Anda di halaman 1dari 69

Dosen : Heri Setiawan, S.E, M.AB.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan, bergantung pada sejauh mana perusahaan tersebut
mampu memanfaatkan potensi sumber daya yang dimilikinya untuk memaksimalkan peluang
dan mengatasi berbagai ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan.
Pemanfaatan tersebut dilakukan dengan cara memperoleh dan menempatkan karyawan yang
sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing, sehingga perusahaan dapat mengelola
karyawan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam setiap peluang yang ada guna mencapai
tujuan perusahaan.
Apabila dalam proses perekrutan karyawan tidak dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan, maka akan berpengaruh terhadap penempatan kerja karyawan. Seperti
penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimilikinya dan kesulitan dalam
melakukan pelatihan terhadap karyawan tersebut. Selain itu juga, penempatan karyawan yang
tidak sesuai dengna bakat dan kemampuannya akan mengakibatkan turunnya semangat kerja
karyawan serta tingginya tingkat keluar masuknya karyawan. Hal ini akan menjadi penghambat
bagi perusahaan untuk merealisasikan tujuannya serta merugikan perusahaan. Sehingga dalam
proses perekrutan ini, manajer personalia harus berpegang pada prinsip the right man on the right
place (sesuai dengan potensi sumber daya manusia dan sesuai pada tempatnya).
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan,
setiap mahasiswa diwajibkan untuk melakukan praktek kerja lapangan (on the job training).
Setiap mahasiswa dituntut agar dapat melihat secara langsung kesesuaian antara teori yang telah
dipelajari dengan kenyataan yang ada di lapangan.

Dengan demikian, diharapkan agar dapat menambah pengetahuan dan pengalaman


dalam ilmu yang lebih terarah, sehingga mahasiswa memiliki pandangan mengenai proses
perekrutan yang sesuai dengan tujuan, peraturan dan dengan cara yang benar, agar perusahaan
memperoleh karyawan yang berkualitas dan mampu merealisasikan tujuan perusahaan.
Mengingat pentingnya proses perekrutan dalam pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan, serta untuk melihat apakah perusahaan tersebut telah mengikuti prosedur yang
berlaku, maka penulis tertarik untuk mengambil judul Proses Perekrutan Karyawan di PT
Pupuk Sriwijaya Palembang

1.2.

Tujuan dan Manfaat

1.2.1. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:


1.

Untuk menyesuaikan antara ilmu yang diperoleh selama belajar di tempat kuliah dengan
kenyataan yang ada di perusahaan, sehingga dapat mempersiapkan diri untuk terjun langsung ke
dunia kerja yang nyata.

2.

Untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan tugas di Departemen Pengembangan


Sumber Daya Manusia (PSDM), khususnya mengenai proses perekrutan karyawan di PT PUSRI.

3.

Acuan atau pedoman bagi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh mengenai dunia kerja.

1.2.2. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan laporan ini, antara lain:
1.
1.

1. Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman bekerja yang sesungguhnya yaitu dengan
melaksanakan tugas-tugas administrasi perkantoran.

2.

Menambah pengetahuan mengenai proses perekrutan karyawan di PT PUSRI.

3.

Melatih disiplin dan tanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan.

4.
5.

Mahasiswa dapat menyesuaikan ilmu yang telah diberikan dengan apa yang telah
ditetapkan dan dihadapi dalam suatu perusahaan.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat menjadi bacaan dan dapat menjadi pedoman bagi penulis-penulis lainnya dan
adik-adik tingkat yang akan melaksanakan kerja praktek nantinya.

1.

3. Bagi Perusahaan atau Instansi


Diharapkan dari penulisan Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan saran atau masukan bagi
perusahaan atau instansi sebagai bahan untuk perkembangan perusahaan atau instansi pada masa
yang akan datang.
BAB II
TEORI-TEORI
Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek di PT PUSRI Palembang yang berlokasi di jalan


Mayor Zen, Palembang yang berjumlah 3 (tiga) orang mahasiswa dan menjalankan kerja praktek

bersama-sama pada tanggal 23 Juli sampai dengan 31 Agustus 2012. Dalam melaksanakan kerja
praktek, penulis ditempatkan pada Departemen PSDM di tiga bagian yang berbeda, yaitu:
1.

Bagian Pengembangan Organisasi

2.

Bagian Penerimaan & Penempatan SDM

3.

Bagian Pengembangan Karir dan Konseling


Sebelum penulis melakukan pekerjaan, penulis telah mendapat petunjuk dan
pengarahan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas-tugas yang
diberikan. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

1.2.2

Wawancara

Metode wawancara adalah pengumpulan data atau informasi yang akan


dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada pembimbing dan staf
karyawan unit kerja yang bersangkutan sehingga penulis dapat mengetahui keadaan dan kegiatan
yang lebih lengkap tentang pembahasan ini.

1.2.3

Observasi

Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang


dilakukan dengan cara mengadakan penelitian dan pengamatan langsung atas kejadian atau
fakta-fakta dengan cara menganalisis proses upaya dan langkah-langkah pengembangan
pembinaan.

BAB III
PEMBAHASAN
Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek di PT PUSRI Palembang yang berlokasi di jalan


Mayor Zen, Palembang yang berjumlah 3 (tiga) orang mahasiswa dan menjalankan kerja praktek
bersama-sama pada tanggal 23 Juli sampai dengan 31 Agustus 2012. Dalam melaksanakan kerja
praktek, penulis ditempatkan pada Departemen PSDM di tiga bagian yang berbeda, yaitu:
1.

Bagian Pengembangan Organisasi

2.

Bagian Penerimaan & Penempatan SDM

3.

Bagian Pengembangan Karir dan Konseling


Sebelum penulis melakukan pekerjaan, penulis telah mendapat petunjuk dan
pengarahan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas-tugas yang
diberikan. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

1.3.1.

Wawancara

Metode wawancara adalah pengumpulan data atau informasi yang akan


dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada pembimbing dan staf
karyawan unit kerja yang bersangkutan sehingga penulis dapat mengetahui keadaan dan kegiatan
yang lebih lengkap tentang pembahasan ini.

1.3.2

Observasi

Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang


dilakukan dengan cara mengadakan penelitian dan pengamatan langsung atas kejadian atau
fakta-fakta dengan cara menganalisis proses upaya dan langkah-langkah pengembangan
pembinaan.

BAB III

ANALISA DATA

3.1 Proses Perekrutan Karyawan


Menurut Rachmawati (2008:84), rekrutmen merupakan serangkaian kegiatan mencari
dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang
diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
Dalam mendapatkan pegawai yang memiliki kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang
diperlukan dalam melaksanakan aktivitas perusahaan terdapat beberapa proses sehingga
diperoleh karyawan yang berkualitas. Proses awal perekrutan karyawan PT Pusri Palembang
diawali dari adanya surat pengajuan usulan tambahan tenaga kerja dari tiap-tiap divisi. Didalam
surat pengajuan usulan tersebut tertulis secara rinci jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan beserta
bidang pendidikan dan karakter yang sesuai untuk mengisi formasi jabatan yang diperlukan.
Kemudian, direktorat SDM & UMUM khususnya bagian penerimaan
karyawan menerima surat usulan tersebut lalu memeriksa dan menyesuaikan usulan tenaga kerja
yang dibutuhkan dari tiap-tiap divisi dengan kuota karyawan PT Pusri Palembang. Jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan dari divisi-divisi lain tidak selalu dapat terpenuhi sesuai
permintaan yang disebabkan terbatasnya kuota karyawan PT Pusri Palembang. Kegiatan
selanjutnya yaitu mengevaluasi dan menyusun rencana jumlah kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan Rencana Jangka Panjang (RJP) yang disetujui oleh Dewan Komisaris dan
mengusulkannya dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris,
semua staf dibagian penerimaan karyawan menyiapkan berkas-berkas serta mengusulkan SK
Direksi mengenai Tim Rekrutmen PT Pusri Palembang kepada Direksi. Pembentukan Tim
Rekrutmen tersebut terlebih dahulu telah mendapat persetujuan dari Manajer PSDM.
Selanjutnya, Direksi akan mengevaluasi SK Direksi yang telah diajukan dengan menolak atau
menyetujui SK Direksi tentang Tim Rekrutmen tersebut. Apabila Direksi menolak SK Direksi
yang diajukan, maka manajer PSDM perlu meninjau ulang mengenai Tim Rekrutmen yang
diusulkan.
Namun, apabila Direksi menyetujui SK Direksi tersebut maka Tim Rekrutmen
yang diketuai oleh General Manager SDM mengadakan Kick-off Meeting yang merupakan
sebuah rapat besar yang dihadiri oleh semua unit kerja yang mengajukan surat usulan kebutuhan
tenaga kerja misalnya Direktorat Produksi, Pemasaran, Keuangan dan lain sebagainya. Dalam
rapat ini membahas mengenai perekrutan karyawan dan jumlah tenaga yang dibutuhkan oleh
tiap-tiap divisi, dimana setiap usulan yang diajukan harus disesuaikan dengan kuota karyawan
PT Pusri sehingga tidak semua usulan dapat disetujui begitu saja supaya calon karyawan yang
akan direkrut sangat efektif dan benar-benar sesuai yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
Setelah diperoleh keputusan
hasil rapat besar mengenai rekrutmen, maka Tim Rekrutmen yang telah disetujui oleh Direksi
harus menyiapkan dan menyampaikan Kerangka Acuan Kerjasama kepada kandidat Konsultan
Utama dan Konsultan Pendukung untuk membantu jalannya proses perekrutan. Pelaksanaan
Rekrutmen PT PUSRI dilakukan oleh pihak ketiga (Konsultan), untuk itu Ketua Tim Rekrutmen
perlu melakukan pengadaan konsultan dengan cara memilih langsung calon konsultan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku yaitu membandingkan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dari
penyedia jasa rekrutmen yang berpengalaman, yang memiliki kemampuan personel yang

profesional, dan peralatan rekrutmen yang memadai. Adapun persyaratan sebagai seorang
konsultan yaitu:
1.

Konsultan yang akan ditunjuk untuk menyelenggarakan pekerjaan ini harus benar-benar
telah berpengalaman di bidang rekrutmen tingkat SLTA, D3 dan S1 dalam skala besar (dengan
minimal pelamar 10.000 orang pada satu kali rekrutmen), terutama dalam 1 tahun terakhir.

2.

Konsultan memiliki kemampuan berupa tenaga administrasi, peralatan, dan fasilitas


sendiri untuk menyiapkan dan melaksanakan pendaftaran dan seleksi administrasi.

3.

Konsultan memiliki website sendiri yang digunakan untuk melakukan registrasi secara
online, pengumuman lowongan, dan pengumuman setiap tahapan seleksi. Website tersebut telah
teruji baik secara kualitas (dapat melakukan seleksi administrasi secara otomatis sesuai dengan
kualifikasi yang ditetapkan) maupun kuantitasnya (memiliki kapasitas memadai untuk
menampung data peserta dalam jumlah besar / minimal 10.000 orang, dan memiliki reliabilitas
yang tinggi ketika banyak orang mengakses website tersebut dalam waktu bersamaan).

1.

Konsultan memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menyiapkan materi Tes


Aptitude, berupa soal-soal kemampuan akademik sesuai dengan jurusan yang dibutuhkan,
termasuk peralatan pembuatan soal dan pemeriksaan jawaban. Peralatan pemeriksaan jawaban
harus dapat memeriksa hasil tes dengan cepat, tepat, dan memiliki reliabilitas tinggi, sehingga
hasil tes dapat diperoleh di hari yang sama dengan hari pelaksanaan seleksi.

2.

Konsultan memiliki tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan seleksi (baik dari segi
kecukupan jumlah maupun kualifikasinya).
Kandidat konsultan mengirimkan Proposal Penawaran Jasa Pengadaan Tenaga Kerja, yang
menjelaskan antara lain:

1.

Pengalaman kerja (khususnya dalam 1 tahun terakhir) dalam menyelenggarakan


rekrutmen seperti yang tercantum dalam persyaratan konsultan pada poin III.

2.

Sarana prasarana pendukung untuk melaksanakan pekerjaan, termasuk rancangan


registrasi online dan peralatan pemeriksaan Tes Aptitude.

3.

Tenaga ahli yang dimiliki (baik dari segi kecukupan jumlah maupun kualifikasi yang
dibutuhkan untuk masing-masing tahapan seleksi), yang dibuatkan Curriculum Vitae masingmasing tenaga ahli sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing 1 lembar.

4.

Kerangka kerja (teknis pelaksanaan ) dan tentative schedule.

5.

Penawaran biaya jasa pengadaan secara detail.

Setelah membandingkan kedua konsultan, maka dipilih salah satu konsultan yang benar-benar
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Penunjukan konsultan tersebut dilakukan oleh
Direksi dan diikat dengan Surat Perjanjian Kerjasama yang mengatur tugas, wewenang dan
tanggung jawab masing-masing pihak. Dalam melaksanakan pekerjaannya, konsultan dapat
menunjuk konsultan pendukung, yaitu konsultan yang mengerjakan tahap-tahap seleksi tertentu
yang bertanggung jawab kepada konsultan utama. Konsultan pendukung dipilih langsung oleh
konsultan utama, terdiri atas:
1.

Konsultan TPA

2.

Konsultan TOEFL

3.

Konsultan Pemeriksaan Psikologi

4.

Konsultan Pemeriksaan Kesehatan


Konsultan utama wajib mempertimbangkan kualitas masing-masing konsultan pendukung
(pengalaman, kemampuan personel, peralatan yang memadai, dll) dan biaya seleksi yang
ditawarkan. Selain itu, konsultan berkewajiban melaporkan nama-nama konsultan pendukung
kepada PT Pusri Palembang. Setelah konsultan utama mendapatkan konsultan pendukung yang
sesuai dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, maka antara konsultan utama dan
konsultan pendukung harus menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama antara kedua belah
pihak.
Setelah adanya ikatan kerjasama dengan konsultan pendukung, maka informasi mengenai
lowongan di PT PUSRI diumumkan melalui website milik konsultan itu sendiri. Draft isi
pengumuman dibuat oleh PT Pusri Palembang, namun tampilan iklan pengumuman disesuaikan
oleh konsultan dengan memperhatikan estetika, kejelasan tulisan, dan ukuran pengumuman yang
layak. Sebelum disebarluaskan, draft pengumuman terlebih dahulu harus dikonfirmasikan
dengan PT Pusri Palembang. Pengumuman yang dimaksud antara lain pengumuman lowongan,
pengumuman setiap tahapan seleksi, pengumuman akhir, dan pengumuman lain yang
berhubungan dengan rekrutmen. Khusus tahun 2012, PT Pusri Palembang memilikis beberapa
program rekrutmen antara lain:

1.

Program Roadshow, yaitu rekrutmen yang dilakukan langsung di universitas yang


diuniversitas yang dituju sesuai kebutuhan (untuk seluruh S1, dan untuk beberapa D3 khusus :
Analisa Kimia, Asuransi, Pajak, Ilmu Gizi, dan Desain Grafis/Ilmu Komunikasi), yaitu di Jakarta
(UI, Poltekkes Jakarta), Bandung (ITB, Unpad), Semarang (Undip), Yogyakarta (UGM),
Surabaya (ITS dan Unair), dan Palembang (Unsri dan Poltekkes Palembang).

2.

Program Rekrutmen Umum, yaitu rekrutmen yang dilakukan secara terpusat di


Palembang, dengan cara mengumumkan rekrutmen melalui media (cetak & elektronik) secara
terbuka.

3.

Program Rekrutmen Sekolah, yaitu rekrutmen yang dilakukan di sekolah tertentu yang
bersifat khusus, yaitu Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) di Bogor dan Padang untuk
memenuhi kebutuhan tenaga analis kimia di Departemen Laboratorium.

4.

Program Beasiswa, yaitu rekrutmen yang dilakukan melalui program beasiswa bagi
mahasiswa terbaik untuk menjadi karyawan tetap PT Pusri Palembang. Akan dilakukan untuk
lulusan Fakultas Hukum Universitas Sriwidjaya Palembang untuk memenuhi kebutuhan tenaga
hukum di Divisi Hukum Perusahaan. Rekrutmen ini akan dilaksanakan secara terpisah dengan
Rekrutmen Umum, Sekolah, dan Roadshow.

5.

Program Rekrutmen Tenaga Ahli, yaitu rekrutmen yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga sekuriti. Biasanya program ini dilaksanakan dengan cara melakukan seleksi
dari karyawan-karyawan outsourcing Dep Sekuriti dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Program ini apabila disetujui oleh Tim rekrutmen, selanjutnya akan dimintakan izin terlebih
dahulu dengan Direktur Utama.

Hal-hal lain yang berhubungan dengan Lingkup Pekerjaan:

1.

Konsultan berkewajiban mencari tempat seleksi (ruangan atau gedung) yang


mempertimbangkan jumlah peserta seleksi, kenyamanan peserta, tempat yang tidak jauh dari
pusat kota, mudah diakses kendaraan umum, dan efisien dari segi biaya.

2.

Konsultan berkewajiban membuat tanda-tanda yang memudahkan peserta untuk


mengakses tempat seleksi, dan menginformasikannya selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum
pelaksanaan seleksi.

3.

Apabila jumlah peserta sudah sedikit (misalnya pada saat Psikotes atau Tes Kesehatan),
peserta dapat digabung, misalnya untuk Jakarta dan Bandung, digabung dan dilakukan di satu
kota saja (Jakarta), Semarang-Yogyakarta dilakuakn di Yogyakarta. Sama halnya dengan tes
kesehatan, bahwa tes wawancara yang dilakukan dikota lain akan membutuhkan biaya yang
cukup besar serta banyaknya waktu yang tersita yang digunakan selama perjalanan menuju kota
yang dituju.
Setelah semua tahapan seleksi selesai dilaksanakan oleh para konsultan, dan telah
didapatkan para karyawan yang dinyatakan lulus, maka bagi peserta yang lulus akan
diumumkan melalui website sehingga para peserta dapat melihat sendiri nama-nama yang lulus
seleksi. Selanjutnya konsultan utama menyerahkan hasil kelulusan kepada Tim Rekrutmen
Calon Karyawan PT Pusri Palembang.
Tahapan terakhir adalah tanggung jawab dari pihak PT Pusri sendiri yaitu tim rekrutmen
yang akan menerima dan menindaklanjuti hasil kelulusan Rekrutmen oleh Konsultan Utama.
Setelah resmi menjadi karyawan PT Pusri Palembang, maka karyawan-karyawan tersebut akan
memasuki masa percobaan kurang lebih selama 9 (sembilan) bulan. Pada masa percobaan inilah
para karyawan dilihat keahlian dan kemampuannya. Dan selama masa percobaan semua
karyawan harus menunjukan semua kemampuan kinerjanya dengan sangat baik karena jika

kinerja karyawan selama masa percobaan kurang memuaskan, bisa jadi karyawan tersebut
dibatalkan menjadi karyawan tetap PT Pusri Palembang.

3.2 Faktor Penunjang Proses Perekrutan Karyawan


Dalam proses perekrutan karyawan terdapat beberapa faktor penunjang yang
memudahkan proses tersebut sehingga proses perekrutan tersebut dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien serta memperoleh tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai dengan posisi
jabatan yang dibutuhkan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1.

Konsultan
Adanya konsultan yang menjadi penanggung jawab atas proses perekrutan karyawan sehingga
memudahkan PT Pusri dalam mencari tenaga kerja berkualitas dan benar-benar sesuai dengan
jabatan yang diperlukan karena konsultan yang digunakan sudah berpengalaman dalam proses
perekrutan karyawan.

1.

Registrasi secara online


Sistem registrasi secara online memudahkan karyawan PT Pusri untuk melaksanakan seleksi
administrasi sebab apabila seleksi administrasi secara manual maka akan menyita banyak waktu
untuk memeriksa berkas-berkas lamaran kerja satu persatu.

1.

Peralatan yang mendukung


Tersedianya peralatan-peralatan yang mendukung selama proses perekrutan karyawan sehingga
tahap-tahap seleksi dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa hambatan apapun. Peralatan tersebut
antara lain:

1.

Komputer
Komputer digunakan untuk mengolah data-data calon karyawan yang akan direkrut sehingga
memudahkan dalam pengolahan data dan data dapat tersimpan dengan baik.
b. Telepon
Telepon digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh antara pihak-pihak yang berhubungan
dengan proses perekrutan karyawan seperti staf karyawan yang berbeda divisi, konsultan utama
dan konsultan pendukung serta calon karyawan yang akan dihubungi pada saat diperlukan
selama proses pelaksanaan karyawan.

1.

Wifi
Tersedianya Wifi milik PT Pusri sehingga memudahkan staf karyawan ketika online untuk
memeriksa berkas-berkas lamaran kerja calon karyawan.
3.3 Faktor Penghambat Proses Perekrutan Karyawan
Selama proses perekrutan karyawan sering terdapat kendala-kendala sehingga
menghambat proses perekrutan tersebut. Kendala-kendala tersebut antara lain saat pelaksanaan
tes kesehatan dan tes wawancara untuk program Roadshow yang dilaksanakan di kota masingmasing dimana program tersebut diadakan memerlukan salah satu staf karyawan untuk masingmasing kota sebagai perwakilan proses tes tersebut, sehingga membutuhkan biaya yang cukup
besar seperti biaya transportasi dan biaya akomodasi yang cukup besar untuk masing-masing
karyawan tersebut. Jauhnya jarak lokasi perusahaan dengan lokasi tempat tes dilaksanakan
untuk program Roadshow yang diadakan di kota-kota lain cukup jauh sehingga menyita waktu
yang cukup banyak dalam perjalanan menuju kota tersebut.
Selain itu, seringkali
terjadi kesalahan yaitu hasil tes kesehatan dari calon karyawan tidak sesuai dengan kenyataan
misalnya pernah terjadi kesalahan hasil tes kesehatan untuk program rekrutmen umum yang
dilaksanakan di Rumah Sakit PT Pusri dimana hasil tes tersebut bahwa penyakit yang diderita
semua calon karyawan tersebut adalah sama yaitu Hepatitis. Ternyata setelah diperiksa ulang,
hasil tes menunjukan berbeda bahwa penyakit yang diderita oleh setiap calon karyawan berbedabeda.
Pada PT PUSRI sering terjadi kekosongan kas perusahaan yang disebabkan oleh pengeluaran
biaya perekrutan yang cukup besar, sehingga menyebabkan terhambatnya aktivitas pendanaan di
masing-masing departemen. Hal ini merupakan kendala yang paling sering terjadi pada PT
PUSRI karena biaya perekrutan yang dikeluarkan sangat besar dan masing-masing departemen
juga memerlukan pendanaan pada saat yang bersamaan, sehingga masing-masing departemen
harus menunggu hingga anggaran perusahaan terpenuhi kembali.

BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang lebih dikenal sebagai PT PUSRI adalah suatu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran pupuk. Seluruh
saham perusahaan ini dimiliki oleh pemerintah RI dengan menteri keuangan sebagai pemegang
saham dan menteri perindustrian selaku kuasa pemegang saham. Secara legal, PT PUSRI resmi
didirikan berdasarkan Akte Notaris Eliza Pondaag Nomor 177 pada tanggal 24 Desember 1959
dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia Nomor 46 pada tanggal 7
Juni 1960. Akta tersebut mengalami perubahan beberapa kali, dan terakhir dibuat Akta Nomor
20 pada tanggal 12 September 2005 dihadapan Fathiah Helmi, SH. Notaris Jakarta.
Beberapa alasan mengapa PT PUSRI berdiri di Palembang dikarenakan:
1.

Faktor bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan urea cukup banyak tersedia karena
letaknya berdekatan dengan wilayah operasi pertambangan di kilang minyak Pertamina.

2.

Faktor air sebagai bahan pendingin mesin tersedia cukup banyak yang diperoleh secara
langsung dari perairan sungai Musi, juga sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil
produksi pabrik dimana lokasi PT PUSRI berada ditepian sungai Musi.

3.

Faktor gas alam, pada awalnya persediaan gas alam tersebut disanggupi oleh PT
STANVAK INDONESIA dengan sistem kontrak selama 20 tahun. Sejak berakhirnya kontrak
tersebut, gas alam disediakan oleh PERTAMINA.

PT PUSRI telah mengalami dua kali perubahan bentuk badan usaha. Perubahan pertama
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1964 yang mengubah statusnya dari Perseroan
Terbatas (PT) menjadi Perusahaan Negara (PN). Perubahan kedua berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 20 tahun 1969 dan dengan Akta Notaris Soelemen Ardjasasmita pada bulan
Januari 1970, statusnya dikembalikan ke Perseroan Terbatas.
Pada tanggal 16 Oktober 1963, PT PUSRI membangun PUSRI I yang ditangani oleh
Moridson Knudsen Internasional Contractor Inc dari Amerika Serikat. PUSRI I ini merupakan
pabrik pertama di Indonesia yang mempunyai kapasitas terpasang 300 ton Urea perhari dan
100.000 ton pertahun, serta menghasilkan 180 ton Amoniak perhari. Pada tahun 1964 produksi
yang dihasilkan PT PUSRI telah mencapai 100.4 % dari target yang ditetapkan.
Mengingat pentingnya peran pupuk bagi kehidupan pertanian di Indonesia maka tanggal 7
Desember 1972 PT PUSRI memperluas pabriknya dengan membangun pabrik baru yaitu PUSRI
II yang selesai pada bulan Juli 1974. Kontrak Pembangunan dilaksanakan oleh Kellog Overseas
Corp dari Amerika dan Tokyo Engineering Corp dari Jepang. Kapasitas produksi PUSRI II
sebesar 38.000 ton urea pertahun atau 1.150 ton per hari. Dengan fasilitas angkut pupuk dari
gudang ke kapal, untuk pupuk curah menggunakan ban berjalan (belt conveyor), sedangkan
pupuk dalan kantong dengan truk.
Setelah disadari manfaat dari pupuk sebagai penunjang pertanian, maka pada tahun 1976
secara berturut-turut di bangunlah PUSRI III dan PUSRI IV yang membangunya tetap dilakukan
oleh Kellog Corp dan Tokyo Engineering dengan kapasitas produksi masing-masing 570.000 ton
Urea pertahun atau 1.725 ton Urea perhari dan Amoniak sebanyak 1.000 ton perhari.
Misi pokok yang diemban PT Pupuk Sriwidjaja berdasarkan surat Menteri Perindustrian No.
571/M/1984 tanggal 23 Mei 1984, mengenai pokok-pokok pedoman pengolahan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) di lingkungan Departemen Perindustrian yaitu:
1.

Sebagai Unit Usaha (Economic Entry)

2.

Sebagai Penggerak Pembangunan (Agent of Development)


PT Pupuk Sriwidjaja memayungi beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang produk,
jasa rencang bangun dan perekayasaan serta perdagangan umum. Unit bisnis PT PUSRI dan
anak perusahaan terdiri dari PT Pupuk Sriwidjaja, PT Petrokimia Gersik, PT Pupuk Kujang, PT
Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Rekayasa Industro, dan Mega Eltra.

2.2 Visi dan Misi


VISI

: Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional

MISI
: Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agrobisnis
berkualitas prima dan memuaskan pelanggan.

secara efisien,

2.3 Lokasi dan Tata Letak Pabrik


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak di pinggir sungai musi yang jaraknya kirakira 7 Km dari pusat kota Palembang, di wilayah perkampungan sungai Selayur, Kecamatan Ilir
Timur II, Kotamadya Palembang. Kekayaan ini ditunjang oleh keadaan geografis Sumatera
Selatan yang memiliki kekayaan alam yaitu gas alam (Natural Gas) yang merupakan bahan baku
utama dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak. Gas Bell & Assocites dari Amerika
Serikat memberikan rekomendasi berdasarkan studi kelayakan untuk membangun pabrik urea
Pusri di Palembang dengan kapasitas 100.000 ton per tahun.
Adapun faktor teknis dan faktor ekonomi yang menunjang studi kelayakan tersebut adalah:
1.

Keadaan Geografis Sumatera Selatan yang memiliki kekayaan gas alam sebagai bahan
baku utama dalam jumlah yang cukup banyak. Dekat dengan sumber bahan baku gas alam yaitu
Prabumulih dan Pendopo yang terletak sekitar 100-150 km dari pabrik.

2.

Dekat dengan sungai Musi yang tidak pernah kering sepanjang tahun, merupakan sarana
penting untuk sumber air, sarana pembuangan limbah bersih dan juga sebagai sarana transportasi
dalam pengiriman produk ke beberapa tempat.

3.
4.

Dekat dengan sarana pelabuhan dan kereta api.


Dekat dengan tambang bukit asam yang tidak jauh dair kota palembang yang banyak
mengandung batubara yang dapat digunakan sebagai alternatif pemanfaatan gas bumi yang
semakin menipis.
Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik adalah 20.4732 hektar ditambah untuk lokasi
perumahan karyawan seluas 26.7965 hektar. Disamping itu sebagai lokasi cadangan disiapkan
tanah seluas 41.7965 hektar yang dimaksudkan untuk persediaan perluasan komplek pabrik
perumahan karyawan bila diperlukan di kemudian hari.

2.4 Uraian Tugas Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


PT Pupuk Sriwidjaja menggunakan sistem organisasi garis dan staf (Line and Staff
Organization). PT PUSRI Palembang memiliki bebapa divisi/Kompertemen yang masing-masing
memiliki tugas dan fungsi masing-masing dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Susunan Kompartemen tersebut di buat oleh oleh pihak dewan direksi.

2.4.1. Direktorat Utama


1. Staf Direktur Utama
Memberikan masukan kepada direktur utama dan general manager di lingkungan direktorat
utama dengan cara melakukan analisis atau evaluasi yang akurat terhadap suatu persoalan yang
diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh direktur utama atau
General Manager dalam mengambil keputusan dan atau melaksanakan tugas operasional seharihari
1.

Kepala Hukum Perusahaan

1.

Memastikan kebenaran surat perjanjian MOU kesepakatan kerja, surat-surat


strategis perusahaan dengan cara memeriksa, meneliti setiap pernyataan yang ada di dalamnya
agar seluruh dokumen perusahaan dengan pihak ketiga sesuai dengan peraturan dan perundangan
yang berlaku

2.

Memberikan saran atau pendapat hukum kepada direksi dengan cara aktif
menelaah setiap persoalan yang dihadapi perusahaan saat ini dan atau yang akan terjadi di waktu
yang akan datang, agar perusahaan atau direksi terhidar dari persoalan hukum.

3.

Memberikan pertimbangan aspek hukum kepada unit kerja dengan cara


memberikan jasa pelayanan aspek-aspek peraturan dan perundang-undangan kepada seluruh unit
internal perusahaan agar proses bisnis berjalan pada arahnya.

4.

Memberikan pelayanan konsultasi hukum dan perlindungan hukum kepada


direksi maupun kepada karyawan atau unit kerja melalui pendamping atau kuasa hukum agar
persoalan hukum yang sedang dijalani tidak mengganggu operasional tugas sehari-hari.

5.

Bertindak mewakili direksi atau perusahaan dalam penyelesaian masalah hukum


baik di muka pengadilan maupun diluar pengadilan dan termasuk menghadapi pihak yang
berwajib
Di bawah Kepala Hukum Perusahaan terdiri dari:

1.

Manager Hukum I (Bidang Litigasi)

2.

Manager Hukum II (Bidang Regulasi/Kepatuhan/ Kontrak dan Perizinan)

1.

Sekretaris Perusahaan

1.

Membina hubungan baik dengan Stakeholder dan atau pihak-pihak yang


berkepentingan lainnya dengan cara menjalankan fungsi-fungsi pokok sekper yaitu Compliance

Officer, Public Relation, dan Business Information agar terjalin hubungan yang harmonis dan
saling menguntungkan
2.

Melaksanakan Penanganan keluhan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan


cara melakukan koordinasi bersama unit kerja terkait agar setiap keluhan dapat diselesaikan .

3.

Melakukan persiapan RUPS/RUPS-LB, Rapat Dekom, Rapat Direksi atau


pimpinan dan staf yang dilakukan di palembang atau diluar palembang dengan cara
mengkoordinasikan pelaksanaannya dengan unit kerja terkait agar kegiatan rapat tersebut dapat
berjalan dengan tertib dan lancar.

4.

Membudayakan tata kelola perusahaan melalui sosialisasi dan internalisasi di


dalam setiap pelaksanaan proses bisnis perusahaan agar sesuai dengan kaidah norma dan etika
dalam dunia usaha.

5.

Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan anual report, pengelolaan website


perusahaan, video profil perusahaan dan media komunikasi lainnya baik media cetak dan
elektronika.
Sekretaris perusahaan memiliki Staf-staf yang membantu tugas-tugasnya. Dibawah sekretaris
perusahaan terdiri dari :

1.

Manager Humas

2.

Manager Sekretariat dan tata kelola perusahaan

3. Kepala Satuan Pengawasan Intern


1.

a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan audit internal pada seluruh unit kerja yang
ada di perusahaan meliputi audit oprasional atau manajemen audit, audit keuangan dan audit
khusus.
b. Mengkoordinasikan audit dengan pengawas eksternal serta menyediakan data dan informasi
perusahaan untuk kebutuhan tersebut.
c. Mengkoordinasikan kegiatan audit dan menilai penerapan program-program, prosedur,
kebijakan, standar dan lainnya yang dilaksanakan oleh unit kerja sesuai pertanggungjawabannya
masing-masing serta memberikan bantuan konsultatif .
Kepala Satuan Pengawasan Intern memiliki staf-staf lainnya. Dan dibawah staf-staf tersebut
terdiri dari:

1.

Manager Pengawasan Operasional

2.

Manager Pengawasan Keuangan


2.4.2

1.

DIREKTORAT PRODUKSI
Staf Direktur Produksi

Memberikan masukan kepada Direktur Produksi dan General Manager dilingkungan Direktorat
Produksi dengan cara melakukan analisis/evaluasi yang akurat terhadap suatu persoalan yang
diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Direktur Produksi
atau General Manager dalam mengambil keputusan dan atau melaksanakan tugas operasional
sehari-hari.
1.

General Manager Operasi

2.

Merencanakan, mengembangkan dan mengendalikan seluruh aktivitas usaha produksi


yang berada di jajaran produksi (Pabrik I-B, II, III, IV) yaitu kegiatan operasi secara terintegrasi
untuk mencapai produksi dan laba yang optimum.

3.

Mengkoordinasikan pengelolaan pabrik agar dapat beroperasi dengan on stream factor


yang tinggi, efisiensi pemakaian, gas bumi yang tinggi, tingkat produksi yang optimal dan
efisiensi pemakaian gas bumi yang tinggi, serta memenuhi spesifikasi standar agar realisasi
produksi bisa memenuhi target yang telah ditetapkan.

4.

Merencanakan dan mengendallikan seluruh aktivitas usaha pengantongan dan


penyimpanan pupuk secara terintegritasi untuk mencapai produksi dan laba yang optimum.

5.

Mengkoordinasikan segala kebutuahn ke organisasi/unit usaha eksternal agar terjaminnya


kelangsungan pasokan gas bumi sebagai bahan baku dengan lancar.

6.

Bersama divisi Penjualan bekerjasama dengan instansi/unit usaha eksternal untuk


memanfaatkan/menjual/membeli akses produk, produk samping dan utilitas, seperti urea
Larutan, Amoniak Cair, Listrik Air dan lain-lain agar tercapai laba yang optimum.
General Manager Operasi memiliki beberapa staf dan dibawah staf General Manager Operasi
terbagi menjadi:

1.

Manager Pabrik PUSRI-IB

2.

Manager Pabrik PUSRI II

3.

Manager Pabrik PUSRI III

4.

Manager Pabrik PUSRI IV

5.

Kepala Pengantongan dan Angkutan

6.

General Manager Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan.

7.

Merencankan dan mengembangkan kegiatan pengendalian dan pengawasan seluruh


aktifitas pabrik dengan cara mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada berupa penguasaan
teknologi engineer agar operasional pabrik berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar mutu
yang telah ditetapkan.

8.

Merencanakan dan mengelola kegiatan supply bahan baku gas bumi melalui membina
hubungan kerja sama yang baik dengan pemasok bahan baku gas bumi agar pasokan gas bumi
terjamin.

9.

Mengkoordinasikan pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup dengan cara aktif


mengadakan pertemuan dan pemantauan terhadap lingkungan agar keadaan lingkungan terus
terpantau dan terkendali.

10.

Mengendalikan kedisiplinan karyawan di dalam areal pabrik dengan cara aktif memantau
dan mensosialisasikan pentingnya K3 agar terhindarnya karyawan dari kecelakaan dan
terjaminnya keamanan pabrik.

11.

Melakukan koordinasi dengan pihak operasi PI-B/P-II, P-III, P-IV dan PUA tentang
keadaan operasional pabrik baik dalam keadaan operasi normal maupun dalam keadaan
Troubel/Shut Down/TA.
General Manager Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan memiliki staf-staf
yang membantunya. Dibawah stafstaf tersebut terdiri dari:

1.

Manager Perencanaan dan Pengendalian Produksi

2.

Kepala Laboratorium

3.

Manager K3 dan Lingkungan Hidup

1.

General Manager Pemeliharaan

2.

Mengkoordinasikan dan mengembangkan kegiatan pemeliharaan peralatan-peralatan


pabrik mulai dari perencanaa suku cadang dan material pemeliharaan rutin dan non rutin serta
Turn Around (TA) sesuai rekomendator yang meliputi bidang mekanikal, listrik/elektronika dan
instrumentasi.

3.

Merencanakan scedule replacemant peralatan-peralatan pabrik.

4.

Menerapkan predictive dan precentive maintainance yang mendukung program Total


Productive Maintainance (TPM) unit produksi sehingga tercipta konsistensi yang tinggi serta
dapat beroperasi sepanjang interval Turn Around disertai jumlah Unscheduled shutdown
seminimal mungkin.

5.

Menjamin bahwa seluruh peralatan-peralatan utama pabrik, baik rotating keandalan yang
tinggi dan aman.
General Manager Pemeliharaan memiliki staf-staf yang membantu. Dibawah staf tersebut
terdapat beberapa jabatan yaitu:

1.

Manager Pemeliharaan Mekanikal

2.

Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen

3.

Manager Perencanaan dan Pengendalian Turn Around

4.

Manager Jaminan dan Pengendalian Kualitas

5.

Manager Perbengkelan

2.4.3 DIREKTORAT KEUANGAN DAN PEMASARAN


1.

Staf Direktur Keuangan dan Pemasaran


Memberikan masukan/advise kepada Direktur Keuangan dan Pemasaran dan
General Manager di lingkungan Direktorat Keuangan dan Pemasaran dengan cara melakukan
analisis/evaluasi yang komprehensif/akurat terhadap suatu persoalan yang diberikan atau inisiatif
sendiri, agar dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Direktur Keuangan dan Pemasaran atau
General Manager dalam mengambil keputusan dan atau melaksanakan tugas operasional seharihari.

1.

General Manager Penjualan

Bertanggung jawab atas tercapainya target penjualan dengan cara mengkoordinasikan


kebutuhan supply dan demand, dan terlaksananya penjualan dan pengantongan pupuk di UPP
secara efektif sesuai rencana.


Bertanggung jawab atas penjualan pupuk urea bersubsidi (PSO) agar terlaksana sesuai
rencana.

Mengusulkan harga penjualan, harga tebus distributor pupuk urea bersubsidi (PSO) untuk
selanjutnya ditetapkan atau disetujui Direksi.

Berkoordinasi dengan unit kerja lainnya yaitu Kompartemen Penjualan, Kompartemen


Produksi, SBU Perkapalan agar distribusi dan pengadaan pupuk urea subsidi berjalan lancar
sesuai rencana.
Dibawah General Manager Penjualan terdiri dari:
1.

1. Manger Penjualan Wilayah I


2. Manager Penjualan Wilayah II

1.

General Manager Pemasaran

Mengkoordinasikan rencana pengadaan untuk setiap region dan menyusun strategi


penjualan pupuk Urea PSO dan NON PSO, produk non urea dan produk samping agar terlaksana
sesuai rencana.

Mengusulkan harga penjualan pupuk urea (NON PSO) dan produk non urea, produk
samping untuk selanjutnya ditetapkan atau disetujui direksi.

Menyetujui harga jual produk samping (selain ammoniak) yang telah di evaluasi oleh
pemasaran dan distribusi.

Mengkoordinasikan pengadaan angkutan baik darat dan laut serta mengusulkan tarif
distribusinya bersama-sama dengan panitia lelang yang ditunjuk direktur penjualan atas tarif
distribusi yang telah di evaluasi dan diproses oleh panitia lelang untuk selanjutnya ditetapkan
atau disetujui direksi.

Berkoordinasi dengan unit kerja lainnya yaitu divisi operasi, SBU perkapalan agar
distribusi dan pengadaan pupuk berjalan lancar sesuai rencana.

Mengkoordinasikan pelaksanaan analisa kegiatan dan biaya, riset, kajian, inteligent pasar,
penyuluhan, promosi serta optimalisasi aset yang terkait dengan distribusi dan penjualan oleh
unit kerja di bawahnya (berkoordinasi dengan komite optimalisasi pengelolaan aset) dalam
rangka tercapainya program penjualan.

Berkoordinasi dengan pihak ekstern (pemerintah, produsen, dan lain-lain) untuk


tercapainya program kerja penjualan atas arahan direktur keuangan dan pemasaran.

Dibawah General Manager Pemasaran terdiri dari:


1.

Manager Strategi & Perencanaan Pemasaran

2.

Manager Pemasaran & Distribusi

3.

Manager Pengendalian & Pelayanan Pelanggan

4.

General Manager Keuangan

Mengkoordinasikan dan mengendalikan modal kerja perusahaan, cash, pencatatann


transaksi keuangan, dan pembuatan laporan keuangan dan laporan kinerja perusahaan.

Menganalisa laporan kegiatan usaha perusahaan untuk kepentingan atau laporan ke


Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang saham.

Mengkoordinasikan penerimaan dana dari hasil penjualan produk dan jasa dan
penerimaan lainnya, pembayaran kewajiban perusahaan, penyusunan dan metode pengendalian
biaya, dan anggaran, serta mengendalikan kegiatan verifikasi pembayaran.

Mengkoordinasikan semua aktivitas yang berkenaan dengan bagaimana mencari dan


menggunakan dana dengan meningkatkan nilai perusahaan.

Mengembangkan analisis keuangan perusahaan untuk perhitungan jasa operasi, insentif


dan imbalan lainnya.

Mengkoordinir pengelolaan dana, pengembangan dana, manajemen hutang-piutang, dan


sistem informasi keuangan.

Mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan.

Bersama unit komite Asset melakukan pengendalian asset perusahaan dengan pengurusan
asuransinya.
Dibawah General Manager Keuangan terdiri dari:
1.

Manager Keuangan

2.

Manager Akuntansi

3.

Manager Anggaran

2.4.4 DIREKTORAT TEKNIK DAN PENGEMBANGAN


1.

Staf Direktur Teknik & Pengembangan


Memberikan masukan kepada Direktur Teknik & Pengembangan dan General Manager
dilingkungan Direktorat Teknik & Pengembangan dengan cara melakukan analisis yang akurat
terhadap suatu persoalan yang diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat dijadikan bahan
pertimbangan oleh Direktur Teknik & Pengembangan atau General Manager dalam mengambil
keputusan dan atau melaksanakan tugas operasional sehari-hari.

1.
1.

General Manager Teknik & Pengadaan


a. Mengkoordinasikan sumber daya dan peralatan yang ada, meliputi tenaga ahli
pemeliharaan pabrik, dana, sarana, peralatan, hubungan informasi dengan pihak-pihak terkait,
sehingga dapat memberikan jasa pelayanan teknis.
b. Mengembangkan dan merekomendasikan usaha-usaha peningkatan produksi, peningkatan
produksi, peningkatan efisiensi dan produktivitas pabrik melalui penelitian dan rekayasa
teknologi.
c. Mengkoordinir pengembangan teknologi dan usaha yang berkembang saat ini untuk
kemungkinan penerapannya di perusahaan seefisien dan seefektifnya.
d. Mengkoordinir serta mengendalikan kebutuhan suku cadang/barang atau jasa melalui
permintaan pembelian yang bekerja sama dengan TIM KSMP dalam memperlancar
beroperasinya pabrik.

1.

Mengkoordinasikan pengelolaan dan pengendalian pengadaan barang & jasa untuk


kebutuhan operasional produksi /pabrik.
f. Mengelola proses pengadaan barang khususnya untuk kebutuhan operasional produksi dan
melakukan manajemen penyediaan.
Dibawah General Manager Teknik & Pengadaan terdiri dari:

1.

Manager Rancang Bangun & Perekayasaan

2.

Manager Perencanaan Material & Pergudangan

3.

Manager Pengadaan Barang & Jasa

4.

General Manager Renbang Usaha

1.

a. Mengelola kegiatan perencanaan jangka panjang dan tahunan perusahaan


serta pengembangan usaha dan sistem manajemen agar unit usaha yang dijalankan perusahaan
kompetitif.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan infrastruktur
pendukungnya untuk memastikan tercapainya kebutuhan perusahaan terhadap sistem informasi,
dan pemeliharaan sistem informasi dan infastruktur TI.

1.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan seluruh kegiatan pengembangan usaha &


teknologi termasuk bekerjasama dengan konsultan dan Lembaga Penelitian dengan seefisien dan
seefektifnya.

2.

d. Mengkoordinasikan serta mengantisipasi kemungkinan resiko atau peristiwa


antara lain Legal Risk, Operational Risk, dan Financial Risk yang potensial dapat terjadi di
perusahaan.
Dibawah General Manager Renbang Usaha terdiri dari:

1.

Manager Pengembangan Usaha & Teknologi

2.

Manager Perencanaan Perusahaan & Manajemen Resiko

3.

Manager Teknologi Informasi

1.

General Manager SBU Perkapalan

1.

Menetapkan strategi usaha serta melakukan pengendalian agar kepastian


pencapaian target pendapatan terwujud dan memenuhi kualitas standar.

2.

Mengkoordinasikan kesiapan kapal secara fisik dan kesiapan kru kapal beserta
logistik kapal untuk keamanan pelayaran.

3.

4.

Mengkoordinasi rencana pemeliharaan kapal rutin, termasuk mengendalikan


pembuatan repair list beserta akuntabilitasnya dalam pelaksanaan docking kapal, agar kapal
dapat beroperasik dengan baik.
Mengkoordinasikan pengoperasian kapal untuk angkutan pupuk, dan amoniak.

5.

Melakukan kerjasama operasi bisnis jasa angkutan kapal kepasar luar yang
terencana & terkoordinasi dengan tetap memberikan prioritas utama pada kebutuhan jasa
angkutan internal PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

6.

Mengkoordinasikan studi pengembangan armada kapal milik dan sistem angkutan


lainnya termasuk penyewaan kapal dan kajian perencanaan pembelian kapal baru untuk
meningkatkan efisiensi sarana distribusi kapal.
Dibawah General Manager SBU Perkapalan terdiri dari :

1.

Kepala Sistem Keselamatan & Keamanan Kapal

2.

b. Manager Armada Danusaha

3.

Manager Teknik & Penunjang

4.
5.

d. Manager Administrasi & Keuangan


Nakhoda Kapal

2.5. Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dan
Organisasi
Struktur Organisasi Departemen Pengembangan SDM (PSDM) dan Organisasi

Gambar 1 Sumber : PT. PUSRI Palembang

1.

General Manager Sumber Daya Manusia

Mengkoordinasikan pelaksanaan manajemen sumber daya manusia melalui penerapan


manajemen SDM berbasis kompetensi mulai dari organisasi sebagai kerangka dasar pelaksanaan
manajemen SDM, perencanaan rekruiting, penempatan dan pemeliharaan tenaga kerja,
pengembangan SDM yang mencakup pendidikan dan pelatihan (knowledge management),
assessment kompetensi (tallent management), pengembangan karir dan konseling karyawan,
serta penilaian prestasi kerja agar tercipta karyawan perusahaan yang handal dan berdedikasi
tinggi.
Mengkoordinasikan pembuatan peraturan atau ketentuan perusahaan agar terjalin
hubungan ketenagakerjaan dan hubungan industrial yang harmonis antara sesama tenaga kerja,
tenaga kerja dengan perusahaan, dan perusahaan dengan serikat pekerja.
Mengembangkan rancangan organisasi perusahaan melalui analisis proses kerja dan
dinamika perubahannya, disertai kelengkapan-kelengkapannya seperti; uraian pekerjaan setiap
jabatan, spesifikasi jabatan (kompetensi dan kualifikasi jabaan), jumlah formasi sesuai kebutuhan
dan level jabatan agar tercipta organisasi perusahaan yang sehat dan dinamis.
Merencanakan penjualan jasa kediklatan melalui peningkatan kompetensi instruktur
perusahaan dan penciptaan program-program unggulan agar dapat bersaing dipasaran dan
memenuhi kebutuhan harapan pihak
eksternal.

1.

Manager PSDM dan Organisasi


Merencanakan dan mengelola kegiatan SDM melalui penerapan manajemen SDM
berbasis kompetensi mulai dari perancangan struktur organisasi, kebutuhan, kompetensi jabatan
dan assesment penempatan karyawan, tallent management, performance management agar
didapatkan karyawan yang kompeten dan menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.
Menerapkan sistem penilaian jabatan melalui sosialisasi system penilaian jabatan dengan
suatu meotde yang valid agar golongan suatu jabatan sesuai dengan bebas tugas dan tanggung
jawabnya.
Melakukan rekrutmen tenaga kerja melalui proses yang transpara dan berdasarkan analisis
dan perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang matang agar kebutuhan tenaga kerja tidak
menghambat operasional perusahaan.
Membuat program pengembangan SDM perusahaan melalui assesmen kompetensi agar
jelas kebutuhan pengembangan masing-masing karyawan.

Melakukan evaluasi karir karyawan dengan cara menganalisis catatan karir dan hasil
assesmen dan memberikan bimbingan konseling agar karyawan terpacu motivasinya dalam
meningkatkan karir dan kinerja.
Merancang dan memelihara sistem penilaian kerja karyawan melalui evaluasi penerapan
system dan efektivitasnya terhadap program pengembangan SDM lainnya agar system penilaian
kerja dapat mencapai sasaran yang ditetapkan.
Mengembangkan system informasi SDM melalui pemanfaatan teknologi informasi yang
dapat mendukung program pengembangan SDM berbasis kompetensi agar memudahkan
program pengembangan SDM dan meningkatkan pelayanan kepada karyawan.

2.6. Uraian Tugas Umum Departemen PSDM dan Organisasi


Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai tugas umum unit kerja yang
dilaksanakan PT. Pupuk Sriwidjaja dengan membatasi ruang lingkup fungsi pokok yang diambil
yaitu Direktorat SDM dan Umum di unit kerja Departemen PSDM dan Organisasi

2.6.1.

Bagian Pengembangan Organisasi

1.

Menyiapkan dan merancang struktur organisasi baik organisasi formal perusahaan


maupun organisasi komite, tim taskforces, dsb dengan disertai kelengkapannya; proses kerja
(business processes) dan data flow diagram, uraian pekerjaan taip-tiap jabatan, jumlah tenaga
kerja (manning/posisi) yang dibutuhkan dan level jabatan (job grade) atau sub golongan beserta
kualifikasi, spesifikasi dan persyaratan sehingga dapat tercipta suatu organisasi perusahaan yang
produktif dan efisien.

2.

Melakukan penyusunan fungsi dasar unit kerja (ringkasan tugas, tujuan jabatan) melalui
analisis jabatan dan mengelola pembuatan uraian pekerjaan (job description) dari setiap unit
kerja sehingga semua aktivitas unit kerja dapat berlangsung dengan lancar dan terintegrasi sesuai
misi, visi dan strategi perusahaan.

3.

Melakukan penyesuaian persyaratan/spesifikasi jabatanjabatan unit kerja dalam hal


mana hasil survei dan masukan dari unit kerja perlu selalu disesuaikan dengan perkembangan
lingkungan Perusahaan agar terjadi keseimbangan persyaratan dengan beban kerja jabatan
jabatan (tidak terlalu berat atau terlalu ringan) dan berkeadilan.

4.

Melakukan pemantauan terhadap perkembangan proses bisnis unit kerja dan


mengusulkan penyempurnaannya.

5.

Menyiapkan rencana pengembangan organisasi (termasuk budaya perusahaan) dan


mengusulkan penambahan atau pengurangan unit kerja agar visi dan misi unit kerja terintegrasi
penuh dengan visi dan misi corporate dengan efektif dan efisien.

6.

Mengatur pembuatan nama dan koding organisasi dalam SI SDM sebagai dukungan
administrasi SDM dalam pengorganisasian, dan pemerosesan penempatan pejabat yang sesuai.

7.

Mengatur dan menentukan jumlah kebutuhan Tenaga Kerja Non Organik maupun Tenaga
Kerja Borongan (pada kontrak out sourcing) yang akan digunakan oleh seluruh unit kerja, baik di
Kantor Pusat maupun di perwakilan- perwakilan daerah (PPD, UPP, KPJ).

8.

Mengelola kompetensi jabatan dan merancang penilaian / evaluasi

9.

Memantau jalannya penerapan kompetensi jabatan.

10.

kompetensi jabatan.

Mengelola SI strategi mengenai kebutuhan kompetensi jabatan.

2.6.2.

Bagian Karir dan Konseling

1.

a.
Melakukan assesmen untuk mengukur potensi karyawan melalui assesmen centre
atau pihak ketiga agar dapat membuat program pengembangan kompetensi karyawan baik
hard dan soft.

2.

b.
Melakukan analisis karir dan konseling karyawan melalui penelusuran catatan karir
dan hasil assesmen agar dapat memberikan solusi pada program pengembangan karir yang
bersangkutan.

3.

c.
Mengelola sistem penilaian kerja dengan cara terus menerus mengevaluasi
pelaksanaan PPK-Online agar sistem PPK sesuai dengan sasaran.

4.

d.
Menyiapkan manajemen karir karyawan dengan cara penyusunan POB karir agar
pelaksanaan manajemen karir dapat berjalan dengan baik.

5.

Mengelola alat ukur penyusunan kompetensi individu melalui evaluasi terhadap setiap
komponen atau variabel assesmen kompetensi individu agar sistem assesmen tetap valid dan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2.6.3.

Bagian Penerimaan & Penempatan SDM

1.

Merencanakan & memproses promosi, rotasi, mutasi dan demosi karyawan.

2.

Melakukan konseling karyawan untuk jenjang karirnya

3.

Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam program perencanaan sumber daya manusia


melalui rekrutmen dan seleksi penempatan.

4.

Melakukan pengawasan SDM perbantuan.

5.

Menyiapkan SK penempatan.

6.

Melakukan peng-update-an karyawan baru.

7.

Menempatkan karyawan sebagai SDM perbantuan serta melakukan evaluasi terhadap


karyawan tersebut.

8.
9.

Menentukan perencanaan penempatan jumlah tenaga kerja.


Melakukan kerjasama dengan Bagian Pengembangan Organisasi dan Bagian
Pengembangan Karir dalam penggunaan modul strategi di dalam SI SDM

2.7 Pelaksanaan Kerja Praktik


Kegiatan Kerja Praktik ini dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2012 31 Agustus 2012
pada hari kerja yaitu dimulai dari hari Senin Jumat setiap minggunya dan masuk mulai pukul
07.30 WIB 16.30 WIB (Istirahat Pukul 12.00 WIB 13.00 WIB) sedangkan untuk hari Jumat,
Istirahat pada pukul 11.30 WIB 13.00 WIB dan selesai pukul 17.00. Setiap mahasiswa
ditempatkan di satu divisi yang sama yaitu divisi SDM, namun mahasiswa-mahasiswa yang
bersangkutan di tempatkan di bagian yang berbeda yaitu sebagai berikut:

Penerimaan dan Penempatan Karyawan

Pengembangan Karir dan Konseling

Pengembangan Organisasi
Disetiap bagian diatas ada banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh

mahasiswa.

Untuk bagian Penerimaan dan Penempatan Karyawan, yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa seperti mengatur berkas-berkas surat lamaran kerja untuk calon karyawan,
melampirkan formulir-formulir untuk keperluan selama proses perekrutan seperti formulir
wawancara kerja, formulir identitas pribadi, dan formulir lainnya serta beberapa surat yang
berkaitan dengan proses perekrutan karyawan seperti surat perjanjian kerja calon karyawan dan
surat pernyataan calon karyawan PT Pusri 2012.
Pada bagian Pengembangan Organisasi, Mahasiswa kerja praktik melakukan pekerjaanpekerjaan dibidang penganalisisan beban kerja dari setiap karyawan dibeberapa unit kerja dan
jabatan. Mahasiswa mengatur susunan dan merevisi uraian pekerjaan dengan cara ikut survey ke
beberapa unit kerja, sehingga dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan apa saja yang benar-benar
nyata dilakukan oleh setiap karyawan. Dan dapat terlihat jelas uraian-uraian pekerjaan karyawan
agar produktivitas dari setiap karyawan dapat dilakukan secara maksimal. Selain itu, mahasiswa
juga membantu mengetik uraian formasi jabatan dari setiap unit kerja, untuk mengetahui berapa
karyawan baru yang dibutuhkan dengan cara menganalisis terlebih dahulu beban kerja dan
penyelidikan waktu yang diperlukan setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu.
Di bagian pengembangan karir dan konseling, yang dilakukan oleh mahasiswa kerja
praktik adalah menyiapkan kegiatan untuk assessment perusahaan dalam rangka penilaian
kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan. Kegiatan ini dilakukan untuk menilai
kompetensi yang dimiliki oleh karyawan apakah telah sesuai dengan kompetensi yang
diinginkan oleh perusahan atau belum. Mahasiswa juga ikut terlibat dalam melakukan penilaian
prestasi kerja karyawan yang dilakukan setiap 6 (Enam) bulan sekali untuk mengetahui
bagaimana perkembangan karyawan yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini, mahasiswa
kerja praktik melakukan seleksi terhadap hasil penilaian tersebut terkait pemberian kompensasi
pada hasil penilaian yang diperoleh oleh masing-masing karyawan. Dalam hal ini, mahasiswa
bertugas mengelompokkan karyawan-karyawan yang menerima penghargaan ataupun pelatihan
dengan berpedoman pada hasil penilaian yang dilakukan oleh tim assessment.
2.8 Kondisi Objektif
Untuk membahas masalah kondisi objektif, penulis hanya membahas mengenai Proses
Perekrutan Karyawan pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Judul diatas merupakan kegiatan
yang menjadi tanggung jawab direktorat PSDM dan UMUM khusunya bagian perekrutan dan
penempatan karyawan.
Selama melaksanakan kerja praktik ada 2 hal yang menjadi fokus/perhatian utama dari
penulis, diantaranya adalah mengenai kondisi penunjang dan kondisi penghambat. Dalam hal ini,
kondisi penunjang dan kondisi penghambat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.

Kondisi Penunjang
Di dalam melaksanakan kerja praktik yang menjadi kondisi penunjang adalah:

1.

Adanya konsultan yang ditunjuk oleh perusahaan untuk melakukan proses perekrutan
karyawan, yang memudahkan perusahaan dalam pelaksanaan perekrutan tersebut.

2.

Dengan menggunakan sistem registrasi secara online, akan mempermudah perusahaan


dalam melakukan pendataan peserta yang mendaftar.

3.

Dengan adanya peralatan yang mendukung seperti komputer, wifi, dan telepon, akan
memberikan kemudahan dalam proses komunikasi dan pengolahan data calon karyawan tersebut.

1.

Kondisi yang Menghambat

BAB IV PENUTUP

Selama kegiatan kerja praktik berlangsung, terdapat beberapa hal yang menjadi penghambat
dalam proses perekrutan karyawan tersebut yang diantaranya yaitu:
1.

PT PUSRI mengeluarkan biaya yang cukup besar karena mengirim staff perwakilan
karyawan ke beberapa kota untuk mengawasi pelaksanaan test wawancara dan kesehatan.

2.

Pada saat test kesehatan untuk program rekrutmen umum, pernah terjadi kesalahan dalam
hasil test karyawan tersebut.

3.

Terjadinya kekosongan dana kas perusahaan yang disebabkan oleh pengeluaran biaya
perekrutan yang cukup besar, sehingga menyebabkan terhambatnya aktivitas pendanaan di
masing-masing departemen.

June 12, 2013


abajh
June 11, 2013
MID II
MAKALAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA

YULIARSIH

KELAS

2 ABC

NIM

0612-3060-1245

JUDUL MAKALAH : PT PUPUK SRIWIDJAJA

Dosen : Heri Setiawan, S.E, M.AB.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan, bergantung pada sejauh mana perusahaan tersebut
mampu memanfaatkan potensi sumber daya yang dimilikinya untuk memaksimalkan peluang
dan mengatasi berbagai ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan.
Pemanfaatan tersebut dilakukan dengan cara memperoleh dan menempatkan karyawan yang
sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing, sehingga perusahaan dapat mengelola
karyawan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam setiap peluang yang ada guna mencapai
tujuan perusahaan.
Apabila dalam proses perekrutan karyawan tidak dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan, maka akan berpengaruh terhadap penempatan kerja karyawan. Seperti
penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimilikinya dan kesulitan dalam
melakukan pelatihan terhadap karyawan tersebut. Selain itu juga, penempatan karyawan yang
tidak sesuai dengna bakat dan kemampuannya akan mengakibatkan turunnya semangat kerja
karyawan serta tingginya tingkat keluar masuknya karyawan. Hal ini akan menjadi penghambat
bagi perusahaan untuk merealisasikan tujuannya serta merugikan perusahaan. Sehingga dalam
proses perekrutan ini, manajer personalia harus berpegang pada prinsip the right man on the right
place (sesuai dengan potensi sumber daya manusia dan sesuai pada tempatnya).
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan,
setiap mahasiswa diwajibkan untuk melakukan praktek kerja lapangan (on the job training).
Setiap mahasiswa dituntut agar dapat melihat secara langsung kesesuaian antara teori yang telah
dipelajari dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Dengan demikian, diharapkan agar dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam ilmu yang lebih terarah, sehingga mahasiswa memiliki pandangan mengenai proses
perekrutan yang sesuai dengan tujuan, peraturan dan dengan cara yang benar, agar perusahaan
memperoleh karyawan yang berkualitas dan mampu merealisasikan tujuan perusahaan.
Mengingat pentingnya proses perekrutan dalam pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan, serta untuk melihat apakah perusahaan tersebut telah mengikuti prosedur yang
berlaku, maka penulis tertarik untuk mengambil judul Proses Perekrutan Karyawan di PT
Pupuk Sriwijaya Palembang

1.2.

Tujuan dan Manfaat

1.2.1. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:


1.

Untuk menyesuaikan antara ilmu yang diperoleh selama belajar di tempat kuliah dengan
kenyataan yang ada di perusahaan, sehingga dapat mempersiapkan diri untuk terjun langsung ke
dunia kerja yang nyata.

2.

Untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan tugas di Departemen Pengembangan


Sumber Daya Manusia (PSDM), khususnya mengenai proses perekrutan karyawan di PT PUSRI.

3.

Acuan atau pedoman bagi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh mengenai dunia kerja.

1.2.2. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan laporan ini, antara lain:
1.

1. Bagi Penulis

1.

Mendapatkan pengalaman bekerja yang sesungguhnya yaitu dengan


melaksanakan tugas-tugas administrasi perkantoran.

2.

Menambah pengetahuan mengenai proses perekrutan karyawan di PT PUSRI.

3.

Melatih disiplin dan tanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan.

4.
5.

Mahasiswa dapat menyesuaikan ilmu yang telah diberikan dengan apa yang telah
ditetapkan dan dihadapi dalam suatu perusahaan.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat menjadi bacaan dan dapat menjadi pedoman bagi penulis-penulis lainnya dan
adik-adik tingkat yang akan melaksanakan kerja praktek nantinya.

1.

3. Bagi Perusahaan atau Instansi


Diharapkan dari penulisan Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan saran atau masukan bagi
perusahaan atau instansi sebagai bahan untuk perkembangan perusahaan atau instansi pada masa
yang akan datang.
BAB II
TEORI-TEORI
Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek di PT PUSRI Palembang yang berlokasi di jalan


Mayor Zen, Palembang yang berjumlah 3 (tiga) orang mahasiswa dan menjalankan kerja praktek
bersama-sama pada tanggal 23 Juli sampai dengan 31 Agustus 2012. Dalam melaksanakan kerja
praktek, penulis ditempatkan pada Departemen PSDM di tiga bagian yang berbeda, yaitu:
1.

Bagian Pengembangan Organisasi

2.

Bagian Penerimaan & Penempatan SDM

3.

Bagian Pengembangan Karir dan Konseling


Sebelum penulis melakukan pekerjaan, penulis telah mendapat petunjuk dan
pengarahan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas-tugas yang
diberikan. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

1.2.2

Wawancara

Metode wawancara adalah pengumpulan data atau informasi yang akan


dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada pembimbing dan staf
karyawan unit kerja yang bersangkutan sehingga penulis dapat mengetahui keadaan dan kegiatan
yang lebih lengkap tentang pembahasan ini.

1.2.3

Observasi

Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang


dilakukan dengan cara mengadakan penelitian dan pengamatan langsung atas kejadian atau
fakta-fakta dengan cara menganalisis proses upaya dan langkah-langkah pengembangan
pembinaan.

BAB III
PEMBAHASAN
Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek di PT PUSRI Palembang yang berlokasi di jalan


Mayor Zen, Palembang yang berjumlah 3 (tiga) orang mahasiswa dan menjalankan kerja praktek
bersama-sama pada tanggal 23 Juli sampai dengan 31 Agustus 2012. Dalam melaksanakan kerja
praktek, penulis ditempatkan pada Departemen PSDM di tiga bagian yang berbeda, yaitu:
1.

Bagian Pengembangan Organisasi

2.

Bagian Penerimaan & Penempatan SDM

3.

Bagian Pengembangan Karir dan Konseling

Sebelum penulis melakukan pekerjaan, penulis telah mendapat petunjuk dan


pengarahan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas-tugas yang
diberikan. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

1.3.1.

Wawancara

Metode wawancara adalah pengumpulan data atau informasi yang akan


dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada pembimbing dan staf
karyawan unit kerja yang bersangkutan sehingga penulis dapat mengetahui keadaan dan kegiatan
yang lebih lengkap tentang pembahasan ini.

1.3.2

Observasi

Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang


dilakukan dengan cara mengadakan penelitian dan pengamatan langsung atas kejadian atau
fakta-fakta dengan cara menganalisis proses upaya dan langkah-langkah pengembangan
pembinaan.

BAB III
ANALISA DATA

3.1 Proses Perekrutan Karyawan


Menurut Rachmawati (2008:84), rekrutmen merupakan serangkaian kegiatan mencari
dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang
diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
Dalam mendapatkan pegawai yang memiliki kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang
diperlukan dalam melaksanakan aktivitas perusahaan terdapat beberapa proses sehingga
diperoleh karyawan yang berkualitas. Proses awal perekrutan karyawan PT Pusri Palembang

diawali dari adanya surat pengajuan usulan tambahan tenaga kerja dari tiap-tiap divisi. Didalam
surat pengajuan usulan tersebut tertulis secara rinci jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan beserta
bidang pendidikan dan karakter yang sesuai untuk mengisi formasi jabatan yang diperlukan.
Kemudian, direktorat SDM & UMUM khususnya bagian penerimaan
karyawan menerima surat usulan tersebut lalu memeriksa dan menyesuaikan usulan tenaga kerja
yang dibutuhkan dari tiap-tiap divisi dengan kuota karyawan PT Pusri Palembang. Jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan dari divisi-divisi lain tidak selalu dapat terpenuhi sesuai
permintaan yang disebabkan terbatasnya kuota karyawan PT Pusri Palembang. Kegiatan
selanjutnya yaitu mengevaluasi dan menyusun rencana jumlah kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan Rencana Jangka Panjang (RJP) yang disetujui oleh Dewan Komisaris dan
mengusulkannya dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris,
semua staf dibagian penerimaan karyawan menyiapkan berkas-berkas serta mengusulkan SK
Direksi mengenai Tim Rekrutmen PT Pusri Palembang kepada Direksi. Pembentukan Tim
Rekrutmen tersebut terlebih dahulu telah mendapat persetujuan dari Manajer PSDM.
Selanjutnya, Direksi akan mengevaluasi SK Direksi yang telah diajukan dengan menolak atau
menyetujui SK Direksi tentang Tim Rekrutmen tersebut. Apabila Direksi menolak SK Direksi
yang diajukan, maka manajer PSDM perlu meninjau ulang mengenai Tim Rekrutmen yang
diusulkan.
Namun, apabila Direksi menyetujui SK Direksi tersebut maka Tim Rekrutmen
yang diketuai oleh General Manager SDM mengadakan Kick-off Meeting yang merupakan
sebuah rapat besar yang dihadiri oleh semua unit kerja yang mengajukan surat usulan kebutuhan
tenaga kerja misalnya Direktorat Produksi, Pemasaran, Keuangan dan lain sebagainya. Dalam
rapat ini membahas mengenai perekrutan karyawan dan jumlah tenaga yang dibutuhkan oleh
tiap-tiap divisi, dimana setiap usulan yang diajukan harus disesuaikan dengan kuota karyawan
PT Pusri sehingga tidak semua usulan dapat disetujui begitu saja supaya calon karyawan yang
akan direkrut sangat efektif dan benar-benar sesuai yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
Setelah diperoleh keputusan
hasil rapat besar mengenai rekrutmen, maka Tim Rekrutmen yang telah disetujui oleh Direksi
harus menyiapkan dan menyampaikan Kerangka Acuan Kerjasama kepada kandidat Konsultan
Utama dan Konsultan Pendukung untuk membantu jalannya proses perekrutan. Pelaksanaan
Rekrutmen PT PUSRI dilakukan oleh pihak ketiga (Konsultan), untuk itu Ketua Tim Rekrutmen
perlu melakukan pengadaan konsultan dengan cara memilih langsung calon konsultan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku yaitu membandingkan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dari
penyedia jasa rekrutmen yang berpengalaman, yang memiliki kemampuan personel yang
profesional, dan peralatan rekrutmen yang memadai. Adapun persyaratan sebagai seorang
konsultan yaitu:
1.

Konsultan yang akan ditunjuk untuk menyelenggarakan pekerjaan ini harus benar-benar
telah berpengalaman di bidang rekrutmen tingkat SLTA, D3 dan S1 dalam skala besar (dengan
minimal pelamar 10.000 orang pada satu kali rekrutmen), terutama dalam 1 tahun terakhir.

2.

Konsultan memiliki kemampuan berupa tenaga administrasi, peralatan, dan fasilitas


sendiri untuk menyiapkan dan melaksanakan pendaftaran dan seleksi administrasi.

3.

Konsultan memiliki website sendiri yang digunakan untuk melakukan registrasi secara
online, pengumuman lowongan, dan pengumuman setiap tahapan seleksi. Website tersebut telah

teruji baik secara kualitas (dapat melakukan seleksi administrasi secara otomatis sesuai dengan
kualifikasi yang ditetapkan) maupun kuantitasnya (memiliki kapasitas memadai untuk
menampung data peserta dalam jumlah besar / minimal 10.000 orang, dan memiliki reliabilitas
yang tinggi ketika banyak orang mengakses website tersebut dalam waktu bersamaan).

1.

Konsultan memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menyiapkan materi Tes


Aptitude, berupa soal-soal kemampuan akademik sesuai dengan jurusan yang dibutuhkan,
termasuk peralatan pembuatan soal dan pemeriksaan jawaban. Peralatan pemeriksaan jawaban
harus dapat memeriksa hasil tes dengan cepat, tepat, dan memiliki reliabilitas tinggi, sehingga
hasil tes dapat diperoleh di hari yang sama dengan hari pelaksanaan seleksi.

2.

Konsultan memiliki tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan seleksi (baik dari segi
kecukupan jumlah maupun kualifikasinya).
Kandidat konsultan mengirimkan Proposal Penawaran Jasa Pengadaan Tenaga Kerja, yang
menjelaskan antara lain:

1.

Pengalaman kerja (khususnya dalam 1 tahun terakhir) dalam menyelenggarakan


rekrutmen seperti yang tercantum dalam persyaratan konsultan pada poin III.

2.

Sarana prasarana pendukung untuk melaksanakan pekerjaan, termasuk rancangan


registrasi online dan peralatan pemeriksaan Tes Aptitude.

3.

Tenaga ahli yang dimiliki (baik dari segi kecukupan jumlah maupun kualifikasi yang
dibutuhkan untuk masing-masing tahapan seleksi), yang dibuatkan Curriculum Vitae masingmasing tenaga ahli sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing 1 lembar.

4.

Kerangka kerja (teknis pelaksanaan ) dan tentative schedule.

5.

Penawaran biaya jasa pengadaan secara detail.

Setelah membandingkan kedua konsultan, maka dipilih salah satu konsultan yang benar-benar
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Penunjukan konsultan tersebut dilakukan oleh
Direksi dan diikat dengan Surat Perjanjian Kerjasama yang mengatur tugas, wewenang dan
tanggung jawab masing-masing pihak. Dalam melaksanakan pekerjaannya, konsultan dapat
menunjuk konsultan pendukung, yaitu konsultan yang mengerjakan tahap-tahap seleksi tertentu
yang bertanggung jawab kepada konsultan utama. Konsultan pendukung dipilih langsung oleh
konsultan utama, terdiri atas:
1.

Konsultan TPA

2.

Konsultan TOEFL

3.

Konsultan Pemeriksaan Psikologi

4.

Konsultan Pemeriksaan Kesehatan


Konsultan utama wajib mempertimbangkan kualitas masing-masing konsultan pendukung
(pengalaman, kemampuan personel, peralatan yang memadai, dll) dan biaya seleksi yang
ditawarkan. Selain itu, konsultan berkewajiban melaporkan nama-nama konsultan pendukung
kepada PT Pusri Palembang. Setelah konsultan utama mendapatkan konsultan pendukung yang
sesuai dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, maka antara konsultan utama dan
konsultan pendukung harus menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama antara kedua belah
pihak.
Setelah adanya ikatan kerjasama dengan konsultan pendukung, maka informasi mengenai
lowongan di PT PUSRI diumumkan melalui website milik konsultan itu sendiri. Draft isi
pengumuman dibuat oleh PT Pusri Palembang, namun tampilan iklan pengumuman disesuaikan
oleh konsultan dengan memperhatikan estetika, kejelasan tulisan, dan ukuran pengumuman yang
layak. Sebelum disebarluaskan, draft pengumuman terlebih dahulu harus dikonfirmasikan
dengan PT Pusri Palembang. Pengumuman yang dimaksud antara lain pengumuman lowongan,
pengumuman setiap tahapan seleksi, pengumuman akhir, dan pengumuman lain yang
berhubungan dengan rekrutmen. Khusus tahun 2012, PT Pusri Palembang memilikis beberapa
program rekrutmen antara lain:

1.

Program Roadshow, yaitu rekrutmen yang dilakukan langsung di universitas yang


diuniversitas yang dituju sesuai kebutuhan (untuk seluruh S1, dan untuk beberapa D3 khusus :
Analisa Kimia, Asuransi, Pajak, Ilmu Gizi, dan Desain Grafis/Ilmu Komunikasi), yaitu di Jakarta
(UI, Poltekkes Jakarta), Bandung (ITB, Unpad), Semarang (Undip), Yogyakarta (UGM),
Surabaya (ITS dan Unair), dan Palembang (Unsri dan Poltekkes Palembang).

2.

Program Rekrutmen Umum, yaitu rekrutmen yang dilakukan secara terpusat di


Palembang, dengan cara mengumumkan rekrutmen melalui media (cetak & elektronik) secara
terbuka.

3.

Program Rekrutmen Sekolah, yaitu rekrutmen yang dilakukan di sekolah tertentu yang
bersifat khusus, yaitu Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) di Bogor dan Padang untuk
memenuhi kebutuhan tenaga analis kimia di Departemen Laboratorium.

4.

Program Beasiswa, yaitu rekrutmen yang dilakukan melalui program beasiswa bagi
mahasiswa terbaik untuk menjadi karyawan tetap PT Pusri Palembang. Akan dilakukan untuk
lulusan Fakultas Hukum Universitas Sriwidjaya Palembang untuk memenuhi kebutuhan tenaga
hukum di Divisi Hukum Perusahaan. Rekrutmen ini akan dilaksanakan secara terpisah dengan
Rekrutmen Umum, Sekolah, dan Roadshow.

5.

Program Rekrutmen Tenaga Ahli, yaitu rekrutmen yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga sekuriti. Biasanya program ini dilaksanakan dengan cara melakukan seleksi

dari karyawan-karyawan outsourcing Dep Sekuriti dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Program ini apabila disetujui oleh Tim rekrutmen, selanjutnya akan dimintakan izin terlebih
dahulu dengan Direktur Utama.
Setelah lowongan diumumkan, para peserta dapat mendaftar atau mengajukan lamaran ke
website konsultan melalui registrasi online. Apabila dinyatakan lulus registrasi online, peserta
menerima konfirmasi melalui email beserta tanda peserta yang harus dicetak.
1.

Seleksi Administrasi
Sebagai contoh, persyaratan minimal untuk rekrutmen tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Nilai untuk peserta dengan jenjang pendidikan S1/D3/D1 dengan IPK minimal 2,75
(untuk jurusan teknik) dan 3,00 (untuk jurusan non teknik). Sedangkan untuk jenjang SLTA
dengan rata-rata nilai kelulusan 6,50.

Usia calon karyawan minimal 18 tahun, dan maksimal 28 tahun (S1), 25 tahun (D3), 22
tahun (D1) dan 20 tahun (SLTA). Khusus SL-SKR maksimal 30 tahun. Batas Ijazah, telah lulus
dari sekolah/perguruan tinggi negeri atau swasta sesuai tingkat pendidikan dan jurusan yang
dibutuhkan, yang dibuktikan dengan fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir,
kecuali untuk rekrutmen sekolah (SMAK) dan Roadshow.

Jenis kelamin, laki-laki untuk jurusan sebagai berikut:

1.

S1 : Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Manajemen/Akuntansi,


Manajemen Keuangan, dan Ilmu Komunikasi.

2.

D3 : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Komputer, Teknik Sipil, Analisa Kimia,
Akuntansi, Asuransi, Pajak, dan Ilmu Komunikasi.

3.

SLTA
Konsultan juga harus memperhatikan beberapa persyaratan khusus di bawah ini pada saat
pelaksanaan seleksi, yaitu :

1.

SLTA (IPA, SMK Mesin, SMK Sipil, SMK Otomotif, dan SMK Kimia/Analis Kimia), D3
Teknik & S1 Teknik : Tidak buta warna (total atau parsial).

2.

Tidak berkacamata untuk: S1 Teknik, SLTA Operator, Teknik Mesin, Teknik Sipil, dan
Analis Kimia.

3.

Tinggi badan minimal 160 cm untuk SLTA


Persyaratan tersebut di atas harus sama untuk seluruh program rekrutmen (umum, sekolah,
roadshow, melalui beasiswa, dan rekrutmen sekuriti). Konsultan harus memastikan persyaratan

administratif (terutama di setiap universitas untuk program roadshow) sama dengan persyaratan
pada rekrutmen umum, kecuali untuk ijazah & transkrip nilai, bisa menggunakan Surat
Kelulusan Sementara. Kemudian bagi peserta yang lulus seleksi administrasi diumumkan oleh
konsultan melalui website resmi.
1.

Tes Aptitude

Konsultan menyiapkan materi Tes Aptitude yang digunakan untuk mengetahui potensi
dasar pelamar, yang terdiri dari 70% soal-soal akademis yang sesuai dengan jabatan yang
dilamar dan 30% soal pengetahuan umum. Materi tes dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada
PT Pusri Palembang.

Konsultan mengkoordinir pelaksanaan tes yaitu menyediakan ruangan/tempat tes dan


pengawas baik di Palembang maupun di kota lainnya.

Peserta yang lolos tes Aptitude ditentukan berdasarkan nilai minimal, yang disepakati
secara tertulis oleh konsultan dan PT Pusri Palembang sebelum pelaksanaan seleksi.

1.

Konsultan mengumumkan hasil seleksi administrasi.


Test TPA

TPA dilakukan hanya untuk lulusan S1.

Seleksi TPA dilaksanakan oleh konsultan, yaitu:

1)

Menyediakan tempat tes.

2)

Menyediakan pengawas bila diperlukan.

3)
Menyediakan atau mengkoordinir akomodasi bagi Konsultan TPA untuk pelaksanaan
seleksi di Palembang.

Peserta yang lulus Tes TPA ditentukan berdasarkan nilai minimal, yang disepakati secara
tertulis.

1.

ulis oleh Konsultan dan PT Pusri Palembang sebelum pelaksanaan seleksi.

Konsultan mengumumkan hasil Tes TPA


Test TOEFL

Tes TOEFL dilakukan hanya untuk lulusan S1 dan D3

Seleksi TOEFL dilaksanakan oleh Konsultan TOEFL. Konsultan dapat bekerjasama


dengan lembaga Bahasa Perguruan Tinggi untuk melaksanakan Tes.

Teknis pelaksanaan Tes TOEFL dikoordinir oleh Konsultan, yaitu menyediakan tempat
tes dan pengawas bila diperlukan.

Tes TOEFl ditentukan berdasarkan nilai minimal, yang disepakati secara tertulis oleh
Konsultan dan PT Pusri Palembang sebelum pelaksanaan seleksi.

1.

Konsultan mengumumkan hasil Tes TOEFL.


Pemeriksaan Psikologi (Psikotes)

Psikotes dilaksanakan oleh Konsultan Psikologi.

Teknis pelaksanaan Psikotes dilakukan sepenuhnya oleh Konsultan, yaitu:

1)

Menyediakan tempat tes.

2)

Menyediakan pengawas bila diperlukan.

3)
Menyediakan atau mengkoordinir akomodasi bagi Konsultan Psikologi untuk pelaksanaan
seleksi di Palembang.

1.

Item-item Psikotes dikoordinasikan dengan PT Pusri Palembang.

Konsultan mengumumkan hasil Psikotes.


Tes Kesehatan

Tes Kesehatan dilaksanakan oleh penyedia jasa Tes Kesehatan (Rumah Sakit atau Klinik).
Dalam pelaksanaan Tes Kesehatan, Konsultan dapat saja bekerjasama dengan rumah sakit atau
klinik yang biasanya digunakan oleh PT Pusri Palembang, namun tidak menutup kemungkinan
Konsultan bekerjasama dengan rumah sakit atau klinik lainnya selama kualitasnya baik. Namun,
tes kesehatan untuk program Roadshow yang dilakukan di kota masing-masing yang
memerlukan salah satu staf karyawan PT Pusri sebagai perwakilan dalam proses tes tersebut
sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar seperti biaya transportasi dan biaya akomodasi
untuk karyawan tersebut. Selain itu, jauhnya jarak lokasi antara perusahaan dengan kota dimana
program Roadshow diadakan cukup jauh sehingga menyebabkan banyaknya waktu yang tersita.


Teknis pelaksanaan Tes Kesehatan dikoordinir oleh Konsultan, termasuk menyediakan
pengawas bila diperlukan.

Item-item Tes kesehatan dikoordinasikan dengan PT Pusri Palembang.

Konsultan mengumumkan hasil Tes Kesehatan. Namun, seringkali terjadi kesalahan


yaitu hasil tes kesehatan dari calon karyawan tidak sesuai dengan kenyataan misalnya pernah
terjadi kesalahan hasil tes kesehatan untuk program rekrutmen umum yang dilaksanakan di
Rumah Sakit PT Pusri dimana hasil tes tersebut bahwa penyakit yang diderita semua calon
karyawan tersebut adalah sama yaitu Hepatitis. Ternyata setelah diperiksa ulang, hasil tes
menunjukan berbeda bahwa penyakit yang diderita oleh setiap calon karyawan berbeda-beda.
1.

Wawancara User

Wawancara User dilaksanakan oleh Tim Internal PT Pusri Palembang.

Teknis pelaksanaan Wawancara User dikoordinir oleh Konsultan, yaitu:

1)

Menyediakan tempat wawancara.

2)

Menyediakan pengawas bila diperlukan.

3)
Menyediakan atau mengkoordinir akomodasi bagi Konsultan Psikologi untuk pelaksanaan
seleksi di Palembang.

Konsultan mengumumkan hasil Wawancara User.

Hal-hal lain yang berhubungan dengan Lingkup Pekerjaan:

1.

Konsultan berkewajiban mencari tempat seleksi (ruangan atau gedung) yang


mempertimbangkan jumlah peserta seleksi, kenyamanan peserta, tempat yang tidak jauh dari
pusat kota, mudah diakses kendaraan umum, dan efisien dari segi biaya.

2.

Konsultan berkewajiban membuat tanda-tanda yang memudahkan peserta untuk


mengakses tempat seleksi, dan menginformasikannya selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum
pelaksanaan seleksi.

3.

Apabila jumlah peserta sudah sedikit (misalnya pada saat Psikotes atau Tes Kesehatan),
peserta dapat digabung, misalnya untuk Jakarta dan Bandung, digabung dan dilakukan di satu
kota saja (Jakarta), Semarang-Yogyakarta dilakuakn di Yogyakarta. Sama halnya dengan tes
kesehatan, bahwa tes wawancara yang dilakukan dikota lain akan membutuhkan biaya yang
cukup besar serta banyaknya waktu yang tersita yang digunakan selama perjalanan menuju kota
yang dituju.

Setelah semua tahapan seleksi selesai dilaksanakan oleh para konsultan, dan telah
didapatkan para karyawan yang dinyatakan lulus, maka bagi peserta yang lulus akan
diumumkan melalui website sehingga para peserta dapat melihat sendiri nama-nama yang lulus
seleksi. Selanjutnya konsultan utama menyerahkan hasil kelulusan kepada Tim Rekrutmen
Calon Karyawan PT Pusri Palembang.
Tahapan terakhir adalah tanggung jawab dari pihak PT Pusri sendiri yaitu tim rekrutmen
yang akan menerima dan menindaklanjuti hasil kelulusan Rekrutmen oleh Konsultan Utama.
Setelah resmi menjadi karyawan PT Pusri Palembang, maka karyawan-karyawan tersebut akan
memasuki masa percobaan kurang lebih selama 9 (sembilan) bulan. Pada masa percobaan inilah
para karyawan dilihat keahlian dan kemampuannya. Dan selama masa percobaan semua
karyawan harus menunjukan semua kemampuan kinerjanya dengan sangat baik karena jika
kinerja karyawan selama masa percobaan kurang memuaskan, bisa jadi karyawan tersebut
dibatalkan menjadi karyawan tetap PT Pusri Palembang.

3.2 Faktor Penunjang Proses Perekrutan Karyawan


Dalam proses perekrutan karyawan terdapat beberapa faktor penunjang yang
memudahkan proses tersebut sehingga proses perekrutan tersebut dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien serta memperoleh tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai dengan posisi
jabatan yang dibutuhkan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1.

Konsultan
Adanya konsultan yang menjadi penanggung jawab atas proses perekrutan karyawan sehingga
memudahkan PT Pusri dalam mencari tenaga kerja berkualitas dan benar-benar sesuai dengan
jabatan yang diperlukan karena konsultan yang digunakan sudah berpengalaman dalam proses
perekrutan karyawan.

1.

Registrasi secara online


Sistem registrasi secara online memudahkan karyawan PT Pusri untuk melaksanakan seleksi
administrasi sebab apabila seleksi administrasi secara manual maka akan menyita banyak waktu
untuk memeriksa berkas-berkas lamaran kerja satu persatu.

1.

Peralatan yang mendukung


Tersedianya peralatan-peralatan yang mendukung selama proses perekrutan karyawan sehingga
tahap-tahap seleksi dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa hambatan apapun. Peralatan tersebut
antara lain:

1.

Komputer

Komputer digunakan untuk mengolah data-data calon karyawan yang akan direkrut sehingga
memudahkan dalam pengolahan data dan data dapat tersimpan dengan baik.
b. Telepon
Telepon digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh antara pihak-pihak yang berhubungan
dengan proses perekrutan karyawan seperti staf karyawan yang berbeda divisi, konsultan utama
dan konsultan pendukung serta calon karyawan yang akan dihubungi pada saat diperlukan
selama proses pelaksanaan karyawan.
1.

Wifi
Tersedianya Wifi milik PT Pusri sehingga memudahkan staf karyawan ketika online untuk
memeriksa berkas-berkas lamaran kerja calon karyawan.
3.3 Faktor Penghambat Proses Perekrutan Karyawan
Selama proses perekrutan karyawan sering terdapat kendala-kendala sehingga
menghambat proses perekrutan tersebut. Kendala-kendala tersebut antara lain saat pelaksanaan
tes kesehatan dan tes wawancara untuk program Roadshow yang dilaksanakan di kota masingmasing dimana program tersebut diadakan memerlukan salah satu staf karyawan untuk masingmasing kota sebagai perwakilan proses tes tersebut, sehingga membutuhkan biaya yang cukup
besar seperti biaya transportasi dan biaya akomodasi yang cukup besar untuk masing-masing
karyawan tersebut. Jauhnya jarak lokasi perusahaan dengan lokasi tempat tes dilaksanakan
untuk program Roadshow yang diadakan di kota-kota lain cukup jauh sehingga menyita waktu
yang cukup banyak dalam perjalanan menuju kota tersebut.
Selain itu, seringkali terjadi kesalahan yaitu hasil tes
kesehatan dari calon karyawan tidak sesuai dengan kenyataan misalnya pernah terjadi kesalahan
hasil tes kesehatan untuk program rekrutmen umum yang dilaksanakan di Rumah Sakit PT Pusri
dimana hasil tes tersebut bahwa penyakit yang diderita semua calon karyawan tersebut adalah
sama yaitu Hepatitis. Ternyata setelah diperiksa ulang, hasil tes menunjukan berbeda bahwa
penyakit yang diderita oleh setiap calon karyawan berbeda-beda.
Pada PT PUSRI sering terjadi kekosongan kas perusahaan yang disebabkan oleh pengeluaran
biaya perekrutan yang cukup besar, sehingga menyebabkan terhambatnya aktivitas pendanaan di
masing-masing departemen. Hal ini merupakan kendala yang paling sering terjadi pada PT
PUSRI karena biaya perekrutan yang dikeluarkan sangat besar dan masing-masing departemen
juga memerlukan pendanaan pada saat yang bersamaan, sehingga masing-masing departemen
harus menunggu hingga anggaran perusahaan terpenuhi kembali.

BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang lebih dikenal sebagai PT PUSRI adalah suatu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran pupuk. Seluruh
saham perusahaan ini dimiliki oleh pemerintah RI dengan menteri keuangan sebagai pemegang
saham dan menteri perindustrian selaku kuasa pemegang saham. Secara legal, PT PUSRI resmi
didirikan berdasarkan Akte Notaris Eliza Pondaag Nomor 177 pada tanggal 24 Desember 1959
dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia Nomor 46 pada tanggal 7
Juni 1960. Akta tersebut mengalami perubahan beberapa kali, dan terakhir dibuat Akta Nomor
20 pada tanggal 12 September 2005 dihadapan Fathiah Helmi, SH. Notaris Jakarta.
Beberapa alasan mengapa PT PUSRI berdiri di Palembang dikarenakan:
1.

Faktor bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan urea cukup banyak tersedia karena
letaknya berdekatan dengan wilayah operasi pertambangan di kilang minyak Pertamina.

2.

Faktor air sebagai bahan pendingin mesin tersedia cukup banyak yang diperoleh secara
langsung dari perairan sungai Musi, juga sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil
produksi pabrik dimana lokasi PT PUSRI berada ditepian sungai Musi.

3.

Faktor gas alam, pada awalnya persediaan gas alam tersebut disanggupi oleh PT
STANVAK INDONESIA dengan sistem kontrak selama 20 tahun. Sejak berakhirnya kontrak
tersebut, gas alam disediakan oleh PERTAMINA.

PT PUSRI telah mengalami dua kali perubahan bentuk badan usaha. Perubahan pertama
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1964 yang mengubah statusnya dari Perseroan
Terbatas (PT) menjadi Perusahaan Negara (PN). Perubahan kedua berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 20 tahun 1969 dan dengan Akta Notaris Soelemen Ardjasasmita pada bulan
Januari 1970, statusnya dikembalikan ke Perseroan Terbatas.
Pada tanggal 16 Oktober 1963, PT PUSRI membangun PUSRI I yang ditangani oleh
Moridson Knudsen Internasional Contractor Inc dari Amerika Serikat. PUSRI I ini merupakan
pabrik pertama di Indonesia yang mempunyai kapasitas terpasang 300 ton Urea perhari dan
100.000 ton pertahun, serta menghasilkan 180 ton Amoniak perhari. Pada tahun 1964 produksi
yang dihasilkan PT PUSRI telah mencapai 100.4 % dari target yang ditetapkan.
Mengingat pentingnya peran pupuk bagi kehidupan pertanian di Indonesia maka tanggal 7
Desember 1972 PT PUSRI memperluas pabriknya dengan membangun pabrik baru yaitu PUSRI
II yang selesai pada bulan Juli 1974. Kontrak Pembangunan dilaksanakan oleh Kellog Overseas
Corp dari Amerika dan Tokyo Engineering Corp dari Jepang. Kapasitas produksi PUSRI II
sebesar 38.000 ton urea pertahun atau 1.150 ton per hari. Dengan fasilitas angkut pupuk dari
gudang ke kapal, untuk pupuk curah menggunakan ban berjalan (belt conveyor), sedangkan
pupuk dalan kantong dengan truk.
Setelah disadari manfaat dari pupuk sebagai penunjang pertanian, maka pada tahun 1976
secara berturut-turut di bangunlah PUSRI III dan PUSRI IV yang membangunya tetap dilakukan
oleh Kellog Corp dan Tokyo Engineering dengan kapasitas produksi masing-masing 570.000 ton
Urea pertahun atau 1.725 ton Urea perhari dan Amoniak sebanyak 1.000 ton perhari.
Misi pokok yang diemban PT Pupuk Sriwidjaja berdasarkan surat Menteri Perindustrian No.
571/M/1984 tanggal 23 Mei 1984, mengenai pokok-pokok pedoman pengolahan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) di lingkungan Departemen Perindustrian yaitu:
1.

Sebagai Unit Usaha (Economic Entry)

2.

Sebagai Penggerak Pembangunan (Agent of Development)


PT Pupuk Sriwidjaja memayungi beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang produk,
jasa rencang bangun dan perekayasaan serta perdagangan umum. Unit bisnis PT PUSRI dan

anak perusahaan terdiri dari PT Pupuk Sriwidjaja, PT Petrokimia Gersik, PT Pupuk Kujang, PT
Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Rekayasa Industro, dan Mega Eltra.

2.2 Visi dan Misi


VISI

: Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional

MISI
: Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agrobisnis
berkualitas prima dan memuaskan pelanggan.

secara efisien,

2.3 Lokasi dan Tata Letak Pabrik


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak di pinggir sungai musi yang jaraknya kirakira 7 Km dari pusat kota Palembang, di wilayah perkampungan sungai Selayur, Kecamatan Ilir
Timur II, Kotamadya Palembang. Kekayaan ini ditunjang oleh keadaan geografis Sumatera
Selatan yang memiliki kekayaan alam yaitu gas alam (Natural Gas) yang merupakan bahan baku
utama dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak. Gas Bell & Assocites dari Amerika
Serikat memberikan rekomendasi berdasarkan studi kelayakan untuk membangun pabrik urea
Pusri di Palembang dengan kapasitas 100.000 ton per tahun.
Adapun faktor teknis dan faktor ekonomi yang menunjang studi kelayakan tersebut adalah:
1.

Keadaan Geografis Sumatera Selatan yang memiliki kekayaan gas alam sebagai bahan
baku utama dalam jumlah yang cukup banyak. Dekat dengan sumber bahan baku gas alam yaitu
Prabumulih dan Pendopo yang terletak sekitar 100-150 km dari pabrik.

2.

Dekat dengan sungai Musi yang tidak pernah kering sepanjang tahun, merupakan sarana
penting untuk sumber air, sarana pembuangan limbah bersih dan juga sebagai sarana transportasi
dalam pengiriman produk ke beberapa tempat.

3.
4.

Dekat dengan sarana pelabuhan dan kereta api.


Dekat dengan tambang bukit asam yang tidak jauh dair kota palembang yang banyak
mengandung batubara yang dapat digunakan sebagai alternatif pemanfaatan gas bumi yang
semakin menipis.
Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik adalah 20.4732 hektar ditambah untuk lokasi
perumahan karyawan seluas 26.7965 hektar. Disamping itu sebagai lokasi cadangan disiapkan
tanah seluas 41.7965 hektar yang dimaksudkan untuk persediaan perluasan komplek pabrik
perumahan karyawan bila diperlukan di kemudian hari.

2.4 Uraian Tugas Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


PT Pupuk Sriwidjaja menggunakan sistem organisasi garis dan staf (Line and Staff
Organization). PT PUSRI Palembang memiliki bebapa divisi/Kompertemen yang masing-masing
memiliki tugas dan fungsi masing-masing dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Susunan Kompartemen tersebut di buat oleh oleh pihak dewan direksi.
2.4.1. Direktorat Utama
1. Staf Direktur Utama
Memberikan masukan kepada direktur utama dan general manager di lingkungan direktorat
utama dengan cara melakukan analisis atau evaluasi yang akurat terhadap suatu persoalan yang
diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh direktur utama atau
General Manager dalam mengambil keputusan dan atau melaksanakan tugas operasional seharihari
1.

Kepala Hukum Perusahaan

1.

Memastikan kebenaran surat perjanjian MOU kesepakatan kerja, surat-surat


strategis perusahaan dengan cara memeriksa, meneliti setiap pernyataan yang ada di dalamnya
agar seluruh dokumen perusahaan dengan pihak ketiga sesuai dengan peraturan dan perundangan
yang berlaku

2.

Memberikan saran atau pendapat hukum kepada direksi dengan cara aktif
menelaah setiap persoalan yang dihadapi perusahaan saat ini dan atau yang akan terjadi di waktu
yang akan datang, agar perusahaan atau direksi terhidar dari persoalan hukum.

3.

Memberikan pertimbangan aspek hukum kepada unit kerja dengan cara


memberikan jasa pelayanan aspek-aspek peraturan dan perundang-undangan kepada seluruh unit
internal perusahaan agar proses bisnis berjalan pada arahnya.

4.

Memberikan pelayanan konsultasi hukum dan perlindungan hukum kepada


direksi maupun kepada karyawan atau unit kerja melalui pendamping atau kuasa hukum agar
persoalan hukum yang sedang dijalani tidak mengganggu operasional tugas sehari-hari.

5.

Bertindak mewakili direksi atau perusahaan dalam penyelesaian masalah hukum


baik di muka pengadilan maupun diluar pengadilan dan termasuk menghadapi pihak yang
berwajib
Di bawah Kepala Hukum Perusahaan terdiri dari:

1.

Manager Hukum I (Bidang Litigasi)

2.

Manager Hukum II (Bidang Regulasi/Kepatuhan/ Kontrak dan Perizinan)

1.

Sekretaris Perusahaan

1.

Membina hubungan baik dengan Stakeholder dan atau pihak-pihak yang


berkepentingan lainnya dengan cara menjalankan fungsi-fungsi pokok sekper yaitu Compliance
Officer, Public Relation, dan Business Information agar terjalin hubungan yang harmonis dan
saling menguntungkan

2.

Melaksanakan Penanganan keluhan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan


cara melakukan koordinasi bersama unit kerja terkait agar setiap keluhan dapat diselesaikan .

3.

Melakukan persiapan RUPS/RUPS-LB, Rapat Dekom, Rapat Direksi atau


pimpinan dan staf yang dilakukan di palembang atau diluar palembang dengan cara
mengkoordinasikan pelaksanaannya dengan unit kerja terkait agar kegiatan rapat tersebut dapat
berjalan dengan tertib dan lancar.

4.

Membudayakan tata kelola perusahaan melalui sosialisasi dan internalisasi di


dalam setiap pelaksanaan proses bisnis perusahaan agar sesuai dengan kaidah norma dan etika
dalam dunia usaha.

5.

Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan anual report, pengelolaan website


perusahaan, video profil perusahaan dan media komunikasi lainnya baik media cetak dan
elektronika.
Sekretaris perusahaan memiliki Staf-staf yang membantu tugas-tugasnya. Dibawah sekretaris
perusahaan terdiri dari :

1.

Manager Humas

2.

Manager Sekretariat dan tata kelola perusahaan

3. Kepala Satuan Pengawasan Intern


1.

a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan audit internal pada seluruh unit kerja yang
ada di perusahaan meliputi audit oprasional atau manajemen audit, audit keuangan dan audit
khusus.

b. Mengkoordinasikan audit dengan pengawas eksternal serta menyediakan data dan informasi
perusahaan untuk kebutuhan tersebut.
c. Mengkoordinasikan kegiatan audit dan menilai penerapan program-program, prosedur,
kebijakan, standar dan lainnya yang dilaksanakan oleh unit kerja sesuai pertanggungjawabannya
masing-masing serta memberikan bantuan konsultatif .
Kepala Satuan Pengawasan Intern memiliki staf-staf lainnya. Dan dibawah staf-staf tersebut
terdiri dari:
1.

Manager Pengawasan Operasional

2.

Manager Pengawasan Keuangan


2.4.2

1.

DIREKTORAT PRODUKSI
Staf Direktur Produksi

Memberikan masukan kepada Direktur Produksi dan General Manager dilingkungan Direktorat
Produksi dengan cara melakukan analisis/evaluasi yang akurat terhadap suatu persoalan yang
diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Direktur Produksi
atau General Manager dalam mengambil keputusan dan atau melaksanakan tugas operasional
sehari-hari.
1.

General Manager Operasi

2.

Merencanakan, mengembangkan dan mengendalikan seluruh aktivitas usaha produksi


yang berada di jajaran produksi (Pabrik I-B, II, III, IV) yaitu kegiatan operasi secara terintegrasi
untuk mencapai produksi dan laba yang optimum.

3.

Mengkoordinasikan pengelolaan pabrik agar dapat beroperasi dengan on stream factor


yang tinggi, efisiensi pemakaian, gas bumi yang tinggi, tingkat produksi yang optimal dan
efisiensi pemakaian gas bumi yang tinggi, serta memenuhi spesifikasi standar agar realisasi
produksi bisa memenuhi target yang telah ditetapkan.

4.

Merencanakan dan mengendallikan seluruh aktivitas usaha pengantongan dan


penyimpanan pupuk secara terintegritasi untuk mencapai produksi dan laba yang optimum.

5.

Mengkoordinasikan segala kebutuahn ke organisasi/unit usaha eksternal agar terjaminnya


kelangsungan pasokan gas bumi sebagai bahan baku dengan lancar.

6.

Bersama divisi Penjualan bekerjasama dengan instansi/unit usaha eksternal untuk


memanfaatkan/menjual/membeli akses produk, produk samping dan utilitas, seperti urea
Larutan, Amoniak Cair, Listrik Air dan lain-lain agar tercapai laba yang optimum.

General Manager Operasi memiliki beberapa staf dan dibawah staf General Manager Operasi
terbagi menjadi:
1.

Manager Pabrik PUSRI-IB

2.

Manager Pabrik PUSRI II

3.

Manager Pabrik PUSRI III

4.

Manager Pabrik PUSRI IV

5.

Kepala Pengantongan dan Angkutan

6.

General Manager Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan.

7.

Merencankan dan mengembangkan kegiatan pengendalian dan pengawasan seluruh


aktifitas pabrik dengan cara mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada berupa penguasaan
teknologi engineer agar operasional pabrik berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar mutu
yang telah ditetapkan.

8.

Merencanakan dan mengelola kegiatan supply bahan baku gas bumi melalui membina
hubungan kerja sama yang baik dengan pemasok bahan baku gas bumi agar pasokan gas bumi
terjamin.

9.

Mengkoordinasikan pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup dengan cara aktif


mengadakan pertemuan dan pemantauan terhadap lingkungan agar keadaan lingkungan terus
terpantau dan terkendali.

10.

Mengendalikan kedisiplinan karyawan di dalam areal pabrik dengan cara aktif memantau
dan mensosialisasikan pentingnya K3 agar terhindarnya karyawan dari kecelakaan dan
terjaminnya keamanan pabrik.

11.

Melakukan koordinasi dengan pihak operasi PI-B/P-II, P-III, P-IV dan PUA tentang
keadaan operasional pabrik baik dalam keadaan operasi normal maupun dalam keadaan
Troubel/Shut Down/TA.
General Manager Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan memiliki staf-staf
yang membantunya. Dibawah stafstaf tersebut terdiri dari:

1.

Manager Perencanaan dan Pengendalian Produksi

2.

Kepala Laboratorium

3.

Manager K3 dan Lingkungan Hidup

1.
2.

3.

General Manager Pemeliharaan


Mengkoordinasikan dan mengembangkan kegiatan pemeliharaan peralatan-peralatan
pabrik mulai dari perencanaa suku cadang dan material pemeliharaan rutin dan non rutin serta
Turn Around (TA) sesuai rekomendator yang meliputi bidang mekanikal, listrik/elektronika dan
instrumentasi.
Merencanakan scedule replacemant peralatan-peralatan pabrik.

4.

Menerapkan predictive dan precentive maintainance yang mendukung program Total


Productive Maintainance (TPM) unit produksi sehingga tercipta konsistensi yang tinggi serta
dapat beroperasi sepanjang interval Turn Around disertai jumlah Unscheduled shutdown
seminimal mungkin.

5.

Menjamin bahwa seluruh peralatan-peralatan utama pabrik, baik rotating keandalan yang
tinggi dan aman.
General Manager Pemeliharaan memiliki staf-staf yang membantu. Dibawah staf tersebut
terdapat beberapa jabatan yaitu:

1.

Manager Pemeliharaan Mekanikal

2.

Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen

3.

Manager Perencanaan dan Pengendalian Turn Around

4.

Manager Jaminan dan Pengendalian Kualitas

5.

Manager Perbengkelan

2.4.3 DIREKTORAT KEUANGAN DAN PEMASARAN


1.

Staf Direktur Keuangan dan Pemasaran


Memberikan masukan/advise kepada Direktur Keuangan dan Pemasaran dan
General Manager di lingkungan Direktorat Keuangan dan Pemasaran dengan cara melakukan

analisis/evaluasi yang komprehensif/akurat terhadap suatu persoalan yang diberikan atau inisiatif
sendiri, agar dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Direktur Keuangan dan Pemasaran atau
General Manager dalam mengambil keputusan dan atau melaksanakan tugas operasional seharihari.
1.

General Manager Penjualan

Bertanggung jawab atas tercapainya target penjualan dengan cara mengkoordinasikan


kebutuhan supply dan demand, dan terlaksananya penjualan dan pengantongan pupuk di UPP
secara efektif sesuai rencana.

Bertanggung jawab atas penjualan pupuk urea bersubsidi (PSO) agar terlaksana sesuai
rencana.

Mengusulkan harga penjualan, harga tebus distributor pupuk urea bersubsidi (PSO) untuk
selanjutnya ditetapkan atau disetujui Direksi.

Berkoordinasi dengan unit kerja lainnya yaitu Kompartemen Penjualan, Kompartemen


Produksi, SBU Perkapalan agar distribusi dan pengadaan pupuk urea subsidi berjalan lancar
sesuai rencana.
Dibawah General Manager Penjualan terdiri dari:

1.

1. Manger Penjualan Wilayah I


2. Manager Penjualan Wilayah II

1.

General Manager Pemasaran

Mengkoordinasikan rencana pengadaan untuk setiap region dan menyusun strategi


penjualan pupuk Urea PSO dan NON PSO, produk non urea dan produk samping agar terlaksana
sesuai rencana.

Mengusulkan harga penjualan pupuk urea (NON PSO) dan produk non urea, produk
samping untuk selanjutnya ditetapkan atau disetujui direksi.

Menyetujui harga jual produk samping (selain ammoniak) yang telah di evaluasi oleh
pemasaran dan distribusi.

Mengkoordinasikan pengadaan angkutan baik darat dan laut serta mengusulkan tarif
distribusinya bersama-sama dengan panitia lelang yang ditunjuk direktur penjualan atas tarif
distribusi yang telah di evaluasi dan diproses oleh panitia lelang untuk selanjutnya ditetapkan
atau disetujui direksi.


Berkoordinasi dengan unit kerja lainnya yaitu divisi operasi, SBU perkapalan agar
distribusi dan pengadaan pupuk berjalan lancar sesuai rencana.

Mengkoordinasikan pelaksanaan analisa kegiatan dan biaya, riset, kajian, inteligent pasar,
penyuluhan, promosi serta optimalisasi aset yang terkait dengan distribusi dan penjualan oleh
unit kerja di bawahnya (berkoordinasi dengan komite optimalisasi pengelolaan aset) dalam
rangka tercapainya program penjualan.

Berkoordinasi dengan pihak ekstern (pemerintah, produsen, dan lain-lain) untuk


tercapainya program kerja penjualan atas arahan direktur keuangan dan pemasaran.
Dibawah General Manager Pemasaran terdiri dari:
1.

Manager Strategi & Perencanaan Pemasaran

2.

Manager Pemasaran & Distribusi

3.

Manager Pengendalian & Pelayanan Pelanggan

4.

General Manager Keuangan

Mengkoordinasikan dan mengendalikan modal kerja perusahaan, cash, pencatatann


transaksi keuangan, dan pembuatan laporan keuangan dan laporan kinerja perusahaan.

Menganalisa laporan kegiatan usaha perusahaan untuk kepentingan atau laporan ke


Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang saham.

Mengkoordinasikan penerimaan dana dari hasil penjualan produk dan jasa dan
penerimaan lainnya, pembayaran kewajiban perusahaan, penyusunan dan metode pengendalian
biaya, dan anggaran, serta mengendalikan kegiatan verifikasi pembayaran.

Mengkoordinasikan semua aktivitas yang berkenaan dengan bagaimana mencari dan


menggunakan dana dengan meningkatkan nilai perusahaan.

Mengembangkan analisis keuangan perusahaan untuk perhitungan jasa operasi, insentif


dan imbalan lainnya.

Mengkoordinir pengelolaan dana, pengembangan dana, manajemen hutang-piutang, dan


sistem informasi keuangan.

Mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan.


Bersama unit komite Asset melakukan pengendalian asset perusahaan dengan pengurusan
asuransinya.
Dibawah General Manager Keuangan terdiri dari:
1.

Manager Keuangan

2.

Manager Akuntansi

3.

Manager Anggaran

2.4.4 DIREKTORAT TEKNIK DAN PENGEMBANGAN


1.

Staf Direktur Teknik & Pengembangan


Memberikan masukan kepada Direktur Teknik & Pengembangan dan General Manager
dilingkungan Direktorat Teknik & Pengembangan dengan cara melakukan analisis yang akurat
terhadap suatu persoalan yang diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat dijadikan bahan
pertimbangan oleh Direktur Teknik & Pengembangan atau General Manager dalam mengambil
keputusan dan atau melaksanakan tugas operasional sehari-hari.

1.
1.

General Manager Teknik & Pengadaan


a. Mengkoordinasikan sumber daya dan peralatan yang ada, meliputi tenaga ahli
pemeliharaan pabrik, dana, sarana, peralatan, hubungan informasi dengan pihak-pihak terkait,
sehingga dapat memberikan jasa pelayanan teknis.
b. Mengembangkan dan merekomendasikan usaha-usaha peningkatan produksi, peningkatan
produksi, peningkatan efisiensi dan produktivitas pabrik melalui penelitian dan rekayasa
teknologi.
c. Mengkoordinir pengembangan teknologi dan usaha yang berkembang saat ini untuk
kemungkinan penerapannya di perusahaan seefisien dan seefektifnya.
d. Mengkoordinir serta mengendalikan kebutuhan suku cadang/barang atau jasa melalui
permintaan pembelian yang bekerja sama dengan TIM KSMP dalam memperlancar
beroperasinya pabrik.

1.

Mengkoordinasikan pengelolaan dan pengendalian pengadaan barang & jasa untuk


kebutuhan operasional produksi /pabrik.

f. Mengelola proses pengadaan barang khususnya untuk kebutuhan operasional produksi dan
melakukan manajemen penyediaan.
Dibawah General Manager Teknik & Pengadaan terdiri dari:
1.

Manager Rancang Bangun & Perekayasaan

2.

Manager Perencanaan Material & Pergudangan

3.

Manager Pengadaan Barang & Jasa

4.

General Manager Renbang Usaha

1.

a. Mengelola kegiatan perencanaan jangka panjang dan tahunan perusahaan


serta pengembangan usaha dan sistem manajemen agar unit usaha yang dijalankan perusahaan
kompetitif.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan infrastruktur
pendukungnya untuk memastikan tercapainya kebutuhan perusahaan terhadap sistem informasi,
dan pemeliharaan sistem informasi dan infastruktur TI.

1.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan seluruh kegiatan pengembangan usaha &


teknologi termasuk bekerjasama dengan konsultan dan Lembaga Penelitian dengan seefisien dan
seefektifnya.

2.

d. Mengkoordinasikan serta mengantisipasi kemungkinan resiko atau peristiwa


antara lain Legal Risk, Operational Risk, dan Financial Risk yang potensial dapat terjadi di
perusahaan.
Dibawah General Manager Renbang Usaha terdiri dari:

1.

Manager Pengembangan Usaha & Teknologi

2.

Manager Perencanaan Perusahaan & Manajemen Resiko

3.

Manager Teknologi Informasi

1.

General Manager SBU Perkapalan

1.

Menetapkan strategi usaha serta melakukan pengendalian agar kepastian


pencapaian target pendapatan terwujud dan memenuhi kualitas standar.

2.

Mengkoordinasikan kesiapan kapal secara fisik dan kesiapan kru kapal beserta
logistik kapal untuk keamanan pelayaran.

3.

Mengkoordinasi rencana pemeliharaan kapal rutin, termasuk mengendalikan


pembuatan repair list beserta akuntabilitasnya dalam pelaksanaan docking kapal, agar kapal
dapat beroperasik dengan baik.

4.

Mengkoordinasikan pengoperasian kapal untuk angkutan pupuk, dan amoniak.

5.

Melakukan kerjasama operasi bisnis jasa angkutan kapal kepasar luar yang
terencana & terkoordinasi dengan tetap memberikan prioritas utama pada kebutuhan jasa
angkutan internal PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

6.

Mengkoordinasikan studi pengembangan armada kapal milik dan sistem angkutan


lainnya termasuk penyewaan kapal dan kajian perencanaan pembelian kapal baru untuk
meningkatkan efisiensi sarana distribusi kapal.
Dibawah General Manager SBU Perkapalan terdiri dari :

1.

Kepala Sistem Keselamatan & Keamanan Kapal

2.

b. Manager Armada Danusaha

3.

Manager Teknik & Penunjang

4.
5.

d. Manager Administrasi & Keuangan


Nakhoda Kapal

2.5. Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dan
Organisasi
Struktur Organisasi Departemen Pengembangan SDM (PSDM) dan Organisasi

Direktur

SDM dan UMUM

Supervisor Pengembangan Organisasi

Manager Pengembangan SDM

dan Organisasi

Supervisor Karir dan Konseling

Supervisor Penerimaan dan Penempatan SDM

General Manager

Sumber Daya Manusia

Staf

Staf

Staf

Gambar 1 Sumber : PT. PUSRI Palembang

1.

General Manager Sumber Daya Manusia

Mengkoordinasikan pelaksanaan manajemen sumber daya manusia melalui penerapan


manajemen SDM berbasis kompetensi mulai dari organisasi sebagai kerangka dasar pelaksanaan
manajemen SDM, perencanaan rekruiting, penempatan dan pemeliharaan tenaga kerja,
pengembangan SDM yang mencakup pendidikan dan pelatihan (knowledge management),
assessment kompetensi (tallent management), pengembangan karir dan konseling karyawan,
serta penilaian prestasi kerja agar tercipta karyawan perusahaan yang handal dan berdedikasi
tinggi.
Mengkoordinasikan pembuatan peraturan atau ketentuan perusahaan agar terjalin
hubungan ketenagakerjaan dan hubungan industrial yang harmonis antara sesama tenaga kerja,
tenaga kerja dengan perusahaan, dan perusahaan dengan serikat pekerja.
Mengembangkan rancangan organisasi perusahaan melalui analisis proses kerja dan
dinamika perubahannya, disertai kelengkapan-kelengkapannya seperti; uraian pekerjaan setiap
jabatan, spesifikasi jabatan (kompetensi dan kualifikasi jabaan), jumlah formasi sesuai kebutuhan
dan level jabatan agar tercipta organisasi perusahaan yang sehat dan dinamis.
Merencanakan penjualan jasa kediklatan melalui peningkatan kompetensi instruktur
perusahaan dan penciptaan program-program unggulan agar dapat bersaing dipasaran dan
memenuhi kebutuhan harapan pihak
eksternal.

1.

Manager PSDM dan Organisasi


Merencanakan dan mengelola kegiatan SDM melalui penerapan manajemen SDM
berbasis kompetensi mulai dari perancangan struktur organisasi, kebutuhan, kompetensi jabatan
dan assesment penempatan karyawan, tallent management, performance management agar
didapatkan karyawan yang kompeten dan menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.
Menerapkan sistem penilaian jabatan melalui sosialisasi system penilaian jabatan dengan
suatu meotde yang valid agar golongan suatu jabatan sesuai dengan bebas tugas dan tanggung
jawabnya.
Melakukan rekrutmen tenaga kerja melalui proses yang transpara dan berdasarkan analisis
dan perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang matang agar kebutuhan tenaga kerja tidak
menghambat operasional perusahaan.
Membuat program pengembangan SDM perusahaan melalui assesmen kompetensi agar
jelas kebutuhan pengembangan masing-masing karyawan.

Melakukan evaluasi karir karyawan dengan cara menganalisis catatan karir dan hasil
assesmen dan memberikan bimbingan konseling agar karyawan terpacu motivasinya dalam
meningkatkan karir dan kinerja.
Merancang dan memelihara sistem penilaian kerja karyawan melalui evaluasi penerapan
system dan efektivitasnya terhadap program pengembangan SDM lainnya agar system penilaian
kerja dapat mencapai sasaran yang ditetapkan.
Mengembangkan system informasi SDM melalui pemanfaatan teknologi informasi yang
dapat mendukung program pengembangan SDM berbasis kompetensi agar memudahkan
program pengembangan SDM dan meningkatkan pelayanan kepada karyawan.

2.6. Uraian Tugas Umum Departemen PSDM dan Organisasi


Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai tugas umum unit kerja yang
dilaksanakan PT. Pupuk Sriwidjaja dengan membatasi ruang lingkup fungsi pokok yang diambil
yaitu Direktorat SDM dan Umum di unit kerja Departemen PSDM dan Organisasi

2.6.1.

Bagian Pengembangan Organisasi

1.

Menyiapkan dan merancang struktur organisasi baik organisasi formal perusahaan


maupun organisasi komite, tim taskforces, dsb dengan disertai kelengkapannya; proses kerja
(business processes) dan data flow diagram, uraian pekerjaan taip-tiap jabatan, jumlah tenaga
kerja (manning/posisi) yang dibutuhkan dan level jabatan (job grade) atau sub golongan beserta
kualifikasi, spesifikasi dan persyaratan sehingga dapat tercipta suatu organisasi perusahaan yang
produktif dan efisien.

2.

Melakukan penyusunan fungsi dasar unit kerja (ringkasan tugas, tujuan jabatan) melalui
analisis jabatan dan mengelola pembuatan uraian pekerjaan (job description) dari setiap unit
kerja sehingga semua aktivitas unit kerja dapat berlangsung dengan lancar dan terintegrasi sesuai
misi, visi dan strategi perusahaan.

3.

Melakukan penyesuaian persyaratan/spesifikasi jabatanjabatan unit kerja dalam hal


mana hasil survei dan masukan dari unit kerja perlu selalu disesuaikan dengan perkembangan
lingkungan Perusahaan agar terjadi keseimbangan persyaratan dengan beban kerja jabatan
jabatan (tidak terlalu berat atau terlalu ringan) dan berkeadilan.

4.

Melakukan pemantauan terhadap perkembangan proses bisnis unit kerja dan


mengusulkan penyempurnaannya.

5.

Menyiapkan rencana pengembangan organisasi (termasuk budaya perusahaan) dan


mengusulkan penambahan atau pengurangan unit kerja agar visi dan misi unit kerja terintegrasi
penuh dengan visi dan misi corporate dengan efektif dan efisien.

6.

Mengatur pembuatan nama dan koding organisasi dalam SI SDM sebagai dukungan
administrasi SDM dalam pengorganisasian, dan pemerosesan penempatan pejabat yang sesuai.

7.

Mengatur dan menentukan jumlah kebutuhan Tenaga Kerja Non Organik maupun Tenaga
Kerja Borongan (pada kontrak out sourcing) yang akan digunakan oleh seluruh unit kerja, baik di
Kantor Pusat maupun di perwakilan- perwakilan daerah (PPD, UPP, KPJ).

8.

Mengelola kompetensi jabatan dan merancang penilaian / evaluasi

9.

Memantau jalannya penerapan kompetensi jabatan.

10.

kompetensi jabatan.

Mengelola SI strategi mengenai kebutuhan kompetensi jabatan.

2.6.2.

Bagian Karir dan Konseling

1.

a.
Melakukan assesmen untuk mengukur potensi karyawan melalui assesmen centre
atau pihak ketiga agar dapat membuat program pengembangan kompetensi karyawan baik
hard dan soft.

2.

b.
Melakukan analisis karir dan konseling karyawan melalui penelusuran catatan karir
dan hasil assesmen agar dapat memberikan solusi pada program pengembangan karir yang
bersangkutan.

3.

c.
Mengelola sistem penilaian kerja dengan cara terus menerus mengevaluasi
pelaksanaan PPK-Online agar sistem PPK sesuai dengan sasaran.

4.

d.
Menyiapkan manajemen karir karyawan dengan cara penyusunan POB karir agar
pelaksanaan manajemen karir dapat berjalan dengan baik.

5.

Mengelola alat ukur penyusunan kompetensi individu melalui evaluasi terhadap setiap
komponen atau variabel assesmen kompetensi individu agar sistem assesmen tetap valid dan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2.6.3.

Bagian Penerimaan & Penempatan SDM

1.

Merencanakan & memproses promosi, rotasi, mutasi dan demosi karyawan.

2.

Melakukan konseling karyawan untuk jenjang karirnya

3.

Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam program perencanaan sumber daya manusia


melalui rekrutmen dan seleksi penempatan.

4.

Melakukan pengawasan SDM perbantuan.

5.

Menyiapkan SK penempatan.

6.

Melakukan peng-update-an karyawan baru.

7.

Menempatkan karyawan sebagai SDM perbantuan serta melakukan evaluasi terhadap


karyawan tersebut.

8.
9.

Menentukan perencanaan penempatan jumlah tenaga kerja.


Melakukan kerjasama dengan Bagian Pengembangan Organisasi dan Bagian
Pengembangan Karir dalam penggunaan modul strategi di dalam SI SDM

2.7 Pelaksanaan Kerja Praktik


Kegiatan Kerja Praktik ini dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2012 31 Agustus 2012
pada hari kerja yaitu dimulai dari hari Senin Jumat setiap minggunya dan masuk mulai pukul
07.30 WIB 16.30 WIB (Istirahat Pukul 12.00 WIB 13.00 WIB) sedangkan untuk hari Jumat,
Istirahat pada pukul 11.30 WIB 13.00 WIB dan selesai pukul 17.00. Setiap mahasiswa
ditempatkan di satu divisi yang sama yaitu divisi SDM, namun mahasiswa-mahasiswa yang
bersangkutan di tempatkan di bagian yang berbeda yaitu sebagai berikut:

Penerimaan dan Penempatan Karyawan

Pengembangan Karir dan Konseling

Pengembangan Organisasi
Disetiap bagian diatas ada banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh

mahasiswa.

Untuk bagian Penerimaan dan Penempatan Karyawan, yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa seperti mengatur berkas-berkas surat lamaran kerja untuk calon karyawan,
melampirkan formulir-formulir untuk keperluan selama proses perekrutan seperti formulir
wawancara kerja, formulir identitas pribadi, dan formulir lainnya serta beberapa surat yang
berkaitan dengan proses perekrutan karyawan seperti surat perjanjian kerja calon karyawan dan
surat pernyataan calon karyawan PT Pusri 2012.
Pada bagian Pengembangan Organisasi, Mahasiswa kerja praktik melakukan pekerjaanpekerjaan dibidang penganalisisan beban kerja dari setiap karyawan dibeberapa unit kerja dan
jabatan. Mahasiswa mengatur susunan dan merevisi uraian pekerjaan dengan cara ikut survey ke
beberapa unit kerja, sehingga dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan apa saja yang benar-benar
nyata dilakukan oleh setiap karyawan. Dan dapat terlihat jelas uraian-uraian pekerjaan karyawan
agar produktivitas dari setiap karyawan dapat dilakukan secara maksimal. Selain itu, mahasiswa
juga membantu mengetik uraian formasi jabatan dari setiap unit kerja, untuk mengetahui berapa
karyawan baru yang dibutuhkan dengan cara menganalisis terlebih dahulu beban kerja dan
penyelidikan waktu yang diperlukan setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu.
Di bagian pengembangan karir dan konseling, yang dilakukan oleh mahasiswa kerja
praktik adalah menyiapkan kegiatan untuk assessment perusahaan dalam rangka penilaian
kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan. Kegiatan ini dilakukan untuk menilai
kompetensi yang dimiliki oleh karyawan apakah telah sesuai dengan kompetensi yang
diinginkan oleh perusahan atau belum. Mahasiswa juga ikut terlibat dalam melakukan penilaian
prestasi kerja karyawan yang dilakukan setiap 6 (Enam) bulan sekali untuk mengetahui
bagaimana perkembangan karyawan yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini, mahasiswa
kerja praktik melakukan seleksi terhadap hasil penilaian tersebut terkait pemberian kompensasi
pada hasil penilaian yang diperoleh oleh masing-masing karyawan. Dalam hal ini, mahasiswa
bertugas mengelompokkan karyawan-karyawan yang menerima penghargaan ataupun pelatihan
dengan berpedoman pada hasil penilaian yang dilakukan oleh tim assessment.
2.8 Kondisi Objektif
Untuk membahas masalah kondisi objektif, penulis hanya membahas mengenai Proses
Perekrutan Karyawan pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Judul diatas merupakan kegiatan
yang menjadi tanggung jawab direktorat PSDM dan UMUM khusunya bagian perekrutan dan
penempatan karyawan.
Selama melaksanakan kerja praktik ada 2 hal yang menjadi fokus/perhatian utama dari
penulis, diantaranya adalah mengenai kondisi penunjang dan kondisi penghambat. Dalam hal ini,
kondisi penunjang dan kondisi penghambat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.

Kondisi Penunjang
Di dalam melaksanakan kerja praktik yang menjadi kondisi penunjang adalah:

1.

Adanya konsultan yang ditunjuk oleh perusahaan untuk melakukan proses perekrutan
karyawan, yang memudahkan perusahaan dalam pelaksanaan perekrutan tersebut.

2.

Dengan menggunakan sistem registrasi secara online, akan mempermudah perusahaan


dalam melakukan pendataan peserta yang mendaftar.

3.

Dengan adanya peralatan yang mendukung seperti komputer, wifi, dan telepon, akan
memberikan kemudahan dalam proses komunikasi dan pengolahan data calon karyawan tersebut.

1.

Kondisi yang Menghambat


Selama kegiatan kerja praktik berlangsung, terdapat beberapa hal yang menjadi penghambat
dalam proses perekrutan karyawan tersebut yang diantaranya yaitu:

1.

PT PUSRI mengeluarkan biaya yang cukup besar karena mengirim staff perwakilan
karyawan ke beberapa kota untuk mengawasi pelaksanaan test wawancara dan kesehatan.

2.

Pada saat test kesehatan untuk program rekrutmen umum, pernah terjadi kesalahan dalam
hasil test karyawan tersebut.

3.

Terjadinya kekosongan dana kas perusahaan yang disebabkan oleh pengeluaran biaya
perekrutan yang cukup besar, sehingga menyebabkan terhambatnya aktivitas pendanaan di
masing-masing departemen.
Tes aptitude PT PUSRI (perusahaan manufaktur pupuk) lebih mendalam ke materi jurusan (untuk saya
Jurusan Akuntansi), meliputi Tes Pengetahuan Umum dan Sejarah, Pengetahuan mengenai perusahaan
secara umum (mengenai PT PUSRI), dan Tes Materi Akuntansi Menengah.
Pengetahuan tentang perusahaan membahas pendirian PT PUSRI. Pengetahuan sejarah meliputi sejarah
umum; Kemerdekaan Indonesia, Revolusi, dan Kongres Pemuda. Materi akuntansi yang muncul di dalam
tes berupa penjurnalan, laporan keuangan, penggabungan perusahaan, konsinyasi, serta SAK dan IFRS
secara umum.

Anda mungkin juga menyukai