Anda di halaman 1dari 3

(SALINAN) PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLKIK INDONESIA TENTANG GOLONGAN DAN JENIS JABATAN TENAGA

KERJA ASING MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA Menimbang : dst Mengingat : dst Memperhatikan : dst Menetapkan: MEMUTUSKAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA TENTANG GOLONGAN DAN JENIS JABATAN TENAGA KERJA ASING

Pasal 1 1. Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disebut TKA adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia. 2. Pemberi Kerja Tenaga Asing yang selanjutnya disebut Pemberi Kerja TKA adalah pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lainnya yang memperkerjakan tenaga kerja dengan membayara upah atau imbalan dalam bentuk lain. 3. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disebut RPTKA adalah rencana penggunaan TKA pada jabatan tertentu yang dibuat oleh pemberi kerja TKA untuk jangka waktu tertentu yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. 4. Izin Memperkejakan Tenaga Kerja Asing yag selanjutnya disebut IMTA adalah izin tertulis yang diterbitkab oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada Pemberi Kerja TKA. 5. Menteri adalah Menteri Tenaga dan Transmigrasi Pasal 2 1. Pemberi kerja yang akan menggunakan TKA harus memiliki RPTKA yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. 2. RPTKA digunakan sebagai dasar untuk mendapatkan ijin memperkerjakan TKA Pasal 3 TKA dapat diperkerjakan hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu. Pasal 4 1. Pemberi kerja TKA dilarang memperkerjakan TKA untuk jabatan: a. Mengurus personalia; b. Operator. 2. Jabatan mengurus personalia sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a mencakup semua jenjang jabatan yang tugasnya menangani dan bertanggungjawab di bidang personalia.

3. Jabatan operator sebagamana dimaksud dalam ayat 1 huruf b mencakup jabatan pelaksana tingkat bawah yang tidak mempunyai fungsi manajerial. Pasal 5 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 1 huruf b dan ayat 3 berlaku bagi TKA yang melakukan pemasanganmesin atau peralatan baru sampai selesainya pekerjaan tersebut dengan ketentuan paling lama 2(dua) tahun. Pasal 6 Jabatan yang boleh diduduki TKA, meliputi golongan jabatan: a. Direksi atau komisaris; b. Manajer atau Supervisor, dan c. Ahli atau Profesional Pasal 7 Daftar jenis jabatan tertentu sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri ini (Maksudnya daftar lampiran yang kemarin dikirim). Pasal 8 Dalam hal jabatan yang diajukan oleh pemeri kerja tidak tercantum dalam lampiran Peraturan Mentari ini, maka sebelum RPTKA disahkan, pejabat yang berwenang perlu memperoleh rekomendasi dari instansi pemerintah terkai bahwa jabatan tersebut boleh diduduki oleh TKA. Pasal 9 Jabatan tertentu sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 diperbolehkan untuk jangka waktu paling lama 5(lima) tahun dan dapat dipepanjang untuk jangka waktu yang sama. Pasal 10 1. Jabatan tertentu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 hanya dapat diduduki oleh TKA yang sama maksimal 10 (sepuluh) tahun. 2. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak berlaku bagi jabatan Direktur dan Komisaris yang diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pasal 11 Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri ini maka Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia : 1. Nomor KEP-97/MEN/1978 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor pertanian subsektor peternakan 2. Nomor KEP-99/MEN/1978 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor Perindustrian sub sektor Industri Kimia 3. Nomor KEP-33/MEN/1980 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor pertanian subsektor perkebunan 4. Nomor KEP-03/MEN/1982 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor pekerjaan Umum

5. Nomor KEP-161/MEN/1982 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor perindustrian subsektor aneka industri 6. Nomor KEP-249/MEN/1982 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor kesehatan subsektor pelayanan kesehatan 7. Nomor KEP-88/MEN/1983 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor pertanian subsektor kehutanan unit pengusahaan hutan 8. Nomor KEP-27/MEN/1984 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor perindustrian subsektor logam dasar 9. Nomor KEP-682/MEN/1985 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor perdagangan 10.Nomor KEP-781/MEN/1985 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor pertanian subsektor perikanan 11.Nomor KEP-328/MEN/1986 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor pertambangan dan energi subsektor listrik dan energi baru 12. Nomor KEP-337/MEN/1986 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor Pariwisata, pos, dan telekomunikasi subsektor pariwisata 13. Nomor KEP110/MEN/19786 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor kesehatan subsektor pengawasan obat dan makanan 14. Nomor KEP-743/MEN/1986 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor keuangan subsektor moneter 15. Nomor KEP-110/MEN/1997 tentang Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang di Sektor pertambangan dan energi subsektor minyak dan gas bumi Dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 12 Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

FAHMI IDRIS

Anda mungkin juga menyukai