I. PENDAHULUAN: 1.1 Latar Belakang Teoritis Pada saat jantung berdenyut, potensial listrik dipancarkan ke seluruh tubuh. Hipotesa Einthoven mengatakan bahwa jantung sebagai sumber potensial listrik terletak di tengah tubuh, seluruh organ dan cair tubuh dianggap merupakan konduktor listrik yang baik (conductor volume) dan mempunyai tahanan yang sama. Lengan kiri, lengan kanan dan tungkai kiri terletak sama jauh terhadap sumber listrik. Perubahan potensial yang terjadi dapat dicatat dari permukaan tubuh. Hasil pencatatan potensial listrik tersebut disebut sebagai Elektrokardiogram (EKG). 1.2 Masalah
1.3 TUJUAN Rekaman EKG dapat untuk mengetahui berbagai macam keadaan jantung, misalnya: 1. Posisi jantung 2. Kelainan hantaran impuls 3. Kelainan vaskularisasi 4. Kelainan metabolisme Pada praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan dan mengetahui: 1. Cara merekam EKG 2. Irama jantung 3. Frekuensi jantung 4. Hantaran impuls 5. Besar voltage gelombang impuls 6. Posisi jantung pada bidang frontal 7. Posisi jantung pada bidang horizontal 8. Mengambil kesimpulan hasil rekaman EKG
B. LANDASAN TEORI Pada EKG terdapat 12 sandapan konvensional 1. Bipoler: lead I, II, III 2. Unipoler: aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6
1. SANDAPAN BIPOLER (SANDAPAN STANDAR) Mencatat beda potensial pada dua titik. Jantung dan ekstremitas terletak dalam satu bidang frontal. Dalam sandapan standar digunakan istilah: L1 = Sandapan I : mencatat perbedaan potensial antara lengan kiri dan lengan kanan. Elektroda positif di lengan kiri, elektrode negatif di lengan kanan. L II = Sandapan II : elektroda positif di kaki kiri, elektroda negatif di lengan kanan. L III = Sandapan III : elektroda positif di kaki kiri, elektroda negatif di lengan kiri.
RA II
Lead I
+ LA III RA -
RA I III II
- LA
+ LA
++ LF
+ LF
2. SANDAPAN UNIPOLER a. AUGMENTED UNIPOLAR LIMB LEADS Sandapan unipolar mencatat besarnya potensial yang terjadi di empat itu. Elektrode negatif dihubungkan pada Central Terminal, sedang elektrode positif diletakkan pada ekstermitas, sebagai berikut: aVR: pada lengan kanan aVL: pada lengan kiri aVF: pada tungkai kiri
aVR +
+ aVL
+ aVF
b. UNIPOLAR PRECORDIAL (CHEST) LEADS Sandapan unipolar juga dipakai dalam precordial leads yaitu untuk
mengetahui perubahan potensial jantung dalam bidang horizontal. Sandapan precordial ini tidak pernah augmented. Elektroda precordial negatif dihubungkan dengan Central Terminal, sedang elektroda positif diletakkan: V1: pada ICS 4 di sebelah kanan sternum V2: pada ICS 4 di sebelah kiri sternum V3: antara V2 dan V4 V4: di ICS 5 pada garis medioclavicular V5: di left anterior axillary line setinggi V4 V6: di left mid axillary line setinggi V4 Bila diperlukan, dilakukan pencatatan dada bagian kanan. Lokasi elektroda identik dengan bagian kiri, sedangkan simbol yang dipakai ditambah dengan R, umpama V1R, V2R, dan seterusnya.
SANDAPAN UNIPOLAR : Sandapan unipolar mencatat besarnya potensial yang terjadi pda tempat itu (satu titik). Pada unipolar leads digunakan elektroda pencatat dan elektroda jauh (indifferent electrode). Apabila dalam suatu mediu penghantar, satu elektroda diletakkan dengan sumber listrik sedangkan yang lain sangat jauh,
maka elektroda yang jauh ini akan mencatat potensial yang besarnya 0, sedangkan elektroda yang dekat akan mencatat potensial yang terjadi ditempat itu. Oleh karena itu, Goldberger menemukan cara yaitu: Menghubungkan lengan kanan, lengan kiri, dan kaki kiri menjadi satu. Tempat hubungan ini dinamakan reference electrode yang mempunyai potensial hampir sama dengan 0, simbol yang digunakan lengan kanan, lengan kiri dan kaki kiri adalah VR, VL, VF. Difleksi yang dicatat dalam sandapan ini banyak mengalami gangguan, untuk menghilangkan gangguan tersebut pada setiap tempat hubungan antara sentral terminal (titik reference) dan tempat yang disandap diberi tahanan sebesar 5000 Ohm. Dengan cara ini gangguan akan hilang, namun hasil yang didapatkan menjadi lebih kecil.
Gambar5. Wilson: tempat yang disandap diberi tahanan sebesar 5000 Ohm
Sandapan ini dikemukakan oleh Wilson. Namun hasil defleksi menurut Wilson ini menjadi kecil. Untuk tetap mendapatkan defleksi tanpa gangguan yang berarti, serta defleksi yang besar, Goldberger melepaskan satu sandapan dari sentral ke ekstremitas yang akan diperiksa maka didapatkan defleksi yang 50% lebih besar. Sandapan ini dinamakan augmented unipolar leads dengan simbol a didepan, menjadi aVR, aVL, aVF.
Gambar6. Goldberger: augmented unipolar leads menjadi aVR, aVL, aVF. Keterangan : Lka = RA = Lengan kanan Lki = LA = Lengan kiri Kki = LF = Kaki kiri CT = Central Terminal
3. DIAGRAM SEGMEN
KOMPLEKS
ELEKTROKARDIOGRAFIK,
INTERVAL
DAN
: Awal gelombang P sampai awal QRS kompleks : Akhir gelombang P sampai awal QRS kompleks
QRS kompleks : Awal gelombang Q atau R sampai akhir gelombang S (J point) QT interval ST segmen R-R interval : Awal gelombang Q sampai akhir gelombang T : Akhir gellombang S sampai awal gelombang T : Ujung gelombang R sampai ujung gelombang R berikutnya
C. ALAT dan BAHAN Pada praktikum ini digunakan alat dan perlengkapan sebagai berikut: 1. Elektrokardiograf dari Fukuda model FJC-7110 2. Kertas EKG 3. Pasta elektroda
D. TATA KERJA 1. Persiapan alat Elektrokardiografi dari Fukuda model FJC-7110 Pada alat ini ada dua tombol untuk power. Sebelum percobaan dimulai, kedua tombol harus dalam posisi OFF. Pada alat Fukuda, didapatkan tombol pengukur pilihan sandapan dan untuk semua sandapan tersebut di atas dengan cara memutar pengatur sandapan sesuai dengan pencatatan yang akan dikerjakan. Lakukan standardisasi sebelum dan setelah dilakukan pencatatn EKG. Hubungkan kabel penghubung antara EKG dan arus listrik umum. Pasang kabel arde (grounding) dan jepitkan pada kran logam/ arde. 2. Persiapan penderita a. Orang coba diharuskan berbaring tenang di atas dipan periksa. Aktivitas otot lainnya akan menyebabkan gangguan dari EKG. Baju dan kaos dilepas. b. Bersihkan dengan kapas alkohol bagian ventral kedua lengan bawah di dekat pergelangan tangan dan bagian ventro medial kedua tungkai bawah di dekat pergelangan kaki. Berikan pasta elektroda secukupnya di berbagai tempat tersebut, kemudian pasang elektrodanya. c. Hubungkan kabel yang berasal dari elektrokardiograf dengan masing-masing elektrodanya, yaitu kabel: RA, LA, RF dan LF, masing-masing dengan elektroda di lengan kanan, lengan kiri, tungkai kanan dan tungkai kiri. Hubungkan juga elektroda pada dinding dada sesuai dengan dengan petunjuk tersebut di atas. Periksa tombol pengatur kecepatan kertas, ada 2 pilihan yaitu 25 mm/detik dan 50 mm/detik. Pencatatan siap dimulai. d. Kedua tombol power pada EKG diletakkan pada kedudukan ON. Jarum penulis akan bergerak ke bawah, nantikan sampai jarum tersebut kembali ke tengah atau berhenti. Apabila berhentinya tidak di tengah, aturlah jarum penulis dengan penggerak jarum penulis supaya terletak di tengah.
e. Kerjakan standardisasi dengan cara menjalankan kertas, tombol pengatur sandapan pada posisi C, tekan tombol kepekaan 2x sehingga tergambar besarnya voltage pada kertas EKG. Telah diatur, perangsangan pada tombol standardisasi sebesar 1 mV (setinggi 10 mm). Pencatatan segera dimulai. f. Putarlah pencatat sandapan berturut-turut mulai dari 1-2-3 dan seterusnya sampai kembali ke C. g. Setiap kali pindah ke sandapan berikutnya, beristirahatlah beberapa detik agar penulis kembali ke garis dasar (garis isoelektrik). h. Setiap pencatatan, dikerjakan minimal 3 siklus jantung, kecuali pada L2 minimal harus dikerjakan 6 siklus jantung (5 R-R interval). Satu siklus terdiri atas gelombang P, Q, R, S, T.