Anda di halaman 1dari 1

Tingginya Tingkat Perceraian Di Indonesia

5 Juni, 2008 — arif julianto

Perubahan nilai-nilai sosial yang sedang terjadi di tengah masyarakat Indonesia membuat tingkat
perceraian semakin tinggi. Bahkan akibat kemampuan ekonomi yang terus meningkat di
kalangan kaum Hawa, ikut mempengaruhi tingginya gugatan cerai yang diajukan istri terhadap
suami. Saat ini begitu mudah pasangan suamiistri yang melakukan cerai dalam menyelesaikan
permasalahan yang terjadi di rumah tangga.

Jumlah perceraian di Indonesia telah mencapai angka yang sangat fantastis. Tercatat,
pada tahun 2007, sedikitnya 200 ribu pasangan melakukan pisah ranjang alias cerai. Meski angka
perceraian di negara ini tidak setinggi di Amerika Serikat dan Inggris (mencapai 66,6% dan 50%
dari jumlah total perkawinan), namun angka perceraian di Indonesia ini sudah menjadi rekor
tertinggi di kawasan Asia Pasifik.

Sedangkan di wilayah Jawa Timur, peningkatan angka perceraian dari tahun ke tahun
selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2003, angka perceraian berjumlah 40.391 pasangan
bercerai. Tahun 2004 meningkat menjadi 42.769 dan tahun 2005 mencapai 55.509 kasus
perceraian.
Banyaknya perceraian itu sebagai dampak globalisai arus informasi melalui media massa
salah satunya adalah tayangan infotainment yang menampilkan figur artis dengan bangga
mengungkap kasus perceraiannya. Pada tahun 2000-an hanya 30 persen perceraian talak, di mana
suami menceraikan isteri, sedangkan tahun 2005 ada 68, 5 persen perceraian melalui cerai gugat,
di mana isteri menggugat cerai suaminya.

Angka perceraian di Indonesia diprediksi oleh banyak pihak akan selalu meningkat tiap
tahun. Hal itu dikarenakan life style (gaya hidup) masyarakat selalu berubah. Pondasi nilai-nilai
keagamaan mulai luntur. Dasar meniti bahtera rumah tangga tak lagi mendasar pada al-Quran
dan hadist.

Dan ironisnya, pemahaman kedua dasar hukum Islam tersebut seringkali di maknai
sepotong-potong sesuai dengan kepentingannya. Pada dasarnya, perceraian memang
diperbolehkan dalam islam. Namun hal itu juga sangat dibenci oleh Islam meskipun perceraian
itu menjadi fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai