Program Sarjana Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
1,2
Universitas Padjadjaran
elprida18001@mail.unpad.ac.id1, nngnurwati@yahoo.co.id2
ABSTRAK
Pernikahan merupakan salah satu prinsip dasar kehidupan yang paling penting dalam asosiasi atau masyarakat
yang sempurna. Namun ada satu fenomena dalam pernikahan ini yaitu pernikahan dini. Fenomena ini banyak
ditemui di negara negara berkembang salah satunya Indonesia. Penyebab dari fenomena ini diantaranya
karena kesulitan ekonomi, pendidikan yang rendah, paksaan dari orang tua, karena kecelakaan, dan karena
adat istiadat dari masyarakat setempat. Pernikahan dini memberikan dampak pada aspek biologis maupun
psikologis. Namun pada artikel ini kami akan membahas mengenai dampak pada aspek psikologis . Tujuan
dari kajian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai dampak dari pernikahan usia dini terhadap aspek
psikologis remaja. Fokus kajian ini pada remaja dengan alasan bahwa masa remaja merupakan masa
mencarian identitas diri.
Kajian ini menggunakan metode kajian literatur, data yang berasala dari penelusuran literatur dan dokumen
dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya
pernikahan dini yaitu: 1) Faktor ekonomi, 2) Orang tua, 3) Kebiasaan dan adat istiadat masyarakat setempat.
Dampak pernikahan dini pada remaja dari aspek psikologis yaitu timbul kecemasan dan stres. Kecemasan
yang dialami keluarga pernikahan dini remaja yang melakukan pernihakan dini akan merasa ketakutan dan
kekhawatiran dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul dalam keluarganya. Sedangkan stres juga bisa
menyebabkan neuritis depresi karena mengalami proses kekecewaan yang berlarut-larut dan karena ada
perasaan-perasaan tertekan yang berlebihan.
ABSTRACT
Marriage is one of the most important fundamental principles of life in an association or perfect society. But
there is one phenomenon in this marriage that is early marriage. This phenomenon is widely encountered in
developing countries one of Indonesia. Causes of this phenomenon are due to economic difficulties, low
education, coercion of parents in perpetuation of marriages, married by accident, and because of the customs
of the local community. Early marriage has an impact on both biological and psychological aspects. But in this
article we will discuss the impact on the psychological aspects of. The purpose of this study is to provide an
overview of the impact of early marriage on the psychological aspects of adolescents. The focus of this study
is on adolescents on the grounds that adolescence is a time of searching for self-identity. This study uses the
literature review method, data derived from literature searches and documents are analyzed descriptively. The
results showed that the factors that led to early marriage were: 1) Economic factors, 2) Parents, 3) Customs
and customs of the local community. The impact of early marriage on adolescents from psychological aspects
that arises anxiety and stress. Anxiety experienced by adolescent early marriage families who do premature
marriage will feel fear and anxiety in dealing with problems that arise in the family. While stress can also cause
depressive neuritis due to a prolonged process of disappointment and because there are feelings of excessive
stress.
29
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 3 No: 1 Hal: 29 - 39 Juli 2020
Sosial
30
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 3 No: 1 Hal: 29 - 39 Juli 2020
Sosial
31
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 3 No: 1 Hal: 29 - 39 Juli 2020
Sosial
putrinya. Hal menarik dari prosentase lebih masak, akan lebih matang lagi psikologisnya
pernikahan dini di Indonesia adalah terjadinya (Walgito, 2000:28).
perbandingan yang cukup signifikan antara di Pada dasarnya memang kedewasaan pribadi
pedesaan dan perkotaan. Berdasarkan seseorang tidak tergantung pada umur, tetapi
Analisis survei penduduk antar sensus masa remaja ialah masa peralihan dari masa
(SUPAS) 2005 dari Badan Koordinasi Keluarga kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa
Berencana Nasional (BKKBN) didapatkan remaja ini umumnya remaja belum memiliki
angka pernikahan di perkotaan lebih rendah kepribadian yang mantap dan kematangan berfikir.
dibanding di pedesaan, untuk kelompok umur Perkawinan pada usia belia tidaklah
15-19 tahun perbedaannya cukup tinggi yaitu menguntungkan bahkan jelas merepotkan kaum
5,28% di perkotaan dan 11,88% di pedesaan. perempuan, dalam usia yang masih muda, remaja
Hal ini menunjukkan bahwa wanita usia muda putri dituntut untuk mengurus rumah tangga,
di perdesaan lebih banyak yang melakukan melayani suami, harus mengandung dan
perkawinan pada usia muda. (http://imfatul- melahirkan, kemudian merawat dan membesarkan
triafkm13. web.unair.ac.id) nya. Sedangkan mengandung dan melahirkan
Usia remaja menimbulkan berbagai pada usia muda sangat beresiko tinggi bagi
persoalan dari berbagai sisi seperti masa remaja kesehatan, bagi ibu bisa menimbulkan kanker leher
yang selalu ingin mencoba -coba sesuatu yang rahim.
menantang adrenalin, walaupun kadang mereka Menurut Basri dalam bukunya yang berjudul
kurang mengetahui dampak akibat perbuatan merawat cinta kasih mengatakan secara fisik
tersebut dapat mempengaruhi masa depan biologis yang normal seorang pemuda atau pemudi
mereka. Pendidikan rendah, pengetahuan yang telah mampu mendapatkan keturunan, tetapi dari
minim, dan sulitnya mendapatkan pekerjaan yang segi psikologis remaja masih sangat hijau dan
layak akan mempengaruhi pendapatan ekonomi kurang mampu mengendalikan bahtera rumah
keluarga. Terlebih jika mereka menikah di usia tangga di samudra kehidupan. Berapa banyak
muda karena keterlanjuran berhubungan seksual keluarga dan perkawinan terpaksa mengalami
yang menyebabkan suatu kehamilan, adanya nasib yang kurang beruntung dan bahkan tidak
penolakan keluarga karena rasa malu, hal ini dapat berlangsung lama karena usia terlalu muda dari
menimbulkan stress berat pada ibu hamil muda. para pelakunya, baik salah satu atau keduanya
Dalam kehidupan rumah tangga pasti tidak (Basri, 1996:76)
luput dari permasalahan-permasalahan. Salah satu Secara biologis pada masa remaja terjadi
penyebab utama permasalahan dalam rumah proses awal kematangan organ reproduksi
tangga adalah pasangan–pasangan yang belum manusia, dampaknya apabila di usia remaja ini
dewasa. Faktor ketidak dewasaan ini lebih nyata terjadi kehamilan maka akan banyak resiko
terdapat dalam pernikahan usia remaja. Dilihat dari kesehatan yang akan dihadapi seperti abortus,
segi psikologi perkembangan, dengan semakin anemia, kurang gizi, preeklamsi dan eklamsi.
bertambahnya umur seseorang, diharapkan akan Sedangkan pada saat persalinan dapat
menimbulkan, persalinan lama, ketuban pecah
32
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 3 No: 1 Hal: 29 - 39 Juli 2020
Sosial
dini, ketidakseimbangan kepala bayi dengan lebar dengan kontek ajian ini. Analisa dilakukan secara
panggul, persalinan prematur, berat badan bayi deskriptif kualitatif.
lahir rendah dan perdarahan yang dapat
mengancam keselamatan jiwa ibu maupun bayinya PEMBAHASAN
(Manuaba,2009). Remaja Sebagai Pelaku Pernikahan Dini
Dari segi psikologis, wajar bila banyak yang Remaja seringkali banyak didefinisikan
merasa khawatir bahwa pernikahan dini akan sebagai periode transisi Antara masa kanak-kanak
menghambat studi dan rentan konflik yang ke masa dewasa, atau bisa dikatakan masa usia
berujung perceraian, karena kurang kesiapan belasan tahun, atau apabila seseorang
mental kedua pasangan yang belum dewasa. menunjukkan tingkah laku tertentu seperti mudah
Kecemasan dalam menghadapi masalah – masalah terangsang perasaannya, susah diatur dan lain
yang timbul dalam keluarga membuat pasangan sebagainya.
remaja mudah mengalami goncangan jiwa yang Muangman (1980) mengemukakan bahwa
dapat mengakibatkan stress dan depresi, bila remaja merupakan suatu masa dimana, pertama
keadaan ini tidak mendapatkan perhatian dan individu berkembang dari saat pertama kali ia
penanganan dengan baik akan terjadi goncangan menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya
jiwa yang lebih berat lagi bahkan bisa menjadi gila sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
(Dariyo, 1999). Kedua, Individu mengalami perkembangan
Pernikahan dini melanggar hak anak, psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak
terutama bagi anak perempuan sebagai pihak yang menjadi dewasa dan ketiga Terjadi peralihan dari
paling rentan menjadi korban dalam sebuah ketergantungan sosial ekonomi yang penuh
pernikahan dini. Plan Indonesia sebagai organisasi kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. (Dariyo,
kemanusiaan yang fokus pada perlindungan dan 1999)
pemberdayaan anak menyampaikan hasil Definisi ini semakin berkembang konkrit ke
penelitian mengenai pernikahan dini di delapan arah operasional. Ditinjau dari WHO, masalah yang
kabupaten menemukan sebanyak 33,5 persen utama dirasakan mengenai kesehatan remaja yaitu
anak usia 13 sampai 18 tahun pernah menikah, kehamilan yang terlalu awal. Oleh karena itu WHO
dan rata - rata mereka menikah pada usia 15 menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai
sampai 16 tahun selama bulan Januari - April 2011 batasan usia yang mana bisa dikatakan bahwa usia
yang menjadi gambaran kasus pernikahan dini 10 tahun adalah remaja awal dan pada usia 20
secara umum di Tanah Air (kompas, 2011). tahun adalah remaja akhir. Kehamilan dalam usia-
usia tersebut memang mempunyai resiko yang
METODE lebih tinggi (kesulitan waktu melahirkan,
Metode yang digunakan dalam kajian ini yaitu sakit/cacat/kematian bayi/ibu) daripada kehamilan
berdasarkan kajian literatur. Data yang dalam usia-usia di atasnya (Sanderowitz &
dikumpulkan berdasarkan penelusuran beberapa Paxman, 1985: dalam Hanifah, 2000, 27).
hasil dokumen, leteratur, jurnal ilmiah yang terkait Definisi-definisi diatas tidak memperhatikan
aspek social-psikologisnya melainkan hanya
33
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 3 No: 1 Hal: 29 - 39 Juli 2020
Sosial
34
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 3 No: 1 Hal: 29 - 39 Juli 2020
Sosial
35
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 3 No: 1 Hal: 29 - 39 Juli 2020
Sosial
Pada masa ini, anak sudah mampu mewujudkan 6. Individu mulai mampu membayangkan
suatu keseluruhan dalam pekerjaannya yang peranan-peranan yang akan diperankan
merupakan hasil dari berpikir logis. Aspek perasaan sebagai orang dewasa
serta moralnya juga telah berkembang sehingga 7. Individu mulai mampu untuk menyadari diri
dapat mendukung penyelesaian tugas-tugasnya. mempertahankan kepentingan masyarakat di
Pada tahap ini Piaget sebagaimana dikutip lingkungan dan seseorang dalam masyarakat
Ali (2005: 29) menyampaikan bahwa interaksinya modern.
dengan lingkungan sudah amat luas, menjangkau
banyak teman sebayanya dan bahkan berusaha Dampak Pernikahan Dini Terhadap
untuk dapat berinteraksi dengan orang dewasa. Kesehatan Mental
Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan Menurut Walgito dalam bukunya yang
masalah dalam interaksinya dengan orang tua. berjudul Bimbingan Konseling Islam bahwa
Namun, sebenarnya secara diam-diam mereka perkawinan yang masih terlalu muda banyak
masih mengharapkan perlindungan dari orang tua mengundang masalah yang tidak diharapkan
karena belum sepenuhnya mampu memenuhi karena segi psikologisnya belum matang seperti
kebutuhan dirinya sendiri. Jadi, pada tahap ini cemas dan stress (Walgito, 2000:20). Sedangkan
terjadi tarik menarik antara ingin bebas dan ingin menurut Dariyo dalam bukunya yang berjudul
dilindungi. Hal ini terjadi karena pada tahap ini “Psikologi Perkembangan Dewasa Muda”
anak sudah mulai mampu mengembangkan pikiran pernikahan bisa berdampak cemas, stress dan
formalnya, mereka juga mampu mencapai logika depresi (Dariyo, 1999:105)
dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi. Arti 1. Cemas
simbolik dan kiasan dapat mereka mengerti. Kecemasan adalah penjelmaan dari berbagai
Seperti yang dikemukakan oleh proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi
Csikszentimihalyi, M. & Larson,R (1984), manakala seseorang sedang mengalami tekanan
karakteristik lain pada tahap operasional formal atau ketegangan dan pertentangan batin
adalah: (Prasetiyono, 2007: 11). Gejala-gejala pada
1. Individu dapat mencapai logika dan rasio kecemasan ada yang bersifat fisik dan ada pula
serta dapat menggunakan abstraksi yang bersifat psikologis. Gejala fisik yaitu, ujung-
2. Individu mulai mampu berpikir logis dengan ujung jari terasa dingin, pencernaan tidak teratur,
objek-objek yang abstrak keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak, nafsu
3. Individu mulai mampu memecahkan makan hilang, kepala pusing, nafas sesak, dan lain-
persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis lain.
4. Individu bahkan mulai mampu membuat Gejala psikologis seperti sangat takut
perkiraan (forecasting) di masa depan merasakan akan ditimpa bahaya atau kecelakaan,
5. Individu mulai mampu untuk hilang kepercayaan, tidak bisa memusatkan
mengintropeksikan diri sendiri sehingga perhatian, ingin lari dari kenyataan, dan lain-lain.
kesadaran diri tercapai. Adapun kecemasan yang terjadi dalam keluarga
pernikahan dini disebabkan karena takut akan
36
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 3 No: 1 Hal: 29 - 39 Juli 2020
Sosial
adanya bahaya yang mengancam dan persepsi itu a. Biologis, stress yang muncul karena keadaan
akan menghasilkan perasaan tertekan bahkan biologis seseorang yang dipengaruhi oleh
panik. tingkah laku orang tersebut. Menurut
Jadi kecemasan yang dialami keluarga Giordano stress bioekologis terdiri dari
pernikahan dini dapat diartikan sebagai perasaan bioritme, biasanya makan, minum, obat-
campur berisikan ketakutan dan kekhawatiran obatan, dan perubahan cuaca
dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul (http://shkva/122.multipeli.).
dalam keluarganya. b. Psikososial, stress yang muncul karena
keadaan lingkungan. Stress psikososial adalah
2. Stress setiap keadaan atau peristiwa yang
“Stres” bisa diartikan berbeda tergantung menyebabkan perubahan dalam kehidupan
dari masig-masing individu mengartikannya. seseorang (anak, remaja, dewasa). Sehingga
Namun sebagian individu mengartikan stres orang tersebut terpaksa mengadakan
sebagai tekanan, desakan atau respon emosional. adaptasi atau mengadakan penanggulangan
Para psikolog juga mengartikan stres dalam terhadap stressor yang muncul. Namun tidak
berbagai bentuk. Stres bisa mengagumkan, tetapi semua orang mampu mengadakan adaptasi
bisa juga fatal. Semuanya tergantung kepada para dan mampu menanggulanginya (Hawari,
penderita. Lazarus dan Folkman, 1984 (dalam 1997: 45). Sedangkan pada umumnya
Hanifah, 2000), menyatakan, stres psikologis stressor psikososial dapat digolongkan
adalah sebuah hubungan antara individu dengan sebagai berikut: faktor dari perkawinan,
lingkungan yang dinilai oleh individu tersebut problem orang tua, pekerjaan, lingkungan
sebagai hal yang membebani atau sangat hidup, keuangan (Hawari, 1997:48)
melampaui kemampuan seseorang dan c. Kepribadian, stres yang muncul akibat
membahayakan kesejahteraannya. kepribadian orang tersebut
Menurut Robert S. Feldman,1989 (dalam Sumber Stres Stressor adalah semua kondisi
Mohammad Ali, Mohammad Asrori, 2005) stress stimulasi yang berbahaya dan menghasilkan reaksi
adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa stres, misalnya jumlah semua respons fisiologik
sebagai sesuatu yang mengancam, menantang, nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam
ataupun membahayakan dan individu merespon sistem biologis. Stres reaction acute (reaksi stres
peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, akut) adalah gangguan sementara yang muncul
kognitif dan perilaku. Peristiwa yang memunculkan pada seorang individu tanpa adanya gangguan
stress dapat saja positif (misalnya: merencanakan mental lain yang jelas, terjadi akibat stres fisik dan
perkawinan) atau negatif (contoh: kematian atau mental yang sangat berat, biasanya mereda
keluarga). dalam beberapa jam atau hari.
Penyebab stress (stressor) dapat dibagi 3 Dan pernikahan yang terlalu muda juga bisa
kelompok besar yaitu, biokologis, psikososial, dan menyebabkan neuritis depresi karena mengalami
kepribadian. proses kekecewaan yang berlarut-larut dan karena
ada perasaan-perasaan tertekan yang berlebihan.
37
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 3 No: 1 Hal: 29 - 39 Juli 2020
Sosial
38
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 3 No: 1 Hal: 29 - 39 Juli 2020
Sosial
biasanya makan, minum, obat-obatan, dan Hanifah, 2000, Faktor Yang Mendasari Hubungan
perubahan cuaca Seks Pranikah Remaja di PKBI Yogya,
(http://shkva/122.multipeli.). Stress Thesis, Jakarta: FKM UI
psikososial adalah setiap keadaan atau Hawari, Dadang. 1997. Al-Qur’an Ilmu Kedokteran
peristiwa yang menyebabkan perubahan Jiwadan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Dana
dalam kehidupan seseorang (anak, remaja, Bhakti Primayasa.
dewasa). Sehingga orang tersebut terpaksa Kusmiran, E. (2011).Kesehatan Reproduksi Remaja
mengadakan adaptasi atau mengadakan Dan Wanita.Jakarta: Salemba Medika
penanggulangan terhadap stressor yang Kompas, 2011. Pernikahan Dini.PT Gramedia.
muncul. Namun tidak semua orang mampu Jakarta
mengadakan adaptasi dan mampu Manuaba, IBG. 2009. Memahami Kesehatan
menanggulanginya. Sedangkan, kelompok Reproduksi. Arcan. Jakarta.
kepribadian stresnya muncul akibat Mohammad Ali, Mohammad Asrori, 2005, Psikologi
kepribadian orang tersebut. Dan pernikahan Remaja, Petkembangan Peserta Didik,
yang terlalu muda juga bisa menyebabkan Jakarta: PT. Bumi Aksara.
neuritis depresi karena mengalami proses Prasetyo, Dwi, Sunar, Metode Mengatasi Cemas
kekecewaan yang berlarut-larut dan karena dan Depresi, Yogyakarta: Oryza, 2007
ada perasaan-perasaan tertekan yang Rahman, 2012. Perkawinan Di Bawah Tangan Pada
berlebihan. Kematangan sosial-ekonomi Masyarakat Teluk Tiram Darat Kelurahan
dalam perkawinan sangat diperlukan karena Telawang Kota Banjarmasin. Skripsi
merupakan penyangga dalam memutarkan Program Studi PPKN FKIP Unlam
roda keluarga sebagai akibat perkawinan. Banjarmasin. Tidak diterbitkan
Pada umumnya umur yang masih muda belum Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Jilid 6, Bandung: PT.
mempunyai pegangan dalam hal sosial Al Ma’arif, 1990, hal.9.
ekonomi. Padahal individu itu dituntut untuk Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun
1974. Tentang Perkawinan. Penerbit
memenuhi kebutuhan keluarga (Walgito,
Pustaka Tina Mas.Surabaya.
2000: 32). Walgito, Bimo, Bimbingan dan Konseling
Perkawinan, Yogyakarta: Yayasan
penerbitan fak. Psikologi. UGM
DAFTAR PUSTKA
http://imfatul-triafkm13.
Basri, Hasan, Merawat Cinta Kasih, Yogyakarta:
web.unair.ac.id/artikel_detail-92162-
Pustaka Pelajar, 1996 sosial%20kesehatan-
Pernikahan%20dini%20sebagai%20masalah%20s
Csikszentimihalyi, M. & Larson,R (1984), Being
osialk esehatan%20masyarakat
Adolescent, Conflict and Growth in the %20Indonesia.html)
Teenage Years. N.Y.: Basic Books Inc. Publ
Dariyo. 1999. Psikologi Perkembangan Dewasa
Muda. Jakarta.
39