Anda di halaman 1dari 5

Istilah sel berasal dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti ruang kecil.

Istilah tersebut
diberikan oleh ahli Iisika-matematika dan arsitek kebangsaan ingggris Robert Hook tahun
1665. Ia menemukan irisan gabus botol dibawah mikroskop, bahwa adanya unit-unit kecil
yang dibatasi oleh dinding-dinding pada penampang gabus tersebut. Hanstein (1880)
menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti
cella (kantong yang berisi). Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin
menemukan isi penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869)
mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Pada tahun 1838 ahli botani
Jerman Matthias Schleiden dan ahli zoologi Jerman Theodor Schwan keduanya tertarik
dengan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan, mereka
mengajukan konsep bahwa organisme tersusun atas sel dan sel merupakan kesatuan struktural
makhluk hidup. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus).
Max Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan sel merupakan kesatuan
Iungsional makhluk hidup. RudolI Virchow (1858) mengatakan setiap cell berasal dari cell
sebelumnya (omnis celulla ex celulla). Dari semua pendapat para ahli dapat disimpulkan
bahwa sel merupakan unit struktural dan Iungsi terkecil suatu makhluk hidup.

Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya:
Berdasarkan Keadaan Inti
a. Sel prokariotik,
Sel prokariotik hanya dimiliki oleh kingdom Monera. Sel prokariotik tidak memiliki
inti sel yang jelas. Dalam bahasa Yunani 'pro berarti sebelum dan 'karyon berarti
inti sel. Dalam substansi genetiknya terkonsentrasi dalam kumpulan yang disebut
nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran dengan bagian sel yang lain. Struktur sel
prokariotik lebih sederhana dari eukariotik. Prokariotik memiliki ribosom yang sangat
banyak dan berukuran beberapa mikrometer, serta dalam nukleoplasma tersusun atas
cairan yang sangat kental disebut sitosol, dan didalam sitosol ini lah banyak organel
dengan Iungsi dan struktur yang khusus. Sel prokariotik ini dimiliki oleh ganggang
biru dan golongan bakteri dan prokariotik hanya mempunyai satu sistem pembungkus
yang diorganisasikan di sebelah dalam. Bagian ini terdiri dari komponen inti seperti
molekul DNA, RNA, dan protein inti yang dikelilingi oleh substansi dasar sitoplasma.
Seluruh materi dibungkus oleh selaput plasma dan berIungsi sebagai tempat
melekatnya enzim.
b. Sel eukariotik, sel yang memiliki inti sejati (eu sejati; kariot inti). Inti atau
nukleus termasuk organel sel yang dibatasi membrane, materi inti dibatasi oleh satu
sistem membran terpisah dari sitoplasma, bagian dalam sel eukariot sangat kompleks
dengan organel-organel yang dibatasi membran maupun yang tidak dibatasi membran,
Organel lain yang dibatasi membran adalah endoplasmik retikulum, Golgi aparatus,
mitokondria, microtubul, sentriol, Ilagela, dan sitoskeleleton, membran selnya
tersusun atas IosIolipid, diameter selnya antara 10-100mm, mengandung banyak
subunit RNA polymerase, susunan kromosomnya linier. Sel eukariot hewan dibatasi
oleh plasma membran saja, sering juga dengan Ilagela, tidak memiliki dinding sel, Sel
eukariot tanaman dibatasi plasma membran dan dinding sel yang kaku, memiliki
vakuola pusat, kloroplast, tidak mempunyai sentriol, biasanya tidak mempunyai
Ilagela.Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan
alga biru
Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersiIat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berIungsi untuk reproduksi dan bersiIat haploid
Bagian-bagian Sel
a. Bagian hidup (komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk
cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
b. Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap karena memiliki
dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang
besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel,
bentuknya bervariasi/tidak tetap karena hanya memiliki membrane sel yang keadaannya tidak
kaku, tidak ada butir plastida, vakuola kecil tetapi banyak, terdapat lisosom dan sentriol.
Sel bukanlah semata-mata suatu kantong yang berisi cairan, enzim dan bahan kimia, tetapi
juga mengandung struktur-struktur Iisis yang tersusun dengan sangat sempurna, yang disebut
sebagai organel dan sangat penting bagi Iungsi sel. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi
dalam organel-organel yang mendukung Iungsi-Iungsi tertentu. Berbagai bahan yang
membentuk suatu sel secara kolektiI disebut protoplasma. Protoplasma terutama terdiri dari
lima bahan dasar yaitu: air, elektrolit, protein, lemak, dan karbohidrat. Secara anatomis sel
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu selaput plasma (membrane plasma), sitoplasma, dan inti sel.
Sel memiliki dua bagian besar yaitu nukleus dan sitoplasma. Nukleus dipisahkan dari
sitoplasma oleh membran nuklear dan sitoplasma dipisahkan dari cairan disekelilingnya oleh
membran sel.

1. Membran sel
merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus
organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu
tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik Iluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik Iluida membran merupakan 2 lapisan
lemak dalam bentuk Iluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di
sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang
menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang
dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama
dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara
lain adalah phosIolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

Salah satu Iungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidroIobik
(CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul
lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidroIilik
membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu
lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan
transpor pasiI untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktiI untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Pada sel tumbuhan, membran sel dalam keadaan normal melekat pada dinding sel akibat
tekanan turgor dari dalam sel. Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di
antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah
(Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin,
Suberine dan lain-lain. Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat
celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang
disebut Plasmodesma yang berIungsi sebagai transportasi dan komunikasi antarsel.
2. Sitoplasma
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma. Khusus untuk cairan yang berada
dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma, sedang bagian yang padat dan memiliki Iungsi
tertentu digunakan Organel Sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90),
berIungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.
Pada sitoplasma terdapat struktur hidup yaitu, sebagai organoid atau organel atau
protoplasmik. Sedangkan struktur tak hidup yaitu para plasma, deutoplasma atau
inklusion atau dalam istilah lain disebut nonprotoplasmik. Organel sel adalah benda-
benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersiIat hidup (menjalankan Iungsi-
Iungsi kehidupan). Organel Sel tersebut antara lain :
a. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis.
Kantung ini disebut cisternae. Retikulum endoplasma ada yang tampak bergranula
dan tidak bergranula. Retikulum endoplasma yang bergranula pada permukaannya
terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom dan dinamakan rough endoplasmic
reticulum. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein sedangkan yang tidak
bergranula tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya dan dinamakan
smooth endoplasmic reticulum. RE halus ini berIungsi dalam beberapa proses
metabolisme yaitu sintesis lipid, kolesterol, dan hormone steroid; detoksiIikasi obat-
obatan dalam sel hati; pembentukan glikogen serta metabolisme mineral.

b. Ribosom (Ergastoplasma), terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam
sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat
bebas dalam sitoplasma. Fungsi dari ribosom adalah tempat sintesis protein.

c. Mitokondria memiliki membran rangkap, yaitu membran luar dan membran
dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran. Membran
dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berIungsi untuk memperluas bidang
permukaan agar proses penyerapan oksigen dan pembentukan energi lebih eIektiI.
Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua ruang yairtu ruang inti membran
dan dan matriks mitokondria. Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP
sintase yang berIungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria adalah
sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) karena itu
mitokondria diberi julukan 'The Power House.

d. Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim
hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai
keadaan. Salah satu enzimnya itu bernama Lisozym. Fungsi utama lisosom adalah
endositosis, Iagositosis, dan autoIagi.

e. Badan Golgi (Apparatus Golgi Diktiosom) berupa tumpukan kantung-kantung pipih
dimana organel ini dikaitkan dengan Iungsi ekskresi sel. Beberapa fungsi badan
golgi, yaitu membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi, Membentuk membran
plasma, Membentuk dinding sel tumbuhan, membentuk akrosom pada spermatozoa
yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur, Tempat untuk memodiIikasi
protein, menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel serta
pembentukan lisosom. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

I. Sentrosom (Sentriol) memiliki struktur berbentuk bintang yang berIungsi dalam
pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentorom merupakan wilayah yang terdiri
dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana
nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang
membelah.

g. Plastida berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan dimana dikenal tiga
jenis plastida antara lain Leukoplas (Amiloplas), yaitu plastida yang tidak berwarna,
dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati, Kromoplas, yaitu
plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin (hitam), likopin
(merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), Iikosianin (biru), dan Iikoeritrin
(coklat) serta Kloroplas, yaitu plastida berwarna hijau, karena mengandung zat hijau
daun (kloroIil), terdiri atas: kloroIil a (warna hijau biru) dan kloroIil b (warna hijau
kuning). Organel kloroplas berIungsi mengubah energi matahari menjadi energi
kimia.

h. Vakuola (RonggaSel) merupakan organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi
oleh suatu membran yang disebut tonoplas. Terjadi karena proses pelekukan ke dalam
dari membran sel. Protozoa memiliki vakuola kontrktil yang berIungsi sebagai
osmoregulasor dan vakuola makanan yang berIungsi mencerna makanan dan
mengedarkannya. Fungsi vakuola adalah memelihara tekanan osmotik sel,
penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, Ienol, dan mengadakan sirkulasi zat
dalam sel.

i. Peroksisom dan glioksisom. Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran
tunggal yang berisi enzim katalase yang merombak H2O2. terdapat pada sel hewan
dan tumbuhan. Pada hewan peroksisom banyak di temukan pada hati dan ginjal
sedangkan tumbuhan terdapat pada berbagai tipe sel. Glioksisom mengandung enzim
mengubah lemak menjadi gula. Hanya terdapat pada sel tumbuhan.
j. Mikrotubulus, Berbentuk benang silindris, kaku, berIungsi untuk mempertahankan
bentuk sel dan sebagai 'rangka sel. Contoh organel ini antara lain benang-benang
gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentukan
Sentriol, Flagela dan Silia.
k. MikroIilamen seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen
utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). MikroIilamen berperan
dalam pergerakan sel.

3. Inti sel merupakan pusat pengatur berbagai aktiIitas sel. Nukleus juga berIungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri.
Inti sel terdiri atas nukleolus, nukleoplasma, membran inti sel dan kromatin. Membran
dari inti sel terdiri 2 lapis, dimana lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar
berhubungan dengan retikulum endoplasma yang ada dalam sitoplasma. Lapisan luar
membrane inti tampak kurang padat dan disini menempel butir-butir ribosom sedangkan
lapisan dalamnya tampak lebih padat dan padanya menempel butir-butir kromatin yang
membentuk kelompok-kelompok. Pada membran inti sel terdapat lubang/pori yang
mempunyai diameter yang cukup besar yang dinamakan porus nuklearis. Lubang-lubang
pada membrane inti dilengkapi dengan cincin/annulus porus nuclearis. Cincin dan lubang
ini dinamakan kompleks lubang yang berIungsi untuk mengatur aliran ion-ion dan
molekul-molekul keluar masuk inti sel. Pada waktu terjadi pembelahan sel membrane inti
akan larut atau menghilang kemudian akan muncul lagi setelah pembelahan sel selesai.


Nukleus mengandung DNA dalam jumlah besar yang disebut gen. Gen yang terdapat
pada kromosom berIungsi untuk sintesa RNA yang mengatur karakteristik dari protein
yang diperlukan untuk berbagai aktiIitas enzimatik, serta mengatur reproduksi sel.


DNA yang terdapat pada kromosom merupakan struktur double stranded (double helix)
yang terdiri dari : 1) gugus posIat 2) gugus pentose (gula) yaitu deoksiribosa dan 3) basa
nitrogen yaitu purine : adenine dan guanine; pirimidine : sitosine dan thymine. Gugus
posIat dan pentose membentuk struktur Iisik DNA, sedangkan 4 basa yang berbeda ini
membawa inIormasi genetik. Pada DNA, adenin selalu berikatan dengan thymine dan
guanin selalu terikat dengan sitosine.
Karena DNA berlokasi pada inti sel sedang hampir semua aktiIitas sel terjadi pada
sitoplasma, maka dibentuklah RNA yang dapat berdiIusi menuju sitoplasma untuk
mengatur sintesa protein yang spesiIik. Proses pembentukan RNA diatur oleh DNA
melalui proses transkripsi.
Terdapat 3 jenis RNA yang dibentuk oleh DNA, dimana tiap jenis RNA mempunyai
Iungsi yang berbeda, yaitu :
1. Messenger RNA (mRNA), berIungsi membawa kode genetik ke sitoplasma untuk
mengatur sintesa protein.
2. TransIer RNA (tRNA) untuk transport asam amino menuju ribosom untuk digunakan
menyusun molekul protein
3. Ribosomal RNA (rRNA) untuk membentuk ribosom bersama dengan 75 protein
lainnya.
Bila molekul mRNA kontak dengan ribosom, maka akan dibentuklah molekul protein
disepanjang ribosom. Proses pembentukan protein ini disebut translasi. Jadi pada ribosom
terjadi proses kimia penyusunan asam amino untuk membentuk protein.

Anda mungkin juga menyukai