Anda di halaman 1dari 52

Pemeriksaan penunjang penyakit jantung anak

Dr. H. Abdul Razak D, SpA

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis

Untuk menegakkan diagnosis kelainan jantung diperlukan 5 pemeriksaan dasar sbb: 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisis 3. Pemeriksaan elektrokardiografi 4. Pemeriksaan radiologik 5. Pemeriksaan Ekokardiografi

Untuk memperjelas hemodinamik dan patologi anatomi kelainan jantung ini perlu ditambah 2 pemeriksaan yaitu: 6. Kateterisasi 7. Angikardiografi

1. Anamnesis

Dari Anamnesis didapat :


1. Informasi tentang diagnosis 2. Informasi tentang derajat kelainan dan penyakit 3. Informasi tentang etiologi 4. Informasi tentang inter-aksi kelainan jantung anak dan keluarganya

Informasi mengarah ke diagnosis

Riwayat artritis yg berpindah2 pd anak besar, sesak nafas, berdebar2, demam Demam Rematik Demam tidak tinggi berminggu-minggu dg peny. Struktural Endokarditis infektif Gagal jantung dlm 10 hari pasca lahir hampir selalu obstuksi jantung kiri seperti: Koartasio aorta Atresia aorta

Informasi derajat kelainan berupa :


Derajat ggn pertumbuhan Sianosis Berkurangnya toleransi latihan Kekerapan infeksi sal. nafas berulang Komplikasi neurologis petunjuk beratnya kelainan

Informasi tentang etiologi

Riwayat keluarga:

Ada kecenderungan familial baik pd peny. jantung bawaan maupun didapat DM Hipertensi Riwayat kehamilan.

Penyakit pada keluarga:


2. Pemeriksaan Fisis

Merupakan bgn integral pemeriksaan fisis pediatrik dan yg paling berperan Penting pemeriksaan secara sistematis Anak besar spt pd orang dewasa Utk pemeriksaan auskultasi pd Bayi hrs dlm keadaan tenang

Pola pertumbuhan anak

Setiap pasien perlu ukur TB,BB,lingkar kepala dan LLA TB pasien mungkin terhambat,BB lebih terhambat Keadaan umum penting: dismorfia, wajah yg khas, kesan penampakan sakit, pucat, sianosis atau distress

Terdapatnya kelainan bawaan tertentu

Bbrp sindrom yg sering disertai peny. jantung bawaan: Down(Trisomi 21) DSV,DSA Trisomi 17-18 dan 13-15 DSV Turner(XO)koartasio aorta Turner lelaki(XO) dan mosaikPS Rubela PDA, PS ,Stenosis cabang a.Pulmonalis perifer

Pemeriksaan Nadi

Pemeriksaan ini harus dilakukan pada keempat ekstremitas : a.radialis (a.brakialis pada bayi) dan pada kedua a.dorsalis pedis atau a.femoralis pada bayi Frekuensi nadi normal bervariasi Takikardia sinus ok aktivitas fisis, emosi, anemia,ggl jantung

Pengukuran tekanan darah


Pengukuran ini sangat penting TD diukur pada keempat ekstremitas Dianjurkan memilih lengan kanan Manset sesuai dg lebar 2/3-3/4 panjang lengan atas atu tungkai atas Berbaring terlentang atau duduk reservoir air raksa setinggi jantung

Pemeriksaan jantung

Inspeksi: asimetri dada Palpasi: perabaan halus dg ujung jari atau telapak tangan. thrill, pulmonary tapping(detak pulmonal) pada PH, anak kurus

Perkusi penting pada org dewasa, pada anak dan bayi tidak memberikan informasi yang akurat Auskultasi: harus sabar dan cermat Pada neonatus auskultasi berulang2 Menggunakan steteskop sendiri

Bunyi jantung

Bunyi jantung berhubungan dgn pembukaan dan penutupan katup jantung Terdapat 4 Bunyi Jantung: BJ : I,II,III,dan IV

BJ I: Penutupan katup Mitral dan trikuspid


Normal : Mitral mendahului trikuspid


Karakteristik: bersamaan dg iktus kodis, bersamaan dg denyut karotis Paling jelas terdengar disekitar apex dan garis parasternal kiri bawah

Pd bayi dan anak kecil BJ I tunggal, Pada frekuensi jantung lambat jarak BJ I dan II lebih pendek DP JARAK BJ II

dan I

BJ I mengeras pd:
Peningkatan arus pd katup AV Stenosis katup AV Keadaan interval P-R yg pendek, Keadaan curah jantung yg meningkat

Bunyi Jantung II :

Akibat penutupan katup aorta dan katup pulmonal Secara klinis spt BJ I Nada lebih tinggi dr BJ I Lebih jelas terdengar pd basis jantung ( iga 2-3 kiri dan kanan ) Split Lebih jelas terdengar pd inspirasi Terdapat 3 hal yg hrs diidentifikasi pd BJ II: Intensitas, Lebar split Dan variasi split pd respirasi

Bunyi Jantung III

Akibat pengisian cepat ventrikel saat awal diastol Bernada rendah, hrs didengar dgn sisi sungkup stetoskop. Normal pd anak sebelum dewasa Apabila gagal jantung BJ III keras shg terdengar irama gallop

Bunyi Jantung IV

Terjadi bersamaan dgn kontraksi atrium Bunyi terjadi sesaat sebelum BJ I Selalu patologis BJ IV bernada rendah, BJ I nada tinggi

Bising Jantung

Secara umum bising jantung dibagi 2 : 1. Bising fisiologik dikenal sebagai bising inosen (bukan kelainan organik) 2. Bising patologis (akibat kelainan organik) Bising Jantung hrs dideskripsikan lanjut yg bermanfaat menegakkan diagnosis Contoh : - Bising pansistolik terdengar di Apex dan menjalar ke posterolateral adanya insufisiensi katup mitral - Sedangkan Bising pansistolik kasar DSV

Bising Jantung

Penetapan bising jantung pd bayi dan anak kecil sangat penting Bising jantung harus dideskripsi: 1. Waktu terdengar bising pd siklus jantung 2. Bentuk(kontour) bising jantung 3. Intensitas bising 4. Pungtum maksimum 5. Penjalarannya 6. Tinggi nada 7. Kualitas 8. Perubahan intensitas pada perubahan posisi

I. Bising Sistolik

Terdengar antara BJ I dan BJ II TDD:

A. Bising ejeksi sistolik : Terdengar bersamaan dgn BJ I, kresendodekresendo (mengeras kmdn melemah ) Berhenti sebelum BJ II Dijumpai pd PS , DSA, TF

Bising ejeksi sistolik

Bising Sistolik
B. Bising pansistolik

Terdengar bersamaan dgn BJ I sepanjang fase sistolik dan berakhir dgn BJ II Dijumpai pd DSV, Insufisiensi trikuspid, Insufisiensi mitral

Bising pansistolik

Bising Sistolik
C. Bising sistolik dini

Terdengar bersamaan dgn BJ I : dekresendo Lebih singkat dr bising ejeksi sistolik Dijumpai pd DSV kecil

Bising sistolik dini

Bising Sistolik
D. Bising sistolik akhir Terdengar setelah pertengahan BJ I :kresendo dan berhenti bersama dgn BJ II Dijumpai pd Insufisiensi mitral kecil dan prolap katub mitral

II.Bising Diastolik
A. Bising diastolik dini Terdengar bersamaan dgn BJ II : dekresendo dan berhenti sebelum BJ I Dijumpai pd Insufisiensi Aorta dan Insufisiensi pulmonal

Bising diastolik dini

II.Bising Diastolik
B. Bising mid diastolik = diastolik flow murmur

Terjadi akibat aliran darah berlebih ( stenosis relatif katup mitral atau trkuspid Misal: DSV besar, Insufisiensi mitral atau trkuspid

Bising mid diastolik

II.Bising Diastolik
C. Bising diastolik akhir ( bising mid diastolik dgn aksentuasi presistolik)

Dimulai pd fase diastolik : kresendo dan berakhir bersamaan dgn BJ I Terdapat pd stenosos mitral organik

Bising diastolik akhir

II.Bising Diastolik dan Diastolik


A. Bising kontinu Bising mulai setelah BJ I : kresendo dan puncaknya pd BJ I, kmdn dekresendo dan berhenti sblm BJ I berikutnya

Terdapat pd PDA, FISTULA ARTERIO-VENA,

Bising kontinu

II.Bising Diastolik dan Diastolik


B. Bising to and fro Kombinasi bising ejeksi sistolik dgn bising Diastolik dini

Terdapat pd stenosis aorta + insufisiensi aorta, stenosis pulmonal + insufisiensi pulmonal

Bising to and fro

Derajat Bising

1. Bising terlemah: pemeriksa berpengalaman 2. Bising yg lemah tapi mudah didengar,penjalaran minimal 3. Bising cukup keras, tidak disertai getaran bising,penjalaran sedang 4. Bising keras disertai penjalaran luas 5. Bising keras dpt didengar meski stetoskop hanya menempel sebagian pd ddg dada 6. Bising yg terdengar meski stetoskop diangkat 1 cm dari ddg dada

3.Elektrokardiografi

Adalah pencatatan aktivitas jantung atas dasar perbedaan potensial listrik . EKG berguna: 1. Menentukan hipertrofi 2. Menentukan terdapat ggn miokard 3. Membantu diagnosis spesifik disritmia 4. Membantu d/perikarditis/efusi perikard 5. Mengetahui efek pelbagai obat thdp kardiovask 6. Menentukan terdpt ggn metabolik atau elektrolit

Ada 12 hantaran yang perlu dicatat pada EKG yaitu: I,II,III,aVR.aVL,aVF,V1,V2,V3,V4,V5,V6. V3R,V4R disebut antaran dada kanan penting utk menggambarkan keadaan ventrikel kanan

Kertas Elektrokardiografi

Dicatat pd kertas khusus dg kertas grafik grs horizontal dan vertikal Setiap kotak kecil ukuran 1x1 mm kotak besar 5x5 mm,kecepatan kertas diatur 25 mm/detik atau 50 mm/detik Tiap kotak vertikal setinggi 10 mm 1 mv 1 kotak kecil horizontal waktu0,04 detik apabila kecepatan kertas 25mm/dtk

Kalau cukup waktu, nanti akan saya berikan kuliah khusus mengenai Elektrokardiografi. Insyaallah

4.Radiologi

Menempati peran penting Manfaat:

1. Menentukan ukuran jantung dan pembesaran jantung 2. Mendeteksi bentuk jantung ttu 3. Status vaskularisasi paru 4. Terdapat kelainan parenkim paru serta struktur ekstrakardiak lain

Tehnik pemeriksaan

Posisi Postero-anterior (PA) Kadang perlu lateral atau oblik Penilaian foto dada mencakup: 1. Struktur kardiovaskuler - Posisi jantung dan organ lain - Ukuran dan bentuk jantung 2. Vaskularisasi paru 3. Struktur ekstrakardiak: ddg toraks, diafragma, parenkim paru

Pada foto PA batas kiri jantung dr superior ke inferior: a.pulmonalis, apendiks atrium kiri, serta ventrikel kiri. Batas kanan jantung vena kava superior di atas dan atrium kanan di bawah Ventrikel kanan di depan, atrium kiri terletak di belakang tdk tampak pd foto PA

Ukuran jantung dinyatakan dg Rasio jantung toraks (RJT) Umumnya RJT <50 tdk ada kardiomegali Dipengaruhi oleh umur Anak besar RJT > 50 kardiomegali

Bentuk Jantung TF bentuk jantung seperti sepatu, besar jantung normal, segmen pulmonal cekung, aorta besar, apeks terangkat TGA ( Transposition of great arteries) egg on side heart TAPVR( Total anomalous pulmonary venuos Return) manusia salju atau angka 3 atau angka 8 Anomali Ebstein jtg sangat besar, bulat

5.Ekokardiografi

Tehnik pemeriksaan USG utk jantung serta pembuluh darah besar Ada 2 jenis pemeriksaan: M mode, B mode Tehnik Doppler dan Doppler berwarna Manfaat: 1. Menegakkan diagnosis kelainan struktural jtg

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Menetapkan derajat kelainan Menyingkirkan kelainan penyerta Mengevaluasi fungsi kv Mengevaluasi pasien prabedah Mengevaluasi hasil terapi medik Mengevaluasi hasil terapi bedah Menilai keterlibatan kv penyakit lain

Ekokardiografi M-mode

Merupakan tayangan refleksi gelombang USG dari pelbagai kedalaman pd sumbu vertikal dan waktu sebagai sumbu horizontal Ideal utk pelbagai dimensi ruang jantung dan pembuluh darah

Transduser pada anak 2.5-5 megahertz M mode standar potongan setinggi aorta, atrium kiri setinggi rongga v.kiri dan setinggi ujung katup mitral

Kateterisasi jantung dan Angiokardiografi

Adalah pemeriksaan jantung invasif dengan memasukkan kateter khusus yg menembus kulit dan jaringan lunak ke dalam pembuluh darah tepi yg besar utk mencapai ruang jantung dan pembuluh darah besar.

Indikasi

1. 2. 3. 4.

Ada atau tidaknya kelainan jantung Jenis kelainan jantung Derajat kelainan Cara pengobatan yang tepat untuk kelainan jantung yang ada 5. Hasil pengobatan yang diberikan

Kontraindikasi

Ventrikel iritabel Hipokalemia Hipertensi yg tdk dpt dikoreksi Penyakit demam berulang Gagal jantung dengan edema paru Gangguan pembekuan Gagal ginjal hebat Alergi kontras

Risiko dan penyulit kateterisasi jantung


Demam ringan 4-8 jam pasca tindakan Hematoma pada tempat pungsi Oklusi sementara Kehilangan banyak darah Disritmia sementara Hipotermi, hipoglikemi, hipoksia Tromboemboli udara/bekuan darah

Tehnik kateterisasi

Dilakukan di ruang khusus Terdapat alat rontgen, pemantauan, dan pengukur saturasi Kateterisasi jantung kanan dan Kateterisasi jantung kiri

Kateterisasi jantung kanan

Dapat memeriksa keadaan vena kava superior dan inferior,atrium kanan, ventrikel kanan V.Femoralisv.iliakav kava inferioratrium kananv kanana pulmonalis kanan/kiri

6.Kateterisasi jantung kiri

A,femoralisaorta abdominalisaorta torakalisarkus aortavalvula semilunaris aortaventrikel kiri Pada waktu kateter masuk ketempat tertentu seperti atrium,ventrikel,a.pulmonalis,cabang2 a.pulmonalis diukur tekanan dan saturasinya

Dr.H. Abdul Razak D, Sp. A

Anda mungkin juga menyukai