Anda di halaman 1dari 2

Jadilah diri sendiri…

Biasanya kejadian seperti ini sangat dirasakan sewaktu umur kita menginjak
remaja, disaat kita sedang mencari jati diri yang sebenarnya, pada saat
seperti ini kita seringkali mengidolakan seseorang baik itu penyanyi, bintang
filem dan lain sebagainya..dan dalam angan kita kelak kita ingin menjadi
seperti idola kita tersebut, itu wajar saja selama tidak menjadikan pengaruh
yang negative bagi kita, kadang anak-anak salah kaprah dalam hal
menirunya, misalnya ada penyanyi yang urakan tetapi kehidupannya
bergelimang dengan obat bius dan narkotika, dengan cepat yang ditirunya
adalah hal yang negatifnya, rasanya ketika sedang mengkonsumsi narkoba,
kita seakan-akan menjadi dia, betapa malang orang yang hanya bisa
berkhayal disisi negative seperti itu, masih mending idolanya, walaupun
kecanduan narkotika dia masih terkenal dan masih bisa menghasilkan uang
bagi dirinya, yang lebih parah lagi adalah peniru yang malang udah hidup
aja dari orang tua, kecanduan narkoba pula naudzubilahimindzalik..
Hal lain ketika kita masih remaja, adalah dalam bergaul dengan teman-
teman kita, karena manusia adalah makhluk yang bersosialisasi maka
dengan sendirinya kita pasti mencari teman, sedangkan teman yang ada bisa
dari berbagai kalangan ada yang latar belakang orang tuanya kaya, atau
biasa dan ada juga yang serba kekurangan. Biasanya masalah timbul disaat
kita berteman dengan orang yang berlatar belakang orang kaya, kalau kita
bisa menempatkan posisi kita apa adanya kita akan aman, tetapi kalau kita
sudah mulai berusaha mengangkat gengsi kita sendiri permaslahan biasanya
timbul dari sini, kita akan berusaha berbohong kepada teman-teman kita
supaya kita dipandang sebagai anak orang kaya juga, biasanya kalau kita
mengawali sesuatu dengan berbohong maka kita akan terus berbohong lagi,
karena bohong yang awal harus ditutup lagi dengan kebohongan selanjutnya,
dan pasti lambat laun semua kebohongan itu akan terbongkar dengan
sendirinya.
Alangkah senangnya kalau kita hidup apa adanya, karena kita tetap tidak
akan kehilangan teman walaupun dimata mereka kita adalah datang dari
keluarga yang serba kekurangan, karena alam akan menyeleksi dengan
sendirinya, ibaratnya anak ayam tidak akan bergaul dengan anak harimau.

Ini kurasakan ketika akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari perusahaan
dimana aku telah bekerja bertahun-tahun dan akhirnya aku memilih
wirausaha..tadinya sih simpel disaat bekerja kau iseng invest uang
ditemenku, seiring dengan kemajuan yang dicapai usaha temenku, akhirnya
uang yang aku tanamkanpun menjadi cukup besar untuk ukuranku, dari
situlah timbul pemikiran untuk focus kepada satu bidang saja, akhirnya aku
keluar dari kantor dimana aku bekerja. Awal mengurusi usaha memang
mengasikan mulai dari menjadi pesuruh, karyawan dan menjadi boss
sekaligus, tetapi ada satu yang tidak terfikirkan dulu ketika dikantor aku
terbentuk dalam zona nyaman yang telah diciptakan dilingkungan tersebut,
meja sendiri, telepon sendiri, dan tamu pun datang dari kalangan pengusaha
menengah keatas, tapi sekarang, aku terjun dalam dunia penjualan retail
dimana end user datang langsung ke tempat kita, dan bertransaksi pada saat
itu juga, yang datang pun sangat bervariasi mulai dari kalangan bawah
sampai kalangan menengah keatas, awalnya terasa malu untuk melakukan
hal seperti ini, rasanya strata hidupku turun beberapa level, tapi lambat laun
seiring dengan usahaku juga mulai berkembang dan aku mulai bisa
beradaptasi, akhirnya kendala-kendala tersebut bisa diatasi dengan
sendirinya, dan alhamdulilah walaupun masih dalam skala mikro, usahaku
ini, sudah bisa memberi kesempatan kerja kepada orang-orang yang
membutuhkan, sampai saat ini sudah ada beberapa orang yang bekerja
ditempatku. Semakin lama semakin aku memahami arti hidup ini, rasanya
sekarang senang sekali dengan hasil yang dicapai walaupun belum
memuaskanku karena masih banyak hal-hal lain yang masih ingin dicapai
dalam hidupku. Tetapi minimal aku telah mngamalkan apa yang telah di
wasiatkan Rasul kepada umatnya, bahwa tangan diatas adalah lebih baik
daripada yang dibawah secara harfiah berarti memberi itu lebih baik
daripada meminta, kadang aku masih kangen dengan suasana nyaman
dikantorku, tetapi saat itu kenyamanan tersebut hanya aku yang
menikmatinya, sekarang alhamdulillah, mendapat kenyamanan dalam
berbagi dengan orang lain secara tidak langsung aku bisa berbagi dengan
beberapa anggota keluarga yang suaminya ataupun istrinya bekerja
bersamaku, mudah-mudahan ini menjadi amal yang baik buatku, ternyata
dibalik semua ini Allah selalu memberikan hikmah, jika kita mau
berfikir..dan lagi aku cuma berharap sederhana saja, semoga aku bisa
berguna bagi orang-orang yang ada disekitarku, dan selalu cintailah apa
yang sedang kita kerjakan ..amiin

Anda mungkin juga menyukai