PENDAHULUAN
1
mahasiswa diwajibkan melaksanakan kegiatan Praktek Bisnis/Magang yang
mempunyai bobot 2 sks.
PT. Kaltim Prima Coal merupakan perusahaan yang dipilih oleh penulis
untuk digunakan sebagai tempat Praktek Bisnis (magang) karena perusahaan yang
bergerak dalam bidang pertambangan ini mempunyai karyawan yang banyak dan
diharuskan adanya kemudahan dan kecepatan dalam pengelolaan data
karyawannya. Dan penulis berharap selama melaksanakan latihan kerja (magang)
dapat memperoleh banyak informasi dan pengalaman tentang dunia kerja yang
nyata dimana pengalaman itu dapat penulis gunakan sebagai bekal awal untuk
terjun ke dunia kerja nantinya.
2
1.2.1. Tujuan Praktek Bisnis
a. Memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan di dunia kerja nyata.
b. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
c. Mengetahui pelaksanaan kerja khususnya prosedur dalam pencatatan
absensi kehadiran di PT. Kaltim Prima Coal khususnya di Departemen
Haul Truck.
d. Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis .
e. Menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapat dari perkuliahan.
f. Meningkatkan daya kreativitas dan keahlian mahasiswa.
g. Melatih kepekaan dan cepat tanggap mahasiswa dalam mengerjakan
tugas.
h. Menambah relasi dengan pihak lain.
1.2.2. Manfaat Praktek Bisnis
1.2.2.1 Bagi Mahasiswa
a. Sebagai tempat untuk mempelajari peralihan dari dunia kampus ke
dunia kerja. Dimana dari praktik bisnis inilah mahasiswa mendapatkan
pengalaman kerja untuk mempersiapkan kemampuannya di pasar kerja
mendatang.
b. Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan dan kreativitas diri
dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang
dimilikinya.
c. Memantapkan hardskill maupun softskill mahasiswa di dunia kerja.
d. Menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman serta relasi dengan
perusahaan.
1.2.2.2 Bagi Perusahaan
a. Sebagai sarana pengabdian kepada dunia pendidikan dan Negara, dalam
rangka mencerdaskan anak bangsa.
b. Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di perusahaan
tempat Praktek Bisnis/Magang.
3
c. Memperoleh sumberdaya manusia sementara dengan kualifikasi yang
berkompeten di bidangnya.
d. Memperoleh masukan yang objektif yang dapat
dipertanggungjawabkan secara akademis, guna meningkatkan
produktivitas perusahaan.
1.2.2.3. Bagi Perguruan Tinggi
a. Merupakan salah satu evaluasi dari pencapaian materi yang telah
dikuasai oleh mahasiswa.
b. Dapat menjalin hubungan dengan pihak instansi atau perusahaan.
c. Mewakili eksistensi jurusan.
d. Memperoleh informasi dari instansi atau perusahaan tentang peluang
lapangan kerja serta kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
1.3. Pelaksanaan Praktek Bisnis
Pelaksanaan Praktek Bisnis dilaksanakan sesuai dengan kurikulum Jurusan
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Diponegoro. Kegiatan Praktek Bisnis bersifat wajib bagi mahasiswa Jurusan
Administrasi Bisnis sebagai persyaratan akademik, dimana dalam proses
pelaksanaannya, kegiatan ini ditempuh dalam waktu 2 bulan dan diberi bobot
sebanyak 2 sks.
1.3.1. Bentuk Kegiatan
a. Selama Praktek Bisnis mahasiswa diperlakukan sebagaimana karyawan
yang lain pada PT Kaltim Prima Coal.
b. Mahasiswa yang melakukan Praktek Bisnis tersebut wajib menjalankan
tugas – tugas dari perusahaan dengan penuh tanggung jawab.
c. Mahasiswa yang melakukan Praktek Bisnis wajib mentaati jam kerja dan
tata tertib PT Kaltim Prima Coal.
1.3.2. Pelaksana Kegiatan
Nama : Nida Attaqia
NIM : 14020212140080
Jurusan : Administrasi Bisnis, FISIP – Universitas Diponegoro
4
Alamat : Gg. Banjar 4B No. 40 RT 44 Teluk Lingga Sangatta
Utara, Kutai Timur Kalimantan Timur 75611
1.3.3. Tempat Pelaksanaan
Penulis melaksanakan praktek bisnis di sebuah perusahaan pertambangan
yaitu PT. Kaltim Prima Coal yang berlokasi di Kompleks PT. Kaltim Prima Coal,
Sangatta 75611, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
.
1.3.4. Waktu Pelaksanaan Praktek Bisnis
Kegiatan Praktek Bisnis dilaksanakan mulai tangal 14 Januari 2015 – 7
Maret 2015. Sementara itu jam kerja disesuaikan dengan jam kerja karyawan yang
menganut sistem Steady Day atau sistem lima hari kerja, yaitu sebagai berikut:
a. Senin – Jum’at
Dimulai pukul 07.00 WITA – 16.00 WITA.
b. Istirahat
Pukul 12.00 – 13.00 WITA.
5
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
diimplementasikasn baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh
pihak lain, kemudian data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk
diproses lebih lanjut. Data sekunder pada laporan ini adalah data
gambaran umum PT. Kaltim Prima Coal yang terdiri dari :
1. Sejarah dan gambaran umum PT. Kaltim Prima Coal.
2. Logo perusahaan PT. Kaltim Prima Coal.
3. Visi & Misi PT. Kaltim Prima Coal.
4. Nilai-nilai PT. Kaltim Prima Coal.
5. Struktur Organisasi PT. Kaltim Prima Coal.
1.4.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam laporan praktek bisnis
ini adalah sebagai berikut :
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara
pengamatan secara langsung dari lapangan. Metode ini dilakukan
dengan melakuakan kegiatan praktek bisnis secara langsung salama 2
bulan.
a. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data
dengan mengajukan pertanyaan langsung pada seseorang yang ahli atau
berwenang dalam suatu masalah. Pada pembuatan laporan ini,
wawancara dilakukan dengan Staff bagian Administrasi pada PT.
Kaltim Prima Coal.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang dilakukan dengan cara
mencari data-data mengenai hal-hal yang berupa data atau dokumen
yang diperoleh dari PT. Kaltim Prima Coal.
c. Media Internet
6
Media Internet adalah suatu langkah pengumpulan data yang dilakukan
melalui kegiatan membuka situs internet yang ada hubungannya dengan
penulisan sebagai penunjang kelengkapan data laporan.
7
8
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Visi dari perusahaan adalah bahwa usaha kerja sama dibidang tambang ini
akan menjadi usaha kelas dunia. Visi ini didukung rasa yakin karena dukungan
team kelas satu dan didukung karyawan-karyawan yang antusias dan bangga akan
perusahaan dan keunggulan produknya.
Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan non migas yang besar di
Indonesia dan memiliki prospek yang baik dimasa mendatang. Hal ini sangat
didukung oleh kualitas batubara yang tinggi, dalam arti memiliki kadar air, debu
dan belerang yang rendah sehingga keberadaannya akan sangat menunjang
industri-industri lain. Adapun produksi batubara itu sendiri ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pasar Eropa, Asia, dan Amerika Selatan.
PT. Kaltim Prima Coal memiliki karyawan sebanyak 4.927 yang terdiri dari
4.923 dari Indonesia yang direkrut dari seluruh wilayah Indonesia, dan sebesar 4
orang tenaga kerja asing. Perusahaan ini juga mengembangkan program-program
yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial baik itu dalam bentuk rehabilitasi
dan reboisasi, juga menyangkut hubungan dengan kesejahteraan masyarakat.
9
1930 Ditemukan informasi tentang struktur geologi dan cadangan batu
bara di Sangatta berdasarkan survey pemetaan yang dilakukan oleh ahli
geologi dari Belanda.
1970 PT. Rio Tinto Indonesia melakukan kegiatan percobaan produksi.
1978 PT. Kaltim Prima Coal memenangkan tender pemerintah Indonesia dan
mendapat area seluas 7.900 km2, meliputi Sangatta, Bengalon, dan Separi
Santan.
1982 PT. Kaltim Prima Coal mengadakan perjanjian untuk membayar royalti
sebesar 13,5% pada PT. Tambang batubara Bukit Asam.
1988 Tambang dibuka
1989 PT. Kaltim Prima Coal mulai membangun sarana dan prasarana
1992 Operasi produksi dan secara resmi dibuka oleh bapak Presiden Soeharto
pada tanggal 19 Pebruari 1992.
1993 Luas konsesi menjadi 14.460 ha.
Pada bulan Oktober 2003 seluruh saham dari PT. Rio Tinto dan Britist
Petrolium Company p.l.c (BP) yang saham terbaagi masing-masing 50% , di jual
ke perusahaan Nasioanl PT. Bumi Resources, sehingga dengan adanya
pemegang saham baru seluruh kebijakan sebagian ada perubahan, seperti adanya
kebijakan baru menaikkan insentif dan restructure organisasi
2.2 Visi dan Misi
2.2.1 Visi
Visi PT. Kaltim Prima Coal “Produsen batubara terkemuka Indonesia
untuk memenuhi kebutuhan dunia, yang memberikan nilai optimal bagi semua
pemangku kepentingan”.
2.2.2 Misi
Misi PT. Kaltim Prima Coal
1. Memupuk budaya yang mengutamakan kesehatan, keselamatan dan
lingkungan dalam segala tindakan.
2. Memelihara tatakelola perusahaan yang baik dan mempromosikan
perusahaan sebagai warga yang baik.
10
3. Menyediakan lingkungan belajar untuk mencapai keunggulan dan
meningkatkan kesejahteraan.
4. Mengoptimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan.
5. Menyelenggarakan praktik pengelolaan dan operasi terbaik untuk
menghasilkan produk dan kinerja berkualitas tinggi secara konsisten.
2.3 Nilai-nilai Perusahaan
PT. Kaltim Prima Coal memiliki nilai-nilai diantaranya :
1. Keunggulan
Mendorong pertanggungjawaban semua karyawan, kontraktor dan
pemasok untuk mencapai praktik terbaik dalam segala hal.
2. Integritas
Mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dengan bertindak adil, jujur
dan beranggung jawab.
3. Transparansi
Berupaya terus-menerus untuk bersikap terbuka dan jujur dalam semua
tindakan.
4. Kegesitan
Secara proaktif menyesuaikan diri dengan situasi yang dinamis dengan
mendorong mereka untuk mengambil inisiatif, bertindak inovatif dan
membangun kemandirian.
5. Pemberdayaan
Mengembangkan karyawan dan masyarakat setempat dengan
mendorong mereka untuk mengambil inisiatif, bertindak inovatif dan
membangun kemandirian.
6. Kerjasama
Mencapai keunggulan melalui kerjasama antara manajemen, karyawan
dan segenap mitra.
7. Kepedulian
Bersikap peduli terhadap kebutuhan-kebutuhan para pemangku
kepentingan dan memastikan pemenuhan kebutuhan dengan cara yang
mendukung kesinambung.
11
2.4 Logo PT. Kaltim Prima Coal
Gambar 2.1
Logo PT. Kaltim Prima Coal
1) Board of Commissioners
2) Board of Directors
1. Chief Executive Office
Dibawahnya ada:
a. Legal Division
Bertugas secara hukum, pelegalan tanah, dsb.
b. Mining Deelopment Division
Divisi ini bertanggung jawab dengan usaha pengembangan
proyek dan daerah penambangan termasuk usaha-usaha
ekplorasi baru.
12
Departemen yang termasuk dalam divisi ini adalah sebagai
berikut:
a) Geology
b) Mine Planning
c) Strategy Planning
a) Community Empowerment
b) Land Management
13
c) External Relations
d) Project Management and Evaluation
e) Bengalon Community Rels & Dev.
f) Goverment Relation
e. Marketing Division
Tugas dan tanggung jawab divisi ini adalah :
a) Marketing
b) Sales Operations
c) Coal Technology
2. Secretary to CEO
14
a) Environment (Acting)
b) Occupational, Health & Safety
c) Security
d) HSES System
a)Mining Services
b)Pit Bintang
c) Pit hatari
d)Pit Jupiter
e) Coal Mining
f) Mine Optimisation
g)Drill and Blast
15
d) Maintenance System
e) Maintenance Service
f) Maintenance Support
a) Marine
b) Coal Handling & Terminal Operations
c) Coal Handling & Terminal Maintenance
d) Coal Processing & Plant Operation
e) Coal Processing & Plant Maintenance
f) Head of Project Expansion Team
1. Chief Financial Officer
Tugas dan tanggung jawab : sistim akuntansi dan
secara detail dan transparan.
2. Business Improvement Division
3. Supply Chain Division
Tugas dan tanggung jawab divisi ini adalah :
16
Departemen yang termasuk dalam dalam divisi ini
adalah sebagai berikut :
a) Logistics
b) Supply
c) Store and Inventory Control
4. Finance Division
5. Business Analisys
b) Audit Commite
Dibawahnya ada beberapa divisi:
1. Head of Internal Audit
2. Internal Audit
Gambar 2.2
Struktur Organisasi PT. Kaltim Prima Coal
17
Sumber : PT. Kaltim Prima Coal 2015
18
a. MEWS
b. Tyre Shop
c. Light Vehicle
f) Maintenance Support
a. Pump and Misc
b. Welding Fabrication and Facility Maintenance
c. Mechanical Comp Management
d. Electrical Component Management
Gambar 2.3
Struktur Organisasi Mining Support Division
19
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pelaksanaan dan Orientasi Praktek Bisnis
Penulis melaksanakan Praktek Bisnis di PT. Kaltim Prima Coal
selama 2 bulan, mulai tanggal 14 Januari 2015 sampai 7 Maret 2015. Oleh
perusahaan, penulis diberi kesempatan untuk bekerja seperti para karyawan
lainnya agar dapat memberikan kontribusi aktif selama masa praktek bisnis
berlangsung. Kontribusi yang dimaksudkan antara lain adalah menjadi admin
yang mengelola pelayanan administrasi karyawan di bagian Haul Truck
Maintenance.
PT. Kaltim Prima Coal mempunyai beberapa sistem dalam bekerja,
diantaranya sistem Shift dan Steady Day. Hari kerja Shift menganut sistem
tiga hari kerja siang dari pukul 06:00 WITA sampai dengan 18:00 WITA,
dengan waktu istirahat pukul 12:00 WITA sampai dengan pukul 13:00
WITA. Lalu tiga hari kerja malam dari pukul 18:00 WITA sampai dengan
06:00 WITA dengan waktu istirahat pukul 00:00 WITA sampai dengan pukul
01:00 WITA. Dan terakhir yaitu tiga hari off (istirahat). Hari kerja dalam
seminggu untuk karyawan Steady Day termasuk penulis sendiri, yakni dari
hari Senin sampai hari Jumat. Jam juga kerja dimulai dari pukul 07.00 WITA
sampai dengan pukul 16.00 WITA. Dengan waktu istirahat pukul 12.00
WITA sampai dengan pukul 13.00 WITA.
Di awal praktik bisnis, penulis terlebih dahulu mendapatkan induction
(pelatihan dan pengenalan) di area kerja agar mengetahui prosedur
keselamatan dan keamanan yang ada di perusahaan. Dan penulis diberikan
tugas-tugas dalam mengelola administrasi di Departemen Haul Truck
Maintenance, adapun tugasnya adalah:
1. Melayani karyawan.
2. Membuat form benefit yang diperlukan oleh karyawan, baik surat
permohonan cuti karyawan, surat permohonan penggantian pengobatan,
surat permohonan bantuan pendidikan, surat permohonan ijin
meninggalkan pekerjaan, surat permohonan penambahan tanggungan,
20
surat permohonan intruksi pengiriman uang (penggantian nomor
rekening), dll.
3. Memproses surat-surat tersebut.
4. Menginput data karyawan yang cuti.
5. Memastikan form benefit ditindaklanjuti oleh bagian HR sesuai
waktunya.
6. Mendistribusikan surat-surat yang masuk kepada karyawannya
antara lain seperti SPT tahunan, surat yang sudah di ditindaklanjuti oleh
bagian HR, surat pemberitahuan tentang saldo koperasi karyawan, serta
mendistribusikan voucher belanja kepada karyawan.
7. Pengorderan barang-barang yang dibutuhkan oleh karyawan dan
perusahaan melalui aplikasi Ellips.
8. Mengecek masa validasi PPE karyawan untuk memastikan orderan
tersebut bisa ditindaklanjuti.
9. Menulis data-data karyawan yang mengorder barang ke buku besar
PPE.
10. Menerima orderan barang yang datang.
11. Menginput tentang Observasi Penyimpangan Keselamatan di aplikasi
Prinasa.
12. Memberikan data prinasanya kepada bagian Safety.
13. Membuat Work Request.
14. Menginput data registrasi Padlock karyawan.
15. Menginput data jam tidur karyawan perminggu.
16. Menginput data absensi karyawan dari Finger Print ke Microsoft
Exel.
17. Menginput data absensi karyawan yang izin ke aplikasi Alesco.
18. Memperbaharui struktur organisasi bagian Electric Truck.
21
3.2.1 Pengelolaan Data Absensi pada Finger Print
Finger Print adalah metode dalam pengabsenan karyawan yang
memakai sidik jari. Metode pengabsenan dengan memakai sidik jari
ini dilakukan untuk lebih mendisiplinkan karyawan dalam memasuki
jam kerja dan keluar dari jam kerjanya.
Finger Print di PT. Kaltim Prima Coal itu sendiri sudah berjalan lama
dan hasilnya memang menguntungkan bagi perusahaan.
Pengelolaan pada Finger Print dimaksudkan agar sistem absensi
karyawan ini berjalan dengan baik untuk memudahkan karyawan
dalam hal absensi, dan para admin yang melayani karyawan dapat
bertindak cepat jika terjadi sesuatu pada Finger Print, atau jika ada
jam masuk dan keluar kerja karyawannya tidak ada.
Dalam metode Finger Print ini ada beberapa hal yang harus dikelola
dengan baik. Pertama, prosedur registrasi awal, ini harus dikelola
dengan baik agar proses kedepannya bisa berjalan lancar.
Akan dijelaskan bagaimana cara kerja dan pengelolaan data di Finger
Print ini.
3.2.1.1 Prosedur Registrasi Finger User
Proses Registrasi
1. Masuk ke menu set up
dengan mengetik C + Enter pada mesin.
Gambar 3.1
Masuk ke Menu Set Up
22
2. Masukan password setelah
muncul password di tampilan mesin.
Gambar 3.1.1
Memasukan Password di Tampilan Mesin
Gambar 3.1.3
Cara Menggesekan Kartu ID
23
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal 2015
Catatan :
- User yang dimaksud adalah user yang akan
diregistrasi ulang.
24
- Sebelum proses ini dilakukan, tidak boleh
melakukan tes absen barcode user tersebut di
semua mesin Finger Print
25
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal 2015
26
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal 2015
27
agar dapat memudahkan karyawan dalam melakukan
pengabsenannya setiap harinya.
28
3.2.1.4 Masalah yang Sering Terjadi pada Saat Melakukan Finger
Print
1. Finger not found
Masalah ini adalah ketika data finger user tidak ditemukan
di server. Penyebabnya adalah data finger belum ter-
record system. Solusi untuk masalah ini adalah pastikan
bahwa dua finger user sudah diregistrasi (data finger bisa
diminta ke bagian IT). Bila belum lengkap (baru satu
finger atau keduanya belum di registrasi maka lakukan
registrasi ulang.
2. Finger not match
Masalah ini terjadi jika data finger yang ada di system
tidak sama dengan finger user pada saat di scan. Penyebab
finger user (permanen/temporary). Hal ini bisa terjadi
karena luka, posisi finger yang tidak sama dengan yang
diregistrasi, ataupun karena finger yang kotor dan basah.
Solusi untuk masalah ini adalah mencari posisi scan yang
pas/sama dengan saat diregistrasi ataupun bisa dengan
membersihkan dan mengeringkan finger.
3. Finger time out.
Masalah ini terjadi jika proses scanning finger tidak
berhasil. Penyebabnya adalah scanner tidak mendeteksi
keberadaan jari. Solusi masalah ini adalah segerakan scan
fingernya setelah melakukan swap ID Card.
29
3.2.2.1 Langkah-langkah dalam Membuka Laporan Kehadiran
Karyawan (Fingerprint Attendance Report)
1. Buka browser Interner Explorer,
lalu akses link berikut ini:
http://kpcsgtdb01/Reports/Pages/Folder.aspx?
ItemPath=
%2fKPC+Attendance+Report&ViewMode=List
Maka akan menampilkan tampilan di layar seperti ini:
Gambar 3.3
Tampilan Menu KPC Attendance Report
30
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal 2015
1. Employees Management
Modul Report ini digunakan untuk mengelola data
karyawan pada suatu divisi/departemen/seksi. Data tersebut
meliputi nama, departemen, seksi, dan kru dari karyawan
tersebut yang berpengaruh pada Modul Report lainnya.
Untuk setiap karyawan yang baru melakukan registrasi pada
mesin fingerprint, diharapkan data dari karyawan tersebut
dapat langsung di-update melalui Modul Report ini oleh
user yang berkepentingan.
Untuk perpindahan/rotasi kerja dari karyawan yang sifatnya
permanen, diharapkan data dari karyawan tersebut dapat
langsung di-update melalui Modul Report ini (hanya
berlaku selama pra-integrasi Fingerprint dengan
Payroll/Alesco).
Untuk perpindahan/rotasi kerja dari karyawan yang sifatnya
sementara (dalam periode tertentu), diharapkan data dari
karyawan tersebut dapat langsung di-update melalui Modul
Report ini (hanya berlaku selama pra-integrasi Fingerprint
dengan Payroll/Alesco).
31
2. Attendance Report
Modul Report ini digunakan untuk melihat data kehadiran
seluruh karyawan pada suatu divisi/department/section.
Data kehadiran meliputi keseluruhan transaksi masuk dan atau
keluar yang terjadi selama periode yang ditentukan beserta
detail lokasi absensi dari transaksi tersebut.
Data kehadiran ditampilkan dalam bentuk tabular.
32
Data kehadiran ditampilkan dalam bentuk matriks.
33
karyawan tersebut. Untuk karyawan Kontraktor, huruf
‘Z’ harap diganti dengan angka ‘8’, kemudian diikuti
dengan 5 digit angka berikutnya.
34
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal 2015
35
Gambar 3.5
Tampilan Menu Utama pada Aplikasi Alesco
36
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal 2015
37
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal 2015
38
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal 2015
Untuk merubah data time sheet yang sudah ada dan sudah
otomatis tersebut di dalam aplikasi Alesco, yaitu mengurangi
menambah overtime dan mengurangi menambah shift di dalam
time sheet tersebut sesuai dengan hasil Finger Print, Surat
Lembur, Surat Pengantar Medical Check Up, Surat keterangan
sakit dalam jam, dan sebagainya.
Gambar 3.6.3
Tampilan Time Sheet Karyawan
39
Untuk menambah raw (kolom) pada time sheet yaitu klik
tombol (+) dan jika ingin menghapus klik tombol (-) pada
aplikasi Alesco yang di tampilan time sheet tersebut.
Print Time Sheet
Time sheet yang di print akan diberikan kepada masing –
masing karyawan. Ini untuk mengoreksi atau meninjau ulang
apakah time sheet yang telah di print apakah sudah benar –
benar sesuai atau tidak.
Cara mencetak time sheet pada aplikasi Alesco adalah sebagai
berikut:
Klik menu Attendance@Work.
Lalu klik KPC – Timesheet Report.
Gambar 3.6.4
Tampilan Menu Print Time Sheet
40
Tampilan Menu Print Time Sheet
41
dengan kode yang tercantum di aplikasi Alesco.
Kode-kode nya adalah (jika MSD):
1. Company:
KPC
2. Division:
KPCMSD
3. Department:
KPCMSDHTC
4. Section:
KPCMSDHTC
5. Unit:
KPCMSDHTC
Gambar 3.6.7
Tampilan Daftar Kode Print Time Sheet
42
3.2.3.3 Perhitungan Time Sheet Karyawan di Aplikasi Alesco
Perhitungan jam kerja karyawan berbeda-beda antara yang
menganut sistem kerja Shift dengan sistem kerja Steady Day.
Ketentuan dalam menghitung jam kerja karyawan adalah sebagai
berikut:
1. Sistem Kerja Shift
Sistem kerja Shift ini menganut sistem enam hari kerja, tiga hari
kerja shift pagi dimulai dari pukul 06:00 WITA sampai dengan
18:00 WITA dan tiga hari selanjutnya shift malam dimulai dari
pukul 18:00 WITA sampai dengan 06:00 WITA. Jadi sistem kerja
Shift ini ada dua belas jam kerja dalam sehari.
• Jika di hari normal
• Hari pertama s/d kelima regular tujuh jam (ORD).
Sisah lima jam masuk ke Overtime (O/T).
Dari lima jam overtime dihitung:
• Satu jam dengan perkalian 1.5 (011)
• Empat jam dengan perkalian 2 (012)
• Hari ke enam regular lima jam (ORD)
Sisah tujuh jam masuk ke Overtime (O/T).
Dari tujuh jam overtime dihitung:
• Satu jam dengan perkalian 1.5 (011)
• Enam jam dengan perkalian 2 (012)
• Jumlah jam shift sesuai total kerja ( actual )
• Shift allow – pagi 12 jam (022)
• Shift allow – malam 12 jam(021)
43
• Hari Senin s/d Jumat regular delapan jam (ORD).
Sisah satu jam masuk ke Overtime (O/T).
Satu jam tersebut masuk ke perkalian 1.5 (011). Jika
karyawan Steady Day tersebut bekerja lebih dari
pukul 16:00, misalkan sampai pukul 18:00, berarti
dia masuk kerja selama sebelas jam, dari sebelas jam
tersebut:
• Delapan jam masuk ke jam reguler (ORD).
• Tiga jam masuk ke Overtime (O/T).
• Satu jam dengan perkalian 1.5 (011).
• Dua jam dengan perkalian 2 (012).
Jika di hari OFF dan di hari libur nasional (roster warna biru).
• Jam Regular perkalian 2
• 1 jam selanjutnya perkalian 3
• Sisa jam selanjutnya perkalian 4
• Shift allowance sesuai dengan actual shift OT
44
3.2.3.4 Penginputan Data Karyawan Izin Meninggalkan Pekerjaan di
Aplikasi Alesco
Karyawan yang bekerja di suatu perusahan tidaklah luput dari izin
untuk meninggalkan pekerjaan. Izin untuk meninggalkan pekerjaan
adalah hal yang wajar dan sangat manusiawi. Di PT. Kaltim Prima
Coal ini juga adanya suatu aplikasi database karyawan yang
dinamain aplikasi Alesco yang didalamnya juga termasuk adanya
data-data kehadiran dan izin karyawannya.
Macam-macam izin:
Izin meninggalkan pekerjaan ini terbagi menjadi dua, yaitu izin
dengan upah (Leave With Pay (LWP)) dan izin tanpa upah (Leave
Without Pay (LWOP)).
1. Izin dengan Upah/Leave with Pay (LWP)
Izin ini adalah izin meninggalkan pekerjaan tapi gaji(upah)
tetap di bayar seperti biasanya. Tidak ada potongan dalam
penggajiannya di kemudian hari. Izin – izin meninggalkan
pekerjaan yang termasuk dalam izin dengan upah (LWP)
beserta kodenya untuk dimasukan kedalam aplikasi Alesco
adalah sebagai berikut:
1. Kode: SREL
Izin ini jika isteri/suami, tanggungan, atau orang tua,
mertua, menantu karyawan sakit keras. Izin ini diberikan
hanya satu hari dan tambahan dua hari perjalanan hanya
untuk kejadian diluar tempat penugasan.
2. Kode: DDR
Izin ini jika isteri/suami, tanggungan, atau orang tua,
mertua, menantu karyawan meninggal. Izin ini diberikan
hanya dua hari dan tambahan dua hari perjalanan hanya
untuk kejadian diluar tempat penugasan. Jika diluar
Sangatta perusahaan akan memberikan bantuan transport
45
sampai dengan Balikpapan p.p kepada dua orang
pendamping.
3. Kode: MRE
Izin ini jika karyawan sendiri yang menikah. Izin ini
diberikan hanya tiga hari.
4. Kode: MRC
Izin ini diberikan jika anak dari karyawan ada yang
menikah. Izin ini diberikan hanya dua hari.
5. Kode: MTW
Izin ini diberikan jika isteri dari karyawan itu melahirkan
atau keguguran. Izin ini diberikan hanya dua hari.
6. Kode: CBC
Izin ini diberikan jika ada khitanan anak atau pembaptisan
anak karyawan. Izin ini diberikan hanya dua hari.
7. Kode: DREL
Izin ini diberikan jika ada anggota keluarga dalam satu
rumah meninggal. Izin ini diberikan hanya satu hari.
8. Kode: PLG
Izin ini diberikan ketika menunaikan ibadah haji. Izin ini
diberikan dengan batas maksimum 40 hari. Ijin yang sama
dipertimbangkan untuk agama lain.
9. Kode: SICK
Izin ini diberikan ketika karyawan sakit. Ini sesuai dengan
surat rekomendasi yang diberikan dokter Perusahaan atau
Dokter yang telah disetujui perusahaan.
10. Kode: HP
Izin ini diberikan saat karyawan wanita yang dalam masa
haidnya merasakan sakit. Izin ini diberikan hanya dua hari
dan harus melampirkan surat keterangan dokter.
11. Kode: ML
Izin ini diberikan ketika karyawan wanita mengalami
46
keguguran atau melahirkan. Izin keguguran diberikan
maksimal 1,5 (satu setengah) bulan dengan upah terhitung
sejak saat keguguran. Surat keterangan dokter atau bidan
yang menangani kasus tersebut harus diajukan kepada
perusahaan. Jika izin melahirkan diberikan izin maksimal
tiga bulan dengan upah.
12. Kode: TN
Izin ini diberikan kepada karyawan jika ada tugas negara.
Karyawan harus menunjukan dokumennya. Izin ini
diberikan tergantung pada lamanya tugas negara tersebut.
Semua izin diatas harus dilengkapi dengan bukti
otentik dan diberikan/disetujui hanya untuk hari – hari
kejadian. Khusus untuk sakit keras, surat keterangan dari
rumah sakit tempat perawatan diperlukan untuk
pertimbangan dalam memberikan izin. Untuk sakit keras
yang tidak bisa dibuktikan pada saat meminta izin harus
dibuktikan pada saat kembali bekerja dengan menyerahkan
surat keterangan sakit dari dokter yang merawat. Hal yang
sama berlaku untuk kematian yang dikeluarkan oleh pihak
yang berwenang.
Gambar 3.7
Contoh Surat Keterangan Sakit Karyawan
47
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal 2015
48
kerja bagi karyawan tetap maka harus masa kerja minimumnya
9 bulan dengan persetujuan Manager. Dan jika 13 hari kerja
bahkan lebih dari itu maka harus masa kerja mnimum 12 bulan
dengan persetujuan General Manager.
Cara penginputannya:
1. Buka Aplikasi Alesco
2. Klik menu Attendance@work klik menu Leave
klik menu Enquire on Leave Record klik menu
Leave Booking.
3. Masukan nomor badge karyawan, tekan F8 lalu tekan
Enter.
Gambar 3.8
Tampilan Leave Booking pada Aplikasi Alesco
49
6. Lalu isikan data – data yang harus diisi, misalkan jika
sakit sebutkan rumah sakit dan dokter yang
memeriksanya. Data – datanya tergantung terhadap
jenis izinnya.
Gambar 3.8.1
Tampilan Penginputan Izin pada Aplikasi Alesco
50
Jadwal karyawan bisa berubah-rubah sesuai dengan perintah
(memo) atasan. Dengan berubahnya jadwal kerja karyawan, harus
diikut dengan sistem pengabsenan Finger Printnya dan aplikasi
Alesconya agar jam kerjanya tetap bisa dilihat dan dikelola dengan
baik.
3.2.4.1 Merubah Jadwal Kerja Karyawan di Sistem Finger
Print.
Cara untuk merubah jadwal kerja karyawan di sistem
Finger Print:
1. Buka Attendance Report
2. Pilih Employess Management
3. Ketik nomor ID/Badge Number
4. Klik Edit
5. Lalu klik add data untuk membuat satu kolom
penambahannya.
Gambar 3.9
Tampilan Menu Perubahan Jadwal di Attendance Report
51
Perubahan jam kerja pada karyawan juga harus diubah
pada sistem database karyawannya, yaitu aplikasi
Alesco.
Cara untuk merubah jadwal kerja karyawan di aplikasi
Alesco adalah sebagai berikut:
1. Buka aplikasi Alesco.
2. Klik Menu Payroll.
3. Lalu klik Menu Time Sheet Manual Payments.
4. Lalu klik Menu Time Sheet Entry Roster – Change.
5. Lalu ketik Badge Number karyawan yang ingin di
rubah.
52
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
53
54
4.2 Saran
1. Perusahaan harus selalu memberikan yang terbaik kepada karyawannya
khususnya pada kemudahan dalam pengabsenan jam kerja setiap harinya.
2. Admin sebagai orang yang mengelola data kehadiran karyawan harus
selalu memberikan pelayanan yang lebih baik kedepannya, dan bisa
mengelola lebih baik lagi agar tidak ada kesalahan dalam penginputannya.
3. Karyawan sebaiknya ketika absen jam masuk dan keluar kerja, tangan
atau jari karyawan bersih sehingga alat Finger Print bisa mendeteksi sidik
jari karyawan tersebut.
4. Perusahaan harus lebih sering mengevaluasi bagaimana kerja alat Finger
Print agar absensi karyawa lebih lancar di kemudian hari.
5. Sebaiknya sistem absensi Finger Print langsung terhubung dengan
aplikasi Alesco agar lebih efektif dan efisien. Efektif disini pencapaian
tujuan organisasi yaitu agar jam masuk dan keluar kerja karyawan
langsung terinput di aplikasi Alesco tidak ada pekerjaan tambahan lain
secara manual. Sedangkan efesien adalah menghemat waktu dan tenaga
para admin yang mengelolanya, admin tidak perlu menginput secara
manual di aplikasi Alesco.
54
55
Daftar Pustaka
Buku Prima Perkasa PT. Kaltim Prima Coal.
Sistem Finger Print, Attendance Report dan Alesco di PT. Kaltim
Prima Coal.
http://yahuddin.blogspot.com/2011/06/pengelolaan-administrasi-dan-
tata.html
55