Anda di halaman 1dari 32

PERATURAN

PERUSAHAAN
PT. PELANGI TERBANG INDONESIA
TAHUN 2023-2025

Berdasarkan UU No.13 Tahun 2003


Tentang Ketenagakerjaan
PT.PELANGI TERBANG INDONESIA
Jl. Ir Sutami Blok H99 No. 19A Bira Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi-Selatan 90241
Telp Office 0411-4667750, Telp Gudang 0411-4833502
Email: pt.pelangiterbangindonesia@gmail.com

Makassar,

Hal: Permohonan Pengesahan PP

Kepada,
Bapak Kepala Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Provinsi SULSEL
Di Makassar

Dengan Hormat,
Sesuai dengan UU No.13 Tahnun 2003 tentang ketenagakerjaan, dengan ini kami menyampaikan
permohonan pengeesahan peraturan perusahaan (PP) sebanyak 3 (tiga) eksempler, sebagai
berikut

1. Nama Perusahaan : PT.Pelangi Terbang Indonesia


2. Alamat Perusahaan : Jl.Ir Sutami Blok H99 No.19 A Blok H99
3. Nomor Telpon : 0411-4833502
4. Jenis/Bidang Usaha : Distributor Perdagangan Makanan Minuman
5. Status Perusahaan : PT
6. Surat Keputusan Izin : 503/28142/SIUPPB-B/14/DPM/-PTSP/2018
Usaha Tanggal : 26 Oktober 2018
7. Nama Serikat Pekerja di Perusahaan : Tidak Ada
8. Nomor Kepesertaan BPJS/NPP : 190000000757273
9. Jumlah Pekerja : Laki-Laki: Wanita :
10. Konsep PP : Baru
11. Tanggal Berlakunya PP yang baru: 19 Maret 2020- 19 Maret 2022
12. Upah Pekerja Bulanan : Minimum Rp 3.200.000, - Maksimum Rp 20.000. 000,
13. Upah Pekerja Harian : Minumum Rp 2.700.000, - Maksimum RP3 .200.000,
14. Sistem Hubungan Kerja
a. Untuk Waktu Tertentu : - Orang
b. Untuk Waktu Tidak Tertentu : - Orang

Hormat kami,

Zhang Yunlei
Direktur Utama
PT.PELANGI TERBANG INDONESIA
Jl. Ir Sutami Blok H99 No. 19A Bira Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi-Selatan 90241
Telp Office 0411-4667750, Telp Gudang 0411-4833502
Email: pt.pelangiterbangindonesia@gmail.com

STRUKTUR PENGUPAHAN

NO JABATAN DASAR SEDANG TINGGI


1 Komisaris Rp 10,000,000 Rp 8,000,000 Rp 15,000,000
2 Manager Rp 10,000,000 Rp 8,000,000 Rp 15,000,000
3 HRD Rp 5,000,000 Rp 4,000,000 Rp 7,000,000
4 Accounting Rp 5,000,000 Rp 4,000,000 Rp 7,000,000
5 Admin Rp 3,200,000 Rp 2,700,000 Rp 3,200,000
6 Staff Gudang Rp 3,200,000 Rp 2,700,000 Rp 3,200,000
7 Sales Rp 3,200,000 Rp 2,700,000 Rp 3,200,000
8 Driver Rp 3,200,000 Rp 2,700,000 Rp 3,200,000

Makassar, 19 Maret 2020

Hormat kami,

Zhang Yunlei
Direktur Utama
PT.PELANGI TERBANG INDONESIA
Jl. Ir Sutami Blok H99 No. 19A Bira Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi-Selatan 90241
Telp Office 0411-4667750, Telp Gudang 0411-4833502
Email: pt.pelangiterbangindonesia@gmail.com

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Zhang Yunlei

Alamat : The Mutiara Recidence Blok A1/35

Jabatan : Direktur Utama

Dengan ini menyatakan bahwa sampai saat ini di perusahaan kami PT.Pelangi Terbang
Indonesia, tidak ada serikat pekerja/serikat buruh.

Makassar, 19 Maret 2020

Pimpinan Perusahaan

Zhang Yunlei
PERATURAN PERUSAHAAN
PT.PELANGI TERBANG INDONESIA 2023-2024
BAB 1
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
DEFINISI ISTILAH
Dalam peraturan perusahaan ini yang dimaksud dengan:
1. Peraturan perusahaan
Adalah keseluruhan isi peraturan perusahaan ini yaitu pendahuluan, pasal-pasal, ketentuan
peralihan dan ketentuan penutup serta surat keputusan direksi , edaran , lampiran , dan
bentuk peraturan tambahan lainnya yang merupakan penafsiran dan atau pelaksanaan
peraturan perusahan ini.

2. Perusahaan
Adalah perseroan komanditer yaitu PT Pelangi Terbang Indonesia.

3. Pengusaha
Adalah para persero aktif PT Pelangi Terbang Indonesia yang diwakili oleh direktur serta
pejabat-pejabat yang diberi kuasa olehnya (disebut juga manajemen ) , bertindak untuk dan
atas nama PT Pelangi Terbang Indonesia.

4. Pejabat perusahaan
Adalah karyawan yang didalam struktur organisasi perusahaan menjabat suatu jabatan yang
mempunyai kewajiban, tanggung jawab dan wewenang untuk memikirkan dan mengeluarkan
kebijakan perusahaan dalam usaha mencapai dan melancarkan kemajuan perusahaan. Pejabat
perusahaan adalah karyawan yang memimpin :
a. Divisi
b. Departemen dan
c. Bagian

5. Atasan karyawan
a. Atasan langsung adalah pejabat perusahaan atau karyawan yang karena jabatannya
mempunyai tugas memimpin, membina dan mengawasi secara langsung terhadap
karyawan dibawahnya.
b. Atasan tidak langsung adalah pimpinan atasan langsung.

6. Karyawan
Adalah setiap warga Negara Indonesia yang mempunyai suatu hubungan kerja dengan
perusahaan yang diatur dalam perjanjian kerja, dengan menerima tugas-tugas tertentu dan
untuk ini menerima penghasilan yang ditetapkan.
7. Hubungan kerja
Adalah hubungan antara pengusaha dengan karyawan berdasarkan perjanjian kerja,yang
mempunyai tiga unsur utama yaitu pekerjaan, perintah dan upah.

8. Perjanjian kerja
Adalah perjanjian antara pengusaha dan karyawan yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan
kewajiban kedua belah pihak yang dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis yaitu
perjanjian kerja waktu tertentu ( PKWT).

9. Karyawan tidak tetap / karyawan PKWT


Adalah karyawan laki-laki/perempuan yang bekerja pada perusahaan bedasarkan perjanjian
kerja waktu tertentu ( PKWT) untuk melakukan tugas-tugas tertentu untuk suatu jangka
waktu tertentu dengan menerima penghasilan yang telah ditetapkan menurut isi perjanjian
kerja .

10. Hari kerja


Adalah hari-hari kerja karyawan sesuai dengan jadwal waktu yang telah di tetapkan oleh
perusahaan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11. Jam kerja


Adalah jam-jam kerja karyawan untuk berada di tempat kerja dan melakukan pekerjaan pada
hari kerja yang di tetapkan oleh perusahaan.

12. Kerja lembur ( over time )


Adalah kerja yang dilakukan diluar jam kerja wajib atas perintah perusahaan yang
pelaksanaan dan perhitungannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13. Hari Libur Mingguan


Adalah hari istrirahat untuk tidak bekerja yaitu 1 ( satu ) hari setelah bekerja 6 ( enam ) hari
terus menerus, sesuai dengan jadwal kerja yang ditentukan perusahaan.

14. Hari libur resmi


Adalah hari-hari libur sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui
instansi terkait yaitu hari libur nasional.

15. Gaji atau upah


Adalah hak karyawan yang di terima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha kepada karyawan yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan, atau peraturan perundng-undangan, termasuk tunjangan dan atau bantuan bagi
karyawan dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

16. Tunjangan
a. Tunjangan tetap adalah suatu pemberian berupa uang yang di berikan bersamaan dengan
pemberian upah bulanan yang bersifat tetap dan melekat pada golongan jabatan tertentu.
Besarannya akan berbeda sesuai dengan level jabatan dan tidak terpengaruh atas tingkat
kehadiran, tingkat hasil produksi dan tingkat kompetensi.
b. Tunjangan tidak tetap adalah suatu pemberian berupa uang atau yang diberikan
bersamaan dengan pemberian upah bulanan yang bersifat tidak tetap dan melekat pada
seluruh golongan karyawan dengan besaran yang sama.Tunjangan ini sangat di pengaruhi
oleh tingkat kehadiran kerja karyawan.

17. Tunjangan hari raya keagamaan


Adalah suatu pemberian dari perusahaan berupa uang kepada karyawan yang dibayarkan
perusahan menjelang hari raya keagamaan.

18. Cuti tahunan dan istrirahat panjang


Cuti tahunan adalah hari istrirahat tidak bekerja bagi karyawan sekurang-kurangnya 12
(dua belas ) hari kerja ( termasuk Cuti bersama /cuti kolektif ) setelah karyawan yang
bersangkutan bekerja terus merus selama 12 ( dua belas ) bulan di perusahaan.

19. Lokasi kerja atau kantor


Adalah seluruh ruangan, halaman dan sekelilingnya yang berhubungan dengan tempat kerja
serta merupakan milik/sewa perusahaan.

20. Peraturan perundang-undangan


Adalah rangkaian ketentuan hukum yang berlaku di seluruh wilayah Negara kesatuan
republik Indonesia menurut tata urutan ( hierarki ) perundang-undangan dan mengikat
seluruh warga Negara republik Indonesia.

PASAL 2
LINGKUP PERATURAN PERUSAHAAN

1. Perusahaan dan karyawan bersama-sama menyetujui bahwa peraturan perusahaan ini berlaku
bagi kedua belah pihak.
2. Dalam hal terdapat hubungan kepentingan antara perusahaan dengan pihak lainnya, maka
ketentuan peraturan perusahaan ini berlaku sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah
pihak.
3. Peraturan perusahaan ini berlaku bagi kantor pusat dan kantor cabang pt.pelangi terbang
Indonesia di seluruh wilayah republik Indonesia.

PASAL 3
PENGAKUAN HAK PERUSAHAAN DAN KARYAWAN

1. Perushaan mempunyai hak untuk mengatur jalannya perusahaan guna mencapai tujuan
usahanya dan segala hal pengelolaan tenaga kerja, seperti penerimaan pekerja, penempatan,
mutasi, promosi, demosi, pindah tempat kerja, pemberhentian kerja dan lain-lain.
2. Perusahaan dan karyawan memiliki hak-hak lainnya yang diatur ataupun yang dilindungi
oleh undang-undang dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
PASAL 4
STATUS KARYAWAN

Bedasarkan sifat dan jangka waktu ikatan kerja, karyawan memiliki status karyawan sebagai
berikut :

 Karyawan tidak tetap


Adalah karyawan yang terikat hubungan kerja pada perusahaan secara terbatas untuk jangka
waktu tertentu atau pekerjaan tertentu dan bersifat tidak tetap . karyawan tidak tetap terikat
berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWT).

BAB II
HUBUNGAN KERJA

PASAL 5
PERSYARATAN CALON KARYAWAN

1. Persyaratan yang di perlukan calon karyawan di PT.Pelangi Terbang Indonesia di tetapkan


dan menjadi wewenang penuh perusahaan.
2. Yang menjadi persyaratan umum penerimaan karyawan adalah :
a. Warga Negara Indonesia dan warga Negara asing
b. Berusia minimum 18 tahun pada saat penerimaan ;
c. Bebadan dan berjiwa sehat ;
d. Memenuhi persyaratan jabatan yang telah ditentukan ;
e. Bersedia mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib perusahaan ;
f. Tidak terlibat dalam kegiatan /keanggotaan partai/organisasi terlarang ;
g. Berkelakuan baik ( tercatat dalam surat keterangan catatan kepolisian setempat ) ;
h. Tidak terikat hubungan kerja formil dengan pihak/subjek hukum lainnya.

PASAL 6
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

1. Perusahaan berhak memperkejakan karyawan untuk jangka waktu tertentu untuk suatu
pekerjaan tertentu yang bukan bersifat tetap, dengan syarat-syarat kerja dan ketentuan
lainnya yang dinyatakan secara khusus dalam perjanjian kerja waktu tertentu ( PKWT )
sesuai undang-undang no.13 tahun 2003 pasal 54 sampai 59 jo.kepmenaker
no.kep/100/men/VI/2004.
2. PKWT berlaku bagi karyawan tidak tetap, masa percobaan tidak dapat diberlakukan terhadap
karyawan PKWT;
3. Masa berlaku PKWT maksimal selama 3 (tiga )tahun;
4. Apabila masa yang diperjanjikan telah berakhir dapat dilakukan pembaharuan PKWT yang
harus diberitahukan lisan dan atau tertulis kepada karyawan 7 (tujuh) hari sebelum PKWT
berakhir;
5. Sebelum pembaharuan PKWT tersebut, harus diberlakukan masa jeda /reses selama 30 (tiga
puluh ) hari;
6. Masa berlaku pembaharuan PKWT maksimal selama 2 (dua ) tahun untuk 1 ( satu ) kali
pembaharuan saja.
7. PKWT tidak dapat ditarik kembali dan atau dirubah, kecuali atas persetujuan para pihak
( pasal 55 uu no.13 tahun 2003 ).

PASAL 7
KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PEJABAT PERUSAHAAN

1. Kewajiban karyawan antara lain, yaitu :


a. Karyawan harus setiap saat bekerja sama sebaik mungkin dengan pimpinan perusahaan
dan seluruh karyawan lainnya demi kelancaran pekerjaan ;
b. Karyawan harus taat kepada isi peraturan perusahaan dan peraturan lainnya yang dibuat
oleh perusahaan;
c. Karyawan harus taat kepada instruksi atasan dalam hal kerja,bersungguh-sungguh bekerja
demi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan ;
d. Karyawan harus selalu menyadari kewajibannya,meningkatkan pengetahuan yang
berhubungan dengan tugas pekerjaannya dan dapat mengajukan usul-usul yang
bermanfaat;
e. Karyawan harus menaati jam kerja dan berkonsentrasi penuh selama bekerja;
f. Karyawan harus menjaga dan meningkatkan ketertiban selama bekerja;
g. Karyawan di larang meninggalkan tempat kerja atau menghentikan pekerjaan selama jam
kerja tanpa ijin atasan langsung;
h. Karyawan selalu berusaha memperbaiki cara pelaksanaan kerja untuk meningkatkan
efesiensi;
i. Karyawan tidak boleh melakukan tindakan yang dapat merusak nama baik perusahaan
dan tindakan yang patut diduga dapat merugikan banyak pihak ;
j. Karyawan menjaga dan memelihara dengan cermat alat-alat perlengkapan kerja, stock
barang dan lain-lain milik perusahaan;
k. Karyawan di larang merusak, memiliki tanpa hak maupun menghilangkan barang milik
perusahaan;
l. Karyawan dilarang membocorkan rahasia perusahaan dalam bentuk apapun;
m. Karyawan harus menjaga perusahaan dari rongrongan dan ancaman pihak luar yang akan
merusak atau mengacaukan perusahaan

2. Kewajiban pejabat perusahaan PT.Pelangi Terbang Indonesia :


a. Pejabat harus selalu memberikan intruksi dan bimbingan yang tepat kepada bawahan
untuk meningkatkan efesiensi, pengetahuan serta kemampuan mereka dan pejabat selalu
menghormati personalitas bawahan-bawahannya;
b. Pejabat harus mengatur pelaksanaan pekerjaan dalam kelompok kerjanya dan
bertanggung jawab atas kelancaran aktivitas bawahannya;
c. Pejabat harus menghormati privasi karyawan serta melaksanakan dengan baik pekerjaan
yang menjadi tanggungjawabnya;
d. Pejabat wajib memberikan perhatian atas usul-usul bawahan yang mungkin bermanfat
bagi pekerjaan.
PASAL 9
MUTASI TEMPAT DAN BAGIAN KERJA

1. Untuk kepentingan perusahaan, karyawan dapat diperintahkan untuk pindah ( mutasi) tempat
atau bagian kerja tanpa mengurangi gaji/upah yang di terimanya.
2. Perintah mutasi tidak dapat ditolak karyawan kecuali terdapat alasan yang dapat di terima
perusahaan.
3. Perintah mutasi diberitahukan terlebih dahulu kepada karyawan yang bersangkutan baik lisan
maupun tertulis.

PASAL 10
BATAS USIA PENSIUN (BUP)

Batas usia karyawan tertinggi pada prinsipnya karyawan laki-laki dan karyawan wanita telah
mencapai usia 56 ( lima puluh enam ) tahun.

PASAL 11
PERJANJIAN KERJA KHUSUS

Walaupun seorang pekerja telah mencapai batas umur pensiun tetapi apabila perusahaan masih
membutuhkan tenaganya,dan ternyata ia masih mampu untuk melaksanakan pekerjaannya yang
dibebankan, maka dengan yang bersangkutan diadakan perjanjian kerja khusus.

PASAL 12
PENGHARGAAN (APPRECIATION)

1. Berdasarkan penilaian, perusahaan akan memberikan penghargaan kepada karyawan


menurut ketentuan tersebut di bawah ini :
a. Karyawan berbuat baik sehingga menaikkan reputasi dan nama baik perusahaan;
b. Karyawan menjadi teladan bagi karyawan lainnya,karena kerajinan dan kepatuhannya
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang di keluarkan oleh perusahaan
maupun pemerintah;
c. Karyawan berjasa mencegah/menghindarkan perusahaan dari bencana /kecelakaan;
d. Karyawan menemukan metedo tertentu sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja dan
kualitas /kuantitas hasil kerja.
e. Yang berhak menerima penghargaan tersebut diatas adalah karyawan yang memenuhi
ketentuan pada ayat 1 butir a sampai butir d selama 1 (satu) tahun dan pada saat
pemberian penghargaan masih bekerja di pt pelangi terbang Indonesia.waktu pemberian
penghargaan ditentukan perusahaan.
f. Jumlah, nilai dan macam penghargaan ditetapkan oleh Direksi.

2. Mengenai penghargaan ini akan diatur dalam surat keputusan direksi.


PASAL 13
DINAS LUAR KOTA

1. Dinas luar kota ( d/h disebut perjalanan dinas ) adalah tugas perusahaan terhadap karyawan
yang dilakukan di suatu lokasi /tempat yang bukan lokasi/tempat kerjanya sehari-hari,demi
tercapainya tujuan perusahaan dan harus dilaksanakan dengan memegang teguh
profesionalisme serta menerapkan asas efektifitas kerja dan efisiensi anggaran.
2. Tugas tersebut tidak dapat ditolak tanpa alasan yang tersebut, atasan langsung wajib
memeriksa dan memberikan evaluasi.
3. Selama melaksanakan tugas luar kota, karyawan mendapat tunjangan dinas kuat dan jelas.
4. Selesai melaksanakan dinas luar kota, karyawan harus melaporkan hasil pelaksanaanya
secara tertulis kepada pimpinan perusahaan melalui atasan langsung.

BAB III
HARI KERJA, JAM KERJA, HARI LIBUR DAN CUTI

PASAL 14
HARI KERJA

1. Hari kerja perusahaan ( wajib ) adalah 6 ( enam ) hari dalam 1( satu ) minggu yaitu mulai
hari senin sampai dengan hari sabtu, kecuali terdapat hari libur resmi/nasional.
2. Pengaturan lebih lanjut mengenai hari kerja ini dilaksanakan sesuai ketentuan perusahaan.

PASAL 15
JAM KERJA DAN JAM ISTRIRAHAT

1. Jam kerja normal (wajib ) dalam 1 ( satu ) hari adalah 7 ( tujuh ) jam, 40 ( empat puluh ) jam
dalam 1 ( satu ) minggu.jam kerja wajib setiap harinya ditentukan sebagai berikut :
( khusus office )
a. Senin sampai sabtu masuk kerja : jam 07.30
b. Senin sampai sabtu istrirahat : jam 12.00 – 13.00
c. Senin sampai sabtu pulang kerja : jam ??
2. Perubahan jam kerja di tetapkan oleh perusahaan disesuaikan dengan situasi dan kondisi
pekerjaan, serta diberitahukan setiap kali terjadi perubahan,misalnya ketika bulan suci
ramadhan.

PASAL 16
KERJA LEMBUR

1. Bedasarkan kebutuhan perusahaan, pekerjaan dapat dilakukan di luar jam kerja normal dalam
bentuk : melakukan penjualan di hari minggu .hal ini di sebut sebagai kerja lembur.
2. Kerja lembur dilaksanakan dengan ijin lisan oleh pimpinan.
PASAL 17
KERJA HARI LIBUR RESMI

1. Dalam keadaan terpaksa sehubungan dengan kondisi pekerjaan, karyawan dapat ditugaskan
untuk bekerja pada hari libur resmi, setelah diberitahukan telebih dahulu baik secara lisan
maupun tertulis;
2. Jam kerja serta cara kerja pada hari libur resmi disesuaikan dengan keperluan perusahaan;
3. Jam kerja tersebut dihitung kerja lembur, perhitungannya berdasarkan kepmenaker no.
102/men/VI/2004;

PASAL 18
HARI LIBUR MINGGUAN

Hari libur mingguan adalah 1(satu) hari untuk 6 ( enam ) hari kerja dalam 1 ( satu ) minggu.

PASAL 19
HARI LIBUR RESMI

1. Hari libur yang ditentukan pemerintah ( SKB menteri agama, menteri tenaga kerja dan
transmigrasi,dan menteri pendayagunaan aparatur negara ) :
a.Tahun Baru Masehi : Libur 1 Hari
b. Imlek Tahun Cina : Libur 1 Hari
c. Idul Adha : Libur 1 Hari
d. Tahun Baru Hijriah (1 Muharram ) : Libur 1 Hari
e. Wafat Isa Al Masih : Libur 1 Hari
f. Hari Raya Nyepi : Libur 1 Hari
g. Kenaikan Isa Al Masih : Libur 1 Hari
h. Maulid Nabi Muhammad SAW : Libur 1 Hari
i. Hari Raya Waisak : Libur 1 Hari
j. Proklamasi Kemerdekaan RI : Libur 1 Hari
k.Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW : Libur 1 Hari
l. Idul Fitri (Belum Di Tambah Cuti Bersama) : Libur 2 Hari
m. Natal Hari Pertama : Libur 1 Hari
n. Hari Buruh Sedunia : Libur 1 Hari

2. Apabila pemerintah menetapkan hari libur yang baru, untuk pelaksanaannya akan di tentukan
berdasarkan kepetingan perusahaan dan akan di sesuaikan dengan ketetapan pemerintah
yang baru;

PASAL 20
CUTI TAHUNAN

1. Karyawan yang telah bekerja 12 ( dua belas ) bulan berturut-turut tanpa terputus berhak
mendapat cuti tahunan 12 ( dua belas ) hari sesuai dengan undang-undang nomor 13 tahun
2003 pasal 79 huruf c dan pp 21 tahun 1954 pasal 6 ayat 3, dengan tetap mendapat upah
penuh.
2. Hari cuti bersama idul fitri yang telah di tentukan oleh pemerintah, merupakan bagian dari
cuti tahunan.
3. Karyawan yang belum mencapai masa kerja 12 ( dua belas ) bulan, belum berhak mendapat
cuti tahunan tetapi apabila perusahaan menghendaki adanya cuti bersama pada waktu hari
raya keagamaan.
4. Permohonan pengambilan cuti minimal 1 ( satu ) hari sebelumnya harus sudah di ajukan dan
mendapat persetujuan dari pimpinan divisi, departemen atau bagian terkait.

PASAL 22
ISTRIRAHAT MELAHIRKAN

1. Pelaksanaan pengambilan istrirahat melahirkan diatur sebagai berikut :


Istrirahat melahirkan
Cuti bersalin diberikan 1,5 ( satu setengah ) bulan sebelum melahirkan dan 1,5 ( satu
setengah ) bulan setelah melahirkan sesuai dengan surat keterangan medis dari dokter
kandungan atau bidan yang bekerjasama dengan perusahaan atau BPJS kesehatan, total 3
( tiga ) bulan.
2. Untuk istrirahat melahirkan dapat diperpanjang , apabila menurut surat keterangan
medis,karyawati yang bersangkutan masih memerlukan istrirahat

PASAL 23
DISPENSASI

Karyawan berhak mendapat ijin tidak masuk kerja dengan tetap mendapat upah dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Karyawan sakit dengan melampirkan surat keterangan dokter dan hanya diperbolehkan 1(
satu) hari ,jika melebihi dari 1 ( satu ) hari akan di potong gaji pokoknya.
b. Karyawan menikah di berikan ijin selama 3 hari dan tidak boleh ditambah dengan
pengambilan cuti tahunan.
c. Kelahiran istri sah karyawan diberikan ijin selama 2 hari
d. Kabar berduka untuk karyawan yang keluarga intinya meninggal di berikan ijin 2 hari.
BAB IV
GAJI

PASAL 24
KOMPONEN GAJI

1. Gaji yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan terdiri dari :


a. Gaji pokok adalah gaji dasar yang ditetapkan untuk melasanakan pekerjaan atau jabatan
tertentu pada golongan tertentu.
b. Tujangan adalah bantuan yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang diberikan
bersamaan dengan pemberian gaji pokok, yaitu tunjangan untuk jabatan tertentu.
c. Upah lembur, adalah upah yang diberikan jika karyawan melakukan tugas kerja lembur
( over time ).
2. Pembayaran gaji:
a. Gaji Karyawan diperhitungkan dari tanggal 1 sampai akhir bulan, dan akan dibayarkan
pada tanggal 5 di bulan berikutnya. Apabila tanggal 5 jatuh pada tanggal merah atau hari
libur maka gaji akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya
b. Seluruh gaji dan tunjangan-tunjangan di berikan dalam bentuk gross dan akan dipotong
pajak penghasilan ( PPH 21 )dan jamsostek sesuai peraturan perundang-undangan.
c. Gaji tdk akan dibayar bila karyawan tidak melaksanakan pekerjaan ( NO WORK NO
PAY ) kecuali karyawan mengalami peristiwa-peristiwa yang bisa diterima perusahaan

PASAL 26
UPAH LEMBUR
Upah lembur akan di bagi kepada karyawan yang melakukan lembur di hari libur dengan
perhitungan upah per hari yaitu senilai RP. 115.000,-

PASAL 29
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN

1. Perusahaan memberikan tunjangan hari raya keagamaan dengan ketentuan sebagai berikut :
( permenaker no.6 tahun 2016 )
a. Karyawan tidak tetap ( PKWT ) dengan masa kerja dibawah 12( dua belas ) bulan atau 1
( satu ) diberikan THR dengan perhitungan proporsional : masa kerja /12*gaji
perbulannya. Hal ini diberikan hanya kepada karyawan yang telah bekerja selama 1
(satu ) bulan secara terus menerus atau lebih.
b. THR diberikan perusahaan selambat-lambatnya 7 ( tujuh ) hari sebelum hari raya.
PASAL 30
DEMOSI

1. Penurunan golongan dan jabatan atau demosi kepada karyawan yang tidak memiliki
kemampuan, prestasi kerja yang buruk ( bad perform ) dan pejabat yang kepemimpinannya
rendah ( low leadership ) dan sudah tidak memenuhi syarat untuk tetap memangku golongan
dan jabatannya.
2. Bagi karyawan atau pejabat yang terkena demosi akan menerima penyesuain upah,tunjungan
dan fasilitas kerja sesuai dengan jabatan demosinya.

BAB V
JAMINAN SOSIAL, JAMINAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

PASAL 31
BPJS KETENAGAKERJAAN

1. Karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, biaya dan ganti rugi akibat kecelakaan kerja
ditanggung BPJS ketenagakerjaan ( selanjutnya di sebut BPJS naker )berdasarkan undang-
undang no.24 tahun 2011 tentang badan penyelenggara jaminan sosial.
2. Perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program BPJS Naker yaitu jaminan
kecelakaan kerja dan jaminan kematian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua.
3. Premi jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian ditanggung sepenuhnya oleh
perusahaan,sementara premi jaminan hari tua sebesar 2% di tanggung oleh karyawan dan
sebesar 4,24% di tanggung oleh perusahaan.
4. Premi jaminan pensiun sebesar 1% ditanggung oleh karyawan dan sebesar 2% ditanggung
oleh perusahaan. Pembayaran premi berhenti setelah mencapai batas usia pensiun
sebagaimana diatur dalam pasal 10 peraturan perusahaan ini.

PASAL 32
BPJS KESEHATAN

1. Bahwa untuk pemeliharan kesehatan karyawan pt.pelangi terbang Indonesia berkejasama


dengan BPJS kesehatan ( selanjutnya di sebut BPJS sehat ).
2. Premi jaminan kesehatan sebesar 1% di tanggung karyawan dan sebesar 4% di tanggung oleh
perusahaan.
BAB VI
PERLINDUNGAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

PASAL 33
PERLINDUNGAN KERJA DAN K3
1. Untuk mencengah terjadinya kecelakaan,karyawan diwajibkan mentaati seluruh standar
kerja, peraturan- peraturan dan ketentuan –ketentuan kerja yang ditetapkan perusahaan.
2. Perusahaan akan menyediakan fasilitas-fasilitas tertentu guna terciptanya perlindungan kerja,
keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan uu no.1 tahun 1970.
3. Larangan masuk tanpa ijin:
a. Karyawan dilarang masuk atau melalui daerah bagian lain selain dari tempat kerjanya,
kecuali atas ijin pimpinan terkait,
b. Kecuali karyawan on duty,karyawan lainnya dilarang masuk ke daerah berbahaya seperti
daerah listik tegangan tinggi, tempat menyimpan bahan/barang berbahaya,stock barang
dan daerah lainnya kecuali atas ijin pimpinan terkait.
4. Keamanan mesin dan alat-alat lainnya :
a. Karyawan tidak diperkenakan menyentuh, menjalakan dan menghentikan alat-alat kerja
di luar tugasnya sendiri,
b. Alat-alat kerja sebelum dijalankan harus di periksa terlebih dahulu dengan teliti dan
setelah dipastikan bahwa tidak ada kerusakan atau gejala-gejala yang menimbulkan
bahaya,barulah alat-alat kerja tersebut dijalankan,
c. Apabila terjadi keabnormalan yang gawat pada peralatan kerja sehingga patut di duga
akan membahayakan dirinya sendiri dan orang lain, segera melaporkan kepada atasan
yang berwewenang untuk mengambil langkah-langkah penanggulangannya.
5. Keselamatan kerja :
a. Dalam melaksanakan pekerjaannya di wajibkan memakai alat pelindung diri yang telah
ditentukan,
b. Alat pelindung diri harus selalu dijaga dan dirawat, apabila sudah tidak memadai, maka
karyawan segera mengusulkan kepada atasan yang berwenang untuk diadakan
penggantian seperlunya,
c. Alat pelindung diri harus disimpan ditempat yang telah ditentukan dan tidak dibolehkan
memindahkannya tanpa seijin atasan yang berwenang,
d. Karyawan diharuskan mentaati petunjuk-petunjuk,standar-standar keselamatan kerja dan
peraturan-peraturan yang berkenaan dengan keselamatan kerja,
e. Tempat kerja harus selalu dijaga kebersihannya serta tidak diperkenankan meletakan
barang-barang tidak pada tempatnya.
6. Perbaikan peralatan kerja :
Karyawan tidak dibolehkan melakukan perbaikan peralatan kerja tanpa ijin dan harus
sepengetahuan atasan yang berwenang.
7. Pemakaian api
Karyawan tidak dibolehkan merokok atau menggunakan api, selain di smoking area.
PASAL 35
KETIKA TERJADI PENYAKIT MENULAR

1. Sakit atau badan lemah dan selalu memerlukan penjagaan yang tertentu bagi
keselamatannya;
2. Hamil atau dalam keadaan lemah karena pendarahan atau keguguran dan lain-lain,
3. Dianggap perlu berdasarkan hasil diagnosa dokter yang menanganinya.

PASAL 36
LARANGAN KERJA
Karyawan yang berada pada salahsatu kondisi dibawah ini tidak di ijinkan masuk kerja yaitu :
a. Menderita penyakit recurrent fever, campak dan lain-lain penyakit menular,
b. Menderita penyakit kudis atau penyakit kulit menular lainnya,radang otak akut,trachoma,dan
lain-lain penyakit mata yang mempunyai patogen menular.
c. Menderita manic deppresive insanity,idiot,dan penyakit syaraf lainnya sehingga dianggap
tidak mampu bekerja,
d. Menderita radang paru-paru, TBC, penyakit menular seksual, dan penyakit lainnya yang
memburuk bila melakukan pekerjaan,
e. Menderita penyakit tertentu yang mengakibatkan di larang bekerja sesuai aturan pemerintah,
f. Karyawan yang secara medis dinyatakan tidak sesuai untuk melakukan pekerjaan
( medically unfit ).
g. Apabila karyawan yang dilarang bekerja berdasarkan alasan-alasan yang di atas hendak
kembali bekerja harus diadakan pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter yang ditunjuk
perusahaan dan bedasarkan keputusan Dokter tersebut.

PASAL 37
KEADAAN DARURAT

Apabila terjadi suatu keadaan yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran/kecelakaan atau hal-
hal lainnya ( termasuk musibah ) yang semacam itu karyawan harus berusaha mengamankannya
dan segera melapor kepada atasannya.

PASAL 38
PERLENGKAPAN KERJA
1. Pada waktu kerja /jam kerja karyawan harus mengenakan perlengkapan kerja yang diberikan
perusahaan.
2. Alat-alat perlengkapan kerja yang dibutuhkan oleh karyawan disediakan oleh perusahaan.
3. Karyawan dilarang memberikan perlengkapan kerja dan atau peralatan kerja lainnya kepada
orang lain.
4. Karyawan wajib memelihara dan menjaga kerapihan perlengkapan dan peralatan kerja yang
dipinjamkan oleh perusahaan. Jika seluruh perlengkapan dan peralatan tersebut yang menjadi
tanggungjawabnya tidak dikembalikan atau hilang,perusahaan akan menuntut ganti kerugian
yang besar dan macamnya akan dipertimbangkan sesuai dengan nilai guna perlengkapan dan
peralatan kerja yang bersangkutan.
BAB VIII
TATA TERTIB/DISPLIN KERJA DAN SANKSI TERHADAP PELANGGARANNYA

PASAL 39
TATA TERTIB KERJA/KEDISIPLINAN

1. Kehadiran kerja
a. Setiap karyawan harus hadir pada setiap hari kerja sesuai dengan jamnya;
b. Setiap karyawan wajib mencatatkan kehadirannya baik pada absensi manual atau
Aplikasi system,baik pada waktu masuk kerja, waktu mulai istrirahat,waktu selesai
istrirahat, dan juga waktu kerja lembur ( over time ) jika hendak meninggalkan
lingkungan kerja harus sepengetahuan dan seijin atasan langsung.
c. Setiap karyawan yang terlambat hadir akan diberikan surat peringatan 1 dan
seterusnya,apabila surat peringatan telah mencapai 3 surat maka langsung diberhenti
tugaskan.
d. Jam kerja yang ditetapkan oleh Perusahaan adalah 07.30 waktu setempat sampai selesai.
e. Apabila Karyawan datang terlambat atau melewati jam masuk kerja yang telah di
tentukan Perusahaan maka akan di kenakan sanksi keterlambatan:
i. Terlambat 1-15 Menit : Rp. 10.000
ii. Terlambat 16-30 Menit : Rp. 30.000
iii. Terlambat >30 Menit : Rp. 50.000

2. Tidak hadir kerja


a. Setiap karyawan yang tidak dapat hadir bekerja diwajibkan sesegera mungkin
memberitahukan tentang hal tersebut kepada pimpinan perusahaan atau atasan langsung
melalui secara lisan dan tertulis dan menyampaikannya disertai alasan yang sah mengenai
ketidakhadiran tersebut.
b. Berhalangan hadir karena sakit harus dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari
dokter.
c. Adapun besar potongan dan ketentuan tidak hadir kerja kami jabarkan sebagai berikut :
i. Izin yg tidak terencana
Alasan
No Keterangan SOP dan Denda
Mendadak
1. SAKIT  Mengumpulkan surat 1. Tidak
keterangan sakit/surat dari dipotong/kompensasi
dokter, rumah sakit, hanya 1 hari, dan hari
puskesmas, atau klinik paling berikutnya akan
lambat 2 hari setelah tidak dipotong Upah Perhari
masuk (meskipun di surat
sakit lebih dari 1 hari)

 Tidak mengumpulkan surat 2. Potongan Upah Perhari


keterangan sakit/surat dari + Rp. 50.000
dokter, rumah sakit,
puskesmas, atau klinik
2. BERDUKA 1. Melaporkan ke Manager 1. Izin berduka akan
DILUAR dikenakan potongan
KELUARGA INTI 2. Mendapat persetujuan dari Upah Perhari
Manager dan Head Office
+ Bukti Foto 2.

3. Mengumpulkan Form Izin


setelah Izin selesai
3. IZIN PADA JAM 1. Ada urusan urgent yang 3. Izin setengah hari akan
KERJA mendadak. dikenakan potongan
Setengah Upah
2. Melaporkan ke Manager Perhari

3. Mendapat persetujuan dari


Manager dan Head Office
+ Bukti Foto

4. Mengisi dan
mengumpulkan form izin
ke HRD

5. Izin setengah hari :


Izin pagi – jam masuk
kerja di jam 13:00
Izin siang – keluar kantor
di jam 14:00
ii. Izin Terencana
Keterangan Izin Ketentuan Izin Potongan
Izin yang diterima oleh Izin Terencana akan Izin Terencana akan
perusahaan adalah : diterima apabila : dikenakan potongan
1. Menikah 1. Mendapat persetujuan Upah Perhari
2. Acara Keluarga dari Manager Area
(Aqiqah, Khitanan, dll) 2. Mendapat persetujuan
3. Urusan Pribadi dari Manager Head
Office
3. Menginformasikan ke
HRD
4. Izin Terencana harus
diajukan selambat-
lambatnya 1 minggu
sebelum hari H

iii. Alpa
Ketentuan Alpa Potongan
Karyawan yang dianggap alpa apabila: Alpa akan dikenakan potongan
1. Izin tidak mendapat persetujuan Upah Perhari + Rp.100.000
2. Tidak mengajukan izin kepada Manager,
Manager Head Office, maupun ke HRD
3. Alpa selama 2- 5 hari secara berturut-
turut dalam 1 bulan akan mendapatkan
SP dan Surat Panggilan

3. Selama jam kerja


a. Setiap karyawan tidak dibenarkan meninggalkan tempat kerjanya kecuali jika hal itu
perlu dilakukan sehubungan dengan pekerjaannya;
b. Memakai seragam kerja dan id card yang di sediakan perusahaan;
c. Berpenampilan sesuai ketentuan perusahaan dan norma kesopanan dan kesusilaan;
d. Untuk keperluan pribadi seperti sembahyang, keperluan keluarga dan lain-lain karyawan
wajib memberitahukan kepada atasan masing-masing;
e. Setiap karyawan harus selalu membaca pengumuman yang terpampang ditempat yang
telah disediakan, setiap pertanyaan harus diajukan kepada atasan langsungnya;
f. Karyawan di larang melakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Menghilangkan atau merusak ID Card, karena jika hilang atau merusakkannya akan
diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
b) Membawa peralatan atau bahan-bahan yang dapat membahayakan bagi dirinya
maupun orang lain diantaranya :
 Senjata tajam atau senjata api;
 Bahan peledak
 Narkoba, psikotropika,dan zat adiktif lainnya.
c) Bekerja dalam keadaan mabuk
d) Membawa keluarga atau teman yang bukan karyawan masuk kedalam lokasi kerja,
kecuali seijin atasan.
e) Bermain kartu apapun,baik menggunakan taruhan uang atau barang atau tidak dengan
taruhan apapun sepanjang hal itu dapat dikategorikan sebagai judi;
f) Memukul atau berkelahi dengan karyawan lain didalam lokasi kerja;
g) Tidur, mandi dan menyia-nyiakan waktu kerja sambil berbincang dengan rekan
kerjanya yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan atau menjalankan program
permainan (game ) pada komputer,sehingga mengganggu pekerjaan dan mengurangi
efesiensi;
h) Menolak perintah yang wajar dari atasan tanpa alasan yang kuat untuk diterima;
i) Menunjukkan sikap yang tidak bersahabat terhadap atasan,teman sekerja, atau orang
lain yang menjadi tamu perusahaan;
j) Tidur di dalam ruangan kantor/outlet/pabrik serta duduk-duduk atau tidur didalam
kendaraan kantor yang sedang diparkir;
k) Masuk disembarang tempat kedalam lokasi kerja;
l) Membuang sampah bukan pada tempat yang telah disediakan;
m) Melakukan tindakan asusila/amoral didalam lokasi kerja;
n) Mempengaruhi dan menghasut karyawan lain untuk tidak masuk kerja dan atau
bekerja lamban ( slow down ) secara tertulis maupun lisan;
o) Mengambil barang milik perusahaan untuk keperluan pribadi dan atau
mempergunakan alat-alat atau barang miliki perusahaan untuk membuat sesuatu bagi
keperluan pribadi kecuali atas ijin perusahaan;
p) Mencoret-coret tembok atau tempat-tempat lain dilokasi kerja;
q) Menggunakan waktu istrirahat melebihi waktu yang telah ditentukan;
r) Melakukan transaksi jual-beli semata-mata untuk kepentingan pribadi;
s) Merokok di dalam ruangan yang ber-AC ( mesin air conditioning dalam keadaan
hidup ) dan didalam satu ruangan dimana terdapat karyawan wanita atau karyawan
wanita yang sedang mengandung;
g. Karyawan harus mentaati petunjuk/instruksi atau ketentuan-ketentuan perusahaan
mengenai “ keselamatan kerja “berikut tatacara pelaksanaan dan cara pemakaian
peralatan,sehingga tidak mengakibatkan kecelakaan kerja dan tidak menimbulkan
kerugian bagi dirinya sendiri dan perusahaan.
h. Setiap karyawan harus melasanakan pekerjaan sesuai dengan standar kerja dan standar
keselamatan kerja serta harus taat terhadap kewajiban karyawan yang telah ditetapkan.

4. Khusus bagi sopir perusahaan ( driver ) dan karyawan yang mengemudikan kendaraan
perusahaan :
a. Disiplin dalam berkendara,mengutamakan keselamatan,serta dilarang melanggar
peraturan lalu lintas;
b. Dilarang membawa penumpang yang bukan karyawan maupun membawa barang bukan
milik perusahaan kecuali dengan ijin pimpinan perusahaan;
c. Dilarang mengambil bahan bakar, oli dan lain-lain yang ada dalam kendaraan milik
perusahaan untuk kepentingan pribadi;
d. Menjaga kebersihan dan kerapihan serta merawat serta mengamankan kendaraan;
e. Dilarang tidur di dalam kendaraan milik perusahaan;

5. Khusus bagi Staff Gudang


a. Karyawan (Staff Gudang) wajib melakukan pengecekan suhu cold storage setiap
hari sebanyak 3x sehari yaitu :

i. Foto Pertama pagi hari pukul 07.00 (pagi) waktu setempat

ii. Foto kedua siang hari pukul 13.00 (siang) waktu setempat

iii. Foto ketiga sebelum pulang kantor

iv. Setiap hari libur dan tanggal merah juga wajib mengirimkan foto 3x sehari

v. Foto suhu cold storage yang dikirim ke grup

vi. Jika Karyawan tidak mengirimkan salah satu foto atau tidak melakukan
pengecekan dalam 1 bulan sebanyak 3 kali akan diberikan SP dan denda
sebanyak Rp. 500.000
b. Karyawan (Staff Gudang) wajib menjaga kebersihan freezer, baik di dalam ataupun
di luar freezer.

c. Karyawan (Staff Gudang) wajib menjaga kebersihan Gudang dan Cold storage,
baik di dalam ataupun di luar.

d. Karyawan wajib menjaga kebersihan kantor, WC, dan dapur.

6. Khusus Bagi Staff Admin


a. Karyawan (Admin) bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan di dalam kantor.

b. Karyawan (Admin) wajib melaporkan jumlah freezer kepada atasan setiap harinya.

c. Karyawan (Admin) yang menghilangkan nota penjualan akan mendapatkan SP dan


denda Rp. 50.000/lembar sesuai dengan yang tertulis di poin Pelanggaran dan
Sanksi

d. Karyawan (Admin) yang menghilangkan uang penjualan akan mendapatkan SP dan


mengganti jumlah uang penjualan yang telah dihilangkan

7. Waktu pulang kerja


a. Sebelum pulang setiap karyawan harus menjaga kebersihan dan kerapihan tempat kerja
masing-masing;
b. Tidak diperkenakan meninggalkan tempat kerja tanpa seijin atasan .
8. Tata tertib bagi pejabat perusahaan :
a. Harus taat terhadap kewajiban sebagai pejabat yang telah ditentukan peraturan
perusahaan;
b. Harus memberi contoh yang baik terhadap bawahan dalam hal kedisiplinan;
c. Harus mendidik bawahannya,memberi petunjuk mengenai pelaksanaan
disiplin,memperbaiki kesalahan-kesalahan bawahan dan jika perlu memberikan
peringatan kepada bawahan atas kesalahannya;

PASAL 40
SANKSI/HUKUMAN
1. Perusahaan berwenang penuh dalam menjatuhkan sanksi/hukuman kepada karyawan yang
melakukan kesalahan atau pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dan tata tertib yang
tercantum dalam peraturan perusahaan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang ditetapkan
perusahaan.
2. Penjatuhan sanksi terhadap karyawan mempertimbangkan berat ringannya kesalahan atau
pelanggaran yang dilakukan serta hal-hal yang mempergaruhi/menyebabkan terjadinya
kesalahan/pelanggaran tersebut ( prinsip kausalitas dalam kesalahan ).
3. Penjatuhan sanksi ini akan membawa pengaruh kepada penilaian prestasi kerja
( konduite )karyawan yang bersangkutan.

PASAL 41
MACAM SANKSI/HUKUMAN DAN GANTI KERUGIAN

1. Surat teguran diberikan perusahaan kepada karyawan atas dilakukannya kesalahan-kesalahan


yang dikualifikasikan berat atau disengaja dan atau atas kelalaiannya mengakibatkan
perusahaan rugi.
2. Surat peringatan diberikan perusahaan kepada karyawan atas dilakukannya kesalahan-
kesalahan yang dikualifikasikan berat atau disengaja dan atau atas kelalaiannya
mengakibatkan perusahaan rugi.
3. PHK( pemutusan hubungan kerja ) :
PHK dapat dilaksanakan perusahaan berdasarkan undang-undang nomor 13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan dan undang-undang nomor 2 tahun 2004 tentang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial.
4. Karyawan berhak mengetahui setiap keterangan barang yang berada di dalam gudang depo
masing-masing dan mengetahui data history setiap barang tersebut.
5. Karyawan yang tidak memenuhi standar penilaian (KPI) perusahaan minimal 80% dalam
waktu 2 bulan, akan dikenakan SP.
6. Karyawan tidak diperbolehkan menjalin hubungan sesama karyawan.
7. Karyawan dilarang keras meminjam, mencuri dan menggelapkan dana perusahaan

8. Apabila karyawan melanggar peraturan yang sudah di atur oleh perusahaan, maka
perusahaan wajib memberikan sanksi dan denda yaitu sbb:
Pelanggaran Sanksi
NOTA HILANG Menghilangkan nota penjualan akan dikenakan denda :
1. Pertama Kali : Rp. 50.000/lembar
2. Kedua Kali : Rp. 100.000/lembar
3. Ketiga Kali : Rp. 150.000/lembar
4. Dan seterusnya : + Rp. 50.000/lembar

1. Minus penjualan akan dikenakan denda 3 kali lipat


dari jumlah minus penjualan dan memberikan SP.
2. Uang penjualan merupakan tanggungjawab admin
kasir, jika ada minus sales, admin harus bisa
MINUS memberikan penjelasan dan bertanggungjawab ke
PENJUALAN HO dan manager mengenai masalah terjadi.
3. Apabila tidak ada penjelelasan yang jelas, maka
admin admin dan sales harus bertanggungjawab atas
kehilangan uang.

KREDIT TOKO 1. Kredit toko hanya boleh diberikan kepada toko yang
sudah melakukan persetujuan antara toko dan
perusahaan.
2. Minus Toko harus ada bukti persetujuan manager,
Tanda Terima, Nota, dan Foto kemudian
dikirimkan ke admin masing-masing cabang
3. Jika tidak ada persetujuan dari manager, akan
mendapatkan SP dan denda Rp 100.000
PEMALSUAN Nota penjualan Toko yang tidak sama dengan nota yang
NOTA PENJUALAN disetor ke admin, akan mendapatkan SP dan denda Rp.
1.000.000

PENIPUAN, Melakukan tindak penipuan, penggelapan, dan perilaku


PENGGELAPAN, yang merugikan perusahaan dan toko, akan diberikan SP
DAN PERILAKU dan denda RP 1,000,000/nota, serta terancam
YANG dipidanakan oleh pihak perusahaan atau toko.
MERUGIKAN
PENIPUAN NOTA Denda 5 kali lipat dari jumlah nota yang dipalsukan dan
SOLAR SP
PERUSAKAN ASET Merusak dan lalai dalam menjaga aset perusahaan, akan
PERUSAHAAN dikenakan denda minimal Rp. 500.000 dan maksimal
Rp. 10.000.000 + SP
 Cold storage
 Freezer
 Mobil
 Motor
 Peralatan kantor

BARANG HILANG 1. Menghilangkan aset perusahaan ataupun barang


penjualan akan menjadi tanggung jawab karyawan
yang menghilangkan barang tersebut.
2. Denda akan diberikan sesuai dengan nilai barang
yang dihilangkan dan SP
PEMALSUAN FOTO Sales yang terbukti melakukan pemalsuan foto tagging
TAGGING di YILI akan dikenakan denda Rp. 500.000/foto, SP,
dan harus siap mengundurkan diri dari perusahaan.

PASAL 44
HAL-HAL YANG DAPAT DI KENAKAN SURAT TEGURAN ATAU SURAT
PERINGATAN

1. Malas bekerja dan tidak ada gejala-gejala perubahan walaupun telah beberapa kali
diperingatkan secara lisan.
2. Alpa ( mangkir kerja ) sebanyak 1 ( satu ) kali.
3. Terlambat datang atau pulang sebelum waktunya tanpa ijin atasan/pejabat perusahaan.
4. Mencatatkan waktu hadir karyawan lain.
5. Pada waktu dan selama jam kerja, meninggalkan tempat kerja tanpa ijin atasan/pejabat
perusahaan atau keluar masuk tempat kerja karyawan lain bukan untuk keperluan pekerjaan
dan mengganggu aktivitas kerja karyawan lain.
6. Karyawan sendiri atau menyuruh orang lain mempergunakan peralatan/mesin/kendaraan
milik perusahaan tanpa ijin atasan/pejabat/bagian umum untuk kepentingan pribadi.
7. Melanggar tata tertib dan disiplin kerja.
8. Mempergunakan api dengan ceroboh dalam komplek kantor.
9. Mengerjakan pekerjaan pribadi dalam jam kerja.
10. Menempel atau menyebarkan pamflet,tulisan,gambar,mencoret-coret tembok,pintu,barang
hasil kerja dan lain-lain yang dapat mengganggu ketertiban umum didalam kantor.
11. Melanggar peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
12. Menolak perintah atasan/pejabat perusahaan yang wajar tanpa alasan yang masuk akal
( irrational excuse ).
13. Menolak memberikan keterangan yang sebenarnya tentang hal-hal yang perlu diketahui
pengusaha dan atau pihak yang berwajib.
14. Mengganggu pekerjaan orang lain dan atau melakukan hal-hal yang dapat dianggap
melanggar norma-norma adat kebiasaan,kesusilaan,agama,dan hokum.
15. Tidak segera melaporkan kepada atasan/pejabat/pengusaha tentang kejadian yang dapat
merugikan perusahaan baik secara materil ( operasional,finansial dan lain-lain ) maupun
imateril ( citra dan nama baik perusahaan ).
16. Pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh supir perusahaan ( driver ) atau karyawan yang
mengemudi kendaraan perusahaan yang disebabkan kecerobohan dan kelalaiannya
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

PASAL 45
PERBUATAN MENGAKIBATKAN SURAT PERINGATAN KETIGA
1. Berikut adalah perbuatan-perbuatan yang apabila dilakukan oleh karyawan, maka akan
menimbulkan sanksi berupa surat peringatan ketiga, yaitu:
a. Menolak mutasi yang patut.
b. Malas bekerja dan tidak ada gejala-gejala perbaikan walaupun telah diberi peringatan
tertulis sebanyak 3 (tiga) kali.
c. Tidak cakap atau tidak mampu melakukan pekerjaan ( Bad perform ) walau sudah
dilakukan pemindahan penempatan disemua bagian (rolling).
d. Menyalahgunakan fasilitas perusahaan tanpa ijin dari atasan/pejabat perusahaan.
e. Melakukan mogok kerja tidak sah (illegal) yaitu mogok kerja yang dilakukan tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 139 dan140 undang-undang
no.13 tahun 2003 dan kepmenaker no. 232/MEN/2003 tentang akibat hukum mogok
kerja tidak sah.
f. Melakukan kegiatan usaha untuk keuntungan dirinya sendiri dilingkungan perusahaan
tanpa seijin pimpinan perusahaan.
g. Melakukan pekerjaan rangkap di instansi (perusahaan) lain tanpa ijin pengusaha.
h. Menerima pemberian uang atau barang yang tidak halal sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan (tergolong penyuapan/penyogokan atau guilty of bribery).
i. Mengadakan atau akan mengadakan pertemuan propaganda, menempelkan atau
menyebarkan pamphlet,tulisan,gambar dan lain-lain yang dapat menimbulkan gejolak
ketenagakerjaan dan ketertiban umum di lingkungan kantor.
j. Melakukan kesalahan yang diakibatkan berbuat di luar batas tugas,pekerjaan dan
tanggungjawabnya.

2. Bilamana setelah mendapatkan surat peringatan ketiga,karyawan masih melakukan


pelanggaran,maka karyawan yang bersangkutan akan terkena pemutusan hubungan kerja.

PASAL 46
SANKSI BAGI PEJABAT PERUSAHAAN

1. Jika pelanggaran-pelanggaran /kesalahan- kesalahan tersebut diatas terjadi karena


kekhilafan/kelalaian atasan/pejabat,maka perusahaan dapat menjatuhkan sanksi hukuman
selain kepada si pelanggar sendiri juga kepada atasan/pejabat perusahaan yang menjadi
atasannya.
2. Dalam keadaan pelanggaran/kesalahan tersebut menimbulkan kerugian baik materil maupun
imateril yang memberatkan perusahaan maka berlaku ketentuan pasal 36 Romawi V butir 5 a
sampai d juncto pasaln56 ayat 4.

BAB IX
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ( PHK)

PASAL 47
KUALIFIKASI PHK

1. Perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya pemutusan hubungan


kerja ( PHK). Apabila terjadi suatu keadaan yang memaksa sehingga Perusahaan harus
melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK), perusahaan akan melaksanakan ketenntuan
PHK menurut undang-undang no.13 tahun 2003.
2. Pemutusan hubungan kerja ( PHK ) terjadi dalam hal :
a. Dalam masa percobaan
b. Menggudurkan diri atas kemauan sendiri ( suka rela )
c. Atas dasar kesehatan:
a) Sakit berkepanjangan
b) Tidak mampu bekerja secara medis ( medically unfit )
d. Putusan pengandilan negeri
e. Rasionalisasi
f. Pernikahan antar karyawan ( guna menghindari conflict of interest )
g. Pensiun dini
h. PHK Otomatis :
a) Karyawan meninggal dunia
b) Mencapai batas usia kerja ( pensiun )
c) Habis masa waktu yang diperjanjikan
3. Pemutusan hubungan kerja karena sebab-sebab lain
a. Perusahaan terpaksa melakukan PHK karena alasan mendesak pelaksanaanya sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu :
a) Memberikan keterangan lisan dan tertulis yang palsu ( menyesatkan ) pada saat awal
bekerja dan pada saat sedang bekerja;
b) Sangat tidak cakap atau tidak sanggup dalam melakukan pekerjaan yang merupakan
jabatannya sesuai perjanjian;
c) Gemar melakukan perbuatan seperti mabuk atau berbuat tingkah laku yang buruk
lainnya,meskipun sudah diberikan peringatan;
d) Apabila telah melakukan memperoleh suatu barang milik orang lain dengan cara
melawan hukum, menguasai sesuatu barang milik orang lain secara sah namun
dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, dan membuat peri keadaan palsu,
sehingga tidak patut mendapatkan kepercayaan lagi dari perusahaan;
e) Apabila telah mengeluarkan perkataan atau perbuatan yang bermaksud mencemarkan
nama baik,merugikan moril maupun materil termasuk melukai secara fisik,menyerang
kehormatan pengusaha,sanak keluarga pengusaha, atau teman sekerja;
f) Apabila telah melakukan perkataan atau perbuatan yang bersifat membujuk
pengusaha dan sanak keluarganya atau teman sekerja untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang dan norma kesusilaan;
g) Apabila dengan segaja atau meskipun sudah diperingatkan,secara sembrono merusak
harta benda milik pengusaha atau menimbulkan bahaya yang mengancam harta benda
tersebut;
h) Apabila dengan sengaja atau mekipun sudah di peringatkan, telah menimbulkan
bahaya yang sunguh-sunguh mengancam pada dirinya atau orang lain;
i) Apabila telah mengumumkan hal-hal yang istimewa mengenai urusan rumah tangga
pengusaha atau perusahaan yang diwajibkan untuk dirahasiakan;
j) Apabila menolak perintah yang layak dari perusahaan;
k) Apabila dengan cara apapun melalaikan kewajibannya yang sudah diatur didalam
perjanjian kerja;
l) Apabila dengan sengaja atau dengan semborono telah menjadi tidak mampu
melakukan pekerjaannya;
m) Selain butir diatas juga karena :
 Karyawan ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana
bukan atas pengaduan pengusaha setelah 6 ( enam ) bulan tidak melakukan
pekerjaan sebagaimana mestinya.
 Dihukum oleh pengadilan negeri akibat melakukan tindak pidana

b. PHK karena sebab lain yang bukan merupakan alasan mendesak


a) Karyawan melakukan pelanggaran ketentuan yang di atur didalam peraturan
perusahaan, perjanjian kerja, dan peraturan lainnya yang berlaku di perusahaan
setelah yang bersangkutan diberikan sanksi.
b) Perusahaan melakukan perubahan status, penggabungan ( merger ), peleburan
( consolidation ) atau perubahan kepemilikan dengan pengambilalihan ( akuisisi ).
c) Perusahaan tutup ( lock out ) disebabkan perusahaan mengalami kerugian terus
menerus 2 ( dua ) tahun atau keadaan memaksa ( force majeure ) atau perusahaan
melakukan efisiensi.
d) Perusahaan dinyatakan palilit dengan putusan pengadilan niaga yang telah memiliki
kekuatan hukum yang pasti.
e) Karyawan mangkir kerja selama 5 ( lima ) hari kerja atau lebih secara berturut-turut
tanpa keterangan tertulis yang dilengkapi bukti yang sah dan telah dipanggil oleh
pengusaha 2 ( dua ) kali secara patut dan tertulis.
f) Karyawan mengalami sakit yang berkepanjangan,cacat akibat kerja dan tidak dapat
melakukan pekerjaannya selama 12 ( duabelas ) bulan terus menerus.

PASAL 49
PHK MENGUNDURKAN DIRI

1. PHK dapat dilaksanakan jika permohonan pengunduran diri ( resign ) disetujui perusahaan.
2. Bagi karyawan yang hendak mengundurkan diri secara sukarela ( atas kemauan sendiri )
wajib memberitahukan secara tertulis kepada pimpinan perusahaan minimal 1( satu ) bulan
sebelum tanggal mulai pengunduran diri efektif.
3. Ketentuan selanjutnya mengenai uang penggantian hak sesuai uu no.13 tahun 2003 dan uang
pisah sebesar 1 bulan upah.

PASAL 50
PHK ATAS DASAR MASALAH KESEHATAN

1. PHK karena sakit berkepanjangan


Dalam hal karyawan menderita sakit berkepanjanganselama 2 ( duas ) bulan terus
menerus,maka hubungan kerjanya terpaksa putus dengan pemberian uang pesangon,uang
penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sesuai dengan uu no.13 tahun 2003.

2. PHK karena tidak mampu bekerja secara medis ( medically unfit )


Dalam hal karyawan dinyatakan tidak mampu bekerja karena alasan kesehatan dengan
pertimbangan Dokter ( medically unfit ) dan hasil konsultasi dengan Disnaker, hubungan
kerjanya terpaksa diputuskan dengan pemberian uang pesangon dan uang jasa (UU. No. 13
thn 2003).

PASAL 51
PHK KARENA PUTUSAN PENGADILAN NEGERI

Dalam hal terdapat karyawan yang di vonis bersalah oleh pengadilan dan menjalani pidana
penjara atau kurungan di lembaga pemasyarakatan, perusahaan memutuskan hubungan kerjanya
sesuai dengan ketentuan pasal 160 UU No. 13 thn 2003.

PASAL 52
PHK RASIONALISASI

Rasionalisasi adalah keadaan memaksa yang mengakibatkan perusahaan harus melakukan


pemutusan hubungan kerja terhadap 10 orang karyawan atau lebih. Ketentuan mengenai hal-hal
teknis akan ditentukan kemudian dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

PASAL 53
PHK PERNIKAHAN ANTAR KARYAWAN

Demi menjaga tidak terjadinya benturan kepentingan, perusahaan menetapkan bahwa bagi
karyawan yang menikah dengan sesama karyawan, selanjutnya bagi salah satunya diberikan hak
sebagaimana karyawan PHK tanpa kesalahan yang pelaksanaannya sesuai peraturan perundang-
undangan.

PASAL 55
PHK OTOMATIS
1. PHK Karena mencapai batas usia pensiun
Batas usia pensiun diperusahaan ditetapkan pada pasal 10 yaitu 56 tahun dan kepada
karyawan yang bersangkutan harus meletakkan jabatan dan diberhentikan dengan hormat dan
mendapatkan hak-haknya sesuai pasal 167 UU No. 13 tahun 2003
2. PHK Karena karyawan meninggal dunia
Peristiwa meninggal dunianya karyawan mengakibatkan putusnya hubungan kerja dengan
sendirinya. Ada 2 macam peristiwa meninggalnya karyawan yaitu :
a. Karyawan tetap meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja, perusahaan
memberikan bantuan uang duak kepada ahli warisnya sesuai ketentuan yang tertera
dalam petunjuk teknis Jaminan Kesejahteraan Pegawai 2012 (Juknis JKP 2012) atau
sesuai Pasal 166 UU. No. 13 Tahun 2003 dan juga santunan dari BPJS Ketenagakerjaan.
b. Karyawan tetap meninggal dunia karena kecelakaan kerja/kecelakaan dalam hubungan
kerja, perusahaan memberikan bantuan uang duka kepada ahli warisnya sesuai dengan
ketentuan Bantuan Uang Duka ( Pasal 46 Ayat (2) ) atau sesuai dengan pasal 166 UU
No.13 Tahun 2003 dan juga santunan BPJS Ketenagakerjaan

3. PHK Karena Habis Masa Waktu Yang Diperjanjikan


Dalam perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), hubungan kerja berakhir ketika tanggal
waktu berakhirnya perjanjian tercapai. Bila antara perusahaan dan eks karyawan yang
bersangkutan terdapat kesepakatan maka kedua pihak dapat mengikatkan diri dalam
perpanjangan PKWT atau pembaharuan PKWT dengan ketentuan masa berlaku mengikuti
ketetntuan UU. No. 13 Tahun 2003

PASAL 56
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Perusahaan dapat memberhentikan lerja terhadap karyawan tetatp dan kontrak apabila:
1. Karyawan melanggar tata tertib perusahaan
2. Karyawan sedang dalam proses PHK Oleh perusahaan
3. Karyawan ditahan oleh pihak yang berwajib untuk prosese pemeriksaan karena patut diduga
melakukan tindak pidana

PASAL 57
BESARAN UANG KOMPENSASI SAAT PHK UNTUK PKWT

PASAL 57
PENYELESAIAN KELUH KESAH
Apabila terjadi keluhan/ketidakpuasan dari keryawan harus diselesaikan menurut tatacara
penyelesaian sebagai berikut:
1. Apabila karyawan mempunyai keluh kesah, permata harus segera menyampaikan persoalan
itu kepada atasan langsung dan diusahakan menyelesaikannya dengan atasan langsung
tersebut
2. Bila tidak dapat diselesaikan pada tingkat atasan langsung, maka persoalan tersebut
disampaikan kepada atasan yang lebih tinggi untuk diusahakan menyelesaikannya dalam
tingkatan ini.
3. Apabila persoalan tersebut meskipun telah diusahakan penyelesainnya sampai tingkat
pimpinan bagian dan atau departemen belum juga selesai, maka persoalannya akan
dibicarakan dengan pimpinan divisi atau manager.
4. HR & Legal dapat dilibatkan secara langsung dalam proses penyelesaian keluh kesah
karyawan berdasarkan permintaan atasan dan karyawan yang bersangkutan.
5. Setiap pengaduan keluh kesah bisa dilakukan secara lisan maupun tulisan, dan atasan yang
menerima keluhan bawahannya wajib memperhatikan dan merekam isi pembicaraan dengan
bawahannya tersebut secara tertulis.
6. Apabila persoalan belum juga dapat diselesaikan maka bantuan Dinas Tenaga Kerja setempat
akan diminta untuk membantu menyelesaikannya.

BAB X
MASA BERLAKU PERATURAN PERUSAHAAN

Pasal 58
MASA BERLAKU
1. Peraturan perusahaan ini berlaku sejak tanggal disahkan oleh kementrian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia, dan masa berlakunya adalah 2 (dua) tahun.
2. Untuk peraturan perusahaan berikutnya harus sudah disusun paling lambat 3 (tiga) bulan
sebelum masa berlaku peraturan perusahaan ini berakhir
3. Setelah berakhir masa berlakunya peraturan ini dan peraturan perusahaan yang baru belum
selesai dibuat dan disahkan Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, maka
Peraturan ini tetap berlaku.

BAB XI
PERATURAN PELAKSANAAN

Pasal 56
BENTUK PERATURAN PELAKSANAAN
Hal-hal yang diatur didalam peraturan perusahaan ini akan diatur secara tersendiri di dalam
keputusan, ketetapan, edaran, internal office memo, petunjuk teknis, standard operating
procedure (SOP) seperti HACCP, GMP, K3 dan lain-lain peraturan yang merupakan peraturan
tambahan dan atau peraturan pelaksanaan dan atau penafsiran dari peraturan ini.

BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 57
ARTI KETENTUAN PERALIHAN

Semua peraturan yang mengatur mengenai hubungan ketenagakerjaan di perusahaan yang sudah
berlaku sebelum peraturan perusahaan ini, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan peraturan perusahaan dan peraturan perundan-undangan yang
berlaku. Bilamana terjadi kekeliruan maka akan diadakan perbaikan semestinya.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP

PASAL 58

Peraturan Perusahaan ini mulai berlaku pada tanggal disahkan oleh Kementrian Ketegakerjaan
Republik Indonesia, agar setiap karyawan mengetahuinya, Maka salinannya akan diberikan
kepada setiap karyawan melalui pimpinannya.

PT.PELANGI TERBANG INDONESIA


LILY
DIREKTUR UTAMA

Anda mungkin juga menyukai