Anda di halaman 1dari 14

Penyusun :

v Nama : M. Wahyu Hafiz Huddin


v Kelas : VIII A
v No. Absen : 25





Dinas Pendidikan Tulungagung
UPTD SMPN 2 Tulungagung
Tahun Ajaran 2009/2010




v Judul : Hipertensi dalam Kehidupan
v Pengarang : Sufrida Yulianti dan Maloedy S.
v Penerbit : P.T AgroMedia Pustaka
v Tahun Terbitan : 2006
v Jumlah Halaman :96 Halaman


1. Seluk Beluk Hipertensi
A. Pengertian Dasar Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan
meningkatnya konstraksi pembuluh darah arteri sehingga terjadi resistensi aliran darah yang
meningkatkan tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah. Jantung harus bekerja lebih
keras untuk memompa darah melalui pembuluh arteri yang sempit. Jika kondisi ini
berlangsung terus, pembuluh darah dan jantung akan rusak. Selain itu, bias meningkatkan
resiko stroke, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Hipertensi juga sering disebut dengan
silent killer atau pembunuh diam-diam karena terjadi tanpa gejala
Para dokter menggunakan dua ukuran untuk menghitung tekanan darah. Sistolik untuk
mengukur tekenan darah sebagai hasil kontraksi jantung untuk memompa darah keluar dari
jantung. Tekanan diastole untuk mengukur tekanan darah ketika jantung berelaksasi dan
membiarkan darah mengalir ke jantung. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah
disebut dengan sphygmomanometer. Alat ini mengukur tekanan darah dengan satuan mmHg.
Tekanan darah digolongkan menjadi 4 kategori, yaitu normal, prehipertensi, hipertensi
tingkat 1, dan hipertensi tingkat 2. Tekanan darah normal pada orang dewasa adalah
120/80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan sistol dan 80 menunjukkan tekanan diastole.
Prehipertensi dideIinisikan sebagai tekanan darah sistol 120139 mmHg dan tekanan
diastole 8089 mmHg. Hipertensi tingkat 1 dideIinisikan sebagai tekanan darah sistol
140159 mmHg dan tekanan diastole 9099 mmHg. Disebut hipertensi tingkat 2 jika
tekanan darah 160/100 mmHg atau lebih tinggi.
Angka ini hanya menunjukkan tekanan darah saat diukur saja. Tekanan darah akan
meningkat saat kita beraktivitas, yaitu ketika jantung harus memompa lebih keras. Makanan,
alcohol, rasa sakit, stress, dan emosi yang meluap juga dapat meningkatkan tekanan darah.
Tekanan darah seseorang biasanya mengalami perubahan setiap saat. Dalam kurun waktu 24
jam, tekanan dalam arteri mengalami Iluktuasi alami selama 24 jam. Tekanan darah tertinggi
biasanya terjadi pada pagi hari setelah bangun tidur dan melakukan aktivitas. Setelah itu,
tekanan darah mulai stabil sepanjang hari. Pada malam hari darah mulai turun. Tekanan
darah akan mencapai titik terendah saat kita tertidur pulas.

B. Penyebab Hipertensi
Faktor yang sering menjadi penyebab penyakit ini adalah aterosklerosis (penebalan
dinding arteri yang menyebabkan hilangnya elastisitas pembuluh darah), keturunan,
meningkatnya jumlah darah yang dipompa ke jantung, penyakit ginjal, kelenjar adrenal, dan
system saraI simpatis. Kelebihan berat badan, tekanan psikologis, stress, dan ketegangan
yang dialami ibu hamil juga bias memicu hipertensi.
Hipertensi dipengaruhi oleh suatu zat yang dihasilkan oleh ginjal, yaitu rennin. Zat ini
akan berubah menjadi angiotensin (zat penyebab arteri kecil menyempit). Penyebab lainnya
adalah produksi adrenalin atau noradrenalin yang berlebihan. Keadaan ini terjadi pada orang
yang mengalami kelainan adrenal dan system saraI otonom.
Ginjal memegang peranan penting dalam mengatur tekanan darah. Ginjal mensekresikan
hormon rennin yang menyebabkan konstriksi (penyempitan) volume arteri sehingga dapat
meningkatkan tekanan darah. Hingga saat ini, para ilmuwan belum mengetahui penyebab
hipertensi yang sebenarnya. Hampir 95 kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya. Tipe
hipertensi ini disebut sebagai hipertensi esensial. Para ilmuwan menduga tipe hipertensi ini
disebabkan oleh Iaktor genetik.
Sekitar 5 kasus hipertensi disebabkan oleh adanya penyakit tertentu. Tipe hipertensi ini
dikenal sebagai hipertensi sekunder. Faktor lain yang dapat menyebabkan hipertensi adalah
makanan yang kandungan garamnya tinggi, aktivitas Iisik kurang, obesitas, dan konsumsi
alkohol yang tinggi.



C. Jenis Hipertensi
Banyak orang yang tidak menyadari dirinya menderita hipertensi sehingga tiba-tiba
menderita stroke atau serangan jantung. Itu sebabnya hipertensi sering disebut dengan the
silent killer. Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya ini disebut dengan hipertensi
primer atau esensial.
Hipertensi yang dianggap ada penyebabnya disebut dengan hipertensi sekunder.
Hipertensi digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya hipertensi akibat gangguan
ginjal dan hipertensi akibat gangguan pada pembuluh darah. Hipertensi akibat gangguan
ginjal terjadi sebagai akibat dari adanya gangguan pada pembuluh darah yang menyuplai
darah ke ginjal (hipertensi renovaskular) atau gangguan pada sel ginjal itu sendiri (hipertensi
renal).
Jika hipertensi sekunder terjadi akibat gangguan pembuluh darah di ginjal, tindakan yang
bias dilakukan adalah operasi untuk memperbaiki pembuluh darah tersebut. Jika hipertensi
sekunder ini tidak cepat diatsi, kemungkinan besar akan menyerang ginjal dan memperparah
kondisi kesehatannya.

D. Gejala Hipertensi
Kadang-kadang orang menganggap sakit kepala, pusing, atau hidung berdarah sebagai
gejala peringatan meningkatnya tekanan darah. Padahal hanya sedikit orang yang
mengalami pendarahan di hidung atau pusing jika tekanan darahnya naik.
Sebuah penelitian menumukan tidak ada hubungan antara sakit kepala dan peningkatan
tekanan darah. Bahkan sebagian orang tidak merasakan gejala apapun. Gejala yang khas
tidak akan timbul sampai pada taraI hipertensi yang sudah akut atau membahayakan nyawa
penderita.
Gejala lain seperti keringat berlebihan, kejang otot, sering berkemih, denyut jantung
cepat atau tidak beraturan umumnya disebabkan oleh masalah lani yang kemudian dapat
menjadi hipertensi.

E. Jenis Obat Antihipertensi

a. Diuretika
Diuretika adalah antihipertensi yang merangsang pengeluaran garam dan air.
Dengan mengonsumsi diuertika akan terjadi pengurangan jumlah cairan dalam pembuluh
darah dan menurunkan tekanan pada dinding pembuluh darah.

b. Beta Bloker
Beta bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dalam memompa darah dan
mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung.

c. ACE-inhibitor
ACE-inhibitor dapat mencegah penyempitan dinding pembuluh darah sehingga
bias mengurangi tekanan pada pembuluh darh dan menurunkan tekanan darah.

d. Ca Bloker
Ca bloke dapat mengurangi kecepatan jantung dan merelaksasikan pembuluh
darah.



2. Faktor Penyebab Hipertensi dan Komplikasi


A. Faktor Penyebab Hipertensi
Faktor keturunan dan pola hidup tertentu sangat berpengaruh terhadap timbulnya
hipertensi esensial. Di samping itu, ada beberapa Iaktor lain yang dapat menimbulkan
penyakit hipertensi.

a. Faktor yang Tidak Dapat Diubah

1. Ras
Di Amerika serikat, hipertensi paling banyak dialami oleh orang kulit hitam
keturunan AIrika-Amerika dibanndingkan dengan kelompok ras lain.

2. Usia
Penambahan usia dapat meningkatkan risiko terjangkitnya penyakit hipertensi.
Walaupun penyakit hipertensi bisaterjadi pada segala usia, tetapi paling sering
menyerang orang dewasa yang berusia 35 tahun atau lebih. Hal ini disebabkan adanya
perubahan alami pada jantung, pembuluh darah, dan hormon.

3. Riwayat Keluarga
Hipertensi merupakan penyakit keturunan. Jika salah satu dari orng tua kita
menderita penyakit hipertensi, sepanjang hidup kita memiliki risiko terkena hipertensi
sebesar 25. Jika kedua orang tua kita menderita hipertens, kemungkinan kita terkena
penyakit ini sebesar 60. Penelitian terhadap penderita hipertensi di kalangan orang
kembar dan anggota keluarga yang sama menunjukkanada Iaktor keturunan yang
berperan pada kasus tertentu. Namun, kemungkinan itu tidak selamanya tejadi. Ada
seseorang yang sebagian besar keluarganya penderita hipertensi, tetapi dirinya tidak
terkena penyakit tersebut.

4. Jenis Kelamin
Di antara orang dewasa dan setengah baya, ternyata kaum laki-laki lebih banyak
yang menderita hipertensi. Namun, hal ini akan terjadi sebaliknya setelah berumur 55
tahun ketika sebagian wanita mengalami menopause. Hipertensi .lebih banyak
dijumpai pada wanita.

b. Faktor yang Dapat Diubah

1. Obesitas
Kelebihan berat badan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit
hipertensi. Semakin besar massa tubuh, semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk
memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh. Berarti, volume darah yang beredar
melalui pembuluh darah meningkat sehingga akan member tekanan lebih besar ke
dinding arteri. Selain itu, obesitas dapat meningkatkan Irekuensi denyut jantung dan
kadar insulin dalam darah.

2. Sindrom Resistensi Insulin (Sindrom Metabolik)
Secara normal, alat pencernaan dapat memecah sebaian makanan yang kita makan
menjadi gula (glukosa dalam darah). Darah akan mengangkut glukosa ke seluruh
tubuh untuk menghasilkan tenaga. Hormon insulin yang dihasilkan pankreas
diperlukan agar glukosa dapat masuk ke dalam sel. Namun, ada orang tertentu yang
hormon insulinnya kurang memberikan respon. Keadaan ini dikenal sebagai sindrom

resistensi insulin atau sindrom metabolic. Dalam keadaan ini tubh akan memproduksi
insulin lebih banyak, terutama untuk membantu masuknya glukosa ke dalam sel.

3. Kurang Gerak
Kurang melakukan aktivitas Iisik dapat meningkatkan risiko seseorang terserang
penyakit hipertensi. Hal ini berkaitan dengan masalah kegemukan. Orang yang tidak
aktiI cenderung memiliki Irekuensi denyut jantung lebih tinggi sehingga otot jantung
harus bekerja lebih keras pada saat kontraksi.

4. Merokok
Zat kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dalam
dinding arteri sehingga arteri lebih rentan terhadap penumpukan
plak. Nikotin dalam tembakau dapat membuat jantung bekerja
lebih keras karena terjadi penyempitan pembuluh darah
sementara. Selain itu, juga dapat meningkatkan Irekuensi
denyut jantung dan tekanan darah. Keadaan ini terjadi karena
adanya peningkatan produksi hormon selama kita menggunakan
tembakau, temasuk hormon epineIrin (adrenalin). Selain itu,
karbon monoksida dalam asap rokok akan menggantikan
oksigen dalam darah. Akibatnya, tekanan darah akan meningkat karena jantung
dipaksa bekerja lebih keras untuk memasok oksigen ke seluruh organ dan jaringan
tubuh.

5. Sensitivitas Natrium
Sumber utama natrium adalah garam meja yang terdiri dari 40 natrium dan 60
klorida. Orang yang lebih sensitive terhadap natrium akan lebih mudah menahan
natrium dalam tubuhnya sehingga terjadi resistensi air dan peningkatan tekanan darah.
Kelebihan natrium dalam makanan akan meningkatkan risiko terserang hipertens.
Semakin tua umur seseorang, sensitivitas terhadap natrium semakin tinggi. Karena itu,
asupan natrium melalui garam meja ini sebaiknya dikurangi.

6. Kadar Kalium Rendah
Kalium berIungsi sebsgai penyeimbang jumlah natrium dalam cairan sel.
Kelebihan natrium dalam sel dapat dibebaskan melalui Iiltrasi lewat ginjal dan
dikeluarkan bersama urine. Jika makanan yang kita konsumsi kurang mengandung
kalium atau tubuh tidak mempertahankannya dalam jumlah yang cukup, jumlah
natrium akan menumpuk. Keadaan ini meningkatkan risiko terjadinya hipertensi.

7. Minum Minuman Beralkohol secara Berlebihan
Hamper 520 kasus hipertensi diperkirakan terjadi akibat konsumsi alkohol
yang berlebihan. Mengonsumsi tiga gelas atau lebih minuman beralkohol per hari
dapat meningkatkan risiko terserang hipertensi sebesar dua kali.

8. Stress
Stress berat dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah menjadi sangat tinggi
untuk sementara waktu. Jika sering mengalami stress, akan terjadi kerusakan
pembuluh darah, jantung, dan ginjal seperti hipertensi permanen. Stress dapat memicu
timbulnya hipertensi karena akan membawa pada kebiasaan buruk yang terbukti akan
meningkatkan risiko hipertensi.

B. Komplikasi Penyebab Hipertensi

Penyakit lain yang dapat meningkatkan derajat hipertensi atau berupa komplikasi
hipertensi akan menyebabkan hipertensi lebih sulit dikendalikan. Berkut ini berbagai
komplikasi penyebab hipertensi:


a. Kolesterol Tinggi
Kadar kolesterol, sejenis lemak dalam darah yang tinggi akan meningkatkan
pembentukan plak dalam arteri. Akibatnya, arteri menyempit dan sulit mengembang.
Perubahan ini dapat meningkatkan tekanan darah.

b. Diabetes Melitus
Terlalu banyak gula dalam darah akan merusak organ dan jaringan tubuh
sehingga terjadi aterosklerosis (penyempitan atau penyumbatan arteri), penyakit ginjal,
dan penyakit arteri koronaria. Semua penyakit ini mempengaruhi tekanan darah.

c. Apnea pada Saat Tidur (Mendengkur)
Apnea merupakan bentuk berat dari mendengkur yang mengganggu pernaIasan
pada saat tidur. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pernaIasan
yang terhenti dan berkurangnya pasokan oksigen untuk sementara waktu yang menyertai
apnea saat terjadinya hipertensi. Jika seseorang sering tidak dapat tidur nyenyak
sepanjang malam dan selalu mengantuk pada siang hari sebaiknya memeriksakan diri ke
dokter. Pengobatannya dapat dilakukan dengan cara memberikan oksigen pada saat tidur.

d. Gagal Jantung dan Ginjal
Hipertensi yang tidak terkendali menuntut jantung yang lemah bekerja lebih keras
dan menyulitkan pengobatan kedua penyakit tersebut. Indicator lain yang menunjukkan
peningkatan risiko penyakit jantung dan pembluh darah adalah terjadinya perubahan
aliran darah dalam retina, penebalan bilik kiri jantung, perubahan kadar kreatinin (zat
kimia yang dikeluarkan oleh ginjal) dalam darah, dan perubahan jumlah protein dalam
urine.
Peningkatan tekanan pada dinding pembuluh darah bagian dalam menyebabkan
pembuluh darah kurang Ileksibel dan lebih mudah membentuk simpanan lemak dlam
suatu proses yang disebut dengan arterosklerqsis. Di bagian dinding pembuluh yang
melemah akan terjadi haemorrhagic (pendarahan). Jika arterosklerqsis dan haemorrhagic
terjadi di otak dapat manyebabkan stroke.
Peningkatan darah juga dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal. Akibatnya,
ginjal tidak dapat menyaring darah secara eIisien sehingga jumlah sisa metabolisme
dalam darah meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai uremia. Tanpa pengwasan medis,
penyakit ini akan menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Kita dapat menurunkan tekanan darah dan risiko terhadap penyakit
kardiovaskular lainnya dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Menurunkan berat badan, jika berat badan berlebihan.
2. Lebih banyak melakukan gerak Iisik.
3. Makan makanan yng sehat.
4. Berhenti merokok.
5. Membatasi minum minuman beralkohol.
Orang yang mengidap diabetes, penyakit jantung, atau penyakit ginjal harus
berusaha mempertahankan tekanan darahnya di bawah 130/80 mmHg. Selain melakukan
perubahan pola hidup, proses penyembuhan juga bias dilakukan melalui pengobetan
secara medis atau pengobatan dengan tanaman obat.




3. Mengatasi Hipertensi dengan Tanaman Obat
Mengobati hipertensi dengan ramuan tanaman obat banyak pilihannya. Selain untuk
menurunkan tekanan darah tinggi, pengobatan pun bertujuan untuk memperkecil risiko

terjadinya komplikasi seperti stroke, kerusakan pada ginjal, atu meningkatnya gula darah
(diabetes).

A. Potensi Tanaman Obat di Indonesia
Obat dari alam dipercaya mampu mengatasi berbagai penyakit. Namun, hal yang
lebih penting dari obat alam adalah tingkat keamanannya relative tinggi. Bangsa
Indonesia memiliki keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan alami.
Indonesia yang dianugerahi kekayaan hayati memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman
dan 940 spesies di antaranya diketahui berkhasiat sebagai tanaman obat.
Bahan baku obat tradisional ini dapat berasal dari sumber daya alam biotik dan
abiotik. Sumber daya biotik meliputi jasad renik, Ilora, Iauna, dan biota laut. Sumber
daya abiotik meliputi sumber daya daratan, perairan, dan udara.
Pengembangan obat alami patut mendapatkan perhatian yang lebih besar karena
permintaan pasar (domestic atau internasional) terhadap bahan baku obat tradisional terus
meningkat. Hal ini akan berdampak positiI bagi peningkatan pendapatan petani dan
penyerapan tenaga kerja, baik dalam budi daya maupun dalam usaha pengolahannya.
Satu hal yang tidak dapat dilupakan adalah perlunya hubungan sinergis antara
pemerintah, peneliti, dan praktisi herbal di Indonesia. Jika pengetahuan tentang
pengobatan tradisional terus-menerus dikaji secara ilmiah dan diperkenalkan ke segala
lapiasn masyarakat, bukan tidak mungkin kehadiran obat tradisional Indonesia dapat
menjadi salah satu upya konkret menyelesaikan permasalahan bangsa ini.


B. Jenis Tanaman Obat yang Bisa Digunakan untuk Mengatasi
Hipertensi

a. Daun Sambiloto
Sambiloto bukan tumbuhan asli
Indonesia, tetapi sudah lama tumbuh di
negeri ini. Di Indonesia, tanaman ini
banyak dijumpai di Jawa, Sumatra,
Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan
Kepulauan Maluku. Sambiloto tumbuh
subur di daerah yang memiliki ketinggian
11.200 meter di atas permukaan laut
(dpl). Bagian tanaman yang digunakan
adalah seluruh bagian tanaman yang telah
dikeringkan.
Tanaman yang rasanya pahit ini memiliki banyak khasiat, di antaranya anti radang,
penghilang nyeri atau analgetik, dan penawar racun. ManIaat lainnya adalah sebagai
antidiabetes, antihipertensi, tonikum, obat demam, dan obat disentri.

b. Daun Salam
Di beberapa daerah dikenal dengan nama
meselangan, ubar serai, gowok, manting, atau kastolam.
Tanaman ini mengandunng tannin, Ilavonoid, dan
minyak asiri yang terdiri dari sitrat dan eugenol.
Tumbuh liar di hutan dan pegunungan. Pohon
salam bias mencapai tinggi 25 meter. Panjang daun
1525 cm dengan tepi rata, ujung pendek, dan tidak
begitu tajam.
Daunnya biasanya dimanIaatkan sebagai pelengkap bumbu dapur, kulit pohonnya
digunakan sebagai bahan pewarna jala atau anyaman bambu, dan buahnya dapat dimakan.
Tanaman ini berkhasiat sebagai obat hipertensi, diuretik, obat maag, obat diabetes, obat

diare, dan obat kencing manis. Sebagai analgetik, daun salam mampu menghilangkan
rasa sakit ketika berjalan. Bagian tanaman yang digunakan untuk mengobati hipertensi
adalah daun salam yang segar.

c. Daun Dewa
Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang
tumbuh subur di daerah yang berketinggian 01.000
meter dpl. Tinggi tumbuhan ini mencapai 50 cm.
Daunnya tunggal bertangkai pendek, berbentuk bulat
telur, dan ujungnya lancip. Kedua permukaan
daunnya berambut putih. Warna permukaan daun di
bagian atas hijau tua, sedangkan di bawahnya hijau
muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang,
berwarna kuning, dan berbentuk bonggol.
Daunnya berkhasiat untuk mengobati luka
terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan
pendarahan, mengatasi pembengkakan payudara, dan
melancarkan haid. Umbinya berkhasiat untuk mengatasi darah beku, pendarahan, dan
tulang patah.
EIek Iarmakologis daun dewa adalah antikoagulan (zat yang mempermudah dan
mempercepat pembekuan darah), mencairkan darah yang beku, menstimulasi sirkulasi,
menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun.
Mengandung zat saponin, minyak asira, Ilavonoid, dan tannin. EIek Iarmakologis
diperoleh dari seluruh bagian tanaman.
Bagian umbi bias dimakan untuk mengobati luka terpukul, masuk angin, dan
digigit ular. Bisa juga digunakan untuk mengatasi darah beku dan stroke. Untuk
pengobatan dari dalam, umbinya ditumbuk halus dan ditambah air, lalu diperas. Air
perasannya diminum setiap sore hari.

d. Pegagan
Seluruh bagian tanaman yang telah dikeringkan
dapat digunakan untuk mengobati hipertensi. Pegagan
mengandung asiatikosid, thankuunsis, isothankunsid,
madekassosid, brahmosid, asam brahmik, meso-inositol,
sentellos, karotenoid, garam K, Na, Ca, Fe, vellarin
berasa pahit, tatin, mucilage, resin, pectin, gulka, dan
vitamin B. Glikosida tripenoida atau disebut juga
asiatikosid merupakan antilepra dan bisa
menyembuhkan luka yang sangat luar biasa.
Pegagan banyak terdapat di Indonesia dan
sering digunakan dalam ramuan tanaman obat atau
jamu. Merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang
tahun. Tanaman ini akan tunbuh baik jika tanah dan lingkungannya sesuai. Ada 2 jenis
pegagan, yakni pegagan merah dan pegagan hijau.

e. Tempuyung
Tempuyung tumbuh liar di tempat terbuka yang
terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti
tebing, tepi saluran air, atau tanah terlantar. Tanaman
ini berasal dari Eurasia dan bis ditemukan di daerah
yang banyak turun hujan pada ketinggian 501.650 m
dpl. Di beberapa tempat dikenal dengan nama rayan,
jombang, lalakina, galibug, dan lempung.
Tempuyung mempunyai akar tunggang yang
kuat, batang berongga dan berusuk, daun tunggal
dengan bagian bawah tumpul, serta pangkal

membentuk roset akar. Helai daun berbentuk laset atau


lonjong, berujung runcing dengan pangkal berbentuk
jantung, tepi menyirip tidak teratur, panjang 648 cm,
lebar 312 cm, dan warnanya hijau muda. Daun yang
keluar dari tangkai bunga bentuknya lebih kecil
dengan pangkal memeluk batang. Letaknya berjauhan
dan berselang-seling. Bunga berbentuk bonggol yang
tergabung dalam malai yang bertangkai. Mahkota
berbentuk jarum dan warnanya kuning yang lama-
kelamaan menjadi merah kecoklatan.
Bagian batang muda dan daun berasa pahit. Bisa dimakan sebagai lalap.
Berkhasiat menghilangkan panas dan racun, sebagai peluruh air seni, dan menghancurkan
batu ginjal. Tanaman ini mengandung laktuserol, manitol, inositol, silica, kalium,
Ilavonoid, dan teraksasterol. Selain itu untuk hipertensi, tempuyung berkhasiat sebagai
antidisentri, mengatasi rematik, meredamkan wasir, mengatasi radang usus buntu, serta
mengatasi batu di saluran kencing dan batu empedu.

I. Sambung Nyawa
Sambung nyawa berasal dari Daratan
Cina. Tanaman ini termasuk semak. Jika
daunnya dimemarkan akan timbul bau sedikit
harum. Di bagian batang yang menempel ke
tanah biasanya terdapat akar. Batangnya persegi
agak lunak berbulu atau hanya sedikit berkayu.
Di bagian ujung tidak berbulu atau jarang,
bercabang, dan berwarna hijau muda.
Panjangnya sampai 3 meter atau lebih.
Di Indonesia disebut juga beluntas cina
atau nglokilo. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan ramuan tradisional adalah
daun dalam bentuk segar. Biasanya, disajikan sebagai lalapan karena berbau harum dan
terasa segar ketika dimakan.
Tanaman ini berkhasiat untuk mencegah naiknya kolesterol, mengurangi eIek
buruk konsumsi lemak dan santan terhadap peredaran darah, mengurangi eIek pedas
terhadap lambung dan usus besar, serta mengtasi gangguan asam urat. Selain itu,
sambung nyawa berkhasiat untuk menghambat kerja hormon yang akan meningkatkan
tekanan darah seperti tiramin dan eIedrin.

g. Seledri
Seledri berasal dari daerah sub tropis Eropa dan Asia.
Tumbuh di tempat yang berketinggian di atas 900 meter dpl.
Ada tiga jenis seledri, yaitu seledri daun, seledri potongan,
dan seledri berumbi. Seledri memiliki aroma yang khas.
Seluruh bagian tanaman dapat digunakan sebagai obat.
Orang cina menyebutnya qincai. Nama simpialisnya
adalah apii graveolentis herba. Tanaman seledri dapat
dipanen pada umur 6 minggu sejak tanam. Tanaman ini
diperbanyak dengan biji.
Seledri mengandung Ilavonoid, saponin, tannin, dan
minyak asiri. Berkhasiat sebagai tonik yang dapat memecu
enzim pencernaan, menurunkan tekanan darah (hipotensiI),
menghentikan pendarahan, memperbaiki Iungsi hormon yang terganggu, dan
membersihkan darah. Bisa juga digunakan untuk mengobati sakit kepala, masuk angin,
diare, rematik, bronchitis, batuk, psoriasis, dan alergi.

h. Tapak Dara

Tapak dara berasal dari Amerika Tengah. Umumya ditanam dengan tanaman hias.
Ditemukan dari dataran rendah sampai daerah yang berketinggian 800 meter dpl. Bagian
tanaman yang digunakan adalah daun dan akar.
Tapak dara memiliki rasa sedikit pahit
dan sejuk. Berkhasiat sebagai anti-kanker, pelurh
kencing, penurun tekanan darah, dan penghenti
darah. Dapat juga digunakan untuk menenangkan
hati, menyejukkan darah, serta menghilangkan
panas dan racun. Akar tapak dara berkhasiat
sebagai peluruh haid.
Tapak dara mengandung lebih dari 70
macam alkaloid, termasuk 28 bi-indol alkaloid.
Alkaloid bersiIat menurunkan kadar gula darah.
Akar tapak dara mengandung alkaloid, saponin,
Ilavonoid, dan tannin. Berkhasiat untuk
mengatasi tekanan darah tinggi, diabetes mellitus,
hepatitis, malaria, sembelit, kanker, haid yang
tidak teratur, dan pendarahan akibat turunnya
trombosit.

i. Wortel
Wortel memiliki nama simplisia
carotae rhizome. Tanaman ini termasuk
tanaman semusim. Tumbuh di daerah yang
memiliki ketinggian 5001.500 meter dpl.
Masa panen wortel adalah 6090 hari. Wortel
dapat dikonsumsi langsung, dibuat jus, dibuat
sup,atau salad.
Wortel mengandung air, protein, karbohidrat, lemak,
mineral, vitamin A, dan bet karoten yang merupakan
antioksidan untuk mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker. Selain itu, wortel
dapat melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dari proses oksidasi. Wortel berkhasiat
untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol darah tinggi. Dapat juga
dimanIaatkan sebagai antiseptic, untuk mencegah stroke, mengatasi rabun senja, dan
melindungi tubuh dari bahan kimia beracun.

j. Daun Murbai
Murbai berasal dari Cina. Tinggi pohonnya
sekitar 9 meter. Bentuk daun bulat telur atau berbentuk
seperti jantung. Ujungnya runcing, pangkal tumpul, tepi
bergerigi, dan pertulangan menyirip agak menonjol.
Tumbuhan ini dibudidayakan karena daunnya
dapat digunakan sebagai makanan ulat sutera. Daunnya
yang masih muda enak untuk dibuat sayur dan
berkhasiat sebagai obat. Buah murbai bersiIat manis
dan dingin. Buah murdai dapat memperkuat ginjal,
hipotensiI (menurunkan tekanan darah tinggi), menghilangkan haus, dan meningkatkan
sirkulasi darah. Daun murbai bersiIat pahit dan manis. Daunnya berkhasiat sebagai
karminatiI (peluruh kentut), diaIoretik (peluruh keringat), diuretik (peluruh kencing), dan
antipiretik (peredam demam).
Setiap bagian tanaman murbai memiliki khasiat sebagai berikut:
1. Daun digunakan untuk mengobati demam, Ilu, malaria, hipertensi,
kolesterol tinggi, dan gangguan pada saluran pencernaan.
2. Kulit akar digunakan untuk mengatasi sakit gigi, haid terlambat, serta
nyeri dan susah buang air kecil.

3. Buah digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, diabetes mellitus,


sukar tidur, hepatitis kronis, kurang darah, dan batuk berdahak.
4. Ranting digunakan untuk mengobati rematik, sakit pinggang, tekanan
darah tinggi, serta kram di bagian tangan dan kaki.

4. Menjalani Hidup Lebih Sehat
Selain dipicu oleh keadaan mental, penyakit hipertensi juga dipicu oleh asupan makanan.
Ada beberapa jenis bahan makanan yang harus dipantang atau dikurangi asupannya, yaitu
garam, ikan asin, dan berbagai jenis makanan yang diasinkan. Selain itu, makanan yang
manispun harus dihindari untuk mencegah terjadinya kegemukan.

A. Menghindari Makanan yang Manis dan Asin
Makana yang manis harus dihindari
untuk mencegah terjadinya kegemukan.
Selain itu, banyak mengkonsumsi gula
akan menyebabkan darah bertambah
asam. Akibatnya, organ seperti ginjal
dan lever menjadi lemah dan tidak
berIungsi dengan baik.
Makan yang mengandung zat
pemanis seperti gula, soIt drink, cake,
pudding, roti, biscuit, dan pemanis
sintetis seperti aspartame dan sakarin
sebaiknya dihindari. Begitu juga
dendeng, abon, corned beeI, daging asap, ikan asin, sarden, dan mentega. Sayuran dan buah
kalengan yang mengandun bahan pengawet natrium sebaiknya dihindari. Demikian juga
dengan MSG (monosodium glutamate), petis, tauco, bumbu lain yang kadar natriumnya
tinggi, kopi, alkohol, dan minuman lain yang banyak mengandung natrium sebaiknya tidak
dikonsumsi.
Penggunaan garam dibatasi sesuai dengan keadaan hipertensinya (berat atau ringan).
Sementara cairan (air minum) yang masuk ke dalam tubuh cukup 1,52 liter per hari.
Makanan yang setiap hari kita makan rata-rata mengandung 2.8006.000 mg natrium.
Sebagian besar natrium berasal dari garam dapur, selebihnya terdapat secara alami dalam
bahan makanan. Namun, jika seseorang telah mengidap hipertensi, asupan natriumnya perlu
dibatasi.
Asupan natrium pada orang yang menderita hipertensi ringan sebaiknya hanya 11,5
gram per hari atau setara dengan 2 gram (

sendok teh peres) garam dapur. Asupan natrium


pada penderita hipertensi sedang sebaiknya hanya 600800 mg per hari atau setara dengan 1
gram per hari (

sendok teh peres) garam dapur. Sementara itu, asupan natrium pada
penderita hipertensi berat hanya boleh 200400 mg per hari (tanpa pemberian garam dapur).
Selain mengatur pola makan, penderita hipertensi sebaiknya menghentikan kebiasaan
merokok dan selalu mengontrol berat badan. Menurut Payne, penurunan berat badan sampai
5,5 kg dapat menghasilkan penurunan tekanan darah diastolic sekitar 10 mmHg.
Kita sering mendengar kalau seseorang sudah menderita tekanan darah tinggi, jangan
sekali-kali makan sate kambing atau durian. Sebenarnya, tidak hanya daging kambing dan
durian yang dilarang, tetapi semua jenis makanan berprotein hewani, tinggi lemak, dan
tinggi hidrat arang serta makanan bernatrium tinggi (makanan bersantan, ikan asin, daging
merah, dan makanan yang digoreng) sebaiknya dihindari atau dibatasi.
Selain mengatur pola makan, mengatasi hipertensi juga bisa dengan cara mengkonsumsi
suplemen nutrisi seperti Amar yang mengandung taurin. Suplemen ini dikonsumsi sebanyak
5 gram per hari. Bisa juga menggunakan coenzim Q10 yang dikonsumsi dua kali sehari,
masing-masing 50 mg. Selain itu, bisa mengunakan zinc sebanyak 45 gram per hari atau
omega-3 sebanyak 9 gram per hari. Jenis suplemen ini bisa dikonsumsi setiap hari secara
tunggal (satu jenis) atau mengkombinasikannya (lebih dari satu jenis).

Taurin adalah asam amino yang dapat membantu mengendalikan tekanan darah dengan
cara manyeimbangkan risiko natrium kalium di dalam darah. Taurin juga bisa meredam
system syaraI yang terlalu aktiI berperan dalam meningkatkan tekanan darah. Coenzim Q10
secara alami diproduksi oleh tubuh, tetapi pada penderita hipertensi mengalami penurunan
sehingga harus ditambah dengan suplemen untuk membentuk proses metabolisme tubuh.
Lebih dari sepertiga penderita hipertensi mengalami deIisiensi coenzim Q10.
Penderita hipertensi sebaiknya tidak minum obat tanpa anjuran atau resp dari dokter.
Hal ini disebabkan pemakaian obat penrun tekanan darah harus disesuaikan dengan keadaan
penyakit, usia penderita, keberadaan penyakit lain, berat badan penderita, dan obat lain yang
sedang diminum. Pemakaian obat yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti obat
rematik, pil KB, prednisone, kostikosteroid, dan antidepresan trisiklik perlu hati-hati.

B. Melakukan Olahraga
Sebuah penelitian menyatakan berolahraga dapat menurunkan tekanan sistolik atau
diastolic pada usia tengah baya yang sehat dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi
ringan. Aerobic menimbulkan eIek beta blocker yang dapat menenangkan system syaraI
simpatikus sehingga dapat memperlambat denyut jantng.
Dengan berolahraga, jumlah hormon non-adrenalin dan hormon lain penyebab stress
bisa diturunkan. Namun, penderita hipertensi hendaknya menghindari olahraga isometric
seperti angkat besi yang mudah meningkatkan tekanan darah. Olahraga isotonic seperti jalan
kaki atau berenang lebih dianjurkan. Sebaiknya olahraga ini dilakukan selama 30 menit
sehari sebanyak tiga kali seminggu.
Terlalu banyak lemak dalam tubuh menyebabkan badan memerlukan oksigen lebih
banyak sehingga jantung harus bekerja lebih keras. Pengobatan tekanan darah tinggi
memang multiIaktoral yakni mulai dari mengurangi garam, mengurangi makanan bergizi
tinggi, menurunkan berat badan, dan melakukan olahraga. Berolah raga sebaiknya dilakukan
sebelum minum obat karena obat darah tinggi dikawatirkan memiliki eIek samping.
Aktivitas olahraga yang dapat dilakukan adalah jogimg, bersepeda, dan berenang. Selain itu,
bisa juga melakukan olahraga yang menggunakan alat, seperti sepeda statis, alat dayung,
tread mill, tangga, alat ski cross country, dan aliptikal.

C. Menghindari Stres dengan Latihan Relaksasi dan Istirahat
yang Cukup
Selain olahraga yang teratur, kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah yoga. Yoga
dilakukan sebagai kombinasi antara peregangan (relaksasi) dan olah naIas.sebuah penelitian
telah dilakukan di Cambrige University, Inggris, oleh Yoga Biomedical Trust terhadap 3.000
penderita hipertensi. Hasilnya, setelah mengikuti latihan yoga secara teratur, sebanyak 84
dari jumlah penderita itu mengalami kesembuhan.

D. Mengontrol dan Menurunkan Tekanan Darah
Jika tekanan darah dibiarkan tinggi, organ yang menjadi lemah adalah otot jantung.
Beban kerja jantung terlalu berat untuk memompa darah sehingga dapat menyebabkan gagal
jantung. Gagal jantung kongesiI sangat sering dialami oleh orang tua, dan dokter biasanya
memberikan jenis obat diuretik seperti Lasix. Namun, penggunaan Lasix yang terus-menerus
dapat menyebabkan deIisiensi tiamin. Karena itu, bagi mereka yang mengkonsumsi Lasix
dianjurkan juga untuk mengknsumsi vitamin B kompleks, khususnya tiamin dengan dosis
minimum 299 mg setiap hari.


*********






v Keunggulan Buku :
1. Isi mudah dimengerti
2. Terdapat gambar
3. Gambar berwarna
4. Dapat dijadikan pedoman untuk mencegah hipertensi

v Kekurangan Buku :
1. Jumlah halamannya teralu sedikit
2. Materi yang disajikan terlalu sedikit
3. Gambar terlalu sedikit

v Kritik dan Sran :
1. Sebaiknya gambar di tambah agar menarik minat
pembaca.
2. Menambah materi buku agar dapat member pengetahuan
lebih kepada para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai