PROVINSI JAWA X n i U R
BX7PATI PROBOLINGGO,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan i n i yang dimaksud dengan :
1. Daerah, adalah Kabupaten Probolinggo.
2. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
3. Bupati, adalah Bupati Probolinggo.
4. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo.
5. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD, adalah Perangkat Daerah d i
Lingkungan Pemerintah Daerah. ,
6. Pereulgkat Daeredi Tertentu yang selanjutnya disingkat Pt) Tertentu, adalah
Perangkat Daereih yang dinilai khusus dengan mempertimbangkan beban
kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi dan pertimbangan
obyektif lainnya. '
7. Tambahan Penghasilan Pegawai, adadah tambahan penghasilan yang diberikan
kepada pegawai dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kinerja
berdasarkan pada bobot pegawai, kinerja pegawai, kinerja PD serta nilai tetap.
8. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN, adalah Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat
oleh pejabat pembxna kcpcgaweuan dan diserahi tugas negara l a i n n y a dan
digaji berdasarksm peraturafi perundang-undangan.
9. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS, adalah Warga Negara
Indonesia yang memenuhi syaxat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur
Sipil Negara (ASN) secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan. •
-4-
10. Bobot Pegawai, adalah penetapan proporsi pegawai berdasarkan tingkat eselon
u n t u k jabatan struktural dan golongan/ruang u n t u k jabatan fungsional u m u m
serta fungsional tertentu sebagai bagian dari total pegawai Pemerintah Daerah,
dengan mempertimbangkan unsur-unsur klasifikasi jabatan kompleksitas
pelaksanaan kerja, dampak pelaksanaan tugas, resiko dan tan^ungjawab atas
pekerjaan. '
11. Kinerja Pegawai, adalah u n j u k kerja pegawai d i Lingkungan Pemerintah
i
Daerah yang penilaiannya dilaksanakan bulanan dengan betdasar pada
tingkat disiplin kerja. I
1^. Disiplin Kerja Pegawai, adalah kesanggupan Pegawai untuk mentaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalain peraturan
perundang-undsuigan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati
atau dilanggar dijatuhi h u k u m a n disiplin.
13. Tugas, adalah suatu kewajiban yang harus dikeijakan, pekerjaan yang
merupakan tanggungjawab, perintah u n t u k berbuat atau melakukan sesuatu
demi mencapai suatu tujuan. i
14. Nilai Tetap Tambahan Pengliasilan Pegawai, adalah nilai dasar sebagai
konstanta yang merupakan besaran nominal tambahan penghasilan maksimal
yang ditetapkan u n t u k bobot pegawai terendah.
15. Jabatan, adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi Pemerintah
Daerah. j
16. Capaian kinerja, adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya (tugas/tambahan/tugas dinas lain ya^g diberikan
atasan). I
17. Orientasi pelayemein, adalah sikap dan perilaku kerja pegawai dalam
memberikeui pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi
masyarakat, atasan, rekan sekeija, u n i t kerja terkait dan/atau PD lain.
18. Kerjasama, adalah kemauan dan kemampuan pegawai u n t u k bekerja sama
dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam u n i t kerjanya serta PD lain
dalam menyelesaikan suatu tugas dan tanggungjawab yang ditentukan,
sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
19. Kepemimpinan, adalah kemausin dan kemampuan pegawai t i n t u k memotifasi
dan mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang
tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi.
1
20. Tambahan Penghasilan Berdasar Bebati Kerja, adalah tambahan: penghasilan
yang diberikan kepada Pegawai yang dibebani pekerjaan u n t u k menyelesaikan
tugas-tugas yang dinilai melampaui beban kerja normal.
2 1 . Tambahan Penghasilan Berdasar Tempat Bertugas, adalah tambahan
penghasilein bagi pegawai yang melaksanakan tugas dan fung^i sehari-hari
berada pada tempat kerja yang mempunyai kesulitan dalam hal ^transportasi,
sarana kesehatan, pendidikan dan hiburan dan daerah terpencil. i
22. Tambahan Penghasilan Berdasar Kondisi Kerja, adalah tambahan penghasilan
bagi Pegawai yang meleiksanakan tugas dan fungsinya dihadapkan dengan
lingkungan kerja yang memiliki resiko bahaya baik fisik m a u p u n mental.
23. Pengelola Kepegawaian, adalah pejabat dan operator yang bertanggungjawab
atas operasionalisasi presensi pegawai dilingkup PD.
24. Mutasi, adalah pemindahan dan pengangkatan pegawai dalam pangkat dan
jabatan-jabatan tertentu, yang didasarkan atas prinsip profesionalisme sesuai
dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjsing pangkat yang telah ditetapkan
u n t u k jabatan i t u serta syarat-syarat lainnya. I
25. Tim Teknis, adalah t i m yang ditetapkan oleh Bupati yang terdiri dari u n s u r
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Badan Keuangan
Daerah, Badsm Kepegawaian Daerah serta Bagian Administrasi Pembangunan
Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo.
26. Jaminan Kesehatan Nasional yang selanjutnya disingkat J K N , adalah j a m i n a n
berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperol^h manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam mememohi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran
atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.
27. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat F K T P , adalah
fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang
bersifat non spesialistik u n t u k keperluan observasi, diagnosis, perawatan,
pengobatan, detn/atau pelayansin kesehatan lainnya .
28. Dana Kapitasi, adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka
kepada FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdgftar tanpa
memperhitungkan jenis dan j u m l a h pelayanan kesehatan yang diberikan.
BAB II
MAKSUD D A N TUJUAN
Pasal 2
(1) Tambahan Penghasilan Pegawai dimaksudkan untuk mengoptimalkan
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi.
(2) Pemberian Taihbahan Penghasilan Pegawai bertujuan u n t u k rneningkatkan
kinerja dan kesejahteraan pegawai.
BAB III
PENENTUAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PNS
Pasal 3
(1) Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai bagi PNS besarnyal ditentukan
dengan nlempertimbangkan Kinerja Pegawai dan Kinerja PD tenlpat pegawai
tersebut bertugas.
(2) Tambahan Penghasilan Pegawai bagi PNS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dihiturtg setiap bulan berdasarkan :
a. bobot pegawai;
b. kinerja pegawai;
c. Idnerja PD ;
d. nilai tetap.
Pasal 4
(1) Penetapan bobot pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasa 3 ayat (2)
huruf a dengan mempertimbangkan unsur-unsur klasifiksfsi jabatan,
kompleksitas pelaksanaan kerja, dampak pelaksanaan tugas,' resiko dan
tanggimgjawab.
(2) Unsur-Unsur klasifikasi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi:
a. kemampuan kepemimpinan;
b. pemikiran yang luas dan mendalam (komprehensif);
c. pemikiran yang kompleks;
d. kemampuan manajerial;
e. pengawasan (supervisi);
f. keahlian teknis;
g. keterampilan teknis;
h. pemikiran yang sederhana;
i. pekerjaan berulang-ulang (rutin) dan administratif;
j. kekuatan fisik.
-7-
Pasal 5
(1) PD tertentu diberikan bobot yang berbeda dengan mempertimbailgkan beban
kerja, tempat bertugas, kondisi kerja dan pertimbangan obyektif lainnya.
(2) PD tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi : i
a. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Badan
Keuangan Daerah, Bagian U m u m , Bagian Hukum, Bagian Layanan
Pengadaan dan Bagian Administrasi Pembangunan dinilai memiliki beban
kerja yang lebih;
b. dengan mempertimbangkan beban kerja dan rentang kendali ipelaksanaan
i
tugas pekerjaan atas PD Sadan Keuangan Daerah, maka bGbot pegawai
ditambah sebesar 1,5 (satu koma lima) p o i n t ;
C. Kecamatan Sukapura, Sumber, Tiris, Krucil, Gading, Kotaanj-ar, Kuripan,
Lumbang dan Pakuniran dinilai berdasarkan tempat dan kondisi kerja yang
lebih.
(3) Tambahan Bobot Pegawai pada PD tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I h u r u f B yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dengan peraturan ini.
Pasal 6
(1) ICriteria Kinerja Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasalj 3 ayat (2)
h u r u f b d i u k u r berdasar dari tingkat kedisiplinan pegawai. •
(2) Tingkat kedisiplinan pegawai sebagaimana dimaksud pada ayalt (1) d i u k u r
berdasarkan :
a. frekuensi ketidakhadiran;
b. ketidakhadiran tanpa b u k t i keterangan yang sah;
c. keterlambatan datang dan/atau pulang lebih cepat dari w a k t u yang
ditentukan;
d. ketidakhadiran apel pagi dan senam pagi pada hari Jum*at pada hari kerja;
e. tingkat h u k u m a n kedisiplinan pegawai.
(3) Kriteria tingkat kedisiplinan pegawai sebagaimana dimaksud pkda ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I I h u r u f A yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dengan peraturan i n i .
-8-
Pasal 7
(1) Kriteria kinerja PD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) h u r u f c
dihitung berdasarkan aspek-aspek sebagai b e r i k u t : |
a. aspek perencanaan; <
b. aspek pengawasan; j
c. aspek pengelolaan keuangan;
d. aspek pengelolaan sumberdaya manusia;
e. aspek pengendalian administrasi pembangunan.
(2) Aspek kinerja PD sebagaimsuia dimaksud pada ayat (1) dibagi ke dalam Sub
Aspek, Indikator Penilaian, Bobot, Tingkat Kesesuaian dan Nilai bobot PD
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III h u r u f A yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dengan peraturam ini.
Pasal 8
(1) Penilaian kinerja PD dilaksanakan oleh Tim Teknis yang ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
(2) Penilaian kinerja PD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setiap
bulan dengan data bulanan dan/ atau tahunan sebagai dasar penetapan
besarnya tambahan penghasilan dengan menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III h u r u f B, C, D, E dan F yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dengan peraturan i n i .
(3) Rekapitxdasi hasil penilaian kinerja PD diusiolkan oleh Tim Teknis i m t u k
ditetapkan dengein Keputusan Sekretaris Daerah atas nama Bupati.
(4) Hasil penilaian kinerja PD secara u m u m menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III h u r u f G yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dengan peraturan i n i .
Pasal 9
Nilai tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d ditetapkan
sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima p u l u h r i b u rupiah).
BAB IV
MEKANISME PENILAIAN i
i
Pasal 10 •'
(1) Pencntuan bobot pegawai dan nilai tetap disusun oleh Tim Teknis dan
disetujioi oleh Sekretaris Daerah dengan mempertimbangkan besar tunjangan
jabatan, tunjangan fungsional umum dan fungsional tertentu serta
ketersediaan anggaran. •
(2) Penentuan Kinerja Pegawai melsdui pengisian format rekapitulasi presensi
pegawai dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh masing-masing PD dan
dissdikan oleh Kepala PD masing-masing,
(3) Format rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan bagian
yang tidak terpisah dengan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat
Perintah Membayar (SPM) atas mata anggaran Tambahan Penghasilan
Pegawai.
(4) Penentuem Idnerja PD melalui pengisian format rekapitulasi aspek kinerja PD
yang pengesahannya sebagai b e r i k u t : ^
a. aspek pengawasan PD disahkan oleh Inspektur;
b. aspek perencanaan dan pelaporan PD disahkan oleh Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
c. aspek pengelolaan sumber daya manusia PD disahkan oleh Kepeda Badan
Kepegawaian Daerah;
d. aspek pengelolaan keuangan PD disahkan oleh Kepala Badan Keuangan
Daerah;
c. aspek pengendalian Administrasi Pembangunan PD disahkan oleh Kepala
Bagian Administrasi Pembangunan.
-10-
(5) Format rekapitulasi yang sudah disahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dikirim ke Badan Keuangan Daerah paling lama pada t a n ^ a l 7 (tujuh) b u l a n
berikutnya (kecuali hari libur), sebagai dasar menyusun rekapitulasi
Idneija Pt) yang pengesahannya oleh Sekretaris Daerah.
(6) Format rekapitulasi kinerja PD yang sudah disahkan oleh Sekretaris Daerah,
dikirifti ke masing-masing PD paling lama pada tanggal 17 (tujuh belas) bulan
berikutnya (kecuali hari libur) u n t u k dijadikan pedoman PD dalam menghitung
Tambahan Penghasilan Pegawai.
(7) Format rekapitulasi kinerja PD sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III h u r u f H yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dengan peraturan i n i .
(8) Format Penetapan Tambahsm Penghasilan Pegawai disahkan oleh Kepala PD
yang merupakan bagian tidalc terpisah dari Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM) yang dikirim ke Badan
Keuangan Daerah paling lama tanggal 20 (dua puluh) bulan berikutnya
(kecuali hari libur).
(9) Tainbahan Penghasilan Pegawai bagi PNS dibebankan pada Kode Rekening
Belanja Tidak Langsung Pos Tambahan Penghasilan Pegawai.
(10) Badan Keuangan Daerah melakukan verifikasi atas dokumen Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintali Membayar (SPM) beserta
kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (7) u n t u k diterbitkan
dokimien Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
BABV
PEROLEHAN
Pasal 11
(1) Pemberian Tambahein Penghasilan Pegawai diberikan setiap bulan pada
minggu ketiga dibulan berikutnya setelah dilakukan penilaian kinerja pegawai
dan kinerja PD, dikccualikan u n t u k pemberian Tambahan Penghasilan
Pegawai bulan ke 12 (dua belas) diberikan pada minggu ketiga bulan Januari
Tahun berikutnya.
(2) Perolehan Tambahan Penghasilan Pegawai dihitung dari perkalian antara
Bobot Pegawai, Prosentase Kinerja Pegawai dan Prosentase Kinerja PD serta
Nilai Tetap.
-11-
BAB VI
PENGHENTIAN TAMBAHAN PENGHASILAN
Pasal 12
Tambadian Penghasilan Pegawai dihentikan apabila :
a. menjalahi cuti diluar tanggungan negara;
b. menjalani cuti melahirkan;
c. menjalankan diklat lebih dari 6 (enam) bulan;
d. iftenjalani bebas tugas;
e. dibebaskan setnentara dari jabatan organik karena diangkat menjadi Kepala
Desa/Perangkat Desa;
f. menjalani h u k u m a n disiplin kepegawaian pada tingkat berat;
g. menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS karena penahanan oleh
Instansi yang berwenang.
BAB VII
PELAPORAN
Pasal 13
(1) PD wajib menyusun dan melaporkaA rekapitulasi presensi, rekapitulasi
catatan h u k u m a n kedisiplinan pegawai dan ketidakhadiran apel pagi dan
senam pagi pada hari Jum'at pada hari kerja dilingkup PD masing-masing
kepada Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah setiap bulan paling lambat
tanggal 4 (empat) bulan berikutnya (kecuali hari libur).
(2) Tim Teknis wajib melaksanakan evaluasi, menyusun dan menyampaikan
lap6ran pelaksanaan penilaian kinerja dan pemberian Tambahan Penghasilan
Pegawai setiap 3 (tiga) bulan dan laporan tahunan kepada Bupati yang
dikoordinasikan oleh Badan Keuangan Daerah.
BAB VIII
I ^ E N T U A N LAIN-LAIN
Pasal 14
(1) Tambahan Penghasilan Pegawai bagi Fungsional tertentu diatur sebagai
berikut :
a. bagi Pegawai Fungsional Tenaga Kependi4ikan yang tel^.h men4apatkan
Tunjangan Sertifikasi tidak be^hak mendapatkan tambahan penghasilan
pegawai;
-12-
(8) Mutasi dari luar Pemerintah Daerah dan pengangkatan Galon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) diberikan Tambahan Penghasilan mulai 1 (satu) bulan berikutnya.
(9) Tambahan Penghasilan bagi Pegawai Pemerintah Daerah yang diperbantukan
pada PD vertikal d i daerah ditetapkan sama dengan penilaian kinerja PD yang
sesuai bidang kewenangannya.
(10) Penerimaan Tambahan Penghasilan Pegawai dibulatkan ke bawah dalam
ribuan.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15
(1) Tambahan Penghasilan Tahap XIII (ketiga belas) u n t u k penilaian kinerja bulan
Desember Tahun 2016 diberikan paling lama pada m i n ^ u keempat bulan
Desember Tahun 2016 setelah dilakukan penilaian kinerja pegawai dan
Idnerja PD dengan pembebanan pada PD lama.
(2) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diperhitungkan
sampai dengan tanggal 9 Desember 2016.
(3) Pengajuan Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
setelsih direalisasikannya Tambahan Penghasilan Tahap XII (periode penilaian
bulan Nopember Tahun 2016).
(4) Dalam hal pagu anggaran pada masing-masing PD tidak mencukupi akan
direalisasikan melalui Badan Keuangan Daerah atau PD lain dengan kode
rekening berkenaan.
(5) Pembayaran Tambahan Penghasilan Tahap I (periode penilaian b u l a n
Januari Tahun 2017) diberikan pada minggu ketiga bulan Pebruari
Tahun 2017 setelah dilakukan penilaian kinerja pegawai dan kinerja PD
dengan perolehan masing-masing kinerja sebesar 100% (seratus persen).
BABX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Dengan berlakunya peraturan ini, maka Peraturan Bupati Probolinggo
Nomor 19 Tahun 2015 tentang Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil d i
Lingkimgan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagedmana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 49 Tahun 2016
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
-14-
Pasal 17
Peraturan i n i mulai berlsiku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Probolinggo
Pada tanggal IS^ Vesje\J[?afL
BUPATI PROBOLINGGO
Mi
V
1^
LAMPIRAN n A : P E R A T U R A N BOTATI PROBOLIHGGO
NOMOR : SA" T A - H O j i^Olt
TANGGAL : \5- V t i s , e v ^ \ f e K
4 Ketidakhadiran apel pagi setiap hari keija dan Senam pagi pada hari Jum'at yang dibuktikan dengan 2%
daftar presensi
5 Hukuman Disiplin Pegawai
a. Hukuman Ringan 20% dari bulan penerimaan 'IVi'
b. Hukuman Sedang 50% d a n bulan penerimaan T^t"
C. Hukuman Berat TPP tidak diberikan
etcrangan
1 Yang dimaksud dengan ketidakhadiran adalah tidak masuk kerja {kecuali karena tugas kedinasan), termasuk didalamnya, karena sakit, cud atau ijin, serta hal lainnya
yang menyebabkan seseorang tidak melakukan aktivitas kerja di lingkungan kerja (SKPD) n y a
2 Apabila ketidakhadiran seseorang tanpa keterangan yang sah, maka prosentase frekuensi ketidakhadirannya ditambah 5%
3 Terlambat atau pulang lebih ccpat dibuktikan dari rekapitulasi mesin absensi dan disahkan oleh pejabat S K P D yang becwenang di bidang kepegawaian
4 Dikecualikan dalam rangka menjalankan tugas.
5 Bagi PNS yang mendapatkan sanksi pelanggaran disiplin pegawai sesuai PP 53/2010 pengurangan hak TPP nya didasarkan pada bukti pelanggaran dimaksud, misalnya
Surat Tegoran, Berita A c a r a Pemeriksaan oleh pejabat berwenang
BUPATI PROBOUNGGO
B$, P. TANTRIANA S A R I , S E
lAMPIRAN l( B: PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO
NOMOR : 3^ T^cxO^ afilfc
TANGGAL: VC P ^ ^ w W c 9 ^ 1 ^
Probolinggo. 20....
Kepala PD
Kabupaten P r c ^ i i ^ o
Nama
Mp
BUPATI PROBOUNGGO
REKAPITULASI KETIDAK HADiRAN APEL PAGI DAN S E N A M PAGI PADA HARI JUM'AT PADA HARI KERJA BAGI PNS PEMKAB PROBOLINGGO
PD :
BUUN :
1 2 3 4 5 6 7 = (6*10096*2%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 dst
Nama
Nip.
BUPATI PROBOUNGGO
ketepatan dan keakuratan data administrasi SPJ tepat dan 4% 5-10 hari d r w k t 3% > 10 hari 1%
pendapatan dan atau belanja A% akurat yang ditetapkan ditetapkan
tertib admnistrasi kas PD (rekon butanan) tepat dan 4% 5-10 hari dr w k t 3% > 10 hari yg 196
4% akurat yang ditetapkan ditetapkan
BOBOT
NO ASPEK/KRITERIA INDIKATOR PENILAIAN TINGKAT KESESUAIAN DAN NILAI BOBOT
Kriteria Aspek
tertib administrasi persediaan SKPD (rekon bulanan) tepat dan 4% 5-10 hari d r w k t 396 > 10 hari yg 1%
496 akurat yang ditetapkan ditetapkan
ketepatan dan keakuratan laporan keuangan PD tepat dan 496 5-10 hari d r w k t 396 > 10 hari yg 196
496 ditetapkan
akurat yang ditetapkan
ketepatan dan keakuratan beiicas pengusulan tepat dan 596 5-10 hari d r w k t 396
596
kenaikan pangkat dan berkala akurat yang ditetapkan
penyamoaian laporan data kepegawaian tepat dan 596 5-10 hari d r w k t 396
596
akurat yang ditetapkan
rekapitulasi presensi pegawai tepat dan 596 5-10 hari d r w k t 396
596
akurat yang ditetapkan
rekapitulasi ketidak hadiran apel pagi dan senam pagi tepat dan 596 5-10 hari d r w k t 396
5%
pada hari Jum'at pada hari kerja akurat yang ditetapkan
5 Aspek Pengendalian Administrasi Pembangunan 1596
a. administrasi realisasi dan penyerapan anggaran % realisasi a n ^ a r a n Belanja Lang^ng disesuaikan >7596 - 10096 5096-<7596 k5096
dengan target 796 796 496 196
kelengkapan pembaruan (update) data bulanan SMEP tepat dan 5-10 hari d r w k t > 10 hari yg
596 akurat 596 yang ditetapkan 396 ditetapkan 196
kelengkapan pembaruan (update}dat3 SJRUP tepat dan 5-10 hari d r w k t > 10 hari yg
3% akurat 396 yang ditetapkan 2% ditetapkan 196
BUPATI PROBOUNGGO
TANSSM.
Probollngfo. _20....
Kepili Badin PerencanMn Pembancurtan Daerah
Kabupatan Protmlin||o
Nip.
BUPATt PROBOUNGGO
19
DINAS P E T E R K A K A N OAN KESEHATAN HEWAN
20 OINAS PERtKANAN
Zl DINAS P E R I N D U S T W A N O A N P E R D A G A N Q A N
DINAS P E M 8 E R D A Y A A N MASYARAKAT DAN
22
DESA
23 DINAS L I N G K U N G A N HIOUP
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
24
TERPADU S A T U ATAP ,
li DINAS PERPLI9TAKAAN OAN KEARSIPAN
DINAS PEMQEROAYAAN P E R E M P U A N OAN
IS
KELUARGA BERENCANA
OINAS K E P E N D U D U K A N DAN PENCATATAN
27
SIPIL . ,, . .
2t 3ATUAH POUSIPAMOMO PR^JA
29 R S U D WALUVO JATI K R A K S A A N
30 R S U O TONGAS
31 BAOIAN UMUM ,
12 BAOIAN ADMINISTRASI P E M B A N G U N A N
BAOIAN'AOMINISTRASIPEREKONOMIANOAN
33
SDA
34 BAGIAN HUKUM . ,
3S
BAGIAN ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN
RAKYAT
36 BAGIAN ADMINISTRASI PEMERII4TAHAN
37 BAGIAN O R G A N I S A S I
3S BAOIAN LAYANAN Pe»OAOAAN
39 BAGIAN HUMAS DAN PfWTOKOL
40 KECAMATAN D R I N G U ,
41 KECAMATAN KRAKSAAN
42 KECAMATAN G A D I N G
43 KECAMATAN LUMpANQ
44 KECAMATAN TIRIS
4S KECANtATANBESUK
46 KECAMATAN G E N D I N Q
47 KECAMATAN KREJENQAN
4t KECAMATAN PAJARAKAN
49 KECAMATAN S U M B E R
50 KECAMATAN KRUCI^
SI KECAMATAN TOMQAS
S! KECAMATAN T E G A L S I W A L A N •
S3 KECAMATAN WOMOMERTO
54 KECAMATAN L E C E S .
ss KECAMATAN SUKARURA
se KECAMATAN MARON
57 KECAMATAN BANYUANYAR
58 KECAMATAN KOTAANYAR
59 KECAMATAN SUMBERASIH
GO KECAMATAN KURIPAN
61 KECAMATAN BANTARAN
G2 KECAMATAN PAtTON
G3 KECAMATAN PAKUNIRAN
U KELURAHAN SEMAMPIR
65 KELURAIHAN KANDANG JATI KULON
66 KELURAHAN SIDOMUKTI
67 KELURAHAN PATOKAN
GS K E L U R A H A N KRAKSAAN WETAN
Probollncio, 20
Intpektur
Kabupaten Probollng|o
BUPATI ntOBOUNGfiO
Hj. P.TAMTRIANASARI, M
UUNP»ANMO; KRATUMN BUMTI PIKWOUN6GO
NOMM : S T TA-HUAi a^lfc
KKAPITWASI •OBOT KWOUA ASKK KWSaOtAAH KEUANGAN PD
BUPATI PftOBOUNGGO
tJUOL
Nip.
BUPATI PROBOUNGGO
LAMPIKANMG: POtATUItAN MJfATIPttOBOUNGOO
NOMOR : 9 X T4-HI/AJ Stj3V(.
ASmMNERJAPD
NO ASKK ASPCK ASPEK ASPEK ASPEK TOTAL BOIOT
HMMPO
PERCNCANAAn KNOAWASAN PENGELOtAW PENGELOLAAN PENGENDAUAN KINERIA PD
PD PO KEUANGAN PO SDM PD ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN PO
1, 2 3 4 3 6 7 ^(toOlll/dT)
• } , ^<reTARIAT OPRO
2.
?. B M M N PERENCANAAHPEMBANOUNAN DAERAH
4 BADAN KEPBlOAWAIAN DAERAH
? BADAN KEUANGAN OAERAH
6 9AQAN t(E8ATUAN BANOSA DAN pOLiTIK
7 9A0AN PENANOOULANGAN BENCANA OAERAH
NNAS PEKERJAANUHUM DAN PENATAAN RUANG
9 DINAS PERUMAHAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN .,
10 DINAS PENDIDIKAN
11 DINAS KESEHATAN
13 DINAS S ^ I A L
13 DINAS TENAGA KERJA
I f , DINAS PERHUBUNGAN
15 DtNAS KOMUNIKASI. INFORMATIKA. STATISTIK DAN
PERSANDIAN
16 DINAS PEMUOA OLAH RAGA. PARJWISATA DAN
I^BUDAYAAN _
I? PlNAS KOPERASI DAN USAHA MIKRQ
PINAB I ^ A H A N A N PANGAN DAN PERTANIAN
19 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
10 OINAS PERIKANAN
11 DINAS PERINDUSTRJAN DAN PERDAGANQAN
12 DINAS PEMBEROAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
23 DINAS LINGKUNGAN HIOUP
24 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU,
?s PINAS PERPUSTAKAAN OAN KEARSIPAN
U DINAS PEMBEROAYAAN PEREMPUAN DAN
KELUARQA BERENCANA
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
9ATUAH POLISI PAMONG PRAJA
29 RSgp.WALUYO JATI ItftAKSAAN
30 R8UP TONGAS
31 BA(?lANgMUM
31 BAOIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
33 BAOIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SDA
34 BAGIAN HUKUM
3S SAQ(AN ^ M I N I S T R A S I KESEJAHTERAW4 RAKYAT
36 BAOIAN ADMINISTRASI PCMERINTMUN
37 BAOfAN ORGANISASI
38 BAGIAN MYANAN PENGAOAAT^
3? @AQ!AH HUMAS DAN, PROTOKOL
KECAMATAN DRMOU
4f KECAMATAN KRAKSAAN
4^ KECAMATAN OADINO.
43 KECAMATAN LUMBANG
44 KECAMATAN TIRIS
45 KECAMATAN BESUK .
46 KECAMATAN GENDING
47 KECAMATAN. KREJENGAN
4a KECAMATAN PA;ARAKAN
49 KECAMATAN SUMBER
SO KECAMATAN K R U Q L
51 KECAMATAN TPNOAS
52 KECAMATAN TEGALSIWALAN
53 KECAMATAN WONOMERTO
54 KECAMATAN L E C E S .
55 KECAMATAN SUKAPURA
56 KECAMATAN MARON
57 KECAMATAN BANYUANYAR
58 KECAMATAN KOTAANYAR
59 KECAMATAN SUMBERASIH
60 KECAMATAN KURIPAN
61 KECAMATAN BANTARAN
61 I^CAMATAN PATTON
63 KECAMATAN PAKUNIRAN
64 K E ^ R A H A N SEMAMPIR
65 KELURAHAN KANDANG JATI KULON
66 KELURAHAN SIDOMUKTI
67 KBOJRAHAN PATOKAN
6B KB.URAHAN KRAKSAAN WETAN
Sekreorb Dainh
Kabupaten Probollngio
Nami
Nip.
BUPATI PROBOUNGGO
kalanikapan rekapltulail
kcttpatan dan
NO NAMAPD pambaruan keakuratan barkai penyampaian rakapRulatl ketidak twdlran TOTAL BOBOT KMCRIA
apel ptti dan PO
(updati) pcncusulan lapoirtn dita er«»r»[
bulMwndata kanalfcan pailfkat ktpacBwalan pcfiwri aenampail
pada hari JumV
SMPE6 dMlwIala
pada hari katfa
1 . 2 3 4 5 6 7 a-(tatBl3c/d7l
1 SEKIRETArUAT DPRO
Z INSPEKTORAT, , .
3 BAOAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
4 BADAN KBP^WAIAN DAERAH
S BAOAN KEUANOANDASRAN
6 BAQAN KESATUAN BANOBA DAN POUTIK
7 BAOAN PCNANOGULANGAN BENCANA DAERAH
8 OINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
9 DINAS PERUMAHAN KAWASAN PERMUKIM,\ DAN
PERTANAHAN
"To" OINAS PENDIDIKAN .
u OINAS KE8BMATAN
12 0INA8 SOSIAL
13 PINAS TENAGA KERJA>
14 DINAS PERtfUBUNGAN
15 DMAS KOMUNIKASI, IM=ORMATIKA. STATISTIK DAN
PERSANDIAN
16 DINAS PEMUD\N RAGA, PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAN
J7 OINAS KOPERASI USAHA MIKRO
IS DIfiAS KEJAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
19 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
20 DINAS PERIKANAN
21 DIN^ PERI^DUSTRIAN DAN PERDAQANGAN
12 •INAS PEMBEROAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
, P DINAS LINQKUNGAN HIDUP
34 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU ATAp
25 DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
26 DINAS PEMBEROAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARQA
BE^RENCANA
17 OINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
28 SATUAN POU8I PAMONG PRAJA
29 RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN
30 RSUDTQNGAS
31 BAGIAN UMUM
32 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
33 BAOIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SDA
34 BAGIAN HUKUM
35 BAGIAN ADMjNISTRASIKESEJAHTERAAN RAKYAT
36 BAGIAN ADMINISTRASI PEMEfUNTAHAN
37 BAOIAN. ORQANtBAS)
3B BAOIAN LAYANAN PENGADAAN
39 BAOIAN HMfi^JMN PROTOKOL
40 KECAMATAN DRIN0U
41 KECAMATAN KRAKSAAN
42 KECAMATAN GADING
43 KECAMATAN LUMBANG
44 KECAMATAN TIRIS
45 KECAM/yyAN BESUK
46 KECAMATAN PENDING
47 KECAMATAN KREJENGAN
48 KECAMATAN PAJARAKAN
49 KECAMATAN SUMBER
50 KECAMATAN KRUCIL
51 KECAMATAN T0N0A3
52 KECAMATAN TEGALSIWALAN
53 KECAMATAN VVONOMERTO
54 KECAMATAN LECES , .
55 KECAMATAN SUKAPURA
56 KECAMATAN MARON
S7 KECAMATAN BANYUANYAR
5S KECAMATAN KOTAANYAR
59 KECAMATAN SUMBERASIH
60 KECAMATAN KURIPAN
61 KECAMATAN BANTARAN
62 KECAMATAN PAITON
63 KECAMATAN PAKUNIRAN
64 KELURAHAN SEMAMPIR
65 KELURAHAN KANDANG JATI KULON
66 KELURAHAN SIDOMUKTI
67 KELURAHAN PATOKAN
6S KELURMMN KRAKSAAN WETAN
ProboHnuo, — ~
Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kibupiien Probolinggo
BUPATI PROBOUNGGO
1 2 3 4 5 e 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
IS
16
17
18
19
20 dst.... 1
ProboHnggo, „ 20....
Kepala SKPD
Kabupaten Probolinggo
Nama
MpL
OUPATI P 8 0 B 0 1 I N G G O