Anda di halaman 1dari 5

Rekayasa Lingkungan

PEREB0PAN uL0BAL



Nama Ann|sa Ar|fand|ta M|fshe||a
NIM 09071331S4
ke|as C






IAkUL1AS 1LkNIk
IUkUSAN 1LkNIk SIIL
UNIVLkSI1AS kIAU
2010


Aoolso AtlfooJlto Mlfsbello (09071JJ154) kekoyoso lloqkooqoo

PEREDUPAN GLOBAL
Istilah peredupan global atau dalam bahasa inggris disebut dengan Global Dimming
mungkin jarang kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Peredupan global itu sendiri berarti
pengurangan bertahap jumlah radiasi secara bertahap pada permukaan Bumi. Peredupan global
mulai diteliti secara sistematis pada tahun 1950-an. EIeknya bervariasi di berbagai belahan dunia
penurunan suhu hanya terdekteksi 4 diseluruh dunia dalam waktu 1960-1990. Namun ketika
gunung Pinatubo di negara Filipina meletus pada tahun 1991 telah terjadi penurunan suhu
dinegara tersebut secara mencolok.
Penyebab dari peredupan global diperkirakan karena adanya peningkatan jumlah partiker
aerosol di atmosIer. Hal ini bisa disebabkan oleh perbuatan manusia sendiri. Lalu partikel
aerosol yang berada di atmoIer tadi bersama dengan partikel-partikel lain menyerap cahaya
Matahari dan memantulkannya kembali ke luar angkasa. Seakan-akan partikel-partikel tersebut
sebagai 'payung yang mencegah Matahari untuk memasuki Bumi. Hal ini menyebabkan terjadi
peredupan secara perlahan pada suhu Bumi. Akan tetapi hal tersebut terjadi di siang hari ketika
manusia sibuk menjalankan aktivitasnya dan mengeluarkan emisi-emisi atau partikel-partikel
aerosol diudara sehingga pada malam hari ketika partikel aerosol gas karbondioksida dan
partikel lainnya berkurang hal ini menyebabkan kembalinya radiasi Matahari ke Bumi yang
memperlambat terjadinya peredupan global.
Pada akhir tahun 1960-an Mikhail Ivanovich Budyoko bekerja dengan model sederhana
keseimbangan iklim energy-dua-dimensi untuk menyelidiki relativitas es. Lebih banyak salju
atau es di Bumi akan menyebabkan cahaya Matahari kembali terpantul keruang angkasa dan
menyebabkan terjadi lebih banyak salju dan es lagi. Penelitian lagi menyebutkan bahwa debu-
debu hasil letusan gunung berapi dan polusi dapat menyebabkan terjadinya peredupan global.
Pada pertengahan tahun 1980-an seorang ilmuan yang berasal dari Institut Teknologi
Federal Swiss Atsumu Ohara menemukan bahawa radiasi Matahari di Bumi telah mengalami
penurunan sebanyak 10 disbanding tiga decade sebelumnya. Temuannya ini banyak menuai
pertentangan karena pada saat itu semua ilmuan sibuk membahas tentang pemanasan global
yang prinsipnya bertentangan dengan peredupan global serta ciri-ciri alam yang menunjukan
bahwa suhu Bumi sedang mengalami peningkatan bukan penurunan.
Peneliti independen di Israel dan Belanda di akhir tahun 1980-an menunjukan penurunan
sinar Matahari secara nyata meskipun secara pembuktian iklim sebenarnya menjadi lebih panas.
Akan tetapi hal ini memicu penelitian tentang peredupan global lebih lanjut secara detail.
Akhirnya ditemukan bahwa tingkat peredupan tersebut bervariasi di seluruh dunia. Umumnya
berkisar 2-3 per dekade. Dan penurunan sebanyak 2-3 ini memang berasal dari perubahan
atmosIer di Bumi bukan bersal dari pengurangan cahaya Matahari oleh Matahari itu sendiri.
Akan tetapi hal ini menjadi tiak dapat diprediksi kembali pada tahun 1990-an ketika gunung
Pinatubo di Filipina meletus.


Aoolso AtlfooJlto Mlfsbello (09071JJ154) kekoyoso lloqkooqoo

Memang penurunan suhu di muka Bumi ini bervariasi disetiap bagiannya. Akan tetapi
perkiraan nilai rata-rata penurunan suhu di muka Bumi ini adalah :
O 5.3 (9 W/m
2
) selama 1958-1985 (Stanhill dan Moreshet 1992)
O 2 per dekade selama 1964-1993 (Gilgen et al 1998)
O 2.7 per dekade (total 20 W/m
2
) sampai tahun 2000 (Stanhill dan Cohen 2001)
O 4 selama 1961-1990 (Liepert 2002)
Data diatas tidak mutlak bahwa peredupan global memang betul-betul terjadi di seluruh
dunia. Bisa saja di beberapa bagian di muka Bumi tidak terkena dampak penurunan global ini.
Seperti pada pulau-pulau di Samudra PasiIik.
Akan tetapi peredupan global juga menyebabkan terjadinya kekeringan dan berubahnya
iklim menjadi sangat panas seperti yang terjadi di bagian utara benua AIrika Sahel. Akibat
terjadinya peredupan global cahaya Matahari terhalang untuk memanaskan Bumi terutama
dibagian laut mediterania. Hal ini menyebabkan kegagalan pembentukan awan hujan di bagian
utara benua AIrika hal ini terjadi pada tahun 1970-an. Sehingga terjadi bencana kelaparan besar-
besaran pada saat itu. Akan tetapi pada masa kini kehidupan di Sahel perlahan mulai menghijau
kembali. Hal tersebut karena di tahun 2000-an benua Eropa mulai gencar untuk melakukan
tindakan pencegahan pemanasan global yang menganjurkan untuk mengurangi pemakaian alat-
alat yang menghasilkan gas karbondiokasida sehingga cahaya Matahari bisa langsung
menguapkan air di laut mediterania dan membentuk awan hujan di daerah Sahel.
Contoh lainnya terjadi di negara Amerika Serikat tepatnya di New York. Pada tanggal
1213 dan 14 September 2001 dimana larangan terbang bagi pesawat-pesawat yang ada di
negara tersebut (karena peristiwa runtuhnya gedung WTC pada tanggal 11 September 2001. red)
menyebabkan langit di negara tersebut menjadi sangat cerah atau tidak berawan. Karena emisi
buangan pesawat yang menyerupai awan (.ontrail) tidak terbentuk. Hal ini menyebabkan
kenaikan suhu secara signiIikan sebesar 1 derajat celcius. Sepertinya suhu tersebut memang
tidaklah terlalu berpengaruh akan tetapi hanya butuh kenaikan suhu sebanyak 5 derajat untuk
melelehkan seluruh kutub utara dan kutub selatan. Karena itu hal ini sangat berbahaya. Akan
tetapi ketika larangan terbang dicabut keesokan harinya pada tanggal 15 September 2001
terjadi penurunan suhu seperti sebelum tanggal 11 September 2001.
Beberapa ilmuwan telah menyarankan menggunakan aerosol untuk mencegah dampak
pemanasan global sebagai langkah darurat. Pada tahun 1974 Mikhail Budyko menyatakan
bahwa jika pemanasan global menjadi masalah planet dapat didinginkan oleh sulIur menyala di
stratosIer yang akan menciptakan suatu kabut. Peningkatan suhu planet hanya 05 persen. sudah
cukup untuk membagi dua pengaruh dua kali lipat karbondioksida.




Aoolso AtlfooJlto Mlfsbello (09071JJ154) kekoyoso lloqkooqoo

Solusi termudah adalah dengan hanya memancarkan sulIat lebih yang akan berakhir di
troposIer (bagian terendah atmosIer). Jika ini dilakukan Bumi masih akan menghadapi banyak
masalah seperti:
O Menggunakan sulIat menyebabkan masalah lingkungan seperti hujan asam
O Menggunakan karbon hitam menyebabkan masalah kesehatan manusia
O Peredupan menyebabkan masalah-masalah ekologi seperti perubahan pola curah hujan
dan penguapan
O Kekeringan dan / atau masalah menyebabkan peningkatan curah hujan untuk pertanian
O Aerosol memiliki hidup yang relatiI singkat


Solusi sebenarnya dianjurkan adalah transportasi sulIat ke lapisan berikutnya yang lebih tinggi
dari atmosIer (stratosIer). Hal ini akan membutuhkan pengembangan cara yang eIisien untuk
mengangkut gas dalam jumlah besar ke stratosIer banyak yang telah diusulkan meskipun masih
belum diketahui cara penangkutan yang eIektiI atau ekonomis.
Dalam sebuah posting blog Gavin Schmidt menyatakan bahwa "Ide bahwa kita harus
meningkatkan emisi aerosol untuk melawan pemanasan global telah digambarkan sebagai
austian bargain karena itu akan berarti semakin meningkat jumlah emisi agar sesuai
akumulasi gas rumah kaca di suasana dengan biaya kesehatan semakin meningkat dan moneter."
Maka kesimpulan yang dapat diambil adalah apabila semakin hilang atau semakin
gencar usaha kita untuk mengurangi emisi gas yang menyebabkan pemanasan global maka
semakin naik suhu Bumi bukan mendinginkan suhu Bumi. karena semakin tinggi peredupan
global maka semakin rendah tingkat pemanasan global. Akan tetapi proses peredupan global
yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya hujan asam perubahan unsur kimiawi dalam
tanah yang akan menjadi lebih beracun serta menyebabkan berkurangnya oksigen di muka Bumi
ini. Jadi solusi yang tepat belum ditemukan untuk mengatasi peredupan global maupun
pemanasan global karena dua hal ini saling bersebrangan.









Aoolso AtlfooJlto Mlfsbello (09071JJ154) kekoyoso lloqkooqoo

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Globaldimming (21 September 2010)
http://id.ngobrolaja.com/newreply.php?sI57ba8c9d5cedc16e0d3a4b35801d5c7&donewreply
&noquote1&p175370 (21 September 2010)
MicrosoIt Encarta 2008-Global Dimming (20 September 2010)

Anda mungkin juga menyukai