Anda di halaman 1dari 16

Oleh :

AGUSTINUS APPANG, SE
Kadisnakertrans Sulsel
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROPINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2018

1
KEADAAN ANGKATAN KERJA
DI SULAWESI SELATAN
PROV. SULSEL : 24 KABUPATEN DAN KOTA
(21 KAB. DAN 3 KOTA)

PENDUDUK : 8.432.163 JIWA

ANGKATAN KERJA : 3.881.003 JIWA

- BEKERJA : 3.694.712 JIWA

-PENGANGGUR : 186.291 JIWA

Agustus 2016 (sumber data BPS)


DASAR HUKUM
PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING
DI INDONESIA
1. UUD 1945
 Pasal 27 ayat (2), tiap-tiap Warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusian dan Pasal 28D ayat (2), Setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja
2. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
a. Pasal 42
 Setiap Pemberi Kerja yang mempekerjakan TKA wajib memiliki Izin tertulis dari
Menteri atau pejabat yang ditunjuk
b. Pasal 43
 Setiap Pemberi kerja yang menggunakan TKA wajib memiiki RPTKA dari Menteri
(dikecualikan instansi pemerintah, badan-badan internasional dan perwakilan
negara asing)
c. Pasal 44
 Pemberi kerja wajib menaati ketentuan mengenai jabatan dan standar kompetensi yang
berlaku
d. Pasal 47
 Pemberi kerja wajib membayar dana kompensasi (100 USD/orang/bulan
berdasarkan PP Nomor 65 Tahun 2012 merupakan PNBP)
PERATURAN PEMERINTAH
 PP 65 tahun 2012 tentang Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak;
 PP 97 tahun 2012 tentang Restribusi Pengendalian
Lalu Lintas dan Restribusi Perpanjangan IMTA
 PP 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;

4
4.Permenaker No. Per. 16 Tahun 2015 tentang
Tata Penggunaan Tenaga Kerja Asing
5.Perubahan atas Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No 16 Tahun 2015 tentang
Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing NO
35 Tahun 2015.

5
SETIAP PEMBERI KERJA YANG
MEMPEKERJAKAN TKA HARUS MEMILIKI
IZIN DARI MENTERI ATAU PEJABAT YANG
DITUNJUK
PEMBERI KERJA ORANG PERORANGAN
DILARANG MEMPEKERJAKAN TKA
TKA DIPEKERJAKAN DALAM HUBUNGAN
KERJA UNTUK JABATAN TERTENTU DAN
WAKTU TERTENTU

6
TKA DIPEKERJAKAN DALAM HUBUNGAN KERJA
UNTUK JABATAN TERTENTU DAN WAKTU
TERTENTU

7
PEMBERI KERJA TENAGA
KERJA ASING
1. PEMBERI KERJA YANG AKAN MEMPEKERJAKAN
TKA HARUS MEMILIKI RENCANA PENGGUNAAN
TENAGA KERJA ASING (RPTKA) SEBAGAI
DASAR UNTUK MEMPEROLEH IZIN
MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING (IMTA)

8
PEMBERI KERJA TENAGA KERJA ASING YANG
SELANJUTNYA DISEBUT PEMBERI KERJA TKA,
ADALAH BADAN HUKUM ATAU BADAN-BADAN
LAINNYA YANG MEMPEKERJAKAN TENAGA
KERJA ASING DENGAN MEMBAYAR UPAH ATAU
IMBALAN DALAM BENTUK LAIN

9
1. TENAGA KERJA ASING ADALAH WARGA NEGARA
ASING DENGAN MAKSUD BEKERJA DI
WILAYAH INDONESIA

10
PEMBERI KERJA TKA

1.Instansi Pemerintah,
2.Badan-badan Internasional,
3.Perwakilan Negara Asing
4. Organisasi Internasional
5.Kantor Perwakilan Dagang Asing, Kantor Perwakilan
Perusahaan Asing, Kantor Perwakilan Berita Asing

11
1. Perusahaan Swasta Asing, Badan Usaha Asing yang
terdaftar di instansi yang berwenang
2. Badan Hukum yang didirikan berdasarkan Hukum
Indonesia – PT atau Yayasan
3. Lembaga Sosial, Keagamaan, Pendidikan dan
Kebudayaan
4. Usaha Jasa Impresaria

12
PERUBAHAN
Peraturan Menteri no.16 tahun 2015
Permenaker no. 35 tahun 2015
penakertransPE
PWWWEWDEFPPRANo. 16 PPermenaker No. 35 Tahun
Tahun 2013
II. Kewajiban Membuat IMTA 2015
2. IMTA diwajibkan bagi Direktur dan II. Kewajiban Membuat IMTA
Komisaris yang tertera dalam akte 2. IMTA diwajibkan bagi Direktur dan
pendirian perusahaan baik yang Komisaris yang tertera dalam akte
Berdomisili di Indonesia maupun pendirian perusahaan yang
yang berdomisili di luar negeri. Berdomisili di Indonesia
3. Pemberi Kerja yang mempekerjakan 1 orang 3. Penyerapan 1 banding 10 dihapus
TKA harus dapat menyerap TKI sekurang- 4. Pemberi kerja TKA yang berbentuk
kurangnya 10 orang. PMDN dilarang mempekerjakan TKA
4. Pemberi kerja TKA yang berbentuk PMDN dengan Jabatan Komisaris.
dapat mempekerjakan TKA untuk Jabatan 5. Pembayaran DPKK tidak perlu
Komisaris. dikonversi ke rupiah dapat dibayar
5. Pembayaran DKPTKA harus dikonversi ke menggunakan US$
Rupiah.

13
PERPANJANGAN IMTA/ RPTKA
KEWENANGAN PROVINSI
Kepala Instansi yang bertanggung jawab dibidang
ketenagakerjaan provinsi untuk IMTA/RPTKA yang
tidak mengandung perubahan jabatan, jumlah
orang,lokasi kerjanya lebih dari dua kab/kota dalam
satu wilayah provinsi

14
PENGAJUAN PERPANJANGAN
RPTKA/IMTA
Laporan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan;
Copy keputusan RPTKA yang masih berlaku;
Copy IMTA yang masih berlaku; dan
Copy bukti pembayaran DPKK tahun
sebelumnya melalui bank yang ditunjuk.

15
PERATURAN DAERAH PROVINSU SULSEL NO.12
THN 2015

Besarnya tarif retribusi IMTA ditetapkan dalam

bentuk rupiah yang disesuaikan dengan kurs sebesar

USD 100 ( SERATUS Dolar Amrika) / orang / bulan

untuk setiap TKA dan dibayarkan dimuka.

16

Anda mungkin juga menyukai