PENDAHULUAN
Salah satu perkembangan dalam perkembangan individu adalah masa dewasa, dan
dalam masa perkembangan dewasa, dibagi menjadi tiga bagian yaitu masa dewasa awal,
masa dewasa tengah, dan masa dewasa akhir.
Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai
dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas diri ini didapat sedikit-demi
sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental ege-nya. Berbagai masalah juga muncul
dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal. Dewasa awal adalah masa peralihan
dari ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri
sendiri, dan pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.
Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan bahwa seseorang
yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan
komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam bentuk keintiman
maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain,
kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).
Hurlock (1990) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun samapi
kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif.
Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young ) ialah mereka yang
berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang
dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically trantition) transisi
secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition),
Transisi secara pekerjaan, transisi secara pendidikan.
Puncak dan penurunan kemampuan fisik, status fisik puncak dicapai pada umur 19-
30 tahun, terutama pada umur 19 dan 26 tahun. Kesehatan juga mencapai puncaknya pada
masa-masa tersebut. Ada bahaya tersembunyi dalam kemampuan fisik dan kesehatan dalam
puncak ini. Kebiasaan yang jelek untuk kesehatan mungkin terbentuk. Menuju bagian akhir
dari masa dewasa awal, pelambatan dan penurunan kondisi fisik mulai tampak.
Kondisi kesehatan kaum muda dapat ditingkatkan dengan mengurangi gaya hidup
yang merusak kesehatan, seperti makan terlalu banyak, dan dengan meningkatkan gaya hidup
yang meningkatkan kesehatan yang mencakup nutrisi yang baik dan olah raga.
B. Olahraga
Baik olah raga dengan tingkata sedang, maupun intensif menghasilkan efek fisik dan
psikologis yang penting, seperti rendahnya resiko penyakit jantung dan pengurangan
kecerdasan. Para ahli semakin menganjurkan bahwa tingkat olah raga kita harus
menyenangkan.
Menurut Piaget, dia percaya bahwa seorang remaja dan dewasa berfikir dengan cara
yang sama. Baru pada masa dewasa banyak individu yang mengkonsolidasi pemikiran
operasional mereka, dan banyak ornag dewasa lainny tidak berpikir secara operasional formal
sama sekali. Labouvie-Vief berpendapat bahwa orang dewasa muda memasuki fase
pemikiran yang pragmatis. Terry berteori bahawa bersamaan dengan individu memasuki
masa dewasa, pemikiran mereka lebih relatifistik.
Sudut pandan lain tentang perubahan kognitif pada orang dewasa disampaikan oleh K.
Warner Schaie (1977). Ia percaya bahwa tahap-tahap kognitif piaget menggambarkan
peninngkatan efisiensi dalam pemerolehan informasi yang baru. Namun demikian , seperti
yang dinyatakan schaie, orang dewasa lebih maju dari remaja dalam penggunaan
intelektualitas mereka. Ada beberapa urutan fase-fase kognitif :
a. Fase mencapai presitasi (achieving stage) adalah fase di masa dewasa awal yang
menurut schaie, melibatkan penerapan intelektualitas pada situasi yang memiliki
konsekuensi besar dalam mencapai tujuan jangka panjang, seperti pencapaian karir
dan pengetahuan.
b. Fase tanggung jawab (the responbility stage) adalah fase yang terjadi ketika keluarga
terbentuk dan perhatian diberikan pada keperluan-keperluan pasangan dan keturunan.
c. Fase eksekutif ( the executive stage) adalah fase yang dinyatakan oleh schaie terjadi
di masa dewasa tengah, di mana seseorang bertanggung jawab kepada sistem
kemasyarakatan dan organisasi sosial (pemerintahan atau perusahaan, misalnya).
Dalam fase eksekutif individu membangun pemahaman tentang bagaimana organisasi
sosial bekerja dan berbagi hubungan kompleks yang terlibat di dalamnya.
d. Fase reintegrasif (the reintegrative stage), yang terjadi pada bagian akhir masa
dewasa, adalah fase terakhir yang disebutkan oleh schaie, dimana orang dewasa yang
lebih tua memilih untuk memfokuskan tenaga mereka pada tugas dan kegiatan yang
bermakna bagi mereka.
2. Kreatifitas
Produktifitas tertinggi dari kerja yang hebat tampaknya terjadi di usia 30-an meskipun
jika dihitung produktifitas total, hal itu tergantung pada bidangnya. Hampir 80% sumbangan
kreatif terpenting yakni diselesaikan pada usia 50 tahun. Dalam pendekatan lain, produktifitas
total, bukan hanya karya tertinggi, dari individu yang kreatif dalam bidang seni, sains, dan
humaniora yang menjadi terkenal dalam waktu yag lama (Dennis, 1966).
Tiga teori pokok yang menggambarkan bagaimana cara individu membuat pilihan
menyangkut karier adalah teori perkembangan (Developmental Theory) Ginzberg, teori
konsep diri (self concept thery) Super, dan teori tipe kepribadian ( personality type theory)
Holland.
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
1. Daya Tarik Cinta dan Hubungan Dekat
Apa yang membuat kita tertarik dengan orang lain?. Validasi konsensual memberikan
sebuah penjelasan mengapa seorang individu tertarrik kepada orang yang memiliki kesamaan
dengannya. Sikap dan perilaku kita didukung ketika sikap dan perilaku orang lain sama
dengan kita. Sikap dan perilaku mereka menguatkan sikap dan perilaku kita. Juga karena
orang lain yang tidak mirip, tidak sama dengan kita, dengan demikian lebih tidak dikenali.
Kita mungkin lebh dapat mengontrol orang lain yang sama dengan kita, yang sikap dan
perilakunya dapat kita prediksi. Dan implikasi dari kesamaan adalah kita akan menikmati
interaksi dengan orang lain dalam kegiatan yang saling menguntungkan, dimana sebagian
besar memerlukan pasangan dengan perilaku dan sikap yang sama.
Wajah cinta
Cinta mengacu pada perilaku manusia yang sangat luas dan kompleks. Klasifikasi yang
umum menggambarkan beberapa bentuk cinta: persahabatan, cinta yang romantis/bergairah,
dan cinta yang penuh perasaan/ persahabatan.
Persahabatan
Persahabatan (friendship) adalah suatu bentuk hubungan dekat yang melibatkan
kenikmatan(kita suka menghabiskan waktu dengan sahabat kita), penerimaan(kita menerima
teman kita tanpa kita mencoba untuk merubahnya), kepercayaan(kita menganggap seorang
teman akan bertindak untuk kepentingan kita yang paling baik), homat(kita berpikir teman
kita membuat keputusan yang baik), saling menolong(kita menolong dan mendukung teman
kita dan sebaliknya), menceritakan rahasia(kita berbagi pengalaman dan hal-hal yang rahasia
dengan seorang teman), mengerti( kita merasa seorang teman sangat memahami kita dan
memahami apa yang kita suka), dan spontanitas(kita merasa bebas untuk menjadi diri sendiri
didepan seorang teman),( davis,1985).
Inti dari fase ini yakni keluarga mampu menerima keluar dan masuknya anggota keluarga
baru ke sistem keluarganya, seperti menantu dan cucu atau pihak keluarga lain.
Di zaman modern ini, jumlah individu yang memilih untuk hidup sendiri tanpa pasanagan
bertambah. Banyak faktor yang mempengaruhi mereka memilih untuk hidup sendiri,
beberapa diantaranya yakni bahwa pernikahan bukanlah jalan satu-satunya untuk keluar dari
rumah/ pemenuhan seks, dapat mengambil kepustusan secara mandiri, mengatur kepentingan
sendiri, ketersediaan privasi, inti dari semua itu yakni mereka dapat hidup bebas tanpa ada
ikatan.
Namun, berbeda lagi dengan orang dewasa yang meilih utuk menikah dan hidup bersama
pasangan mereka. Dimana mereka saling berbagi dalam keluarga, yang mana adanya
keluarga dalam rumah mereupakan hal yang sangat penting dalam perjalanan hidup mereka
yang memilih pillihan ini.
Berbeda lagi dengan seorang perempuan yang tadinya memilih hidup sendiri. Ketika usia
mereka mulai menginjak 30 tahunan, mereka mulai berfikir ingin mempunyai anak dan ingin
membina keluarga. Namun tampaknya ini berbeda dengan perempuan, laki-laki tidak ingin
menikah cepat-cepat yang mana masih condong mementingkan perkembangan karier mereka.
Dalam perceraian, dapat menimbulkan stres baik itu bagi laki-laki maupun perempuan dan
itu tingkat kemungkinannya sangat tinggi. Kemudian mereaka juga kemungkinan mengalami
gangguan psikiatri,masuk rumah sakit jiwa, depresi klinis, alkoholisme, dan masalah
psikosomatis seperti gangguan tidur, dari pada orang dewasa yang masih dalam hubungan
pernikahan.
Pada masa dewasa ini, sebagian besar dari kita termotivasi dengan tidak hanya pada
keintiman namun juga dengan kemandirian. Keintiman (intimacy) yakni dimana seseorang
dewasa mulai membangun hubungan intim dengan individu lain, apabila proses ini tiddak
terlaksana dengan baik, maka sorang dewasa dapat dikatan “terisolasi” . Di masa ini, kita
juga muali meneukan identitas kita.
Jika seseorang dewasa tidak dapat membangun keintiman dengan individu lain, ini dapat
berbahaya bagi kepribadian individu dewasa itu sendiri. Yang mana seseorang akan menolak,
menagbaikan, atau menyerang orang-orang yang dianggap membuat mereka frustasi.
Kemudian cara orang dewasa dalam interaksi intim menurut psikolog Jokob Orlofsky (1976)
ada 5 gaya yakni
intim (intimate), yakni individu membentuk dan memelihara satu atau lebih hubungan
cinta yang mendalam dan lama.
pra-intim (preintimate), yakni individu menunjukan emosi yang bercampur aduk
mengenai komitmen, suatu ambivalensi yang tercermin dalam strategi menawar cinta
tanpa kewajiban atau ikatan yang tahan lama.
strereotip (stereotype), yakni individu memiliki hubungan artifisial yang cenderung
didominasi oleh ikatan persahabatan dengan orang lain yang berjenis kelamin sama darai
pada yang berjenis kelamin berbeda.
intim yang semu (pseudointimate) , yakni seseorang individu memelihara attachment
seksual dalam waktu yang lama dengan kadar kedekatan yang sedikit atau tidak dalam.
menyendiri (isolated), yakni individu menarik diri dari perjumpaan sosial dan memiliki
attachment yang sedikit atau tidak sama sekali dengan individu lain , baik berjenis kelamin
sama atau berbeda.
Selain keintiman, dalan awal masa dewasa mulai tertarik pada kemandirian dan kedewasaan.
Dimana seorang pada awal dewasa muali memtapkan identitas mereka dan mulai
meningkatkan kemandirian dari orang tua , membangun hunbungan intim dengan orang lain
dan juga meningkatkan keintiman persahabatan mereka, pada saat itu idividu mulai
berfikir untuk dirinya sendiri dan melakukan sesuatu tanpa perintah atau sesuai apa yang
dilakukan oleh orang lain. Sehingga pasa masa dewasa awal, mereka harus muali
membangun otonomi yang mana mempengaruhi kematanagan mereka. Namun, jika mereka
tidak dapat mandiri maka pada masa berikutnya , mereka akan kesusahan dalam menjalani
hidup, karena terbiasa tergantung dengan orang lain.
Kemudian berbicara mengenai gender, para pemikir feminis membnagun perspektif baru
yang memusatkan diri pada pengalaman dan perkembangan perempuan. Kekuatan
perempuan khususnya penting dalam hubungan ketertasikan dengan orang lain. Penekanan
yang penting adalah bahwa secara emosional, terkait dengan orang lain yang signifikan,
perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dengan membangun penentuan diri
sendiri yang lebih kuat. Berbeda dengan laki-laki, geraka laki-laki melibatkan tema yang
berbeda, yang mana diantaranya adalh kepercayaan bahwa laki-laki masa kini terlalu lembut.
Corak lain dari pendapat itu yakni bahwa laki-laki perlu menjadi lebih sensitif dan
menghindari kekerasan.
Maksud dari ini yakni pertemuan yang umum bahwa semakin kecil interval waktu
yang kita gunakan untuk mengukur karakteristik keprbadian, semakin mirip tampilan
seseorang dari satu pengukuran ke pengukuran berikutnya. Semakin pendek waktu interval
kita mengukur kepribadian, semakin besar kontinuitas hasil yang akan kita tentukan. 20 tahun
pertama adalah penting untuk meramalkan kepribadian orang dewasa, tetapi begitu juga,
pengalaman yang terus berlangsung pada masa-masa dewasa. Sehingga, pendapat bahwa
kepribadian kita sebagai orang dewasa dapat diramalkan sejak usia 5 tahun oleh Sigmund
Freud terpatahkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA