Anda di halaman 1dari 4

Catatan Fisika Kuantum 12/11/2010 Arus elektron yang mencapai konduktor tanpa penghambat sebanding dengan intensitas cahaya

dikenakannya. Untuk logam diperlukan oleh warna cahaya tertentu untuk mengeluarkan elektron dari permukaannya. Logam calsium cukup dengan cahaya merah, strontium memerlukan penyinaran dengan cahaya yg -nya lebih pendek. Logam umumnya memerlukan penyinaran dengan cahaya ultra ungu. Kuantum Cahaya Einstein menerapkan efek yang tidak dapat dipahami secara klasikal itu dengan menyatakan bahwa: Kuantum energy dalam cahaya E=h memiliki massa m=h/c2 dan momentum sebesar p=mc= h/c atau p=h/. Dengan momentumnya itu kuantum cahaya yang dinamakan foton dapat memukul keluar electron dari permukaan logam. Andaikan energy yang diperlukan untuk mengeluarkan electron itu W maka: mv2= h w karena disini nyata bahwa W adalah energy foton minimal yang diperlukan untuk menimbulkan efek foto listrik, maka dapat ditulis: w= h0 dengan o adalah frekuensi ambang, yaitu frekuensi cahaya minimal yang dapat menyebabkan efek tersebut. Pada logam cecium 0 terletak di daerah infra merah, kalium di daerah merah, barium dan stronsium di daerah tampak, kebanyakan logam di daerah ultra ungu . jadi dapat ditulis: mv2= h (-o) kalau sebuah film potret mempunyai 0 di daerah kuning atau hijau atau biru, cahaya merah tak akan merusaknya karena energy fotonnya di baawah harga ambang. Betapapun

Catatan Fisika Kuantum besar intensitasnya masing2 foton tak akan mampu memukul electron keluar dari senyawa kimiawi misalnya AgBr yang berada dalam lapisan sensitive film, yaitu lapisan yang peka thd cahaya. Pelipat gandaan intensitas hanya melipat gandakan cacah fotonnya saja, tidak meningkatkan momentum dan energy masing-masing foton. Alat-alat dalam kehidupan sehari-hari yang bekerja berdasarkan efek foto listrik adalah : film potret, alat ukur cahaya, sel surya, alarm pencuri, dll. Sebenarnya persamaan mV2= h(-0) telah dipergunakan oleh millikan dalam analisis eksperimennya untuk menemukan tetapan plank(h). besaran W= h0 merupakan energy minimal yang diperlukan untuk mengeluarkan sebuah electron dari permukaan logam, dapat ditulis h0 =e adalah kedalaman potensial yang menangkap electron ( bukan kedalaman dasar kolam potensial). Energi potensial electron dalam kolam itu: e = W sering disebut fungsi kerja logam yang bersangkutan. Ia memancarkan peranan dalam efek termisnik, yaitu efek yang menyebabkan electron dapat keluar dari logam karena gerak termalnya cukup bessar untuk mengatasi W. Dualitas Pada Cahaya Pada mulanya teori korpuskuler newton tentang cahaya yang menganggap lcahaya sebagai butir-butir yang dihamburkan oleh sumber cahaya dan bergerak lurus kesemua arah. Dengan demikian dapat diterangkan bagaimana cahaya membentuk bayangan apabila butirbutir itu dihalangi oleh benda benda yang terkena cahaya. Untuk menerangkan gejala refleksi dan refraksi pada perbatasan dua media optic, newton menyatakan bahwa butir-butir atom korpuskle itu memiliki 2 kutub yaitu kutub refleksi

Catatan Fisika Kuantum dan kutub refraksi. Jika sebuah butir mengenai bidang batas dengan kutub refleksinya ia terpantul, dan jika ia mengenainya dengan kutub refraksinya ia dibiaskan karena tertarik masuk. Teori Newton kemudian digugurkan oleh Fresnel yang memperlihatkan bahawa cahaya dapat berinterferensi dan mengalami difraksi. Oleh Fiscou diperlihatkan juga bahawa kelajuan cahaya dalam bidang optis rapat lebih kecil kelajuannya dari pada dlm vakum. Ini bertentangan dengan teori newton yang menyatakan bahwa corpuscle mengalami tarikan ke dalam. Dengan demikian gugurlah teori newton Bertambah kuatlah teori induksi Huygens yang menyatakan bahwa cahaya adalah gejala gelombang. Ketika Maxwell menemukan bahwa gelombang electromagnet bergerak transversal dan bergerak dengan kelajuan cahaya maka orang segera menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik. Namun dengan munculnya efek foto listrik yang tidak dapat diterangkan dengan menganggap cahaya sebagai gelombang yang membawa energy sebesar c e2 melalui setiap satuan kecepatan tiap sekon. Einstein menyatakan bahwa energy itu dibawa foton2 dalam catu sebesar h sehingga: c e2= ch Dengan adalah kerapatan foton dan c kelajuan cahaya. Dengan demikian maka: =h Tiap fotonnya memiliki momentum sebesar P= h/

Catatan Fisika Kuantum 3/12/2010 Paket gelombang Gelombang monokromatik memiliki riak gelombang . gelombang semacam ini panjangnya tak terhingga, sebab setiap gelombang tak berhingga panjangnya dapat dianalisis fourier menjadi komponen2nya, baik dlm bentuk deret maupun dalam bentuk integrall, jadi geombang monokromatik sebenarnya tidak ada, karena tiap gelombang cahaya mempunyai awal, yaitu ketika sumber cahaya dinyalakan, dan mempunyai akhir ketika sumber dimatikan. Juga kalau mengukur kelajuan cahaya yanga diukur adalah kelajuan pulsa cahaya atau paket gelombang yang berhingga panjangnya. Jadi tidak mengukur kelajuan fase gelombang melainkan kelajuan kelompok gelombang. Jadi gelombang monokromatik yang dimaksudkan adalah gelombang yang berhingga panjangnya, atau paket gelombang tersusun dari beberapa gelombang yang frekuensinya sekitar harga tertentu misalnya dan jpanjang gelombangnya dimana . Di dalam paket itu terkumpul energy gelombang elektromagnetiknya, energy fotonnya. Foton itu energinya tidak diketahui dangan tepat, karena besarnya E=h( juga tidak diketahui dengan tepat besarnya karena besarnya p=h( ). ), momentumnya

Anda mungkin juga menyukai