Anda di halaman 1dari 16

REPRODUKSI PADA REMAJA

Kelompok 7

ABSTRAK
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak atau melakukan reproduksi. Reproduksi melibatkan suatu system dalam tubuh yaitu system reproduksi yang melibatkan organ-organ reproduksi. Tujuan utama makhluk hidup melakukan reproduksi adalah untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, reproduksi juga merupakan objek utama untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai contoh, manusia mengembangkan teknologi reproduksi berupa bayi tabung untuk mengatasi masalah pasangan suami istri yang tidak memiliki anak. Selain perkembangan teknologi, kita juga sering mendengar atau membaca informasi mengenai berbagai penyakit yang berhubungan dengan system reproduksi. Berbagai penyakit system reproduksi ini tentunya harus kita cegah agar manusia tetap dapat memperoleh keturunan. Hal yang paling penting bagi generasi muda adalah menjaga kesehatan reproduksi agar tidak terkena penyakit-penyakit pada system reproduksi.

BAB I
PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Manusia berkembang biak dengan cara kawin atau seksual. Dalam proses itu diperlukan alat-alat reproduksi, baik alat reproduksi wanita maupun alat reproduksi pria. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya. Pada usia belasan tahun, seseorang dikatakan memasuki dewasa. Pada usia tersebut manusia mampu menghasilkan gamet atau sel kelamin. Ketika seorang lakilaki dan perempuan menikah di usia dewasa, setelah terjadinya perkawinan biasanya akan menghasilkan anak. Dengan demikian, ada usaha memperbanyak diri atau keturunan dari mereka. Peristiwa tersebut merupakan bentuk reproduksi pada manusia. Dari suatu pernikahan, setiap pasangan tentu ingin mendapatkan keturunan (anak). Dengan memiliki keturunan, maka orang tua, yaitu ayah dan ibu dapat mewujudkan harapan-harapannya. Selain itu, tujuan yang lebih penting adalah dapat melestarikan jenisnya.

1.2RUMUSAN MASALAH

1. 2.

Bagaimana organ reproduksi manusia? Bagaimana cara merawat kesehatan organ reproduksi?

1.3

JUDUL MAKALAH

Reproduksi Pada Remaja

1.4

TUJUAN

Maksud dan tujuan penyusun dalam makalah ini adalah : a. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I. b. Mengetahui organ-organ reproduksi pada manusia.

1.5 RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Pendidikan Agar bisa dijadikan pembelajaran dalam pendidikan untuk menambah

ilmu pengetahuan kita sebagai mahasiswa.

Sosial Agar dapat disosialisasikan pada masyarakat luas yang belum

mengerti, yaitu masyarakat yang masih awam tentang pembelajaran system reproduksi dan sexsuality.

Kesehatan Setelah mengetahui semua hal tentang system reproduksi dan

sexsuality, penulis berharap mulai dari sekarang para pembaca sadar akan kesehatan reproduksi dan bisa merawat system reproduksi kita dengan

sebaik-baiknya agar tidak ada bagian dari system reproduksi yang terganggu.

BAB II
PEMBAHASAN 2.1 LANDASAN TEORI Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan. Setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis : seksual dan aseksual. Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual. Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual; contohnya adalah manusia.

Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya. 2.2 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA SISTEM REPRODUKSI PRIA Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi,

spermatogenesis, dan hormon pada pria. Organ reproduksi atau organ kelamin pria dibedakan menjadi dua bagian, yaitu organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Kedua organ tersebut tidak dapat terpisah satu dengan yang lainnya, melainkan saling berhubungan. Organ Reproduksi pada pria dibagi menjadi :
I. Organ Reproduksi Dalam

Organ reproduksi dalam pria terdiri dari : a) Testis Testis atau gonad jantan berbentuk oval dan terletak dalam skrotum atau kantung pelir. Testis berjumlah sepasang. Testis terletak di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Fungsi testis secara umum merupakan alat testosteron. Testis mengandung pintalan tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epithelium germinal atau jaringan epitelum benih. Jaringan epitelum germinal berfungsi pada saat spermatogenesis atau proses pembentukan sperma. Sperma kemudian di lepaskan dari lapisan teratas epitelum germinal ke dalam limen (ruang) pada tubulus seminiferus (di bahas pada spermatogenesis). Pintalan-pintalan tubulus seminiferus

terdapat pada ruang-ruang testis atau disebut tubulus testis. Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 tubulus testis. Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
Epididimis merupakan saluran berbelok-belok di dalam

skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan sebelah kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara spera sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
Vas deferens atau saluran sperma (duktus diferens)

merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis,ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen (kantung mani) atau vesikula seminalis.
Saluran

ejakulasi merupakan saluran pendek yang

menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk kedalam uretra.
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat

di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih. b) Kelenjar asesoris Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan sebagai getah kelamin yang di hasilkan oleh

kelenjar asesoris. Getah dari kelenjar asesoris berfungsi untuk mempertahankan hidup dan pergerakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper.
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani)

dindingnya menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
Kelenjar prostat melingakari bagian atas uretra dan

terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolestereol, garam, dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
Kelenjar cowper atau kelenjar bulbouretra merupakan

kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

TAMPAK DEPAN

TAMPAK DEPAN

II. Organ Reproduksi Luar

Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum. Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum. Uretra pada penis di kelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga menjadi tegang dan mengembang (ereksi). Selain penis terdapat organ kelamin luar pria berupa skrotum (kantung pelir). Skrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan kiri. Diantara skrotum kanan dan kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos. Otot polos tersebut dikenal dengan sebutan otot dartos. Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Ada juga otot kremaster yang mempunyai serat-serat yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang berada didalam skrotum. Otot ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil.

TAMPAK LUAR

SISTEM REPRODUKSI WANITA Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ

reproduksi luar.
I.

Organ Reproduksi Dalam Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari :


a) Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk

oval dengan panjang 3-4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.
b) Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk,

uterus dan vagina.


c) Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah

sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
d) Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga

pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut

serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
e) Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi

bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.

10

TAMPAK DEPAN

TAMPAK DEPAN

II.

Organ Reproduksi Luar

Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.

11

2.3 GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI


a. Gangguan menstruasi

Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
b. Kanker genitalia

Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.
c. Kanker vagina

Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
d. Kanker serviks

Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
e. Kanker ovarium

Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.

12

f. Endometriosis

Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
g. Infeksi vagina

Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.

2.4 KESEHATAN PADA ORGAN REPRODUKSI Wanita Upaya menjaga kesehatan organ reproduksi wanita antara lain dengan menjaga kesehatan vagina. Vagina perlu dijaga kesehatannya karena apabila terjadi infeksi akan sulit terjadi kehamilan. Bila infeksi vagina tidak diatasi, akan meluas ke organ reproduksi lain, seperti endometrium.beberapa cara untuk menjaga kesehatan vagina adalah sebagai berikut :
a. Selalu membersihkan mulut vagina bagian luar setelah buang air.

Lebih baik bila vagina dicuci dengan air.


b. Bila menggunakan obat-obatan antiseptic, cukup dua minggu

sekali, yaitu di pertengahan siklus menstruasi.

13

c. Usai dibersihkan, vagina dilap dengan tisu kering atau handuk

khusus agar tidak lembap. Keadaan lembap menjadi tempat berkumpulnya jamur dan bakteri.
d. Tidak menggunakan celana dari nilon, melainkan celana dari

bahan katun agar dapat menyerap keringat. e. Tidak memberi bedak pada daerah vagina, karena dapat menimbulkan kanker.
f.

Menghentikan kebiasaan menahan buang air kecil karena jika ditahan tanpa sadar urine akan menetes seehingga dapat menimbulkan kuman-kuman.

g. Segera memeriksakan diri ke dokter apabila ada keluhan.

Pria System reproduksi pria juga perlu dijaga untuk mencegah

infertilitas (ketidaksuburan). Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan pada system reproduksi pria adalah sebagai berikut : a. Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan dapat segera ditangani lebih awal.
b. Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak

menggunakan kepanasan.

pakaian

terlalu

ketat

sehingga

testis

tidak

c. Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas. Temperature yang

sejuk diperlukan untuk perkembangan sperma. d. Menjalankan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan bergizi, cukup olahraga, menghindari penyakit menular seksual, dan menciptakan ketenangan psikis. e. Menghindari minuman beralkohol dan rokok.

14

BAB III
PENUTUP 3.1 PEMBAHASAN DAN HASIL Organ reproduksi pria digolongkan menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam terdiri dari testis yang berisi tubulus semi niferus, saluran pengeluaran yang terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra, serta kelenjar asesoris yang terdiri dari vesikula seminaris, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Organ reproduksi luar terdiri dari penis dan skrotum. Organ reproduksi wanita di golongkan menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi. organ reproduksi luar terdiri dari vulva dengan bagian monspubis, labiummayor, labiumminor, dan klitoris. 3.2 KESIMPULAN
15

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi http://pdfscout.org/SISTEM-REPRODUKSI-MANUSIA

Aryulina Diah, Choirul Muslim, Ph.D, Dr. Endang Widi Winarni, M.Pd, Syalfinaf Manaf, M. S. 2006. ESIS-Biologi2 SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga.

16

Anda mungkin juga menyukai