan jari telunjuk pemeriksaan sehingga kulit menegang. 3) 4) 5) 6) Tusuk dengan lancet steril yang cukup dalam, karena Darah yang pertama kali keluar dihisap dengan kapas Berikan pijatan perlahan-lahan pada daerah 1 cm Bila pengambilan telah selesai luka tusukan ditekan tusukan yang dapat mengurangi rasa sakit dan aliran darah banyak. sampai bersih. dari lokasi penusukan. dengan kapas Kering agar pendarahan berhenti. pemeriksaan

2. Pengambilan Darah Vena a. Tujuan : untuk pengambilan darah vena seseorang guna hematologi. b. Alat dan Reagen Jarum spuit steril ( disposable ) Tourniquet Kapas dan plester Botol penampung dengan atau tanpa anticoagulant Alkohol 70 % c. 1) Prosedur: Membersihkan tempat pengambilan sampel darah dengan alkohol 70% biasanya pada orang dewasa dipakai salah satu vena dalam fossa cubiti, pada bayi vena gugularis superftsialis dapat juga darah dari sinus sagittalis superior. 2) Jika memakai vena dalam fosa cubiti, pasanglah ikatan pembendung pada lengan atas dan meminta orang itu mengepal sampai terlihat jelas venanya. 3) 4) 5) 6) Menegangkan kulit di atas vena dan jari-jari tangan kiri Menusuk kulit dengan jarum dan semprit dalam tangan Melepaskan pembendungan jika masih terpasang. Melepaskan/meregangkan pembendungan dan perlahansupaya vena tidak bergerak. kanan sampai ujung jarum masuk ke dalam vena. pemeriksaan

lahan ditarik penghisap semprit sampai didapat jumlah darah yang diinginkan. 7) itu. Menaruh kapas di jarum dan mencabut semprit dan jarum

8) 9)

Meminta pada orang yang darahnya diambil supaya tempat Mengangkat jarum semprit dan mengalirkan darah ke

tusukan itu ditekan selama beberapa menit dengan kapas tadi. dalam botol/ tabung yang tersedia. 3. Pemeriksaan Menggunakan Hematology Autoanalyzer Abx Pentra 60 a. Cara menghidupkan Langkah-langkah START UP : Tekan tombol stavo dalam posisi On. Tekan tombol On di belakang alat ABX Pentra 60. Nyalakan tombol printer di samping tunggu alat tersebut 3 Tekan Escape, tunggu sampai Start Up selesai (untuk

menit supaya stabil (Keluar Main Menu). melihpt blangko) : WBC<0,3 RBC<0,2 Hb<0 HCt<0,l PLT<8 STAND BY : Tekan stand by, tunggu sampai keluar switch off Off kan ABX Pentra 60 Off kan printer

b. Cara melakukan kontrol (dilakukan setiap pagi) Langkah-langkah : Masukkan kertas printer Tekan tomol ID, tulis control, ENTER

Masukkan reagent control, tunggu sampai hasil keluar, jika

hasil keluar Start Up Passed atau siap pakai

c. Cara mengisi control baru Langkah-langkah : Dari main menu, tekan nomor 3 (Calibrasi), ENTER Tekan nomor 2 (Coefisien), ENTER 2 kali Masukkan password, isi 123 Tekan nomor 1 (WBC), isi nilai yang tertera pada pada Tekan nomor 1 (RBC), isi nilai yang tertera pada tabel,

tabel, ENTER ENTER ......dst d. Cara melakukan sampel pasien Langkah-langkah : Masukkan kertas printer Tekan tombol ID, tulis nomor register atau nama pasien, Tunggu sampai hasil keluar Cara melihat coefisien lama Masukkan ke target HCT, tekan Escape, kembali ke Menu Tekan tombol 3 (Calibrasi) ENTER Tekan tombol 2 (Coefisien) ENTER Tekan tombol 1 (Enter, tulis password 123), ENTER Tekan pemeriksaan HCT (baca)

ENTER e.

Langkah-langkah:

f. Cara memasukkan coefisien

Langkah-langkah (Misal: HCT 45 % Vol %, Hb 16,a gr %)

Masukkan nilai HCT 1,15 (X), ENTER Tekan tombol Escape, kembali ke Menu

g. Kalibrasi Langkah-langkah : Pasang kertas pada printer Dari Main Menu, tekan nomor 3 (Calibrasi), enter 2 kali Masukkan nomor Lot (Misal MX 238), Enter 2 kali (Tulis Masukkan nilai target RBC, Enter (sesuai tabel) Masukkan nilai target RBC, Enter dan seterusnya sampai Change sampel: tulis angka 3, Run Cal, ENTER Tekan start, masukkan reagent kontrol 3 kali Tunggu sampai hasil keluar, bila OK, jalankan sampel

(Select OP), ENTER tanggal dan ED), enter (Change Target)

Trombosit, ENTER pasien. h. Rata-rata (Uji ketetapan hasil) WBC RBC HGB HCT PLT : 6,6 - 8,2 : 4,46-4,62 : 13,3-14,3 : 35,1-40,1 : 225 305

4. LED Metode Westergreen a. Tujuan : Untuk mengetahui LED seseorang dinyatakan dalam

mm/jam b. Alat dan bahan : - Pipet wetergreen - Rak wetergreen - Syringe - Semprit - Vial DAN EDTA c. Prosedur: vial kemudian mencampurnya sampai homogen. 2) Menghisap darah dalam pipet westergreen sampai tanda batas 0 kemudian meletakkan tegak lurus pada rak westergreen selama 60 menit. 3) Membaca tingginya lapisan plasma dengan milimeter dan melaporkan angka tersebut sebagai angka LED. d. Harga normal: - Pria : 10 mm/jam 1 - Wanita : 15 mm/jam I 5. Pemeriksaan Masa Pendarahan atau Waktu Pendarahan (Cara Duke) a. Tujuan : Untuk mengetahui masa perdarahan/waktu perdarahan seseorang. b. Alat dan bahan 1) 2) 3) Lancet Kertas saring Stopwatch 1) Masukkan darah dari semprit yang sudah diberi EDTA ke dalam

c. Prosedur 1) 2) 3) 4) Cuping telinga difiksasi dengan alkohol 70% Tunggu sampai kering Lakukan penusukan dengan lancet steril Begitu darah keluar stopwatch langsung dihidupkan setiap

15 menit darah keluar dihisap dengan kertas saring sampai darah tidak keluar lagi. Stopwatch dimatikan. 5) Waktu antara saat penusukan sampai saat darah keluar disebut pendarahan. d. Harga normal: 1 - 3 menit 6. Pemeriksaan masa pembekuan ( Metode : Duke). a. b. Tujuan : untuk mengetahui masa pembekuan pada seseorang. Alat dan bahan 1) 2) 3) 4) c. Kaca cekung penampung Spuit 2 cc Stopwatch Pipet pasteur

Prosedur

1) Dengan menggunakan spuit diambil darah 1 - 2 cc 2) Pada saat darah mulai keluar ke dalam spuit 3) Stopwatch langsung dijalankan dan darah diteteskan ke kaca cekung 4) Kemudian dilihat reaksi dengan ujung jarum apakah sudah terjadi benang fibrin atau belum 5) Pada saat benang fibrin perangkat stopwatch dimatikan d. Harga normal: 5 - 8 menit

7. Pemeriksaan Golongan Darah a. Tujuan Untuk menyatakan golongan darah seseorang dengan cara menentukan jenis aglutinogen yang ada dalam sel juga penetapan jenis aglutinin yang ada dalam serum. b. Prosedur Ambil kartu golongan darah Teteskan darah pada kartu masing-masing 1 tetes darah Tambahkan antisera A, B, AB, anti D masing-masing tetes dari sebelum reagen dikeluarkan pada suhu kamar terlebih dahulu Aduk hingga homogen Goyang-goyang kurang lebih 1 menit, kaca hasil AGLUTINASI DENGAN ANTI - A + + 1. Urine Urine yaitu suatu larutan kompleks yang terdiri dari bagian besar air ( 96%) yang dihasilkan oleh ginjal dan disimpan sementara dalam kandungan kemih dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan urine yaitu cara pengambilan speciment yang benar (biasanya diambil bahan dari pancaran tengah (Mid Stream) urine yang dikemihkan penderita secara spontan, dan macam sampel (harus sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan) a. b. Urine pagi (urine pemeriksaan rutin) Urine sewaktu ANTI-B + + ANTI - AB + + + ANTI-D + + + GOLONGAN DARAH ABO RHESUS A B AB O +/-

B. Pemeriksaan Kimia Klinik

Urine pemeriksaan kwantitatif (screening test) urine ini tidak dapat banyak memberikan informasi, karena sering kali terlalu encer. c. Urine tampung 24 jam (untuk pemeriksaan kwantitatif). Pada jam atau waktu tertentu pada hari pertama pasien Cara penampungan urine 24 jam : kencing dan peciment ini dibuang, waktu tepat kencing dicatat dan ditulis pada tempat penampungan. Semua speciment sesudah ini dikumpulkan dengan hati-hati Speciment yang terakhir tepat 24 jam sesudah kencing dalam wadah selama 24 jam. d. e. ditampung. Urine 2 - 3 jam setelah makan (untuk pemeriksaan reduksi dalam Urine siang atau sore hari (untuk pemeriksaan urobilinogen). urine). -Bahan urine hams diperiksa dalam keadaan segar, artinya harus segera diperiksa dalam waktu 3-6 jam setelah dikemihkan. Urine sebelum diperiksa sebgaiknya dikocok dahulu (baik itu urine 24 jam maupun urine sewaktu). 2. Pengawetan Urine Urine harus segera diperiksa dalam waktu 3 - 6 jam setelah dikemihkan, bila pemeriksaan ditunda urine harus disimpan dalam almari es pada suhu 4 derajat celcius (maupun pengawet umum) dan sebelum dianalisa urine harus dihangatkan dalam suhu kamar lebih dahulu atau dipakai pengawet kimia yang mempunyai tingkat keefektifan yang berbeda. Bahan-bahan kimia yang sering digunakan adalah : a. Toluen Untuk pemeriksaan urine dan digunakan 2 ml toluen untuk 100 ml urine. Toluen kurang efektif karena bakteri anaerob yang mungkin ada dalam urine tetap berkembang biak. b. Timol

Dipakai 1 kristal kecil, keburukannya dapat menimbulkan reaksi positif palsu terhadap hasil pemeriksaan protein dengan metode asam. c. Asam Sulfat pekat Untuk pemeriksaan kalsium, nitrogen, dan zat organik. d. Formalin Satu tablet atau satu tetes untuk 30 ml urine. Formalin mengganggu untuk melakukan beberapa test kimia dan tidak boleh digunakan bila kita akan memeriksa konsentrasi gula, tidak boleh digunakan bila akan memeriksa bilirubin dan akan mempengaruhi pemeriksaan urobilin dan bilirubin. e. Asam Klorida pekat Untuk pemeriksaan anemia^ urea nitrogen. f. Natrium Karbonat Untuk pemeriksaan urobilinogen dengan menjaga urine tetap dalam keadaan alkali. g. Chloroform Menghambat pertumbuhan bakteri dalam urine dan membuat urine menjadi jernih kejelekannya akan mempengaruhi bentuk sel-sel dalam pemeriksaan ini. Bila suatu pengawet kimia telah ditambahkan pada speciment urine, hendaknya macam dan banyaknya harus ditulis pada etiket botol penampung. 3. Pemeriksaan Urine Pemeriksaan makros dan prosedur multistick Urine dimasukkan ke dalam tabung reaksi tabung kemudian dimasukkan multistick dan dibaca hasil kurang dari 1 menit. Pemeriksaan mikroskopis Syarat yang harus dipenuhi dalam pemeriksaan ini adalah : a. Urine segar

Bila urine lama, maka perubahan keasaman urine dan perkembangan bakteri akan mempengaruhi unsur-unsur mikroskopis sediment sehingga hasil yang diperoleh tidak semestinya b. Berat jenis urine sama atau lebih besar dari 1018 karena urine yang encer dapat menyebabkan lisis terhadap sel darah merah, sel jarah putih, horok, atau silindcr. c. d. Penyebaran atau distribusi unsur-unsur harus merata disetiap Pembacaan dilakukan minimal terhadap 10 lapang pandang hasil lapang pandang (digunakan lensa objektif lOx untuk mengontrol). dilaporkan dalam "Range" jumlah yang sedikit. Dikenal ada dua macam lapang pandang untuk pembacaan sediment yaitu : 1) Lapang pandang kecil (LPK) dengan menggunakan lensa objektif lOx. Unsur yang dilaporkan dalam lapang pandang kecil. Sel epitel dapat dibedakan menjadi sel epitel gepeng, Silinder horok terbuat dari bahan dasar muko protein dan bulat, dan berekor. dibentuk. Pelaporan silinder adalah dalam lapang pandang kecil, tetapi untuk identifikasi jenisnya dengan lensa objektif 40x. 2) Lapang pandang besar (LPB) dengan menggunakan lensa objektif 40x. Unsur yang dilaporkan dalam lapang pandang besar: Sel darah putih Normal pada laki-laki sampai 5/LPB, wanita sampai 15/LPB. Jumlah sel darah putih dapat meningkat lebih dari normal dapat terjadi karena peradangan dapat pula terjadi karena detrudasi panas (febris), stres dan aktifitas. urine Sel darah merah dapat tinggi karena pendarahan dengan lokasi Normal dijumpai antara 1 - 3 /LPB. Sel darah merah dalam

disepanjang ginjal sampai saluran kemih, juga karena kerja fisik yang berlebihan, panas (febris). Perlu dibedakan sel darah merah dengan sel ragi. Di samping sel-sel yang tersebar rata penting juga melaporkan kemungkinan ditemukan sel-sel yang bergerombol, unsur-unsur sediment urine yang mungkin ditemukan dan eukup dilaporkan dengan positif (sedikit atau banyak) antara lain : parasit, benang-benang mukosa, sperma, bakteri, sel ragi, jamur, kristal-kristal lain seperti Ca oxalat, asam urat, triple phosphat, amorf urat/fosfat, Ca earbonat, leucin, sisteifl, tiresin, cholesterol, kristal obat/makanan, dan lain-lain.

Prosedur mikroskopis: Campur speciment dengan diaduk atau dikocok untuk Pindahkan 7 - 8 ml urine tersebut ke dalam tabung Centrifuge cairan atas dengan membalik tabung atau Tegakkan tabung sehingga cairan yang masih melekat Campur speciment dengan cairan yang masih tertinggal membuat suspensi yang merata. centrifoge yang berbentuk kerucut. simpanlah untuk pemeriksaan kimia. pada dinding tabung mengalir kembali pada speciment tersebut. dengan menjentikkan tabung dengan atau mengaduk dengan sebatang gelas kecil. Tuang setetcs kecil ke atas kaca slide dan tutup dengan Periksa di bawah mikroskop dan laporkan hasilnya. kaca penutup.

C. Pemeriksaan Kimia Darah

1. Prosedur Pengoperasian TRACE - 30 Untuk pemeriksaan kimia darah di Rumah Sakit Panti Waluyo dapat menggunakan alat yang lebih modern dan efisien waktu, yaitu dengan menggunakan TRACE - 30. Alat ini dapat digunakan untuk macam- macam pemeriksaan kimia darah, yang biasanya dilakukan adalah albumin, total protein, ureum, creatinin, asam urat, bilirubin, SGPT, SGPT, kolesterol, dan HDL kolesterol. Adapun prosedur pengoperasian TACE - 30 adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. Pastikan semua kabel sudah beres Onkan regulator (UPS ) Onkan printer Onkan Photometer Trace 30 Tunggu 2 menit hisap aquadest lewat selang dengan mengangkat Tunggu sampai panjang gelombang (,) muncul dibawahnya ada

holder hisap lagi yang kedua kalinya. tulisan OK untuk setiap maka menu parameter pemeriksaan akan muncul atau tempat pada halaman pertama. g. Pilih pemeriksaan yang diinginkan dengan menekan tombol 9 () atau 0 (), menekan tombol 7 () atau 8 () sampai pada pemeriksaan yang diinginkan tekan Enter atau Test. h. Tunggu sebentar sampai tertulis pada layar Test (water) dan isap aquadest, lalu muncul ( blank ) maka isap blangko dan tertulis ( sampel ) maka isap sampel. Tunggu sampai hasil pemeriksaan muncul. i. Jika ingin mengganti pemeriksaan lain, tekan function 2 kali, tekan tombol F5 kemudian Enter, tekan F5 atau F6 sampai ada tulisan " Turn Off The Lamp " dan tekan Enter. j. k. Jika ingin mengganti pemeriksaan lain, tekan Function dan pilih Jika ingin memakai lagi tekan Function 2x. parameter pemerikasaan sepert i yang di inginkan.

l.

Tekan F2 segera muncul menu pemeriksaan siap untuk

pemeriksaan lagi. m. Tiap selesai baca, cuci kuvet dengan mencelup selang dalam aquadest dan tekan F1 2. Pemeriksaau Natrium, Kalium dan Chlorida (elektrolit) a. Tujuan : Untuk mengetahui kadar Na, K, dan Cl dalam serum seseorang yang dapat dinyatakan dalam mg/dl. b. c. d. Alat : SPOTECHEM SE 1520 Bahan : serum Prosedur : Onkan alat Tekan 2 Tekan 3 Masukan check kedalam plate Tekan star, tunggu sampai kurang lebih 10 Detik Lihat hasil diprint out, harus menunjukkan Good Onkan alat Tekan 1 (measure) Tekan (ID ) masukan nomor pasien Siapkan reagen dan serum yang dipakai Pipet sampel dengan SE pipet TIP Hasil tampak kemudian print out kurang lebih 60 detik

1) Cek validasi alat

2) Operasional dengan sampel

3. Pemeriksaan Glukosa dengan Stick a. b. Merk : Bibraun omnitest Alat: Glukometer

c.

Cara kerja :

Memasukan stick pada glukometer sampai alat berbunyi dan muncul C16 dan tanda siap meneteskan darah pada tempatnya sampai penuh dan alat berbunyi tunggu 15 detik, membaca hasil. d. Puasa Sewaktu 2 JPP a. b. c. Harga normal: : 60-100mg/100ml : 130 mg/100ml :80-120mg/100ml

4. Cholesterol Merk : ST Reagensia Metode : Enzimatic Trinder Prinsip : Cholesterol ester Cholesterol + O2
Cholesterol esterase

Cholesterol + Fatty Acid 4 Cholesterol H2O2


peroksidase

Cholesterol oksidase

H2O2 + 4 - Aminophenazone + Phenol d. e. Sampel : serum jernih Alat:

4-(p-

benzokinon- monoamino)-Phenazone + 4 H2O

1) Tabung reaksi + rak 2) Makropipet atau dispenser 1 .0 mL 3) Mikropipet 0,01 mL ( 10 l ) 4) Colorimeter dengan gelombang 492 - 546 nm 5) Penanggas 37C f. Prosedur Kedalam tabung Serum/plasma Standart Larutan Kerja Blank 1.0 Standart 10 l 1.0 mL , Test 10 1 1.0 mL

Campur sampai dan biarkan pada suhu kamar selama 20 menit atau pada 37C selama 10 menit.

Baca absorbance test dan standart terhadap blank pada gelombang 492- 546 nm. g. a. b. c. Harga Normal: 140-250 mg/dl Merk : ST Reagensia Metode : IFCC Kinetick Prinsip: L-Aspartate + 2-Oxoglutarate Oxaloacetate + NADH
MDH GQT

5. AST (GOT)

Oxaloacetate + L-Glutamate

Malate + NAD
LDH

Sample Pyruvate + NADH d. e. Sampel: Serum jernih Alat:

L - Lactate + NAD

1) Pipet l.0 ml 2) Mikropipet l00 l 3) Tabung reaksi 4) Photometer dengan panjang gelombang 340, 334, 365 nm f. Persiapan dan stabilitas (pembuatan larutan pereaksi) Tambahkan pelarut kedalam botol substrate sesuai dengan kemasan masing - masing.Campur dengan baik. Setelah reagensia stabil selama 30 hari pada suhu 2-8C. Absorbance larutan blanko reagensia harus sekitar 1.8-1.0 AU bila dibaca terhadap aquadest pada gelombang 340 nm. g. Prosedur: 1) Panjang gelombang : 334, 340, dan 365 nm 2) Temperatur : 30C atau 37C Pipetkan ke dalam tabung reaksi Serum Test 100 l

Larutan Pereaksi absorbance setiap menit selama 3 menit. h. Harga Normal: 30C Pria Wanita 6. ALT(GPT) a. b. c. d. Merk : ST Reagensia Metode : IFCC Kinetkk Sampel : Serum jernih Alat: 6-25 6-21

1.0 ml

Campurkan dengan baik setelah 1 menit ukurlah kenaikan

37C 8-37 8-31

1) Pipet 1.0 ml 2) Mikropipet 3) Tabungreaksi 4) Photometer dengan panjang gelombang 340, 334, 365 nm e. Persiapan dan stabilitas ( pembuatan larutan pereaksi). Tambahkan pelarut kedalam botol substrate sesuai dengan kemasan masing- masing. Campur dengan baik. Setelah reagensia stabil setema 30 hari pada suhu 2-8C.Absorbance larutan blanko reagensia harus sekitar 1.8-1.0 AU bila dibaca terhadap aquadest pada gelombang 340 nm. f. Prosedur Panjang gelombang : 334, 340, dan 365 nm Temperatur : 30C atau 37C Pipetkan kedalam tabung reaksi Serum Test 100 l

Larutan Pereaksi setiap menit selama 3 menit. g. Pria Wanita Harga Normal: 30C 4-30 4-20

L000 l

Campurkan dengan baik setelah 1 menit ukurlah kenaikan absorbance

37C 6-40 6-31

7. Ureum a. b. c. Merk : ST Reagensia Metode : Enzimatik (UV kinetic) Prinsip :


Urease

Urea + H20

2NH3 + CO2
GLDH

NH3 + - KG + NADH d. e. Peralatan :

L - Glutamate -f NAD

Sampel: Serum jernih

1) Pipet 1.0 ml 2) Mikropipet 10 l 3) Tabungreaksi 4) Photometer dengan panjang gelombang 340 nm f. Persiapan dan stabilitas : Larutkan isi botol yang mengandung substrate dengan buffer sesuai dengan volume yang tercantum pada label. Campur sampai rata.

Setelah dilarutkan reagensia stabil sampai 30 hari pada suhu 2-8C. Absorbance larutan blangko reagensia harus sekitar 1.8 - 1.0 AU bila dibaca pada aquadest pada gelombang 340 nm. g. Prosedur: 1) Panjang gelombang : 340 nm 2) Temperatur : 37C Reagensia Inkubasikan sampai suhu mencapai 37C 1.0 ml

Sampel / Standart 10 l 3) Catalah absorbance pertama tepat 30 detik setelah penambahan specimen. 4) Catalah absorbance kedua tepat 60 detik setelah pembacaan pertama. 5) Lakukan satu persatu untuk standart dan sampel. h. a. b. c. Harga Normal: 15-38 mg/dl Merk : ST Reagensia Metode : Reaksi Jaffe Prinsip : 8. Creatinine

Creatinin bereaksi dengan larutan pikrat alkalis membentuk warna kemerahan (reaksi Jaffe). Warna merah yang terbentuk berbanding! langsung dengan kadar creatinin dan diukur dengan photometer pada gelombang 500-520 nm. Untuk penentuan secara bikromatik, gelombang blank ditetapkan pada 550-600 nm. Reaksi ini tidak spesifik dan dapat dihasilkan oleh zat lain. Spesifitas dapat ditingkatkan dengan metode Initial Rate, tetapi reaksi positif palsu masih timbul dengan antibiotika golongan cephalosporin. d. e. Sampel: Serum atau plasma heparin Alat:

1) Pipet 1,0 ml 2) Mikropipet 100 l

3) Tabung reaksi 4) Photometer dengan panjang gelombang 492/500/510 f. Persiapan dan stabilitas Pembuatan larutan kerja untuk creatinin Campurkan reagen 1 dan reagen 2 sama banyak. Jumlahnya tergantung pada kebutuhan. Larutan kerja ini tetap stabil selama 14 hari apabila disimpan pada 4- 8 C. Absorbance larutan blanko reagensia harus sekitar 0-0,1 AU bila dibaca terhadap aquadest pada gelombang 510 nm. g. Prosedur 1) Panjang gelombang: 492/500/510 nm 2) Temperatur : 30/37 C

3) Prosedur: Kinetik Masukkan ke dalam tabung Larutan Kerja Standard Serum/Plasma h. 9. Uric Acid a. b. c. Merk : ST Reagensia Metode : Enzimatik Trinder Prinsip : Uric Acid + O2 + H2O 2H2O2 + AAP + DHBS
Uricase

Blank 1,0 ml -

Standard 1,0 ml 100 l -

Test 1,0 ml 100 l

Harga Normal: Pria : 0,7 - l,4 mg/dl Wanita : 0,6 - l,2 mg/dl

Allation+ CO2 + H2O Quinoneimine + H2O

peroksidase

d. e. 1) 2) 3) 4)

Sampel : Serum, plasma EDTA Alat: Tabung reaksi Mikropipet 20 l Makropipet/dispenser 1,0 ml Kolorimeter dengan panjang gelombang Prosedur Kedalam tabung Serum Standard Reagensia Blank 1,0 ml Standard 20 l 1,0 ml Test 20 l 1,0 ml

520-546 nm f.

Campur sampai rata dan biarkan pada suhu kamar selama 20 menit atau pada 37 C selama 5 menit. Baca absorbance dan standard pada gelombang 520 - 546 nm. g. Harga normal ; Pria : 3,5 - 7,2 mg/dl Wanita : 2,5 - 6,2 mg/dl

10. Protein Total a. b. c. Merk : ST Reagensia Metode: Biuret Prinsip:

Protein dalam serum bereaksi dengan larutan alkalis copper-tartrat dan memberikan warna ungu (violet), yaitu reaksi biuret. d. e. Sampel: Serum jernih Alat:

1) Tabung reaksi 2) Mikropipet 20 1 3) Makropipet/dispenser 1,0 ml 4) Kolorimeter dengan panjang gelombang 530-570 nm (550)

f.

Prosedur Ke dalam tabung Serum jernih Standard Aquadest Reagensia Warna Test 20 l 1,0ml Standard 20 l 1,0ml Blank 20 l 1,0ml

Biarkan pada suhu kamar selama 30 menit atau pada suhu 37 C selama 10 menit. Baca absorbansi test dan absorbansi standard terhadap blanko pada panjang gelombang 550 nm (530-570 nm). g. Harga Normal: 6-8,3 g/dl

11. HDL Cholesterol a. b. c. Merk : ST Reagensia Metode : Trinder PEG Prinsip: VLDL, dan LDL akan mengendap. Setelah

Dengan pemberian Polythylene Glycol (PEG) kedalam sampel, chylomikron, d. e. dicentrifugasi yang tertinggal dalam supernatan hanya HDL. Sampel: Serum atau plasma EDTA atau heparin Alat:

1) Tabungreaksi 2) Mikropipet 10, 50, 200 ^1 3) Makropipet/dispenser 1,0 ml 4) Centrifuge 5) Penangas37C 6) Kolorimeter dengan panjang gelombang 492-546 nm f. Persiapan Serum/plasma : 200 l Larutan pengendap : 200 l Pembuatan supernatan

menit. g.

Campur sampai rata, biarkan pada suhu kamar selam 5-20 Centrifuge pada 3000 rpm selama 10 menit. Pisahkan supernatan yang jernih dan periksalah kadar Prosedur

kolesterolnya dengan cara enzimatik (Trinder) Kedalam tabung Supernatan Serum Standard Reagen warna Campur sampai rata dan biarkan pada suhu kamar selama 10 menit atau pada 37 C selama 20 menit. Baca absorbance test dan standard terhadap blank pada gehmbang 429-546 nm. h. Harga Normal: Pria : >39 mg/dl Wanita : >46 mg/dl 1,0 ml 10 l 1,0 ml 10 l 1,0 ml 50 l 1,0 ml Blank Standard Total Cho HDL Cho

12. Triglyceride a. b. c. Merk : ST Reagensia Metode : GPO enzimatik Prinsip :


lipase

Triglyceride

Glycerol + Free Fatty acids Glycerol + 3 phospate + ADP


GPO

Glycerol + ATP

GK

Glycerol + 3 phospate + O2 H202 + 4AAP + DHBS

DAP + H202 Quinoncmine dye + 2 H2O

Peroksidase

d. e.

Sampel: Serum/plasma EDTA Alat:

1) Tabung reaksi 2) Mikropipet 10 l 3) Makropipet/dispenser 1,0 ml 4) Kolorimeter dengan panjang gelombang 500nm (520-546) f. Persiapn dan stabilitas Larutan isi botol enzime 1 dengan pelarut dan campur. Absorbance larutan blank reagensia harus sekitar 0-0,2 Pembuatan larutan kerja Larutan stabil selama 30 hari pada suhu 2-8 C. bila dibaca terhadap aquadest pada panjang gelombang 520 nm.

g.

Prosedur Kedalam tabung Serum/plasma Standard Larutan Kerja Blank 1,0 ml Standard 10 l 1,0 ml Test 10 l 1,0 ml

Campur sampai rata dan biarkan pada suhu kamar selama 20 menit atau pada 37 C selama 10 menit. Baca absorbance test dan standard terhadap blank pada gelombang 500 ( 520-560) nm. h. Harga Normal: 30-200 mg/dl

13. Calcium a. c. Merk : ST Reagensia Prinsip : b. Metode : Cresolphtalein Complexone (CPC)

CPC bereaksi dengan calcium dan magnesium dalam suasana alkali menyusun senyawa yang berwarna ungu tua, itensitas warna ungu yang terbentuk berbanding langsung dengan kadar calcium dan dapat diukur secara fotometris antara 540 dan 600 nm dengan absorbance maksimal 575 nm. d. Sampel: Serum / plasma heparin e. Alat: 1) Tabung reaksi 2) Mikropipet 20 1 3) Makropipet/dispenser 1,0 ml 4) Photometer dengan panjang gelombang 575 nm (540-600) f. Persiapan dan stabilitas Pembuatan larutan kerja g. Prosedur Kedalam tabling Larutan kerja Aquades Standard Specimen Blank L000 l 20 l Standard 1000 l 20 l Test 1000 l 20 I Campur 1 bagian reagen A dengan 1 bagian reagen B Absorbance reagen blank harus berada di antara 0-0,3 bila akan stabil selama 1 hari pada suhu 2-8 C. dibaca pada aauadest dengan 575 nm.

Campur sampai rata dengan vortex. Baca absorbance test (AT) dan standard (AS) terhadap blank pada gelombang 575 nm (540-600) h. Harga Normal: 8,4-10,4 mg/dl D. Pemeriksaan Imser 1. Pemeriksaan HBSag a. Prinsip : Imunokromatografi

ab (serum/plasma) + ag (sampel HBSag) ant HBSag + heteroantigen

2. Pemeriksaan kehamilan Cara kerja: a. Prinsip aglutinasi latex hasil Dibandingkan dengan kontrol + dan Teteskan 3 tetes urine yang diperiksa ke dalam objek glass Meneteskan reagen (1 tetes) diaduk, lalu diputar diamati

b. Slide test

3. Pemeriksaan widal a. Bahan : Serum Dengan clinipette ambil 0,08 ml serum letakkan di atas b. Cara kerja : object glass.

Kemudian tambah 1 tetes antigen kuman Salmonella typhi. Pada object glass lain letakkan masing-masing 0,08 ml Salmonella typhi H Salmonella paratyphi AH Salmonella paratyphi BH Shlmonella paratyphi CH Salmonella paratyphi AO Salmonella paratyphi BO Salmonella paratyphi CO Putar dalam rotator selama 1 menit Baca hasil ada tidaknya aglutinasi (+) terjadi aglutinasi (-) tidak terjadi aglutinasi Jika hasil (+) ulangi pemeriksaan dengan 0,04 ml; 0,08 ml serum suspensi sesuai p engenceran serum 0,04 ml serum suspensi sesuai p engenceran serum 0,02 ml serum suspensi sesuai p engenceran serum 0,01 ml serum suspensi sesuai p engenceran serum 0,005 ml serum suspensi sesuai p engenceran serum

serum dan tambah antigen :

0,02 ml 0,01 ml; dan 0,005 ml serum dimana : 1 :20 1 : 40 1 : 80 1 : 160 1 : 360

Anda mungkin juga menyukai