Anda di halaman 1dari 21

KEBI1AKAN PERDAGANGAN UNI EROPA

SEBAGAI ORGANISASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL



(Disusun sebagai tugas UAS mata kuliah Organisasi Perdagangan Internasional)



Oleh :
A.A.A. Nanda Saraswati / 1006736116
Ario /
Rachmi Elmira /










PROGRAM STUDI PASCA SAR1ANA
1URUSAN HUKUM TRANSNASIONAL
UNIVERSITAS INDONESIA
2011

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam koridor perekonomian, integrasi regional merupakan upaya untuk
menyatukan potensi ekonomi dari berbagai negara dengan tujuan yang sama yaitu
mencapai kesejahteraan dan kemakmuran. Dengan mempersatukan potensi dari
beberapa negara dalam satu kawasan maka diharapkan semua negara tersebut
memperoleh dampak positiI dari integrasi. Integrasi ekonomi regional ini dapat
terwujud melalui kerja sama antar negara dan dapat berbentuk kelembagaan, salah
satunya adalah Uni Eropa.
Saat ini Uni Eropa merupakan salah satu blok integrasi ekonomi regional yang
memiliki kekuatan yang besar baik dalam politik dan perekonomian dunia. Saat ini
Eropa menjadi suatu model kawasan yang paling sempurna dalam mengembangkan
solidaritas dan kerjasama kawasan yang digalang oleh Uni Eropa. Organisasi antar
pemerintah ini memang unik karena bukan sebuah negara, meskipun memiliki Parlemen
Eropa, dan tidak akan menghilangkan eksistensi negara-negara yang ada saat ini.
















BAB I
OVERVIEW UNI EROPA

Uni Eropa adalah organisasi kerja sama regional yang menggabungkan sistem
supranasional dan antar pemerintahan. Uni Eropa menitik beratkan kerja sama dibidang
ekonomi. Namun seiring perkembangan waktu, Uni Eropa tidak hanya bertumpu pada
kerja sama ekonomi. Saat ini, Uni Eropa juga telah mengembangkan kerja sama politik.
Karena tidak bisa kita pungkiri ketika kita membicarakan perekonomian, maka unsur-
unsur politik juga bermain di dalamnya.
Terlebih, karena Uni Eropa sendiri sudah berbentuk pemerintahan satu negara
yang sangat didominasi oleh politik. Uni Eropa beribukota di Brussels, Belgia. Saat ini,
Uni Eropa memiliki 27 anggota. Negara anggota Uni Eropa terdiri dari Austria, Belgia,
Rep. Ceska, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Irlandia,
Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Siprus,
Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Inggris, Bulgaria dan Rumania.

A. Sejarah Uni Eropa
Akar sejarah Uni Eropa terletak pada Perang Dunia Kedua. Europeans are
determined to prevent such killing and destruction ever happening again. Eropa
bertekad untuk mencegah pembunuhan tersebut dan perusakan pernah terjadi
lagi.Segera setelah perang, Eropa dibagi menjadi Timur dan Barat sebagai Perang 40-
tahun-panjang Dingin dimulai. West European nations create the Council oI Europe in
1949. Negara-negara Eropa Barat menciptakan Dewan Eropa pada tahun 1949. 9 Mei
1950 - Menteri Luar Negeri Perancis Robert Schuman menyajikan rencana untuk
kerjasama yang lebih dalam. Kemudian, setiap 9 Mei dirayakan sebagai 'Hari Eropa'. 18
April 1951 Berdasarkan rencana Schuman , enam negara menandatangani perjanjian
untuk menjalankan industri berat mereka - batu bara dan baja - di bawah manajemen
umum. Dengan cara ini, tidak dapat dengan sendirinya membuat senjata perang untuk
berbalik melawan yang lain, seperti di masa lalu. Keenam negara adalah Jerman,
Perancis, Italia, Belanda, Belgia dan Luksemburg.

B. Perkembangan Uni Eropa
0 Juli 1962 Uni Eropa mulai 'yang umum kebijakan pertanian'memberikan
kontrol bersama atas negara-negara produksi pangan. Petani membayar harga yang
sama untuk produk mereka. Uni Eropa tumbuh makanan yang cukup untuk kebutuhan
dan petani mendapatkan baik. eIek samping yang tidak diinginkan adalah kelebihan
produksi-dengan pegunungan dari produk surplus. Sejak 1990-an, prioritas telah
memangkas surplus dan meningkatkan kualitas makanan. 1 Januari 197 Enam menjadi
sembilan saat Denmark, Irlandia dan Britania Raya secara resmi masuk ke UE.
10 Desember 1974 Untuk menunjukkan solidaritas mereka, para pemimpin Uni
Eropa mendirikan Dana Pembangunan Daerah Eropa. Tujuannya adalah untuk
mentransIer uang dari kaya ke daerah miskin untuk memperbaiki jalan dan komunikasi,
menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Jenis kegiatan ini kemudian datang
ke account untuk satu sepertiga dari seluruh pengeluaran Uni Eropa. 1 Januari 1986
Spanyol dan Portugal masuk ke UE, membawa keanggotaan sampai 12. 15 Juni 1987
Uni Eropa meluncurkan program 'Erasmus' untuk mendanai mahasiswa yang ingin
belajar sampai satu tahun di negara Eropa lain. Lebih dari 2 juta orang muda memiliki
manIaat dari ini dan yang sejenis skema Uni Eropa.
Runtuhnya komunisme di Eropa tengah dan timur, yang dimulai di Polandia dan
Hongaria, yang dilambangkan dengan runtuhnya Tembok Berlin pada tahun
1989.Dihadapi oleh massal dari warganya ke Barat, pemerintah Jerman Timur
melempar membuka gerbang. Jerman bersatu setelah lebih dari 40 tahun, dan bagian
timur bergabung dengan Uni Eropa (Oktober 1990).
Mata uang EURO untuk pertamakali digunakan hanya untuk transaksi komersial
dan keuangan pada tanggal 1 Januari 1999. Sedangkan mata uang kertas dan koin akan
dicetak belakangan. Negara yang setuju memakai EURO sebagai mata uang ada 12
negara (Yunani masuk tahun 2001). Inggris, Denmark dan Swedia tetap berdiri di luar
kerangka EURO dengan alasan politis (kedaulatan keuangan) untuk mensukseskan
peluncuran EURO sebagai mata uang masa depan Eropa dan Dunia digunakanlah
'European Currency Unit (ECU) sebagai satuan nilai tukar mata uang negara anggota
dengan EURO.
1 Mei 2004 Delapan negara di Eropa tengah dan timur - Republik Ceko, Estonia,
Latvia, Lithuania, Hongaria, Polandia, Slovenia dan Slovakia - bergabung dengan Uni
Eropa. 1 Januari 2007 Dua negara lainnya dari Eropa Timur, Bulgaria dan Rumania,
kini bergabung dengan Uni Eropa, jumlah negara anggota yaitu 27 negara. Kroasia,
Yugoslavia Mantan Republik Makedonia dan Turki juga calon untuk keanggotaan di
masa depan. 1 Desember 2007 Ke-27 negara Uni Eropa menandatangani Perjanjian
Lisbon, yang kesalahannya dengan Perjanjian sebelumnya. Hal ini dirancang untuk
membuat UE lebih demokratis, eIisien dan transparan, dan dengan demikian mampu
mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, keamanan dan pembangunan
berkelanjutan. Sebelum Perjanjian dapat mulai berlaku, itu harus diratiIikasi oleh
masing-masing dari 27 Negara Anggota.

C. Struktur organisasi Uni Eropa
Dalam unik kelembagaan Uni Eropa terdiri dari:
1. Prioritas yang luas Uni Eropa ditetapkan oleh Dewan Eropa, yang menyatukan
para pemimpin nasional dan tingkat Uni Eropa.
2. Parlemen Eropa dipilih secara langsung mewakili warga Eropa di Parlemen
Eropa.
. Kepentingan Uni Eropa secara keseluruhan dipromosikan oleh Komisi Eropa,
yang anggotanya ditunjuk oleh pemerintah nasional.
4. Pemerintah membela kepentingan nasional negara mereka sendiri 'dalam Dewan
Uni Eropa.

Ada lembaga utama yang terlibat dalam undang-undang Uni Eropa:
1. Parlemen Eropa, yang mewakili warga Uni Eropa dan dipilih langsung oleh
mereka.
2. Dewan Uni Eropa, yang mewakili pemerintah negara-negara anggota individu.
Presidensi Dewan dibagi oleh negara-negara anggota secara bergilir.
. Komisi Eropa, yang mewakili kepentingan Uni secara keseluruhan.

Dua lembaga lain memainkan peran penting :
1. pada Mahkamah Pengadilan menjunjung tinggi supremasi hukum Eropa.
2. pada Pengadilan Auditor memeriksa pembiayaan kegiatan Uni Eropa.

Uni Eropa memiliki sejumlah lembaga lain dan badan-badan interinstitutional
yang memainkan peran khusus:
1. dengan Komite Ekonomi dan Sosial Eropa mewakili masyarakat sipil,
pengusaha dan karyawan dengan Komite Daerah mewakili pemerintah regional
dan lokal
2. dengan Bank Investasi Eropa membiayai proyek-proyek investasi Uni Eropa dan
membantu usaha kecil melalui Dana Investasi Eropa yang Ombudsman Eropa
menyelidiki keluhan tentang maladministrasi oleh lembaga-lembaga Uni Eropa
dan badan-badan
. Dengan data Eropa Pengawas Perlindungan perlindungan privasi data pribadi
orang
4. dengan Kantor Publikasi mempublikasikan inIormasi tentang Uni Eropa
5. para Seleksi Personil Kantor Eropa merekrut staI untuk lembaga-lembaga Uni
Eropa dan badan-badan lainnya
6. Dengan Sekolah Administrasi Eropa memberikan pelatihan di daerah tertentu
untuk anggota staI Uni Eropa
7. sejumlah badan-badan khusus dan badan-badan yang terdesentralisasi
menangani berbagai teknis, tugas ilmiah dan manajemen
8. para Layanan Aksi Eropa Eksternal (EEAS) membantu Perwakilan Tinggi Uni
Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Catherine Ashton saat ini. She
chairs the Foreign AIIairs Council and conducts the common Ioreign and
security policy, also ensuring the consistency and coordination oI the EU's
external action. Dia memimpin Dewan Urusan Luar Negeri dan melakukan luar
negeri umum dan kebijakan keamanan, juga memastikan konsistensi dan
koordinasi aksi eksternal Uni Eropa.

D. Tujuan Uni Eropa
Integrasi ekonomi melalui pembentukan Uni Eropa atau Europen Union (EU)
sejak Januari 1958 dengan anggota 15 negara bertujuan memudahkan kerjasama
ekonomi dan peningkatan kemakmuran anggotanya. Upaya terakhir dalam
pengintegrasian ekonomi adalah penyatuan mata uang EURO, walaupun tidak diikuti
oleh Inggeris, Swedia, dan Finlandia.
1

Tujuan-tujuan utama dari Uni Eropa adalah :
1. meningkatkan kemajuan ekonomi dan social, terutama dengan penciptaan pasar
bebas, pemerataan ekonomi dan social serta melalui pendirian integrasi ekonomi
dan moneter termasuk mata uang tunggal (EURO).
2. Untuk hubungan eksternal keluar, tujuan utama Uni Eropa adalah untuk lebih
menonjolkan identitas ataupun peranan Uni Eropa dalam percaturan
internasional, khususnya kebijakan bersama di bidang keamanan dan hubungan
luar negeri termasuk pembangunan kebijakan pertahanan bersama.

E. Dasar Utama Uni Eropa
1. Traktat Paris 1951: membentuk European Coal and Steel Community (ECSC);
2. Traktat-traktat Roma 1957: membentuk European Economic Community (EEC),
dan European Atomic Energy Community (Euratom);
. Single European Act, Brussel, 1986;
4. Traktat Maastricht 1992: dikenal sebagai %reaty of the European Union (TEU),
yang mengukuhkan Uni Eropa sebagai organisasi antar-pemerintah
supranasional;
5. Traktat Amsterdam 1997;
6. Traktat Nice 200; dan
7. Traktat Lisabon 2007 (belum berlaku): dikenal sebagai #eform %reaty.

F. Kelembagaan Uni Eropa
1. European Council.
2. European Commission (Komisi Eropa).
. Council of the European Union (Dewan UE).
4. European Parliament (Parlemen Eropa).
5. Court of Justice of the European Communities (Mahkamah Eropa).

1
Devie, Mengkaji Peluang Pasar Internasional Melalui Kinerja Ekonomi Aegara Uni Eropa
Jurnal Manafemen & Kewirausahaan Jol. 5 No. 1 Maret 2003. 1 16 Jurusan Ekonomi Manafemen
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra http.//puslit.petra.ac.id/fournals/management/

6. European Court of Auditors.

G. Kebijakan Uni Eropa
Terjadinya pergantian nama dari "Masyarakat Ekonomi Eropa" ke "Masyarakat
Eropa" hingga ke "Uni Eropa" menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari
sebuah kesatuan ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik. Kecenderungan ini ditandai
dengan meningkatnya jumlah kebijakan dalam Uni Eropa. Ada dua jenis kebijakan dari
Uni Eropa, yaitu kebijakan internal dan kebijakan eksternal.

1. Kebijakan Internal
Kebijakan intcrnal Uni Eropa mencakup:
a. Pengambilan keputusnrtyang otonom. Negara-negara anggota telah
mernberikan kepada Komisi Eropa kekuasaan untuk mengeluarkan
keputusan-keputusan di wilayah-wilayah tertentu seperti misalnya undang-
undang kompetisi, kontrol bantuan negara, dan liberalisasi.
b. Harmonisasi Hukum negara-negara anggota diharmonisasikan melalui
proses legislatiI Uni Eropa, yang melibatkan Komisi Eropa, Parlemen Eropa,
dan Dewan Uni Eropa. Akibat dari hal ini hukum Uni Eropa semakin terasa
hadir dalam sistem-sistem negara anggota.
c. Ko-operasi. Negara-negara anggota, yangbertemu sebagai Dewan Uni Eropa
sepakat untukbekerja sama dan mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan
dalam negeri mereka. Semua negara calon anggota harus memberlakukan
undang-undang agar selaras dengan kerangka hukum Eropa bersama.

2. Kebijakan Eksternal
Sedangkan kebijakan eksternal dari Uni Eropa, terdiri dari:
a. Penetapan suatu tariI eksternal dan bea cukai yang sama, serta posisi yang
sama dalam perundingan-perundingan perdagangan internasional.
b. Pendanaan untuk program-program di negara-negara calon anggota dan
negara-negara Eropa Timur lainnya, serta bantuan ke banyak negara
berkembang
c. Pembentukan sebuah pasar tunggal Masyarakat Energi Eropa melalui
Perjanjian Komunitas Energi Eropa Tenggara.






























BAB II
KEBI1AKAN PERDAGANGAN INTERNAL UNI EROPA






























BAB III
KEBI1AKAN PERDAGANGAN EKSTERNAL UNI EROPA
SEBAGAI CUSTOM UNION

A. Konsep Pasar tunggal Uni Eropa
Pada dasarnya konsep ekonomi dan perdagangan yang digunakan oleh Uni
Eropa adalah menggunakan konsep pasa tunggal. Secara teori, konsep pasar tunggal
merupakan kombinasi antara free trade area regulasi hukum bersama, dan kebebasan
pergerakan terkait dengan Iaktor pendukung produksi (seperti masalah keuangan dan
pasar tenaga kerja). Tujuan utama dari pasar tunggal ini untuk memudahkan pergerakan
barang, jasa, tenaga kerja dan keuangan dalam suatu kawasan bersama. Dari sini
diharapkan liberalisasi perdagangan dapat berjalan dengan sangat lancar sehingga
mendukung perekonomian di kawasan tersebut. Konsep pasar tunggal tersebut semakin
dengan adanya dukungan secara Iisik (berupa penghilangan batas-batas negara), teknik
(standar perdagangan), dan Iiskal (peniadaan pajak) antar sesama anggota pasar tunggal.
Secara teori, konsep tersebutlah yang sedang diterapkan oleh Uni Eropa. Dalam hal ini,
anggota Uni Eropa secara bersama-sama membentuk sebuah kawasan regional yang
sedemikian bebas sehingga antar sesama negara anggota saling membuka diri dengan
mengabaikan batas-batas negara, membuat standar perdagangan bersama, dan
meniadakan pajak antar sesama anggota.

A Single Trade Policy (Kebijakan Perdagangan Tunggal)
%he 27 Member States of the European Union share a single market a
single external border and a single trade policy. It means there is one
negotiation one negotiator the Commission - and at the end of the
process fust one agreement instead of 27 different sets of trade rules with
each of our trading partners. %he Commission also represents the EU
Member States in the World %rade Organi:ation. By speaking with one
voice the EU has the weight both to shape an open global trading system
based on fair rules and to ensure that those rules are respected.

Artinya bahwa ke-27 negara anggota Uni Eropa merupakan sebuah pasar
tunggal yang memiliki kebijakan perdagangan, khususnya keluar, yang sama. Oleh
karena itu, hanya ada 1 negosiasi dengan 1 negosiator yang pada akhirnya menghasilkan
1 kesepakatan, dan bukan 27 kesepakatan yang berbeda.

%he Customs Union is an essential element in the functioning of the
single market and fulfils a principal task of the European Economic
Community established in 1958 by the %reaty of #ome. %he single market
can only function properly when there is a common application of
common rules at its external borders. No customs are levied on goods
travelling within the Customs Union and members of the Customs Union
impose a common external tariff on all goods entering the union. One of
the consequences of the Customs Union is that the European Union has
to negotiate as a single entity in international trade deals such as with
the World %rade Organi:ation (W%O).

Bentuk Uni Eropa sebagai sebuah custom union berarti merupakan sebuah
bentuk integrasi ekonomi dimana tidak ada lagi hambatan internal perdagangan diantara
pada anggota dan berlaku hanya 1 kebijakan perdagangan keluar. Custom union ini
terdiri dari semua Negara Uni Eropa dan juga sejumlah Negara yang tergabung dalam
EFTA yaitu Norway, Iceland, Liechtenstein dan Switzerland.

1. European Free Trade Association
Konsep pasar tunggal yang ditawarkan oleh Uni Eropa ini memang sangat neo
liberalisme sehingga membuat banyak negara eropa yang masih berkembang menjadi
berpikir ulang untuk bergabung kedalam Uni Eropa. Padahal negara berkembang
tersebut sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat menjadi semakin
maju. Solusi untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan membentuk sebuah
organisasi regional di eropa yang tidak menggunakan konsep pasar tunggal tetapi
setingkat dibawahnya yaitu pasar bebas. Asosiasi ini didirikan pada mei 1960 sebagai
sebuah alternative bagi negara-negara Eropa yang memilih untuk tidak bergabung
dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (sekarang bernama Uni Eropa).
EFTA dibentuk untuk pertama kalinya pada 4 Januari 1960 di Stockholm oleh 7
negara. Sekarang hanya terdiri dari negara Iceland, Norway, Switzerland, dan
Liechtenstein. Pada tahu 1961 EFTA telah berhasil mewujudkan perdagangan bebas
untuk produk-produk industry, namun sampai sejauh ini EFTA belum mencapai
kemajuan yang cukup berarti dalam penghapusan hambatan-hambatan perdagangan
untuk produk pertanian. Tidak seperti UE, EFTA masih membebaskan para anggota
dalam merumuskan kebijakan perdagangan nasionalnya terhadap negara-negara luar
bukan anggota.EFTA is made up oI Norway, Liechtenstein, Iceland and Switzerland.
Kinerja EFTA ini ternyata terbukti sangat eIektiI dalam memajukan
perdagangan dan perekonomian di keenam negara tersebut. Semua anggota EFTA saat
itu berubah dari negara berkembang menjadi negara maju. Mereka mendapat tawaran
untuk bergabung dengan Uni Eropa. Hampir semuanya bergabung kedalam Uni Eropa
dan melepaskan keanggotaan di EFTA. Hanya Swiss yang tetap tidak mau bergabung
dengan Uni Eropa karena rakyatnya masih menyatakan tidak setuju untuk bergabung
dengan Uni Eropa.

2. European Economic Area
Area ini mengikat tiga Negara yang tergabung di dalam EFTA yaitu (Norway,
Lichtenstein and Iceland) sebagai pasar tunggal dengan Negara-negara Uni Eropa. Hal
ini berarti, perekonomian dari semua Negara anggota diatur dalam satu aturan dasar
yang sama. Menjadi anggota EEA berarti memperbolehkan Negara utnuk berpartisipasi
dalam pasar tunggal Uni Eropa tanpa harus menjadi anggota Uni Eropa. Namun ini
berarti bahwa mereka tidak memainkan peran apapun dalam hal negosiasi regulasi
tunggal.

. Perbedaan antara Uni Eropa dan EFTA
Setelah membaca secara sekilas antara Uni Eropa dan EFTA diatas, ada
beberapa hal yang dapat kita tarik untuk dijadikan perbedaan antara Uni Eropa dan
EFTA. Perbedaan yang paling menonjol adalah Uni Eropa menerapkan konsep pasar
tunggal sedangkan EFTA menerapkan konsep pasar bebas. Selain itu, anggota Uni
Eropa sebagian besar berasal dari negara maju sedangkan anggota EFTA berasal dari
negara berkembang.
Namun Uni Eropa dan EFTA juga memiliki berbagai persamaan, diantaranya
adalah keduanya merupakan organisasi regional di Eropa. Selain itu EFTA memiliki
hubungan yang baik dengan Uni Eropa. Dapat diibaratkan bahwa negara berkembang
yang ingin masuk kedalam Uni Eropa harus masuk kedalam EFTA terlebih dahulu agar
bisa beradaptasi dengan perekonomian Uni Eropa.
Mereka yang ingin menerapkan kebijakan pasar tunggal harus belajar untuk
menerapkan pasar bebas terlebih dahulu agar tidak mengalami kesulitan dalam
keanggotannya di Uni Eropa. Negara yang berhasil menerapkan konsep EFTA dan
pasar bebasnya dengan baik maka dapat naik kelas ke tingkat Uni Eropa yang memiliki
konsep lebih liberal lagi yakni berupa pasar tunggal.
a. Perbedaan utama antara EFTA dengan Uni Eropa adalah konsep pasar yang
digunakan, EFTA menggunakan konsep pasar bebas sedangkan Uni Eropa
menerapkan konsep pasar tunggal.
b. EFTA beranggotakan negara berkembang sedangkan Uni Eropa beranggotakan
negara maju.
c. EFTA dan Uni Eropa sama-sama merupakan organisasi regional Eropa.
d. EFTA dapat dianggap sebagai area latihan bagi negara-negara Eropa yang ingin
masuk kedalam Uni Eropa.

B. European Union`s trade policy, the Common Commercial Policy (CCP)
1. Prosedur Pengambilan Keputusan Perdagangan Uni Eropa
The common commercial policy merupakan pilar dari hubungan eksternal Uni
Eropa. Ini didasarkan pada suatu standar aturan dalam hal custom union dan tariI yang
sama yang mengatur hubungan komersial Negara-negara Uni Eropa dengan Negara-
negara non-uni eropa.
2
Sebagai sebuah custom union, sangat penting untuk membentuk
kebijakan yang sama dengan Negara lain.


Article 11 contains the well-known aspiration: By establishing a customs union
between themselves member states aim to contribute in the common interest to the
harmonious development of world trade the progressive abolition of restrictions on
international trade and the lowering of customs barriers.
Pembentukan custom union ini bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap
kepentingan bersama, pengembangan perdagangan dunia, penghilangan hambatan
dalam perdagangan internasional dan meminimalisir hambatan-hambatan.
The cornerstone oI the CCP is Article 1. It sets out the important rule that: %he
CCP shall be based on uniform principles particularly in regard to changes in tariff
rates the conclusion of tariff and trade agreements the achievement of uniformity in

2
Paola Conconi, %e EU Common Commercial Policy and Clobal/Regional %rade Regulation,
hlm.6

Arne Niamann, Explaining Decisions in te European Union, Cambridge University Press,


2006, hlm.114
measures towards the liberali:ation of export policy and in measures to protect trade
such as those to be taken in the case of dumping or subsidies.
Pengambilan keputusan dalam perdagangan barang diatur di dalam Article 1
Iunctions berdasarkan qualiIied majority voting (QMV) di Council.
2. Instrumen dalam Common Commercial Policy, terdiri dari tariII, yang
merupakan elemen yang paling nyata dalam kebijakan perdagangan Uni
Eropa adalah common external tariII (CET), non tariII barriers, regulatory
barriers, dan trade rules Ior services.

C. Arah kebijakan Uni Eropa
4

Uni Eropa merupakan blok perdagangan terbesar di dunia.
5
Berikut akan di paparkan
dalam bentuk table arah perdagangan uni eropa dengan Negara-negara lain, hingga
tahun 2004
Table 1: The EU in world merchandise trade, 2004.
Sekitar 46 perdagangan ekspor Uni Eropa ditujukan kepada Negara-negara
maju. Di antara Negara maju, Amerika Serikat merupakan mitra kerja terbesar, disusul
dengan Switzerland dan Japang.

Exports from Value ()
European Union (excluding intra-EU trade 18.1
United States 12.3
1apan 8.5
Other 61.1
Total World (excluding intra-EU trade) 100.0

Source: WTO International %rade Statistics (%able I.), December 25.



4
Marius Brulhart and Alan Matthews, EU External %rade Policy, hlm.924
5
Sophie Meunier, %rading Joices: %e European Union in International Commercial
Aegotiations, Published by Princeton University Press, 2005, hlm.1

Table 2: EU merchandise trade by area, 2004
eveloping countries account for 43 of extra-EU trade but for only 14 of
total EU trade. Trade with developed countries consists predominantly oI trade in
manufactured goods
Import () Exports ()
Developed Countries (a) 14.0 16.8
United States 5.1 7.8
Switzerland 2.0 2.5
1apan 2.4 1.4
Developing Countries (b) 15.9 12.4
Commonwealt
h of
Independent
States
3.0 2.2
Other 1.0 1.0
Extra - EU 33.8 32.4
Intra - EU 66.2 67.6
Total - EU 100.
0
100.
0

Table : Commodity composition oI EU trade with major trading groups 2004, (
shares)

Manufactures
Agricultural
products
Fuels and other
products
Exp. Imp. Exp. Imp. Exp. Imp.
Developed countries (a) 87.5 81.2 6.5 5.9

6.0

12.9
Developing countries (b) 88.8 67.3 6.5 11.7 7.4 21.0
Commonwealth of
Independent States
88.6 19.4 9.6 4.7 1.8 75.9
a Europe (excluding intra-EU trade), North America and Japan
b South and Central America, AIrica, Middle East and Asia (except Japan)
Source. Computed from %able A18 and A22 in W%O International %rade Statistics 2005.


D. Perkembangan Kerjsama Uni Eropa dengan Negara-negara Lain
Uni eropa melakukan kerjasama dalam hal perdagangan dengan Negara-negara
lain baik dalam bentuk kerjasama bilateral, regional maupun multilateral. Berikut
pemaparan mengenai kerjasama uni eropa tersebut.
1. Kerjasama Multilateral
Kerjasama dalam ruang lingkup multilateral ini terkait dengan peran Uni Eropa
sebagai anggota WTO. Mostly implemented in the framework of the W%O with the aim
of promoting market access with rules, in the context oI eIIective global governance.
Sebagai contoh dalam hal perdagangan barang, terdapat kebijakan tentang pengurangan
tariII dan juga hambatan perdagangan lainnya. Uni eropa juga melakukan promosi
terhadap nilai-nilai seperti lingkungan, keamanan makanan dan cultural diversity
2. Kerjasama Bilateral / Regional
Uni Eropa melakukan hubungan perdagangan dengan 121 negara. Semua
Negara tersbut dihubungkan dengan perjanjian perdagangan regional yang kebanyakan
dinegosiasikan pada tahun 1990 an.
a. Perjanjian bilateral tersebut termasuk:
Uni eropa melakukan kerjasama bilateral dengan Taiwan. Taiwan merupakan
negara terbesar ketiga setelah Jepang dan China sebagai mitra dagang UE di Asia,
dengan nilai perdagangan mencapai lebih dari Euro 7 milyar. Uni Eropa memiliki
hubungan yang kuat dengan Taiwan dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan
budaya kecuali dalam bidang politik. Karena UE hanya memberlakukan One China.
Kerjasama bilateral UE India, bertujuan meningkatkan kerjasama ekonomi
yang didasarkan atas hubungan perdagangan dan investasi. Pada tahun 1980 ekspor
India ke UE hanya mencapai Euro 2 milyar, sedangkan pada tahun 2001 meningkat
menjadi Euro 1 milyar. Demikian juga, ekspor UE ke India menunjukkan peningkatan
dari Euro 2,5 milyar pada tahun 1980, menjadi Euro 1,5 milyar pada tahun 2001.
Permasalahan dalam hubungan perdagangan UE India, antara lain dengan
dikenakannya tarip bea masuk sampai 580 atas impor minuman beralkohol dari Uni
Eropa oleh pemerintah India. Uni Eropa juga merupakan mitra terbesar kedua bagi
sumber penanaman modal asing di India.
b. Perjanjian regional diantaranya adalah :
1. Economic Partnership Agreements in negotiation with ACP countries
(Cotonou)
2. Free Trade Agreements with EFTA, EEA, Mercosur , Mexico, South
AIrica...
. Customs Unions with Turkey, Andorra and San Marino\
4. Partnership and Cooperation Agreements with Russia and Ukraine
Stabilization & Association Agreements with Balkans countries
5. Kerjasama regional Uni Eropa (UE) dengan ASEAN (Association oI
South East Asian Nations), pada hakekatnya bertujuan sebagai berikut
6
:
i. Meningkatkan arus perdagangan dan investasi dari kedua
kawasan;
ii. Membentuk kerangka kerja yang eIektiI dengan pengaturan
berbagai Iasilitasi perdagangan, akses pasar dan isu investasi
antara kedua kawasan;
iii. Meningkatkan saling pengertian dan kerjasama dalam isu-isu
yang saling berkepentingan, sehubungan dengan putaran
perundingan perdagangan multilateral yang berlangsung saat ini.
Kerjasama regional saat ini, akan ditekankan pada penghapusan
hambatan non-tariII, bantuan keuangan yang berhubungan
dengan uji kesehatan dan keamanan bagi produk ASEAN
sebelum diekspor ke Eropa.
. Kebijakan Unilateral
Uni eropa juga menerapkan kebijakan-kebijakan tertentu yang bersiIat unilateral
sebagai instrument kebijakan perdagangan tambahan dalam hubungannya dengan

6
Laporan Atase Perindustrian dan Perdagangan Uni Eropa, diambil dari Departement
Perindustrian Republik Indonesia, Pusat Data dan InIormasi, 2002-2011
kepentingan perkembangan dan stabilitas politik yang sesuai dengan prioritas Uni
eropa, yaitu :
a. General System oI PreIerences (GSP)
7
the classical instrument Ior
Iostering development is by granting tariII preIerences. The EU's GSP grants
products imported Irom GSP beneIiciary countries either duty-Iree access or
a tariII reduction depending on the sensitivity oI the product and the GSP
arrangement enjoyed by the country concerned.
b. 'Everything But Arms initiative (EBA)
8
- EBA is a special GSP
arrangement Ior the least developed countries. EBA grants duty-Iree access
to imports oI all products Irom LDCs without any quantitative restrictions,
except to arms and munitions. Kebijakan ini bertujuan untuk menjamin
Negara berkembang dari hambatan tariII dan non tariII untuk produk-produk
yang masuk Uni Eropa.
9

c. Asymmetrical preIerences e.g. Ior the Balkans with the aim oI ensuring
peace, stability, Ireedom and economic prosperity in the region (cI. 'Wider
Europe).

Uni Eropa di Doha Round
Pada Doha Round, Uni Eropa memberikan berbagai tujuan yang ingin di capai
dalam proses liberalisasi perdagangan internasional, yaitu:
10

(i) to Iurther liberalize access to markets Ior goods and particularly services;
(ii) to strengthen coverage in the areas oI investment, competition,
transparency in government procurement, intellectual property and trade
Iacilitation;

7
Penguatan Kemitraan Indonesia UE, Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi KonprehensiI
(CEPA), hlm.18
8
Ibid, hlm.22
9
Anika Widiana, Kebijakan Perdagangan Uni Eropa teradap Ekspor Indonesia dan Pola
Ekspor Indonesia, Ekonomi dan Bisnis, Vol 9, No 2, Juni 2007, hlm.99
10
Ali El-Agraa,Brian Ardy, %e European Union : Economics and Policies, Cambridge
University Press, Ninth edition, 2011, hlm.95
(iii) to ensure that more assistance is provided to developing countries to help
with their integration into the global economy;
(iv) to get the WTO to Iocus more on issues oI public concern such as the
environment, animal welIare and Iood saIety, ensuring that trade rules
are compatible with the wider interests oI society as a whole.

Sayangnya, meskipun tujuan-tujuan liberalisasi perdagangan Uni Eropa diatas
terkesan ingin membantu Negara berkembang, perundingan WTO Putaran Doha (Doha
Development Round) terhenti karena keengganan negara maju (AS, Uni Eropa, dan
Jepang) untuk membuka pasar mereka bagi produk pertanian negara berkembang.
Padahal, di sektor manuIaktur, hak cipta dan jasa, negara berkembang telah memberikan
konsesinya kepada negara maju. Dan sector pertanian adalah keunggulan komparatiI
(comparative advantage) negara berkembang dalam perdagangan internasional.
11

Artinya, jika prinsip timbal balik (mutual beneIit) dijalankan, tak ada pilihan lain bagi
negara maju itu selain menanggalkan proteksinya di sektor pertanian.















11
Syamsul Hadi. 'Cek Kosong Globalisasi. Diakses dari kompas.com melalui
http://www.unisosdem.org/klipingdetail.php?aid872&coid1&caid24
BAB IV
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai