Anda di halaman 1dari 16

1

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

GOLD CHAIN METHODE (GCM) SEBAGAI INOVASI DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI SMAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR BIDANG KEGIATAN: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT ( PKM-M )

Diusulkan oleh: Aprillia NurAida Siti Munawaroh M. Ali Zuhri. M Sandya Ratna Maruti Gesuri Tri Indraswari (0810720014)/ 2008 (0910720089)/ 2009 (115030113111009)/ 2011 (115060801111059)/ 2011 (115100600111027)/ 2011

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : Gold Chain Methode (GCM) Sebagai Inovasi dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA di SMAN Ponggok Kabupaten Blitar Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan Ketua Pelaksana Kegiatan /Penulis a. Nama Lengkap : Aprillia NurAida b. NIM : c. Jurusan/Program Studi : Ilmu Keperawatan d. Universitas : Universitas Brawijaya Malang e. Alamat Rumah : Jln. Watu Gilang Gang 2 no 30, Ketawanggede Malang f. No telp/HP : 085755546840 g. Alamat email : apiida@gmail.com Anggota Pelaksana : 4 Orang Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap dan Gelar : Ns. Lilik Supriati, S. Kep., M. kep b. NIP : 201005051220026 Alamat Rumah : Jl.Suropati IV No. 25 Malang c. No Telp/HP : 08179615413 Biaya Kegiatan Total : Rp 9.935.000,00 a. DIKTI : Rp 10.000.000,00 b. Sumber Lain : Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 Bulan

2. 3.

4.

5. 6.

7.

8.

Menyetujui, Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran

Malang, 20 Oktober 2010 Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. M. Hanafi, MPH NIP. 194925 198003 1 001 Pembantu Rektor III

(Aprilla NurAida) NIM. 0810720014

Dosen Pendamping

(Ir. RB. Ainurrasyid, MS.) NIP. 195506 18 198103 1 002

Ns. Lilik Supriati, S. Kep., M. Kep NIP. 201005051220026

A. JUDUL GOLD CHAIN METHODE (GCM) SEBAGAI INOVASI DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI PONGGOK KABUPATEN BLITAR SMAN

B. LATAR BELAKANG Perkembangan masalah Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) atau lebih populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ obat Berbahaya) semakin meningkat. Hal ini menjadi permasalahan nasional dan semakin berkembang menjadi permasalahan internasional. Pada akhir tahun 2006 diperkirakan terdapat 23,2 juta pengguna narkoba suntikan di dunia. (Djauzi, 2007; Hawari dkk, 2009). Hal ini berjalan seiring dengan jumlah pengguna narkoba suntikan di Indonesia yang cenderung meningkat. Sejak tahun 2004 mengalami peningkatan, dari 22,2% menjadi 46,9% pada tahun 2005 dan lebih meningkat pada tahun 2006 dengan 61,8% (Dewi, 2006). Kasus penyalahgunaan NAPZA/ narkoba di Jawa Timur pada tahun 2009 didapatkan data sebanyak 2698 kasus dan jumlah pelaku kejahatan narkoba sebanyak 3458 orang, kemudian pada tahun 2010 yang menjadi 2874 kasus dan 3854 tersangka. Dalam tingkat kerawanannya dari 2009-2010, Surabaya memiliki potensi terbesar dengan 2196 kasus, kota Blitar menduduki urutan kedua dengan 336 kasus disusul daerah Kediri 282 kasus dan Malang 240 kasus (BNP, Jawa Timur). Dari hasil penelitian Lendriyono (2005) berkaitan dengan kisaran usia korban penyalahgunaan Narkoba yang tercatat di LP Kabupaten Blitar bahwa korban yang berusia 8 13 tahun berjumlah 3 orang (6,12%), korban kelompok umur 14 18 tahun sebanyak 11 orang (22,44%). Dua kelompok usia ini masih tergolong usia anak-anak yang menegaskan kisaran usianya di bawah 18 tahun

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak dan masa dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun. Masa remaja terdiri dari masa remaja awal (1014 tahun), masa remaja penengahan (1417 tahun) dan masa remaja akhir (179 tahun). Pada masa remaja terjadi banyak perubahan dalam hal perkembangan fisik dan psikologis (labil) sebagai proses menuju kematangan (mature). Selain itu, remaja rentan terhadap pengaruh lingkungan pergaulan. Emosi labil, keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru, kecenderungan hanya berpikir linier sehingga mudah terprovokasi. Selain itu, masalah sosial lingkungan dan keluarga, seperti rasa keterasingan, mendorong mereka mencari alternatif pemecahan masalah secara sepintas dan sepihak tanpa mempertimbangkan kemungkinan akibat yang dapat timbul. Kondisi semacam ini menjadi sasaran bagi bandar narkoba untuk memasang perangkap sampai akhirnya tercipta sebuah ketergantungan (Angelina, 2008). Oleh sebab itu, kita tidak dapat memandang remeh masalah ini dengan selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Narkoba/ NAPZA. Selama ini, upaya pencegahan, rehabilitasi dan represif sudah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, namun hasil yang diharapkan belum optimal (Jurnal Indonesia, 2011). Gold Chain Methode (GCM) merupakan adopsi dari sistem mentoring dengan memanfaatkan potensi remaja ,yang telah dimodifikasi dari upaya pencegahan NAPZA yang selama ini diterapkan. Untuk menekan kondisi remaja yang mengkhawatirkan, GCM membekali siswa dengan pengetahuan mengenai NAPZA sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan meningkatkan sikap pencegahan penyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja. (Juneman, 2009).

Menurut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib, besarnya penggunaan NAPZA di Kabupaten Blitar patut menjadi perhatian khusus karena selama ini pengedar semakin cerdik dalam memanfaatkan waktu luang. Berdasarkan data yang di himpun BNK Blitar (Badan Narkotik Kabupaten Blitar) pada tahun 2009 untuk kasus narkoba yang berhasil diungkap sebanyak 444 kasus, bahkan ada 2 PNS Pemkab Blitar terbukti terlibat dalam narkoba. Dari kasus yang ada 70% penggunanya dari kalangan pelajar, mulai SMP sampai SMA /SMK. C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang dihadapi sebagai berikut : a. Bagaimana pengaruh Gold Chain Methode (GCM) terhadap pengetahuan dan sikap siswa SMAN 1 Ponggok dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA? b. Bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap siswa SMAN 1 Ponggok sebelum dan setelah dilakukan Gold Chain Methode (GCM) dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA?

D. TUJUAN PROGRAM Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan Program

Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini adalah: a. Mengetahui pengaruh GCM terhadap tingkat pengetahuan dan sikap siswa SMAN Ponggok dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA b. Untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan siswa SMAN Ponggok mengenai NAPZA dan meningkatkan kualitas siswa agar mampu melaksanakan perannya dengan optimal dan menjadi pelopor dalam pencegahan NAPZA di lingkungan sekolah.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Dengan adanya Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat

yang berjudul Gold Chain Methode (GCM) Sebagai Inovasi Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA di SMAN Ponggok Kabupaten Blitar , diharapkan dapat membantu siswa SMAN 1 Ponggok dalam upaya mencegah penyalahgunaan NAPZA dengan meningkatkan kualitas pemahaman dan sikap serta dapat menemukan model pencegahan yang tepat bagi remaja dalam pembangunan kualitas dan kuantitas generasi bangsa serta untuk mewujudkan generasi penerus bangsa bebas NAPZA tahun 2015.

F.KEGUNAAN PROGRAM 1. Bagi Mahasiswa a. Menjadi media mahasiswa dalam rangka pengabdian diri kepada masyarakat. b. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan mencegah penyalahgunaan NAPZA melalui GCM di lingkungan sekolah. c. Membangun jiwa sosial dan solidaritas yang tinggi bagi mahasiswa.

2. Bagi SMAN Ponggok a. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemahaman dan sikap tentang NAPZA sehingga mampu melakukan pncgahan penyalahgunaan NAPZA b. Metode ini diharapkan mampu untuk membantu para siswa dalam mencegah penyalahgunaan disekitarnya sehingga mampu mengurangi jumlah penyalahgunaan NAPZA di tingkat remaja c. Metode ini diharapkan dapat membantu peran guru dan pihak sekolah dalam menupayaka pemberantasan NAPZA d lingkungan sekolah 3. Bagi Pemerintah a. Membantu usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelajar dalam menghadapi penyalahgunaan NAPZA b. Membantu usaha pemerintah dalam mengurangi jumlah

penyalahgunaan NAPZA.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN a. Kondisi Sekolah

SMAN Ponggok merupakan salah satu SMA yang letaknya di tengah Kabupaten Ponggok, Keacamatan Cangkring yang letak sekolahnya sangat strategis di pusat kegiatan masyarakatnya serta dekat dengan sejumlah tempat hiburan seperti lokalisasi maupun pusat perbelanjaan (pasar), yang memungkinkan sekali terpengaruh dengan pergaulan bebas orang dewasa. Jumlah siswa mencapai ribuan dan berasal dari latar belakang yang berbeda karena merupakan satu-satunya SMA di kecamatan Ponggok sehingga menjadi sekolah favorit bagi masyarakat sekitar. b. Kondisi Siswa Mayoritas siswanya berasal dari kalangan menengah ke bawah. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada 15 siswa, tentang pengetahuan siswa tentang NAPZA menunjukkan 70% siswa belum mengetahui pengertian tentang NAPZA, bentuk-bentuk dari NAPZA, dan resiko penggunaan NAPZA dengan benar. Mereka hanya sekedar membaca dan mendengar dari media massa tentang jenis dan efek dari NAPZA tanpa memperdalam pengetahuannya dan 5% siswa menyatakan pernah mengetahui bentuk fisik dari beberapa jenis NAPZA yaitu ganja dan pil koplo. Dan dari laporan masyarakat pernah ditemukan kasus

penyalahgunaan NAPZA, missal merokok dan minum alkohol. Berdasarkan data diatas maka peneliti memilih sekolahan ini untuk menerapkan GCM..

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM 1. Tempat Kegiatan. Dalam menentukan tempat pelaksanaan GCM di SMAN 1 Ponggok Kabupaten Blitar, maka kami melakukan observasi langsung ke lapangan dengan mengamati keadaan beberapa permasalahan yang ada mengenai kejadian penyalahgunaan NAPZA di Kecamatan Ponggok. Kami memilih para siswa di sekolah percontohan yang memiliki keterpaparan terhadap informasi NAPZA yang minim dan tingkat pengaruh eksternal yang dominan menuju kearah pengaruh negatif. SMAN 1 Ponggok dipilih sebagai tempat tempat penerapan GCM karena banyaknya masalah NAPZA di kecamatan tersebut dan juga faktor-faktor yang membatasi para

siswa dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA dengan maksimal. Diharapkan program ini dapat dilanjutkan di sekolah-sekolah lainnya.

2. Alat dan Fungsinya No 1 Nama LCD dan layar Fungsi Alat peraga utama dan sebagai media promosi yang menarik 2 Poster Media promosi yang mudah diterima dan

sederhana 3 Perlengkapan drama Inovasi penyampaian pesan dengan meningkatkan peran siswanya 4 Buku Panduan Berisi semua hal tentang NAPZA dan penanganan yan efektif terutama untuk remaja 5 Flandel dan sertifikat Bentuk apresiasi terhadap peran aktif pihak sekolah, pemateri dan motivator 6 Buku perpus Tambahan materi bacaan yang dapa dimanfaatkan jangka panjang oleh pihak sekolah 7 Handout note book materi dan Sarana mempermudah pemahaman materi

Tahapan Kegiatan a. Pemesanan alat dan persiapan tempat Alat yang mendukung kegiatan tersebut seperti buku dan peralatan tulis yang dibutuhkan akan dipesan melalui toko buku Gramedia dan Togamas. Sedangkan training GCM kader kesehatan sekolah yang beranggotakan siswa dan guru bertempat di Aula SMAN 1 Ponggok Kabupaten Blitar b. Upgrading Kader Kesehatan Sekolah dan Training Motivasi. Setelah mendapatkan buku dan media pembelajaran lainnya, kader kesehatan sekolah juga perlu memperdalam ilmu seputar pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Para kader kesehatan sekolah harus memahami tentang materi ini dan cara penerapannya pada siswa sehingga mereka tidak salah dalam mengajarkan materi-materi GCM agar tujuan dari penerapan

materi ini bisa tepat sasaran dan hasil yang dicapai sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu ditambahkan Training Motivasi untuk mengupgrade pihak yang terkait. c. Pembuatan rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran dibuat agar para kader kesehatan sekolah dapat memutuskan materi-materi yang akan diberikan pada setiap pertemuan dan agar materi dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu, pembuatan rencana pembelajaran juga dapat menghindarkan para kader kesehatan sekolah dari pemborosan waktu yang dapat menyebabkan program ini berjalan dengan lambat. d. Pelaksanaan program/pengajaran. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa SMAN 1 Ponggok Kabupaten Blitar melalui penerapan GCM, di mana keseluruhan kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua bulan dengan rincian satu bulan digunakan untuk persiapan dan satu bulan digunakan untuk proses belajar-mengajar, praktek hasil GCM dan evaluasi. e. Evaluasi. Setelah proses pengajaran terlaksana sesuai rencana, maka evaluasi keberhasilan program harus dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penigkatan pengetahuan dan sikap para siswa dan tingkat keberhasilan GCM materi pencegahan NAPZA dikalangan remaja.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Keseluruhan kegiatan PKM ini dilaksanakan selama 2 bulan dengan rincian jadwal, sebagai berikut:

Kegiatan A B C

Bulan I 1 V 2 V V V V V 3 4

Bulan II 1 2 3 4

10

D E Keterangan : A : pemesanan alat dan persiapan tempat V

V V

B : upgrading fasilitator, pengajar dan Training Motivasi C : pembuatan rencana pembelajaran D : pelaksanaan program GCM E : evaluasi . J. RANCANGAN PEMBIAYAAN No. Biaya 1 Biaya Promosi Awal a. Banner b. Backdrop c. Poster d. Biaya Pengerjaan Advertising Jumlah 2 Peralatan dan Perlengkapan a. Sewa LCD dan Layar b. Note book c. Handout materi d. Penjilidan Handout e. Bollpoint f. Buku Modul GCM g. Perlengkapan drama h. Flandel i. Pengadaan buku perpus berkenaan dengan NAPZA i. Doorprize Jumlah Biaya Operasional a. Pemateri (2) b. Training Motivasi c. Transportasi pemateri dan trainer d. Transportasi Sepeda motor ( 3 buah ) Satuan x Biaya 1 buah x Rp 200000 1 buah x Rp 200000 5 buah x Rp 20000 Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2 x @ 500,000 3 x @ 100,000 (pulang-pergi) Rp Rp Rp 200,000 200,000 100,000 50,000 550,000 700,000 1350,000 1,237,500 135,000 100,000 900,000 150,000 100,000 1,000,000 500,000 4,957,500 1,000,000 400,000 300,000

2 set x Rp 350000 45 buah x Rp 3000 45 buah x 275 lembar x Rp 100 45 buah x Rp 3000 50 buah x Rp 2000 45 buah x Rp 20000 4 buah x Rp 25000

3 x Rp 4500 x 2 lt x 8 pertemuan

Rp

216,000

11

e. Biaya Komunikasi f. Uang transport fasilitator g. Konsumsi Aqua h. Biaya Perizinan Jumlah Biaya Pembuatan Laporan a. Kertas HVS b. Tinta Printer c. Foto kopi d. Jilid e. Rental Komputer f. Dokumentasi Jumlah Total Biaya

2 bulan x Rp 50000 x 5 orang 45 orang x Rp 20000 60 orang x Rp 50000 3 kardus x Rp 15000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

500,000 900,000 400,000 45,000 200,000 3,961,000 30,000 64,000 10,500 12,000 200,000 150,000 466,500 9,935,000

1 rim x Rp 30000 2 buah x Rp 32000 35 lembar x 3 x Rp 100 4 x Rp 3000 2 bulan x Rp 100000

K. NAMA DAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan 3. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Jurusan d. Perguruan Tinggi : M. Ali Zuhri. M : 115030113111009 : Kedokteran/ Ilmu Keperawatan : Universitas Brawijaya : Siti Munawaroh : 0910720089 : Kedokteran/ Ilmu Keperawatan : Universitas Brawijaya : 8 jam/ minggu : Aprillia NurAida : 0810720014 : Kedokteran/ Keperawatan : Universitas Brawijaya : 8 jam/minggu

12

e. Waktu untuk Kegiatan 4. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan 5. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan

: 8 Jam/ minggu

: Sandya Ratna Maruti : 115060801111059 : Kedokteran/ Ilmu Keperawatan : Universitas Brawijaya : 8 jam/ minggu

: Gesuri Tri Indraswari : 115100600111027 : Teknologi Pertanian/ TEP minat Teknik Bioproses : Universitas Brawijaya : 8 jam/ minggu

K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING 1. Nama Lengkap 2. Golongan Pangkat/NIP 3. Jabatan Fungsional 4. Fakultas/ Jurusan 5. Perguruan Tinggi 6. Waktu untuk Kegiatan : Ns. Lilik Supriati, S. Kep., M. kep : Golongan IV A / 201005051220026 : Dosen : Kedokteran/ Keperawatan : Universitas Brawijaya Malang : 6 jam/minggu

13

Lampiran 1

SURAT KERJASAMA
Bersama ini kami Nama Jabatan NIP Unit Kerja : Drs. Slamet : Kepala Sekolah : 19640215 198902 1 004 : SMAN 1 Ponggok Kabupaten Blitar

Menyatakan bahwa kami sebagai perwakilan dari SMAN Ponggok bersedia untuk menjadi pembimbing dan menjadi tempat terlaksananya program sampai dengan selesainya PKMM dari : Nama program : Gold Chain Methode (GCM) sebagai inovasi dalam upaya

pencegahan penyalahgunaan NAPZA di SMAN Ponggok Kabupaten Blitar Nama ketua NIM : Aprilia Nur Aida : 0810720014

Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan untuk digunakan sesuai kebutuhan.

Ponggok, 10 Oktober 2011

Ketua Program PKMM

Kepala Sekolah SMAN ponggok

Aprilia NurAida

Drs. Slamet NIP. 19640215 198902 1 004

14

KERANGKA KONSEPTUAL

NAPZA GCM (Gold Chain Methode)

Penyuluhan Peer to Peer

Konseling

F. Eksternal: ligkungan, pergaulan, ekonomi, pendidikan dll

REMAJA Perubahan kearah (+) Peningkatan Pengetahuan

F. Internal: psikologi, biologis, genetic dll

Peningkatan sikap

Manfaat: Meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa

Pencegahan NAPZA di SMAN Ponggok

15

DENAH LOKASI SMAN PONGGOK U

SMAN PONGGOK

TEMPAT LOKALISASI

Pasar CANGKRING SAWAH Jl. Cangkring SMPN 1 PONGGOK

Ruko-ruko

Pos Polisi

PUSKESMAS

Jl. Raya Ponggok

R U M A H W A R G A

Masjid Akbar

Kantor Keamatan

Kantor Jl. Pos

POM BENSIN

16

Anda mungkin juga menyukai