Anda di halaman 1dari 5

Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Beberapa penyakit dapat menyerang sistem reproduksi manusia. Penyakit tersebut antara lain
sebagai berikut.
1. Gonorhea (Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui
hubungan seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina,
saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran
kemih, mata, persendian, dan selaput otak. Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat
menyebabkan kemandulan. Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada
bayi yang dilahirkannya. Beberapa bayi menjadi buta karenanya.

Adapun tanda dan gejala-gejala penyakit ini sebagai berikut.

 Terdapat nanah di ujung saluran kencing.


 Rasa terbakar pada saat buang air kecil
 Pada laki-laki, uretra menjadi sempit sehingga sulit buang air kecil. Pada beberapa kasus,
testes menjadi rusak sehingga orang yang bersangkutan menjadi mandul.
 Pada wanita, terdapat nanah dari vagina yang mungkin dapat menyebar ke rahim dan
indung telur. Akibatnva, wanita yang bersangkutan menjadi mandul.

2. Sifilis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan ditularkan terutama melalui
hubungan seksual. Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium. Pada stadium lanjut, sifilis tidak
hanya menyerang organ-organ reproduksi, tetapi juga menyerang organorgan tubuh yang lain,
misalnya hati, susunan saraf, dan otak.

3. Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan melalui hubungan
seksual. Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga
menyerang kulit. Sekarang sudah diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi virus herpes dan
kanker leher rahim.
4. Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur
Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida
albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan
pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing manis).

5. AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya
kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency
Virus). Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi
virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai
lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah
putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jika terinfeksi kuman
tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak
perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza
yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udara
di sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular.
AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang
pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang
dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.

Meskipun banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi. Sebenarnya sebagian
besar dapat dicegah dengan menjaga kebersihan secara umum dan kebersihan organ-organ
reproduksi. Jamur yang menyukai tempat lembap dapat dihindari dengan selalu menjaga daerah
perineum (selangkangan) selalu kering. Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana
dari bahan katun. Cara pencegahan yang lain adalah tidak membiasakan bertukar handuk atau
pakaian. Selain kebersihan diri. lingkungan juga perlu dijaga kebersihannya. misalnya selalu
mencuci selimut atau alas tidur.

Kencing nanah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Kencing nanah
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal

ICD-10 A54

ICD-9 098

MeSH D006069

Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam
uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa
menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada
wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul
sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.

[sunting] Gejala
Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya
berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika
berkemih serta keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya timbul
dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama
beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan
hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa
penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika
berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim,
rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang
dalam ketika berhubungan seksual.

Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seks melalui anus (anal sex) dapat
menderita gonore pada rektumnya. Penderita akan merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya
dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, serta tinjanya
terbungkus oleh lendir dan nanah.

Hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore biasanya akan
menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Umumnya infeksi tersebut tidak
menimbulkan gejala, namun kadang-kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan
untuk menelan.

Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka bisa menyebabkan terjadinya infeksi mata luar
(konjungtivitis gonore). Bayi yang baru lahir juga bisa terinfeksi gonore dari ibunya selama
proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya
keluar nanah. Jika infeksi itu tidak diobati, maka akan menimbulkan kebutaan.

[sunting] Diagnosis dan pengobatan


Diagnosis penyakit gonore didasarkan pada hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah
untuk menemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak
ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium.

Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau
dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu minggu (biasanya diberikan
doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di
rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah atau infus

Sifilis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Syphilis
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal

Gambar organisme berbentuk spiral yang menyebabkan sifilis

ICD-10 A50.-A53.

ICD-9 090-097

MedlinePlus 001327

eMedicine med/2224  emerg/563 derm/413

MeSH D013587

Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema
pallidum.

Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak
langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal,
diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut "Peniru Besar" karena sering dikira
penyakit lainnya.

Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya
diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.

Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung,
atau otak. Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang yang memiliki kemungkinan
terkena sifilis atau menemukan pasangan seks yang mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk
segera menemui dokter secepat mungkin.

Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Menurut statistik, perawatan
dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien biasanya tidak
menyelesaikan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif adalah dengan penyuntikan
procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakit); dosis harus
diberikan setengah di setiap pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit.
Cara lain adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang lama) dan
harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap
azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif
karena pasien diharuskan memakan pil beberapa kali per hari.

Perawat kesehatan profesional mengusulkan seks aman dilakukan dengan menggunakan kondom
bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat menjamin sebagai penjaga yang pasti. Usul
terbaik adalah pencegahan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin
menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.

Penyakit ini pada laki-laki lebih terlihat gejalanya dibandingkan dengan perempuan.Biasanya
kaum perempuan tidak mengetahui gejalanya.Gejala yang ada yaitu seperti ruam berwarna
merah pada daerah kelamin,dan biasanya sangat gatal.Meski kaum perempuan tidak akan tau
apakah dia menderita penyakit sifilis,sebaiknya menjaga diri agar tidak tertular penyakit ini dan
menularkan penyakit ini pada orang lain.Dan bagi kaum lelaki sebaiknya juga menjaga diri
sendiri agar tidak tertular atau menularkannya pada orang lain.Cara satu-satunya untuk
mencegah hal ini terjadi adalah setia pada pasangannya dan juga rutin diperiksa oleh dokter agar
tidak menjadi terlalu parah.

Anda mungkin juga menyukai