Anda di halaman 1dari 5

REVISI DAN TAMBAHAN Buku Dasar-dasar Urologi Edisi ketiga. Basuki B.

Purnomo

Hal 8. Vaskularisasi dijelaskan lebih detail, antara lain penjelasan bahwa vena pada ginjal sinistra yg berfungsi untuk vaskularisasi gonad (spermatica atau ovarica) bermuara pada vena renalis kiri. Pada ginjal kanan, vena tsb langsung bermuara oblik ke vena cava inferior. Penjelasan tentang percabangan arteri renalis dan area perfusi dari masing-masing cabang tsb Hal 9. Penjelasan singkat Sistem cairan limfe ginjal serta persarafan ginjal (simpatis T10-11) Hal 10-11. Penjelasan prinsip pembentukan urine. (25% cardiac output mengalir ke ginjal atau sekitar 180 liter/hari filtrasi cairan). Penjelasan mekanisme keseimbangan asam basa oleh proses reasorbsi dan sekresi di tubulus. Penjelasan singkat fungsi ginjal memproduksi beberapa hormone (renin, eritropoietin, prostaglandin dan metabolit vitamin D) Hal 13. Penjelasan tentang persarafan ureter.

Hal 14. Penjelasan singkat tentang vaskularisasi buli-buli.

Hal 24 Penjelasan keluhan miksi, penggunaan istilah penyimpanan (storage) untuk gejala iritasi, gejala pengeluaran (voiding) untuk gejala obstruksi, dan gejala pasca miksi (rasa tidak puas atau terasa sisa urine).

Hal 26 Penjelasan stranguria

Hal 27-28 Penjelasan tentang hematuria (relevansi jenis, porsi, waktu dan warna hematuri dengan kemungkinan penyebabnya).

Hal 29-30 Penjelasan singkat tentang piuria, enuresis. Cloudy urine tidak disebutkan (mungkin include di dalam piuria).

Hal 32 Pemeriksaan auskultasi suara bruit area epigastrium curiga stenosis arteri renalis, atau aneurisma arteri renalis atau malformasi arterivenous. Penjelasan singkat tentang pemeriksaan bimanual buli-buli.

Hal 67 Tambahan infeksi urogenital yaitu : tuberculosis urogenital (epidemiologi, patofisiologi, diagnosis, terapi dan follow up)

Hal 101-103 Tambahan bab baru obstruksi saluran kemih membagi menjadi dua : obstruksi sal. Kemih atas (ginjal dan ureter) dan sal. Kemih bawah (buli-buli dan urethra). Terdapat pembahasan tentang fisiologi aliran urine dari ginjal ke dalam buli-buli, etiologi obstruksi sal. Kemih (tabel).

Hal 103-112 Tambahan subbab obtruksi saluran kemih atas. Pembahasan dimulai tentang patofisiologi (trifase), hubungannya terhadap perubahan pada tekanan hidrostatik system pelvikalises, RBF, GFR, DTF, dan system limfatik sesuai dengan fase obstruksi (gambar). Kemudian Defek dari obstruksi berupa atropi ginjal, hipertensi dan perubahan morfologi sal. Kemih. Selanjutnya pembahasan diagnosis obstruktif sal. Kemih atas dan pentalaksanaannya (nyeri, dieresis post obstruksi)

Hal 112-116 subbab tentang sumbatan urine akut sal. Kemih atas meliputi kolik ureter atau ginjal dan anuria obstruktif. Pembahasan meliputi gambaran klinis beserta pencitraannya, dan terapi

Hal 117-120 Tambahan bab baru disfungsi sal. Kemih bawah. Pembahasan dimulai tentang struktur anatomi, fisiologi urinaria bag. Bawah dan neurofisiologi buli-buli dan urethra. Pembagian jenis kelainan : inkontinensia urin (disfungsi pengisian/storage) dan retensi urin (disfungsi pengeluaran/voiding). Pada bab ini hanya dibahas retensio urine, sedangkan inkontinensia dibahas di bab terpisah.

Hal 123 Judul bab berubah menjadi hyperplasia prostat benign.

Hal 133 Pada subbab terapi BPH, terdapat tambahan penjelasan tentang progesivitas BPH serta penggunaan marker serum PSA untuk progesivitas tersebut.

Hal 161 Tambahan bab baru sindroma nyeri buli-buli. Meliputi epidemiologi, diagnosis, pathogenesis dan terapi. Hal 164 Tambahan bab baru overaktif buli-buli (OAB). Meliputi patofisiologi, diagnosis, dan terapi.

Hal 194-239 Judul Bab baru anomaly traktus uranius, dimana pada bab ini membahas kelainan-kelainan anatomi dan morfologi traktus urinarius seluruhnya tanpa membaginya berdasarkan organnya, seperti pada edisi sebelumnya. Pada bab ini juga terdapat tambahan pembahasan tentang embriologi traktus urinarius.

Hal 212-220 Terdapat subbab tambahan anomali traktus urinarius yaitu refluks vesiko-ureter, meliputi definisi, derajat refluks, etiologi, patofisiologi, diagnosis, pencitraan dan pemeriksaan lain serta terapi dan follow up. Hal 220-223 Terdapat subbab tambahan anomali traktus urinarius yaitu enuresis, meliputi definisi, fisiologi kontinensia, epidemiologi dan terapi. Hal 223-224 Terdapat subbab tambahan anomali traktus urinarius yaitu urakus, meliputi definisi, jenis dan komplikasi, serta terapi. Hal 224-226 Terdapat subbab tambahan anomali traktus urinarius yaitu ekstrofia buli-buli, meliputi definisi, jenis dan terapi.

Hal 239 Terdapat subbab tambahan anomali traktus urinarius yaitu Balanopostitis dan adesi penis

Hal 250-251 Pada pembahasan terapi tumor ginjal, terdapat tambahan singkat penjelasan tentang indikasi nefrektomi total, parsial dan nefrektomi paliatif, indikasi embolisasi dan terapi dengan inhibitor angiogenesis. Adapun terapi sitostatika tidak dicantumkan lagi pada edisi ini. Hal 260 Pada pembahasan terapi ajuvan kemotrapi, terdapat perubahan regimen yang diberikan, yaitu sisplatinum metrotreksat (MTX)-vinblastin (CMV) atau regimen metrotreksat-vinblastin doksorubisin-sisplantinum (MVAC) Hal 262 Terdapat tambahan penjelasan tentang pathogenesis kanker prostat

Hal 267-268 Terdapat tambahan penjelasan tentang predileksi metastatis ca prostat dan akibat penggunaan jangka panjang terapi ADT (androgen deprivation therapy). Selanjutnya pembahasan tentang HRPC (hormone refractory prostate cancer). Hal 288-292 Pada bab disfungsi seksual, terdapat tambahan subbab selain disfungsi ereksi, yaitu ejakulasi premature (klasifikasi dan terapi) dan ejakulasi retrograde (etiologi, gejala klinis dan terapi)

Hal 317-327 Penggunaan istilah andropause digantikan dengan hipogonadisme onset lambat (LOH)

Hal 329-337 Tambahan bab baru Kelenjar Adrenal. Pembahasan meliputi anatomi-fungsi kelenjar, vaskularisasi, serta pembahasan pada gangguan/disfungsi kelenjar adrenal yaitu cushing syndrome (definisi, gejala klinis, diagnosis, pencitraan, terapi), hiperaldosteronisme primer/sindrom conn (definisi, diagnosis dan terapi) serta Feokromositoma (definisi, manifestasi klinis, pemeriksaan lab. dan pencitraan serta terapi) Pada edisi ketiga beberapa subbab judul pada edisi sebelumnya dipisahkan menjadi bab tersendiri atau masuk dalam bab lain yang berhubungan (striktur urethra,varikokel, priapismus, peyroni,)

Daftar gambar tambahan dari edisi sebelumnya : 1. Fornier gangrene; hal. 76 2. Batu staghorn; hal 91 3. Efek obstruksi sal. Kemih atas; hal 104 4. Perubahan morfologi kalix ginjal akibat obstruksi; hal 107 5. Gambaran usg obstruksi sal. Kemih atas; hal 108 6. Gambar diagram disfungsi sal. Kemih bawah; hal 120 7. Gambar uretrogram striktur urethra; hal 145 8. Gambar ct scan cedera ginjal; hal 177 9. Gambar hidrokel dan transluminasi skrotum hal 231 10. Gambar torsio testis nekrosis; hal 236 11. Gambar hipospadia; hal 240 12. Gambar tumor penis; hal 275

Anda mungkin juga menyukai