Anda di halaman 1dari 12

Pemikiran dan Fungsi Komunikasi

Keorganisasian

Sesi III-IV
Manajemen Komunikasi
Latar belakang: Komunikasi untuk
apa?

 Produksi
 Regulasi
 Sosialisasi
 Inovasi
Pemikiran Komunikasi
 Klasik – ilmiah Era industrialisasi, awal abad 20
– Fred Taylor, Max Weber, Henri Fayol
 Hubungan Manusiawi Gerakan Buruh, PD II
– Follet
– Mayo & Rothliesberger
– Barnard, Lewin
 Sistem Sumber Daya ’60-’70 prioritas motivasi indv
– Scanlon
– Simon, McGregor, Likert
 Perspektif Sistem faktor teknologi dan lingkungan
 Perspektif Kontemporer learning orgz, culture oriented
– Simon, Gailbraith
Era Manajemen Klasik - Ilmiah

Tujuan: Maksimalisasi produktifitas, efisiensi


Dua aliran: ilmiah dan administratif

ILMIAH ADMINISTRATIF
 Setiap pekerjaan harus diteliti  Memfokuskan pada prinsip dan
untuk menciptakan produksi fungsi manajemen = birokrasi
paling efisien
 Hirarki organisasi sebagai
 Manusia dipacu dari segi
ekonomi, uang dan insentif pengembangkan komunikasi
sebagai motivator  Proses harusnya tidak memakan
 Komunikasi merupakan proses waktu dan tidak mengakibatkan
formal memberikan perintah distorsi berlebih
Era Manajemen Klasik – Ilmiah
(lanjutan)

ILMIAH ADMINISTRATIF
 Jalur: hirarkis, satu arah,  Jalur: sama dengan ilmiah,
vertical, downward, tp mengenal adanya
tertulis, upward hanya ‘gangplank’ atau
untuk laporan dan
menjawab komunikasi horizontal
 Bentuk: formal dan  Bentuk: formal, sentral

sentralisasi namun ada fleksibilitas


Era Hubungan Manusiawi

 “Pegawai adalah manusia, bukan mesin”


 Pada kenyataannya terjadi hubungan yang
reciprocal; mutual, interaksi yang saling
mempengaruhi, menyadari adanya putaran
umpan balik
 Tujuan: integrasi dan koordinasi
 Memahami pentingnya produksi dan kreativitas
Pendekatan hubungan manusiawi
Hawthorne Studies:
 ‘social man’
 Kelompok sosial pengaruhi produktifitas
 Interaksi pribadi dengan ‘efective listening’ – empati,
non-evaluatif, partisipasi aktif
 Tumbuh informal clique yang menjalar melewati garis
hirarki
 Manajer tidak sekedar memberi perintah, juga
mendengarkan, memotivasi, kounsel, dan mempimpin
Pendekatan hubungan manusiawi

 Barnard:
 ‘Functionof the Executive’ – memahami jalur
komunikasi, arah komunikasi langsung/
sependek mungkin, konsisten dipergunakan,
harus otentik
 ‘Acceptance Theory of Authority’ – memahami
fungsi komunikasi, konsistensi dengan tujuan
organisasi dan diri harus dipelihara
Pendekatan Sumber Daya Manusia
 Scanlon – melihat pentingnya partisipasi pegawai yang
berarti dan kreatif; kotak saran
 Pegawai menekankan pada tantangan pekerjaan,
kehidupan kerja yang berkualitas, hubungan atasan
dan bawahan yang baik
 Menyadari pentingnya kemampuan manusia
 ‘shared authority’ = participative management; open
door policy, brainstorming, management by objective,
group decision making
Pemikir Pendekatan Sumber Daya
Manusia
Herbert Simon Douglas McGregor Rensis Likert
 Komunikasi sebagai  Teori X =  Perlu iklim komunikasi
bagian integral dari pendekatan klasik yang terbuka dan jujur
pengambilan keputusan dan hub manusia  Komunikasi yang baik
 Komunikasi formal harus  Teori Y = menghasilkan kinerja yang
tinggi
dilengkapi dengan participation,
jaringan komunikasi contribution
 Sistem manajemen:
– Exploitive authority
informal berdasar pada  Menciptakan
hubungan sosial di – Benevolent authority
kesempatan,
dalam organisasi – Consultative
mendukung
 Grapevine adalah perkembangan, democratic
– Participative
penentu ‘opini publik’ melepaskan
potensi, memberi democratic
arahan
 Sistem ke-4 menawarkan
hasil jangka panjang dan
mendukung manajemen
partisipatif
Pendekatan Kesisteman

 Organisasi sebagai beragam komponen yang


saling berkaitan, tidak bisa diisolasi
 Menekankan pada komunikasi terbuka dan
interaksi sehat dengan lingkungan eksternal
Open System: bertukar Organic System: fleksibel secara
informasi dengan internal, pengaruh keputusan
lingkungannya dan dari karyawan tinggi, struktur
beradaptasi tidak permanen, mampu
Closed System: membatasi hadapi perubahan
pertukaran dengan Mechanistic System: berjalan
lingkungannya dan hidup sesuai dengan karakteristik
dalam kotak sendiri era klasik, berfungsi di dalam
kondisi stabil
Pendekatan Kontemporer
 Contingency theory
– Organisasi menyesuaikan keputusan sesuai lingkungan dan
kebutuhan
 Organization as a Brain
– Bounded rationality (spesialisasi, interpretasi)
– Single loop; menanggapi suatu timbal balik negatif
– Double loop; menyesuaikan dan mempertanyakan obyektifitas
 Organization as a Culture
– Sistem adalah pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan,
idealisme, hukum dan aturan, pidato, tindak tanduk, artifak

Anda mungkin juga menyukai