BAB I
PENDAHULUAN
tidak terjatuh dalam perilaku yang diharamkan Allah, seperti lesbian, gay,
satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan menjadi
seseorang akan menjadi tidak sempurna dan lebih dari itu, menyalahi fitrahnya.
Sebab setiap manusia memiliki kodrat yang Allah telah menciptakan makhluk-
manusia dalam perjalanan hidupnya dan gerbang utama bagi seseorang yang
sudah mulai beranjak dewasa untuk membangun kehidupan baru yang lebih
telah dinyatakan dalam bab I, pasal 1 bahwa “Pernikahan adalah ikatan lahir
batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan
Yang Maha Esa”. Selain itu di dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1974, pasal
1
2
adalah salah satu bentuk pengabdian (ibadah) kepada Allah SWT (Susanto,
2019).
mawaddah, yakni keluarga yang tenang, bahagia, harmonis, penuh cinta dan
pengorbanan dan kerja sama yang baik. Keluarga sakinah tidak mungkin akan
dan istri dan keakraban antara pasangan suami istri juga penting untuk
menyertainya. Karena setiap kehidupan rumah tangga pasti akan dilanda suatu
masalah, baik masalah yang besar ataupun masalah yang kecil yang dapat
beragam. Hal ini disebabkan oleh poligami yang tidak sehat, krisis akhlak,
kawin paksa, ekonomi, tidak ada tanggung jawab, kawin dibawah umur,
keharmonisan (Rais, 2014). Umumnya karena sudah tidak cocok, salah satu
pihak selingkuh atau suami tidak memberikan hak (lahir ataupun batin) istri
individu dan sosial antar dua keluarga dan menjadi renggang yang secara
tersebut dari ikatan tali perkawinan dan yang paling berat yang sangat nyata
akan dialami oleh anak yang merupakan buah hati dari pernikahan itu sendiri
suami dan istri, akan berdampak bagi kondisi emosinya anak. Dampak negatif
4
dengan salah satu orangtuanya dan hubungannya dengan orang lain menjadi
terganggu karena rasa harga diri yang cenderung inferior dan dependen.
Keutuhan rumah tangga menjadi dambaan bagi siapapun yang sudah menikah.
Perceraian hanya dapat dilakukan apabila salah satu atau beberapa alasan yang
sah, bahwa suami istri tidak dapat hidup rukun lagi dan berakhir dengan
perceraian.
tekanan sosial dimasyarakat bahwa bercerai bukanlah hal yang tabu atau aib.
Matondang, 2014).
perceraian harus ada alasan, bahwa antara suami/istri itu tidak dapat hidup
rukun sebagai suami istri; c) tata cara perceraian di depan sidang pengadilan
mengajukan gugatan tersebut pada ayat (1) Pasal ini diatur dalam perundang-
perceraian adalah putusnya ikatan perkawinan antara seorang pria dan seorang
dalam rumah tangga atau KDRT (8.453 perkara) dan dihukum penjara (4.898
(Susanto 2019). Ironisnya, jika dahulu perceraian yang terjadi akibat suami
menceraikan istri, sekarang justru istri menggugat cerai suami. Dari banyaknya
pria yang berstatus duda, disebabkan oleh perceraian gugat/ talak dan bukan
karena kematian.
perdata gugatan pada tahun 2021 sebanyak lebih dari 1.600 sehingga
memelihara keutuhan rumah tangga. Salah satu solusi untuk membantu agar
sebagai pihak mediasi bagi pasangan yang bermasalah dan edukasi bagi calon
dan rujuk yang dilakukan menurut ajaran agama Islam (Umar, 2019). Tugas
hanya mengawasi dan mencatat peristiwa pernikahan, talak dan rujuk, belum
badan atau lembaga yang berusaha pada bidang penasehat perkawinan dan
keluarga tentu hal ini menjadi tantangan untuk BP4 salah satunya adalah
suami istri dalam hubungan berumah tangga (Darmawati & Haddade, 2020).
pembinaan dan pelestarian perkawinan (BP4) BAB I dari Pasal 3 bahwa BP4
kerja Kementrian Agama dan Institusi terkait baik pemerintah maupun non
BAB II Pasal 4 bahwa BP4 berdasarkan Islam dan berasaskan Pancasila. Pasal
BAB III Pasal 6 yang berbunyi bahwa upaya dan usaha BP4 antara lain
BP4 memiliki peran yang sangat besar untuk calon pengantin, berbicara
tentu diharapkan keberadaan lembaga atau badan ini memberikan suatu wadah
setiap individu agar dapat memiliki kesiapan mental maupun fisik serta daya
sebagaimana dalam pasal 4 anggaran dasar BP4 sebagai berikut usaha BP4
9
cerai dan rujuk kepada yang akan melakukannya serta khalayak ramai, b)
konsisten agar dapat mewujudkan rumah tangga yang harmonis (Dinata, 2016).
setiap individu agar dapat memiliki persiapan mental dan fisik dalam
Upaya yang dilakukan BP4 salah satunya adalah menyediakan dirinya untuk
faktor kelemahan kenapa BP4 tidak berperan aktif lagi pada tahun sekarang
yaitu 2020, yaitu: a) kelembagaan BP4 yang lemah. Tidak hanya sistem
organnya yang belum tertata dengan kuat juga tidak jelasnya pada pendanaan
operasional BP4, b) visi dan misinya belum terpahami oleh seluruh elemen.
Ada kemungkinan hal ini disebabkan lemahnya visi, misi ataupun worldview
BP4, c) struktur kepengurusan yang diisi oleh para pejabat terkadang tidak
dijalankan sebagai “sampingan”, sebab tidak menjadi tupoksi (tugas pokok dan
dimaknai sebagai beban yang tidak perlu bagi para pejabat, d) watak ekslusif
BP4 yang menfokuskan diri pada umat Islam. Terkesan ada beban ganda dalam
diri BP4 yakni misi “dakwah” dan misi “negara” dan tidak jarang terdapat
dan umat agama lain yang kedepan harus dikaji ulang kembali. Lengkaplah
kelemahan BP4 tidak hanya pada level ideologi gerakannya juga pada
manejemen pengorganisasiaannya.
Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama
Kecamatan pada Bab 1 Pasal 1 Ayat (1), bahwa Kantor Urusan Agama (KUA)
saja. Akan tetapi, tidak mengetahui adanya BP4 yang berperan dalam
Salah satu indikator keberhasilan yang dicapai oleh BP4 dalam proses
persepsi yang baik kepada masyarakat mengenai fungsi BP4 dalam menjaga
oleh organ lain lalu masuk ke otak. Persepsi adalah proses menggunakan alat
seberapa baik kita mengenal hal lain yang mengandung tiga aspek utama
persepsi, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif (Pratiwi, 2017).
diketahui, agar ketika keluarga yang sedang mengalami konflik rumah tangga
perceraian.
Tanggal 9 Agustus 2021 strategi yang telah dilakukan oleh BP4 KUA Koto
Kecamatan Koto Tangah. Akan tetapi, penyuluhan BP4 ini kurang begitu aktif.
mengikuti saja, bahkan mereka yang mengikuti penyuluhan itu tidak merespon
mengetahui dengan pasti kondisi keluarga yang sedang mengalami konflik dan
juga jumlah keluarga yang mengalami kegagalan karena perceraian, dalam hal
ini keluarga yang memang sedang mengalami konflik rumah tangga tidak
mendatangi BP4 untuk dijadikan sebagai mediator bagi mereka agar tidak
terjadinya perceraian. Hal ini memberi indikasi bahwa sistem yang ada dalam
lembaga belum berjalan secara optimal. Asumsi ini diperkuat ketika dilakukan
desa. Karena masyarakat tidak mengenal dan mengetahui bahwa salah satu
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Batasan Masalah
permasalahan perceraian.
15
permasalahan perceraian.
permasalahan perceraian.
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teotitis
2. Manfaat Praktis
pihak terkait seperti KUA dan lembaga BP4 Koto Tangah mengenai
Singgalang.
16
G. Definisi Operasional
sebagai berikut:
1. Persepsi
suatu hal, baik secara pribadi atau individu yang membentuk bagaimana
kerja Kementerian Agama dan Intitusi terkait baik pemerintah maupun non
3. Perceraian
seorang diantara keduanya meninggal dunia, antara pria dan wanita sudah
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya ilmiah ini terdiri dari tiga bab, sistematika
BAB II: Landasan Teori, membahas tinjauan umum tentang pertama persepsi
meliputi pengertian BP4, kedudukan BP4, tugas dan fungsi BP4, serta struktur
BP4. Ketiga perceraian, meliputi pengertian perceraian, dasar hukum dan hukum
BAB III: Metode Penelitian, meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis
data.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
lingkungannya dalam hal ini termasuk tanda dan simbol yang terdapat
1) Teori Gestalt
obyek (tanda, simbol dan lain-lain) sebagai suatu kesatuan dan tidak
Kelemahan teori ini adalah dalam hal waktu dan pengamatan yang
terarah sehingga pola-pola stimulasi (dalam hal ini bisa berupa tanda,
3) Teori Brentano
struktur seperti entitas spasial fisik yang asli tetapi secara intelektual
4) Brunswik’s model
yang ada yang disebut isyarat-isyarat yang bisa ditangkap dari dekat
seperti cara kerja sebuah lensa kamera yang merekam semua elemen-
pengamat dan persepsi saling tergantung satu sama lainnya. Teori ini
yang dinamis.
sikap.
kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja stimulus
2015).
berupa stimulus, yang diterima melalui alat indera dan diteruskan ke otak
2015).
mengenal objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera (J.P, 1999).
dan di proses, diartikan, ditafsirkan dan dimaknai yang kemudian hal ini
ideasi, yakni menata hasil persepsi tersebut dengan hal-hal yang terdapat
b. Aspek-Aspek Persepsi
yaitu:
1. Kognitif
masa lalu, serta segala sesuatu yang diperoleh dari hasil pikiran
2. Afektif
3. Konatif
menunjukkan sikap. Tetapi kalau tidak sejalan, maka dalam hal itu
menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan faktor Eksternal (Daely dkk, 2013).
terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain:
28
bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
persepsi adalah:
persepsi.
yang sedikit.
perhatian.
a. Pengertian BP4
kelompok;
berkaitandengan keluarga;
Pengadilan Agama;
tidak tercatat;
sakinah.
Keluarga
antropologi.
Keluarga.
lainnya;
KeluargaSakinah melalui:
1) Media cetak
2) Media elektronikal
4) Media percontohan/keteladanan
dan Lansia
teladan;
Nasional.
remaja,dan lansia;
keluarga;
bahwa tugas BP4 yaitu mendamaikan kedua belah pihak, jika terjadi
d. Tugas BP4
kepada remaja pra usia nikah, calon pengantin (catin) yang akan
36
e. Fungsi BP4
sudah mulai dewasa agar mereka mengetahui apa saja hak dan kewajiban
pengantin ketika terjadi suatu pertengkaran agar suami istri bisa saling
suami istri yang bimbang terhadap pasangan yang suka selingkuh yaitu
f. Peran BP4
inginkan, yaitu berupa nasihat khusus kepada pasangan suami istri tersebut
perceraian itu adalah perbuatan halal tetapi sangat dibenci oleh Allah SWT
cara memilih calon suami atau istri dengan baik dan benar menurut ajaran
2006).
B. Penelitian Relevan
1. Penelitian Ahmad Ansori pada tahun 2015 berjudul “Peran BP4 dalam
menekankan kepada masyarakat sekitar KUA tentang upaya apa saja yang
2. Penelitian Siti Marhamah pada tahun 2017 berjudul “Peran BP4 Badan
menekankan secara menyeluruh apa saja peran BP4. Selain itu, fokus
penelitian karya tulis ilmiah ini menekankan faktor apa saja yang
menghambat pelaksanaan program kerja BP4, dan upaya apa saja yang di
perceraian.
Aceh Barat”. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa persepsi masyarakat
c. Kerangka Konseptual
Kognitif
Konatif
oleh organ lain lalu masuk ke otak. Persepsi adalah proses menggunakan alat
2017). Persepsi mengandung tiga aspek utama, yaitu aspek kognitif, aspek
dan pendidikan yang akan membimbing suami istri dalam menangani masalah
ketika ada permasalahan antara suami istri, mereka menjadikan BP4 sebagai
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
subjek yang sedang kita teliti (Dewanty, 2020). Melalui angket dan sebagainya
terjadi mengenai keadaan sekarang ini yang sedang diteliti (Adi, 2021).
(Hermawan, 2019).
sedang kita teliti. Melalui angket dan sebagainya kita mengumpulkan data
yang akan digunakan pada karya ilmiah ini untuk mengukur tingkat persepsi
dapat berupa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal
dan seterusnya (Hamdi & Bahruddin, 2014). Populasi dalam penelitian ini
(sebagai wakil populasi yang di teliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari
populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
42
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Untuk
sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik probability sampling
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendaatkan data, jika
peneliti tidak mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan
pilihan favorabel dan unfavorabel. Untuk menjelaskan nilai yang didapat dari
43
angket yang telah tersebar dalam setiap pengisian dari responden maka
penelitian ini menggunakan coding pada setiap itemnya. Dibawah ini adalah
Pernyataan
Variabel Sub. Variabel Indikator
Favorabel Unfavorabel
1. Uji Validitas
Sebuah tes disebut valid apabila tes tersebut mampu mengukur apa
yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti
N ∑ XY (∑ x)( ∑ y)
r xy = 2 2
{
N ∑ 2−( ∑ X ) {N ∑ 2−( ∑ Y )
X
} Y
Keterangan :
X = Skor item
Y = Skor Total
t hitung =r √ n−2
√( 1−r 2 )
t = Nilai t hitung
(dk = n ˗ 2)
Kaidah keputusan:
2. Uji Reliabitas
Semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita
dapat menyatakan bahwa hasil tes mempunyai hasil yang sama ketika
r 11 ( k ) ¿ ¿
Keterangan :
r 11 = Nilai Reliabilitas
k = Jumlah item
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan
F
P= ×100
N
Keterangan:
P = angket prosentase
47
Daftar Kepustakaan
Ad-art-hasil-munas-bp4-xv-2014.pdf. (t.t.).
Adi, R. (2021). Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Buku Obor.
Akbar, R. F. (2015a). ANALISIS PERSEPSI PELAJAR TINGKAT
MENENGAH PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
KUDUS. Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 10(1).
https://doi.org/10.21043/edukasia.v10i1.791
Akbar, R. F. (2015b). ANALISIS PERSEPSI PELAJAR TINGKAT
MENENGAH PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
KUDUS. Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 10(1).
https://doi.org/10.21043/edukasia.v10i1.791
Andiko, T. (t.t.). Divorce Dilemma among Husband of Muslim Civil Servants in
Bengkulu Province. . . ISSN, 26.
Apriliani, N. L. A. (2021). KONTRIBUSI BADAN PENASIHATAN,
PEMBINAAN, DAN PELESTARIAN PERKAWINAN(BP4)
KEMENTERIAN AGAMA KOTA TEGAL. 01, 12.
Arifin, Z. (2017). Kriteria Instrumen dalam suatu Penelitian. 2(1), 9.
Atkinson, atkinson. (1991). Pengantar Psikologi. Erlangga.
Azhar, S. K. (2013). PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU
BK SMAN 1 KUBUNG. Konselor, 2(1).
https://doi.org/10.24036/0201321878-0-00
Bachri, B. S. (2010). MEYAKINKAN VALIDITAS DATA MELALUI
TRIANGULASI PADA PENELITIAN KUALITATIF. 1, 17.
Bahalwan, H. (2019). Kajian Psikologi Desain, Desain Interface Speedometer
Sepeda Motor Metik, Tentang Pengaruh Cara Orang Berkendara. Jurnal
IPTEK, 22(2), 77–86. https://doi.org/10.31284/j.iptek.2018.v22i2.448
BP4 Pusat. (2006). Perkawinan & Keluarga Menuju Keluarga Sakinah. BP4
Pusat.
Daely, K., Sinulingga, U., & Manurung, A. (t.t.). ANALISIS STATISTIK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI
MAHASISWA. 12.
Darmawati, D., & Haddade, H. (2020). EFEKTIVITAS PENYULUH BP4
DALAM MENEKAN ANGKA PERCERAIAN DI KOTA MAKASSAR.
Harmoni, 19(1), 149–161. https://doi.org/10.32488/harmoni.v19i1.429
Dewanty, W., & Hak, N. (2020). Program Gerobak Usaha BAZNAS Provinsi
Bengkulu Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik di Kota
Bengkulu. 1(3), 7.
48