Anda di halaman 1dari 3

I.

TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami prinsip pemisahan dengan metode elektroforesis 2. Mahasiswa dapat melaksanakan pemisahan dengan metode elektroforesis

II.

DASAR TEORI Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul

bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik (Westermeier, 2004). Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan. Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. Elektroforesis juga merupakan suatu teknik yang mengukur laju perpindahan atau pergerakan partikel-partikel bermuatan dalam suatu medan listrik. Prinsip kerja dari elektroforesis berdasarkan pergerakan partikel-partikel bermuatan negatif (anion), dalam hal tersebut DNA, yang bergerak menuju kutub positif (anoda), sedangkan partikel-partikel bermuatan positif (kation) akan bergerak menuju kutub negatif (anoda) (Klug & Cummings, 1994: A-6). Elektroforesis digunakan untuk mengamati hasil amplifikasi dari DNA. Hasil elektroforesis yang terlihat adalah terbentuknya band yang merupakan fragmen DNA hasil amplifikasi dan menunjukkan potongan-potongan jumlah pasangan basanya (Klug & Cummings, 1994: 397). Pada umumnya istilah elektromatografi digunakan untuk pemisahan berdasarkan perbedaan transport fisik zat terlarut yang bermuatan di dalam medium kertas sebagai akibat pengaruh gradient konvektif (Tim Penyusun, 2011) Perpindahan partikel bermuatan dalam kertas bergantung pada tanda dan besarnya muatan pada zat terlarut, permukaan, muatan, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kuati ion, pH, temperatur, viskositas, adsortivitas zat

terlarut dan sifat fisika kimia medium migrasi. Ion yang berpindah pada suatu arah juga mempengaruhi mobilitas ion ion lain yang bergerak pada arah yang berlawanan. Lintasan yang ditempuh oleh suatu pertikel bermuatan sesuai dengan:
d Ut. e Ut. V q.k L

Dimana

V : tegangan L : panjang saluran K : konduktivitas e : arus listrik Ut : mobilitas ion pada saat t q : Luas penampang d : lintasan yang ditempuh

Elektroforesis Kertas Pada elektroforesis kertas, sepotong kertas saring dijenuhkan dalam larutan buffer cair untuk mendorong konduktivitas listrik. Masing-masing ujung dari potongan kertas ditempatkan pada sebuah wadah (reservoir) yang mengandung larutan yang lebih dapar. Sebuah sampel dari suatu zat yang dianalisis ditempatkan di tengah potongan kertas. Listrik pada tegangan tinggi (secara relatif) lalu dihantarkan melalui potongan kertas. Sebagai hasil, molekul dalam sampel akan terpisah menjadi pita-pita tergantung dari muatan listrik mereka. Kemudian, ilmuwan dapat menentukan komposisi dan bagian dari sampel aslinya (Clive Dennison, 2003).

Elektroforesis Gel Elektroforesis gel merupakan salah satu teknik utama dalam biologi molekular. Secara prinsip, teknik ini mirip dengan kromatografi yaitu memisahkan campuran bahan-bahan berdasarkan perbedaan sifatnya. Dalam elektroforesis gel, pemisahan dilakukan terhadap campuran bahan dengan muatan listrik yang berbeda-beda (menggunakan prinsip dalam elektroforesis). Jadi

elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diam untuk memisahkan molekul-molekul. Gel yang digunakan biasanya merupakan polimer bertautan silang (crosslinked) yang porositasnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan (Davis dkk., 1994: 151).

Elektroforesis Kapiler Elektroforesis kapiler adalah metode elektroforesis yang digunakan untuk memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida dengan resolusi tinggi yang dilakukan pada pipa kapiler berisi buffer. Metode ini mulai digunakan secara luas pada akhir tahun 1940 untuk aplikasi dalam berbagai bidang seperti bioteknologi, kimia, lingkungan dan analisis farmasi. Elektroforesis kapiler menggunakan listrik bertegangan tinggi yang menyebabkan semua komponen ion atau molekul netral bergerak ke katoda. Deteksi dapat dilakukan dengan teknik pendeteksian spektrometri atau elektrokimia. Teknik pemisahan ini dipengaruhi oleh tegangan listrik, koefisien difusi, panjang dan diameter pipa kapiler, serta konsentrasi sampel. Metode ini memiliki efisiensi dan selektivitas yang baik namun boros listrik karena menggunakan tegangan tinggi dan alatnya yang mahal.

III. IV. V. VI. VII.

ALAT DAN BAHAN PROSEDUR KERJA HASIL DAN PERHITUNGAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai