Anda di halaman 1dari 2

a) Pemeriksaan Hitung Leukosit Normalnya jumlah leukosit pada manusia 4.800 10.

.800 per microLiter dan pada neonatus sekitar 9.000-30.000 per microLiter. Pada saat infeksi terjadi peningkatan jumlah leukosit dalam darah, sekitar lebih dari 11.000 per microLiter. Peningkatan jumlah leukosit disebut LEUKOSITOSIS dan penurunannya disebut LEUKOPENIA.

Leukositosis : terjadi pada infeksi akut; leukosit > 11.000 per microLiter. Leukopenia : terjadi pada infeksi bakteri salmonella typhi; leukosit << 4000 per microLiter.

b) Pemeriksaan trombosit Trombosit naik >> 5x 104 per liter infeksi berat Jika terjadi penurunan trombosit infeksi akut berat c) Pemeriksan hematokrit Perbandingan volume sel darah merah terhadap volume sel darah secara keseluruhan. Nilai hematokrit dikaitkan dengan ada tidaknya perembesan plasma pada kasus demam berdarah dangue. d) Pemeriksaan CRP( C-reactive Protein) Normalnya nilai CRP adalah kurang dari 0,8 mg/dL. Nilai CRP akan meningkat pada saat terjadinya inflamasi dan infeksi bakteri.
e) Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)

Pengukuran

berdasarkan atas

kecepatan

penurunan

eritrosit dalam tabung

westergrenatau wintrobe setelah 1 jam. Prinsip kerja : Eritrosit akan membentuk rouleaux formation ( pada keadaan infeksi dengan adanya perubahan protein dalam darah akan mempercepat pembentukan rouleaux). Nilai LED normal :

Laki-laki 0-15mm/jam Perempuan 0-20 mm/jam Anak 0-10 mm/jam

f) Pemeriksaan Kultur Urine Secara semi kuantitatif 0,001 cc urine diinokulasi pada media kultur inkubasi pada 37 derajat Celcius hitung jumlah koloni pada keesokan harinya kemudian dikali 1000 Coloni Forming Unit (CFU)/ml Media yang bisa dipakai Agar darah, Agar Mc Conkey, Agar CLED

Bila tumbuh koloni kuman dapat dilakukan identifikasi kuman untuk memastikan bakteri patogen kuman penyebab penyakit. Yang kemudian terhadap bakteri tersebut dilakukan pemeriksaan sensitivitas terhadap antibiotik minimal 10 jenis antibiotik. g) Pemeriksaan kultur feses Pemeriksaan makroskopik: meliputi warna, kosistensi, bentuk, dan mucus. Untuk feses normal warnanya kecoklatan karena dipengaruhi birubin dan biliverdin. Sedangkan warna feses yang tidak normal seperti orange kecoklatan mengindikasikan adanya bakteri anaerob pada GI. Selain itu, pada pemeriksaan mikroskopik melihat adanya tropozit, telur parasit, maupun telur cacing. Untuk pemeriksaan kimia, untuk memeriksa darah pada feses yang disebabkan pendarahan pada GI. h) Pemeriksaan dengan alat Radiografi endoscopi

Anda mungkin juga menyukai