Anda di halaman 1dari 27

Pernikahan

Tipe – tipe Pernikahan

Monogami
Poligami
Poiyandrus
Manfaat Penikahan

 Seks
 Intimasi
 keamanan ekonomi
 Kebahagiaan
 Memasuki Ikatan
Pernikahan

 Aktivitas Seksual
Setelah Menikah
Ikatan Pernikahan Aktivitas Seksual Setelah Menikah

 pasangan yang menikah melaporkan kepuasan


 Perjodohan emosional dari hubungan seksual yang lebih besar
keimbang pasangan hidup bersama atau orang lajang
yang melakukan hubungan seks ( Waite & Joyner,
 Usia 2000).
 Frekuensi hubungan seksual dalam pernikahan

 Pendidikan menurun tajam setelah bulan-bulan pertama dan


kemudian secara perlahan semakin menurun seiring
dengan waktu.

 Pekerjaan  Beberapa orang yang telah menikah mencoba


mencari intimasi diluar pernikahan (selingkuh),
Beberapa Faktor
Kesuksesan atau
Kegagalan
Pernikahan
 Adanya komitmen antar pasangan
 Komunikasi yang baik
 Membuat keputusan Bersama
 Mengatasi konflik
 Keterbukaan dalam menunjukkan kemarahan
 Usia
 Pendidikan dan Pendapatan
 Kurangnya dukungan satu sama lain
 Pelecehan psangan
Menghadapi Kekerasan Domestik
Kekerasan domestic ( kekerasan dalam rumah tangga- KDRT) atau pelecehan
pasangan, adalah penganiayaan fisik yang dilakukan oleh pasangan, mantan
pasangan atau teman intim dengan tujuan mendapatkan atau mempertahankan
kekuasaan atau kontrol.
Pelecehan terhadap pasangan terjadi pada setiap level masyarakat, pada
semua kelompok pendapatan, akan tetapi wanita yang beresiko paling tinggi
mengalaminya.
Pelecehan terhadap pasangan lebih sering terjadi dalam pernikahan di
mana pria berusaha mengontrol atau mendominasi (Yllo, 1984, 1993).
Delapan dari sepuluh pria yang menganiaya istri mereka secara fisik melihat
ayah mereka melakukan hal tersebut kepada ibu mereka (Reiss & Roth, 1994).
Efek dari kekerasan dalam rumah tangga seringkali meluas ke luar
dari pasangan tersebut. Anak, khususnya anak laki-laki, seringkali
dilecehkan oleh kedua orangtua (Jouriles & Norwood, 1995) dan
anak yang dilecehkan cenderung tumbuh menjadi peleceh juga
(Walker, 1999).
Mengapa wanita masih terus bertahan Bersama pria yang
melecehkannya? Sebagaian dari mereka tidak berani menghadapi dan
mengakui apa yang terjadi. Sebagian yang lain memiliki harga diri
yang rendah dan merasa layak dipukul. Caci maki terus menerus,
kritik, ancaman, hukuman an manipulasi psikologis bisa jadi
menghancurkan kepercayaan diri mereka dan membuat mereka amat
ragu.
Dalam beberapa kasus, terapi perkawinan atau keluarga dapat
menghentikan pelecehan ringan sampai menengah sebelum hal
tersebut terus meningkat (Gelles & Maynard, 1987; Holztworth-
Munroe & Stuart, 1994; walker, 1999).
Dalam jangka panjang, harapan terbaik menghilangkan pelecehan
yang dilakukan pasangan adalah dengan “ mengubah pola sosialisasi
pasangan sehingga kekuasaan atas wanita tidak lagi menjadi bagian
yang harus ada dari definisi menjadi pria sejati dan dengan
menegosiasikan ulang keseimbangan kekuatan antara pria dan wanita
pada setiap level masyarakat (Walker, 1999, hlm, 25, 26).
– Faktor halus yang mendasari konflik dan kegagalan
perkawinan bisa jadi adalah perbedaan antara pria dan
wanita dalam apa yang diharapkan dari perkawinan. Bagi
banyak wanita, intimasi pernikahan menuntut berbagai
perasaan dan kepercayaan. Pria cenderung mengekspresikan
intimasi melalui seks, bantuan praktis, pendampingan, dan
aktivitas yang dilakukan bersama (Thompson & Walker,
1989).
 Parenthood

 Menjadi Orang Tua


Parenthood Menjadi Orang tua
 Keluarga Tradisional – Suami  Melahirkan anak laki-laki masih lebih
diharapkan meskipun tidak sebanyak dulu
perncari nafkah, Ibu mengasuh
 Dulu, memiliki banyak anak adalah sebuah
anak
keharusan dan hal yang sangat wajar
 Keluarga Industrialis – Mayoritas  Seiring perkembangan dunia modern,
Ibu bekerja mulai timbul kesadaran untu mengurangi
 Psangan memilih tidak memiliki anak dengan segala resiko yang terjadi

anak
 Parenthood sebagai
Pengalaman
Perkembangan

 Keterlibaan Pria dan


Wanita dalam Parenthood
Parenthood sebagai Keterlibaan Pria dan Wanita
Pengalaman Perkembangan dalam Parenthood

 Bayi pertama  Baik pria dan wanita


memiliki perasaan
menandai perubahan bercampur aduk saat
besar dalam menjadi orang tua
kehidupan orang tua.  Kebahagiaan dan kecemasan
muncul bersamaan
 Bagaimana
Parenthood
Memengaruhi
Kepuasan Pernikahan

 Keluarga dengan Kedua


Orang tua Bekerja
Bagaimana Parenthood Keluarga dengan Kedua Orang
Memengaruhi Kepuasan Pernikahan tua Bekerja
 Pasangan yang memiliki anak,  Hampir dua dari tiga keluarga A. merupakan
keluarga dengan dua sumber pemasukan
khususnya yang menjadi orang  Mengapa begitu banyak wanita yang bekerja?
tua pada tahun awal perkawinan peran di dalamnya-meningkatnya biaya hidup;
perubahan dalam perceraian, keamanan sosial,
mereka, dan yang memiliki dan peraturan perpajakan; perubahan sikap
banyak anak, menunjukkan terhadap peran jender; ketersediaan tabungan
pekerja untuk peralatan rumah tangga; dan
penurunan yang lebih tajam mengurangi jurang pendapatan antara pekerja
dalam hal perceraian. pria dan wanita.
 Keuntungan dan
Kerugian Gaya Hidup
Suami Istri Bekerja

 Pembagian Pekerjaan
Domestik dan Efek
Terhadap Perkawinan
Keuntungan dan Kerugian Gaya Pembagian Pekerjaan Domestik
Hidup Suami Istri Bekerja dan Efek Terhadap Perkawinan
 Pernikahan dengan pasangan yang sama-sama  Wanita dituntut memiliki tanggung jawab
bekerja menghadirkan peluang sekaligus tantangan utama atas urusan rumah tangga dan
 Pemasukan meningkat pengasuhan anak
 Hubungan yang banding antara suami dan istri  Beberapa pasangan memiliki pembagian
 Harga diri yang terjaga tugas yang cukup bervariasi
 Menghadapi tuntutan ekstra dalam hal waktu
 Pembagian peran antara suami istri
 Konflik antara keluarga dan pekerjaan bergantung pada masing-masing individu
 Persaingan karir dalam melihat perannya dan tanggung
 Pengasuhan anak jawabnya
 Ketika Pernikahan
Berakhir

 Perceraian
Ketika Pernikahan Berakhir Perceraian
 rata-rata perkawinan yang berakhir  Amerika Serikat adalah salah satu negara
dengan perceraian berusia tujuh yang memiliki tingkat tertinggi di dunia:
sampai delapan tahun (Kreider & pada 2000 dan 2001. Hampir setengah (43
persen) pernikahan pertama berakhir
Fields, 2002).
dengan perceraian atau bercerai dalam
 Tingginya tỉngkat perceraian lima belas tahun.
menunjukkan betapa sulitnya  Angka perceraian juga terus meroket di
mencapai tujuan perkawinan yang banyak negara berkembang lainnya (Burns,
diinginkan. 1992)
 Mengapa Perceraian
Bisa Meningkat?

 Penyesuaian Terhadap
Perceraian
Mengapa Perceraian Bisa Penyesuaian Terhadap
Meningkat? Perceraian
 Di bentuknya UU perceraian yang lebih  Perceraian adalah sebuah proses rangkaian
liberal pengalaman berpotensi menekan yang dimulai
sebelum perpisahan fisik dan terus berlangsung
 Meningkatnya jumlah pasangan yang tidak setelah terjadinya perpisahan tersebut“
memiliki anak  mengakhiri perkawinan yang tidak bahagia bisa jadi
 Konflik harapan antara pria dan wanita yang menyakitkan, terutama jika ada anak dalam
perkawinan tersebut
menghasilkan ketegangan
 Walaupun sebagian orang tampaknya menyesuaikan
 Orang tua yang bercerai lebih besar diri lebih cepat dari yang lain, perceraian cenderung
menghasilkan anak yang juga akan bercerai mengurangi kebahagian jangka panjang, terutama
ketika berumah tangga bagi pihak yang tidak memulai perceraian atau tidak
menikah kembali.
 Faktor penting dalam penyesuaian adalah pelepasan
emosional dari mantan pasangan
Menikah Kembali dan
Orang Tua Tiri
 Menikah kembali, kata esais Samuel Johnson,  setelah pernah bercerai, mereka lebih
“adalah kemenangan harapan di atas cenderung memandang perceraian sebagai
pengalaman solusi masalah pernikahan

 Pernikahan kembali seringkali merefleksikan  penyesuaian hidup di keluarga tiri dapat menjadi
tekanan bagi orang dewasa dan anak-anak.
hasrat terhadap pernikahan yang bahagia
 Menjadi orang tua tiri bisa menjadi sangat
 Perceraian adalah proses belajar untuk
menantang bagi wanita
kehidupan pernikahan selanjutnya
 Walaupun demikian, bagi orang-orang yang
 Dibandingkan pernikahan pertama, telah terluka oleh kehilangan, keluarga
pernikahan berikutnya berkecenderungan campuran tersebut memiliki potensi dalam
lebih besar terhadap perceraian di lima memberikan rasa hangat, atmosfer mengayomi,
tahun pertama, terutama apabila ada anak sebagaimana yang dilakukan setiap keluarga
tiri dalam perkawinan tersebut yang peduli dengan anggotanya.
 Ikatan yang terjalin pada masa dewasa awal dengan
teman, kekasih, pasangan, dan anak seringkali bertahan
seumur hidup dan memengaruhi perkembangan di masa
dewasa pertengahan dan akhir. Perubahan yang dialami
orang-orang dalam tahun-tahun lebih lanjut juga
memengaruhi hubungan mereka dengan orang lain.
TERIMAH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai