Alpiana Kendek
Email: alpianakendek@gmail.com
Abstrak
Perkawinan merupakan sarana untuk membentuk rumah tangga yang baru atau membentuk
keluarga antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini ingin menelusuri dan menemukan
kasus perceraian akibat pernikahan di usia dini. 1penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
1). Mencapai pernikahan adalah hak setiap orang dan mereka berhak untuk menjalani.
Dimana usia ini banyak menghadapi tantangan hidup. 2).Masa usia dini disebut sebagai masa
keemasan, dimana anak dengan muda menerima stimulasi dan berbagai upaya pendidikan
yang diberikan lingkungannya baik langsung maupun tidak langsung. Pengaruh perceraian di
usia dini yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar luar. Faktor dalam diantaranya
pertengkaran, masalah biaya, serta peselingkuhan. Faktor dari luar yaitu faktor pemahaman
agama, ekonomi,dan faktor adat istiadat budaya.2 Pembinaan terhadap pasangan usia muda
sangat dibutuhkan karena mereka masih dalam tugas perkembangan yang sedang mencari
identitas diri dan sosial yang kadang masih membingungkan. Salah satu fokus pembinaan dan
penyuluhan kepada mereka adalah pendewasaan sosial.3
Bab I
1
Uswatun Hasanah, pengaruh perkawinan usia muda terhadap tingkat perceraian dini, journal of science and
social research, vol 1(1), 13-18, 2018.
2
Al-Daulah, Analisis Sosio Yuridis Terhadap Pernikahan Usia Dini dan Perceraian di Jawa Timur jurnal hukum
dan perundangan Islam, 7(2), 393-418, 2017.
3
Jajang Susatya, Usaha-Usaha Pasangan Pernikahan Usia Dini dalam Menggapai Keharmonisan Keluarga
Magistra, 28(98), 2016.
Pendahuluan
Perkawinan merupakan sarana untuk membentuk rumah tangga yang baru atau
membentuk keluarga antara laki-laki dan perempuan.4perkawinan antara dua insan
merupakan kebahagiaan ketika mereka dipersatukan untuk menjalani kehidupan rumah
tangga baru. Mencapai pernikahan adalah hak setiap orang dan mereka berhak untuk
menjalani. Tetapi ketika belum dewasa itu belum dapat mempertahankan rumah tangga yang
baik. Ketika masalah datang mereka belum tentu mengatasinya.
Usia muda adalah dimana seseorang telah berusia 17-25 tahun. Dimana usia ini
banyak menghadapi tantangan hidup. Masa usia dini disebut sebagai masa keemasan, dimana
anak dengan muda menerima stimulasi dan berbagai upaya pendidikan yang diberikan
lingkungannya baik langsung maupun tidak langsung.
Perceraian usia dini merupakan perceraian yang sering terjadi di masa sekarang ini.
Perceraian usia dini yang menyebabkan perkawinannya di usia yang masih sangat muda.
Kata dini penulis menulis bahwa “dini” merupakan pasangan muda di usia yang masih relatif
muda.5perceraian adalah salah satu kasus dalam keluarga di Indonesia yang mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.
Pengaruh perceraian di usia dini yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar luar.
Faktor dalam diantaranya pertengkaran, masalah biaya, serta peselingkuhan. Faktor dari luar
yaitu faktor pemahaman agama, ekonomi,dan faktor adat istiadat budaya.6
Cara mengatasi perceraian di usia dini merupakan cara yang ingin dicapai setiap insan
yang telah membangun rumah tangga baru. Pembinaan terhadap pasangan usia muda sangat
dibutuhkan karena mereka masih dalam tugas perkembangan yang sedang mencari identitas
diri dan sosial yang kadang masih membingungkan. Salah satu fokus pembinaan dan
penyuluhan kepada mereka adalah pendewasaan sosial.7
Manfaat: Agar memahami tujuan pernikahan dini sehingga tidak menyebabkan perceraian.
Bab II
4
U Hasanah, Pengaruh Perkawinan Usia Muda Terhadap Tingkat Perceraian Dini, journal of science and social
research, 1(01), 13-18, 2018
5
AT Surur, Perceraian Dini, jurnal hukum Islam, 14(01), 111-113, 2016.
6
Al-Daulah, Analisis Sosio Yuridis Terhadap Pernikahan Usia Dini dan Perceraian di Jawa Timur, jurnal hukum
dan perundangan Islam, 7(2), 393-418, 2017.
7
Jajang Susatya, Usaha-Usaha Pasangan Pernikahan Usia Dini dalam Menggapai Keharmonisan Keluarga,
Magistra, 28(98), 2016.
Pembahasan
Perkawinan adalah perpaduan dua insan, dalam suatu ikatan untuk menjalani hidup
bersama. dan ketika dalam menjalani samudra kehidupan tidaklah akan pernah berjalan
mulus, seperti apa yang ada dalam angan. Sehingga perceraian menjadi jalan akhir yang
dipilih untuk menyelesaikan masalah.8 Dasar-dasar perkawinan dibentuk oleh manusia itu
sendiri untuk memperoleh keturunan. Melahirkan keturunan, kebutuhan akan kasih sayang,
persaudaraan, memelihara anak-anak. Tujuan pernikahan yaitu untuk memperoleh keturunan,
kasih sayang dalam membangun rumah tangga. Memperoleh keharmonisan, kerja sama
sehingga manusia hidup bahagia dalam keluarga dan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan mulia dari perkawinan tentunya kedua insan tersebut sudah
dewasa, baik dalam pikiran maupun secara fisik. Kematangan ini diharapkan dapat
mewujudkan tujuan perkawinan secara baik tanpa berfikir pada perceraian dan mendapatkan
keturunan yang baik dan sehat.
Perkawinan merupakan salah satu perintah agama kepada yang mampu untuk segera
melaksanakannya. Karena dengan perkawinan dapat menjauhkan seseorang dari perbuatan
zinah. Tetapi perkawinan usia muda dapat membawa kepada perceraian karena belum dapat
menyelesaikan masalah. Sehingga berujung kepada perceraian.
Dorongan seksual usia muda yang tinggi karena didorong oleh lingkungan pergaulan
remaja yang suka memperbolehkan dan nyaris tanpa batas. Pada akhirnya, secara fisik anak
bisa terlihat lebih cepat matang dan dewasa, namun psikis, ekonomi, agama, sosial, maupun
bentuk kemandirian lainnya belum tentu mampu membangun komunitas baru bernama
keluarga.
Perceraian merupakan hal yang tidak diinginkan setiap orang. Namun jalan yang akan
dilalui saat tidak lagi dapat menyelesaikan masalah maka jalan satu-satunya ialah perceraian.
Dalam hal ini perceraian dilihat sebagai akhir dari suatu ketidakstabilan perkawinan dimana
pasangan suami istri kemudian hidup terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum yang
berlaku (Erna, 1999).
Perceraian merupakan terputusnya keluarga karena salah satu atau kedua pasangan
memutuskan untuk saling meninggalkan. Faktor perceraian pasangan usia muda biasanya
disebabkan karena masalah ekonomi, kurangnya pemahaman agama, selingkuh dan
pendidikan. Perceraian terjadi disebabkan ada beberapa hal yaitu:
a. perkawinan pada usia muda, yang mengakibatkan kedua pasangan tersebut belum bisa
berfungsi secara baik sebagai suami istri
b. masalah ekonomi, yang menjadi faktor yang utama dalam perceraian.
c. kurang mengetahui dan mempelajari agama, hal demikian dapat menimbulkan
kekacauan rumah tangga dimana si suami tidak tahu fungsinya dan si istri tidak tahu
kewajibannya.9
Solusi
Cara mencegah perkawinan usia dini yaitu pemerintah memberikan dana bos bagi
mereka yang tidak mampu untuk sekolah. Dengan menempuh pendidikan dapat mencegah
perkawinan di usia dini. Memberikan pemahaman kepada anak usia dini tentang dampak
pernikahan usia muda sehingga mereka tidak menikah di usia dini. Mendorong mereka untuk
bekerja.
Kesimpulan
9
Fatur Rahman Alfa, Pernikahan Dini dan Perceraian di Indonesia, Jurnal Ahwal, 1(1), 49-56, 2019.
Dari penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan faktor pendorong menikah
usia dini adalah faktor ekonomi, faktor diri sendiri, faktor pendidikan, dan faktor orang tua.
Pernikahan dini dampak memberikan dampak pada suami dan istri yang menikah di usia
muda dan kepada anak-anak mereka. Perkawinan adalah perpaduan dua insan, dalam suatu
ikatan untuk menjalani hidup bersama. dan ketika dalam menjalani samudra kehidupan
tidaklah akan pernah berjalan mulus, seperti apa yang ada dalam angan. Pengaruh perceraian
di usia dini yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar luar. Faktor dalam diantaranya
pertengkaran, masalah biaya, serta peselingkuhan. Faktor dari luar yaitu faktor pemahaman
agama, ekonomi,dan faktor adat istiadat budaya. Dengan menempuh pendidikan dapat
mencegah perkawinan di usia dini. Memberikan pemahaman kepada anak usia dini tentang
dampak pernikahan usia muda sehingga mereka tidak menikah di usia dini.
Saran
Anak usia muda harus diberi pembinaan, menyekolahkan supaya mereka dibimbing
oleh guru di sekolah. Sehingga mereka dapat memahami dampak dari pernikahan usia dini.
Daftar pustaka
Uswatun Hasanah, pengaruh perkawinan usia muda terhadap tingkat perceraian dini, journal
of science and social research, vol 1(1), 13-18, 2018.
Al-Daulah, Analisis Sosio Yuridis Terhadap Pernikahan Usia Dini dan Perceraian di Jawa
Timur, jurnal hukum dan perundangan Islam, 2017, hal 393-418.
Uswatun Hasanah, pengaruh perkawinan usia muda terhadap tingkat perceraian dini, journal
of science and social research, 2018, hal 13-18.
Fatur Rahman Alfa, Pernikahan Dini dan Perceraian di Indonesia, Jurnal Ahwal, 2019, hal
49-56.