Anda di halaman 1dari 14

Dampak Perceraian Orang Tua Bagi Perilaku Mahasiswa

Universitas Airlangga

Clarissa Sylvia Dewi


clarissasylvia@gmail.com

Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Airlangga

Abstract
Each divorce has different causes, but it certainly has impact for the children.
This study is interested in finding the positive and negative impact that is
experienced by Airlangga University students whose parents were divorced. This
research employs qualitative method using interview and observation on five
subjects. Etnoscience is also applied using the approach of Spradley regarding
relational symbols. The result of this research is that parents divorce gives both
positive and negative impact. Positive impacts of divorce are encouraging the
students to be hard-working, submissive to the parent, and study hard. On the
other hand, the negative impacts are the students being rude and rebellious to the
parent, and like to get drunk.

Keywords: divorce, family, symbols, impact.

Abstrak
Perceraian orang tua disebabkan oleh berbagai faktor. Peristiwa cerai tersebut
tentu saja memiliki dampak tersendiri pada anak. Oleh karena itu peneliti tertarik
untuk meneliti dampak positif dan negatif perceraian orang tua bagi lima
mahasiswa Universitas Airlangga. Artikel ini memiliki tujuan untuk mengetahui
adanya dampak perceraian orang tua bagi mahasiswa Universitas Airlangga.
Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan wawancara dan
observasi pada subyek penelitian dengan teori dari Spradley yaitu relasional
simbol. Hasil penelitian ini adalah perceraian orang tua memberikan dampak
positif berupa perilaku kerja keras semangat bekerja oleh anak, patuh terhadap
orang tua, dan lebih bersemangat dalam menuntut ilmu. Di sisi lain juga terdapat
dampak negatif yaitu perilaku anak yang melawan orang tua ditunjukkan dengan
sifat anak yang nakal, suka minum-minuman keras dan berkata kasar terhadap
orang tua. Simpulan dari artikel ini ialah perceraian memiliki dampak positif dan
negatif bagi lima mahasiswa Universitas Airlangga. Dampak positif meliputi
perilaku giat bekerja, patuh terhadap orang tua dan semangat menuntut ilmu yang

AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 218


tinggi. Sedangkan dampak negatif ialah perilaku anak yang menjadi kasar dan
sering melawan orang tua.

Kata Kunci: perceraian, keluarga, simbol, dampak.

Pendahuluan diri dan pelestarian keturunannya.


Manusia sebagai makhluk Perkawinan telah menjadi kebutuhan
sosial tidak akan pernah terlepas dari hidup seluruh masyarakat sejak
ketergantungan terhadap sesama zaman dahulu hingga sekarang.
manusia lainnya. Oleh karena itu Perkawinan sebagai katan lahir batin
sudah menjadi hal yang manusiawi ini harus bersinergi dengan seimbang
dan merupakan salah satu kebutuhan demi terwujudnya keluarga yang
manusia dalam hidup berkelompok, terorganisir dengan baik. Ikatan lahir
manusia membentuk keluarga dalam merupakan suatu ikatan adanya
sebuah ikatan perkawinan. Sebagai hubungan secara langsung antara
makhluk sosial manusia hidup saling suami dan istri dengan ditandai
berbagi dan tolong-menolong dengan komunikasi diantara suami dan istri
manusia lainnya sebagai anggota dari tersebut. Ikatan secara lahir ini
masyarakat. Bahwasanya manusia merupakan hubungan formal antara
telah diciptakan oleh Tuhan untuk suami dan istri. Sedangkan ikatan
saling membantu terhadap manusia batin merupakan hubungan tidak
lainnya (Khairuddin, 2008: 8). formal yang hanya dapat dirasakan
oleh suami dan istri yang
Keluarga merupakan sebuah
bersangkutan serta merupakan suatu
organisasi yang dipersatukan dalam
pondasi atau dasar terciptanya
sebuah ikatan suci yaitu perkawinan
hubungan suatu suami istri yang
diantara laki-laki dan perempuan
dapat terus berjalan harmonis.
sebagai sepasang suami dan istri.
Sehingga dapat dikatakan bahwa
Perkawinan merupakan salah satu
keluarga merupakan sebuah
bentuk dari usaha makhluk hidup
kelompok yang tercipta atas adanya
khususnya manusia dalam aktualisasi

AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 219


sebuah perkawinan (Khairuddin, Pada tahun 2010 dari 285.184
2008: 6). kasus perceraian di seluruh
Indonesia, 91.841 disebabkan karena
Perceraian yang terjadi pada
tidak adanya keharmonisan dalam
sepasang suami istri yang telah
rumah tangga. Ketidak harmonisan
memiliki anak akan menimbulkan
tersebut dikarenakan adanya konflik
dampak pada kehidupan anak. Ikatan
perselingkuhan, kurangnya
perkawinan yang telah terputus
komunikasi, keegoisan masing-
membuat peran ayah dan ibu tidak
masing pasangan dan lain-lain.
dapat berjalan sepenuhnya. Hal ini
78.407 disebabkan karena tidak ada
terjadi karena ayah dan ibu sudah
rasa tanggung-jawab antara
tidak lagi tinggal di dalam satu
keduanya untuk mempertahankan
rumah dengan anak-anak mereka.
pernikahan mereka, lalu 67.691
Dampak yang tejadi pada anak
perceraian karena masalah kesulitan
merupakan perilaku yang
ekonomi. Sisa angka yang ada
ditunjukkan dalam kehidupannya
sebesar 47.245 merupakan perceraian
sehari-hari setelah peristiwa
karena pernikahan beda agama,
perceraian kedua orang tuanya
kemenag.go.id diakses pada tanggal
tersebut. Perilaku yang ditunjukkan
4 Juni 2015 (Badan Peradilan
oleh anak di sini merupakan sebuah
Agama, 2014). Di sisi lain secara
simbol sebagai dampak perceraian
lebih terperinci ialah pada tahun
orang tuanya. Perilaku ini terjadi
2014 terdapat 1521 perceraian yang
karena adanya pengetahuan anak
disebabkan karena krisis akhlak.
mengenai perceraian kedua orang
Krisisnya akhlak di sini merupakan
tuanya. Pengetahuan tersebut
bentuk penyimpangan terhadap
meliputi faktor perceraian, berapa
ikatan perkawinan. Contohnya saja
lama perceraian tersebut terjadi
suami sering bersikap kasar kepada
hingga saat ini, dan lingkungan
istrinya dan mabuk atau sering
dimana anak tinggal (Ancok, 1987:
bermain judi bahkan menggunakan
2).
NAPZA (Narkotika, Psikotropika,
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 220
dan Zat Adiktif). 71 kasus perceraian segera melaksanakan pernikahan
disebabkan karena faktor cemburu padahal antara pasangan yang akan
dari salah satu pihak antara istri atau menikah belum merasa siap untuk
suami yang terlalu berlebihan, hal menjadi sepasang suami istri yang
tersebut membuat sering terjadinya akan hidup berdampingan. Peristiwa
konflik diantara pasangan karena atas perjodohan sepihak seringkali
dasar rasa cemburu. 21 kasus menimbulkan konflik yang berujung
perceraian dikarenakan kawin secara pada perceraian diantara suami istri
paksa. Kasus perceraian yang paling (Pengadilan Agama Surabaya, 2014).
sering ialah sebesar 1827 di tahun Pada artikel ini menggunakan
2014 karena tidak adanya rasa model analisis bahwa pengetahuan
tanggung-jawab di pihak suami dari kelima subyek penelitian
untuk memberikan nafkah dan mengenai perceraian orang tua
perlindungan kepada istri serta anak- berkaitan dengan adanya dampak
anaknya. Terdapat hubungan yang positif dan negatif yang timbul
erat antara rasa tanggung-jawab
sebagai akibat dari perceraian
suami dengan hak istri. Bahwasanya tersebut. Dampak tersebut
jika tanggung-jawab suami dalam merupakan simbol berupa perilaku
memenuhi nafkah kepada istri tidak kelima subyek penelitian yang
dipenuhi maka sudah menjadi hak direlasikan dengan simbol lainnya
seorang istri boleh menuntut guna mengetahui dampak perceraian
perceraian terhadap suaminya orang tua bagi anak selaku
dengan jalan tuntutan perceraian atau mahasiswa Universitas Airlangga.
dalam hukum Islam disebut khuluk
Perceraian orang tua yang
dengan meminta suami
membawa dampak bagi perilaku
mengucapkan talak yang diimbangi
anak membuat peneliti merasa
perundingan-perundingan tertentu
tertarik melakukan penelitian
dan khusus di pengadilan agama. Hal
mengenai dampak perceraian orang
tersebut seringkali karena adanya
tua bagi perilaku lima mahasiswa
intervensi dari pihak ketiga untuk
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 221
Universitas Airlangga. Ketertarikan lima subyek penelitian. Wawancara
akan hal tersebut menghasilkan dilaksanakan pada lima subyek
sebuah rumusan masalah yaitu penelitian yang sudah dikenal oleh
bagaimana dampak positif dan peneliti dua sampai tiga tahun lalu
negatif perceraian orang tua bagi dengan adanya kepercayaan penuh
anak selaku mahasiswa Universitas dari subyek penelitian kepada
Airlangga. peneliti untuk menceritakan semua
peristiwa yang dialami oleh lima
Metode
subyek penelitian yang berhubungan
Artikel ini menggunakan
dengan perceraian kedua orang
metode penelitian kualitatif dengan
tuanya.
tipe penelitian deskriptif. Penelitian
Di sisi lain juga peneliti
dilakukan di Universitas Airlangga
melakukan observasi pada lima
atas pertimbangan ketersediaan dari
subyek penelitian. Pada saat
kelima mahasiswa sebagai subyek
observasi di bulan Mei peneliti
penelitian, waktu wawancara yang
secara bergantian mengikuti kegiatan
cukup dan pengetahuan subyek
para lima subyek penelitian dimulai
mengenai perceraian kedua orang
dari tanggal 24 Mei 2015 hingga 30
tuanya. Selain itu juga peneliti di sini
September 2015. Mulai dari kegiatan
melanjutkan penelitian sebelumnya
di lingkungan kampus, kegiatan di
mengenai studi deskriptif remaja
kos hingga sekedar jalan-jalan
pada keluarga yang bercerai yang
menikmati liburan dengan dua
dilaksanakan hanya di Fakultas Ilmu
subyek penelitian dengan melakukan
Sosial dan Ilmu Politik saja sehingga
shopping di Delta Plaza Surabaya
di sini peneliti mengembangkan
serta memantau melalui akun sosial
lokasi penelitian ke fakultas lainnya
media Instagram.
dengan teori yang berbeda.
Pengolahan data setelah tahap
Teknik pengumpulan data
observasi dan wawancara langsung
dilaksanakan dengan wawancara
serta melakukan transkrip
secara langsung dan observasi pada
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 222
wawancara dilanjutkan dengan mengarah pada guna dari perilaku
analisis data berupa melakukan kelima subyek penelitian sehingga
klasifikasi dari perilaku yang dapat direlasikan menjadi sebuah
ditunjukkan oleh kelima subyek dampak yang terjadi dilihat dari
penelitian setelah terjadinya sudut pandang perilaku kelima
perceraian kedua orang tua dari subyek penelitian. Sedangkan prinsip
kelima subyek penelitian tersebut. kemiripan merupakan perilaku dari
Perilaku merupakan simbol yang satu subyek penelitian yang
memiliki dampak dalam hal ini menunjukkan kesamaan perilaku
perilaku tersebut merupakan dengan subyek penelitian lainnya.
implementasi dari pengambilan sikap Kemudian yang ketiga ialah prinsip
positif atau pun negatif dari kelima kontras merupakan perilaku yang
subyek mengenai perceraian orang berlawanan dari dua subyek
tua mereka. Kemudian sikap tersebut penelitian sehingga dapat dilihat
menimbulkan niat untuk melakukan dampak perceraian orang tua dari
kegiatan yang disebut dengan sudut pandang perilaku yang
perilaku (Ancok, 1987: 2). ditunjukkan oleh kelima lima subyek
penelitian (Spradley, 2006: 219-221).
Analisis data dilakukan
dengan cara memeriksa kembali hasil Hasil dan Pembahasan
observasi dan wawancara yang telah Pada hakikatnya manusia
diperoleh, sehingga dapat merupakan makhluk sosial yang
memunculkan simbol berupa selalu hidup berdampingan dengan
perilaku dari lima subyek penelitian manusia dan makhluk hidup lainnya.
yang direlasikan dengan simbol Oleh karena itu lah manusia
lainnya, dengan langkah tersebut memiliki budaya-budaya tersendiri
dapat ditemukan dampak secara sesuai dengan organisasi sosial
terperinci dengan pengkodean sesuai dalam lingkungannya, sehingga dia
dengan prinsip kegunaan, kemiripan dapat terus bertahan hidup.
dan kontras. Prinsip kegunaan Kebudayaan yang terdapat di dalam

AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 223


masyarakat merupakan suatu masyarakat. Teori relasional simbol
peristiwa yang tentu saja memiliki merupakan penggabungan perilaku
dampak. Dalam hal ini seluruh kata- yang terlihat pada kelima subyek
kata, perbuatan, serta benda yang penelitian hingga menjadi satu
digunakan oleh lima subyek kesatuan yang berhubungan dan
penelitian merupakan simbol yang membentuk dampak. Setiap
merujuk pada dampak perceraian perbuatan, gaya hidup, bahasa dan
orang tua dari kelima subyek benda yang dipakai oleh lima subyek
penelitian (Spradley, 2006: 134). penelitian merupakan simbol yang
dapat dihubungkan satu sama lain,
Pencetus teori relasional
sehingga menjadi sebuah dampak
simbol menyatakan bahwa pada
perilaku tertentu. Pada bagan di
sebuah penelitian merupakan sebuah
bawah ini merupakan klasifikasi
cara atau metode yang telah
faktor perceraian orang tua, lama
direncanakan dan diciptakan untuk
perceraian dan yang berujung pada
mendefinisikan pengetahuan secara
dampak perceraian bagi anak berupa
jelas dan tersirat mengenai simbol
perilaku anak selaku mahasiswa di
budaya berupa perilaku di dalam
Universitas Airlangga.

AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 224


PERCERAIAN ORANG TUA

Yoni
Fajar Wawan
Angel Dimas

1. Faktor 7. Faktor Perceraian:


4. Faktor 10. Faktor 13. Faktor
Perceraian:
Perceraian: Ibu pergi Perceraian : Perceraian:
Ayah tidak meninggalkan rumah
Ayah KDRT oleh ayah Intervensi dari
bertanggungjawab
berselingkuh 8. Lama perceraian: kakek karena
11. Lama percaya pada
2. Lama
perceraian: 5. Lama 13 tahun lalu perceraian: mitos
perceraian:
9. Dampak: 6 tahun lalu 14. Lama
1 tahun lalu
6 tahun lalu perceraian:
Wawan diasuh nenek 12. Dampak:
3. Dampak:
6. Dampak: dan menjadi sudah 4 tahun lalu
Angel menjadi
Yoni harus bekerja terbiasa tanpa ayah dan
Fajar menjadi gadis yang tomboy 15. Dampak:
tambahan untuk ibunya
trauma, kasar, dan lebih bersikap
mendapatkan uang
nakal, berani Wawan mendapatkan acuh pada sekitar Dimas menjadi
dan menjadi anak
melawan orang IP camlaude sebagai sejak usia 16 tahun lebih
yang cenderung
tua sejak usia 16 bentuk pelarian bertanggungjawa
penurut, pendiam
tahun (SMA) ambisinya b atas ibunya
dan cuek sejak
yang sering sakit
usia 14 tahun
Bergaya seperti remaja dan pandai sejak
perempuan sejak duduk duduk di bangku
di bangku SMP (14 SMA usia 16
tahun) tahun

Tidak suka pada


kakeknya

AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 225


Bagan 1. Klasifikasi faktor perceraian, lama dan dampak masing-masing lima subyek penelitian.
Sumber: Data Lapangan.

Bagan 1. di atas merupakan acuan Spradley yang menemukan adanya


dalam penentuan simbol-simbol yang kode-kode dengan 4 prinsip yaitu
dapat dihubungkan dengan simbol prinsip kegunaan, prinsip kemiripan,
lainnya, sehingga dapat ditemukan prinsip kontras dan yang paling akhir
dampak dari perceraian orang tua ialah prinsip relasi antar simbol.
tersebut. Bahwasanya di bawah ini Relasi simbol-simbol tersebut
terdapat bagan selanjutnya yang memiliki dampak yang berdasar pada
memberikan pengkodean terhadap dampak positif serta negatif dari
masing-masing klasifikasi bagan di perceraian orang tua kelima lima
atas agar diperoleh aturan dari subyek penelitian tersebut.

DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA

Positif Negatif

A-3Kerja
A-3 Kerjakeras,
keras,Sederhana
Sederhana B-3 pendiam,cuek
A-6 Kasar, Melawan Orang Tua
A-9Berambisi
A-9 Berambisitinggi
tinggi B-12 Acuh pada sekitar

A-12 Pemberani, tomboy


B-3 pendiam,cuek
A-12 Pemberani, tomboy
A-15 Pribadi mandiri B-12 Acuh pada sekitar
A-15 Pribadi mandiri

C-3 Penurut, Pekerja keras C-6 Melawan orang tua


C-3 Penurut, Pekerja keras C-6 Melawan orang tua

AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 226


Bagan 2. Bagan Analisis dengan Prinsip Kegunaan, Kemiripan dan Kontras.
Sumber: Data Lapangan

Analisis dampak perceraian Prinsip kegunaan mengarah


orang tua dari kelima subyek pada guna dari perilaku kelima
penelitian di atas pada masing- subyek penelitian sehingga dapat
masing simbol diberikan sandi atau direlasikan menjadi sebuah dampak
kode. Hal ini guna menunjukkan yang terjadi dilihat dari sudut
adanya prinsip faktor perceraian pandang perilaku kelima subyek
kedua orang tua masing-masing lima penelitian. Sedangkan prinsip
subyek penelitian, lama perceraian kemiripan merupakan perilaku dari
kedua orang tua kelima subyek satu subyek penelitian yang
penelitian serta dampak perceraian menunjukkan kesamaan perilaku
bagi perilaku anak selaku mahasiswa dengan subyek penelitian lainnya.
Universitas Airlangga. Selanjutnya Kemudian yang ketiga ialah prinsip
data yang telah diklasifikasikan kontras merupakan perilaku yang
diberikan kode A , B dan C. Pada berlawanan dari dua subyek
bagan 4.1.1. kode A-3, A-6, A-9, A- penelitian sehingga dapat dilihat
12 dan A-15 dianalisis dengan dampak perceraian orang tua dari
menggunakan prinsip kegunaan. sudut pandang perilaku yang
Pada kode B-3, B-12 dianalisis ditunjukkan oleh kelima subyek
dengan menggunakan prinsip penelitian (Spradley, 2006: 219-221).
kemiripan. Kemudian prinsip kontras Penelitian dilaksanakan
digunakan untuk menganalisis kode sebagai upaya dalam menjawab
C-3 dengan C-6. masalah penelitian. Sama hal nya
dengan penelitian kali ini sebagai

AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 227


langkah dalam mencari jawaban subyek penelitian (Spradley, 2006:
mengenai bagaimana dampak 139).
perceraian orang tua bagi kelima Simbol-simbol yang terlihat
subyek penelitian yang sangat berkaitan dengan kelima subyek
berkaitan dengan adanya simbol- penelitian dapat dilihat dari masing-
simbol yang terdapat di dalam masing faktor perceraian kedua
kehidupan lima subyek. Dalam usaha orang tua mereka hingga
untuk mengetahui dampak suatu menimbulkan dampak positif
fenomena tentu berkaitan dengan maupun negatif yang disebabkan
penggunaan simbol-simbol. Simbol- oleh perceraian orang tua tersebut.
simbol budaya tersebut dapat dilihat Dari data yang terdapat di lapangan
dengan panca indra secara kasat simbol dan dampak perceraian bagi
mata, mulai dari perbuatan, kelima subyek penelitian tersebut
perkataan maupun benda-benda yang dapat dilihat pada matrik berikut ini:
seringkali digunakan oleh kelima

Tabel 1. Dampak Perceraian Orang Tua bagi


Subyek Penelitian
Nama Dampak
Perceraian Orang Tua
Yoni (21 tahun) Positif :
-Semangat kuliah tinggi
-Mengambil kerja part time (pekerja keras)
-Pendiam
Fajar (20 tahun) Negatif :
-Pribadi yang kasar
-Ambisius dan pemberontak
-Sangat ingin sukses menjadi kaya
Wawan (20 tahun) Positif :
-Lelaki namun gayanya lemah gemulai
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 228
-Mahasiswa yang rajin dengan IPK 3.9 (saat ini)
Angel (21 tahun) Positif :
-Tomboy untuk melindungi ibunya
-Cenderung bersikap apatis (lebih cuek)
Dimas (21 tahun) Positif :
-Penurut pada orang tua
-Mandiri

Sumber: Data Lapangan


berupa perilaku lima subyek yang
membentuk dampak positif maupun
negatif.

Simpulan Dampak perceraian orang tua

Pada setiap perceraian orang bagi lima subyek penelitian dapat

tua menimbulkan dampak bagi anak. terlihat melalui perilaku yang

Dampak perceraian orang tua ditunjukkan dalam kehidupan kelima

tersebut dapat terlihat sebagai hasil subyek penelitian. Dampak tersebut

penggabungan simbol-simbol berupa meliputi dampak positif dan dampak

perilaku yang ditunjukkan oleh lima negatif. Dampak positif ditunjukkan

subyek penelitian selaku anak. dengan simbol yang terlihat dari

Terbentuknya perilaku yang terlihat masing-masing lima subyek

pada lima subyek penelitian penelitian berupa sikap yang mereka

merupakan hasil dari pengalaman tunjukkan seperti halnya sikap

hidup mereka. Faktor dan lama mandiri dan pekerja keras serta lebih

perceraian kedua orang tua ikut andil peduli terhadap saudara kandungnya

di dalam proses kehidupan anak seperti adik-adiknya. Simbol perilaku

hingga timbulnya dampak dari tersebut menunjukkan dampak

perceraian tersebut dengan dilihat keikhlasan dalam menerima

melalui perilaku pada lima subyek perceraian kedua orang tuanya.

penelitian berupa relasi simbol Bahwa perceraian bukan lah sesuatu


AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 229
hal yang harus disesali terus- Daftar Pustaka
menerus. Dampak positif selanjutnya Ahimsa-Putra, Heddy Shri (2011)
ialah perilaku semangat dalam Paradigma, Epistemologi dan
Etnografi dalam Antropologi.
meraih prestasi di bidang akademik Yogyakarta: FIB UGM.
dan ungkapan kebebasan dengan
Amadah, Anisa’ul (2014) Dinamika
berperilaku tomboy demi melindungi Pengambilan Keputusan
ibunya. Rasa syukur yang Menikah Tanpa Restu Oran
Tua. Yogyakarta.
ditunjukkan pada lima subyek
penelitian merupakan sebuah Ancok, Djamaludin (1987) Teknik
Penyusunan Skala Pengukur.
dampak perceraian orang tua yang Yogyakarta: Pusat Penelitian
positif karena dengan adanya Kependudukan UGM.
perceraian tersebut lima subyek tidak Goode J., William (2002) Sosiologi
menunjukkan perilaku yang dapat Keluarga. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
merugikan dirinya sendiri maupun
orang lain. Khairuddin (2008) Sosiologi
Keluarga, Yogyakarta: Liberty
Dampak negatif juga Yogyakarta.
ditunjukkan dalam penelitian ini
Moleong, Lexy J (1988) Metodologi
dengan adanya perilaku yang Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya Bandung.
merupakan simbol dari lima subyek
penelitian dengan ditandai perilaku Pengadilan Agama (2014) Laporan
Perceraian Bulan Desember
yang kasar, suka minum-minuman 2014. Surabaya: Pengadilan
keras, dan seringkali melawan orang Agama Surabaya.
tua merupakan sebuah dampak
Poernomo (2009) Studi tentang
negatif dari perceraian orang tua. Hal Remaja di Keluarga yang
Bercerai. Surabaya:
ini dikarenakan terdapat rasa trauma
Universitas Airlangga.
dalam benak lima subyek karena
Spradley, James P.(2006) Metode
faktor perceraian kedua orang tuanya
Etnografi. Yogyakarta: PT.
diawali dari sebuah penghianatan Tiara Wacana.
sang Ayah.

AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 230


AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 231

Anda mungkin juga menyukai