PERTEMUAN I
Sekolah : SMP Negeri 2 Tapiandolok
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII
Tahun Ajaran : 2011/2012
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Materi Pokok : Kalor
A. Standar Kompetensi
Memahami wujud zat dan perubahannya.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
- Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda dan perubahan wujud zat
- Menyelidiki Iaktor-Iaktor yang dapat mempercepat penguapan
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
- MendeIenisikan pengertian kalor dalam peristiwa sehari-hari
- Menarik kesimpulan bahwa kalor dapat mempengaruhi suhu dan wujud benda
- Menyebutkan Iaktor-Iaktor yang mempercepat penguapan
E. Model Pembelajaran
1. Pada Kelas Eksperimen : Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2. Pada Kelas Kontrol : Model Pembelajaran Langsung
F. Materi Pembelajaran
Pengertian Kalor
Kalor adalah energi yang diterima oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut naik
atau melakukan perubahan wujud. Jadi kalor adalah salah satu bentuk energi. Kata kalor
berasal dari kata caloric yang pertama kali diperkenalkan oleh A. L. Lavoiser orang ahli
kimia dari Prancis. Sedangkan oleh para ahli kimia dan Iisika kalor dianggap sebagai zat
cair yang tidak terlihat oleh manusia. Satuan kalor adalah alori atau disingkat kal.
DeIenisi lain dari kalor adalah:
$atu alori (al) adalah banyanya alor yang diperluan untu memanasan 1 gram air
sehingga suhunya nai 1
0
C.
Pada suatu benda yang memiliki suhu yang tidak sama untuk seluruh bagian-bagianya
akan terjadi perpindahan kalor, dari bagian benda yang bersuhu lebih tinggi kebagian
benda yang bersuhu lebih rendah. Tetapi jika suhunya sama tidak akan terjadi perpindahan
kalor, ini dikatakan keduanya berada dalam kesetimbangan termal.
Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda
Kapasitas Kalor
Joseph black merupakan orang pertama yang menyadari bahwa kenaikan suhu suatu benda
dapat digunakan untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap oleh benda. Jika
sejumlah kalor " menghasilkan perubahan suhu benda sebesar T, kapasitas kalor C
dideIenisikan sebagai :
C
%
"
. Sumber Belajar
O buku siswa
O Buku reIerensi
Abdullah, Mikrajuddin. 2007. !A Fisia 1. Jakarta. Esis
Mikrajuddin.2006.!A %#!ADU $! dan %s. Jakarta. Esis
Sumarwan. 2006. !A $! untu Kelas J. Jakarta.Erlangga
O LKS
O Alat alat praktikum
I. Penilaian
1. Teknik penilaian
2. Bentuk instrumen
Lisan dan Isian
3. Contoh instrumen
1. Berapa kalor yang diperlukan untuk mengubah 5 kg es bersuhu -11
0
C menjadi air
bersuhu 1
0
C? Kalor jenis es 210 J/kg
0
C, kalor jenis air 4190 J/kg
0
C. Titik lebur es
0
0
C dan kalor leburnya 334 kJ/kg.
Jawab :
Disini terjadi tiga tahapan proses :
Tahap I menaikkan suhu es dari -11
0
C menjadi 0
0
C.
Tahap II meleburkan es menjadi air dengan suhu 0
0
C.
Tahap III menaikkan suhu air dari 0
0
C menjadi 1
0
C. Maka kalor yang diperlukan
masing - masing tahapan adalah :
Tahap I
Massa es, m 5 kg
Kalor jenis es, c 210 J/kg
0
C
Suhu awal es, t
1
-11
0
C
Suhu akhir es, t
2
0
0
C
Kenaikan suhu es, t t
2
t
1
(0 (-11))
0
C 11
0
C
Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu es,
"
1
m c t 5 x 210 x 11 11500 J
Tahap II
Massa es, m 5 kg
Kalor lebur es, L 334 kJ/kg 334000 J/kg
Kalor yang diperlukan untuk meleburkan es,
"
2
m L 5 x 334000 1670000 J
Tahap III
Massa air, m 5 kg
Kalor jenis air, c 4190 J/kg
0
C
Suhu awal air, t
1
0
0
C
Suhu akhir air, t
2
1
0
C
Kenaikan suhu air,
t t
2
t
1
(1 - 0)
0
C 1
0
C
Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu air,
"
3
m c t 5 x 4190 x 1 20950 J
Kalor total yang diperlukan untuk mengubah es bersuhu -11
0
C menjadi air
bersuhu 1
0
C adalah
" "
1
"
2
"
3
11550 1670000 20950 J
1 702 500 J 1 702,5 Kj.
2. ketika energi kalor " diberikan pada sekeping tembaga bermassa 3 g, suhu
kepingan tersebut naik sebesar 1
0
C. Jika kalor tersebut digunakan untuk
memanaskan 10 g emas, berapa kenaikan suhu emas? Kalor jenis tembaga 387
J/kg
0
C dan kalor jenis emas 129 J/kg
0
C.
Jawab :
Terlebih dahulu kita tentukan banyaknya kalor yang diberikan pada tembaga.
Massa tembaga, m
t
3 g 0,003 kg
Kenaikan suhu, t 1
0
C
Kalor jenis tembaga, c
t
387 J/kg
0
C
Banyaknya kalor yang diberikan pada tembaga,
"
t
m
t
c
t
t 0,003 x 387 x 1 1,161 J
Kalor sebesar ini pula yang diberikan pada emas.
Banyaknya kalor, " 1,161 J
Massa emas, m
e
10 g 0,01 kg
Kalor jenis emas, c
e
129 J/kg
0
C
Kenaikan suhu emas,
t "/m
e
c
e
1,161/ 0,01 x 129 0,9
0
C
Jadi, kenaikan suhu emas adalah 0,9
0
C.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELA1ARAN
PERTEMUAN III
Sekolah : SMP Negeri 2 Tapiandolok
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII
Tahun Ajaran : 2011/2012
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Materi Pokok : Kalor
A. Standar Kompetensi
Memahami wujud zat dan perubahannya.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
- Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.
- MengidentiIikasi zat yang termasuk konduktor dan isolator kalor
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
- Menjelaskan pengertian dari konduksi, konveksi dan radiasi.
- Menjelaskan pengertian dari konduktor dan isolator serta memberikan contohnya
E. Model Pembelajaran
1. Pada Kelas Eksperimen : Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2. Pada Kelas Kontrol : Model Pembelajaran Langsung
F. Materi Pembelajaran
Perpindahan Kalor
Kalor berpindah dari benda atau sistem bersuhu tinggi kebenda atau sistem bersuhu
rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
1. Konduksi atau hantaran
Jika kita memegang es batu, kalor dari tangan kita akan berpindah ke es batu, sehingga
menyebabkan es batu mencair. Bagaimana kalor berpindah dari suatu tempat ke tempat
lain? Salah satu caranya adalah konduksi (hantaran). Konduksi adalah perpindahan kalor
melalui suatu zat karena sentuhan partikel partikel secara langsung. Pada perpindahan
ini, kalor membutuhkan zat perantara (medium) untuk berpindah, namun bagian bagian
dari zat tersebut tidak ikut berpindah bersama kalor.
Konduksi terjadi pada zat padat, cair dan gas. Karena partikel partikel zat padat tersusun
lebih rapat, maka zat padat umumnya mengantar kalor lebih baik daripada zat cair.
Berdasarkan kemampuan menghantar kalor secara konduksi, zat dibedakan menjadi :
a. Konduktor (mudah menghantar kalor) misalnya : aluminium
b. Isolator (sukar menghantar kalor) misalnya : kayu, plastik
2. Konveksi atau aliran
zat cair dan gas berbeda dengan zat padat, karena zat cair dan gas dapat mengalir. Semua
zat yang dapat mengalir disebut Iluida. Cara yang paling penting terhadap perpindahan
kalor pada Iluida yaitu dengan cara konveksi (aliran).
Konveksi adalah perpindahan kalor oleh gerakan partikel partikel zat. Bagaimana
konveksi berbeda dengan konduksi ? pada konduksi energi panas bergerak dari partikel
ke parikel, namun partikel itu tetap pada tempatnya. Sedangkan pada konveksi partikel
partikel Iluida bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dengan membawa energi
bersama partikel partikel itu. Contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari hari
antara lain terjadinya angin darat dan angin laut, cerobong asap, sistem ventilasi rumah,
sistem pendingin mobil, lemari es,dan memanaskan air.
3. Radiasi atau pancaran
Jenis ketiga dari perpindahan kalor adalah radiasi. Radiasi adalah perpindahan kalor yang
tidak membutuhkan zat perantara (medium) tetapi melalui pancaran. Radiasi merupakan
peristiwa dimana benda memancarkan panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Matahari adalah sumber energi terbesar yang memancarkan gelombang elektromagnetik.
Beberapa zat dapat menyerap kalor radiasi lebih baik dari zat lainnya. Permukaan hitam
dan kusam adalah penyerap radiasi yang baik sekaligus pemancar kalor radiasi yang baik
pula. Sebaliknya, permukaan putih dan mengkilat adalah penyerap kalor radiasi yang
buruk sekaligus pemancar kalor radiasi yang buruk pula. Radiasi banyak dimanIaatkan
orang, seperti pada api unggun, pendiangan rumah, pengeringan kopi, pembakaran pada
alat pemanggang (oven) dan eIek rumah kaca.
. Langkah-langkah Pembelajaran
Model Pembelajaran Langsung Pada Kelas Kontrol Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Kelas Eksperimen
Alokasi
Waktu
Tahapan
KBM/Fase
Kegiatan
Aktivitas Alokasi
Waktu
Tahapan
KBM/Fase
Kegiatan
Aktivitas
Peneliti Siswa Peneliti Siswa
10` Menyampaikan
tujuan dan
mempersiapkan
siswa
OMembuka pelajaran
OMenanyakan
kembali pelajaran
minggu lalu
OMenyampaikan
tujuan pembelajaran
OMemotivasi siswa
dengan tanya jawab
mengenai
perpindahan kalor
dalam kehidupan
sehari-hari
OMenjawab
salam
OMendengarkan
dan
memperhatikan
OMendengarkan
dan menjawab
pertanyaan
10` Orientasi siswa
pada masalah
OMembuka pelajaran
OMemotivasi siswa
mengenai kalor
yaitu: Apa yang
kamu ketahui
tentang perpindahan
kalor
OMenerangkan
tujuan pelaksanaan
pembelajaran
perpindahan kalor
OMendengarkan
OMendengarkan
dan, menjawab
pertanyaan
OMendengarkan
dan
memperhatikan
20` Mendemonstrasikan
pengetahuan atau
OMenyajikan materi
pelajaran
OMendengarkan
dan
15` Mengorganisasikan
siswa pada
OMenyajikan
inIormasi materi
OMendengarkan
dan
keterampilan siswa
OMendemonstrasikan
percobaan mengenai
perpindahan kalor
memperhatikan
OMemperhatikan
masalah pembelajaran
OMengajukan
masalah yang ada di
LKS III Masalah
tersebut yaitu
mengamti
perpindahan kalor
secara konveksi
OMembagi siswa ke
dalam kelompok
OMembagi alat dan
bahan sesuai
dengan LKS III
OMeminta siswa
bekerja sesuai
dengan LKS III
memperhatikan
OMendengarkan
OBergabung
dalam
kelompok
masing-masing
OMenerima alat
dan bahan yang
disediakan
OBekerja sesuai
dengan LKS III
20` Membimbing OMemberikan soal- OMengerjakan 20` Membimbing OMembimbing siswa OMenuliskan
pelatihan soal latihan soal-soal
latihan
penyelidikan
individual dan
kelompok
dalam mengerjakan
LKS III
OMemantau kerja
masing-masing
kelompok dan
mengarahkan
kelompok yang
mengalami
kesulitan
OMengarahkan siswa
menyajikan hasil
pemecahan masalah
jawaban yang
diperlukan
OMenentukan
jawaban
sementara
OMemperhatikan
dan
mendengarkan
20` Mengecek
pemahaman dan
memberikan umpan
balik
OMemberikan
pertanyaan
OMemberikan
jawaban yang benar
OMenjawab
pertanyaan
OBertanya dan
mencatat
15` Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
O Memilih secara
acak kelompok
yang ditugasi untuk
mempresentasikan
hasil diskusi
O Mengamati dan
membimbing siswa
dalam
menyimpulkan
OMendengarkan
OMembacakan
hasil diskusi
hasil diskusi
O Memberikan
kesempatan kepada
kelompok lain
untuk menanggapi
OMemberikan
respon kepada
kelompok yang
sedang
presentasi
10` Memberikan
kesempatan untuk
pelatihan
OMemberikan tugas
lanjutan
OMencatat
OMenjawab
salam
20` Menganalisis dan
mengevaluasi
OMengumpulkan
jawaban-jawaban
hasil diskusi siswa
OMembantu siswa
merumuskan hasil
pemecahan
masalah dengan
cara
mempertimbangka
n jawaban yang
benar
OMemberikan
penguatan terhadap
hasil pemecahan
masalah
OMengumpulkan
OMencatat dan
mendengarkan
OMemperhatikan
dan
mendengarkan
OMembantu siswa
merangkum materi
pelajaran
OMemberikan PR
OMencatat
OMencatat
. Sumber Belajar
O buku siswa
O Buku reIerensi
Abdullah, Mikrajuddin. 2007. !A Fisia 1. Jakarta. Esis
Mikrajuddin.2006.!A %#!ADU $! dan %s. Jakarta. Esis
Sumarwan. 2006. !A $! untu Kelas J. Jakarta.Erlangga
O LKS
O Alat alat praktikum
I. Penilaian
1. Teknik penilaian
2. Bentuk instrumen
Lisan dan Isian
3. Contoh instrumen
1. Jelaskan perbedaan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi?
Jawaban :
Konduksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan bagian bagian
benda. Konduksi terjadi pada benda padat, terutama logam.
Konveksi adalah perpindahan kalor disertai perpindahan bagian bagian bagian
benda. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas.
Radiasi adalah perpindaha kalor yang tidak memerlukan medium (zat perantara).
Radiasi terjadi pada sinar matahari dan api unggun.
2. Mengapa kita lebih baik memegang ketel yang berisi air mendidih dengan kain
kering daripada dengan kain basah?
Jawaban :
Karena kain yang basah atau berair akan lebih cepat menguap dibandingkan
dengan kain yang kering. Sehingga kain yang basah akan lebih cepat memberikan
kalor pada tangan kita.