bulan yang dimulai pada tanggal 5 September 2018 hingga 28 Desember 2018
Bekasi, yang selanjutnya akan disebut SPG/SPM. Dalam tugas ini, peneliti
3. Melakukan filing data fisik atau berkas karyawan dan SPG/SPM serta
34
4. Menerima dan memasukkan berkas lamaran yang datang ke dalam sistem
excel. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan pencarian nama
pelamar karena lamaran kerja seringkali masuk dalam jumlah yang banyak.
pendaftaran BPJS.
8. Memeriksa dan melakukan input LTMK (Lembar Tidak Masuk Kerja) dan
KC (Kartu Cuti) ke dalam HURIS. Lembar Tidak Masuk Kerja atau LTMK
biasanya diisi oleh karyawan setelah hari tidak masuk kerja dengan alasan
sakit, dan sebagainya. Kartu Cuti merupakan lembar yang diisi oleh
sebagainya.
9. Membantu administrasi tes dasar yang dirancang oleh HRD dan tes tertulis
35
10. Membantu pembuatan variasi model tes dasar yang disesuaikan dengan
11. Membantu proses evaluasi tes dasar yang digunakan oleh PT Caturkarda
menyusun dan merapikan berkas karyawan serta berkas SPG/SPM. Hal ini
Caturkarda Depo Bangunan gerai Serpong, peneliti turut membantu pihak HRD
perusahaan dalam melakukan percobaan salah satu tes kepribadian, yaitu Myers-
Briggs Type Indicator (MBTI), kepada dua orang karyawan. Hal ini merupakan
percobaan awal yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi salah satu aspek
tujuan dari seleksi perusahaan yaitu untuk mendapatkan kandidat dengan karakter
yang diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan dalam divisi serta dapat bekerja sama
berlangsung cukup lama. Menurut peneliti, hal ini terjadi karena banyaknya gerai
Bekasi, dan Bogor sehingga proses her-registrasi membutuhkan waktu yang cukup
panjang.
36
Peneliti bersama dengan pihak HRD PT Caturkarda Depo Bangunan gerai
Serpong telah melakukan usaha dalam mengurangi permasalahan dalam proses her-
melalui aplikasi Pidgin, yang merupakan vitur chat yang dapat menghubungkan
karyawan dari kantor yang satu dengan kantor lainnya. Selain itu, usaha yang
dilakukan pihak HRD PT Caturkarda Depo Bangunan gerai Serpong adalah dengan
Secara garis besar, peneliti merasa proses pengerjaan beberapa tugas yang
karyawan dan SPG/SPM, proses lainnya yang memakan waktu cukup banyak
ini juga disebabkan oleh banyaknya karyawan yang belum memiliki e-KTP atau
dengan sangat baik sehingga karyawan dapat bekerja dengan nyaman. Letak kantor
mendukung suasana kantor sehingga tetap kondusif dan terhindar dari suara mesin
karyawan seperti, harus menggunakan baju, celana, dan sepatu formal untuk
37
karyawan yang bekerja di dalam kantor. Pencahayaan dalam ruang kantor juga
sudah dijaga dengan baik, dalam arti tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang.
dapat bekerja secara maksimal tanpa gangguan dari faktor eksternal atau kondisi
lapangan kerja.
pengambilan data melalui wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, proses
mendapatkan karyawan dengan skill yang sesuai, sehingga saat ini perusahaan
perusahaan.
karyawan pada PT Caturkarda Depo Bangunan mencapai angka 15,6% per tahun
menurut Hasibuan (2012). Gillies (dalam Yuda & Ardana, 2017) menyatakan
bahwa persentase normal perputaran karyawan atau jumlah karyawan yang keluar
dari sebuah perusahaan berada pada kisaran 5-10% per tahun, sedangkan persentase
di atas 10% dapat dikatakan tinggi. Oleh karena itu, persentase turnover karyawan
38
pada PT Caturkarda Depo Bangunan dapat dikategorikan cukup tinggi, berdasarkan
angka atau persentase turnover pada karyawan tidak menimbulkan masalah yang
dapat mengganggu proses kerja sehari-hari karena seluruh pekerjaan masih dapat
perusahaan yang berfokus pada skill dinilai sudah efektif karena dapat
baru dan performa kerja yang cenderung kurang atau menurun pada beberapa
tersebut lebih besar kemungkinan terjadi akibat faktor pribadi dari individu atau
karyawan itu sendiri dan kecil kemungkinan disebabkan oleh proses seleksi.
pernah melakukan proses job analysis yang bertujuan untuk menentukan job
harus memenuhi kriteria hasil dari job analysis yang telah dilakukan sebelumnya.
39
Proses seleksi PT Caturkarda Depo Bangunan bertujuan untuk mendapatkan
karyawan yang memiliki motivasi, karakter, dan potensi yang baik untuk bekerja di
perusahaan.
yang terdiri dari proses verifikasi berkas, pemanggilan kandidat yang memenuhi
kriteria lowongan, tes, dan interview. Secara lebih terperinci, proses seleksi PT
formulir aplikasi kandidat, tes dasar, interview HRD, tes tertulis atau tes lapangan,
Caturkarda Depo Bangunan harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh
pihak HRD dan user. Biasanya, kriteria yang diberikan oleh pihak HRD lebih
bersifat umum seperti, usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan, dan pengalaman
kerja, sedangkan kriteria yang diberikan oleh user lebih mengarah ke kemampuan
menerapkan dua kali proses interview yaitu interview HRD dan interview user.
formulir aplikasi kandidat dan probing mengenai hal-hal seperti, data pribadi
40
dalam menjawab pertanyaan dari interviewer, sikap yang ditunjukkan selama
proses interview, dan penampilan fisik kandidat. Interview user biasanya dilakukan
setelah proses tes tertulis atau tes lapangan. Pada tahap ini, kandidat akan diberikan
beberapa pertanyaan oleh user yang lebih mengarah ke hal teknis atau pelaksanaan
Formulir aplikasi kandidat sudah dirancang sejak lama dan memang telah
digunakan sebagai panduan awal wawancara kandidat tahap interview HRD. Proses
interview yang dilakukan selama ini dianggap telah membawa pengaruh yang
karyawan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Walaupun demikian, pihak
seperti, tidak adanya perkembangan kinerja dari beberapa karyawan yang cukup
kemungkinan bukan disebabkan oleh proses seleksi atau proses interview saja,
melainkan disebabkan oleh faktor internal dari diri individu atau karyawan itu
sendiri.
perusahaan menerapkan dua macam tes yaitu tes dasar dan tes tertulis atau tes
lapangan. Tes dasar merupakan rangkaian soal yang diberikan oleh HRD dengan
tujuan menguji pengetahuan umum yang dimiliki kandidat. Tes dasar berisikan
rangkaian soal yang menilai aspek kecepatan kerja, ketelitian, kemampuan bahasa,
berhitung, logika, dan pengetahuan umum, serta tambahan soal berupa tes buta
warna. Sedangkan tes tertulis atau tes lapangan merupakan tes yang diberikan oleh
41
user masing-masing divisi untuk menguji pengetahuan dan kemampuan kandidat
Dalam tahap tes dasar, kandidat akan dinyatakan lulus dan dapat
standar yang ditentukan oleh perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan menetapkan
skor enam sebagai target atau standar yang harus dipenuhi oleh kandidat seleksi.
Pihak HRD PT Caturkarda Depo Bangunan masih kurang yakin apakah soal yang
terdapat dalam tes dasar benar-benar dapat menguji kemampuan serta pengetahuan
umum kandidat karena soal yang diberikan kepada kandidat bersumber dari buku-
Penilaian dalam tes dasar berbeda dengan penilaian yang diberikan dalam
tes tertulis atau tes lapangan. Beberapa user akan menilai kemampuan kandidat
bukan berdasarkan skor angka, melainkan dengan melihat apakah kandidat mampu
persoalan yang diberikan. Penilaian tanpa skor angka yang diterapkan pada tes
tertulis oleh user dilakukan karena user lebih mengutamakan pemahaman terkait
Selain itu, beberapa divisi menerapkan tes lapangan atau praktik langsung
kepada kandidat untuk melihat skill yang dimiliki kandidat dalam menyelesaikan
sebuah tugas secara langsung seperti, tes mengemudi untuk jabatan supir dan tes
ketahanan fisik untuk kandidat yang melamar sebagai security. Proses tes yang
melihat kemampuan dan mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang
ditentukan perusahaan.
42
Hingga saat ini, PT Caturkarda Depo Bangunan menilai dan memutuskan
kelulusan kandidat berdasarkan skor tes dasar, hasil tes tertulis atau tes lapangan,
serta kriteria kelulusan dari proses interview HRD maupun user. Walaupun
kandidat, seperti adanya anggota keluarga yang bekerja di gerai maupun kantor
yang sama. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk meminimalisir dan
43
4.2.2 Data Perusahaan
Tabel 4.1 Langkah-langkah administrasi rekrutmen dan seleksi pegawai baru PT Caturkarda Depo
Bangunan
44
Tabel di atas merupakan tahapan atau langkah-langkah proses rekrutmen
dan seleksi yang dilakukan PT Caturkarda Depo Bangunan saat ini. Proses seleksi
dimulai pada tahap kedua (step 2) dengan keterangan 'menghubungi kandidat yang
terpilih untuk datang ke gerai Depo Bangunan' yang dilakukan setelah proses
yang datang akan dipersilahkan untuk mengisi formulir aplikasi kandidat. Setelah
pengisian formulir, kandidat akan diminta untuk mengerjakan tes dasar oleh HRD.
Tes dasar yang digunakan dalam proses seleksi PT Caturkarda Depo Bangunan
hingga saat ini menggunakan tes dasar level 2 yang telah dirancang oleh pihak HRD
oleh pihak HRD dan user. Penerapan negosiasi gaji berbeda antara karyawan yang
akan bekerja di Head Office dengan karyawan yang akan bekerja di bagian
operasional (gudang dan toko). Bagi karyawan yang akan bekerja di Head Office,
negosiasi gaji akan dilakukan oleh pihak HRD hingga ke tingkat user. Sedangkan
untuk karyawan yang akan bekerja di bagian operasional, negosiasi gaji hanya akan
kandidat seleksi akan diminta untuk mengerjakan tes tertulis yang merupakan
bagian dari seleksi user dan berlangsung selama kurang lebih 60 menit. Setelah tes
dasar dan tes tertulis seleksi dikerjakan, tes dasar akan dinilai oleh pihak HRD dan
tes tertulis akan dikembalikan dan dinilai oleh user atau divisi yang bersangkutan.
Hasil tes akan disatukan dengan berkas yang dikumpulkan oleh kandidat.
45
Tahap selanjutnya adalah interview HRD. Hasil dari interview HRD akan
dicatat dalam formulir hasil interview karyawan baru yang nantinya akan diberikan
tidak lolos dari tahap interview HRD, maka pihak HRD akan memberi tanda silang
pada lembar hasil interview karyawan baru. Dengan demikian, kandidat dinyatakan
tidak diterima dan tidak dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu interview
user.
tahap selanjutnya yaitu interview user. User akan melakukan penilaian atau review
terhadap lembar hasil interview karyawan baru dan nantinya akan dikembalikan
kepada pihak HRD untuk dimasukkan ke dalam berkas kandidat. Apabila kandidat
dinyatakan diterima oleh user, maka kandidat akan dipanggil kembali untuk
kandidat akan dimasukkan ke dalam filing cabinet khusus berkas kandidat yang
ditolak. Setelah kandidat diterima dalam perusahaan, kandidat akan diberikan NIP
(Nomor Induk Pegawai) dan seluruh berkas yang dikumpulkan akan dimasukkan
4.3 Diskusi
proses seleksi PT Caturkarda Depo Bangunan secara garis besar dilakukan dengan
mengaplikasikan tahap tes dan interview oleh HRD maupun user. Tahapan tes
dalam PT Caturkarda Depo Bangunan dibagi menjadi dua yaitu, tes dasar dan tes
46
tertulis atau tes lapangan. Tes dasar merupakan tes pengetahuan umum yang
dirancang oleh pihak HRD bagi seluruh kandidat seleksi dengan tujuan melihat
dan disertai dengan tes buta warna. Sedangkan tes tertulis atau tes lapangan
merupakan serangkaian tes yang dirancang oleh user untuk melihat dan menilai
yang bersangkutan dengan divisi yang dituju. Selain itu, PT Caturkarda Depo
Bangunan juga melakukan dua tahap interview yakni, interview HRD dan interview
user.
menyatakan bahwa terdapat proses seleksi yang sudah sesuai dan belum sesuai
dengan teori seleksi yang dikemukakan oleh Spector sebagai teori utama yang
digunakan dalam penelitian ini. Spector (2012) menyatakan bahwa, proses seleksi
dapat dilakukan dengan dua metode yakni, interview dan assessment atau tes.
Kedua metode tersebut harus didasari oleh dua elemen penting yaitu, criterion dan
Bangunan telah menentukan criterion melalui proses job analysis sehingga mampu
tersebut dinilai sudah sesuai dengan teori seleksi yang dikemukakan oleh Spector.
Selain itu, proses lainnya yang sudah sesuai dengan teori ialah adanya tahap
interview dan assessment atau tes yang diterapkan oleh perusahaan sebagai bagian
Bangunan juga melakukan beberapa jenis assessment sesuai dengan teori seleksi
dari Spector yang menyatakan bahwa proses seleksi akan menjadi lebih efektif
47
apabila perusahaan menerapkan lebih dari satu jenis assessment (Spector, 2012).
information form (formulir aplikasi kandidat), assessment center, dan work sample.
mengikuti proses seleksi, kemudian seluruh kandidat akan melalui tahap tes dasar
yang termasuk dalam bentuk assessment center yang diberikan oleh perusahaan.
Kemudian, kandidat juga akan menghadapi proses tes yang diberikan oleh user
masing-masing divisi dalam bentuk soal maupun tugas praktik lapangan yang harus
Caturkarda Depo Bangunan yang belum memenuhi kriteria yang sesuai dengan
penerapan criterion sebelum proses seleksi sudah berjalan sesuai dengan teori
seleksi yang dijabarkan oleh Spector, namun peneliti melihat masih ada sedikit
penerapan dari elemen predictor yang dapat dilakukan dengan lebih maksimal
kandidat sebagai panduan wawancara dapat dikatakan kurang tepat karena sifatnya
yang tidak dapat mengukur Knowledge, Skills, Abilities, dan Other characteristics
perusahaan. Oleh karena itu, formulir aplikasi kandidat belum dapat dikatakan
sebagai panduan wawancara yang tepat untuk proses seleksi di PT Caturkarda Depo
48
Bangunan. Belum adanya panduan wawancara yang tepat dan ketidakmampuan
Selain itu, panduan wawancara yang kurang tepat juga dapat menyebabkan
tidak berlangsungnya penggalian data dan informasi mengenai diri kandidat secara
ini dihadapi oleh perusahaan contohnya kinerja dan perkembangan kandidat yang
Bukan hanya dari segi tahap interview, menurut peneliti tidak terpenuhinya
karakter yang diinginkan perusahaan dari seorang kandidat juga dapat disebabkan
oleh belum tersedianya tes yang sesuai dan tepat untuk melihat dan menilai aspek
assessment atau tes yang dikemukakan oleh Spector (2012), tahap tes dalam proses
dimiliki kandidat. Dalam hal ini, tes dasar yang dirancang PT Caturkarda Depo
Bangunan dinilai sudah dapat melihat dan menilai kemampuan kognitif atau
pengetahuan dasar kandidat, sedangkan tes tertulis atau tes lapangan dinilai sudah
49
Meskipun demikian, tes dasar yang dirancang oleh pihak HRD PT
Caturkarda Depo Bangunan belum secara khusus melihat aspek kepribadian dan
ketertarikan dari kandidat seleksi sehingga dikatakan masih belum sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Spector. Belum adanya tes yang sesuai untuk melihat
kinerja atau performa kandidat stagnan atau bahkan menurun. Dengan adanya
kendala tersebut, dalam jangka waktu tertentu kondisi kerja akan semakin menurun
Saat ini sudah terlihat upaya dari pihak HRD PT Caturkarda Depo
Upaya ini dijalankan dengan cara melakukan percobaan tes kepribadian berupa
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) kepada dua orang karyawan yang mungkin
dapat diterapkan dan menjadi bagian dari proses seleksi kandidat di PT Caturkarda
pihak HRD perusahaan akan berbagai tipe kepribadian yang dimiliki setiap
dalam proses administrasi percobaan alat tes MBTI kepada dua orang karyawan
terlebih dahulu.
50
dengan proses seleksi yang dilakukan sehari-hari. Berdasarkan proses seleksi yang
telah dirancang sebelumnya, kandidat diberikan tes dasar kemudian akan dilakukan
penilaian terlebih dahulu. Apabila hasil dari tes dasar dinilai telah mencapai standar
yang diinginkan perusahaan (mencapai skor enam), maka kandidat dinyatakan lolos
ke tahap interview HRD. Setelah itu, kandidat akan diberi tes tertulis atau tes
lapangan yang dirancang oleh user masing-masing divisi dan kemudian melakukan
interview user sebagai tahap akhir. Namun, dalam proses seleksi yang dilakukan
sehari-hari, kandidat diberi tes dasar dan kemudian tes tertulis. Setelah kedua tes
diberikan kepada kandidat, barulah kandidat mengikuti interview HRD dan diakhiri
dengan interview user. Dalam hal ini, tahap seleksi yang dilakukan sehari-hari
dinilai belum sesuai dengan teori seleksi Spector karena belum dapat memenuhi
mungkin akan berdampak pada hasil seleksi atau karyawan yang kurang sesuai
dengan kriteria atau kebutuhan dari perusahaan. Sebagai contoh, pada prosedur
yang telah ditetapkan, kandidat seharusnya mengikuti tes dasar terlebih dahulu,
kemudian hasil tes akan dinilai. Apabila kandidat berhasil mencapai nilai standar
yang ditetapkan, maka kandidat akan melanjutkan ke tahap interview HRD. Namun
mengetahui nilai yang mereka dapatkan pada tahap tes dasar. Hal ini dapat
memunculkan dampak negatif pada efektivitas proses seleksi karena pihak HRD
dan batas kemampuan kognitif atau pengetahuan kandidat terlebih dahulu sebelum
51
4.3.2 Interpretasi Hasil Penelitian Dengan Penelitian Sejenis
peneliti sejalan dengan teori seleksi yang dikemukakan oleh Bach (2005) yang juga
dapat diwujudkan oleh berbagai metode untuk menentukan hasil dari proses
mendukung hasil penelitian mengenai tahap awal proses seleksi yang dilakukan
oleh PT Caturkarda Depo Bangunan sehingga proses verifikasi berkas atau CV dan
pengisian formulir aplikasi kandidat dapat dikatakan sudah tepat dan sesuai untuk
sample yang dianggap sudah sesuai dengan teori seleksi Spector juga didukung oleh
teori seleksi Bach (2005) yang menyatakan bahwa dalam proses seleksi, perusahaan
Bach (2005) juga menambahkan, apabila predictor dari proses seleksi, yang berarti
52
interview dan metode seleksi lainnya, dapat menunjukkan perbedaan antara
kandidat yang memiliki potensi baik dan kandidat dengan potensi yang kurang baik,
menyatakan bahwa interview memang menjadi salah satu alat atau metode seleksi
yang selalu digunakan. Sejalan dengan teori Spector, Bach (2005) menyatakan
bahwa interview dalam proses seleksi ditargetkan bukan hanya untuk memprediksi,
tetapi juga melihat dan mengetahui kinerja kandidat di masa yang akan datang
dapat dikatakan bahwa teori Bach mendukung hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa penggunaan formulir aplikasi kandidat masih kurang sesuai untuk digunakan
yang didapatkan belum dapat memenuhi Knowledge, Skills, Abilities, dan Other
(2005) menyatakan bahwa proses pembuatan atau pengembangan tahap tes dalam
merumuskan dan mengembangkan tes dasar yang digunakan sudah cukup tepat
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai pihak HRD PT Caturkarda Depo
Bangunan yaitu untuk meningkatkan kualitas proses seleksi yang dilakukan kepada
kandidat. Hanya saja, pengembangan tes tidak dapat dilakukan hanya dengan
menggabungkan berbagai jenis tes menjadi satu alat ukur kandidat pada proses
seleksi (Bach, 2005). Oleh karena itu, menurut peneliti perusahaan membutuhkan
53
jasa dari konsultan atau associate assessor dalam mengembangkan tahap tes pada
proses seleksi.
Hasil penelitian yang diperoleh peneliti dari proses pengumpulan data dapat
dikatakan cukup lengkap serta dapat membawa peneliti untuk melihat gambaran
seleksi pada PT Caturkarda Depo Bangunan dengan cukup jelas. Hasil penelitian
Namun, menurut peneliti hal tersebut merupakan hal yang wajar dialami oleh
sebuah perusahaan. Menurut peneliti, beberapa hal dapat menjadi penyebab adanya
ketidaksesuaian antara hasil penelitian yang diperoleh dengan teori seleksi yang
belum adanya individu atau karyawan dengan latar belakang psikologi yang
perusahaan. Hal lain yang mungkin menjadi penyebab dari ketidaksesuaian tersebut
adalah belum adanya training atau pelatihan yang diberikan kepada divisi HRD
mengenai materi yang berhubungan dengan area HRD, khususnya mengenai proses
pelaksanaan dan tahapan seleksi yang harus dilalui kandidat. Dengan demikian,
54
Proses pengumpulan data di lapangan dilakukan peneliti sejak awal kegiatan
magang hingga akhir kegiatan magang dengan cara observasi dan interview.
Observasi dilakukan peneliti tanpa adanya panduan observasi. Hal ini dikarenakan
mungkin telah dipakai pada penelitian sejenis serta kesulitan peneliti untuk
salah satu subjek berlangsung dengan waktu yang cukup panjang. Hal ini mungkin
istilah seleksi pada awal hingga pertengahan proses interview. Adanya perbedaan
sebagian besar informasi yang didapatkan oleh peneliti pada awal proses interview
dilakukan oleh peneliti. Namun, proses pengumpulan data melalui interview tetap
dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan setelah peneliti dan subjek
proses seleksi.
dilakukan pada PT Caturkarda Depo Bangunan berjalan dengan cukup lancar dan
membantu peneliti mengumpulkan data sehingga data atau informasi yang diterima
55