Anda di halaman 1dari 7

Penipu Kena Batunya

Pagi hari seperti biasa Pak Ali pergi belanja ke pasar. Keadaan pasar pagi itu sudah ramai, banyak orang belanja keperluan hariannya. Saat Pak Ali berkeliling mencari sayur, ia bertemu Pak Hasan yang sedang menjajahkan dagangannya. Pak Ali tertarik dengan berbagai barang mungil yang dijual oleh Pak Hasan, ada yang berbentuk sepatu, mangkok, bahkan hewan seperti kuda. Pak Hasan mengenali Pak Ali, dan tiba tiba dia mendapat akal untuk menipu Pak Ali. Mari Pak Ali dilihat lihat dahulu barang barang saya, mungkin ada yang menarik buat kamu. Sambut Pak Hasan , Pak Ali melihat lihat barang dagangan Pak Hasan, ia tertarik dengan bentuknya yang kecil, sembari Pak Ali melihat lihat, Pak Hasan mengeluarkan sesuatu dari kantong, sebuah jam pasir ukuran tidak lebih besar dari telapak tangan Pak Hasan, sangat menarik. Bagaimana dengan ini Pak Ali? Kata Pak Hasan sambil memperlihatkan jam pasir itu, Pak Ali tampak sangat tertarik dengan jam pasir itu, butiran pasirnya tampak berkilau turun. Ini apa namanya Pak Hasan? Ini Jam Pasir, indah bukan? Ini dapat menunjukanwaktu tepat 5 menit sampa pasirnya habis terjatuh. Pak Ali berpikir, Wah tapi bagaimana kalau pasirnya jatuh semua? Kan sudah tidak dapat digunakan lagi kalau begitu? Tanya Pak Ali tidak mengerti, Pak Hasan tersenyum, semua berjalan seperti yang dia rencanakan. Oh tenang. Kemudian Pak Hasan menunjuk sebuah karung dibawah Kalau habis kamu tinggal mengisinya dengan pasir ini. Katanya sambil menunjuk karung itu, Pak Ali hanya manggut manggut, Ayo belilah satu paket saya kasih murah, hanya 10 ribu , murah bukan? Pak Ali memang mempunyai uang sebanyak itu, tapi uang itu untuk membeli persediaan makan hari ini. Pak Ali ingin menolak , tapi Ayo kapan lagi kamu bisa mempunyai jam pasir ini? Ini barang langka loh, dan harganya juga murah oklah aku kurangin lagi seribu jadi khusus untukmu aku kasih harga 9 ribu, padahal biasa aku jual paling murah 12 ribu. Bagaimana?

Murah bukan ayooo, hanya hari ini kamu bisa mendapat harga segitu, karena aku sedang butuh uang. Rayu Pak Hasan Mendengar rayuan Pak Hasan, maka Pak Ali jadi tergiur, dan ia segera membeli jam pasir itu beserta satu karung pasir Terima Kasih, lain kali beli lagi ya. Kata Pak Hasan , dalam hatinya ia tersenyum, betapa Alinya Pak Ali mau saja ditipu seperti itu. Pak Ali pulang dengan bahagia, ia merasa telah mendapatkan barang bagus. Sepulang dari pasar, Pak Ali tidak sempat makan, karena uang yang seharusnya dia gunakan untuk membeli sarapan sudah habis untuk membeli jam pasir Ah sekali kali tidak sarapan tidak apa apalah. Pak Ali pun berangkat ke tempat kerja, Pak Ali bekerja sebagai asisten Pak Dharma, yang bertugas membantu Pak Dharma dalam pekerjaan kasar. Siang harinya, Pak Ali yang biasanya bekerja sangat rajin, dan semangat, tapi hari ini Pak Dharma melihat Pak Ali terlihat capek , dan tidak bertenaga, Ada apa denganmu Pak Ali? Tidak biasanya kamu capek, dan tidak semangat dalam bekerja Begini Pak saya lapar berat karena belum sarapan tadi pagi. Lho kenapa tidak sarapan? Tadinya saya kepengen beli sayur untuk sarapan, tapi saat disana saya melihat barang bagus sebuah jam pasir. Kata Pak Ali kemudian mengeluarkan jam pasir itu dari kantongnya, dan menunjukan pada Pak Dharma Ya ya, jam itu bagus, memang berapa harga jam ini? Kan paling hanya 4 ribu ato 5 ribu saja? Bukannya saya memberi kamu 10 ribu untuk membeli keperluan pagi, dan malam? Kan masih sisa. Tanya Pak Dharma Ya mungkin kalau jam pasirnya saja segitu Pak, tapi kan saya beli sama satu karing pasir cadangannya, jadi harganya 9 ribu , itu sudah didiskon loh Pak, biasanya harganya 12 ribu. Kata Pak Ali bangga Pak Dharma hanyak garuk- garuk kepala, Loh kenapa harus beli sama 1 karung pasir ? Tanya Pak Dharma heran Ya untuk pasir cadangan Pak, kalau pasirnya habis kan tinggal diisi dengan pasir itu.

Aduh Pak Ali , kamu telah ditipu sama Pak Hasan, jam pasir itu cara kerjanya kalau bagian atas pasir habis, ya tinggal dibalik saja, dan begitu seterusnya. Jadi tidak perlu pasir cadangan, kamu telah ditipu untuk membeli benda yang tidak perlu. Terang Pak Dharma Alamak, jatah makan pagiku hilang untuk barang tidak berguna. Kata Pak Ali lemas Pak Dharma berpikir sejenak, memang Pak Hasan sudah terkenal suka menipu, dan mengerjai orang, mungkin kali ini perlu diberi pelajaran agar dia jera, tapi bagaimana? Pak Dharma berpikir, dan melihat sekitarnya, sekumpulan sapi ternaknya sedang asik makan rumput, tiba tiba terlintas sebuah ide untuk membalas perbuatan Pak Hasan. Kamu mau uangmu kembali? Pak Ali mengangguk, dan kemudian Pak Dharma menjelaskan rencananya pada Pak Ali. Bagaimana ? Sudah mengerti apa yang harus kamu lakukan? Ngerti sih Pak, tapi buat apa? Tanya Pak Ali tidakmengerti maksud rencana Pak Dharma Sudah tenang saja, kamu tinggal jalankan rencana yang kuberitahu, nanti selanjutnya biar aku bantu selesaiin. Jawab Pak Dharma Esok harinya, seperti biasa pagi pagi Pak Ali pergi ke pasar, tapi kali ini dia tidak sendirian, ia menuntun seekor sapi. Sapi itu gemuk, dan sehat benar benar sapi yang bagus. Pak Ali sengaja berjalan di depan Pak Hasan, sepertik yang disuruh Pak Dharma. Pak Hasan berpikir, untuk apa Pak Ali membawa sapi ke pasar? Pasti untuk dijual, sapi itu sangat bagus, tubuhnya gemuk, bersih, dan terlihat sangat sehat, pasti dagingnya juga empuk. Pak Hasan langsung memanggil Pak Ali, Hai Ali, ngapain kamu bawa sapi ke pasar? Oh aku mau menjual sapiku. Jawab Pak Ali singkat sesuai dengan apa yang disuruh Pak Dharma Pak Hasan berpikir sejenak, kemudian ia memanggil lagi Berapa harga sapimu? 5 juta Wah Mahal banget, lihat mata sapi ini terlihat lesu pasti sapi ini kurang sehat, biasanya harga sapi yang tidak sehat paling hanya 4 juta saja, tapi berhubung kita

teman saya berani beli dengan harga 4.5 juta deh . Pak Hasan sengaja menjelek jelekan, tapi dalam hati ia beranggapan paling gak harga sapi ini bisa mencapai 6 juta , minimal 5.5 juta Ya Bolehlah kalau memang segitu harganya. Gitu donk, ini sebagai tanda jadi aku kasih 200 ribu dulu, aku tidak membawa uang sebanyak itu, nanti sore aku ke rumahmu untuk membayar sisanya, sekalian mengambil sapimu bagaimana? jadi 200 ribu ini sebagai tanda jadi untuk membeli sapiku? Iya, ingat jangan kau jual sapimu pada orang lain, nanti sore pasti aku dating ke rumahmu untuk membayar sisanya, dan mengambil sapimu. Jawab Pak Hasan Pak Ali menerima uang itu, dan ia segera pulang, Sementara itu Pak Hasan memandang keberpegian Pak Ali dengan senyum kemenangan, kali ini ia berhasil lagi menipu Pak Ali , begitu pikirnya. Sore harinya Pak Hasan dating ke rumah Pak Ali, kebetulan Pak Ali baru saja pulang kerja, ia sedang duduk di teras rumahnya. Selamat Sore, nah ini sisa uang yang aku janjikan, 4.3 juta, hitunglah. Kata Pak Hasan Pak Ali menerima uang itu, kemudian menghitungnya, ya jumlahnya tpat 4.3 juta. Baiklah silakan bawa sapiku Pak Hasan, itu sapiku sudah aku ikat di pohon . Kata Pak Ali menunjukkan seekor sapi yang kurus, kecil benar - benar berbeda dengan sapi yang dia bawa ke pasar tadi pagi Hei Bodooh kamu jangan mengerjai saya ya? Mana sapi yang tadi pagi kamu bawa? Jelas ini bukan sapi itu , sapi ini jauh lebih kecil dan kurus. Kata Pak Hasan dengan nada tinggi. Sapiku ya itu Pak Hasan, hanya itu sapiku, yang tadi pagi aku bawa kan sapi milik Pak Dharma. Kata Pak Ali tenang, Pak Hasan menjadi emosi Bagaimana toh, kamu bilang itu sapimu? Saya gak mau tahu, kalau gitu kembalikan uang saya, saya batal membeli sapimu. Kata Pak Hasan, ia tidak mau mengeluarkan uang untuk membeli sapi kurus milik Pak Ali, sapi itu harganya paling hanya 3 juta

Kemudian Pak Dharma yang daritadi di dalam rumah Pak Ali keluar, ia menunggu saat yang tepat untuk ikut campur. Ya tidak bisa begitu Pak Hasan, kamu kan sudah memberi tanda jadi, masa sekarang mau minta kembali uangnya? . Kata Pak Dharma santai Oh Pak Dharma, ya jelas saja aku minta kembali uangku, Pak Ali ini telah menipuku dengan membawa sapimu ke pasar terus mengaku itu sapi miliknya. Benar begitu? Tanya Pak Dharma pada Pak Ali Aku tidak berkata sapi itu milikku kok, aku kan hanya bilang aku mau menjual sapiku, tapi tidak mengatakan kalau sapi yang aku bawa itu adalah sapi milikku. Begitu Pak Ali mengatakan demikian, Pak Hasan baru sadar, memang Pak Ali tidak pernah mengatakan kalau sapi yang dia bawa itu miliknya, dan Alinya dia tidak menanyakan dengan pasti karena tergiur keuntungan yang bisa dia dapat dari menipu Pak Ali. Ya semua ini sudah diatur Pak Dharma, termasuk semua tindakan, dan perkataan Pak Ali untuk memberi pelajaran pada Pak Hasan. Ta,,,tapi kalau sapinya ini harga 4.5 juta sungguh keterlaluan, bagaimanapun aku batal membelinya. Kata Pak Hasan tidak mau kalah ya tidak bisa begitu Pak Hasan, kamu kan sudah memberi uang tanda jadi pada Pak Ali, jadi pak Ali tidak menjual pada orang lain. Kata Pak Dharma Ya siapa si yang mau beli sapi kurus kering ini seharga 4.5 juta? Dihargai 3 juta saja sudah harus bersyukur. Ya begini saja, kamu boleh membatalkan pembelian ini, tapi uang tanda jadi itu dianggap hangus, karena kamu tidak jadi membeli, bagaimana? Tawar Pak Dharma Ya tidak bisa begitu, saya mau semua uang saya kembali. Tolak Pak Hasan Loh Pak Hasan kan bukan orang baru di dunia dagang? Masa peraturan sederhana kalau uang tanda jadi bakal hangus kalau tidak jadi membeli barangnya saja Pak Hasan tidak mau mengakuinya? Bagaimana nanti tanggapan semua orang nantinya? Ini bisa mempengaruhi usaha Pak Hasan, mungkin tidak ada lagi yang akan percaya sama Pak Hasan. Kata Pak Dharma menakut - nakuti Pak Hasan, Pak Hasan juga berpikir kalau benar kabar ini tersiar tentu namanya yang sudah jelek tambah jelek lagi, dan dimasa akan dating mungkin saja yang dikatakan Pak

Dharma menjadi kenyataan, akhirnya mau tidak amu dia menyetujui tawaran Pak Dharma, dan pulang dengan menggerutu Terima kasih Pak Dharma, saya rasa uang ini tidak pantas untukku, lagian semua ini adalah hasil pemikiran Pak Dharma. kata Pak Ali menyerahkan uang itu pada Pak Dharma, tapi Pak Dharma menolaknya Sudahlah terima saja, anggap saja itu bonus dari saya, dan ingat lain kali hati hati kalau belanja, banyak penipu seperti Pak Hasan, kalau tidak mengerti lebih baik tidak membeli, dan bertanya dulu sama orang lain atau padaku. nasehat Pak Dharma Pak Ali gembira, ia terkesan dengan kebaikan dan akal Pak Dharma, kemarin ia kehilangan 10 ribu tapi sekarang ia mendapatkan 20 kali lipat sejumlah 200 ribu semua itu berkat Pak Dharma

JUDUL TEMA ALUR PUSAT PENGISAHAN

: Penipu kena batunya : Kehidupan seorang penipu yang kena batunya, yaitu penipu ditipu. : Mengunakan alur maju : Seorang bapak yang ditipu yaitu Pak Ali, kemudian dibantu Pak Dharma untuk menipu kembali sang penipu yaitu Pak Hasan.

LATAR

: Tempat

: di Pasar : Tempat kerja : Rumah Pak Ali

Waktu

: Pagi hari : Siang hari : Sore hari

TOKOH

: Pak Ali rayuan. Pak Hasan

Bodoh,

Mudah

terpengaruh

: Licik, Pembohong, Penipu. : Protagonis : Antagonis

Pak Dharma : Baik Hati, Suka menolong. WATAK : Pak Ali Pak Hasan AMANAT

Pak Dharma : Tritagonis : Jangan mudah percaya sama orang, karena kita bisa dibohongi dan ditipu.

Anda mungkin juga menyukai