Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat segala limpahan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan dalam penyelesaian
makalah ini, kami banyak mengalami hambatan dan tantangan, namun atas bantuan dari
berbagai pihak dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan, ok. Kami
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang berkenang
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kami.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangan. Olehnya
itu, kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.


Watampone, Oktober 2011

A 1
PENDAHULUAN

A. Latar elakang
Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam
membentuk manusia yang berkualitas. Oleh sebab itu, peningkatan mutu pendidikan
haruslah mendapat perhatian yang serius. Masalah peningkatan mutu pendidikan tidak
pernah terlepas dari sisi pembangunan
Pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan
pada umumnya pendidikan matematika pada khususnya, misalnya dengan
penyempurnaan kurikulum, dilakukannya penataran guru-guru bidang studi di antaranya
bidang studi matematika.
Sehubungan dengan masalah yang akan dibahas, matematika sebagai salah satu
bidang studi wajib siswa di sekolah, maka siswa dituntut mendapat perhatian dalam
pengajaran. Dalam hal ini pemahaman konsep dasar matematika harus dimulai sejak dini
yakni dari jenjang pendidikan dasar.

. Rumusan Masalah
erdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini yaitu antara lain:
1. Pengertian arisan ilangan dan Deret
2. Pengertian Deret Aritmetika
3. Mencari suku ke-n pada deret Geometri

C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan disusunnya makalh ini adalah:
1. Untuk mengetahui Apakah ariasn ilangan dan deret tersebut perlu dipelajari
2. Untuk mengetahui hubungan antara arisan ilangan dengan kehidupan sehari-hari
3. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

A II
PEMAAHASAN

arisan ilangan dan Deret
arisan bilangan dan deret merupakan materi penting dalam matematika,
kehadirannya telah banyak membantu dalam mempermudah berbagai perhitungan
arisan bilangan diperkenalkan pertama kali oleh ahli Matematika yang bernama
Fibonacci

A. ARISAN ILANGAN
a. Pengertian arisan ilangan
Jika bilangan-bilangan diurutkan dengan aturan tertentu, maka akan diperoleh
suatu barisan bilangan. Tiap-tiap bilangan yang terdapat pada barisan bilangan
disebut suku, dan barisan.
Contoh:
1. 2 6 10 14
4 4 4
Aturan pembentukannya adalah 'ditambah 4 dan dua suku berikutnya adalah 18
dan 22.
2. 96 48 24 12
:2 :2 :2
Aturan pembentukannya adalah 'dibagi 2 dan dua suku berikutnya adalah 6 dan
3.

b. Suku ke-n suatu barisan bilangan
Jika kita ingin mengetahui suku ke-100 dari suatu barisan bilangan, tentunya
kurang praktis, jika kita harus menulis suku demi suku sampai yang ke-100. Untuk
itu pada pembahasan ini dipelajari cara menentukan suku keberapa pun yang
selanjutnya akan disebut dengan suku ke-n dengan n sembarang bilangan asli.
Suku ke-n dari suatu barisan bilangan dapat ditulis U
n
. Dengan demikian, suku
ke-1 dapat ditulis U
1
dan suku ke-100 ditulis U
100
.
a) arisan dengan aturan ditambah bilangan yang sama.
Contoh:

1. 3 6 9 12
3 3 3
U
1
3 3 x 1 U
3
9 3 x 3


U
2
6 3 x 2 U
4
12 4 x 3

Jadi, suku ke-n U
n
3 x n 3n

2. 4 8 12 16

U
1
4 4 x 1 U
3
12 4 x 3

U
2
8 4 x 2 U
4
16 4 x 4

Jadi, suku ke-n U
n
4 x n 4n
Dari kedua contoh tersebut, diperoleh hubungan sebagai berikut :
i. Jika aturan barisan ditambah 3, maka rumus suku ke-n
ii. Jika aturan barisan ditambah


Contoh.
1) 5 8 11 14
3 3 3
Karena aturannya ditambah 3, maka rumus suku ke-n memuat 3n,
yaitu:
U
5
5 3n 2 ditentukan sendiri
Agar hasilnya sama seperti barisan yang dimaksud.
Jadi, U
n
3 x n 2
3n 2
Gunakan rumus di atas untuk mengecek suku-4, maka :
U
n
3n 2
U
4
3 x 4 2
14 sesuai dengan suku ke-4 pada barisan di
atas
2) 2 8 14 20
6 6 6
U
1
2 6 x 1 - ditentukan sendiri
U
2
8 6 x 2 - 4
Jadi, U
n
6n 4
Jika aturan suatu barisan ditambah maka suku ke-n akan memuat b
x n yaitu U
n
b x n .........U
n
b x n


b)arisan dengan aturan dikali atau dipangkatkan
Untuk menentukan suku ke-n pada barisan seperti ini, maka ditentukan
hubungan antara masing-masing suku dengan bentuk bilangan berpangkat.
Contoh.
2 , 4 , 8 , 16
U
1
2 2
1
U
3
8 2
3

U
2
4 2
2
U
4
16 2
4

ilangan pokok selalu 2, dan pangkat sesuai dengan urutan suku maka rumus
umum yaitu

c) Menggunakan rumus suku ke-n
Contoh.
Tentukan empat suku pertama dari suatu barisan jika suku ke-n adalah n (n
1)
Jawab.
U
n
n ( n 1)
U
1
1 ( 1 1) U
3
3 ( 3 1)
1 x 2 3 (4)
2 12
U
2
2 (2 1) U
4
4 (4 1)
2 (3) 4 (5)
6 20
Jadi, empat suku pertama adalah 2,6,12,20

. DERET ARITMETIKA
a. Pengertian Deret Aritmetika, Suku, dan eda
Deret yaitu dalam suatu barisan bilangan jika suku dan abrisan itu dijumlahkan
maka penjumlahan berturut-turut dan suku-suku barisan tersebut. Sedangkan suku
yaitu tiap-tiap bilangan pada suatu deret terdapat suatu barisan bilangan.
Maka:
Suku ke-1 1 ditulis U
1
1
Suku ke-2 5 ditulis U
2
5
Suku ke-3 9 ditulis U
3
9
Suku ke-4 13 ditulis U
4
13
U
n
2
n
Pada suatu deret, jika hasil dari U
2
U
1
, U
3
U
2
, U
4
U
3
atau U
n
U
n
1, selalu
tetap atau selalu sama, maka deret tersebut disebut deret aritmetika atau deret hitung,
maka bilangan yang selalu tetap disebut beda.
Deret aritmetika atau deret hitung adalah deret yang mempunyai beda yang tetep
atau (U
n
U
n
1) selalu tetap. entuk umum dari deret hitung adalah U
1
U
2
U
3

..... U
n

Contoh.
Selidikilah bahwa 2581114....merupakan deret aritmetika.
Jawab:
U
1
2 U
3
8 U
5
14
U
2
5 U
4
11
U
2
U
1
5 2 3 U
4
U
3
11 8 3
U
3
U
2
8 5 3 U
5
U
4
14 11 3
Karena bedanya selalu tetap yaitu 3 maka 2581114.... adalah deret
aritmetika.
1. Deret Aritmetika Naik Turun
Suatu deret aritmetika yang mempunyai beda lebih dari nol atau positiI disebut
deret aritmetika naik. Sedangkan deret aritmetika yang mempunyai bedanya
kurang dari nol atau negatiI disebut deret aritmetika turun.
Contoh:
Tentukan jenis deret aritmetika berikut naik atau turun
a) 5 7 9 11 ....
Jawab.
U
2
U
1
7 5 2
U
3
U
2
9 7 2
U
4
U
3
11 9 2
Karena beda 2 maka 5 7 9 11 ..... adalah deret aritmetika naik.
b) 10 7 4 1 ....
Jawab.
U
2
U
1
7 10 -3
U
3
U
2
4 7 -3
U
4
U
3
1 4 -3
Karena beda -3 maka 10 7 4 1 ...adalah deret aritmetika turun.
2. Rumus suku ke-n Deret Aritmetika
Rumus suku ke-n untuk deret aritmetika adalah
U
n
U
1
(n 1) b
U
n
suku ke-n
U
1
suku pertama
n banyak suku
b beda
Contoh.
a) Tentukan suku ke-10 dan deret 2 5 8 11 ....
Jawab.
U
1
2
U
2
U
1
5 2 3
U
3
U
2
8 5 3
U
4
U
3
11 8 3
Maka beda 3
U
n
U
1
(n 1) . b
2 (10 1) 3
2 (9) 3
2 27
29
Jadi, suku ke 10 29
b) Dalam deret aritmetika diketahui U
1
5 dan U
7
29. Tentukan besar
bedanya.
Jawab.
U
1
5 , U
7
29 n 7
U
n
U
1
(n 1) b
U
7
5 (7 1) b
29 5 6b
6b 29 5
6b 24
b 24/6
b 4 Jadi beda dari deret tersebut 4
3. Sisipan dari Deret Aritmetika
Diantara dua bilangan nyata x dan y dapat disisipkan beberapa buah bilangan
sehingga bilangan mula-mula dengan bilangan disisipkan membentuk deret
aritmetika maka perlu diketahui besarnya beda dalam deret tersebut.
esar beda yang baru disisipkan dari deret yang mendapat sisipan adalah:
b
1

-x
x+1
atau b
1

b
k+1

b beda dari dua bilangan mula-mula yaitu x dan y
k banyak bilangan yang disisipkan
Contoh:
Diantara bilangan 3 dan 30 disisipkan 8 buah bilangan sehingga membentuk deret
aritmetika. Tentukan besar beda dari deret aritmetika tersebut dan kemudian
tentukan besar suku ke-6
Jawab.

x 3, y 30 dan k 8
b 30 3 27
b
1

-x
k+1
atau b
1

b
k+1


30-3
8+1

27
8+1


27
9
3
27
9
3
Jadi, besar beda 3
U
n
U
1
(n 1) b
U
6
3 (6 1) 3
3 5 x 3
3 15
18 Jadi, suku ke-6 18
4. Suku Tengah
Suku tengah suatu deret aritmetika adalah suku yang terletak di tengah-tengah
suku pertama dan suku terakhir. Jika suatu deret aritmetika ditentukan dengan U
1

U
2
U
3
..... U
n
, maka sebagai suku tengahnya adalah U
t
dengan U
t

+
2

Contoh:
Suku terakhir dengan suatu deret aritmetika 17 Suku Tengahnya 11 dan suku
ke empat 14. Tentukan!
a. Suku Pertama
b. esar bedanya
c. anyak suku dalam deret tersebut!
Jawab:
a. U
n
17 dan U
t
11 c. U
n
17 dan U
1
5
U
t

+
2
U
n
U
1
(n 1) b
11

+17
2
17 5 (n 1) 3
U
1
17 11 x 2 17 5 3n 3
U
1
22 17 17 5 - 3 3n
5 17 2 3n
3n 17 2

3n 15
n 5
Jadi, banyaknya suku dalam deret tersebut
5

b. U
4
14
U
n
U
1
(n 1) b
U
4
5 (4 1) b
14 5 3b
14 5 3b
9 3b
b 3
Jadi, besar beda deret tersebut 3

5. Rumus Jumlah n Suku Pertama
Rumus Jumlah n suku pertama dari deret aritmetika adalah:
Sn =
1
2
n(
1
+n) atau Sn =
1
2
n(
1
-(n -)b)

Contoh.
Tentukan jumlah 35 suku pertama dari deret aritmetika 207 204 201 198
....
Jawab:
207 204 201 198 ....
n 35
b 204 207 -3
Sn =

n(
1
-(n - )b)
=

. ( . +( - ). (-))
=

. ( + . (-))
=

. ( + (-))
=

. .
5.460

6. Deret Geometri Turun Tak Hingga (Pengayaan)


Suku-suku dalam deret aritmetika maupun deret geometri dapat ditambah
dengan suku-suku sebelumnya atau dilanjutkan dengan suku-suku berikutnya
secara tak hingga seperti deret berikut ini.
.....6 8 10 12 14 16 .....
.....8 4 0 (-4) (-8) (-12) ......
Dari deret-deret di atas, maka banyak suku-sukunya tak dapat ditentukan atau
banyak suku-sukunya adalah tak hingga, karena banyak suku-sukunya tak hingga
maka deret seperti di atas diebut deret tak hingga.
Rumus untuk deret geometri turun tak hingga dapat diturunkan sebagai
berikut.
Sn =

(1-
n
)
1-r
r
n
sangat kecil atau r
n
0,
maka:
Sn =

1
( -)
-i

=

1
- i

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
Jumlah suku-suku untuk deret geometri turun tak hingga adalah
Sn =


1-r
untuk 0 r 1

Jika jumlah suatu deret tak hingga mendekati bilangan tertentu atau memiliki
limit, maka deret turun itu disebut konvergen dan jika jumlahnya tak hingga
disebut divergen.
Contoh :
a) Suatu deret geometri turun tak hingga diketahui U
1
2 dan r
1
3
. Tentukan
jumlahnya.
Jawab:
U
1
2, r
1
3

Sn =

1-r


2
1-



2
2

2 x
3
2
3, jadi jumlah deret tersebut 3

7. Menggunakan SiIat-SiIat Deret
3) SiIat-siIat deret aritmetika dan deret geometri dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu perlu diingat kembali tentang siIat-siIat pada deret
aritmetika maupun deret geometri.
a) SiIat-siIat Deret Aritmetika
Untuk suku pertama U
1
, suku terakhir U
n
, beda b , banyak suku n, dan
jumlah n suku pertama Sn, maka
1) Rumus suku ke-n
U
n
U
1
(n 1) b
2) Rumus jumlah suku-suku
Sn =
1
2
n(
1
+ n) atau Sn =
1
2
n(
1
-(n -)b)
3) Rumus beda baru pada sisipan k suku diantara x dan y
b
1
=
-x
k+1

4) Rumus suku tengah

1
=
U

+
n
2


b)SiIat-siIat Deret Geometri
Untuk suku pertama U
1
, suku terakhir U
n
, rasio r , banyak suku n dan
jumlah deret S
n
, maka:
1) Rumus suku ke-n
U
n
U
1
.x r
n-1

2) Rumus jumlah suku-suku

(
n
-1)
-1
atau

(1-
n
)
1-

3) Rumus rasio baru pada sisipan k suku di antara x dan y
J
1
= _

x
k+

4) Rumus suku tengah

t
=
1
.



c) SiIat Deret Geometri Turun Tak Hingga

1-

Contoh:
1) Dalam sebuah gedung pertemuan terdapat 25 kursi pada baris pertama dan
setiap baris berikutnya minimal 2 kursi lebih banyak dari baris di
mukanya. Jika dalam gedung tersebut terdapat 15 baris kursi, tentukan:
(a) anyak kursi pada baris ke-15
(b) anyak kursi dalam gedung itu.
Jawab:
(a) Karena aturannya ditambah 2, maka barisannya adalah 25,27,29,31,....

1
= b 2 dan n 15

=
1
+(n -)b

15
= + ( - ).
= + .
= +8
=
Jadi, banyak kursi pada baris ke-15 53 buah

Anda mungkin juga menyukai