PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan kualitatiI adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu Ienomena sosial dan
masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan
melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998).
Tujuan utama penelitian kualitatiI adalah untuk memahami (to understand)
Ienomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang
lengkap tentang Ienomena yang dikaji daripada merincinya menjadi variabel-
variabel yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang
mendalam tentang Ienomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena
tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatiI, maka prosedur perolehan data
dan jenis penelitian kualitatiI juga berbeda.
Jenis atau metode yang digunakan akan mempengaruhi pelaksanaan teknis
penelitian, mengarahkan, mewarnai serta membentuk cara pendekatan khusus
yang berbeda dengan penelitian kuantitatiI. Dengan demikian pola pikir yang
mendasari metodologi penelitian kualitatiI berbeda dengan penelitian kuantitatiI,
sehingga beragam teknik yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian memiliki
bentuk, proses, dan perspektiI yang berbeda pula (Sutopo, 2006). Beberapa jenis
penelitian pokok yang menunjang dan mewarnai metodologi penelitian kualitatiI
diantaranya Ienomenologi (phenomenology), grounded, naratiI (narrative),
etnograIi (ethnography), studi kasus (case studies), dan action research.
B. #:2:8an Ma8alah
1. Apa yang dimaksud dengan jenis penelitian Ienomenologi?
2. Apa yang dimaksud dengan jenis penelitian grounded?
3. Apa yang dimaksud dengan jenis penelitian narrative?
4. Apa yang dimaksud dengan jenis penelitian etnograIi?
5. Apa yang dimaksud dengan jenis penelitian studi kasus?
6. Apa yang dimaksud dengan jenis penelitian action research?
C. T::an
1. Memahami jenis penelitian Ienomenologi dalam penelitian kualitatiI
2. Memahami jenis penelitian grounded dalam penelitian kualitatiI
3. Memahami jenis penelitian narrative dalam penelitian kualitatiI
4. Memahami jenis penelitian etnograIi dalam penelitian kualitatiI
5. Memahami jenis penelitian studi kasus dalam penelitian kualitatiI
6. Memahami jenis penelitian action research dalam penelitian kualitatiI
BAB II
PEMBAHASAN
A. eno2enologi
Fenomenologi berusaha untuk mengungkap dan mempelajari serta memahami
suatu Ienomena beserta konteksnya yang khas dan unik yang dialami oleh
individu hingga tataran 'keyakinan individu yang bersangkutan. Dengan
demikian, dalam mempelajari dan memahaminya, haruslah berdasarkan sudut
pandang paradigma dan keyakinan langsung dari individu yang bersangkutan
sebagai subjek yang mengalami langsung (first-hand experiences). Dengan kata
lain, penelitian Ienomenologi berusaha untuk mencari arti secara psikologis dari
suatu pengalaman individu terhadap suatu Ienomena melalui penelitian yang
mendalam dalam konteks kehidupan sehari-hari subjek yang diteliti. Di samping
itu, dalam memahami dan mempelajarinya haruslah didukung dengan persiapan
matang dan komprehensiI dari peneliti untuk mendapatkan kepercayaan penuh
dari subjek yang diteliti, sehingga keterdekatan dapat diperoleh dan dapat
mendukung penelitian.
Secara sederhana, Ienomenologi lebih memIokuskan diri pada suatu konsep
Ienomena tertentu dan bentuk studinya adalah untuk melihat dan memahami arti
dari suatu pengalaman individual yang berkaitan dengan suatu Ienomena tertentu.
Polkinghorne (dalam Herdiansyah, 2010) mendeIinisikan Ienomenologi sebagai
sebuah studi untuk memberikan gambaran tentang arti dari pengalaman-
pengalaman beberapa individu mengenai suatu konsep tertentu.
Inti dari Ienomenologi adalah adanya keterkaitan antara subjek, lokasi,
Ienomena yang dialami. Jika salah satu dari ketiga Iaktor tersebut tidak
dipersiapkan dengan baik, maka hasil penelitian dengan model Ienomenologi
tidak optimal.
Terjadinya perubahan perilaku, sikap, dan sudut pandang yang diakibatkan
oleh suatu peristiwa yang tidak biasa atau Ienomena tersebut dalam tanda petik
Studi kasus ini dilakukan untuk memahami secara lebih baik dan
mendalam tentang suatu kasus tertentu. Studi atas kasus dilakukan karena
alasan peneliti ingin mengetahui secara intrinsik suatu Ienomena,
keteraturan dan kekhususan kasus. Bukan untuk alasan eksternal lainnya.
2. Studi kasus instrumental (instrumental case study)
Studi kasus instrumental merupakn studi untuk alasan eksternal, bukan
karena ingin mengetahui hakikat kasus tersebut. Kasus hanya dijadikan
sebagai sarana untuk memahami hal lain diluar kasus seperti untuk
membuktikan suatu teori yang sebelumnya sudah ada.
3. Studi kasus kolektiI (collective case study)
Studi kasus ini dilkukan untuk menarik kesimpulan atas generalisasi atas
Ienomena atau populasi dari kasus-kasus tersebut. Studi kasus kolektiI
ingin membentuk suatu teori atas dasar persamaan dan keteraturan yang
diperoleh dari setiap kasus yang diselidiki.
Sebelum melakukan penelitian dengan model studi kasus, sebaiknya
peneliti harus memperhatikan hal dasar yaitu apakah kasus yang diangkat
merupakan kasus tunggal (single case) atau kasus jamak (collective case),
keunikan dan kekhasan kasus yang diangkat yang menjadiIokus adalah kasus
atau isu (berkaitan dengan bentuk intrinsic atau instrumental), metode
pengumpulan data mana yang sesuai dengan kasus yang diangkat.
c. Bagai2ana 2en:li8 8e-:ah 8t:di ka8:8
Herdiansyah (2010) menguraikan lebih lanjut mengenai studi kasus.
Menurutnya, unik dan menarik adalah ikon dari studi kasus. Unik berarti
memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari yang lain, sedangkan menarik
berarti memiliki kemampuan menstimulasi orang lain untuk ikut larut
sepenuhnya tanpa paksaan dan disertai dengan emosi positiI.
BAB III
PENUTUP
A. Ke8i25:lan
Jenis-jenis penelitian kualitatiI, diantaranya:
1. Fenomenologi, yakni penelitian yang mencoba mengungkap makna konsep
atau Ienomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada
beberapa individu. Penelitian dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga
tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami Ienomena yang dikaji.
2. Grounded, yakni suatu metode penelitian yang mendasarkan diri kepada Iakta
dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan untuk mengadakan
generalisasi empiris, menetapkan konsep konsep, membuktikan teori dan
mengembangkan teori dimana pengumpulan data dan analisis data berjalan
pada waktu yang bersamaan.
3. Narrative adalah suatu metode penelitian yang Iokus penelitiannya pada
cerita-cerita yang didengarkan di dalam pengalaman kehidupan manusia
sehari-hari.
4. EtnograIi adalah suatu studi atau penelitian yang diIokuskan pada penjelasan
deskriptiI dan interpretasi terhadap budaya dan sistem sosial suatu kelompok
melalui pengamatan dan penghayatan langsung terhadap masyarakat yang
diteliti.
5. Studi Kasus, yaitu studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan
berbagai sumber inIormasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat.
6. Action Research, adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama sama
antara peneliti dan decision maker tentang variabel variabel yang dapat
dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan
pembangunan. Peneliti dan decision maker bersama sama menentukan
masalah, membuat desain serta melaksanakan program program tersebut.
DATA# PUSTAKA
AIiIuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung : Pustaka Setia.
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications,
Inc: CaliIornia.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kuaitatif untuk ilmu-ilmu sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
Webster, Leonard dan Patricie Metrova. 2007. Using Narrative Inquiry as a Research
Method. Oxon: #outledge.
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Semiawan, Conny #. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jenis, Karakteristik dan
keunggulannya. Grasindo: Jakarta
Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan Penerapannya
dalam Penelitian). Surakarta: UNS Press.