Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol.

16 (32) Desember 2018


p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041

PENGARUH PERCERAIAN PADA ANAK USIA DINI

Srinahyanti*)
Surel: sdzlaffer@gmail.com

ABSTRACT

Divorce is the legal dissolution of a marriage relationship by a court


and almost half of divorce happen in the first 10 years of marriage, it
mean that children from divorced families are still at an early age.
This means that daily interaction and communication between
children with one of the parents will be reduced that can decreasing
the attachment of the child to the parent and child trust affect against
theirself. In addition, the child will be exposed to the fickle conditions,
psychic tendencies negative emotions and aggressive behavior will
appear on children as a victims of divorce.

Keywords: Parental Divorce, Early Childhood

PENDAHULUAN Anak hadir dalam sebuah


Keluarga adalah unit terkecil keluarga bagaikan kertas kosong.
dalam struktur masyarakat yang Anak belajar mengenai dirinya,
terbentuk dari sebuah pernikahan bagaimana berprilaku dan
atau perkawinan. Pernikahan dan berinteraksi pada lingkungan sekitar
perkawinan terbentuk dari ikatan melalui keluarga, oleh karena itu
lahir bathin sepasang manusia yang keluarga juga disebut sebagai
bertujuan menciptakan kehidupan lingkungan yang pertama dan utama
keluarga yang bahagia dan kekal bagi seorang anak. Anak
berdasarkan Ketuhanan yang Maha mendapatkan pengetahuan mengenai
Esa. Pernikahan ini juga menjadi satu nilai-nilai kehidupan, pembentukan
satunya jalan yang dilegalkan dalam mental, psikologis dan belajar sosial
Undang Undang untuk memperoleh dari kedua orang tuanya.
keturunan (anak).

*) Srinahyanti,S.Pd., M.Pd. Dosen Prodi PAUD UNIMED

53 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041


Srinahyanti, Pengaruh Perceraian ..., hal. 53-61

Hal ini juga diungkapkan merupakan mereka yang usia


oleh Hurlock yang mengungkapkan pernikahan di bawah 10 tahun dan
bahwa tahun awal kehidupan anak, telah memilik anak
pendidikan dari orang tua dapat (Anjani&Suryanto 2006). Hal ini
mempengaruhi prilaku dan sikap mengindikasikan bahwa pasangan
anak. yang bercerai memiliki anak yang
Kehidupan rumah tangga berada pada tahapan usia dini.
yang harmonis, rukun dan bersahaja Hal ini tentu menjadi sesuatu
diharapkan memberikan dampak yang harus diperhatikan karena anak
positif bagi tumbuh dan kembang usia dini adalah masa paling penting
sosial dan emosi anak. Namun, dalam kehidupan manusia. Masa ini
rumah tangga dalam keluarga tidak harusnya menjadi momen bagi kedua
selalu harmonis, terkadang konflik orang tua dengan bersama-sama
dapat muncul dari sebuah memberikan rangsangan pendidikan
ketidakcocokan, bila berlarut akan agar anak siap secara fisik dan
berujung kepada perceraian. mental menghadapi fase-fase
Perceraian adalah salah satu kehidupannya. Dalam masa ini anak
kasus dalam keluarga di Indonesia juga sangat tergantung pada kedua
yang mengalami peningkatan dari orang tua dalam pemenuhan
tahun ke tahun. Unit Statistik Badan kebutuhan fisik dan psikisnya. Oleh
Peradilan Umum dan Peradilan karenanya perpisahan kedua orang
Agama menunjukkan perkara tua bagi anak usia dini akan
perceraian merupakan kelompok memberikan perubahan dan dampak
perkara terbesar dalam peradilan di bagi kehidupan anak selanjutnya.
Indonesia. 50% perkara perceraian,
33 % perkara pidana dan 17% KAJIAN PUSTAKA
perkara perdata. Menurut Badan Perceraian dalam Pasal 38
Kependudukan dan Keluarga UU No.1 Tahun 1974 adalah
Berencana (2013) Indonesia putusnya perkawinan. Perkawinan
merupakan Negara dengan tingkat disini adalah ikatan lahir bathin
perceraian tertinggi di Asia Tenggara antara seorang laki-laki dan
dan Mayoritas keluarga bercerai perempuan sebagai suami istri

PUSDIBANG – KS UNIMED 54
Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 16 (32) Desember 2018
p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041

dengan tujuan membentuk keluarga kekejaman atau penganiyayaan berat


(rumahtangga) yang bahagia dan yang membahayakan pihak lain.
kekal berdasarkan Ketuhanan yan Kelima, Salah satu pihak mendapat
Maha Esa. Jadi perceraian adalah catatan badan atau penyakit dengan
putusnya hubungan keluarga (rumah akibat tidak dapat menjalankan
tangga) antara suami dan istri. kewajiban sebagai suami istri.
Keenam, Antara suami dan istri terus
Perceraian bukanlah sesuatu
menerus terjadi perselisihan dan
yang mudah dilakukan, terdapat
pertengkaran dan tidak ada harapan
prosedur yang harus dilalui oleh
untuk hidup rukun lagi dalam rumah
pasangan suami istri yang hendak
tangga.
bercerai. Proses dan hukum
perceraian juga telah diatur oleh Undang-undang No 20 Tahun
Undang-Undang Perkawinan 2003 menyatakan bahwa anak usia
begitupun alasan perceraian. Undang dini adalah anak yang berusia 0-6
Undang No 1 Tahun 1974 Pasal 39 tahun. Berdasarkan usia tersebut,
Ayat 2 dan PP No. 9 Tahun 1975 anak usia dini dapat disebut sebagai
Pasal 19 menguraikan beberapa anak pra sekolah atau berada pada
alasan hukum perceraian; Pertama: jenjang/tingkat sekolah sebelum
salah satu pihak berbuat zina, sekolah dasar. Pada masa ini anak
menjadi pemabuk, pemadat, penjudi, lebih banyak menghabiskan waktu
dan lain sebaginya yang sulit bersama kedua orangtuanya daripada
disembuhkan. Kedua: Salah satu lingkungan luar.
pihak meninggalkan pihak lain Masa usia dini disebut sebagi
selama dua tahun berturut-turut tanpa masa keemasan, dimana anak dengan
izin pihak lain dan tanpa alasan yang mudah menerima stimulasi dan
sah atau karena hal lain di luar berbagai upaya pendidikan yang
kemampuannya. Ketiga; Salah satu diberikan lingkungannya baik
pihak mendapatkan hukuman penjara langsung maupun tidak langsung.
5 tahun atau hukuman yang lebih Pada masa ini akan terjadi proses
berat setelah perkawinan. Keempat, pematangan fungsi tubuh (fisik) dan
Salah satu pihak melakukan psikologis anak, hingga anak siap

55 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041


Srinahyanti, Pengaruh Perceraian ..., hal. 53-61

melaksanakan tugas tumbuh dan kembang anak, namun


perkembangannya. ada kalanya keharmonisan tidak lagi
dapat dirasakan dikarenakan
HASIL DAN PEMBAHASAN beberapa sebab sehingga terjadilah
Keluarga adalah lingkungan perceraian.
utama dan yang paling penting dalam Sebuah interaksi dan situasi
pembentukan seorang anak. Anak yang terjadi dalam keluarga, antar
belajar bagaimana merespon anggota keluarga dapat
rangsangan dari luar dirinya melalui mempengaruhi anggota lainnya.
orang tua. Keluarga juga Termasuk dalam kasus perceraian,
memberikan pengaruh terhadap perceraian adalah putusnya
pertumbuhan dan perkembangan hubungan rumah tangga dan ikatan
anak dari anak lahir hingga ia antara suami dan istri, bila terdapat
mengenal lingkungan kedua dan anggota lain seperti anak, maka anak
ketiganya. Kemampuan anak akan turut merasakan perubahan
berkembang melalui proses tersebut. Respon dan sikap anak
bimbingan dan percontohan dalam terhadap perubahan tersebut dapat
keluarga. Anak dapat belajar banyak dipengaruhi oleh bagaimana sikap
aspek sosial, beragam norma dan orang tua pada saat sebelum dan
nilai-nilai yang berkembang dalam sesudah perceraian serta penyebab
keluarga dan masyarakat luar, serta dari perceraian itu sendiri. Research
dapat memberikan contoh and Statistics Division dalam
penerapannya dalam kehidupan Department of Justice Ministere de
sehari-hari. la Justice Canada memaparkan
Salah satu harapan dalam mengenai faktor yang mempengaruhi
keluarga adalah terciptanya penyesuaian anak pasca perceraian
kehidupan rumah tangga yang antara lain; kharakteristik anak
harmonis, dimana ayah dan ibu (gender dan usia anak saat
sebagai tiang keluarga bersinergi dan perceraian), karakteristik keluarga
dapat bekerja sama dalam (kedudukan sosial ekonomi, latar
pembentukan jati diri anak serta belakang budaya) dan karakteristik
bertanggung jawab terhadap proses sosial (pernikahan kedua orangtua,

PUSDIBANG – KS UNIMED 56
Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 16 (32) Desember 2018
p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041

konflik yang terjadi sebelum dan sosial. Hetherington (2003)


sesudah perceraian, support system mengungkapkan bahwa anak pada
hingga perubahan lingkungan) keluarga yang bercerai beresiko
Pada umumnya, Perceraian tinggi mengalami masalah
pada pasangan yang memiliki anak perkembangan psikologis, tingkah
usia dini (0-6 tahun), hak asuh akan laku, sosial dan akademik
diberikan kepada ibu terkecuali bila dibandingkan dengan anak di
ibu memiliki riwayat tindak keluarga utuh (tidak bercerai)
kekerasan atau gangguan jiwa Pada usia anak 0-2 tahun,
sehingga waktu yang dimiliki anak disebut sebagai masa awal kehidupan
dengan ayah bisa jadi lebih minim anak. Anak tidak memahami konsep
daripada bersama ibu, terkadang perceraian dengan baik dan benar
anak juga harus mengalami karena kemampuan kognitif yang
penyesuaian terhadap lingkungan masih sangat terbatas. Namun
yang baru bila anak pindah ke rumah perubahan akibat yang dialami pada
dan lingkungan yang berbeda. anak usia 0-2 tahun adalah tidak
Penelitian Juth Wallerstein dan Joan dapat tinggal bersama dengan kedua
Kelly pada 60 keluarga yang orang tua kandung. Pada usia ini
mengalami kasus perceraian di anak membutuhkan kontak fisik dan
California juga menemukan bahwa psikis pada kedua orang tua atau
anak pra sekolah (anak usia dini) dewasa sekitarnya untuk membangun
akan lebih mengalami kesulitan kelekatan. Apriani (2016)
dalam menyesuaikan diri mengungkapkan dalam penelitiannya
menghadapi situasi yang baru. Pada bahwa kelekatan ibu memiliki
anak usia dini, mereka memiliki hubungan yang signifikan terhadap
kemampuan kognitif yang terbatas kepercayaan diri anak taman kanak-
sehingga ia tidak bisa memahami dan kanak.
memiliki keterampilan dalam Kelekatan antara anak dan
menghadapi perubahan, akibatnya orang tua akan menjadi dasar dalam
mereka akan lebih rentan terhadap membentuk kepercayaan diri anak
masalah emosional dan kemampuan bahwa anak merasa berharga,

57 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041


Srinahyanti, Pengaruh Perceraian ..., hal. 53-61

diinginkan dan dicintai. Kelekatan kedua orang tua mereka sehingga


ini dihasilkan dari interaksi ataupun terjadi perpisahan pada keduanya
kontak harian dari kedua orang tua sehingga dalam diri mereka timbul
atau dewasa sekitarnya. Adanya pearasaan rasa bersalah. Rasa
perpisahan atau perceraian berarti bersalah (guilty feeling) yang
anak kehilangan kontak dan interaksi dirasakan anak dapat berkembang
harian dari salah satu orang tuanya. menjadi kebencian pada dirinya
Hal ini menjadi permasalahan bila sendiri dan ketakutan terhadap
kedua orang tua tidak dapat bekerja tindakannya sendiri dan orang lain.
sama maka anak akan kehilangan Bila orang tua tidak memberikan
kelekatan dan memunculkan penjelasan yang tepat dan dapat
perasaan ketidakpercayaan pada dimengerti anak mengenai alasan
dirinya sendiri. perpisahan mereka maka emosi
Pada anak usia 2-5 tahun, negatif tersebut akan mempengaruhi
anak mulai menyadari ketiadaan kehidupan sosial anak di masa yang
sosok salah satu orang tua mereka akan datang dalam bentuk perilaku
(ayah atau ibu). Pada masa ini destruktif.
kebutuhan akan perhatian, rasa kasih Perilaku destruktif ini
sayang sangat tinggi. Permasalahan merupakan tindakan menghancurkan,
yang mungkin timbul adalah kasih merusak dan memusnahkan, dapat
sayang yang tidak penuh dari kedua dikatakan sebagai tindakan yang
orang tua yang kemudian dapat merugikan dirinya dan orang lain.
mengakibatkan emosi negatif pada Penelitian yang dilakukan STAI
anak. yang berlebihan seperti rasa Citra Didaktika Jakarta dalam laman
rendah diri,kecewa,marah dan sikap SDIT Al Inayah memaparkan
agresif. perilaku destruktif yang timbul
Selain perilaku agresif akan diantaranya 80% anak korban
muncul perasaan cemas dan rasa perceraian bangga menjadi orang
bersalah, American Academy of yang ditakuti, 75% anak menantang
Childhood& Adolescent Psychiatry orangtua dan guru, 70% sering
menemukan banyak anak merasa memukul teman, bangga mendapat
bahwa merekalah penyebab konflik hukuman, sering mengutak atik

PUSDIBANG – KS UNIMED 58
Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 16 (32) Desember 2018
p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041

barang hingga rusak, 55% anak semakin menurun, demikian


menganggu teman saat bermain sebaliknya kalau seseorang
bersama, melukai teman, membantah mengalami emosi positif maka
nasihat, menghina teman dan marah kekebalan tubuh akan semakin
bila mendapat teguran, 50% meningkat. Para psikolog di
bertengkar dengan teman,45% Universitas Carnegei, Mellon,
melanggar tata tertib sekolah, Pennsylvania, Amerika Serikat
mengolok teman, 40% membuat (Watson,2017) melakukan penelitian
kegaduhan , 30% merusak barang, mengenai dampak perceraian orang
tidak suka diatur, bermain sesuka tua terhadap kesehatan anak
hati dan marah bila diejek. Perilaku mengungkapkan bahwa anak yang
ini timbul karena kurangnya orang tuanya bercerai dan tidak
perhatian dari kedua orang tua. berkomunikasi memiliki resiko
Perpisahan dapat menyebabkan terkena flu tiga kali lebih besar
intensitas pertemuan antara orang tua dibandingkan anak lain. Namun,
dan anak berkurang, ketika anak resiko ini tidak berlaku bagi anak
membutuhkan teman bicara dan korban perceraian yang orang tuanya
bermain belum tentu ia dapatkan menjalin komunikasi dengan baik.
langsung bahkan bisa jadi anak tidak
SIMPULAN
akan mendapatkannya bila kedua
Dari pemaparan diatas,
orang tua mengalami konflik yang
diketahui bahwa perceraian memiliki
belum selesai.
pengaruh terhadap tumbuh dan
Selain mempengaruhi
kembang anak, usia dini terutama
perilaku, emosi negatif yang
berkaitan pada pengelolaan emosi,
didapatkan anak dari perceraian juga
perilaku sosial serta kesehatan anak.
dapat mempengaruhi kesehatan
Dampak tersebut dipengaruhi pula
tubuh anak. (Salovey, Rothman
oleh sikap orang tua terhadap anak
Detweiler, steward dalam
pasca perceraian. Dampak negatif
Setyawan,2007) mengatakan bila
yang timbul dapat diminimalisir
seseorang mengalami emosi negatif
dengan mencukupi kebutuhan fisik
maka kekebalan tubuhnya akan
dan psikis anak. Mengutip teori

59 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041


Srinahyanti, Pengaruh Perceraian ..., hal. 53-61

Abraham Maslow dalam Wiyani Apriani, Dinia Hetika.2016.


(2014), setidaknya ada lima Hubungan antara Kelekatan
kebutuhan yakni kebutuhan Anak pada Ibu dengan Rasa
fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, Percaya Diri pada Anak
kebutuhan akan rasa percaya diri, Taman Kanak-kanak. Tesis.
kebutuhan akan memiliki dan cinta, Diunggah pada laman
dan kebutuhan mengaktualisasi diri. http://repository.upi.edu/2583
Perpisahan suami dan istri tidak 5 tanggal 22 November 2018.
berarti perpisahan orang tua bagi
anak-anaknya, anak memiliki hak BKKBN Online. 2013. Angka
untuk mendapatkan kasih sayang, Perceraian di Indonesia
perhatian, komunikasi serta waktu tertinggi di Asia Pasifik.
bersama orang tua mereka. Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana
DAFTAR PUSTAKA
Nasional. Diakses dari
Akmalia, Nova dan Kasan, Tolib. http://www.bllbn.go.id/viewb
2012. Perilaku Destruktif eri ta.aspx?beritaID=967
pada Anak. Jakarta. Diakses pada tanggal 10 November
dari 2018.
http://sditalinayah.wordpress.
com/2012/09/07 pada tanggal Galuzzo, Diana Marie. 2012. The
22 November 2018. Academic and Social Impact
of Divorce on Early
Anjani, C. dan Suryanto.2006. Pola Childhood Students in
Penyesuaian Perkawinan School. Thesis.
pada Periode Awal. Insan. Massachusetss. University
diakses dari Boston. Diakses dari
https://journal.unair.ac.id https://repository.library.nort
pada tanggal 21 November heastern.edu/files/neu:1158/
2018. pada tanggal 23 November
2018

PUSDIBANG – KS UNIMED 60
Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 16 (32) Desember 2018
p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041

Hetherington, E.M. 2003. Social nc e/article/pii/


Support and Adjustment of Pada tanggal 29 November
Children in Divorced and 2008.
Remarried Families.
Childhood. Diakses dari Research and Statistics
https://journals.sagepub.com/ Division.1997. The
doi/10.1177/0907568203010 Effects of Divorce on
00200 7 pada tanggal 20 Children. Departement
November 2018. of Justice Ministere de la
Justice. Canada.
Hurlock, E.B. (2000). Perkembangan Diakses dari
Anak Jilid 1 Edisi Keenam. https://www.justice.gc.ca
Jakarta: Erlangga. pada tanggal 20 November
2018.
Muliana, dkk. 2016. Perkembangan
Perilaku Anak dari Keluarga Watson, Sara Kiley.2017.Scientist
yang Bercerai di Kecamatan Want to Know if Your
Ulim Kabupaten Pidie Jaya. Parents’s Divorce is
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Making You Sick.
Pendidikan Anak Usia Dini. Diakses dari
https://www.popsci.com/divo
M.S.W Wallerstein, Judith S. and rce -colds pada tanggal
Kelly, Joan B. 1975. The 20 November 2018.
Effect of Parental
Divorce (Experiences of the Wiyani, N.A. 2014. Mengelola dan
Preschool Child). Journal Mengembangkan Kecerdasan
of The America n Academy Sosial dan Emosi Anak Usia
of Child and Adolescent Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Psychiatry. Diakses dari Media.
https://sciencedirect.com/scie

61 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041

Anda mungkin juga menyukai