Konstipasi adalah Irekuensi yang tidak teratur stau susah dalam pengeluaran buang air
besar/kotoran. Satu penilaian objektiI mendeIinisikan konstipasi/sembelit sebagai suatu
keadaan dimana:
1. Buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu
2. Lebih dari tiga hari tanpa buang air besar, atau
3. Buang air besar setiap hari tetapi kurang dari 35 gram (Mahan and Stump, 2003)
1
Penyebab dari konstipasi dapat berupa diet kurang serat, lingkungan yang kurang
exercise dan perubahan lingkungan, obat-obatan, (antikolinergik, antihistamin, opioid,
supleentasi zat besi, dan diuretik), deIekasi yang menyakitkan (karena penyakit anorektal
dan trauma), obstruksi mekanik (ekstraluminal, intraluminal, dan intramural). Penyakit
neurologis, serta penyakit metabolik atau endokrinologik.
2
DeIekasi dapat menjadi sulit apabila Ieses mengeras dan kompak (padat). Hal ini
terjadi jika individu mengalami dehidrasi atau jika keinginan deIekasi ditunda, yang
memungkinkan lebih banyak air di Ieses diserap saat Ieses berada di usus besar. Diet
berserat tinggi mempertahankan kelembaban Ieses dengan cara menarik air secara
osmotis ke dalam Ieses dan dengan stimulasi peristaltik kolon melalui peregangan.
Dengan demikian individu yang mengkonsumsi makanan rendah serat atau makanan
yang sangat dimurnikan beresiko lebih besar mengalami konstipasi. Olahraga mendorong
deIekasi dengan menstimulasi saluran GI secara Iisik sehingga individu yang sehari-
harinya jarang bergerak beresiko lebih tinggi mengalami konstipasi.
Rasa takut akan nyeri sewaktu berdeIekasi dapat menjadi stimulus psikologis bagi
individu untuk menahan buang air besar dan dapat meyebabkan konstipasi. Input
psikologis lain juga menyebabkan kelambatan deIekasi. Stimulasi simpatis pada saluran
GI menurunkan motilitas dan dapat memperlambat deIekasi. Aktivitas simpatis
meningkat pada individu yang mengalami stres lama.
3
Konstipasi kronis/obtipasi adalah konstipasi yang berkepanjangan disebabkan retensi
Ieses yang lama, keras,dan kering sehingga tidak dapat deIekasi.
4
Atau bisa juga disebut
suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan saat BAB sehingga harus mengejan
dikarenakan Ieses yang mengeras, berbau lebih busuk, dan berwarna lebih gelap dari
biasanya, Irekuensi BAB lebih dari 3 hari sekali. Waktu mengejan lebih lama sehingga
peregangan muskulus spinchter ani terjadi berulang kali. Gejala klinis dari konstipasi
berupa anoreksia ringan, tenesmus, Ilatus berlebihan, nyeri perut, bercak garis darah yang
menempel pada tinja sebagai akibat Iisura ani, prolaps rekti, masa tinja pada abdomen
bagian bawah, dan rembesan tinja pada celana dalam (soiling).
5
B ivertikulosis
Divertikulum ditandai dengan penonjolan keluar abnormal berbentuk kantong yang
terbentuk dari lapisan usus yang meluas sepanjang deIek di lapisan otot, merupakan
penonjolan dari mukosa serta submukosa. Herniasi lapisan mukosa diperkirakan terjadi
1
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21581/4/Chapter20II.pdI, diaskes pada 15 Oktober 2011
pukul17.56WIB.