erbuat (sebu tuan: > M media m il & belu Lebih U tkan no aksim indu assa m dim ntuk > K ir Uma k) uat imka al 2 foto t nk (u pe > Pa kuran 2- e: majala r orang > Fo ling lam 3 megap halfala h@g ix to ya bat 3 mail. ng m 1 Juli el) com asuk 2 men 009 jadi h ak pa nitia
>>>
::
190.356
Donatur hingga saat ini:
Anda
Menyusul?
EDISI 254 - ISSN 0854-2961 Jumadil Ula-Jumadil Tsaniyah 1430 H/Mei 2009 M
Sahabat kita di desa adalah para laskar pelangi Laskar yang dengan buku mereka menjelajah dunia melukis asa dan cita di angkasa Mari bantu mereka Dengan menyumbangkan bukubuku bekas Anda
Dalam rangka hari pendidikan 2 mei 2009, YDSF mengajak para donatur, lembaga sekolah, penerbit, toko buku, dan perusahaan untuk mendonasikan buku pelajaran (SD, SMP, SMA) dan buku bacaan yang sudah tidak terpakai untuk disalurkan kepada sahabat di desa-desa pelosok di Jawa Timur.
Bersama YDSF,
Pulsa Anda menjadi begitu berharga, membuat Si Yatim tersenyum bahagia. Tanpa harus menunggu waktu, kapan pun dan di manapun SMS Yatim YDSF menjembatani Anda mewujudkan cinta pada Si Yatim.
Tarif SMS > Telkomsel, Indosat, Esia. Rp. 6600/sms. Nilai donasi Rp. 5000, biaya kirim sms Rp. 1000 (operator + CP). > XL dan Mobile-8. Rp. 5000/sms. Nilai donasi (XL) Rp. 4000, biaya kirim sms Rp. 1000 (operator + CP), Nilai donasi (Mobile-8) Rp. 3750, biaya kirim sms Rp. 1250 (operator + CP).
TUJUAN: Mengumpulkan dana umat Islam dan membagikannya untuk aktifitas dakwah, pendidikan Islam dan kemanusiaan. BIDANG GARAP: 1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan. 2. Merealisasikan Dakwah Islamiyyah. 3. Memakmurkan Masjid. 4. Memberikan Santunan Yatim Piatu. 5. Peduli Kemanusiaan. SUSUNAN PENGURUS 1. Pembina: a. Ketua: Prof. Mahmud Zaki, MSc. b. Anggota: Prof. Dr. Ir. HM. Nuh, DEA, H. Moh. Farid Jahja, Fauzi Salim Martak 2. Pengawas a. Ketua: Drs. H. Zulfikar Ismail Ak b. Anggota: Drs. HM. Taufik AB, H. Abdul Razaq Husin, Ir. H. Abdul Ghaffar AS. 3. Pengurus a. Ketua: Ir. H. Abdul Kadir Baraja b. Sekretaris: Ir. Arie Kismanto, M.Sc c. Bendahara: H. Aun Bin Abdullah Baroh REKENING BANK YDSF: ZAKAT: Bank Mandiri Jakarta cab Gunung Sahari AC. No. 119-00-0111-999-7 Bank Central Asia AC. No.0883815596 Bank Niaga Surabaya Darmo AC. 095.01.01000.001 BMI Cabang Darmo AC. No.701.00158.15 Niaga Syariah ACNo. 525.01.00016.00.6 INFAQ: BRI cabang Surabaya Kaliasin AC.No.0096-01-000771-30-7 Bank Bukopin Syariah AC.No. 880.0360.031 Bank Jatim AC.No.0011094744 Bank Permata AC.No.2901131204 Bank Danamon AC.No.0011728144 KEMANUSIAAN: Bank BNI 46 AC.No. 498 385 71 QURBAN: Bank Syariah Mandiri AC.No. 0080025515 PENA BANGSA: Bank Niaga Surabaya Darmo AC.013-01-16909-00-2 NOTARIS: Abdurrazaq Ashiblie, SH Nomor Akta 31 tanggal 14 April 1987 Diperbaharui Wachid Hasyim, SH Nomor Akta 61 tanggal 19 Juli 1995 REKOMENDASI: Menteri Agama RI Nomor B.IV/02/HK.03/6276/1989 KANTOR PUSAT: GRAHA ZAKAT Jl. Kertajaya VIII-C/17 Surabaya Telp. (031) 505 6650, 505 6654 Fax . (031) 505 6656 http://www.ydsf.or.id E-mail YDSF: ydsf@ydsf.or.id Majalah: media@ydsf.or.id, majalahalfalah@yahoo.com/gmail.com CAB. JAKARTA: Jl. Terusan Kuningan, HR. Rasuna Said No.25 Kuningan, Jaksel Telp/Fax. 021-6882
Redaksi
24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 36 38 39 40 41 42
5101, 081385 888100, e-mail: ydsf_care@yahoo.com CAB. JEMBER: Jl. Trunojoyo 51 Jember, Telp. 0331-482477
PERHATIAN! Bagi Donatur YDSF yang menyalurkan donasinya via rekening bank, mohon menuliskan nama Yayasan Dana Sosial Al Falah secara lengkap bukan singkatan (YDSF). Terima kasih.
CAB. MALANG: Jl. Kahuripan 12 Malang, Telp. 0341-7054156, 340327 e-mail: malang@ydsf.or.id Kantor Kas Sidoarjo: Graha Anggrek Mas Regency A-2 Sidoarjo
e-mail: jember@ydsf. or.id Kantor Kas Banyuwangi:Jl. Simpang Gajah Mada 05 Banyuwangi Telp. (0333) 414 883
Ijin Terbit: Kep. Menpen RI No. 1718/SK/DITJEN PPG/STT/ 1992, Tgl 20 Maret 1992. Ketua Pengarah: Ir. H. Abdul Kadir Baraja Staf Ahli: Zainal Arifin Emka, Yuyung Abdi Pemimpin Umum Arie Kismanto Pemimpin Redaksi Khoirul Anam Redaktur Pelaksana Oki Aryono Staf Redaksi Dian Laksana Desain Abu Habib Kontributor Syaiful Arifin, Herman Susilo, Guritno Distribusi Agus Sumartono Penerbit: Yayasan Dana Sosial Al-Falah, Alamat Redaksi: Graha Zakat, Jl. Kertajaya VIII-C/17 Surabaya 60282. Telp. (031) 505 6650, 505 6654 Fax. 505 6656
cover: dyan
Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti (QS. Ali Imran 193)
fotofo
to: is
t.
Krisis terdahsyat yang kita alami adalah krisis keteladanan. Hampir di semua lini kehidupan kita sangat sulit menemukan sosok yang bisa kita jadikan panutan. Padahal kita punya teladan terbaik, Muhammad saw. Kalau begitu, apanya yang salah? Mungkinkah kita mencontoh perikehidupan nabi akhir zaman itu? Berikut petikan diskusi dengan pakar manajemen Dr. H. M. Syafii Antonio, M. Ec saat menghadiri Milad ke-22 YDSF akhir Maret lalu:
Rasul saw. Tapi dunia ini berhajat kepada uswah hasanah. Anak muda membutuhkan satu sosok yang tangguh dan bermotivasi tinggi untuk menghadapi segala kesulitan hidup. Rumah tangga membutuhkan figur suami dan ayah teladan yang penuh perhatian. Dunia usaha juga kini memerlukan entrepreneur yang bisa sukses tanpa harus bertumpu pada modal dan uang. Dunia pendidikan membutuhkan figur pendidik yang ngemong dan memperlakukan siswa sebagai organisme yang tumbuh dan perlu diperhatikan dari waktu ke waktu. Panggung politik merindukan pemimpin yang memiliki visi, kompetensi, dan penuh semangat untuk memajukan bangsanya. Banyak anak bangsa yang tidak tahu menjadi apa Indonesia 5 atau 10 tahun mendatang. Apa sebab kita gagal meneladani Nabi saw.? Kita terkena penyakit rabun dekat. Kita tidak mampu melihat perjalanan hidup Nabi saw. secara utuh. Banyak di antara kita yang rutin membaca shalawatshalawat panjang, Diba, & Barzanzi. Tetapi, semua itu kita kumandangkan di masjid, madrasah, dan rumah-rumah saja. Saat kita kembali ke kantor ternyata nilainilai akhlak dan keluhuran budi seperti dalam shalawat-shalawat itu tidak ada di kantor kita. Nyaris tidak ada sepotong hadits pun dalam manual atau Standard Operating Proedure (SOP) perusahaan kita. Walhasil, shalawat rutin dibaca, tapi perusahaan kita makin jauh dari teladan Nabi saw. Bahkan mungkin semakin dekat budaya Yahudi dan kapitalistik. Profit lebih utama daripada akhlak dan syariah. Mungkinkah kita meniru Nabi saw? Untuk bisa menjadi suami teladan, tidak harus dapat wahyu dulu. Nabi saw. biasa membukakan pintu rumah atau kendaaran (tunggangan) untuk para istrinya, makan sepiring berdua, membawa barangnya sendiri, membersihkan rumah, menjahit pakaian, bermain dengan cucu, mengunjungi putri serta menantunya, dll. Jadi business man berakhlak mulia dan sukses tidak harus jadi nabi dulu. Nabi saw. memulai berdagang tanpa modal secuilpun. Beliau memulai usaha dengan bekal kejujuran, kepercayaan, sikap ramah, murah senyum, sabar, tepat janji serta pemahaman yang luas terhadap kebutuhan konsumennya. Jadi guru yang jujur, berilmu, dan bijaksana tidak harus jadi rasul dulu. Nabi saw. adalah guru yang jujur, ikhlas, walk the talk (mengamalkan yang dikatakan), adil, berjiwa humor & simpatik, tawadhu, menjaga lisan, dan sabar. Salah kita adalah sering kita memposisikan Nabi saw. terlalu melangit. Tinggi dan jauh hingga mendekati dewa atau anak dewa. Akibatnya, beliau menjadi asing yang tidak mungkin bisa ditiru. Sabda beliau, Janganlah kalian terlalu mengagung-agungkan aku seperti halnya orang Nasrani mendewakan Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku ini manusia biasa putra wanita Mekkah yang makan daging yang dikeringkan (lauk sederhana). Panggilah aku Rasulullah dan hamba Allah (HR. Bukhari). Padahal beliau dilahirkan dari ayah & ibu yang jelas, menikah, terluka, dan punya perasaan seperti kita ini. Perbedaan satu-satunya adalah beliau diamanahi wahyu dan mendapat bimbingan dari Allah bila ada tindakan yang tidak tepat menurut Allah. Selebihnya, Muhammad saw. adalah manusia biasa di samping hamba Allah.(oq)
Al Falah Mei 2009
MENGAPA kita mengalami krisis keteladanan? Karena kita telah membelenggu Rasulullah Muhammad saw. dengan rantai besi di masjid dan mushalla saja. Selama ini, apa yang terjadi di pasar modal kita, di pasar uang kita, asuransi kita, perbankan kita ataupun bisnis kita seharihari tidak ada hubungannya dengan Nabi saw. Nothing to do with Rasul saw. Jadi, kita ikat Nabi di masjid saja. Kita shalat di masjid sekitar 10 menit. Jika dikalikan 5, paling banter kita di masjid atau mushalla kurang lebih 1 jam. Sedangkan, aktivitas bisnis kita antara 810 jam per hari. Bahkan di kota-kota metropolitan bisa 15 jam. Sepanjang itu, aktivitas kita yang meliputi marketing, periklanan, riset, ekspor, impor ataupun proses tender minim sekali uswatun hasanah Rasul saw. terlibat. Dalam buku Muhammad saw: The Super Leader, Super Manager, saya mendeskripsikan peran Rasul saw. menjadi 8 aspek: self development (pengembangan diri), pemimpin bisnis, pemimpin keluarga harmonis, pemimpin dakwah, pemimpin sosial-politik, pemimpin pendidikan holistik, pemimpin h u ku m , d a n p e m i m p i n m i l i te r. Apa akibatnya? Terjadilah paradoks dalam negeri ini. Negeri ini kaya akan sumber alam tapi masyarakatnya miskin. Indonesia negara muslim terbesar di dunia tapi innalillahi korupsinya termasuk tertinggi di dunia. Kita punya banyak pondok pesantren tapi pornografi ada dimana-mana. Tanah negeri ini subur tapi banyak yang kelaparan. Banyak pengajian dan usrah, tapi disiplinnya amburadul. Jelas tidak hanya umat Islam membutuhkan Islam dan suri teladan
ebelum kita urai lebih jauh apa dan bagaimana kurikulum Alquran dalam pendidikan putra putri kita, mari kita cermati kisah penuh hikmah ini. Ayahku menyimpan cita-cita agar Allah memberinya rezeki seorang anak yang mempunyai suara dan bacaan Al Quran yang indah. Ternyata, putranya, tak ditakdirkan memiliki suara yang merdu. Putranya itu sekadar menjadi seorang yang suka menyemak bacaan Al Quran. Ayahku sering mengundang para qurra' untuk tilawah Al Quran di rumahku. Bermula dari detik itu, sedikit demi sedikit, kesenangan dan rasa sukacita itu tumbuh subur dan memekar dalam jiwaku. Bila terdengar Al Quran dibaca, aku yang masih kecil terdiam dan menyemaknya dengan penuh perhatian. Berkembanglah keterpautan jiwaku dengan Al Quran. Dan kelak, aku memang sekali lagi tak menjadi qari'ul Quran. Namun, putra ini termasuk segelintir para tokoh pemikir Islam yang memiliki saham besar dalam arus kebangkitan Islam di zaman kini. Sayyid Qutb nama yang tidak asing dalam dunia Islam. Beliau bukan qariul Quran, namun beliaulah pengarang kitab Tafsir Al Quran, Fi Dzilalil Quran. Itulah kisah pribadi yang dibentuk oleh gema Al Quran dalam jiwa mereka sejak kecil. Gema Al Quran semasa mereka kecil amat mempengaruhi kehidupan ketika dewasa. Kisah masa kecil ulama besar Sayyid Qutb di atas menunjukkan betapa besarnya peran pendidikan Al Quran dilakukan sejak usia dini. Bahwa, pendidikan Al Quran sejak kecil, sebagai tonggak utama terbentuknya mental dan keperibadian anak yang sehat dan diridloi Allah swt.. Lingkungan yang mendukung akan selalu memberikan nilai positif pada
setiap proses pembentukan pribadi seseorang. Keistimewaan orang yang membaca dan mempelajari Al Quran diumpamakan oleh Rasulullah saw. ibarat suata bejana yang penuh berisi minyak wangi yang baunya selalu semerbak di mana-mana (Riwayat Ibnu Majah, Tirmidzi, Abu Daud). Pribadi Al Quran bagai sebuah mercu obor yang memancarkan cahaya dan memberi terang di malam gelap kepada umat manusia. Ikatan Rohani Anak Pendidikan Al Quran adalah salah satu ikatan rohani yang paling efektif untuk mendidik jiwa seseorang. Rasulullah saw. bersabda: "Didiklah anak-anakmu dalam tiga perkara: m e n c i nta i n a b i m u , m e n c i nta i keluarganya, dan membaca Al Quran. Para ulama terdahulu telah menekankan pentingnya dan keutamaan pengajaran Al Quran agar dimulai sejak kanak-kanak. Ibnu Khaldun mengisyaratkan pentingnya
Dalam hal pendidikan Al Quran, sekolah punya peran 100 persen. Guru punya kewajiban mentransfer dan mengajari tentang hal itu.
mengajar dan menghafal Al Quran kepada anak-anak. Menurut beliau pengajaran Al Quran adalah dasar pengajaran dalam semua kurikulum sekolah di berbagai negara Islam. Al Quran merupakan semboyan agama yang mengukuhkan akidah. Begitu juga Ibnu Sina, dalam kitabnya As-Siyasah, menekankan kaum muslimin seharusnya mempersiapkan fisikal dan mental anak yang dimulakan dengan pengajaran Al Quran. Imam alGhazali dalam Ihya Ulumuddin juga mewasiatkan pengajaran Al Quran, hadits dan cerita orang-orang shaleh kepada anak-anak. Malah telah menjadi suatu kebiasaan para orang tua menyerahkan anak-anak mereka kepada seorang syaikh murabbi (pendidik) untuk diajar Al Quran. Sehingga roh mereka begitu tinggi, hati mereka khusyuk, air mata mereka mudah berlinangan bila mengingati
Allah. Inilah kesan lantunan gema Al Quran, keimanan, dan aqidah yang telah meresap ke dalam jiwa. Level Pertama; Ajari Membaca dengan Benar Lalu, bagaimana potret pendidikan Al Quran yang ada sekarang? Prof. Dr. (Eng) Imam Robandi, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Jawa T imur mengatakan selain menjadi kewajiban orang tua, pendidikan Al Quran juga harus diberikan di sekolah. Mengapa demikian? Menurut Imam Robandi, dalam hal pendidikan Al Quran, sekolah punya peran 100 persen. Guru punya kewajiban mentransfer dan mengajari tentang hal itu, tukasnya. Selain itu, kata guru besar Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya ini, sekolah (terutama sekolah Islam) punya peran sangat fundamental dalam mencetak
Banyak program dilakukan, tetapi hanya sebatas kejar tayang dengan berbagai pesanan. Orang tua pun hanya mengharapkan anak-anaknya hafal surat dan jumlah juz tanpa memperhatikan kualitas bacaannya,
kader-kader yang akan menjalankan Islam dengan baik. Makanya, agar itu bisa terlaksana, dalam memberikan pendidikan Al Quran setiap guru harus bisa memberi contoh seperti apa sebenarnya way of Al Quran atau life of Al Quran itu. Makanya tak salah bila pendidikan Al Quran yang selama ini kurang ada hasil karena kurangnya pemahaman sekolah terutama guru dalam memahami strategi pendidikan Al Quran. Banyak program dilakukan, tetapi hanya sebatas kejar tayang dengan berbagai pesanan. Orang tua pun hanya mengharapkan anakanaknya hafal surat dan jumlah juz tanpa memperhati kan kualitas bacaannya, kritik Imam. Pihak sekolah pun, lanjutnya, dalam memberikan pengajaran Al Quran hanya terpaku pada hafalan saja. Seharusnya, siswa diajari lebih dulu bagaimana membaca dengan sebenarbenarnya, baru menerjemahkan hingga mengamalkan. Yang paling penting dalam mengajarkan Al Quran, menurut Imam Robandi, siswa diajari bagaimana membaca dengan benar dulu. Dan jangan memberikan bahasan berat. Di Indonesia sendiri, pendidikan Al Quran d i l a ku ka n b a r u s e b atas l e ve l membaca.(a6)
Al Falah Mei 2009
Pembelajaran Al Quran
keberkahan akan segera menyelimuti sekolah Anda dan Allah akan memberi kemudahan Anda untuk meningkatkan mutu program-program lainnya ucapnya bercerita. Pemahaman seperti ini juga harus b i s a d i j a b a r ka n d i l a pa n ga n . Pencanangan target yang terukur dan kontrol rutin yang harus dilakukan. Bahkan kalau perlu ada kontrol dari internal maupun eksternal secara simultan, ujar salah satu penyusun metode belajar Al Quran Ummi ini. Ini semua tidak sulit dan tidak selalu butuh biaya mahal. Hanya butuh komitmen kuat untuk memulainya, jelasnya. S e h i n g ga , s e t i a p l e m b a ga pendidikan Islam berani memberi jaminan mutu kepada wali murid dan masyarakat luas. Bahwa sekolah yang mereka kelola menjamin lulusannya punya kualitas terstandar yang bisa diuji di depan khalayak. Dalam konteks sekolah Islam, Al Quran adalah misi utama yang harus diemban. Masruri menandaskan, Saya katakan pada para pengelola sekolah, para kepala sekolah, dan para guru di beberapa seminar dan workshop, Jika pengajaran Al Quran di sekolah Anda jelek, sehingga murid-murid Anda lulus dari sekolah Anda dengan bacaan dan kemampuan Al Quran yang buruk, maka untuk apa sesungguhnya sekolah Anda didirikan?(oq)
Dalam konteks sekolah Islam, Al Quran adalah misi utama yang harus diemban.
pembelajaran Al Quran yang berbasis mutu. Metode yang efektif dan disertai kontrol yang rutin akan membuat PBM Al Quran memenuhi target yang diinginkan. Saat ini cukup banyak metode pembelajaran Al Quran di masyarakat. Demikian menurut penjelasan M. Arif, S.Ag, Direktur Lembaga Pembinaan & Pengembangan Taman Kanak-kanak Al Quran (LPPTKA) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Jatim. Tiap-tiap metode punya ciri khas dan punya basis lokasi yang berbeda. Satu kota dengan yang lain punya metode yang berbeda. Bahkan di kota yang sama bisa pula berbeda. Apalagi di kota besar seperti Surabaya, jelas pria yang rutin membina TPA/TKA di berbagai daerah di Jatim ini. Tabel 1 Beberapa Metode Al Quran* 1. Iqro 8. An Nur 2. Qiroati 9. Tartila 3. Tilawati 10. Al Wasilah 4. Al Barqi 11. At Tartil 5. Al Baghdadi 12. Tarsana 6. Ummi 13. At Tanzil 7. An Nahdhiyah 14. Jet Tempur
*Disusun berdasar wawancara
Tiap metode punya ciri masingmasing. Menurut Arif, banyaknya pilihan metode bukanlah persaingan. Berbagai metode yang berkembang di masyarakat akan membuat tiap-tiap lembaga bisa memilih metode yang sesuai. Kita pilih yang cocok dengan kondisi lembaga, jelas Arif yang juga seorang pengajar Al Quran ini. Hal senada diungkapkan Yusuf. Keberhasilan pembelajaran tidak mengandalkan bagus tidaknya sebuah buku. Ada yang bilang, Wah buku ini pasti bagus. Tapi dia tidak menguasai metodologi buku yang dimaksud. Sebelum kita menggunakan satu metode, seharusnya kita paham betul bagaimana meteodologinya. Tidak bisa asal pakai, tandasnya. Akhirnya, semua komponen yang ada di sekolah (pengelola, kepala sekolah, guru, karyawan, orang tua) harus punya komitmen yang sama. Yaitu bagaimana memoles para siswanya menjadi generasi Qurani. Hingga para lulusannya mampu membaca Al Quran dengan baik yang bisa diuji di hadapan publik. Bahkan tidak sekadar membaca, namun juga menghafal, memahami & m e n ga m a l ka n K i ta b u l l a h . ( o q )
Tabel 2 Metode Belajar Al Quran Menurut Ciri Umum* No Ciri Umum 1 Berbasis lingkungan/ imajinasi anak 2 Mengenalkan susunan kata (bunyi huruf) lebih dahulu 3 Mengenalkan nama huruf lebih dahulu 4 Penggabungan pengenalan bunyi huruf dan nama huruf di awal pembelajaran 5 Membandingkan bunyi huruf Hijaiyah dengan Latin Metode Al Barqi Keterangan Dengan metode cerita anak untuk mengenalkan bunyi huruf. Misalnya A Da Ra Ja Ma Ha Ka Ya Siswa langsung baca kata, tidak mengenal huruf dahulu Sering dikenal dengan sebutan metode Turutan. Siswa mengenal nama huruf lebih dahulu pada ji lid & halaman tertentu
*Berdasar hasil wawancara
Cermin
SD Putra Harapan Bangsa Surabaya Yayasan Penolong Pembina Anak Yatim (PPAY) Al Amal
siswa, tapi sekolah ini memang khusus untuk yatim piatu dan keluarga ekonomi bawah, ujar pria kelahiran 26 Juni 1962 ini. SD Putra Harapan Bangsa ini tidak membebankan biaya alias gratis. Disinggung soal sumber dana untuk operasional sekolah, bapak empat putra ini menuturkan, sumber dana tersebut dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), hibah dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya, dan donasi dari para donatur Yayasan PPAY Al Amal. Berbicara metode pengajaran, seperti yang dikatakan Mochammad Zuhdi, penerapan pembelajaran Al Quran di sekolah ini menggunakan metode UMMI. Metode pembelajaran ini dianggap cocok, baik bagi daya tangkap siswa dan pengajarnya. Metode ini saya rasa lebih luwes dan cocok dengan karakter pengajar dan siswa di sini, ujar Zuhdi. Kami memakai metode UMMI ini sudah dua tahun. Dan alhamdulillah, perkembangannya sudah terlihat lebih
foto: dyan
Kebiasaan siswa di sini, sepulang sekolah sebagian dari mereka meneruskan mengaji di TPQ.
baik. Hal ini bisa dilihat dari respon positif wali siswa dan masyarakat yang menilai sekolah ini lebih unggul pembelajaran keislamannya, terutama pembelajaran Al Quran dibanding sekolah lain, tambahnya. Dengan metode UMMI, dilakukan dengan memberikan porsi minimal 10 jam pelajaran Al Quran dalam seminggu. Artinya, setiap hari para siswa mendapat pengajaran selama dua jam. Menurut Mujiono, Wakil Kepala SD Putra Harapan Bangsa, di sekolah ini total ada 15 jam untuk pengajaran Al Quran. Jadi lebih banyak dari yang ditetapkan metode UMMI sendiri. Metode pembelajaran ini diberikan untuk siswa kelas satu sampai enam. Kebiasaan siswa di sini, sepulang sekolah sebagian dari mereka meneruskan mengaji di TPQ. Jadi, untuk pembelajaran Al Qurannya mendapat tambahan dari situ (TPQred), terang Mujiono. Sejak pembelajaran Al Quran memakai metode UMMI, Mujiono mengaku sekolah yang mempunyai 28 tenaga pengajar ini, di tahun ajaran 2007/2008 menduduki rangking ke-5 se-kecamatan Semampir atas hasil Ujian Akhir Semester Bersama Nasional. Selain itu, salah satu prestasi yang pernah diraih sekolah yang terletak di kawasan Wonosari Lor Surabaya ini adalah Juara II Tartil Quran di SDIT Ghil Mani Surabaya pada Maret lalu. Mudah-mudahan dengan menerapkan metode UMMI, pembelajaran Al Quran semakin berkembang dan mendulang prestasi, harap Zuhdi.(dyan)
10
Al Falah
Mei 2009
Pintu-pintu Rezeki
11
(Michael H. Hart, The 100 : A Ranking of the Most Inf luential Person in History, York, 1978, p. 33) New
My choice of Muhammad to lead the list of the world's mo st inf luential persons may surprise some rea ders and may be questioned by others, but he was the only man is history wh o was supremely successful on both the religious and secular levels. Pilihanku pada Muhamm ad sebagai pemuncak dafta r orang-orang yang paling berpengaruh di dunia bisa mengejutkan be berapa pembaca dan bisa dipertanyakan ole h yang lain. Namun ia ad alah satu-satunya manusia dalam sejarah yan g sangat sukses dalam ur usan agama dan duniawi.
12
Teladan
Melejitkan kekuatan potensi diri kita, melalui kekuatan jiwa dan emosi.
Pelatihan ini berguna bagi profesional, pendidik, dan siapa saja yang ingin
mengembangkan potensinya melalui kekuatan jiwa dan emosi. Hari/ Tanggal Waktu Tempat Trainer
: Ahad, 6 Juni 2009 : 08.00-16.30 WIB : Hotel Elmi Surabaya* : Tim TRUSTCO (Lembaga Training Pengembangan Diri dan Organisasi Berbasis Islam) Lebih lanjut hubungi: Graha Zakat Jl. Kertajaya VIII-C/17 Surabaya Telp. 031-5056650, 70113008
*Dalam konfirmasi
Dengan Topik
: Masjid Yayasan Perguruan Al - Irsyad. Jl. Iskandar Muda No. 46 Surabaya : Ahad, 10 Mei 2009 : 09.00 11.30 WIB
Wanita disediakan tempat Informasi: 031 - 6059 5118 (Isa Kuddeh) Kantor: 031 - 329 1966
Al Irsyad
Oleh KH Abdullah Gymnastiar dari seberapa kuat keimananya. Manusia paling tangguh adalah manusia yang paling kuat imannya. Boleh jadi tubuh kita lemah, rapuh, bahkan lumpuh, tapi kalau ia memiliki ketangguhan iman, maka kelemahan fisik akan tertutupi. Orang yang memiliki kekuatan iman, salah satu ciri khasnya adalah tangguh menghadapi cobaan hidup. Dalam praktiknya, ia memiliki lima rumus. Pertama, ia yakin bahwa kesulitan adalah episode yang harus dijalani. Ia akan menghadapinya sepenuh hati, tidak ada kamus mundur atau menghindar. Kedua, ia yakin bahwa setiap kesulitan sudah diukur oleh Allah, sehingga takarannya pasti sesuai dengan kapasitas manusia. Ketiga, ia yakin bahwa ada banyak hikmah di balik kesulitan. Keempat, ia yakin bahwa setiap ujian pasti ada ujungnya. Dan terakhir, ia yakin bahwa setiap kesulitan yang disikapi dengan cara terbaik akan mengangkat derajatnya di hadapan Allah (juga manusia). Pasti ada sesuatu yang besar di balik kesulitan yang menghadang. Semakin berat ujian, semakin luar biasa pula ganjaran yang akan diterima. Karena itu, sesulit apapun keadaan bangsa kita, sesulit apapun keadaan keluarga dan diri kita, pilihan terbaik hanya satu: Kita harus menjadi manusia tangguh. Jangan putus asa atau menyerah. Bergeraklah terus karena segala sesuatu ada ujungnya. Tidak mungkin kesulitan akan terus menerus mendera kita. Bukankah di balik setiap kesulitan ada dua kemudahan (QS. Al Insyirah 5-6)? Wallahu a'lam bishshowab.{}
mengerjakan pekerjaan rumah, ia membanting pintu dan menyobek kertas. Hanya karena tidak bisa memasang peniti, susah masuk, ia marah-marah dan membanting peniti tersebut. Hanya karena putus cinta, ia bunuh diri. Atau hanya karena tidak disapa tetangga, ia sakit hati. Karena itu, mulai sekarang kita harus memiliki keberanian untuk mengevaluasi diri, apakah diri kita bermental tangguh atau sebaliknya bermental rapuh? Kalau kita sudah lebih mengenal diri, kita harus memiliki program untuk membangun ketangguhan diri. Dalam Al Quran, Allah swt. berjanji akan membahagiakan orang-orang yang sabar dan tangguh dalam mengarungi kesulitan hidup. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu mereka yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, 'Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah, dan kepadaNya kami akan kembali' (QS. Al-Baqarah 155-156). Ketangguhan yang hakiki bagi seorang Muslim tidak dilihat dari fisiknya (walau ini penting), tapi dilihat
Yakin bahwa setiap ujian pasti ada ujungnya. Dan yakin bahwa setiap kesulitan yang disikapi dengan cara terbaik akan mengangkat derajat di hadapan Allah (juga manusia).
foto: ist.
Tolok Ukur Baru Profesionalitas Lembaga Zakat Peningkatan kesadaran masyarakat muslim Indonesia untuk menunaikan zakat bisa menjadi indikator bahwa kerja keras lembaga-lembaga pengelola zakat telah mulai memperlihatkan hasil. Berbagai upaya yang terstruktur dalam usahanya untuk menyadarkan masyarakat akan arti penting dan kewajiban menunaikan zakat tampaknya mulai direspon dengan positif oleh m asya ra kat m u s l i m I n d o n es i a . Sudah saatnya profesionalitas suatu lembaga amil zakat tidak hanya dilihat pada bagaimana mereka mampu mengumpulkan dan menyalurkan zakat dengan baik yang disertai dengan akuntabilitas publik yang tinggi, tetapi juga pada kemampuan lembaga-lembaga tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat muslim agar bersedia menunaikan kewajiban zakatnya. Jika kita membandingkan antara besarnya potensi zakat dengan total zakat yang terkumpul, maka terlihat betapa besar kesenjangan antara potensi zakat dan realitas penerimaan zakat di masyarakat. Dari data yang ada, realisasi penerimaan dana zakat hanya sekitar 5 persen dari potensi yang ada atau sekitar Rp 1 triliun dari total potensi dana zakat masyarakat Indonesia yang sekitar Rp 20 triliun tersebut!! Te r k a i t d e n g a n s e m a n g a t pengentasan kemiskinan, semakin besar dana zakat yang bisa terkumpul semakin besar pula peluang untuk menjadikan zakat sebagai langkah awal untuk menghapuskan kemiskinan. Semakin besar dana zakat yang terkumpul sebagai akibat meningkatnya kesadaran para masyarakat wajib zakat semakin banyak pula masyarakat miskin yang bisa dibantu dalam mengatasi kemiskinan mereka. Jika progress ini berjalan dengan konsisten maka peran zakat untuk membantu sekitar 40 juta masyarakat miskin di Indonesia yang mayoritas muslim untuk keluar dari belenggu kemiskinan akan terlihat dengan signifikan. Bila itu terjadi maka sungguh hal tersebut akan menjadi suatu syiar Islam yang efektif dan luar biasa!
* Dosen FE. Universitas Trunojoyo Al Falah Mei 2009
15
Berdasar hadis di atas, maka perbuatan baik yang harus Anda lakukan sepeninggal ibunda adalah: a. Mendoakan kebaikan untuk beliau. Sementara doa yang singkat & padat seperti yang difirmankan Allah Rabbirhamhuma kamaa rabayaani shaghira Ya Tuhanku, berikanlah kasih sayang-Mu kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mengasuhku (dengan penuh kasih sayang) ketika aku masih kecil (QS. Al Isra 24). b. Memohonkan ampunan. Kalau dihubungkan dengan ayat di atas, maka doa itu akan berbunyi Rabbighfirli waliwalidaiya warhamhuma kama rabbayani shaghira Ya Allah, ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta berikanlah kasih sayang-Mu kepada mereka, sebagaimana mereka telah mengasuhku dengan penuh kasih sayang ketika aku masih kecil. c. Menunaikan janji kalau ibu punya janji dengan orang lain misalnya mau membantu atau menunaikan nadzar ibu. Karena nadzar itu sama dengan janji. d. Meneruskan silaturrahim dengan orang yang dahulu biasa dikunjungi ibu. Atau menghubungi teman-teman ibu dan menghormatinya secara wajar. 2. Doa yang baik ketika ziarah kubur orang tua sama dengan ziarah kubur orang lain, yaitu seperti lafal yang diajarkan Rasulullah saw. kepada Aisyah ra Assalamu alaikum ya ahlal qubur (atau ya ahlad diyar) minal mukminin wal mukminat nasalullaha lana wa lakumul afiyah wa inna insya Allah bikum lahiqun Semoga sejahtera atas kalian wahai kaum mukminin dan mukminat, kami mohonkan kebaikan kepada Allah untuk diri kami dan diri kalian, dan insya Allah kami akan menyusul kalian juga (HR. Muslim). Lebih dari itu tidak ada bacaan apaapa, baik surat Al Fatihah, Qulhu (Al Ikhlash, Al Falaq, & An Nas) ataupun yang lain. Demikian, wallahu alam.
Meneruskan silaturrahim dengan orang yang dahulu biasa dikunjungi ibu. Atau menghubungi teman-teman ibu dan menghormatinya secara wajar.
16
diasuh oleh: KH. MUAMMAL HAMIDY | Pimpinan Pesantren Tinggi Ilmu Fiqih dan Dakwah Mahad Ali, Bangil, Pasuruan
foto: dyan
Bagi Anda yang ingin berkonsultasi kirimkan ke redaksi majalah Al Falah atau hub. Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Al Falah, telp. 031-5662396 atau langsung datang pada hari Selasa & Sabtu pukul 13.00-16.00 WIB.
SAYA seorang suami umur 31 tahun, istri 30 tahun. Kami dikaruniai dua anak (laki-laki 4 tahun dan perempuan 2 tahun). Kini istri sedang hamil. Setelah melahirkan nanti, istri berencana steril, menghindari efek negatif ber-KB. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana hukumnya steril menurut Islam mengingat sebagian masyarakat Jawa beranggapan hal itu seperti menolak rezeki yang diberikan Allah swt? Mohon Ustadz jelaskan. Atas jawabannya, terima kasih. Wassalamualaikum wr wb Reza
Steril (iqtha) yang diharamkan itu adalah tidak ada hubungannya dengan kesehatan fisik. Kalau iqtha itu terkait dengan kesehatan, misalnya karena kandungannya lemah atau penularan HIV, maka ketika itu iqtha dibolehkan. Termasuk kategori darurat. Tetapi, kalau efek negatif yang dikuatirkan itu soal ekonomi, maka tidak boleh. Karena bertentangan dengan prinsip I s l a m , D a n j a n ga n l a h ka m u membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kamilah yang akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka (QS. Al Anam 151). Di ayat lain Allah berfirman, Dan janganlah kamu membunuh anakanakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar (QS. Al Isra 31). S e ka l i p u n ste r i l i t u t i d a k membunuh secara langsung seperti yang dikatakan oleh ayat di atas, tetapi ada suatu kemiripan. Dan itulah yang dimaksud ayat, yaitu sama-sama dalam hal takut tidak dapat menyejahterakan anak. Karena, baik kesejahteraan anak ataupun orang tua adalah berada di tangan Allah. Yang penting harus ada usaha yang maksimal. Maka, kalau dalam pertanyaan di atas, dikatakan mengingat sebagian masyarakat Jawa beranggapan steril itu menolak rezeki Allah adalah mengingat ayat di atas bahwa rezeki anak itu di tangan Allah. Sehingga sering pula dikatakan anak itu rezeki juga mendatangkan rezeki. Demikian, jawaban kami, wallahu alam.
Al Falah Mei 2009
Steril (iqtha) yang diharamkan itu adalah tidak ada hubungannya dengan kesehatan fisik. Kalau iqtha itu terkait dengan kesehatan, misalnya karena kandungannya lemah atau penularan HIV, maka ketika itu iqtha dibolehkan.
17
Diasuh oleh: dr Khairina, SpKJ & Dr. Eko Budi Koendhori, MKes
Kirimkan pertanyaan via email majalahalfalah@gmail.com atau via pos. Nikmati pula layanan konsultasi Kesehatan & Keluarga telepon tiap Senin, Rabu & Jumat pukul 15.00-16.00 WIB di (031) 7214 2446.
18
ulan Mei barangkali bulan yang paling sibuk bagi anak-anak kita, terkait dengan kegiatan belajar mereka di sekolah. Satu sisi mereka dituntut untuk segera menyelesaikan target materi pada semester kedua. Dan pada sisi yang lain, mereka juga harus mulai mengulang kembali materi yang telah mereka pelajari dari awal semester. Bahkan juga pelajaran awal tahun sebagai persiapan menghadapi ujian akhir semester. Apa yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk memastikan mereka dapat melaksanakan segala kesibukan di atas dengan baik? Berikut ini ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh para orang tua khususnya di dalam mendampingi mereka belajar: 1. Kenali program pembelajaran Akan lebih baik bagi orang tua untuk mengetahui program pembelajaran pada semester ini. Dengan mengetahuinya orang tua dapat mengarahkan anak-anak untuk mempelajari materi-materi yang memang tertulis di dalam program pembelajaran. Pada tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar, program pembelajaran tersebut sudah sangat rinci dan mudah dipahami oleh orang tua.
Memberikan penghargaan dengan bijaksana. Penghargaan akan mengajarkan anak suatu nilai. Jika kita memberikan penghargaan karena prestasi anak, maka ia akan belajar memahami nilai prestasi.
19
Jerry Hendrik P
AWALNYA, pemuda ini sangat antipati terhadap Islam. Jangankan merencanakan masuk Islam, membayangkan pun sama sekali tidak. Tapi, ketika hidayah Allah turun, dia pun dalam kebimbangan. Bingung antara memilih Islam atau Kristen. Akhirnya ia pun mantap memilih Islam setelah membaca sebuah buku.
anggil saja namaku Jerry (24). Aku anak ketiga dari empat bersaudara. Saat ini aku tengah menyelesaikan tugas akhir di fakultas ekonomi di salah satu universitas negeri di Surabaya. Dulu sebelum mengenal Islam, aku tidak tahu dan tidak mau tahu terhadap Islam. Apalagi aku selalu di doktrin bahwa Islam adalah agama teroris, miskin, dan lainlain. Karenanya, aku sangat tidak peduli dengan Islam. Doktrin-doktrin gereja dan anggapanku itu melekat kuat di dadaku sejak kecil hingga menjelang akhir kuliahku ini. Suatu ketika, aku mengenal seorang muslimah. Namanya Erma. Sejak mengenalnya, aku belum berani mengatakan kalau aku seorang nasrani. Hari-hari bersamanya kujalani biasa saja dan tetap dengan prinsip tidak mau tahu tentang Islam. Namun, lamalama ada perasaan aneh dalam diriku. Bahkan menurutku sangat aneh. Bulu kudukku merinding dan dadaku merasakan damai setiap melihat Erma melakukan shalat. Rasa ini pula yang akhirnya aku bandingkan dengan nuansa di tempatku ibadah. Rasa damai itu, tak kurasakan di sana.
Tertarik Buku Ahmad Deedat Bimbang dan ragu kian menghinggapi batinku. Bingung antara memilih Islam atau tetap menganut Kristen. Untuk mengusir kekalutan itu, kuputuskan pergi ke toko buku. Tibatiba perhatianku tertuju pada satu buku yang ditulis Ahmad Deedat dengan judul Meruntuhkan Pilar-pilar Iman Kristiani. Aku pun tertarik membelinya. Dari membaca buku itu, keyakinanku pada Islam semakin menebal. Mungkin dari membaca buku itulah hidayah Allah turun. Setelahnya, keinginanku mencari wawasan tentang Islam semakin menggebu. Selain dari buku, aku juga sempat berkonsultasi dengan penulis buku Akhirat Tidak Kekal, Agus Mustofa saat launching bukunya di Royal Plasa Surabaya. Banyak hal tentang Islam yang semakin kuketahui. Akhirnya tekadku pun semakin bulat untuk mengucap syahadat. Ada yang terpikir di benakku menjelang masuk Islam. Keluargaku, adalah penganut taat nasrani. Hingga saat ini, mereka belum semua tahu rencanaku ini. Hanya beberapa orang saja seperti mama dan saudaraku
T h e res i a Wu w u n g s a j a ya n g kuberitahu. Mama sangat bijak memberikan kebebasan kepadaku untuk memilih jalan hidup. Karena lampu hijau dari mama inilah aku bergegas mempersiapkan diri berikrar di Masjid Al Falah, Surabaya. Siap Pertahankan Akidah Sekitar dua minggu sebelum mengucap ikrar, aku mimpi aneh. Dalam mimpi itu, aku meneriakkan takbir berulang-ulang. Allahu akbar...Allahu akbar.... Aku langsung terbangun dari tidurku. Apa maksud semua ini? tanyaku. Dan akhirnya tepat 9 Maret 2009, didampingi mama dan Erma aku mengucap kalimat syahadat. Tentu saja perasaanku lega setelah mengucapnya. Tapi di satu sisi, ini merupakan awal perjuanganku mempertahankan imanku dari amarah papa dan saudara-saudaraku lainnya. Papaku adalah anggota majelis gereja. Jika mereka tahu aku telah masuk Islam, bisa dipastikan mereka akan marah besar. Tapi aku sudah siap dengan segala resikonya. Sebenarnya, aku ingin bicara kepada papa dan saudara-saudaraku, tapi sesuai saran mama, aku urungkan niatku itu. Saat ini, aku lebih fokus untuk menambah wawasanku tentang Islam. Selain tetap belajar dari buku, aku juga mengikuti bimbingan muallaf di masjid Al Falah. Semoga aku diberi kekuatan menjaga imanku ini. (dyan)
Sekitar dua minggu sebelum mengucap ikrar, aku mimpi aneh. Dalam mimpi itu, aku meneriakkan takbir berulang-ulang. Allahu akbar...Allahu akbar.... Aku langsung terbangun dari tidurku. Apa maksud semua ini?
20
Ririn Listiani
Seperti halnya ibadah-ibadah lainnya, dalam berbagi peduli kami berusaha hari ini harus lebih baik. Karena boleh jadi esok tak dapat berbuat hal yang sama.
itupula yang melatarbelakangi kami sekantor untuk patungan mengumpulkan kepedulian. Alhamdulillah juga, banyak rekanrekan saya tergerak melakukan hal serupa. Seperti sehati, dalam banyak kesempatan, dengan sukarela kami menyisihkan sebagian rezekinya untuk dibagi kepada orang-orang dhuafa dan miskin di sekitar kantor. Saya kira lingkungan yang bagus juga untuk mengembangkan hobi berbagi sekaligus membuka kran rezeki bertambah lebar. Bahkan, di antara kami seolah-olah ada semacam adu kebaikan. Setiap melakukannya kami selalu adu cepat untuk menyisihkan uang kami. Alhamdulillah, saya beryukur dengan kondisi itu. Seperti halnya ibadahibadah lainnya, dalam berbagi peduli kami berusaha hari ini harus lebih baik. Karena boleh jadi esok tak dapat berbuat hal yang sama. Saya akan terus meyakini kalau selayaknya hidup sekali ini harus diisi dengan berbagi dan saling mengisi. Apa yang saya miliki di dunia ini tidak akan bertahan lama dan akan habis nilainya. Sedangkan nilai akhirat, insya Allah akan lebih panjang dan tak akan terduga lamanya. (a6)
Al Falah Mei 2009
21
angunan megah yang telah lama menjadi impian setiap umat Islam di Fukuoka itu kini berdiri tegak di hadapanku dengan sejuta pesonanya. Bangunan Masjid Fukuoka yang terdiri dari 4 lantai dengan luas kurang lebih 120 meter persegi itu kelihatan megah sekali. Saat pertama kali masuk ke dalamnya, ingatan saya langsung kembali ke beberapa tahun lalu. Betapa waktu itu semua saudara seiman berjuang keras dan bahu-membahu dari mulai proses ide pembangunan, penggalangan dana, pencarian lokasi, pendirian bangunan hingga akhirnya memasuki tahap sekarang ini. Tahap peresmian formal jatuh pada 12 April 2009. Te r b a y a n g ke m b a l i b e t a p a pengorbanan waktu, tenaga, pemikiran maupun materi dari para pelopor dan pelaku aktif pendirian bangunan itu seperti terukir jelas di setiap sudut bangunannya. Terlebih lagi kokoh dan indahnya desain bangunan yang serasa melukiskan kokoh dan indahnya persatuan teman-teman yang harus menempuh perjuangan yang panjang dan berliku. Dan semua pengorbanan tersebut serasa membuahkan hasilnya dengan berdirinya Masjid An-Nour yang sekarang ada ini. Alhamdulillah, betapa saya termasuk salah satu dari sekian banyak muslim Fukuoka yang merasa sangat terbantu dan berterima kasih dengan adanya masjid ini. Berbagai agenda kegiatan dan program keislaman langsung menari-nari di kepala. Tekad untuk tidak menyianyiakan jerih payah para penggagasnya serasa menjadi sebuah tanggung jawab yang tidak terelakkan lagi. Sebuah tanggung jawab dan sekaligus amanah yang tidak ringan untuk menjaga bangunan semegah An-Nour agar tetap indah, dan bisa berfungsi maksimal sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pelopornya. Sebuah amanah yang melahirkan tantangan-tantangan tersendiri agar dakwah Islam bisa lebih bergaung di bumi Sakura ini.
yang tidak hanya dilakukan di dalam masjid; tapi juga di lingkungan sekitarnya seperti kebiasaan orang Jepang. Tujuannya adalah memberikan manfaat sosial kepada masyarakat di sekitar masjid. Masyarakat yang sebelumnya sempat dilanda keragu-raguan sebelum menyetujui didirikannya masjid di lokasi tersebut. Lebih jauh lagi, sebenarnya program kerja bakti tersebut bisa dipakai sebagai sarana dakwah yang efektif dan nyata meskipun tanpa kata-kata. Manajemen dan Koordinasi Kegiatan Entah mengapa, di beberapa kegiatan keislaman yang sempat saya ikuti; sungguh terasa kalau kegiatan yang dilaksanakan memberikan kesan bahwa koordinasinya masih perlu ditingkatkan lagi. Sebuah seminar keislaman, dengan pembicara terkenal dari sebuah negara di belahan benua Amerika Utara, merupakan salah contoh terjelas akan adanya kekurangan tersebut. Pembicara tersebut hanya bisa berbahasa Inggris sementara target pesertanya adalah orang Jepang. Saya tidak tahu apa sebabnya, sampai panitia penyelenggara belum bisa mendapat atau mencari seorang penerjemah untuk acara sebesar itu. Yang saya tahu kemudian, wakil panitia berusaha minta tolong rekan mualaf yang kebetulan berprofesi sebagai pengajar bahasa Inggris dan sudah pernah beberapa tahun tinggal di luar negeri. Sepekan sebelum seminar, panitia menjanjikan untuk mengirimkan makalah yang akan dipresentasikan agar sempat dipelajari terlebih dahulu. Janji tersebut baru terlaksana tepat satu hari menjelang seminar dan rekan mualaf tersebut tidak punya cukup waktu untuk mendalami makalah yang lumayan panjang. Makalah untuk seminar sehari! Bisa dibayangkan betapa kalang kabutnya rekan mualaf tersebut. Apalagi topik yang menjadi bahasan utama tergolong topik yang sangat sensitif dan mengandung banyak istilah teknis keislaman yang perlu pendalaman. Kejadian berikutnya tentu sudah bisa diprediksi. Banyak peserta yang pulang di tengah jalan, sementara rekan mualaf yang bertugas sebagai penerjemah tersebut merasa sangat malu dan bahkan sempat kapok dimintai tolong lagi. Butuh waktu yang lama untuk mengembalikan kepercayaan rekan tersebut agar mau kembali aktif terlibat dalam acara-acara keislaman.
22
foto-foto: ist.
Sungguh sangat disayangkan. Padahal sebenarnya topik seminarnya sangat bagus dan akan sangat berguna dalam mengurangi rasa sentimen terhadap umat Islam yang sangat mendalam saat itu. Sentimen yang muncul pascapengeboman WTC oleh p i h a k ta k b e r ta n g g u n g j awa b . Saya berharap bahwa kejadian seperti di atas tidak akan pernah terulang lagi meskipun saya juga menyadari b a h wa i t u b u ka n l a h s e m u d a h membalikkan telapak tangan. Hal itu mengingat bahwa setiap kegiatan keislaman biasanya dimotori dan digerakkan oleh para mahasiswa yang pastinya juga sangat sibuk dengan urusan belajar dan juga keluarganya. Di sini terasa sekali perlunya melibatkan juga orang lokal muslim meskipun itu juga bukanlah hal yang mudah. Memang jadinya serba dilematis. Terutama bila kita mengingat bahwa saudara Jepang muslim itu sendiri tidak bisa secara otomatis ikut ambil bagian dalam kegiatan keislaman kecuali beberapa segelintir saja. Hal ini lebih didasari pada karakter sebagian orang Jepang yang sangat pemalu dan tidak gampang berbaur dengan lingkungan baru (Islam) yang mungkin saja sangat jauh berbeda budayanya dengan lingkungan asalnya. Akan tetapi di atas semua itu, saya berpikir positif bahwa dengan niat yang sungguh-sungguh dan pendekatan yang tepat, InsyaAllah kita akan bisa m e n i n g kat ka n m a n a j e m e n d a n koordinasi di setiap kegiatan. Termasuk dalam usaha melibatkan lebih banyak saudara muslim lokal. Hingga dengan demikian, setiap usaha dakwah bisa mengenai sasarannya secara lebih efektif, insya Allah. Akses Informasi Yang masih erat kaitannya dengan tantangan manajemen dan koordinasi seperti diuraikan di atas adalah akses dan penyebaran informasi. Beberapa rekan muslimah Jepang yang kebetulan tidak bersuamikan mahasiswa seringkali mendapat kesulitan dalam mengkses informasi yang berkaitan dengan kegiatan keislaman. Hal itu juga terjadi pada beberapa rekan muslimah non Jepang, yang bersuamikan orang Jepang dan bukan mahasiswa. Betapa besar keinginan sebagian saudara tersebut untuk ikut aktif berpartisipasi maupun belajar bersama dalam kegiatan keislaman tetapi seringkali informasi tidak sampai kepada mereka.
Dan setelah melalui beberapa pengamatan, saya berkesimpulan bahwa t i d a k s a m pa i nya i n fo r m as i i t u kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini: 1. Tiap orang beranggapan bahwa pasti semua orang sudah tahu. 2. Yang mendapat amanah untuk meneruskan informasi ternyata lupa karena kesibukannya, atau belum sempat mengecek informasi yang sampai kepadanya. 3. Informasi memang hanya berputar di kalangan tertentu saja dan tidak sempat diteruskan. 4. Kendala bahasa atau kendala lainnya yang mungkin tidak sempat saya tangkap. Oleh karena itu, saya sangat berharap bahwa ke depannya akan ada suatu jalan keluar agar akses informasi bisa lebih mudah terutama bagi mereka yang memang ingin sekali bergabung untuk menyumbangkan tenaga dan pemikirannya bagi kepentingan dakwah; maupun mereka yang sekadar ingin bergabung untuk belajar bersama. Budaya Tepat Waktu Saya sangat menyadari bahwa budaya di mana saya dibesarkan cukup terkenal akan konsep waktunya yang sangat elastis alias lentur bak karet. Setidaknya itulah pelajaran pertama di bangku kuliah saya yang membuat saya tersinggung dan sekaligus tersadar akan kondisi diri. Sebuah pelajaran Pemahaman Lintas Budaya (Cross Cultural Understanding) yang dibawakan oleh seorang dosen dari Amerika. Saya tersinggung kami dicap sebagai bangsa tukang ngaret tapi tidak sempat mengungkapkan perasaan saya. Karena keterbatasan nyali waktu itu, yang kemudian tertutupi juga oleh kesadaran akan sebuah realitas diri dan lingkungan saya. Waktu terus berlalu dan saya mulai berusaha untuk menghilangkan cap itu, setidaknya dari diri sendiri. Dan seiring berjalannya waktu, entah sudah berapa kali saya mendengar komentar-komentar serupa tentang kebiasaan orang Indonesia yang satu itu. Akan tetapi saya sudah mulai lebih bisa menerima anggapan-anggapan yang melekat pada budaya kami meskipun tetap merasa tidak nyaman. Akan tetapi, setelah sekian lama saya berusaha berbesar hati untuk menerima kritik atas budaya tersebut; rasa ketersinggungan saya muncul lagi tanpa bisa dihindari. Suatu hari, kami hendak mengikuti sebuah acara keislaman. Kami
memutuskan untuk berangkat bersamasama dengan sebuah keluarga muslim Jepang. Saat bersiap-siap hendak berangkat, tibatiba teman Jepang tersebut berujar ke suami saya, Tidak usah terlalu tepat waktu Brother. Karena orang Islam kalau mengadakan acara biasa terlambat jamnya. Sebuah ungkapan datar yang mungkin diungkapkan dengan tanpa beban tapi serasa menusuk jantung saya. Saya berjuang untuk menahan rasa marah saya yang serasa sudah di ambang batas. Saya marah sekali karena identitas Islam yang dikaitkan dengan budaya terlambat. Padahal saya yakin bahwa itu semua tergantung individu masingmasing. Satu lagi pelajaran berharga saya petik. Bahwasanya disadari atau tidak, tiap-tiap diri kita ini, mempunyai peluang yang sama untuk mewarnai potret Islam. Potret Islam bisa menjadi semakin bersih dan cemerlang karena keindahan ajaran dan ketakwaan pemeluknya; atau justru semakin suram karena tindakan beberapa oknum yang tidak mencerminkan ajaran Islam. Bahkan mungkin ia sebenarnya juga tidak sedang bermaksud secara sengaja untuk mewakili Islam dalam bertindak. Akan tetapi karena dia termasuk dalam komunitas Islam, orang akan langsung m e n ga i t k a n ny a d e n ga n s t a t u s keislamannya. Apalagi untuk lingkungan seperti di Jepang ini, dimana agama dan budaya Islam relatif baru untuk lingkungan masyarakatnya. Akhirnya, saya bermaksud mengakhiri catatan kali ini dengan sebuah doa. Semoga tantangantantangan dakwah di negara maju ini, bisa kami lalui dengan bimbingan dan pertolongan dari Allah swt, Insya Allah. Dan semoga Allah swt. selalu menyatukan hati dan tekad kami untuk selalu berjuang di jalan-Nya. Amin.{} (oleh Umi Shandi; alumnus The University of Melbourne, Australia, Master of Education, tinggal di Fukuoka, Jepang di www.eramuslim.com)
Al Falah Mei 2009
23
antangan berdakwah beragam bentuknya. Kadang kendala itu berasal dari tingkat sumber daya manusia (SDM) masyarakatnya yang rendah, sehingga sulit untuk menerima pencerahan. Dan banyak pula kendala muncul dari umat Islam sendiri. Begitu pula yang dihadapi Mohammad Amin (44), dai YDSF di Desa Kedinding, Tarik, Sidoarjo. Pertama kali datang pada 1994, Ustadz Amin, begitu ia disapa, m e l i h at ko n d i s i d a e ra h i n i memprihatinkan. Tingkat SDM dan ekonomi yang rendah, membuat masyarakatnya fanatik terhadap budaya lama. Percaya klenik (sesuatu berbau dinamisme dan animisme) dan kegiatan-kegiatan yang dilarang dalam Islam, bagi mereka hal lumrah. Dulu masih banyak kelompokke l o m p o k m asya ra kat ya n g mempercayai klenik atau aliran kepercayaan. Sementara, tokoh agama Islam sendiri belum banyak peran dalam mensyiarkan nilai-nilai Islam, kata pria kelahiran Kediri itu. Namun, perlahan tapi pasti, budaya masyarakat berangsurangsur berubah seiring dengan seringnya digelar pengajian dan taklim di tengah-tengah mereka. Kegiatan itu dilakukan Amin,
Alhamdulillah, sudah banyak perubahan positif. Bila dulu tidak shalat, sekarang sudah banyak yang melakukannya. Yang tidak bisa mengaji sekarang sudah belajar dan bisa mengaji. Bahkan banyak juga yang pakai jilbab
24
foto: ist.
Yayasan Sosial Panti Asuhan Dan Pendidikan Islam Izzatul Jannah, Sukodono, Lumajang, Jatim
Hanya saja, pihaknya sedang butuh mesin pengering untuk pengembangan produksi. Sampai sekarang belum kesampaian. Biasa Mas, modalnya belum ada,
25
mahal? Jika sekolah jeli, pengadaannya bisa dilakukan melalui sistem kerjasama dengan Warung Internet (warnet) ataupun Internet Service Provider (ISP). Sistemnya dilakukan dengan memanfaatkan salah satu warnet dekat sekolah, kemudian siswa akan menjadi pelanggannya dengan sistem membership. Dari warnet tersebut materi-materi pelajaran bisa di-download dan bisa diakses secara lokal. Untuk materi ajarnya bisa diambil dari situs-sistus ELearning seperti ilmukomputer.com atau e-dukasi.net. Dengan begitu akan terjadi link and match yang saling menguntungkan dari UKM warnet dengan pendidikan. Situs E-Learning memberi kemudahan tersendiri bagi siswa & mahasiswa dalam meraih referensi yang bermutu langsung dari dosen atau ahlinya. E-Learning ini dengan sendirinya mampu menumbuhkembangkan kemandirian dan daya kritis dari mahasiswa dan pelajar. Karena mereka dituntut untuk mencari referensi lain secara mandiri yang banyak bertebaran di internet. Dengan bantuan mesin pencari semisal google, puluhan informasi dan ilmu penting bisa didapatkan dalam hitungan detik saja. Pengawasan Meskipun harus digarisbawahi, perilaku ini juga bisa mengubur habishabisan kreatifitas pelajar dan mahasiswa. Jika yang dilakukan adalah penjiplakan tidak bertanggung jawab. Kalau sudah begini, bukannya generasi yang kreatif yang dihasilkan, tetapi generasi plagiator sejati. Alasan lain, penerapan E-Learning secara total membutuhkan kedisipilinan dan kesadaran tinggi dari para pesertanya. Bagi peserta yang malas, apa susahnya untuk meminta orang lain online dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan? Jadi, tatap muka langsung harus tetap dilaksanakan untuk pengawasan. Lagipula sudah merupakan rahasia umum, kalau sistem reguler saja masih banyak yang mencontek dan titip absen, apalagi di dunia maya.{}
*Research Institute For Web and Mobile Application www.rimamobile.com
26
foto: ok i
E-Learning, Mereguk
Mulai edisi kali ini, kami sajikan rubrik Resep Dapur. Buat donatur yang punya resep masakan halal dan sehat serta sudah diujicobakan, silakan mengirimkan resep masakan khasnya disertai identitas diri & nomor telepon ke email: majalahalfalah@gmail.com atau dengan surat ke redaksi majalah Al Falah Jl. Kertajaya VIII C/17 Surabaya dengan menuliskan di pojok kiri atas amplop Resep Dapur. Atau tlp. 031-505 6650. Al Falah Mei 2009
27
No. 516
Ivan Joy
Lahir : Surabaya,5 Agustus 2001 Sekolah : SDN Sumur Welut Surabaya Alamat : Pesapen Surabaya Hobi : ingin jadi guru Orang tua : Didik Suprayitno & Eni No.517 Lahir : Ponorogo,3 Mei 2007 Alamat : Kendangsari Surabaya Hobi : Menyanyi dan Menari Orang tua : Heru Eko Susanto & Arifah Wikansari
Nadhira Muawwafa
No.518
Lahir: Surabaya, 17 Desember 2007 Alamat: Simorejo, Surabaya Putra: M. Syaiful Alam & Yeny Krisnawati
No.519 Lahir : Gresik,2 Februari 2006 Alamat : Pondok Permata Suci Gresik Putra : Sunar P. (000762) No.520
Dina Azkiya
Lahir : Surabaya,11 Desember 2003 Sekolah : TK Aisyiyah Surabaya Alamat : Tambak Gringsing Surabaya Hobi : Menggambar dan Membaca Cita-cita : Ingin jadi dokter dan menjadi anak yang sholeh,Nurut kepada orang tua. Orang tua : Miftaq Hariyanto & Fitria (147121) Pesan : Semoga Al Falah semakin maju dan jaya. No.521 Lahir : Malang,10 Oktober 2003 Sekolah : TK PIG Malang Hobi : Menari dan Menyanyi Cita-cita : Guru Orang tua : Sudarminto & Indah Purbaniwati
Al Falah Mei 2009
28
No.522
Lahir : 03 Februari 2008 Alamat : Kutisari utara Surabaya Cita-cita : Menjadi anak yang sholeh dan berbakti pada kedua orang tua Putra : Gunanto dan Yanti Setyowati ( 147033 ) No.523 Lahir : 17 April 2008 Alamat : Kutisari utara Surabaya Putra : Rohmad,S.Kom dan Dwi Nilasari Cita-cita : Jadi anak sholeh, berbakti pada kedua orang tua, Berguna bagi nusa dan bangsa No Donatur : 071676 No.524
Lahir : Surabaya,16 Februari 2005 Alamat : Simorejo Surabaya Sekolah : TK Aisyah Bandung
foto setengah , bermain, dll.), bukan pas r ukan kegiatan, mbaca, nangis ita, Nama dan nomor donatu aian muslim (sedang melak ekolah/Kelas, Hobi, Cita-c kan: Foto aktifitas berpak anak, No. Donatur anak, TTL,S Biar bisa tampil, wajib diserta YDSF Redaksi mkan: Nama Singkat aja yaa! Kirim ke: i kelas 4 (empat) SD; Cantu unek anak tentang apa saja. badan, TK nol kecil sampa atas ADOCIL YDSF bapak ibu semuanya), Unek6654, tulis pojok kiri orang tua (bapak/ibu atau aya (031) 505 6650, 505 Jl. Kertajaya VIII-C/17 Surab
r masih terbuka leba dimuat? Rubrik ini atur cilik. Yang Ingin karya si kecil : yang udah jadi don untuk adik-adik Trus buruan kirim r daftar dulu ya! i, origami, dsb). belum jadi donatu rupa; gambar, puis , karya-karyamu (be a, alamat, nomor donatur, TTL nam Jangan lupa tulis u. Kirim ke Redaksi dan asal sekolahm a nama orang tua VIII-C/17 Surabay ya Al Falah di Kertaja
Alamat: G t 2001 ri Sekolah: ya Taman Asri, Sid SD o Hobby: M N Tawang Sari III arjo Sidoarjo ain bola, berenang Cita-cita: G Orang tua uru bahasa Inggri s : dan Andy Suwardi Susan No vita
No.Kadoc
il: 111
oarjo idoarjo TTL: Sid i, Buduran, S an 1 n a dur asung T asih Bu mat: Pr SDN Wadung n Mewarnai Ala : da Sekolah enggambar Faizatul Isma by: M dan kin E an, Hob h sema yono,S ita: Polw tra: Agus Cah ajalah Al Fala bacanya. Cita-c Pu oga M i pem ar: Sem rmanfaat bag oment K be
Al
docil: 1 No. Ka
10
29
oba padamkan lampu kamar sejenak saat malam hari. Iiihh gelap dan menakutkan, ya. Untungnya Thomas Alfa Edison diberi Allah swt. kecerdasan pikiran untuk menciptakan bola lampu yang dapat menghasilkan cahaya. Jadi, semuanya bisa terlihat dengan jelas. Bisa nggak adik-adik bayangkan, bagaimana gelapnya di alam liar sana saat malam hari, tanpa lampu dan bulan? Pasti lebih gelap dan menakutkan, dong. Tapi, Allah swt. telah menciptakan makhluk-makhluk bercahaya dengan rancangan yang amat luar biasa. Perhatikan si kecil kunang-kunang. Makhluk ini dapat menghasilkan cahaya tanpa harus membawa bola lampu ciptaan Thomas. Tubuhnya berisi zat kimia khusus bernama lusiferin, dan enzim yang disebut lusiferase. Dua zat kimia ini bercampur, dan percampuran ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya. Molekul kompleks ini telah didisain secara khusus untuk memancarkan cahaya. Tapi, untuk apakah kunang-kunang membuat cahaya melalui teknologi yang sedemikian maju. Jawabannya, kita harus mengamati lebih dekat sekelompok kunang-kunang dalam jumlah besar, hingga ratusan ribu, di malam hari memunculkan pemandangan yang membuat kita seolah sedang berjalan di bawah bintang-bintang. Subhanallah. Allah swt. juga menciptakan cahaya di laut, lho. Selama beberapa malam di Segitiga Bermuda , setelah matahari tenggelam, cahaya yang mempesona muncul di permukaan laut. Cahaya ini berasal dari cacing laut betina yang sedang berada di permukaan. Sang betina mencampurkan dua cairan kimia yang ia hasilkan dalam tubuhnya. Cacing betina melakukan ini untuk menarik perhatian sang jantan. Makhluk yang sedang mendekat dengan cahaya kecilnya yang terang adalah cacing laut jantan. Jika bulan keluar dari balik awan dan menerangi permukaan laut, mereka kembali ke kedalaman lautan.
Di dasar laut, di mana sinar matahari tidak dapat menembus laut hingga kedalaman dua ratus meter, Allah swt. telah menciptakan cahaya melalui mahkluknya. Di tempat paling gelap di bumi ini kapal selam yang dapat menyelam hingga kedalaman enam ratus meter menemukan pemandangan yang indah. Cahaya tiba-tiba muncul dari kegelapan dasar lautan. Terdapat makhluk hidup yang menjawab cahaya dengan cahaya, dan berkomunikasi dengan cara memancarkan cahaya dalam kegelapan ini. Makhluk yang memancarkan cahaya merah ini adalah seekor ubur-ubur. Sungguh Allah swt. mengungkapkan kepada kita akan kekuasaan-Nya di darat dan di laut. Dan Dia memiliki ilmu dan pengetahuan yang tak terbatas. (ree, dari harunyahya.com)
Taukah Adik-adik?
Bola lampu hanya mengubah sepuluh persen saja dari energinya menjadi cahaya. Sedangkan sembilan puluh persen sisanya berubah dan hilang menjadi panas. Sedangkan Kunangkunang mampu menghasilkan hampir seratus persen cahaya dari energi yang ada.
Wow, ternyata dunia ini diciptakan Allah dengan begitu indah dan serasi. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari penciptaan alam dan seisinya. Semakin kita baca akan semakin jelas betapa Mahaagung Allah! Yuk buka mata, buka hati dengan Semesta.
Harun Yahya TV
www.harunyahya.tv
Hadir juga Website kerja bareng Majalah Al Falah & Harun Yahya TV, kunjungi www.ydsf.or.id... sekarang!
30
foto-foto: ist.
Kak Kia*
31
Generasi Islam telah lahir ke dunia. Semoga menjadi Generasi Qurani, cerdas dan berprestasi. Dan alangkah mulianya anak kita bila senantiasa kita lindungi dengan doa seperti yang dianjurkan Rasulullah:
Aku memohonkan ...(nama bayi)... perlindungan (kepada Allah) dengan kalimat-Nya yang sempurna, dari gangguan setan serta tipu dayanya, dan dari pandangan mata jahat.
1. Farhan Ilham Prasetyo TTL: Banyuwangi, 18 Juni 2003 Putra: Ferry Yonathan SP dan Tarti Mariana W (005061) Alamat: Perum Bumi, Jember 2. Axelle Emirragib Syahdan Wirasena TTL: Kediri , 18 Sept 2008 Putra: Abdul Sahid (001450) dan Nunung Tri Handayani, SE Alamat: Pondok Gede, Jember 3. Bellynca Ramadanty Wardana TTL: Mojokerto, 27 September 2008 Putra: Asri Wardana (001076) dan Putty Hayu Renosari Alamat: Kedungsari, Mojokerto 4. Elvina Anya Janitra TTL: Surabaya , 26 Oktober 2008 Putra: Denny C.H. dan Trivianty S (106161) Alamat: Jl. Dupak, Surabaya 5. Danadipa Purnama (189036) TTL: Surabaya , 12 November 2008 Putra: Yusi Dwi Astuti (001418) dan Sulistyo Christianto Alamat: Banyu Urip
6. Alvino Mirza Adichandra TTL: Sidoarjo, 13 Januari 2009 Putra: Chandra Bayu dan Fitri Agustina (136657) Alamat: Perum Puri Indah, Sidoarjo 7. Shamuda Nayyara Alya TTL: Surabaya , 20 Januari 2009 Putra: Andrio Yulianto dan Faisa Kurnia (181506) Alamat: Jl. Kranggan, Surabaya 8. Alfa Aryaguna TTL: Mojokerto, 25 Januari 2009 Putra: Gunawan dan Eki Indrawati Alamat: Jatikulon, Mojokerto 9. Ghaniya Khansa Zahira Azalia TTL: 18 Februari 2009 Putra: Yurizal (001966) dan Indri Nur Hapsari Alamat: 10. Marshanda Aurellia Novianty TTL: Surabaya , 2 Januari 2008 Putra: Machmud Bastian dan Uswatun Munawaroh
11. Ahmad Zaki Pratama TTL: Bojonegoro, 23 Februari 2009 Putra: M. Khoirul Afif dan Zuliatin Alamat: Margomulyo 12. Rafa Zuhdi Aristu TTL: Surabaya , 8 September 2008 Ortu: Tommy Kriswiyanto dan Riska Tri Purwaningrum (154209) 13. Alina Marsya Hamida TTL : Sby, 29 Desember 2008 Alamat : Wiyung, Surabaya Ortu: Wawan Priyo Wahono (085103) & Imelda
3. Imam Iskandar (53 Tahun) Wafat: 26 Maret 2009 Kakak: M. Suud Alamat: DS Jenggot 4. Ariesta Anawardani (033359) (43 Tahun) Wafat: 31 Maret 2009 Alamat: Karah Tama
Semoga Allah menerima seluruh amal ibadahnya dan mengampuni segala dosa dan kesalahannya. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kekuatan, kesabaran serta perlindungan dalam menerima takdir dari Allah SWT. Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan.
32
Diasuh oleh: KH. Muammal Hamidy, Lc. (Selasa & Sabtu, 13.00-16.00) Prof.Dr.H.M. Roem Rowi, MA (Senin I & III, 17.00-20.00) (Rabu II & IV, 09.00-11.00, 17.00-20.00) Hj. Annisa Misbach, SH (Senin II & IV, Rabu 13.00-16.00) dr. H. Achmad Salim Sungkar, SpKJ (Senin II & IV, 17.00-20.00) Ny. Immarianis, SPd., Msi (Kamis & Jumat, 14.00 17.00)
>>
Griya Al Quran
Diasuh oleh: Ust. H. Agung Cahyadi, Ma, Ust. H. Ahmad Mudzoffar Jufri, MA & tim Griya Al Quran
Jl. Dinoyo no. 57 Surabaya Telp: 031-567 6582 >> Senin-Jumat, 08.00 16.00 Email: konsultasiydsf@yahoo.com SMS: 0811 333 210
Rekening Zakat YDSF BMI Cabang Darmo AC. No. 701.00158.15 Niaga Syariah AC. No. 525.01.00016.00.6 BCA AC. No. 0883815596 Bank Niaga Surabaya Darmo AC. 095.01.01000.001 Bank Mandiri Jakarta Cabang Gunung Sahari AC. No. 119-00-0111-999-7
M. Subakir Hardiyansyah
Permudah Urusan
REZEKI hanyalah titipan semata. Begitu kata M. Subakir Hardiyansyah, donatur di RS Delta Surya Sidoarjo. Hingga DI tengah kesibukannya sebagai pegawai Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Mohammad Yunus (42) masih sempat menyisihkan waktu luangnya untuk menularkan ilmu agamanya kepada anak-anak sekitar rumahnya. Bapak satu putra ini memang tergolong orang yang luman (murah) dalam menularkan ilmu agama yang dimilikinya. Makanya tak heran, kalau saban hari sepulang kerja ia meluangkan waktu untuk mengajar Taman Pendidikan Alquran (TPA) Al Hikmah, di samping rumahnya di Kendangsari Surabaya. 6 tahun mondok di Pesantren Tambak Beras, Jombang membuat pria kelahiran 1966 ini fasih dengan pelajaran agama. Jadi tak heran kalau kesibukannya semakin bertambah dengan ikut mengajar di TPA tersebut. Hitunghitung punya ilmu dan masih bisa, kenapa nggak kita tularkan saja ke anak-anak, selorohnya. Untuk menyiasati agar para santrinya tidak jenuh ketika mengaji, alumnus Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Tambak Beras ini selalu menyisipkan cerita dan penjelasan sesuai muatan dan tema ayat. Itu biasa dia lakukan agar santrinya betah mengaji. Bagi Yunus, sapaan Mohammad Yunus, kesibukan itu bukanlah sesuatu yang memberatkannya. Saya sudah bersyukur dengan apa yang kami miliki. Rezeki yang saya terima sudahlah cukup adanya. Ingin sekali rasanya berbagi usia antara dunia dan akhirat. Kalau tidak kita mulai, terus kapan lagi?, tutur mantan pengurus Badan Koordinasi Pemuda Masjid Indonesia Jombang periode 1991-1994 itu. Selain sibuk mengembangkan lembaga itu bersama rekan-rekannya, Yunus juga masih sempat memberi les privat mengaji di beberapa tempat. (a6)
dalam kesehariannya pun, bapak dua anak ini seringkali berpikir bagaimana sekiranya rezeki yang ia terima tidak terkelola dengan baik. Maksud ucapannya itu adalah keinginannya untuk menyisihkan sebagiannya untuk derma. Karena hanya titipan, saya takut kalau yang saya terima ini tak barakah, cetus Subakir. Makanya, lanjutnya, Saya ingin sekali ada manfaat di dalamnya. Tak ingin berlamalama dengan harapannya itu, ia menyisihkan beberapa persen penghasilannya untuk disumbangkan ke kaum dhuafa. Ia yakin, meski tidak seberapa, tapi akan sangat berharga bagi dhuafa. Donatur yang beberapa waktu lalu mendapat penghargaan YDSF Award sebagai Koordinator Donatur Produktif itu juga meyakini, kalau segala kemudahan dan kelancaran yang dia peroleh selama ini tak lepas dari kebiasaannya itu. Saya yakin, semuanya tidak serta merta terjadi. Tetapi selain kasih sayang Allah, kalau kita mau mempermudah urusan orang lain, insya Allah akan dimudahkan pula urusan kita, tukasnya yakin. Termasuk kemudahan saat dirinya mengajak rekanrekannya menyisihkan penghasilan. Walau sebelumnya ia merasa kurang yakin, namun, di luar dugaan malah mendapat sambutan luar biasa. Semoga aja menambah manfaat buat yang lainnya, harap Pak Bakir, panggilan Subakir. (ris/a6)
Mohammad Yunus, SH
Berbagi Usia
34
M. Rosul Ali
Serba Kewalahan
SAAT ditemui majalah Al Falah di kantornya, Jl. Karah Agung, Surabaya donatur yang satu ini lebih banyak cerita perkembangan donatur yang dia koordinir. M. Rosul Ali dan Sri Indah Puspawati, dua orang angkatan pertama donatur di Agrobis Grup, menuturkan perkembangan donatur dari tahun ke tahun, jumlahnya selalu bertambah. Makanya, Indah, sapaan Sri Indah Puspawati, menyerahkan jabatan koordinator donatur kepada Rosul, rekan sekantornya itu. Sejak kantor kami masih di jalan pahlawan (1994), donaturnya masih lima orang saja. donasinya pun hanya Rp 5000-an. Tapi alhamdulillah, lama-lama jumlah donatur terus bertambah, hingga akhirnya saya sudah tidak bisa menangani dan saya serahkan ke Pak Rosul, kenang Indah. Dulu, inspirator untuk jadi donatur adalah mbak Nuning (divisi iklan Agrobis grup), sampai sekarang dia dan keempat donatur lainnya (donatur angkatan pertama di Agrobis) juga masih aktif, tambahnya. Seperti yang dikatakan Rosul, sampai sekarang jumlah donatur aktif di Agrobis Grup sudah puluhan orang.
Achmad Suudi
foto: dyan
foto: dyan
Agrobis grup sendiri terdiri dari lima media, yaitu tabloid Agrobis, Komputex, Oto trend, Burung, dan Majalah Liberty. Karena para donatur di Agrobis grup ini berasal media-media tersebut, Rosul mengaku kewalahan untuk mengoordinir para donatur saat jungut (juru pungut) YDSF datang. Ya agak susah juga mengoordinir teman-teman donatur, karena tempatnya yang terpisah. Belum lagi terbentur dengan kesibukan mereka. Jadi sebelum pak Chosim (jungut) datang, saya ingatkan mereka sebelumnya, tutur Rosul. (dyan) MESKI bukan perawat, profesi Suudi, panggilan akrab Achmad Suudi, boleh dibilang partner dokter. Itu terkait dengan pekerjaannya sebagai sales peralatan kesehatan di PT Antarmitra Sembada. Pria kelahiran 24 April 1971 ini berkecimpung di Divisi Prodevice. Dalam divisi ini, bapak dua anak ini lebih cenderung bergerak di bidang Bracing (alat penyangga tubuh). Karena alat-alat yang ditangani berhubungan dengan saraf dan tulang, relasinya pun dari kalangan dokter spesialis, seperti bedah tulang, rehab medik, dan neuro (saraf). Di bagian Bracing, pria asli Pasuruan ini tak hanya memasarkan alat-alat kesehatan saja, melainkan juga memberikan pelayanan pemakaian alat-alat kesehatan tersebut. Pasien-pasien yang datang ke tempatnya pun harus melalui rekomendasi dari dokter yang sudah menjadi relasinya. Oleh sebab itu, pekerjaannya ini bisa dibilang sebagai partner (mitra) dokter. Menurut Suudi, pasien yang menjadi langganannya mayoritas berusia 50 tahun ke atas. Makanya, dalam melakoni pekerjaannya ini, perlu kesabaran dan ketelitian agar para pengguna produknya merasa nyaman dan lebih baik dari kondisi sebelumnya. Mayoritas pasien yang kami tangani rata-rata berusia 50 tahun ke atas. Karena di usia ini memang sangat rawan terkena penyakit tulang dan saraf, beber Suudi. (dyan)
35
Graha
infak rutin yang telah dilakukan, donatur bisa mendonasikan tenaga, waktu, keahlian, atau lainnya, kata Ir. Arie Kismanto, Direktur Eksekutif YDSF. Peluncuran itu ditandai dengan pemakaian rompi kepada beberapa relawan yang dilakukan oleh Ketua Pengurus YDSF Ir. Abdul Kadir Baraja. (dyan/a6)
foto: ist.
Jakarta
Hadirilah!!
> Soft Launching Kantor YDSF Jakarta > Penyaluran Beasiswa 34 Anak Korban Bencana Situ Gintung dan Beasiswa 97 Anak Asuh Pena Bangsa
36
foto: ist.
Allah akan kami pergunakan sebaikbaiknya untuk umat, kata Hasbullah, Ketua Panitia Pembangunan masjid Al Hidayah saat menerima bantuan (fun/dyan)
>Hari : Sabtu >Tanggal : 2 Mei 2009 >Tempat : Kantor YDSF Jakarta Jl. Terusan Kuningan, HR. Rasuna Said No.25 Jakarta Selatan >Pembicara:
Neno Warisman*
Konfirmasi kehadiran dan info lanjut : Fani (021 688 25101) atau SMS Center (0813 85 888 100)
Ket: * dalam konfirmasi
Malang
PENDAFTAR program Bimbingan Belajar Al-Quran (BIJAQ) angkatan ke5 ya n g d i g e l a r Y D S F M a l a n g membludak. Dari 40 peserta yang ditargetkan, ternyata lebih dari 80 orang sudah terdaftar. Padahal kelas baru sudah berjalan. Bagus Priyo Setyono, koordinator program tersebut mengatakan, animo donatur dan masyarakat Malang cukup tinggi untuk mengikuti program ini.
Kelebihan program BIJAQ ini adalah penggunaan metode belajar UMMI, serta kualitas SDM para pengajarnya yang sangat bagus. Apalagi infaq untuk mendaftar program ini sangat terjangkau, hanya Rp 35.000 perbulan. Dan secara otomatis, peserta program ini tidak hanya akan mendapatkan ilmu saja, tapi telah menjadi donatur rutin YDSF, jelas Bagus. (ai/a6)
foto-foto: ist.
lewat dana BOS. Agar lebih berdaya guna, penerima beasiswa akan didampingi guru pendamping untuk lebih meningkatkan prestasi akademik, spiritual maupun life skillnya. Program ini sangat membantu masyarakat dhuafa. Apalagi ada pendampingannya, ujar Suyono, Kepala SMP Negeri 2 Tarik, Sidoarjo saat mendampingi beberapa siswanya menerima beasiswa. Kita berharap program ini akan terus berlanjut dengan dukungan para donatur. Target tahun ini sekitar 500 anak asuh yang kita dampingi, tukas Asfahani, Kepala Kantor Kas Sidoarjo. (han/a6)
Jember
37
foto-foto: ist.
Fasilitator juga menyelipkan motivasi yang inspiratif bagi anak-anak yatim tersebut agar selalu optimis dalam meraih prestasi terbaik. Dalam outdoor competition, mereka berbaur dan bersosialisasi dalam semangat bertanding. Tentunya life skill, kepekaan sosial, serta peningkatan ibadah juga kami kuatkan di sini untuk memperkuat sisi spiritual dan sosial mereka, kata Imron Wahyudi, staf koordinator program RCY. (imr/a6)
Zakat Profesi*?
*Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi (dokter, dosen, insinyur, guru, karyawan, akuntan, dll) yang telah mencapai nishob (ukuran wajib zakat)
Bank Niaga Surabaya Darmo Ac. 095.01.01000.001 BMI Cabang Darmo. Ac. No. 701.00158.15 Diambil petugas YDSF di rumah/kantor Anda. Hubungi layanan konsultasi Zakat YDSF Hotline: 031 505 6650/031-7011 3008 Atau hubungi kantor-kantor YDSF di kota Anda
.id
Program PDD
BERTEMPAT di gedung Diklat Dinas Pekerjaan Umum Jatim, Jl. Gayung Kebonsari Surabaya, pada Kamis pagi (15/4), Divisi Dakwah YDSF Surabaya menyelenggarakan Rakor Dai Desa sekaligus upgrading. Dalam rakor itu, para dai mendapatkan penguatan materi tentang masuliyah dan tanggung jawab. Di samping itu, sesi diskusi dan tukar pengalaman antar dai dalam mengatasi problem-problem dakwah di lapangan yang selama ini mereka hadapi selalu mendapat perhatian besar. Harapan kita tentu ingin agar kerja-kerja dakwah yang disupport donatur YDSF ini bisa makin baik. Kekurangankekurangan yang terjadi di lapangan pun senantiasa kami coba perbaiki kata Ozy Riyanto, staf program Pemberdayaan Dai Desa (PDD). Saat ini YDSF memiliki 45 dai desa yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur, dan puluhan dai-dai lainnya bersama jejaring mitra dakwah seperti DDII Jawa Timur, PAS Gontor, dan YBSS Sidogiri. (nam/a6)
PENDIDIKAN SD Muhammadiyah 2, Jl. Jambu 46 Karangsemanding, Balongpanggang, Gresik 3,000,000 SDIT Ahmad Yani, Malang 2,000,000 SMP Al Furqan, Jl.Trunojoyo 51 Jember 2,000,000 TK Mi Roudlotul Jannah, Jl. Wonorejo II/33 Manukan Kulon, Tandes, Sby 2,000,000 PP SalafiyahKholidiyah, Jl.Masjid 7 Plumpang Tuban 2,000,000 Ma'had Ali Bangil 2,000,000 SDM IPTEK Jl. Keputih Tegal Timur, Sukolilo, Sby 14,760,000 SDM IPTEK Jl. Keputih Tegal Timur, Sukolilo, Sby 649,100 Ma'had Aly Ilmu Syariah & Tarbiyah Maskumambang, Ds Sembungankidul, Dukun Gresik 1,000,000 Yys Pdd Islam LP Al Falah Tropodo 2 Waru Sda 2,836,000 Yaptunik bulan Maret 2009 1,000,000 Yys Pdd Islam YPI/LP Al Falah Tropodo 2 Waru Sda 2,340,000 Yys Pdd Islam LP2AIT Al Uswah Magetan 2,961,000 Yys Pdd Islam Al Falah Tropodo Waru Sda 43,039,200 TPQ Nurul Ulum, Balong Macekan, Tarik, Sda 1,500,000 TPA Al-Istiqomah, Sidokepung, Buduran Sda 2,000,000 TPQ Al-Mujahadah, waru, waru, Sda 5,000,000 TPQ Al-Islam, Klantingsari RT7 RW2, Tarik, Sda 1,500,000 TPQ Al-Ukhuwah, Klatingsari RT21 RW6, Tarik, Sda 1,500,000 TB Anak Duta Baca, Tmn Sidorejo K-45, Krian, Sda 1,000,000 Yys Ar-Rozaq, Pendopo Ental Sewu, Buduran, Sda 2,000,000 Pesantren Ta'limul Qur'an An-Nawawy, Sorowongso Karangbong 639, Gedangan, Sda 3,000,000 Pp Roudlotul Ulum, Jl. KH. Mustaim Romly RT13 RW6, Pilang, Wonoayu, Sda 3,000,000 Pena Bangsa Malang 50,526,000 Pena Bangsa Sby 453,416,100 + Sub Total 606,027,400 Masjid Masjid Al Islah, jl. RA Kartini GG XIV, Gresik Masjid Intan, jl. Intan 4/1 Blok 12-E Ds Petiken, Driorejo, Gresik Masjid Al Mubarok, Kembangan-TurirejoKedamean, Gresik Masjid Al Hidayah, Dsn. Kutil RT04 Rw01 Ds. Gempol Kurung, Menganti, Gresik Masjid Al Mukhlish, jl. Bulaksari 33, Sby 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000
39
Sebagai lembaga amil zakat, YDSF berupaya menggalakkan gerakan sadar zakat. Berikut ini sebagian tanya-jawab zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS). >> Konsultasi: SMS 0811 333 210
riwayat: Ummu Salamah meriwayatkan, bahwa dia pernah memakai kalung emas, lalu ia bertanya: Ya Rasul, apakah ini termasuk simpanan? Jawab Rasul: Kalau sudah engkau keluarkan zakatnya, maka sudah tidak lagi disebut sebagai simpanan. (HR Abu Daud dan Daraquthni, yang disahkan oleh alHakim/BM 641).
Kanzun atau simpanan, yang dimaksud oleh Ummu Salamah itu, ialah kanzun seperti yang tersebut di surat At-Taubah ayat 34-35 Bahwa emas dan perak yang disimpan itu kelak di hari kiamat akan diwujudkan dalam bentuk setrika, lalu dipanggang di atas bara api lalu disetrikakan di sekujur badan pemiliknya. Ummu Salamah khawatir, hal itu akan terjadi pada dirinya terhadap kalung yang dipakai itu. Lalu oleh Nabi saw. dikatakan: tidak termasuk kanzun, jika kalung itu sudah dizakati. Sementara tentang rumah, mobil, dll. yang tidak berproduktif tidak perlu dizakati itu, adalah berdasar riwayat yang mengatakan: Tidak ada zakat bagi sapi yang dipakai bekerja. (HR Abu Daud dan Daraquthni/BM 629). Zakat hewan, termasuk sapi, yang ada dalam hadits-hadits yang perlu dizakati itu adalah sapi piaraan, bukan sapi kerja. Dan kalau padanya ada zakat, maka zakatnya adalah zakat uang hasil pekerjaan sapi itu. Semisal mobil atau bus yang ditanyakan di atas, tidak dikenakan zakat, tetapi kalau mobil atau bus itu menghasilkan karena disewakan atau dioperasikan, maka zakatnya adalah zakat penghasilan. Istilah sekarang disebut zakat profesi. Demikian jawaban kami. Wallahu alam bish-shawab.
Semisal mobil atau bus yang ditanyakan di atas, tidak dikenakan zakat, tetapi kalau mobil atau bus itu menghasilkan karena disewakan atau dioperasikan, maka zakatnya adalah zakat penghasilan.
40
foto: ist.
41
Ayah memiliki peran strategis dalam memimpin keluarga. Al Falah bekerja sama dengan Neno Educare menampilkan Harmoni yang berisi refleksi tentang peran sentral ayah. Diasuh oleh Neno Warisman, artis sekaligus edukator anak dan keluarga.
Maka itu ayah, Nenoeducare ketika dinominasi oleh SAMSUNG HOPE sebagai kandidat penerima grant mereka, kami meniatkan untuk selain menggulirkan peran keayahan, juga menyosialisasikan pelatihan guru agama. Agar guru agama, ujung tombak pembelajaran agama bisa menjadi guru yang paling menyenangkan dan mengesankan. Ayah... Di luar itu semua, seluruh bahasan tentang bagaimana memiliki kurikulum berbasis Al Quran sudah hebat-hebatan kan untuk disusun dan dijalankan? Kalau ada sumbang saran barangkali cuma hal kecil yang bisa berarti kalau kita mau berubah. 1. Tanyakan kepada peserta didik di setiap jenjang... Apa dan bagaimana materi dan cara yang mereka butuhkan dan sukai dari pelajaran agama? Buatlah need assessment. Hargai dan berangkatlah kita dari suara hati mereka. 2. MUI atau ormas-ormas besar dan kecil, tolong berembug untuk segera membuat evaluasi yang jujur tentang kebelumberhasilan dan tantangan yang masih dapat diperjuangkan untuk dipartahankan. 3. Ajak masyarakat untuk berpikir dan memberi kontribusi langsungnya. Entahlah. Ayah... Kalau generasi kita loyo... Apa mungkin lantaran terlalu banyak menyanyi lagu cinta ya? Hmmm.... Ayah setuju?{}
an raw wi o: fot
wajiblah ada upaya mengemas kembali pelajaran agama yang jumlah jamnya sudahlah sedikit, kualitas gurunya amburadul.
42
Al Quran
Cinta Guru
"Orang yang mahir berinteraksi dengan Alquran akan bersama para malaikat yang mulia dan taat sedangkan yang membaca Alquran dengan terbata-bata dan ia merasa sulit, ia mendapatkan dua pahala" (HR. Imam Muslim).
Hanya Rp
10.000/paket
Partisipasi Anda turut meningkatkan semangat para guru ngaji melalui program Cinta Guru Al Quran
Bersama YDSF, kepedulian Anda makin terasa manfaatnya Manfaatkan layanan mudah berdonasi kami:
:: Layanan ambil Hotline: 031-5056650, 70113008 (Surabaya/pusat) SMS ke: 081 615 44 5556 ketik : BTS_nama_alamat+kota_jumlah paket contoh : BTS_Untung_Kertajaya XII A No. 8_3 paket :: Funding officer YDSF :: Website: www.ydsf.or.id, Email : ydsf@ydsf.or.id :: Transfer ke rekening Back to School Pena Bangsa YDSF Bank Niaga Surabaya Darmo AC. 013-01-16909-00-2
(mohon bukti transfer di fax ke 031 505 6656)
Atau Hubungi kantor YDSF di: > Jakarta Telp/Fax 021-5266962 > Jember Telp.0331-482477 > Malang Telp. 0341-7054156, 340327 > Kantor kas Sidoarjo Telp/Fax. 031 8070602, 72407770 > Kantor kas Banyuwangi 0333-411720 Paket sekolah yang terhimpun akan dibagikan kepada lebih dari 4.000 anak-anak desa (SD/SMP/SMU) di wilayah penyaluran YDSF menjelang tahun ajaran baru 2009-2010.
foto: dian